You are on page 1of 20

Golongan Obat Antibakteri (Antibiotik Mata)

Nama Beta laktamase Efficacy (Kemanjuran) Golongan antimikroba yang bekerja Safety (Keamanan) dengan Sering menimbulkan reaksi hipersensitivitas. Diare, mual, berpotensi nefrotoksik, Untuk Ibu Hamil Kategori : B (Penisilin dan sefalosporin) Untuk Ibu Menyusui : Suitability (Kecocokan) Infeksi saluran cerna Infeksi saluran napas Penyakit seksual Infeksi kulit dan jaringan lunak Infeksi saluran kemih Infeksi tulang & sendi menular

menghambat sintesis dinding sel bakteri

FDA : tereksresi dalam ASI dalam jumlah kecil (Penisilin) ; cukup aman (sefalosporin).

(FKUI, 2010) Penisilin Sifat: Bakterisidal E.S : reaksi alergi karena hipersensitasi. Kontraindikasi: pada pasien riwayat alergi

Terutama pada bakteri gram positif (beberapa pada Gangguan GIT (diare, mual, muntah). Dosis dengan gram negatif,gonokokus) sangat tinggi dapat menyebabkan nefrotoksis penisilin. Indikasi:

Mekanisme: Menghindarkan sintesa lengkap dari dan neurotoksis

diberikan

pada

polimer untuk membentuk jaringan peptidoglikan Wanita hamil dan laktasi: semua dianggap bakteri gram +, beberapa spesifik yang disebut murein. Bila sel tumbuh dan aman, walaupun akan sedikit sekali yang masuk pada plasmanya bertambah atau menyerap air dengan jalan ke darah janin dan ASI. osmosis, maka dinding sel yang tak sempurna itu akan pecah dan bakteri musnah. Beberapa obat, memiliki kemampuan tahan laktamase bagi bakteri penghasil beta-laktamase. Sefalosporin Spektrum kerja luas, meliputi banyak kuman gram+, E.S: sama dengan penisilin, namun lebih Generasi I: digunakan gram -, dan

pseudomonas

dan gram-, termasuk E.coli, Klebsiella, dan Proteus. ringan. Gangguan GIT (diare, mual, muntah). peroral pada ISK ringan dan Bersifat baktersidal dalam fase pertumbuhan kuman, Jarang ada reaksi alergi, seperti rash dan pilihan kedua ada infeksi dengan menghambat sintesis peptidoglikan yang urtikaria. Alergi silang dapat terjadi pada derivat saluran pernapasan dan kuit diperlukan kuman. Kepekaannya terhadap beta- penisilin. Nefrotoksisitas lebih sering pada yang tidak begitu serius, dan laktamase lebih rendah daripada penisilin. generasi I, khususnya sefaloridin, dan sefalotin bila terdapat alergi untuk

Generasi I: aktif terhadap cocci gram+, tidak berdaya dosis tinggi. Beberapa obat bisa menimbulkan penisilin terhadap gonococci, H.influenzae, Bacteriodes, dan reaksi disulfiram bila digunakan bersamaan Generasi Pesudomonas, tidak tahan terhadap beta-laktamase. dengan alkohol, yaitu sefamandol II dan III:

dan digunakan parenteral pada infeksi serius yang resisten amoksisilin dan

Generasi II: lebih aktif terhadap gram-, termasuk sefoperazon.

gonococci, H.influenzae, Bacteriodes,serta kuman- Kehamilan dan Laktasi: mudah melintasi terhadap kuman yang resisten dengan amoksisilin. Agak kuat

plasenta, tetapi kadarnya rendah dalam darah generasi I, juga dikombinasi dengan (gentamisisn, untuk aminoglikosida tobramisin) dan

terhadap beta-laktamase dan efek terhadap gram + janin daripada darah ibunya. (Streptokokus dan stafilokokus)sama Generasi III: Lebih kuat terhadap gram-, lebih luas lagi terhadap Bacteriodes, dan Pesudomonas.

memperluas

memperkuat

aktivitasnya.

Resistensi kuat terhadap beta-laktamase, namun khasiat terhadap gram+ lebih ringan. Tidak aktif terhadap Methicilin Resistant Staphylococcus

Profilaksis bedah jantung, usus, lainnya. ginekologi, Sefoksitin dan dan

Epidermis dan MRSA Generasi IV: sangat resisten terhadap laktamase dan aktif sekali terhadap pesudomonas.

sefuroksim (gen.II) dipakai pada gonore. Generasi III: Seftriakson dan sefotaksim sebagai sering obat

dianggap

pilihan gonore. Spektrum kerja luas, banyak bacili gram-, antara E.S Pemakaian sistemik reaksi iritasidan Indikasi

pertama Sefokstitin

untuk pada

infeksi Bacteriodes fragilis. Aminoglikosida :kuman aerobic

lain E.coli, H.influenzae, Klebsiella, Proteus dan toksik, reaksi alergik, superinfeksi, gangguan gram negative yang telah Enterbacter, Salmonrlla dan Shigella. Aktif juga vestiblar, mengatasi gonokokus, dan sejumlah gram gangguan audiotori, nefrotoksik, resisten terhadap antibiotic lain. Kontraindikasi : bila riwayat alergi pada

+ pseudotumor dan neurotoksik.

(Staphylococcus aureus/epiermis).

Topical toksisitas terhadap korne dan ada

Aktivitas: baktersidal, dengan penetrasi dinding konjungtiva, erosi epitel pungtata, ulserasi aminoglikosida. Pada lansia bakteri dan mengikat diri pada ribosom di dalam sel. kornea, reaksi alergi, macular infarction. Proses translasi (RNA dan DNA) diganggu, sehingga Kehamilan dan laktasi: dapat melintasi dan gangguan ginjal

biosintesa protein diganggu. Tidak hanya terjadi pada plasenta, merusak ginjal dan tuli pada bayi. fase pertumbuhan kuman, namun juga termasuk saat Tidak dianjurkan selama kehamilan. Sedikit kuman membelah diri. mencapai ASI, bia digunakan saat

Memiliki efek sisa setelah selesai penggunaan obat, pemberian ASI. efek antibiotisnya masih ada walaun kadarnya dalam darah, berangsur-angsur turun. Tetrasiklin Khasiat: bakteriostatik dan bakterisidal lemah bila E.S: diinjeksikan secara intravena. Penggunaan oral dapat menyebabkan Indikasi: Infeksi paru-paru, kulit dan saluran ISK, mata.

gangguan GIT. Efek lebih sering dan serius napas,

Mekanisme kerjanya: berdasarkan sintesis protein adalah sifat penyerapannya dalam tulang dan infeksi

kuman yang diganggu. Spektrum kerja luas dan gigi yang sedang tumbuh pada janin anak-anak Penggunaan pada acne, , meliputi banyak cocci gram+ dan gram-, serta karies . Fotosensitasi, kulit menjadi peka karena adanya daya hambat kebanyakan basili, kecuali pseudomonas dan proteus. cahaya, menjadi kemerah-merahan, gatal-gatal, terhadap akitvitas lipase

Aktif

juga

terhadap Spirochaeta

Chlamydia terhadap

trachomatis, dan sebagainya. sifilis dan

untuk Propionibacter acnes. Pada bronkhitis kronis,

Rickettsiae,

frambusia, leptospirae, Actinomyces, dan beberapa protozoa (Amoeba). Sudah banyak terjadi resistensi

adakalanya dijadikan sebagai obat akut. Kontraindikasi: Tidak boleh diberikan hingga tahun. terhadap penyakit profilaksis serangan

pada ibu hamil anak berusia 8

Hipersensitivitas tetrasiklin, ginjal. dan

Makrolida & Linkomisin

Efek: bakteriostatis, bakteri gram+, dan spektrum E.S:

Gangguan GIT, yang terutama nampak Indikasi:

eritromisin pilihan utama

kerja mirip penisilin-G. Mekanisme kerja, melalui pada eritromisin akibat penguraiannya oleh merupakan pengikatan reversibel pada ribosom kuman, sehingga asam lambung. Lebih jarang nyeri kepala dan pada sintesis proteinnya dirintangi. reaksi kulit. Eritromisin dosis tinggi dapat dengan ketulian reversibel, mungkin pneumophilia terhadap SSP. Semua veteran),

infeksi

paru-paru Legionella (penyakit Mycoplasma

Waktu paruh singkat, hingga perlu ditakarkan sampai menimbulkan 4x.

akibat pengaruhnya

Kinetik: tergantung formulasi, bentuk garam atau makrolida dapat mengganggu fungsi hati, yang pneumoniae, dan infeksi usus ester. Makanan memperburuk absorbsi, sebaiknya tampak sebagai peningkatan nilai-nilai fungsi oleh Campylobacter jejuni diminum saat perut kosong, kecuali diritromisin tidak hati, nyeri kepala, pusing dapat terjadi. Pada indikasi lain, seperti endokarditis, dan

dipengaruhi oleh makanan. Kemampuan penetrasi ke Eritromisin dan

dapat mengakibatkan reaksi sepsis,

jaringan dan organ baik, kadar interseluler tinggi. Efek alergi.

pasien

dengan

kuman intrasel tinggi, Legionella, Mycoplasma & Kehamilan dan laktasi: eritromisin aman, tapi granulositopenia,atau lansia, Chlamydia. Sisanya di luar sel. Metabolisme semua tidak ada data untuk derivatnya, sedangkan sebaiknya digunakan yang makrolida diuraikan dalam hati, melalui sistem rosirtromisin aman diminum sambil memberi bersifat baktersidal, seperti sitokrom P-450, menjadi metabolit inaktif. Kecuali, ASI. Klaritromisin ternyata mengganggu penisilin dan sefalosporin.

metabolit-OH dari klaritromisin. Ekskresi berlangsung perkembangan janin pada binatang coba, jangan Untuk derivatnya yang lebih melalui empedu dan tinja serta kemih, terutama dalam digunakan pada trimester pertama kehamilan. bentuk inaktif. tahan asam lambung dan keluhan GIT nya lebih

ringan, seperti azitromisin dapat mampu diberikan, melawan yang bakteri

gram-, seperti Haemophilus influenzae, infeksi saluran napas. Untuk klaritromisin dan azitromisin efektif juga mengatasi kuman penyerta pada AIDS, seperti dan avium

Toxoplasma gondii Mycobacterium intercellare. Kontraindikasi:

Alergi

eritromisin, saat hamil tidak boleh diberikan

Polipeptida

Efek: Polimiksin hanya aktif melawan kuman gram- E.S:

nefrotoksis

bila

diberikan

secara Indikasi:

kuman gram-

termasuk pseudomonas, sedangkan basitrasin dan parenteral. Serta dapat menybabkan ototoksis gramisidin efektif terhadap gram +. Topical reaksi alergi, iritasi,

termasuk pseudomonas, dan

injeksi bebeapa kecil terhadap gram nekrosis +. Kontraindikasi: tidak ada gangguan ginjal, tidak dalam keadaan hamil, dan tidak dalam masa anak-anak. Serta mudah ototoksisitas infeksi infeksi (khusus mata tifus, bagi infeksi menyebabkan

Sebagai bakteriosidal, dengan sifat permukaannya subkonjungtiva, yang melekatkan diri pada membran sel bakteri , jaringan. sehingga permeabilitas sel meningkat dan akhirnya selnya ruptur. Kerjanya tidak bergantung terhadap membelah tidaknya kuman tersebut, sehingga dapat dikombinasi dengan bakteriostatik, seperti

nyeri,

kemosis,

kloramfenikol dan tetrasiklin. Kloramfenikol

Efek: Bakteriostatis terhadap Enterobacter dan E.S: rasa pedas sementara pada mata, Indikasi: Staph.aureus dengan merintangi sintesa polipeptida gangguan GIT, neuropati optis dan perifer, superfisial, kuman. Bekerja bakterisidal Neiss.meningitides terhadap radang lingua, mukosa mulut, depresi sumsum meningitis dan tulang belakang, anemia aplastic

Strep.pneumoniae, H.influenzae

H.influenzae),

Kehamilan dan laktasi: tidak dianjurkan, anaerob (contoh abses otak khususnya selama minggu-minggu terakhir dari oleh B.fragilis yang

kehamilan, karena dapat menimbulkan sianosis semuanya digunakan secara dan hipotermia neonatus (grey baby syndrome), oral. Kontraindikasi:

melintasi plasenta, ASI, begitu pula untuk Penderita anemia aplastik, tiamfenikol ibu hamil dan laktasi, tetes telinga (karena zat pelarut yaitu propilenglikol ototoksis pada telinga. Penderita

neuropati. Penderita dengan kelainan darah lainnya. Vankomisin Efek: bakterisidal kuman gram+ aerob dan E.S: Gangguan fungsi ginjal, terutama pada Bisa sebagai pengganti bagi

anaerob, termasuk stafilokokus yang resisten untuk penggunaan lama dengan dosis tinggi, juga pasien yang alergi penisilin metisilin (MRSA). Biasanya sebagai lini terakhir, bila neuropati perifer, reaksi alergi kulit menjadi atau sefalosporin. Indikasi: antibiotik lainnya sudah tidak mempan. kemerahan yang disebut the red man syndrome, kolitis akibat terapi seperti

Kinetik: resorpsi dari usus buruk, namun pada usus mual, demam, dan lainnya. Kombinasi dengan oleh linkomisin, klindamisin yang sakit, seperti pada enteritis resorpsinya baik. aminoglikosida meningkatkan resiko nefro dan dan radang pada mukosa Kadar terapeutis dalam cairan pleura, sinovial, dan ototoksisitas. usus oleh Stafilokokus. Gagal vankomisin, obat saluran kemih tercapai. Plasma T1/2 ialah 5-11 jam. Pada mata sangat toksik pada kejadian Kontraindikasi: Ekskresi 80% melalui saluran kemih. infeksi mata, menimbulakan reaksi alergi ginjal, alergi

Kehamilan dan Laktasi: belum ada data yang mengkonsumsi menjelaskan, namun obat ini mencapai ASI.

aminoglikosida, neuropati Bisa diberikan oral,

ataupun injeksi Asam Fusidat Efek: Bakteriostatis, dengan menghambat sintesis E.S: alergi, peradangan berulang, ringan berupa Indikasi: secara oral atau

kuman. Spektrum kerja sempit dan terbatas pada gangguan GIT, kadang-kadang reaksi kulit IV pada infeksi stafilokokus, kuman gram+ terutama stafilokokus, juga yang (eritema, iritasi). khususnya bila terdapat atau terhadap

membentuk penisilinase. Kuman gram- resisten Kehamilan dan laktasi: pada akhir kehamilan, resistensi kecuali Neisseria. dapat menyebabkan ikterus pada bayi, dan zat hipersensitivitas

Kinetik: daya penetrasi bagus, jaringan lunak, otot ini melintasi plaseta dan ASI. jantung, tulang, sendi, mata, pus, sputum, namun ke CSS buruk. Plasma T1/2 nya adalah 10-12 jam.

penisilin dan lainnya. Secara topikal bisa diberikan pada infeksi stafilokokus kulit,

Ekskresi terutama melalui empedu dan tinja sebagai metabolit inaktif.

berupa krim atau salep dan pada mata berupa dapat cepat. gel. timbul Biasanya

Resistensi dengan

dikombinasi dengan penisilin atau eritromisin Kontraindikasi: trimester

akhir kehamilan, alergi asam fusidat. Senyawasenyawa Kuinolon Efek: berkhasiat sebagai baktersidal pada fase E.S: penurunan daya penglihatan, iritasi mata, Indikasi: pada kelopak mata, kuinolon hanya

pertumbuhan kuman, berdasarkan inhibisi enzim gatal

sakit untuk ISK tanpa komplikasi.

DNA-girase bakteriil. Karena enzim tersebut hanya kepala,fotofobia,Yang sering gangguan GIT, Namun florokuinolon, lebih terdapat pada kuman dan tidak pada sel dari seperti sakit perut, mual, muntah, anoreksia, dan luas indikasinya, ISK dengan organisme yang lebih tinggi, sehingga kuinolon- diare. Jarang timbul Yang lain, Colitis komplikasi eritema, multiresisten, kuman-kuman misalnya

kuinolon tidak menghambat sintesis DNA manusia. pseudomembranosis.

Hal yang sama berlaku bagi sulfonamida dan urtikaria, efek neurologi (sakit kepala, pusing, melibatkan jaringan ginjal. antibiotika beta-laktam. Spektrum Kerja: terhadap gramneuropati dan perasaan kacau), efek psikis hebat Selain itu, florokuinolon juga Asam nalidiksat berkhasiat (eksitasi, takut, gelisah, dan perasaan panik) dan untuk infeksi saluran napas seperti Proteus, pipemidinat Klebsiella, konvulsi. serius, prostatitis kronis,

Enterobacter. Begitu pula

terhadap Kehamilan dan laktasi: tidak dianjurkan pada infeksi kulit dan jaringan wanita hamil dan laktasi, seperti siprofloksasin lunak oleh gram-. Juga untuk mengobati salmonella, baik pembawa kronis maupun

Pseudomonas. Florokuinolon lebih luas spektrumnya

semua kuman gram- termasuk Ps.aeruoginosa dan dan asam nalidiksat. gonococci, serta kebanyakan kuman gram+, termasuk

Campylobacter

jejuni,

Chlamydia,

Legionella,

yang dimata. pilihan pertama pada Teavellers diarrhea. Kontraindikasi: Senyawa-

Mycoplasma, dan Mycobacter tbc. Kurang aktif terhadap Streptococci, Pneumococci dan kumankuman anaerob.

senyawa kuinolon ini jangan diberikan dibawah pada usia anak-anak 16 tahun,

karena dapat menyebabkan penyimpangan pada tulang rawan terutama oleh asam nalidiksat. Kotrimoksazol Campuran sulfametoksazol dan trimetropim dalam E.S: tidak sering terjadi dan biasanya berupa Indikasi: Infeksi Proteus dan perbandingan 5:1 bersifat bakterisidal pada ekzema dan gangguan GIT, serta stomatitis. E.S Klamidia. Juga pada ISK khas dari sulfonamida seperti fotosensitasi, dan (E.coli dan Enterobacter), salmonellosis, Juga dan pulmo untuk

bakteeri gram negative dan positif.

Kinetik: Resorpsi baik dan cepat. Mendapai kadar sindrom Stevens-Johnson. Pada dosis tinggi, prostatitis, puncak dalam darah hingga 4 jam. Distribusi sangat efek sampingnya juga berupa demam dan bronkhitis. baik, pada semua jaringan, saliva, dan CSS. gangguan fungsi hati dan efek pada darah, mengobati seperti neutropenia, trombositopenia. radang

mencegah karena carinii-

Trimetropim lebih lancar terkait sifat lipofiliknya.

Plasma T1/2 hingga 10 jam. Ekskresi melalui ginjal Penggunaan leboh dari 2 minggu hendaknya Pneumocystis sebagai zat aktif masing-masing 20-25% dan 50-60%. selalu dengan pemantauan darah. resiko Pneumonia dari

penderita

kristaluria dapat dihindarkan dengan minum AIDS. lebih dari 1,5 liter air perhari. Kontraindikasi: darah, alergi sulfa. Trimetophrin Mencegah reduksi dihidrofolat menjadi Megaloblastosis, lekopenia, trombositopenia, Infeksi saluran kemih Kelainan

tetrahidrofolat. Peka untuk bakteri gram positif dan mual, muntah, sakit kepala, anemia apalstik, negatif. gangguan koagulasi, glositis, stomatitis. Kategori untuk ibu hamil :

Infeksi saluran cerna Infeksi saluran napas Infeksi carinii penumocystis

Spektinomisin

Aktif terhadap sejumlah spesies bakteri gram negatif. Dapat diberikan untuk ibu hamil Menghambat sintesis protein pada bakteri gram Bentuk injeksi IM timbulkan urtikaria, rasa negative secara selektif. Tidak bakterisidal. dingin, demam mual, dan insomnia

Infeksi gonokokus Direkomendasikan sebagai alternative untuk pasien yang tidak toleran dengan antibiotic beta laktam atau kuinolon

(Goodman & Gillman, 2006) Kategori untuk ibu hamil :

Obat Anti Inflamasi (Mata)


Golongan obat NSAIDs Effikasi Suitability Safety ES: menginduksi ulser lambung atau disertai usus yang kadang-kadang anemia akibat Menghambat enzim siklooksigenase Indikasi: sehingga konfersi asam arakidonat Bersifat antipiretik, analgetik, dan menjadi PGG2 terganggu. antiinflamasi. Setiap obat menghambat enzim COX Dan terdapat perbedaan aktivitas dianatara dengan kekuatan dan selektivitas yang obat-obat tersebut berbeda terhadap isoform COX 1 dan Digunakan sebagai terapi awal untuk COX 2 mengurangi nyeri dan pembengkakan KI: Tergantung NSAIDs hipersensitivitas terhadap asetosal & NSAIDs lainnya, termasuk penderita asma, masing-masing obat

dengan

kehilangan darah, namun efek ini minimal COX2selektif, pada gangguan NSAIDsfungsi

platelet, perpanjangan masa hamil atau persalinan spontan, perubahan pada fungsi ginjal

angioedema, urtikaria, atau rinitis yang dipicu oleh asetosal dan NSAIDs. Sebaiknya tidak diberikan pada penderita tukak lambung aktif. Hati-hati kehamilan, koagulasi. Kortikosteroid Mempengaruhi protein. transkripsi Pada dan kecepatan hepar sintesis Indikasi: ES: merangsang Insufisiensi adrenal, perbaikan fungsi paru Pada dosis tinggi terdapat gejala protein pada fetus, atritis, karditis reumatik, penyakit chusing, atrofia atau kelemahan pada penderita usia lanjut,

menyusui,

dan

gangguan

sintesisi

spesifik.

Pada

sel

limfoid

dan

ginjal kolagen, asma, alergi, penyakit mata, kulit, hepar, keganasan, gangguan

otot,

osteoporosis,

mengurangi atrofia

fibroblast merangsang sintesis protein yang sifatnya menghambat atau toksik terhadap sel-sel limfoid

kecepatan kulit,

pertumbuhan, bersifat

hematologic, syok, edema serebral, trauma sumsum tulang belakang. gejala dan

diabetogen,

imunosupresi, antimitotis memperlambat Jika penggunaan yang lama dan dihentikan secara tiba-tiba maka timbul insufisiensi adrenal akut mialgia,

Menghambat proliferasi sel limfosit T, Meredakan imunitas seluler, dan ekspresi gen yang menyandi berbagai sitokin Kontraindikasi:

kerusakan sendi

(interleukin dan TNF).

dengan gejala demam, atralgia, dan malaise.

Kortikosteroid memiliki efek anti Kontrindikasi relative: DM, tukak peptic, inflamsi adhesi. non-spesifik dan anti

infeksi berat, hipertensi dan gangguan fungsi hiperglikemia, glukosuria, mudah kardiovaskular yang lain menderita infeksi seperti

tuberculosis, perforasi pada tukak peptic, cushing hiperkoagulabilitas hipertensi. gangguan miopati Opiat Endorfin bekerja dengan jalan I : Nyeri hebat pasca bedah, nyeri hebat akibat ES: Supresi SSP dan stimulasi langsung dari CTZ sehingga memicu mual KI : Orang dengan kelainan KV, penyakit asma, reseptor yang muntah menduduki reseptor reseptor nyeri kanker di SSP, hingga perasaan nyeri dapat diblokir Menduduki mental, euforia, dan osteoporosis, psikosis, sindrom, darah,

belum kelainan system saraf pusat, konstipasi, depresi, Dosis tinggi menurunkan aktivitas

diduduki opioid

alergi

mental dan motoris Motilitas berkurang (obstipasi),

konstraksi kandung empedu (kolik batu empedu) Pada system sirkulasi menyebabkan vasodilatasi, bradycardia Sering timbul adiksi dan bila terapi dihentikan dapat terjadi gejala abstinensia hipertensi, dan

Golongan Beta Laktam


Kriteria Penisilin G dan V Aminopenisilin (Ampisilin & Amoksisilin) Eficacy Golongan antimikroba yang bekerja dengan Golongan menghambat sintesis dinding sel bakteri Infeksi gonokokus. Penisilin G (benzilpenisilin) 5-10 kali lebih aktif terhadap spesies Neisseria Infeksi penumokokus Infeksi stafilokokus Sifilis Difteri Infeksi mikroorganisme anaerob Safety Sering menimbulkan reaksi hipersensitivitas. Diare, mual, berpotensi nefrotoksik, Untuk Ibu Hamil Kategori : B Untuk Ibu Menyusui : Sering menimbulkan reaksi Sering menimbulkan Diare, reaksi mual, antimikroba yang Sefalosporin Generasi ke-3 bekerja Golongan antimikroba yang bekerja

dengan menghambat sintesis dinding sel dengan menghambat sintesis dinding bakteri sel bakteri Bermanfaat gonokokus dalam eradikasi Infeksi saluran napas Infeksi saluran kemih Meningitis Infeksi salmonella

Suitability

hipersensitivitas. Diare, mual, berpotensi nefrotoksik, Untuk Ibu Hamil Kategori : B Untuk Ibu Menyusui :

hipersensitivitas. berpotensi nefrotoksik,

Untuk Ibu Hamil Kategori : B Untuk Ibu Menyusui FDA : cukup aman :

FDA : tereksresi dalam ASI dalam jumlah kecil (Penisilin) ;

FDA : tereksresi dalam ASI dalam jumlah kecil Ampisilin kaplet 250 mg ( ktk 10 x 10

Cost

Tersedia di Puskesmas

Seftriakson injeksi 1 g (ktk 2

kaplet) = Rp 26.180, Ampisilin kaplet 500 mg ( ktk 10 x 10 kaplet) = Rp 41.910,Ampisilin serbuk injeksi i.m./i.v. 1000 mg/ml (ktk 10 vial) = Rp 52.250,Ampisilin serbuk injeksi i.m./i.v. 500 mg/ml (ktk 10 vial) = Rp 33.000,Ampisilin sirup kering 125 mg/5ml (btl 60 ml) Rp 4.400,Amoksisilin kapsul 250 mg (ktk 10 x 10 kapsul) = Rp 30.107,Amoksisilin kapsul 250 mg (ktk 12 x 10 kapsul) = Rp 36.300,Amoksisilin kaplet 500 mg (ktk 10 x 10 kaplet) = Rp 40.700,Amoksisilin serbuk injeksi 1000 mg (ktk 10 vial) = Rp 72.600,Amoksisilin sirup kering 125 mg/5 ml (btl 60 ml) = Rp 4.070,-

vial)

= Rp 21.008,-

Seftriakson serbuk injeksi 1 g/vial (ktk 1 vial @ 10 ml = Rp 10.504, Sefotaksim injeksi 0,5 g (ktk 2 vial)= Rp 9.547, Sefotaksim injeksi 1 g (ktk 2 vial)= Rp 16.940, Seftazidim injeksi 1 g (ktk 2 vial)= Rp 82.764,-

Golongan obat NSAID


Jenis Obat Asam mefenamat Efficacy Mencapai kadar Suitability Safety Cost

puncak KI : peradangan usus besar ES : mengantuk, diare, atau ruam Asam mefenamat kapsul 250 kulit (segera hentikan pengobatan), mg @ Rp. 74,56 trombositopenia, anemia hemolitik, Asam mefenamat tablet salut kejang 2008). pada overdosis (IONI, selaput 500 mg @ Rp. 127,00

dalam plasma selama 2-4 (IONI, 2008). jam t 2 jam (ISFI, 2009)

Ibuprofen

Mencapai

kadar

puncak KI : pasien tukak lambung ES : gangguan saluran cerna lebih Ibuprofen tablet 200 mg @ riwayat ringan, efek lainnya yang jarang Rp. 73,36 terhadap adalah eritema kulit, sakit kepala, Ibuprofen tablet 400 mg @ NSAID dan trombositopenia (FKUI, 2008). Rp. 147,51

dalam plasma selama 1-2 aktif, jam t 1,8-2 jam (ISFI, 2009) hipersensitivitas asetosal atau

lainnya, dan pada gangguan koagulasi (ISFI, 2009). Ketoprofen Mencapai kadar puncak KI : pasien tukak lambung ES : gangguan saluran cerna dan Ketoprofen tablet 100 mg @ riwayat reaksi terhadap 2008). NSAID hiprsensitivitas (FKUI, Rp. 1.227,60

dalam plasma selama 0,5-2 aktif, jam t 2,1 jam (ISFI, 2009) hipersensitivitas asetosal atau

lainnya (ISFI, 2009). Indometasin Mencapai kadar puncak KI : bersifat toksik ES : gangguan saluran cerna Indometasin kapsul 25 mg @

dalam plasma selama 2 jam t 4,5 jam (ISFI, 2009)

sehingga tidak diberikan (diare), sakit kepala, pusing, tukak Rp. 39,61 pada anak-anak, wanita dan perdarahan pada lambung dan

hamil dan menyusui, pasien usus, depresi, halusinasi, gangguan

dgn gangguan psikiatri, dan psikosis (IONI, 2008). penyakit lambung (FKUI, 2008). Piroksikam Mencapai kadar puncak KI : tidak dianjurkan ES : gangguan saluran cerna seperti Piroksikam tablet 10 mg @ wanita tukak lambung, pusing, tinitus, Rp. 75,00 tukak nyeri kepala, dan eritema kulit Piroksikam tablet 20 mg @ Rp. 105,00

dalam plasma selama 3-5 diberikan jam t 50 jam (ISFI, 2009) hamil,

pada pasien

lambung, dan pasien yang (FKUI, 2008). mengkonsumsi antikoaagulan 2008). (FKUI,

Obat Penurun TIO pada Glaucoma


Meningkatkan aliran keluar aqueous Golongan Obat Parasimpatomimetik, kolinergik agonis Eficacy (Kemanjuran) Safety (Keamanan) Suitability (Kecocokan) : Asma bronchial, insufisiensi

Menyebabkan kontraksi sfingter iris ES pada mata : miosis disertai penglihtan KI konstriksi pupil. menstimulasi otot siliari kontraksi korpus spasme siliaris membuka system akomodatif yang

suram, terutama pada pasien katarak, dan hipertiroid,

mungkin koroner ulkus peptikum

drainase mengganggu pada pasien muda, reaksi

trabekular meshwork dan meningkatkan alergi (jarang). aliran aqueos humour menurunkan TIO ES sistemik : berkeringat, bradikardia, hipersalivasi, bronkospasme, kolik usus

Analog prostaglandin

Menurunkan TIO dengan cara meningkatkan ES : pigmentasi coklat yang menetap atau KI

kehamilan

atau

aliran (outflow) aqueous humor. Peningkatan yang reversibel, iritasi okuler, hiperemi merencanakan kehamilan drainase terjadi di suprachoroidal space di konjungtiva, erosi epitel pungtata. belakang iris, melawan trabekular meshwork. Epinefrin Mempengaruhi semua reseptor dan . ES : rasa tidak nyaman setelah pemakaian Hati hati pada pasien dengan Menstimulasi kontraksi pembuluh darah di dan korpus siliar sehingga dapat menyebabkan kemerahan penyakit kardiovaskuler, DM, hipertiroidisme atau asma.

mengurangi konjungtiva.

pembentukan aquos humor. Epinefrin juga meningkatkan ekskresi (outflow). Weak - acting antiglaucoma medication. Diberikan 2 x sehari Supresi Produksi aqueous humor Golongan Obat Penghambat adrenergic Eficacy (Kemanjuran) Safety (Keamanan) Suitability (Kecocokan) KI : penyakit jantung dan

beta Memblok aktivitas yang disebabkan oleh ES : penurunan HR dan RR. reseptor

beta adrenergic (reseptor yang ES pada mata : mata kering sementara, pernafasan terutama asma dan

bertanggung awab pada peningkatan produksi iritasi mata, blefaro konjungtivitis alergik COPD. aqous humor) produksi aquos humor dan penurunan sensasi corneal. berkurang. Diberikan 2 x sehari (karena reseptor 2 juga

terdapat di jantung dan paru)

Pengham-bat karbonik Menurunkan kecepatan pembentukan aqueous ES : parestesia, hipokalemia, menurunnya KI : pasien dengan alergi anhidrase (CAIs) humour sehingga menurunkan TIO. nafsu makan, rasa mengantuk dan depresi, sulfonamid, penyakit jantung bintik merah pada kulit, batu ginjal. atau ginjal berat, insufisiensi

(Karbonik anhidrase adalah enzim yang berperan alpha Agoins penting dalam jalur fisiologi ES pada mata dengan terapi sitemik jarang terjadi. berikatan

adrenocortical dan kehamilan.

produksi aquos.) Pengham-bat adrenergic 2 adrenergik

dengan ES : Reaksi alergi sering ditemukan. KI : pasien dengan hipotensi sitemik

reseptor 2 penurunan produksi aquos Kekeringan mulut. humor. Sebagai terapi lini pertama atau sebagai tambahan, digunakan sebelum dan sesudah terapi laser.

Golongan Penghambat karbonik anhidrase


Nama Obat Eficacy (Kemanjuran) Asetazolamide Sediaan Safety (Keamanan) Suitability (Kecocokan) Cost

ES : parestesia, hipokalemia, Indikasi : pengobatan glaukoma Asetazolamide rasa mengantuk dan depresi, yang TIO nya tidak terkontrol Diamox Harga: KI : pasien gangguan ginjal berat, kehamilan. Rp 90.000,-

Tablet, 125 mg dan 250 mg, menurunnya nafsu makan, akut sudut terbuka, dan pasien Tersedia di puskesmas action ; 8 - 12 jam Kapsul sustained release, bintik merah pada kulit, batu dengan methazolami-de. 500 mg, action ; 18 - 24 jam, ginjal. 1 kapsul 2 x sehari. Parenteral , 500 mg, action ; 4 5 jam, indikasi : pe TIO dengan cepat, dan terapi pra

(tablet 250 mg x 100 tablet)

bedah glaucoma. Dosis: 250 mg 1 g / hari (dosis terbagi). Methazolamide Tersedia dalam bentuk tablet 25 ES : idem atau 50 mg. Dosis : 25 mg, 2 x sehari (maksimal 50 mg, 3 x sehari) Merupakan obat pilihan ketika terapi sistemik diindikasikan KI : idem -

pada glukoma. Dichlorpenamide Sediaan 50 mg, CAI paling poten. ES : Merupakan CAIs Indikasi : hanya digunakan saat -

dengan insidensi efek yang obat lain dari golongan CAI gagal mengontrol TIO.

Diberikan 100 mg setiap 2 jam tidak diinginkn paling besar sampai diperoleh efek yang

diinginkan, kemudian dikurangi, dosis maintenance 25 50 mg, 3 x sehari. Dorzolamide (Topical CAIs) 2% Efek me TIO lebih kecil ES : iritasi mata dan rasa KI : idem pahit, blefarokon-jungtivitis alergi. daripada beta blocker 20% Pemberian ; 2 -3 kali sehari

You might also like