You are on page 1of 3

Pengakuan Awal 14.

Entitas mengakui aset keuangan atau liabilitas keuangan pada laporan posisi keuangan, jika dan hanya jika, 25 entitas tersebut menjadi salah satu pihak dalam ketentuan pada kontrak instrumen tersebut (lihat paragraf 38 yang berkaitan dengan pembelian aset keuangan yang lazim (reguler). Penghentian Pengakuan Aset Keuangan Dalam laporan keuangan konsolidasian, paragraf 16- 33 23 dan Pedoman Aplikasi paragraf PA49PA67 diberlakukan pada tingkat konsolidasi. Dengan demikian, entitas pertama- tama harus mengonsolidasikan seluruh laporan entitas anak sesuai dengan PSAK 4 (revisi 2009): Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri dan ISAK : Konsoliasi Entitas Bertujuan Khusus dan selanjutnya menerapkan paragraf 1623 dan Pedoman Aplikasi paragraf PA49 PA67 untuk konsolidasi kelompok usaha. 17. Entitas menghentikan pengakuan aset keuangan, dan hanya jika: hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut berakhir; atau entitas mentransfer aset keuangan seperti dijelaskan pada paragraf 18 dan 19, dan transfer tersebut memenuhi kriteria penghentian pengakuan pada paragraf 20. (Lihat paragraf 38 untuk penjualan aset keuangan yang lazim (reguler)). Transfer yang Diakui sebagai Penghentian Pengakuan lihat paragraf 20(a) dan (c)(i)) 24.Jika entitas mentransfer aset keuangan yang memenuhi kriteria penghentian pengakuan untuk keseluruhan nilainya dan entitas tersebut masih memiliki hak pengelolaan atas aset keuangan tersebut dengan imbalan tertentu (fee), maka entitas mengakui kontrak pengelolaan tersebut sebagai aset jasa pengelolaan atau liabilitas jasa pengelolaan. Jika imbalan (fee) yang akan diterima diperkirakan tidak dapat secara memadai mengkompensasi penyediaan jasa yang diberikan, maka liabilitas jasa pengelolaan untuk kewajiban penyediaan jasa tersebut diakui pada nilai wajar. Jika imbalan (fee) yang akan diterima diperkirakan lebih dari cukup untuk mengkompensasi penyediaan jasa yang diberikan, maka aset jasa pengelolaan diakui sebagai hak jasa pengelolaan dengan jumlah yang ditentukan berdasarkan alokasi dari nilai tercatat aset keuangan yang lebih besar sesuai dengan paragraf 27. 25. Jika, sebagai akibat dari transfer, aset keuangan harus dihentikan pengakuannya secara keseluruhan, tetapi transfer tersebut mengakibatkan entitas memperoleh aset keuangan yang baru atau harus menanggung liabilitas keuangan yang baru, atau liabilitas jasa pengelolaan, maka entitas tersebut mengakui aset keuangan atau liabilitas keuangan, atau liabilitas jasa pengelolaan yang baru tersebut pada nilai wajarnya. 26. Pada saat penghentian pengakuan aset keuangan secara keseluruhan, maka selisih antara: (a) nilai tercatat; dan (b) jumlah dari (i) pembayaran yang diterima (termasuk setiap aset baru yang diperoleh dikurangi setiap liabilitas baru yang harus ditanggung) dan (ii) setiap keuntungan atau kerugian kumulatif yang telah diakui secara langsung dalam ekuitas (lihat paragraf 62(b))harus diakui pada laba rugi. Transfer yang Tidak Diakui sebagai Penghentian Pengakuan (lihat paragraf 20(b)) 29. Jika transfer tidak mengakibatkan penghentian pengakuan karena entitas secara substansial masih memiliki seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset yang ditransfer, maka entitas tetap mengakui aset yang ditransfer tersebut secara keseluruhan dan mengakui liabilitas keuangan atas jumlah yang diterimanya. Pada periode selanjutnya, entitas mengakui setiap pendapatan yang berasal dari aset yang ditransfer dan setiap beban yang timbul dari liabilitas keuangan. Penghentian Pengakuan Liabilitas Keuangan 39. Entitas mengeluarkan liabilitas keuangan (atau 32 bagian dari liabilitas keuangan) dari laporan posisi keuangannya, jika dan hanya jika, liabilitas keuangan tersebut berakhir, yaitu ketika kewajiban yang ditetapkan dalam kontrak dilepaskan atau dibatalkan atau kadaluarsa. 40. Pertukaran di antara peminjam dan pemberi pinjaman yang saat ini ada atas instrumen utang dengan persyaratan yang berbeda secara substansial dicatat sebagai penghapusan (extinguishment) liabilitas keuangan awal dan pengakuan liabilitas keuangan baru. Demikian juga, modifikasi secara 4 substansial atas ke-

15.

tentuan liabilitas keuangan yang saat ini ada atau bagian dari liabilitas keuangan tersebut (terlepas ada atau tidak keterkaitannya dengan kesulitan keuangan debitor) dicatat sebagai penghapusan liabilitas keuangan awal dan pengakuan liabilitas keuangan baru. 41. Selisih antara (a) nilai tercatat liabilitas keuangan (atau bagian dari liabilitas keuangan) yang berakhir atau yang ditransfer pada pihak lain, dengan (b) jumlah yang dibayarkan, termasuk aset nonkas yang ditransfer atau liabilitas yang ditanggung, diakui dalam laporan laba rugi. 42. Jika entitas membeli kembali bagian dari liabilitas keuangan, maka entitas mengalokasikan nilai tercatat sebelumnya dari liabilitas keuangan tersebut kepada bagian yang tetap diakui dan bagian yang dihentikan pengakuannya berdasarkan nilai wajar relatif dari kedua bagian tersebut pada tanggal pembelian kembali. Selisih antara (a) nilai tercatat yang dialokasikan pada bagian yang dihentikan pengakuannya, dengan (b) jumlah yang dibayarkan, termasuk aset nonkas yang ditransfer atau liabilitas yang ditanggung, untuk bagian yang dihentikan pengakuannya tersebut diakui dalam laba rugi. PENGUKURAN Pengukuran Awal Aset Keuangan dan Liabilitas Keuangan 43. Pada saat pengakuan awal aset keuangan atau liabilitas keuangan, entitas mengukur pada nilai wajarnya. Dalam hal aset keuangan atau liabilitas keuangan tidak diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, nilai wajar tersebut ditambah biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung dengan perolehan atau penerbitan aset keuangan atau liabilitas keuangan tersebut. 44. Ketika entitas menggunakan akuntansi tanggal penyelesaian untuk aset yang setelah pengakuan awal diukur pada biaya perolehan atau biaya perolehan diamortisasi, maka aset tersebut diakui pertama kali dengan nilai wajar pada tanggal transaksi (lihat Pedoman Aplikasi paragraf PA68PA71). Pengukuran Aset Keuangan setelah Pengakuan Awal 45. Untuk tujuan pengukuran nilai aset keuangan setelah pengakuan awal, Pernyataan ini mengklasifikasikan aset keuangan dalam empat kategori sebagaimana didefinisikan pada paragraf 08: (a) aset keuangan yang ditetapkan untuk diukur pada nilai wajar melalui laba rugi; (b) investasi dimiliki hingga jatuh tempo; (c) pinjaman yang diberikan atau piutang; dan (d) aset keuangan tersedia untuk dijual Keempat kategori di atas menggunakan pengukuran dan pengakuan laba rugi berdasarkan Pernyataan ini. Entitas dapat menggunakan istilah yang berbeda untuk keempat kategori di atas ketika menyajikan informasi dalam laporan keuangan. Entitas mengungkapkan informasi yang diwajibkan oleh PSAK 60. 46. Setelah pengakuan awal, entitas mengukur aset keuangan, termasuk derivatif yang diakui sebagai aset, pada nilai wajarnya, tanpa harus dikurangi biaya transaksi yang mungkin timbul pada penjualan atau pelepasan lainnya, kecuali untuk aset keuangan berikut ini: (a) pinjaman yang diberikan dan piutang sesuai definisi paragraf 07, yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif; (b) investasi dimiliki hingga jatuh tempo sesuai definisi paragraf 08, yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif; dan (c) investasi dalam instrumen ekuitas yang tidak memiliki kuotasi harga di pasar aktif dan nilai wajarnya tidak dapat diukur secara andal, serta derivatif yang terkait dengan dan diselesaikan melalui penyerahan instrumen ekuitas yang tidak memiliki kuotasi harga di pasar aktif tersebut, diukur pada biaya perolehan (lihat Pedoman 5 Aplikasi paragraf PA96 dan PA97). Aset keuangan yang ditetapkan sebagai item yang dilindung nilai menggunakan pengukuran berdasarkan ketentuan akuntansi lindung nilai dalam paragraf 97111. Seluruh aset keuangan, kecuali yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, dievaluasi penurunan nilainya sesuai paragraf 6577 dan Pedoman Aplikasi paragraf PA100PA109. Pengukuran Liabilitas Keuangan setelah Pengakuan Awal

47. Setelah pengakuan awal, entitas mengukur seluruh liabilitas keuangan pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif, kecuali untuk: (a) liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi. Liabilitas tersebut, termasuk derivatif yang diakui sebagai liabilitas, diukur pada nilai wajarnya, kecuali untuk derivatif liabilitas yang terkait dengan dan diselesaikan melalui penyerahan instrumen ekuitas yang tidak memiliki kuotasi harga di pasar aktif seperti di atas dan nilai wajarnya tidak dapat diukur secara andal, diukur pada biaya perolehan. (b) liabilitas keuangan yang timbul ketika sebuah transfer aset keuangan tidak memenuhi syarat penghentian pengakuan atau transfer yang dicatat menggunakan pendekatan keterlibatan berkelanjutan. paragraf 29 dan 31 diterapkan dalam pengukuran liabilitas keuangan tersebut. (c) kontrak jaminan keuangan seperti didefinisikan pada paragraf 08. Setelah pengakuan awal, penerbit kontrak tersebut harus (kecuali paragraf 47(a) atau (b) berlaku) mengukur pada mana yang lebih tinggi antara: (i) jumlah yang ditentukan sesuai dengan PSAK 57 (revisi 2009): Provisi, Liabilitas Kontinjensi, dan Aset Kontinjensi; dan (ii) jumlah pada saat pengakuan awal (lihatparagraf43) dikurangi, apabila sesuai, amortisasi kumulatif yang diakui sesuai PSAK 23 (revisi 2010): Pendapatan. (d) komitmen untuk menyediakan pinjaman dibawah suku bunga pasar. Setelah pengakuan awal, penerbit komitmen tersebut harus (kecuali paragraf 47(a) berlaku) mengukur pada mana yang lebih tinggi antara: (i) jumlah yang ditentukan sesuai dengan PSAK 57 (revisi 2009): Provisi, Liabilitas Kontinjensi, dan Aset Kontinjensi; dan (ii) jumlah pada saat pengakuan awal (lihat paragraf 43) dikurangi, apabila sesuai, amortisasi kumulatif yang diakui sesuai PSAK 23 (revisi 2010): Pendapatan. Liabilitas keuangan yang ditetapkan sebagai item yang dilindung nilai menggunakan pengukuran berdasarkan ketentuan akuntansi lindung nilai dalam paragraf 97-111.

You might also like