You are on page 1of 5

Resin Penukaran Ion

shinta selviana 123020011 Asisten:Nadya Charisma putri

Tujuan percobaan

: Untuk mengetahui pemurnian/ pemisahan zat

dengan metode resin penukaran ion. Prinsip Percobaan : Berdasarkan pada penukarana ion, dimana ion + akan terikat untuk ion dan juga sebaliknya , di jelaskan dengan persamaan berikut : Mx(aq) + res-H HX (aq) + res-OH HX(Aq) + res-M H2O(Aq) + res-X

Metode percobaan :

Gambar 1.1 resin penukaran ion

Praktikum kimia dasar 2012

Hasil percobaan

Resin kation Influent : putih keruh Effluent :bening


Reaksi : Fe2+ + 2KSCN Fe(SCN)2 + 2K

Resin anion Influent : kuning Efluen : bening Reaksi :


AgNO3 + NaCl AgCl + NaNO3

Pembahasan

Resin penukar ion merupakan salah satu metoda pemisahan menurut perubahan kimia. Resin penukar ion ada dua macam yaitu resin penukar kation dan resin penukar anion. Jika disebut resin penukar kation maka kation yang terikat pada resin akan digantikan oleh kation pada larutan yang dilewatkan. Begitupun pada resin penukar anion maka anion yang terikat pada resin akan digantikan oleh anion pada larutan yang dilewatkan (Wahono, 2007). Larutan yang melalui kolom disebut influent, sedangkan larutan yang keluar kolom disebut effluent. Proses pertukarannya adalah serapan dan proses pengeluaran ion adalah desorpsi atau elusi. Mengembalikan resin yang sudah terpakai ke bentuk semula disebut regenerasi, sedangkan proses pengeluaran iondari kolom dengan reagent yang sesuai disebut elusi dan pereaksinya disebut dengan eluent (Day, 1983). Mekanisme resin penukar ion adalah adalah proses penyerapan ion-ion oleh resin dengan cara ion-ion dalam fasa cair (pelarut biasanya air) diserap lewat ikatan kimiawi karena bereaksi dengan padatan resin. Resin sendiri melepaskan ion lain sebagai ganti ion yang diserap. Selama operasi berlangsung, setiap ion akan dipertukarkan dengan ion penggantinya hingga seluruh resin jenuh dengan ion yang diserap. Larutan yang akan dimurnikan dimasukkan kedalam kolom yang didalamnya terdapat glass woll sebagai salah satu komponen untuk menjernihkan larutan, glass woll dapat diganti dengan bulu angsa namun harga bulu angsa yang relatif mahal, menyebabkan glass woll banyak digunakan (Rahayu, 2012) Fungsi glass wall dalam resin yaitu untuk menyaring kotoran. Glass wall berasal dari bulu angsa yang memiliki serat yang rendah dan daya serap yangtinggi. Apabila kita

Praktikum kimia dasar 2012

menggunakan alat saring yang lain misalnya kapas. Kapasmempunyai serat yang tinggi sehingga akan memperlama proses penetesan Pada proses regenerasi dua tabung, air mentah mula-mula masuk ke dalam tabung penukar kation. Di sini semua kation yang terkandung dalam air (terutama ion kalsium, magnesium dan natrium) ditukar dengan ion hidrogen. Dalam tabung berikutnya yang berisi penukar anion, maka anion (terutama ion khlorida, sulfat dan bikarbonat) ditukar dengan ion hidroksil. Ion hidrogen yang berasal dari penukar kation dan ion hidroksil dari penukar anion akan membentuk ikatan dan menghasilkan air. Setelah air terbentuk maka resin penukar ion harus diregenerasi. Pelaksanaan regenerasi pada proses tabung ganda sangat sederhana. Ke dalam tabung penukar kation dialirkan asam khlorida encer dan ke dalam tabung penukar anion dialirkan larutan natrium hidroksida encer. Regeneran selanjutnya dibilas dengan air.Maksimal resin digunakan 2 sampai 3 kali lalu lalukan regenerasi. Pada proses tabung campuran (mixbed) tabung tunggal, resin penukar kation dan penukar anion dicampur menjadi satu dalam sebuah tabung tunggal. Dengan proses tabung campuran (mixbed) dapat dicapai tingkat kemurnian air yang jauh lebih tinggi daripada dengan proses 2 tabung. Sebaliknya, pada proses tabung campuran (mixbed) regenerasi resin penukar lebih kompleks (Anonim, 2012). Langkah-langkah kerja pada regenerasi tabung campuran (mixbed) sebelum melakukan regenerasi tabung mixbed terlebih dahulu harus dilakukan pemisahan resin penukar kation dan penukar anion dengan cara pemisahan menggunakan air (backwash dari bawah ke atas). Dalam hal ini resin penukar anion yang lebih ringan (kebanyakan berwarna lebih terang) akan berada di atas resin penukar kation yang lebih berat (kebanyakan berwarna lebih gelap). Pencucian kembali harus dilangsungkan terus sampai di antara kedua resin terlihat suatu lapisan pemisah yang tajam (Anonim, 2012). Faktor yang mempengaruhi dalam percobaan resin ion adalah tingkat kejenuhan resin. Karena jika resin sudah jenuh, hasil (eluen) tidak akan maksimal atau tidak jernih. Aplikasi resin penukar ion dalam pangan adalah sering digunakan dalam pembuatan air mineral. Kesimpulan :

kita dapat mengetahui ion-ion yang dapat diperkirakan mengetahui kolom resin anion dan kolom resin anion, di pengetahui hal dari effluent keduanya baik kation (Fe3+) dan anion (AgNO3) menghasilkan warna bening.

Praktikum kimia dasar 2012

DAFTAR PUSTAKA

Brady. E. James.1998; Kimia Universitas Asas dan Struktur, Bina Aksara, Jakarta. Anonim. 2012. Waktu penggunaan resin dan cara regenerasi.http://www.purewatercare.com. Access: 11 Desember 2012. Day, R.A, ir. dan Underwood A.L. 1983. Analisa Kimia Kuantitatif, Erlangga, Jakarta Rahayu, S.S. 2012. Mengoprasikan Alat Penukar Ion. http://www.chem-is-try.org. Access: 11 Desember 2012. Suparno. 2012. Resin Penukar Anion. http://nanopertapan.blogspot.com. Access: 12 Desember 2012. Sutrisno, E.T. dan Nurminabari, I.S.2010.Penuntun Praktikum Kimia Dasar. Universitas Pasundan : Bandung. Wahono. 2007. Resin Penukar Ion. Balai Pustaka: Jakarta.

Praktikum kimia dasar 2012

You might also like