You are on page 1of 4

LAPORAN PROGRAM USAHA KESEHATAN SEKOLAH DI PUSKESMAS BANJARANGKAN II

Poin Poin Program Usaha Kesehatan Sekolah

Mahasiswa: Ananditha Sudibya I Gusti Istri A Widnyani Nithiya Nadarajan

Pembimbing: dr. IB Wirakusuma, MOH dr. Ayu Shintia Shanti

Hari/Tanggal Waktu Lokasi Narasumber Sumber

: : : : :

Rabum 20 Oktober 2010 09.00-selesai Puskesmas Banjarangkan II, SD 2 Aan Ida Bagus Rai Danta Wawancara dengan pemegang program (narasumber),

kunjungan langsung ke SD 2 Aan

Sekolah yang dipilih SD 2 Aan dengan penanggung jawab UKS bapak I Nyoman Sukratha. Alasan pemilihan sekolah : Karena menurut pemegang program Bapak Ida Bagus Rai Danta pihak sekolah lebih kooperatif dan memiliki niat untuk mengembangkan program ini meskipun dalam kenyataannya belum terlaksana dengan baik. Tujuan Kegiatan UKS
Pelaksanaan Program (Seharusnya) Pencegahan primer 1. Pengawasan kantin dalam hal sanitasi, hygiene, gizi 2. Penyediaan air bersih, sampah 3. Membina kebersihan perorangan (gigi, telinga, kuku, dll) 2. JAGA, bak Pelaksanaan Program (Kenyataannya) Pada kenyataannya pelaksanaan program di lapangan belum dapat berjalan maksimal. Hal ini disebabkan karena: 1. Keterbatasan tenaga guru untuk

Meningkatkan derajat kesehatan anak dan lingkungan sekolah. Meningkatkan kesadaran siswa akan pentingnya arti hidup bersih dan sehat. Menciptakan suasana lingkungan sekolah yang bersih dan sehat.

mengelola program tersebut Waktu yang dialokasikan untuk

pelaksanaan kegiatan yang sangat

4. 5.

Pengembangan kegiatan P3K Pelaksanakan penimbangan anak yang baru masuk SD untuk memantau status gizinya 3.

kurang akibat jadwal belajar yang padat Keterbatasan alat dan dana

Pencegahan sekunder 1. Pemeriksaan kesehatan secara periodik untuk kelas 1 sampai 6 2. Imunisasi anak SD, Campak untuk anak kelas 1, DT untuk anak kelas 1 serta TT untuk anak kelas 2 dan 3 yang dilakukan setahun sekali 3. Screening terhadap tinggi badan, berat badan, visus, pendengaran, kesegaran jasmani, kecacatan, gigi Pencegahan tersier 1. Pengobatan ringan dan pertolongan 2. Rujukan medik untuk mengurangi derita sakit, kasus penyakit khusus

Alternatif pemecahan masalah


Faktor-Faktor Penyebab Perbedaannya Pencegahan Primer 1. Kurang optimalnya peran sekolah dalam kegiatan UKS. 2. UKS sifatnya pasif menunggu petugas dari puskesmas. 3. Menganggap UKS sebagai kegiatan dari puskesmas. 3. Menanamkan kembali konsep UKS sebagai milik sekolah bukan milik puskesmas, 2. Alternatif Pemecahannya Pencegahan Primer 1. Melatih guru olah raga menjadi pelaksana UKS di sekolahnya masing-masing. Mengembangkan dokter kecil

puskesmas hanya sebagai pengawas dan fasilitas rujukan

Pola koordinasi antara puskesmas dengan sekolah Dilakukan secara insidental, maksudnya tidak ada suatu waktu khusus untuk berkoordinasi antara pihak Puskesmas dengan pihak sekolah. Biasanya pada saat

kepala Puskesmas sedang memeriksakan kesehatannya di Puskesmas barulah dilaksanakan koordinasi atau pemantauan. Menurut bapak IB Rai Danta program UKS ini kurang berjalan sesuai yang diharapkan. Indikator Keberhasilan
Input Man: Tersedianya 1 tenaga penyuluhan dari puskesmas dibantu dengan guru penanggung jawab UKS di masing-masing sekolah, serta petugas UKS di sekolah Money: Sumber dana dari APBD Material: Tersedianya alat alat untuk membantu proses penyuluhan Minute: Untuk penyuluhan dilaksanakan selama masa belajar, sebulan sekali (kecuali bulan Juli, karena libur sekolah ). Method: Diberikan pengertian kepada sasaran siswasiswa agar lebih memahami hidup sehat sejak dini, Proses Melakukan Penyuluhan terhadap siswa SD. Mengetahui tingkat kesehatan anak dan perkembangnnya. Output Siswa-siswa SD di wilayah kerja Puskesmas Banjarangkan II Outcome Seluruh siswa SD mengerti bagaimana cara hidup sehat sejak dini Angka kesakitan dapat ditekan dan dikontrol. Dampak Meningkatnya derajat kesehatan siswa SD

Pelatihan Dokcil, Penimbangan BB, pelatihan dan penyuluhan tentang cara sikat gigi yang baik dan benar Market: Siswasiswa SD di wilayah kerja Puskesmas Banjarangkan II

Faktor pendukung pelaksanaan kegiatan UKS Adanya guru yang mau membimbing UKS. Terbentuknya kelompok-kelompok siswa yang telah dilatih. Diadakannya penyuluhan dari pihak Puskesmas Banjarangkan II

Faktor penghambat pelaksanaan kegiatan UKS Kurangnya alat dan dana. Anggapan program UKS bukan Program wajib puskesmas sehingga kurang mendapat prioritas. Tidak adanya ruangan. Waktu yang dialokasikan untuk pelaksanaan kegiatan yang sangat kurang akibat jadwal belajar yang padat Tidak adanya tenaga guru khusus yang dapat membimbing UKS, sampai saat ini masih dalam bimbingan guru olahraga dan beliau juga bertugas menjadi guru kelas.

You might also like