AMANDEMEN 1 DI BUAT PADA SIDANG PERTAMA TANGGAL 19-10-1999
NO PASAL SEBELUM AMANDEMEN SESUDAH AMANDEMEN
1 PASAL 5 Presiden memegang Presiden berhak mengajukan ayat 1 kekuasaan membentuk rancangan undang-undang kepada undang-undang dengan Dewan Prwakilan Rakyat. persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat.
2 PASAL 7 Presiden dan Wakil Presiden
memegang jabatan selama lima Presiden dan Wakil pesiden tahun dan sesudahnya dapat memegang jabatan selama dipilih kembali dalam jabatan yang masa lima tahun sama, hanya dalam satu kali masa jabatan 3 PASAL 9 Sebelum mengaku jabatannya, Sebelum mengaku jabatannya, Presiden dan Wakil Presiden Presiden dan Wakil Presiden bersumpah menurut agamanya bersumpah menurut agamanya atau berjanji dengan sungguh- atau berjanji dengan sungguh- sungguh di hadapan Majelis sungguh di hadapan Majelis Permusyawaratan Rakyat atau Permusyawaratan Rakyat atau Dewan Perwakilan Rakyat sebagai Dewan Perwakilan Rakyat sebagai berikut. berikut.
SUMPAH PRESIDEN (WAKIL SUMPAH PRESIDEN (WAKIL
PRESIDEN): PRESIDEN): “ Demi Allah. Saya bersumpah “ Demi Allah. Saya bersumpah akan memenuhi kewaji ban akan memenuhi kewaji ban presiden Republik Indonesia presiden Republik Indonesia (Wakil Presiden Republik (Wakil Presiden Republik Indonesia) dengan sebaik-baiknya Indonesia) dengan sebaik-baiknya dan seadil-adilnya memegang dan seadil-adilnya memegang teguh undang-undang dasar dan teguh undang-undang dasar dan menjalankan segala undang- menjalankan segala undang- undang dan peraturannya dengan undang dan peraturannya dengan selurus-lurusnya serta berbakti selurus-lurusnya serta berbakti kepada Nusa dan Bangsa” kepada Nusa dan Bangsa”
JANJI PRESIDEN (WAKIL JANJI PRESIDEN (WAKIL
PRESIDEN): PRESIDEN): “Saya berjanji dengan “Saya berjanji dengan sungguh -sungguh akan sungguh -sungguh akan memenuhi memenuhi kewajiban Presiden kewajiban Presiden Republik Republik Indonesia (Wakil Indonesia (Wakil Presiden) dengan Presiden) dengan sebaik -baiknya sebaik -baiknya dan seadil-adilnya dan seadil-adilnya memegang memegang teguh undang-undang teguh undang-undang dasar dan dasar dan menjalankan segala menjalankan segala undang- undang-undang dan peraturannya undang dan peraturannya dengan dengan selurus-lurusnya serta selurus-lurusnya serta berbakti berbakti kepada Nusa dan kepada Nusa dan Bangsa” Bangsa” 2) Jika Majelis Permusyawaratan Rakyat atau Dewan Rakyat tidak dapat megadakan Sidang. Presiden dan Wakil Presiden menurut agama, atau berjanji dengan sungguh-sungguh di hadapan pemimpin Majelis Permusyatan Rakyat dengan disaksikan oleh pemimpin Mahkamah Agung. 4 PASAL 13 2)Presiden menerima duta negara 2)Dalam hal mengangkat duta, ayat 2,3 lain Presiden memperhatikan pertimbangan Dewan Perwakilan Rakyat. 3)Presiden menerima penempatan duta negara lain dengan memperhatikan pertimbangan Dewan Perwakilan Rakyat 5 PASAL 14 Presiden memberi grasi amnesi 1)Presiden memberikan grasi dan abolisi dan rehabilitasi rehabilitasi dengan memperhatikan pertimbangan MahkamaH Agung 2)Presiden memberi amnesti dan abolisi dengan memperhatikan pertimbangan Dewan Perwakilan Rakyat 6 PASAL 15 Presiden memberi gelaran, tanda Presiden memberi gelar tanda jasa jasa dan lain-lain tanda dan lain tanda kehormatan yang kehormatan diataur dengan undang-undang 7 PASAL 17 2)Mentri-mentri diangkat dan di 2)Mentri-mentri diangkat dan di ayat 2 berhentikan oleh presiden berhentikan oleh presiden 8 PASAL 17 3)Mentri-mentri itu memimpin 3)Setiap mentri membidangi ayat 3 departemen pemerintah urusan tertentu dalam pemerintah 9 PASAL 20 1)Tiap-tiap undang-undang 1)Dewan Perwakilan Rakyat menghendaki persetujuan Dewan memegang kekuasan membentuk Perwakilan Rakyat undang-undang 2)Jika sesuatu rancangan undang- 2)Setiap rancangan undang- undang tidak mendapat undang di bahas oleh Dewan persetujuan Dewan Prwakilan Perwakilan Rakyat dan Presiden Rakyat, maka rancangan tadi untuk mendapat persetujuan tidak boleh dimajukan lagi dalam bersama peersidangan Dewan Perwakilan 3)Jika rancangan undang-undang Rakyat masa itu. itu tidak mendapat prsetujuan bersama, rancangan iundang- undang itu tidak boleh di ajukan lagi dalam persidangan Dewan Perwakilan Rakyat masa itu 4)Presiden mengesahkan rancangan undang-undang yang telah disetujui bersama untuk menjadi undang-undang 5)Dalam hal rancangan undang- undang yang telah disetujui bersama tersebut tidak disahkan oleh Presiden dalam waktu 30 hari semenjak rancangan undang- undang tersebut disetujui rancangan undang-undang tersebut disetujui, rancangan undang-undang tersebut sah menjadi undang-undang dan wajib di undangkan 10 PASAL 21 1)Anggota-anggota Dewan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Perwakilan Rakyat berhak berhak mengajukan usul memajukan rancangan undang- rancangan undang-undang undang 2)Jika rancangan itu meskipun disetujui oleh Dewan Perwakilan Rakyat tidak sahkan oleh Presiden, maka rancangan tadi tidak boleh lagi dalam persidangan Dewan Perwakilan Rakyat masa itu
AMANDEMEN KE
PASAL 18 Pembagian daerah 1)Negara kesatuan Republik
Indonesia atas daerah besar Indinesia dibagi atas daerah- dan kecil, dengan bentuk daerah pro vinsi iu dibagi susunan pemerintahnya atas kabupaten dan kota, ditetapkan dengan undang- yang tiap-tiap provinsi, undang, dengan kabupaten, dan kota itu memandang dan mempunyai pemerintahan mengingati dasar daerah, yang diatur dengan permusyawaratan dalam undang-undang sistem pemerintah negara 2)Pemerintah daerah dan hak-hak asal usul dalam provinsi , daerah kabupaten daerah-daerah yang bersifat dan kota mengatur dan istimewa mengurus sendiri urusan pemerintahan menurut asas otonomi dan tugas pembantuan 3)Pemerintah daerah provinsi , daerah, kabupaten dan kota memiliki Dewan Perwakilan Rakyat Daerah yang anggotanya dipilih melalui pemilihan umum 4)Gubernur, Bupati, dan Walikota masing-masing sebagai kepala pemerintahan daerah provinsi, kabupaten, dan kota dipilih secara demokratis 5)Pemerintahan daerah menjalankan otonomi seluas- luasnya kecuali urusan pemerintahan yang oleh undang-undang ditentukan sebagai urusan Pemerintah Pusat 6)Pemerintahan daerah berhak menetapkan peraturan-peraturan lain untuk melaksanakan otonomi dan tugas pembantuan 7)Susunan dan tata cara penyelenggaraan pemerintah daerah diatur dalam undang-undang PASAL 18 A 1)Hubungan wewenang antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah provinsi, kabupaten, dan kota atau antara provinsi dan kabupaten dan kota diatur dengan undang- undang memperhatikan kekhususan dan keragaman daerah 2)Hubungan keuangan, pelayanan umum, pemenfaatan sumbr daya alam dan sumberdaya lainnya antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah diatur dan dilaksanakan secara adil dan selaras berdasarkan undang- undang PASAL 18 B 1)Negara mengakui dan menghormati satuan-satuan pemerintahan daerah yang bersifat khusus atau bersifat istimewa yang diatur dengan undang-undang 2)Negara mengakui dan menghormati kesatuan- kesatuan masyarakat hukum adat beserta hak-hak tradisionalnya sepanjang masih hidup dan sesuia dengan perkembangan masyarakat dan prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia yang di atur dalam undang-undang PASAL 19 1)Susunan Dewan 1)Anggota Perwakilan Perwakilan Rakyat Rakyat dipilih melalui ditetapkan dengan undang- pemilihan umum undang 2)Susunan Dewan 2)Dewan Perwakilan Rakyat Perwakilan Rakyat diatur bersidang sedikitnya sekali dengan undang-undang dalam setahun 3)Dewan Perwakilan Rakyat bersidang sedikitnya sekali dalam setahun PASAL 20 ayat 5)Dalam rancangan undang- 5 undang yang telah disetujui bersama tersebut tidak disahkan oleh presiden dalam waktu 30 hari semenjak rancangan undang-undang tersebut disetujui, rancangan undang-undang tersebut sah menjadi undang-undang dan wajib diundangkan PASAL 20 A 1)Dewan Perwakilan Rakyat memiliki fungsi legislatif, fungsi anggaran, dan fungsi pengawasan 2)Dalam melasanakan fungsinya selain hak yang diatur dalam pasal-pasal lain undang-undang dasar ini, Dewan Perwakilan Rakyat mempunyai hak interpelasi, hak angket, dan hak menyatakan pendapat 3)Selain hak yang diatur dalam pasal-pasal lain undang-undang dasar ini setiap anggota Dewan Perwakilan Rakyat mempunyai hak mengajukan pertanyaan, menyampaikan usul dan pendapat serta hak imunitas 4)Ketentuan lebih lanjut tentang hak Dewan Perwakilan Rakyat dan hak anggota Dewan Perwakilan Rakyat diatur dalam undang-undang PASAL 22 A Ketentuan lebih lanjut tentang tatacara pembentukan undang- undang diatur dengan undang-undang PASAL 22 B Anggota Dewan Perwakilan Rakyat dapat diberhentikan dari jabatannya, yang syarat-syarat dan tatacaranya diatur dalam undang-undang PASAL 26 ayat 2)Syarat-syarat yang 2)Penduduk ialah warga 2 dan ayat 3 mengenai kewarganegaraan negara Indonesia dan orang ditetapkan dengan undang- asing yang brrtempat undang tinggal diIndonesia 3)Hal-hal mengenai warga negara dan penduduk diatur dalam undang-undang