You are on page 1of 3

PENENTUAN CADANGANDENGAN LOG INTERPRETATION

Oleh :
Deris Suwarno Putra (113100044), Qory Ayu Putria (113100131), M. Hashfi Zul Hilmi (113100145), Sriwardhani
Bunga (113100159)

Abstrak
Pada tahap awal dari pengembangan reservoir minyak yang baru diketemukan membutuhkan informasi
mengenai jumlah minyak yang ada ( N ) dan berapa besar perolehan primer yang dapat dicapai. Untuk menentukan
jumlah cadangan hidrokarbon di reservoair dapat dipakai beberapa metode antara lain metode volumetris, metode
material balance, metode decline curve, metode analogy, metode numerical reservoir simulation.
Pendahuluan
Dalam praktikum ini akan digunakan metode
volumetris dengan anggapan bahwa data data
produksi sumur yang bersangkutan belum lengkap.
Untuk menentukan jumlah hidrokarbon mula
mula diutempat dihitung dengan mengunakan
persamaan :
IOIP : 7758 Vb . | (1 sw), bbl
IGIP : 43560 Vb.| (1 - sw), cuft
dimana :
Vb : volume bulk.
| : porositas.
Sw : Saturasi air.
Metode volumetris menggunakan peta peta
subsurface dan isopach yang didasarkan pada data
elektrik WT, Core, dan test produksi serta peta
kontur disiapkan untuk membuat peta isopach
dimana terdapat datadata WOC dan GOC.
Volume reservoir produktif diperoleh dengan
menggunakan planimeter berdasarkan pembacaan
maka volume zona produktif dapat ditentukan dengan
menggunakan metode :
a. Pyramidal :
( ) ) (
3
) (
1 1
1
+ +
+
+

=
n n n n
n n
A A A A
h h
Vb
b. Trapezoidal :
) (
2
) (
1 +
+
+

=
n n
n i n
A A
h h
Vb
Pemakaian kedua metode diatas atas dasar
perbandingan bias kontur yang berurutan, jika
perbandingan bias garis kontur kurang dari 0.5
digunakan metode pyramidal dan jika lebih besar
atau sama dengan 0.5 digunakan metode trapezoidal.
Data Percobaan
Pc = 3800 psi
Pwf = 3500 psi
Rw = 0.45 ft
Re = 2000 ft
=1.35 cp
q = 100 bpd
Analisa Data
- Penentuan Volume Batuan (Vb) :
1. Mengukur luas peta isopach untuk setiap
konturnya.
2. Mengulangi pengukuran sebanyak 3 kali,
lalu diambil rata-ratanya.
3. Mengulang ratio perbandingan garis kontur
dengan persamaan :
(A
n+1
)/A
n

4. Menghitung volume batuan (Vb) dengan
metode pyramidal, jika rationya < 0,5 atau
menggunakan metode trapezoidal, jika
rationya > 0,5
- Prosedur Penentuan Ketebalan Bersih :
1. Plot antara Q vs K (diasumsikan).
2. Menentukan harga Q ekonomik limit
misalnya 50 bpd (masukkan harga Q
ekonomik limit tersebut pada persamaan
darcy).
3. Memasukkan nilai K untuk mendapatkan
harga | cut off.
4. Memplot harga | vs Sw (hasil interprestasi)
masukkan nilai | cut off pada point 3
memotong harga kurva sehingga diperoleh
harga Sw cut off
5. membuat chart | vs depth (yang dianalisa)
dan plot Sw cut off pada chart Sw vs depth.
6. Memplot harga | cut off pada chart, | vs
depth dan plot Sw cut off pada chart, Sw vs
depth.
7. Menarik harga masing masing nilai cut off
ke bawah sehingga memotong kurva pada
point 5.
8. Menentukan zona yang mempunyai harga |
yang lebih besar dari | cut off dan tentukan
zona yang lebih kecil dari saturasi cut off
9. Mencocokan kedua zona tersebut untuk
mendapatkan ketebalan bersih (dimana
sebagai pengontrolnya adalah Sw) karena
yang mengisi pori ditunjukkan oleh harga Sw
nya.
- Penentuan Volume Minyak Mula
1. Menghitung | rata-rata dari lapisan yang
dinilai prospek dengan persamaan :
| rata-rata =
( )
h
h
E
E |

2. Menghitung Sw rata-rata dari lapisan yang
dinilai prospek dengan persamaan:
Sw rata-rata =
( )
h
h Sw
E
E

3. Menghitung volume cadangan minyak mula-
mula dengan persamaan :
N = 7758 x Vb x | x (1-Sw)
atau
N =
( )
Boi
Sw Vb 1 2905 , 6 |

4. Menghitung Volume Bulk
AVb =
(10)
2
(194900 +186966, 7)=1909333, 5
AVb =
(10)
2
(175433, 3+186966, 7)=1812000
AVb =
(10)
2
(117500+175433, 3)=1464666, 5
AVb =
(10)
2
(79700+117500)=986000
AVb =
10
3
39536, 7+79700+ (39536, 7 79700)
( )
=583985, 8

AVb =
5
3
16000+39536, 7+ (39536, 7 16000)
( )
=448713, 9

AVb = Vb
= 1909333,5 + 1812000 + 1464666,5 +
986000 + 583985,8 + 448713,9
= 7204699,7
Dari hasil plot antara |*corr Vs Depth didapat
persamaan
y = -36,687 (x) 1,7139, y=k
3,45 = -36,687 (x) 1,7139
x = 0,14
| cut off = 0,14
Dari hasil plot antara | Vs Sw diperoleh
persamaan :
y = -21,486 (x) + 0,9392
y = -21,486 (0,14) + 0,9392 = 0,64
Sw cut off = 0,64
| rata-rata =
( )
h
h
E
E |
=
( ) ( ) ( ) ( )
2549 , 0
4
1 287 , 0 1 3 , 0 1 289 , 0 1 2118 , 0
=
+ + +

Sw rata-rata =
( )
h
h Sw
E
E
=
( ) ( ) ( ) ( )
3278 , 0
4
1 5314 , 0 1 271 , 0 1 127 , 0 1 38 , 0
=
+ + +

N =
( )
Boi
Sw Vb 1 2905 , 6 |
=
( )
121 , 1
3278 , 0 1 2549 , 0 18 , 258405 2905 , 6

= 248455,785 bbl





Pembahasan
Pada tahap awal pengembangan reservoir
minyak yang baru, membutuhkan informasi
mengenai jumlah minyak yang ada (N) dan berapa
besar perolehan primer yang akan dicapai.
Dalam analisis penentuan cadangan minyak mula
mula, harus lebih dahulu diketahui luas dari peta
net oil sand isopach yang merupakan peta yang berisi
garis garis yang menghubungkan ketebalan formasi
yang mengandung minyak. Dari peta isopach yang
tersedia, kita mengukur luas masingmasing kontur
isopach dengan menggunakan planimeter.
Dengan diketahuinya luas masing masing
kontur, maka volume batuan (Vb) dapat dicari
harganya dengan menggunakan metode trapezoidal
atau metode pyramidal. Jika perbandingan bias garis
kontur kurang dari 0,5 digunakan metode pyramidal
dan jika lebih besar atau sama dengan 0,5 digunakan
metode trapezoidal.
Untuk penentuan ketebalan bersih dapat dicari
dengan membuat plat antara Q Vs K sehingga
diperoleh persamaan lalu kita masukkan nilai K yang
diperoleh dari rumus darcy untuk mendapatkan
porositas cut off. Untuk menentukan Sw cut off kita
plot harga | Vs Sw hasil interpretasi sehingga
didapatkan persamaan. Lalu kita masukkan nilai | cut
off untuk memperoleh Sw cut off.
Setelah didapatkan harga | cut off dan Sw cut
off, | cut off diplot pada chart | Vs Depth. Sehingga
didapatkan ketebalan bersih, | rata-rata dan Sw rata-
rata.
Kesimpulan
1. Dari pengukuran luas peta dengan
planimeter, didapatkan volume batuan (Vb)
dan cadangan minyak mula-mula.
2. Untuk menghitung volume batuan (Vb)
dapat menggunakan metode pyramidal jika
perbandingan bias garis kontur kurang dari
0,5 atau metode trapezoidal, jika
perbandingan bias konturnya lebih besar
atau sama dengan 0,5.
3. Penggunaan rumus pyramidal menghasilkan
nilai Vb lebih akurat dibandingkan dengan
rumus trapezoidal. Tetapi rumus trapezoidal
lebih mudah digunakan daripada rumus
pyramidal dan menghasilkan nilai dengan
kesalahan kurang dari 2 %,jika
|
|
.
|

\
|
+
n
n
A
A
1
>
0,5

You might also like