Professional Documents
Culture Documents
modal dan teknologi mengalami perubahan, akan dihadapi masalah yang berbeda.
1. Masalah Pengangguran
Pengangguran adalah suatu keadaan dimana seseorang yang tergolong dalam angkatan kerja ingin mendapatkan pekerjaan tetapi belum dapat memperolehnya. Adapun yang disebut sebagai penganggur sukarela yaitu seseorang yang tidak bekerja, tetapi secara aktif mencari pekerjaan. a. Sebab Berlakunya Pengangguran Faktor utama yang menimbulkan pengangguran adalah kekurangan pegeluaran agregat. Faktor-faktor lain yang menimbulkan pengangguran adalah: (1) menganggur karena ingin mencari kerja yang lebih baik, (2) pengusaha menggunakan penggunaan peralatan tenaga produksi dan modern (3) yang mengurangi diantara
kerja,
ketidaksesuaian
keterampilan pekerja yang sebenarnya dengan keterampilan yang diperlukan industri-industri. b. Akibat Buruk Pengangguran Salah satu faktor penting yang menentukan kemakmuran susatu masyarakat adalah tingkat pendapatannya. Pendapatan masyarakat mencapai maksimum apabila tingkat penggunaan tenaga kerja penuh dapat diwujudkan. Pengangguran mengurangi pendapatan masyaraka, dan ini mengurangi tingkat kemakmuran yang mereka capai.
2. MASALAH INFLASI Infalasi dapat didefinisikan sebagai suatu proses kenaikan hargaharga yang berlaku dalam sesuatu perekonomian. Tingkat inflasi berbeda dari satu period eke periode lainnya dan berbeda pula dari satu negara ke negara lainnya. a. Faktor-Faktor Penyebab Inflasi Tingkat pengeluaran agregat yang melebihi kemampuan perusahaan-perusahaan untuk menghasilkan barang-barang dan jasa-jasa. Pekerja-pekerja di berbagai kegiatan ekonomi menuntut kenaikan upah. Disamping itu inflasi dapat pula berlaku sebagai akibat dari: (i) kenaikan harga-harga barang yang diimpor, (ii) penambahan penawaran uang yang berlebihan tanpa diikuti oleh pertambahan produksi dan penawaran barang, dan (iii) kekacauan politik dan ekonomi sebagai akibat pemerintahan yang kurang bertanggung jawab. b. Akibat Buruk Inflasi Salah satu akibat penting dari inflasi adalah cenderung menurukan taraf kemakmuran segolongan besar masyarakat.
Istilah perekonomia terbuka berarti sesuatu perekonomian itu mempunyai hubungan ekonomi dengan negara-negara lain, dan terutama ini dilakukan dengan menjalankan kegiatan ekspor dan impor. 1. Kebaikan dan Keburukan Perekonomian Terbuka Salah satu kebaikan perekonomian terbuka ini yaitu perusahaan dapat memperluas pasar barang buatannya dan memungkinkan untuk mengembangkan kegiatannya dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Dan kegiatan perekonomian terbuka ini tidak selalu menguntungkan. Impor yang berlebih-lebihan dapat mengurangi kegiatan ekonomi dalam negeri karena hal tersebut berarti konsumen menggunakan barang luar negeri dan tidak menggunakan barang buatan dalam negeri. Maka lebih banyak pengangguran akan berlaku. 2. Efek dari Defisit dalam Neraca Pembayaran Neraca pembayaran adalah suatu ringkasan pembukuan yang menunjukkan aliran pembayaran yang dilakukan dari negara-negara lain ke dalam negeri, dan dari dalam negeri ke negara-negara lain dalam satu tahun tertentu. Pembayaran yang dilakukan meliputi: (i) penerimaan dari ekspor dan pembayaran untuk impor barang dan jasa, (ii) alran masuk penanaman modal asing dan pembayaran penanaman modal ke luar negeri, (iii) aliran keluar dan aliran masuk modal jangka pendek. Dua neraca penting dalam suatu neraca pembayaran adalah neraca perdagangan dan neraca keseluruhan. Neraca perdagangan menunjukkan perimbanagn diantara ekspor dan impor. Sedangakan neraca keseluruhan menunjukkan perimbangan diantar keseluruhan aliran pembayaran ke luar negeri dan keseluruhan aliran penerimaan dari luar negeri.
Pendapatan
nasional
mempunyi
peranan
penting
dalam
menggambarkan (i) tingkat kegiatan ekonomi yang dicapai, dan (ii) perubahan dan pertumbuhannya dari tahun ke tahun. a. Mengukur Prestasi Kegiatan Ekonomi Produk Nasional atau pendapatan nasional adalah istilah yang menerangkan tentang nilai barang-barang dan jasa-jasa yang diproduksikan sesuatu negara dalam suatu tahun tertentu. Dalam lebih spesifik, pengertian produk nasional dibedakan menjadi dua yaitu, Produk Nasional Bruto (PNB) dan Produk Dosmetik Bruto (PDB) Tingkat Pertumbuhan Ekonomi Data produk nasional dapat pula digunakan untuk (i) menilai prestasi pertumbuhan ekonomi, dan (ii) menentukan tingkat
kemakmuran masyarakat dan perkembangannya. Contoh, disuatu negara dalam tahun 2002 produk nasional bruto riil bernilai 120 triliun dan meningkat menjadi 126 triliun pada tahun 2003. Tingkat pertumbuhan ekonomi thn 2003 = 126 triliun 120 triliun x 100 = 5% 120 triliun
b. Tingkat Pertambahan Kemakmuran Untuk menentukan tingkat dan pertambahan kemakmuran penduduk perlu dihitung pendapatan per kapita di berbagai tahun. Misal, dalam contoh diatas pada tahun 2002 jumlah penduduknya 12 juta dan meningkat menjadi 12,2 juta dalam tahun 2003, maka: a). Tingkat pendapatan per kapita 2002 = 120 triliun = 10 juta 12 juta b). Tingkat pendapatan per kapita 2003 = 126 triliun = 10,3278 juta 12,2 juta c). Pertambahan pendapatan = 10,3728 juta 10 juta x 100 = 3.3% Per kapita pada 2003 10 juta
Pengangguran dalam suatu Negara adalah perbedaan diantara angkatan kerja dengan penggunaan tenaga kerja yang sebenarnya. Yang dimaksudkan dengan angkatan kerja adalah jumlah tenaga kerja terdapat dalam suatu perekonomian pada suatu waktu tertentu. Untuk menentukan angkatan kerja diperlukan dua informasi yaitu (i) jumlah penduduk yang berusia diantara 15 tahun dan 64 tahun, dan (ii) jumlah penduduk yang berusia diantar 15-64 tahun yang tidak ingin bekerja (seperti mahasiswa, ibu rumah tangga). Jumlah penduduk dalam golongan (i) dinamakan penduduk usia kerja dan penduduk golongan (ii) dinamakan bukan angkatan kerja.
Tahun 2003 dapat dihitung, yaitu: IH 2003 = 600.000 / 250.000 x 100 = 240
2. Menetukan Tingkat Inflasi Tingkat inflasi terutama dimaksudkan untuk menggambarkan perubahan harga-harga yang berlaku dari satu tahu ke tahun lainnya. Untyk menggambarkannya perlu diperhatikan data indeks harga konsumen dari satu tahun tertentu dan seterusnya dibandingkan dengan indeks harga pada tahun sebelumnya.
Kebijakan Makroekonomi
1. Tujuan-Tujuan Kebijakan Makroekonomi A. Menstabilkan Kegiatan Ekonomi
Pengertian kestabilan ekonomi meliputi kewujudan dari 3 hal berikut: (i) tingkat penggunaan tenaga kerja adalah tinggi, (ii) tingkat harga-harga tidak menunjukkan perubahan yang berarti, dan (iii) terdapat keseimbangan diantara ekspor dan impor dan lalu lintas modal dari/ke luar negeri. Tujuan menstabilkan ekonomi berarti pula keinginan untuk menghindari fluktuasi yang tajam dalam kegiatan ekonomi dari satu waktu ke waktu lainnya. B. Penggunaan Tenaga Kerja Penuh Tanpa Inflasi Apabila sesuatu masyarakat dapat selalu mencapai tujuan mencapai tingkat penggunaan tenaga kerja penuh tanpa inflasi, dengan sendirinya tujuan-tujua lainnya, yaitu mencapai kestabilan ekonomi dan pertumbuhan ekonomi yang teguh akan tercapai. C. Menghindari Masalah Inflasi Inflasi menimbulkan beberapa akibat buruk ke atas kesejahteraan masyarakat dan kegiatan perekonomian.adakalanya inflasi berlaku sebagai akibat ketidakstabilan politik dan eknomi suatu negara.
D. Meweujudkan Pertumbuhan Perekonomian Yang Teguh Ada dua alasan yang menyebabkan sesuatu negara harus berusaha mencapai pertumbuhan ekonomi yang teguh dalam jangka panjang yaitu untuk menyediakan kesempatan kerja kepada tenaga kerja yang terus menerus bertambah dan untuk menaikkan tingkat kemakmuran masyarakat. E. Mengukuhkan Neraca Pembayaran dan Kurs Valuta Asing Neraca pembayaran yang tidak kukuh akan mengurangi
kemampuan suatu negara dalam menghadapi masalah pengaliran dana keluarn negeri yang melebihi dari keadaan yang biasanya berlaku. Sebagai akibatnya cadangan mata uang asing akan merosot dan kurs mata uang asing meningkat.
2. Kebijakan Moneter
Kebijakan meliputi langkah-langkah pemerintah yang dilaksanakan oleh Bank Sentral (di Indonesia Bank Sentral adalah Bank Indonesia) untuk mempengaruhi (mengubah) penawaran uang dalam perekonomian atau mengubah suku bunga, dengan maksud untuk mempengaruhi pengeluaran agregat.