You are on page 1of 16

BETON

A. PENDAHULUAN

Beton adalah campuran yang terdiri dari portland cement (PC), agregat halus, kasar, air yang mengeras menjadi massa padat. Beton mempunyai kekuatan yang sangat tinggi dalam memikul gaya tekan, namun lemah terhadap gaya tarik. Karena itu biasanya kita memasang batang-batang baja pada beton pada bagian-bagian yang tertarik., sehingga beton menjadi kuat terhadap tarik dan disebut beton bertulang. Dan besi berada yang berada di dalamnya disebut tulangan atau besi beton. Sifat yang paling penting dari beton pada umumnya adalah kuat tekannya. Kuat tekan beton biasanya berhubungan erat dengan sifat-sifatnya yang lain seperti kuat tarik, kuat geser, rapat air, ketahanan terhadap ais, ketahanan terhadap cuaca, ketahanan terhadap zat zat kimia( terutama sulfat ), modulus elastisitas, dll. Bila kuat tekannya tinggi, sifat-sifat yang lainnya itu biasanya juga baik, karena itu untuk membedakan klasifikasi beton, biasanya disebutkan kuat tekan saja. Misalnya beton dengan kuat tekan, misal fc = 17 Mpa atau 20 Mpa. 1 Mpa = 10 kg/cm2. Sebagai bahan bangunan, beton bertulang mempunyai kelebihan dibandingkan dengan bahan-bahan lain seperti misalnya baja atau kayu. a. Beton bertulang harganya lebih murah daripada baja. b. Beton bertulang tidak perlu biaya perawatan seperti baja. Misalnya untuk pencegahan karat. c. Beton bertulang tahan lama, tidak mudah lapuk atau dirusak oleh serangga seperti kayu. Akan tetapi, bila adukan beton tidak dikerjakan atau direncanakan dengan baik, akan menghasilkan beton yang kurang baik atau kurang kuat, karena itu perbandingan bahanbahan adukan beton harus diatur dengan baik, sehingga memenuhi persyaratan :
1. Kekentalan adukan beton yang memungkinkan pengerjaan adukan beton (pengecoran,

penuangan, pemadatan dan perataan) dengan mudah, sehingga seluruh bekisting (cetakan beton) 2. Keawetan beton 3. Kuat tekan beton 4. Ekonomis

Seperti yang kita ketahui di atas tersebut beberapa bahan seperti agregat dan air. Agregat yang terdapat dalam beton adalah agregat kasar dan halus. Agregat kasar dan halus ini harus bersih dari zat zat yang merusak beton atau menggangu ikatan dengan semen, seperti tanah liat, kotoran organis, garam-garam asam dan yang lainnya. Beton yang baik punya komposisi aturan butir-butir agregat kasar dan agregat halus yang sedemikian, sehingga ruang-ruang di antara butir-butir agregat terisi semaksimal mungkin. Komposisi butiran butiran isi agregat disebut gradasi dari agregat tersebut, yang di dapat dengan melakukan analisa ayak. Gradasi dari agregat beton yang baik harus memenuhi standar-standar peraturan yang baik. Begitupun dengan air, karena pengerasan beton terjadi berdasarkan reaksi semen dan air, maka perlu diperiksa apakah air yang digunakan memenuhi syarat untuk adukan beton. Pertama-tama harus diperhatikan kejernihan air, jika ada kotoran mengapung maka tidak boleh digunakan. Selain itu, harus juga diperiksa apakah air mengandung bahan-bahan yang dapat merusak baton atau besi beton, seperti misalnya fosfat, minyak, asam, alkali, kotorankotoran organis dan garam-garam. Pemeriksaan ini dilakukan di laboratorium kimia. Air yang dapat diminum sudah pasti boleh dipakai, sedangkan air laut tidak boleh dipakai. Faktor air semen juga mempengaruhi. Faktor air semen adalah perbandingan antara berat air terhadap berat semen yang digunakan dalam adukan beton. FAS = (berat air/ berat semen). Bila nilai FAS rendah, berarti kadar air sedikit, maka air yang berada pada butir-butir semen juga sedikit. Sehingga jarak-jarak antara butir-butir semen semakin dekat. Akibatnya batuan semen akanmenjadi lebih padat dan punay kekuatan awal yang lebih tinggi. Semen dapat mengikat air 40% dari beratnya. Dengan kata lain air sebanyak 0,4 x berat semen sudah cukup untuk membuat seluruh semen bereaksi. Bila jumlah air lebih berat dari 40%, air yang berlebih akan tinggal di pori-pori adukan. Makin banyak air berlebih, makin banyak beton berpori-pori dan akibanya kekuatan dan massa pakai beton berkurang. Tapi kalau air sedikit, adukan beton akan menjadi terlalu kental sehingga akan menyulitkan saat melakukan pengecoran ke dalam bekisting. Adukan beton adalah adukan yang terdiri dari bahan pengikat, agregat halus (pasir), agragat kasar (kerikil/batu pecah) dan air. Pada adukan ini bahan pengikat yangbumumnya dipakai sekarang adalah semen portland. Untuk mengukur kekentalan air beton , kita dapat melakukan pengujian yang disebut slump test. Pengujian dilakukan di lapangan pekerjaan dengan menggunakan alat berbentuk corong yang disebut kerucut abrams. Contoh adukan dimasukkan ke dalam kerucut abrams sampai penuh dengan terbagi atas 3 lapisan ang sama tebalnya. Lapisan pertama dimasukkan ke dalam corong, lalu ditusuk-tusuk dengan sebatang tongkat baja, lalu menyusul lapisan kedua dan ketiga, masingmasing ditusuk-tusuk dengan tongkat baja. Setelah permukaan atas adukan diratakan dengan bagian atas corong, adukan didiamkan selama 30 detik., kemudian corong diangkat secara vertikal ke atas perlahan, segera akan terjadi penurunan puncak adukan beton. Besarnya penurunan puncak adukan terhadap tinggi awal disebut nilai slump. Makin besar FAS, nilai slumpnya makin besar.
10 cm

CORONG KERUCUT 2 ABRAMS

30 cm

NILAI SLUMP

ALAS PELAT SENG

20 cm

B. JENIS-JENIS BETON Beberapa jenis beton : 1. Beton Siklop Beton ini sama dengan beton biasa, hanya agregat kasarnya mengandung butir-butir yang besar-besar, bisa hingga 20cm. Namun jumlah agregat yang besar-besar itu sebaiknya tidak melebihi 20% dari jumlah agregat seluruhnya. Beton semacam ini biasanya dibutuhkan dalam pembuatan bendungan pondasi jembatan tersebut.

2. Beton Ringan Beton ini juga sama dengan beton biasa, hanya agregat kasarnya diganti dengan agregat ringan. Selain itu dapat pula berbentuk beton biasa yang diberi bahan tambahan yang dapat membentuk gelembung-gelembung udara selama pengadukan beton berlangsung. Sehingga beton punya banyak pori, sehingga berat jenisnya lebih rendah dari beton biasanya.

3. Beton Prategang Pada beton jenis ini, bagian-bagian beton yang akan menahan tegangan tarik diberi tegangan tekan terlebih dahulu secara permanen dengan cara menarik kabel-kabel baja yang dipasang di dalam beton. Sehingga tegangan tarik yang akan ditahan oleh beton akan hilang/nilainya kecil sekali. Beton prtegang dipakai oleh atau untuk balok dengan bentangan prategang (prestress).

4. Beton Pracetak (Pre Cast) Beton ini adalah beton biasa yang dicor di suatu tempat, misalnya di pabrik dan setelah keras diangkut ke proyek untuk dipasang pada tempatnya di dalam suatu struktur bangunan. Pembuatan beton di pabrik ini dimaksudkan agar memiliki mutu beton yang baik. Biasanya yang dibuat dari beton pracetak adalah bagian-bagian

bangunan seperti balok, kolom, bagian-bagian dinding, lantai, dsb. Bila tempatnya memungkinkan, beton pracetak dapat dibuat di lapangan pekerjaan proyek.

5. Beton Konvensional Merupakan jenis beton semen biasa. Beton ini terdiri atas campuran kerikil (batu pecah), pasir, dan semen dengan perbandingan berat 3 : 2 : 1. Biasanya beton ini memerlukan penulangan besi. 6. Beton Polimer Beton jenis ini ciptaan Prof. Ir. H. Djuanda Suraatmadja. Beton polimer memiliki sifat kedap air, tidak terpengaruh sinar ultraviolet, tahan terhadap larutan agresif seperti bahan kimia serta kelebihan lainnya. Keunggulan lain adalah beton polimer bisa mengeras di dalam air sehingga bisa digunakan untuk memperbaiki bangunanbangunan bawah air. Satu-satunya kelemahan yang hingga kini belum teratasi adalah harga beton polimer masih belum bisa lebih rendah dibandingkan dengan beton semen, kecuali untuk daerah Irian Jaya, di mana harga semen berlipat-lipat dari harga semen di Pulau Jawa. Karena itu, beton polimer selama ini lebih banyak digunakan untuk rehabilitasi bangunan yang rusak. Beton polimer dapat dibedakan atas polymer concrete, polymer modified concrete (beton biasa tetapi dimofifikasi dengan menggunakan polimer), polymer impregnated concrete (beton berpori-pori yang kemudian diisi dengan polimer), dan sulfur polymer concrete (beton yang dibuat dari pasir, kerikil, belerang, dan polimer). 7. Beton Geopolimer Ditemukan oleh Davidovits. Dinamakan demikian karena merupakan sintesa bahanbahan alam nonorganik lewat proses polimerisasi. Bahan dasar utama yang diperlukan untuk pembuatan material geopolimer ini adalah bahan-bahan yang banyak mengandung unsur-unsur silikon dan aluminium. Unsur-unsur ini banyak ditemukan, di antaranya pada material buangan hasil sampingan industri, seperti misalnya abu terbang dari sisa pembakaran batu bara. Selama ini, abu terbang-disebut demikian karena kecilnya ukuran partikel dan karenanya mudah beterbangan di udara-lebih banyak tidak dimanfaatkan dengan semestinya ataupun dipakai hanya sebagai bahan timbunan. Penimbunan yang sembarangan bahkan berpotensi mengancam kelestarian lingkungan, selain mudah beterbangan dan mengotori udara, partikel-partikel logam berat yang dikandungnya dengan mudah larut dan mencemari sumber-sumber air. Untuk melarutkan unsur-unsur silikon dan aluminium, serta memungkinkan terjadinya reaksi kimiawi, digunakan larutan yang bersifat alkalis. Material geopolimer ini digabungkan dengan agregat batuan kemudian menghasilkan beton geopolimer, tanpa menggunakan semen lagi. Geopolimer dikatakan ramah lingkungan, karena selain dapat menggunakan bahan-bahan buangan industri, proses pembuatan beton geopolimer tidak terlalu memerlukan energi, seperti halnya proses pembuatan semen yang setidaknya memerlukan suhu hingga 800 derajat Celsius. Dengan pemanasan lebih kurang 60 derajat Celsius selama satu hari penuh sudah dapat dihasilkan beton yang berkekuatan tinggi. Karenanya, pembuatan beton geopolimer mampu menurunkan emisi gas rumah kaca yang diakibatkan oleh proses produksi semen hingga tinggal 20 persen saja. Hasil-hasil riset selama ini telah menunjukkan bahwa beton geopolimer memiliki sifat-sifat teknik yang amat mengesankan, di antaranya kekuatan dan keawetan yang tinggi. Sebuah perusahaan
4

beton pracetak di Australia bahkan sudah mulai memproduksi prototipe beton geopolimer pracetak dalam bentuk bantalan rel kereta, pipa-pipa beton untuk saluran pembuangan air kotor, dan lain-lain. Hal yang memberikan perbedaan cukup penting antara beton geopolimer dengan beton polimer organik yang sudah lebih dulu diperkenalkan, terutama adalah biaya pembuatannya. Beton geopolimer bisa diproduksi dengan biaya yang setara dengan beton biasa, yang jauh lebih murah dibanding biaya untuk menghasilkan beton polimer organik. Di dunia material konstruksi, hingga saat ini fokus penelitian-penelitian yang dilakukan terhadap beton geopolimer ini lebih ditekankan pada aplikasinya sebagai beton pracetak, mengingat ketelitian yang lebih tinggi masih diperlukan dalam proses pembuatannya. Di bidang lain, geopolimer juga sedang diteliti untuk keperluan pembuatan keramik dan bahan pemasung logam-logam berbahaya. Beton dengan kuat tekan tinggi sudah dapat dibuat dengan adanya teknologi bahan kimia yaitu superplasticizer yang ditambahkan pada beton sehingga partikel semen yang biasanya cenderung untuk mengumpul (flocculate) dapat terdispersi dengan seragam dan kebutuhan air dapat dikurangi sehingga rongga udara dalam beton dapat dikurangi dan kekuatan beton akan meningkat 8. Beton Massa. Beton massa adalah beton yang dituang dalam volume besar, yaitu perbandingan antara volume dan luas permukaannya besar. Biasanya beton massa dimensinya lebih dari 60 cm.

9. Ferosemen

suatu bahan gabungan yang diperoleh dengan cara memberikan suatu tulangan berupa anyaman kawat baja sebagai pemberi kekuatan tarik dan daktilitas pada mortar semen.

10. Beton Non Pasir (No-Fines Concrete)

Beton Non Pasir adalah bentuk sederhana dari jenis beton ringan yang diperoleh dengan cara menghilangkan bagian halus agregat pada pembuatan beton. Tidak adanya agregat halus dalam campuran menghasilkan suatu sistem berupa keseragaman rongga yang terdistribusi di dalam massa beton serta berkurangnya berat jenis beton.

11. Beton Serat (Fibre Concrete)

Beton Serat adalah bagian komposit yang terdiri dari dari beton biasa dan bahan lain yang berupa serat. Serat dalam beton ini berfungsi mencegah retak retak sehingga menjadikan beton lebih daktail daripada beton biasa.

12. Beton Hampa

Beton Hampa adalah beton yang setelah diaduk, dituang, dan dipadatkan sebagaimana beton biasa, air sisa reaksi disedot dengan cara khusus yang disebut cara vacuum. Air yang tertinggal hanya air yang dipakai untuk reaksi dengan semen sehingga beton yang diperoleh sangat kuat.

13. Beton Mortar

Beton Mortar adalah adukan yang terdiri dari pasir, bahan perekat, dan air. Mortar dapat dibedakan menjadi tiga macam, yaitu : mortar lumpur, mortar kapur, dan mortar semen.

14. Beton Bertulang

Beton bertulang adalah merupakan salah satu bentuk pengolahan struktur beton yang di dalamnya terdapat kerangka besi (baja) supaya kuat. Adapun fungsi dari besi/baja pada konstruksi beton bertulang adalah sebagai penahan tegangan tarik dikarenakan beton hanya kuat terhadap gaya tekan. Sehingga dengan demikian bangunan atau kontruksi yang dibuat dengan kerangka beton bertulang relative tahan terhadap tegangan tarik dan gaya tekan. Sebelum melaksanakan pekerjaan beton bertulang terlebih dahulu kita menghitung kebutuhan volume material besi beton sehingga dapat dipersiapkan sebelumnya dengan jumlah yang tepat.

C. SIFAT-SIFAT BETON

Halhal penting yang berkaitan dengan sifatsifat beton segar adalah : 1. Kemudahan pengerjaan (workability) Sifat ini merupakan ukuran dari tingkat kemudahan adukan untuk diaduk, diangkut, dituang, dan dipadatkan. Unsurunsur yang mempengaruhi sifat kemudahan pengerjaan beton segar, yaitu :
7

(a). Jumlah air yang dipakai dalam campuran adukan beton (b). Makin banyak air yang dipakai makin mudah beton segar dikerjakan (c). Penambahan semen kedalam campuran yang diikuti dengan bertambahnya air pada campuran untuk memperoleh nilai fas tetap (d). Gradasi campuran pasir dan kerikil (e). Pemakaian butir maksimum kerikil (f).Pemakaian butirbutir batuan yang bulat 2. Pemisahan kerikil Kecenderungan butirbutir kerikil untuk memisahkan diri dari campuran adukan beton disebutsegregation. Kecenderungan pemisahan kerikil dapat diperbesar dengan cara : (a). Mengurangi semen pada campuran adukan beton (b). Menambah jumlah air (c). Memperbesar butir kerikil (d). Memperkasar permukaan kerikil

D. ULTRA HIGH STRENGTH

Pada saat ini dengan adanya penelitian di bidang teknologi beton, telah didapatkan beton Ultra High Strength (UHS) dengan kekuatan yang lebih dari 150 MPa. Metode untuk mendapatkan beton generasi terbaru dari beton dengan kinerja yang ultra tinggi adalah dengan pembuatan beton extra padat dengan memberikan pengisi berupa partikel yang berukuran mikro dan modifikasi material semen dengan polymer sehingga terjadi material bebas cacat makro (Macro Defect Free (MDF)). Pemadatan dengan menggunakan partikel mikro bersandar pada konsep particle packing. Pada konsep ini diterapkan bahwa untuk mendapatkan beton yang sekuatkuatnya, penyusunan partikel dalam campuran harus diatur agar didapatkan rongga yang paling sedikit. Penggunaan superplasticizer membuat partikel semen, dengan ukuran sekitar 10 micron, dapat terpadatkan dengan lebih seragam, mengurangi porositas yang biasanya terdapat dalam beton konvensional dan meningkatkan kekuatannya. Konsep particle packing ini dapat ditingkatkan dengan memberikan partikel dengan ukuran yang lebih kecil dari 1 micron, untuk mengisi rongga yang masih tersisa, misalnya dengan silica fume atau metakaolin. Dan jika partikel ini juga bersifat pozzolanik, maka peningkatan kekuatan tambahan akan terjadi dengan adanya air kapur bebas dalam campuran beton. Dengan peningkatan kepadatan yang terjadi, porositas dalam beton yang saling terkoneksi akan berkurang dan menyebabkan beton lebih kedap terhadap air dan material perusak lainnya sehingga beton ini menjadi lebih tahan lama. Metode lain yaitu konsep material Macro-Defect Free (MDF) dibuat dengan mencampur semen dengan polymer yang larut dalam air (biasanya digunakan Polyvynil Alcohol (PVA), dengan konsentrasi kurang dari 5%) dan faktor air semen yang sangat rendah (biasanya kurang dari 0.2). Pada permulaannya kuat tarik dari beton MDF, yang bekisar 200 MPa (setara dengan kuat tarik baja), dipercaya karena proses pemadatan yang sangat baik, tetapi pada studi lanjutan ditunjukkan bahwa kekuatan beton MDF ini terjadi karena adanya sinergi saling silang antara semen dan polymer. Untuk pembuatan MDF ini, mixer dengan gaya aduk yang tinggi diperlukan agar terjadi reaksi mekanik-kimiawi. Walaupun konsep beton MDF ini masih terbatas pada aplikasi di laboratorium, akan tetapi konsep ini menunjukkan adanya potensi yang besar untuk material beton sebagai pengganti material lainnya dalam konstruksi. Dengan adanya beton UHS, diharapkan bahwa kebutuhan material beton yang diperlukan akan lebih berkurang, dan fokus pada konstruksi adalah bagaimana sistem struktur bangunan dapat dibuat dengan lebih ramping, lebih ringan dan lebih tahan lama. Dan pada akhirnya membutuhkan lebih sedikit sumber daya alam, lebih ramah lingkungan dan lebih ekonomis
E. GAMBAR GAMBAR ANEKA BETON

beton bertulang

beton konvensional

10

beton massa

beton serat

11

beton mortar

beton non pasir

12

beton polimer

beton pracetak

beton ringan

13

beton prategang

ferosemen

F. ALAT PENGECORAN BETON


14

Dalam pengecoran beton dibutuhkan alat pemompa adukan beton atau alat berat Concrete Pump yang terbagi dalam 4 katagori yaitu : 1. pompa standar/ concrete pump standar Jenis pekerjaan peruntukan banguan-bangunan rendah seperti Rumah tinggal, ruko, mall dan lain-lain yang ketinggian bangunannya di bawah 20 meter dan pemakaian pipa beton di bawah 60 meter concrete pump yang digunakan adalah concrete pump yang bar betonnya atau concrete presurenya antara 4 mpa atau 40 bar s/d 7 mpa atau 70 bar. 2. pompa longboom/ concrete pump longboom Jenis pekerjaan peruntukan untuk bangunan-bangunan tinggi seperti Perkantoran ruko lantai 5 s/d 7 lantai, yang ketinggian bangunanya diatas 20 meter, concrete pump yang digunakan adalah concrete pump yang bar betonnya atau concrete presurenya antara 8 mpa atau 80 bar s/d 40 mpa atau 400 bar, peruntukan concrete pump yang digunakan tergantung dari seberapa tinggi bangunan gedung tersebut. 3. pompa kodok/ forteble Jenis pekerjaan untuk bangunan-bangunan seperti proyek Dam/bendungan, subway, pelabuhan, jety, pondasi PLN, pondasi menara telephone dan gang/ jalan sempit yang tidak bisa dilalaui mobil pribadi yang jangkauan horizontalnya / mendatar dari 120 meter samapai 170 meter 4. pompa mini/ kecil / concrete pump mini Concrete pump dari jepang yaitu Truck mini Concrete Pump alat tersebut peruntukannya untuk bangunan-bangunan yang jalannya sempit dan ada portal yang hanya bisa dilalau mobil cold desel alat tersebut cocok untuk retail artinya untuk bangunan rumah tinggal ketinggian 1 s/d 2 lantai tetapi areanya terdapat di gang.

G. Daftar harga, beton cor / ready mix/ cor beton : Klas A ( K 500) Beton untuk pricast/ prestressed Slump 10 Rp 955.000 Klas P ( K450 ) Beton untuk rigit jalan klas 1 ( jl negara / jl tol) . Slump 5 Rp 776.000 Klas B ( K350 ) Beton untuk lantai dan bangunan pabrik / rigit jalan. Slump 10 Rp 680.000

15

Klas K 300 Beton untuk kontruksi bangunan ruko / rumah bertingkat 3 lanta s/d 5 lantai . Slimp 12 Rp 645.000 Klas K 250 konsruksi bangunan bertingkat dua lantai, ruko/ rumah tinggal / standar. slump 12 Rp 615.000 Klas K 225 konsruksi bangunan bertingkat dua lantai, ruko/ rumah tinggal. slump 12 Rp 590.000 Klas D ( K 175 ) konsruksi bangunan ringan. slump 12 Rp 580.000 Klas E ( K 125 ) konsruksi LC/ lantai dasar. slump 12 Rp 560.000 Klas BO konsruksi LC/ lantai dasar. slump 12 Rp 520.000

16

You might also like