Professional Documents
Culture Documents
Nama Beta laktamase Efficacy (Kemanjuran) Golongan antimikroba yang bekerja Safety (Keamanan) dengan Sering menimbulkan reaksi hipersensitivitas. Diare, mual, berpotensi nefrotoksik, Untuk Ibu Hamil Kategori : B (Penisilin dan sefalosporin) Untuk Ibu Menyusui : Suitability (Kecocokan) Infeksi saluran cerna Infeksi saluran napas Penyakit seksual Infeksi kulit dan jaringan lunak Infeksi saluran kemih Infeksi tulang & sendi menular
FDA : tereksresi dalam ASI dalam jumlah kecil (Penisilin) ; cukup aman (sefalosporin).
(FKUI, 2010) Penisilin Sifat: Bakterisidal E.S : reaksi alergi karena hipersensitasi. Kontraindikasi: pada pasien riwayat alergi
Terutama pada bakteri gram positif (beberapa pada Gangguan GIT (diare, mual, muntah). Dosis dengan gram negatif,gonokokus) sangat tinggi dapat menyebabkan nefrotoksis penisilin. Indikasi:
diberikan
pada
polimer untuk membentuk jaringan peptidoglikan Wanita hamil dan laktasi: semua dianggap bakteri gram +, beberapa spesifik yang disebut murein. Bila sel tumbuh dan aman, walaupun akan sedikit sekali yang masuk pada plasmanya bertambah atau menyerap air dengan jalan ke darah janin dan ASI. osmosis, maka dinding sel yang tak sempurna itu akan pecah dan bakteri musnah. Beberapa obat, memiliki kemampuan tahan laktamase bagi bakteri penghasil beta-laktamase. Sefalosporin Spektrum kerja luas, meliputi banyak kuman gram+, E.S: sama dengan penisilin, namun lebih Generasi I: digunakan gram -, dan
pseudomonas
dan gram-, termasuk E.coli, Klebsiella, dan Proteus. ringan. Gangguan GIT (diare, mual, muntah). peroral pada ISK ringan dan Bersifat baktersidal dalam fase pertumbuhan kuman, Jarang ada reaksi alergi, seperti rash dan pilihan kedua ada infeksi dengan menghambat sintesis peptidoglikan yang urtikaria. Alergi silang dapat terjadi pada derivat saluran pernapasan dan kuit diperlukan kuman. Kepekaannya terhadap beta- penisilin. Nefrotoksisitas lebih sering pada yang tidak begitu serius, dan laktamase lebih rendah daripada penisilin. generasi I, khususnya sefaloridin, dan sefalotin bila terdapat alergi untuk
Generasi I: aktif terhadap cocci gram+, tidak berdaya dosis tinggi. Beberapa obat bisa menimbulkan penisilin terhadap gonococci, H.influenzae, Bacteriodes, dan reaksi disulfiram bila digunakan bersamaan Generasi Pesudomonas, tidak tahan terhadap beta-laktamase. dengan alkohol, yaitu sefamandol II dan III:
dan digunakan parenteral pada infeksi serius yang resisten amoksisilin dan
gonococci, H.influenzae, Bacteriodes,serta kuman- Kehamilan dan Laktasi: mudah melintasi terhadap kuman yang resisten dengan amoksisilin. Agak kuat
plasenta, tetapi kadarnya rendah dalam darah generasi I, juga dikombinasi dengan (gentamisisn, untuk aminoglikosida tobramisin) dan
terhadap beta-laktamase dan efek terhadap gram + janin daripada darah ibunya. (Streptokokus dan stafilokokus)sama Generasi III: Lebih kuat terhadap gram-, lebih luas lagi terhadap Bacteriodes, dan Pesudomonas.
memperluas
memperkuat
aktivitasnya.
Resistensi kuat terhadap beta-laktamase, namun khasiat terhadap gram+ lebih ringan. Tidak aktif terhadap Methicilin Resistant Staphylococcus
Epidermis dan MRSA Generasi IV: sangat resisten terhadap laktamase dan aktif sekali terhadap pesudomonas.
sefuroksim (gen.II) dipakai pada gonore. Generasi III: Seftriakson dan sefotaksim sebagai sering obat
dianggap
pilihan gonore. Spektrum kerja luas, banyak bacili gram-, antara E.S Pemakaian sistemik reaksi iritasidan Indikasi
pertama Sefokstitin
untuk pada
lain E.coli, H.influenzae, Klebsiella, Proteus dan toksik, reaksi alergik, superinfeksi, gangguan gram negative yang telah Enterbacter, Salmonrlla dan Shigella. Aktif juga vestiblar, mengatasi gonokokus, dan sejumlah gram gangguan audiotori, nefrotoksik, resisten terhadap antibiotic lain. Kontraindikasi : bila riwayat alergi pada
(Staphylococcus aureus/epiermis).
Aktivitas: baktersidal, dengan penetrasi dinding konjungtiva, erosi epitel pungtata, ulserasi aminoglikosida. Pada lansia bakteri dan mengikat diri pada ribosom di dalam sel. kornea, reaksi alergi, macular infarction. Proses translasi (RNA dan DNA) diganggu, sehingga Kehamilan dan laktasi: dapat melintasi dan gangguan ginjal
biosintesa protein diganggu. Tidak hanya terjadi pada plasenta, merusak ginjal dan tuli pada bayi. fase pertumbuhan kuman, namun juga termasuk saat Tidak dianjurkan selama kehamilan. Sedikit kuman membelah diri. mencapai ASI, bia digunakan saat
Memiliki efek sisa setelah selesai penggunaan obat, pemberian ASI. efek antibiotisnya masih ada walaun kadarnya dalam darah, berangsur-angsur turun. Tetrasiklin Khasiat: bakteriostatik dan bakterisidal lemah bila E.S: diinjeksikan secara intravena. Penggunaan oral dapat menyebabkan Indikasi: Infeksi paru-paru, kulit dan saluran ISK, mata.
Mekanisme kerjanya: berdasarkan sintesis protein adalah sifat penyerapannya dalam tulang dan infeksi
kuman yang diganggu. Spektrum kerja luas dan gigi yang sedang tumbuh pada janin anak-anak Penggunaan pada acne, , meliputi banyak cocci gram+ dan gram-, serta karies . Fotosensitasi, kulit menjadi peka karena adanya daya hambat kebanyakan basili, kecuali pseudomonas dan proteus. cahaya, menjadi kemerah-merahan, gatal-gatal, terhadap akitvitas lipase
Aktif
juga
terhadap Spirochaeta
Chlamydia terhadap
Rickettsiae,
frambusia, leptospirae, Actinomyces, dan beberapa protozoa (Amoeba). Sudah banyak terjadi resistensi
adakalanya dijadikan sebagai obat akut. Kontraindikasi: Tidak boleh diberikan hingga tahun. terhadap penyakit profilaksis serangan
kerja mirip penisilin-G. Mekanisme kerja, melalui pada eritromisin akibat penguraiannya oleh merupakan pengikatan reversibel pada ribosom kuman, sehingga asam lambung. Lebih jarang nyeri kepala dan pada sintesis proteinnya dirintangi. reaksi kulit. Eritromisin dosis tinggi dapat dengan ketulian reversibel, mungkin pneumophilia terhadap SSP. Semua veteran),
infeksi
akibat pengaruhnya
Kinetik: tergantung formulasi, bentuk garam atau makrolida dapat mengganggu fungsi hati, yang pneumoniae, dan infeksi usus ester. Makanan memperburuk absorbsi, sebaiknya tampak sebagai peningkatan nilai-nilai fungsi oleh Campylobacter jejuni diminum saat perut kosong, kecuali diritromisin tidak hati, nyeri kepala, pusing dapat terjadi. Pada indikasi lain, seperti endokarditis, dan
pasien
dengan
kuman intrasel tinggi, Legionella, Mycoplasma & Kehamilan dan laktasi: eritromisin aman, tapi granulositopenia,atau lansia, Chlamydia. Sisanya di luar sel. Metabolisme semua tidak ada data untuk derivatnya, sedangkan sebaiknya digunakan yang makrolida diuraikan dalam hati, melalui sistem rosirtromisin aman diminum sambil memberi bersifat baktersidal, seperti sitokrom P-450, menjadi metabolit inaktif. Kecuali, ASI. Klaritromisin ternyata mengganggu penisilin dan sefalosporin.
metabolit-OH dari klaritromisin. Ekskresi berlangsung perkembangan janin pada binatang coba, jangan Untuk derivatnya yang lebih melalui empedu dan tinja serta kemih, terutama dalam digunakan pada trimester pertama kehamilan. bentuk inaktif. tahan asam lambung dan keluhan GIT nya lebih
gram-, seperti Haemophilus influenzae, infeksi saluran napas. Untuk klaritromisin dan azitromisin efektif juga mengatasi kuman penyerta pada AIDS, seperti dan avium
Alergi
Polipeptida
nefrotoksis
bila
diberikan
secara Indikasi:
kuman gram-
termasuk pseudomonas, sedangkan basitrasin dan parenteral. Serta dapat menybabkan ototoksis gramisidin efektif terhadap gram +. Topical reaksi alergi, iritasi,
injeksi bebeapa kecil terhadap gram nekrosis +. Kontraindikasi: tidak ada gangguan ginjal, tidak dalam keadaan hamil, dan tidak dalam masa anak-anak. Serta mudah ototoksisitas infeksi infeksi (khusus mata tifus, bagi infeksi menyebabkan
Sebagai bakteriosidal, dengan sifat permukaannya subkonjungtiva, yang melekatkan diri pada membran sel bakteri , jaringan. sehingga permeabilitas sel meningkat dan akhirnya selnya ruptur. Kerjanya tidak bergantung terhadap membelah tidaknya kuman tersebut, sehingga dapat dikombinasi dengan bakteriostatik, seperti
nyeri,
kemosis,
Efek: Bakteriostatis terhadap Enterobacter dan E.S: rasa pedas sementara pada mata, Indikasi: Staph.aureus dengan merintangi sintesa polipeptida gangguan GIT, neuropati optis dan perifer, superfisial, kuman. Bekerja bakterisidal Neiss.meningitides terhadap radang lingua, mukosa mulut, depresi sumsum meningitis dan tulang belakang, anemia aplastic
Strep.pneumoniae, H.influenzae
H.influenzae),
Kehamilan dan laktasi: tidak dianjurkan, anaerob (contoh abses otak khususnya selama minggu-minggu terakhir dari oleh B.fragilis yang
kehamilan, karena dapat menimbulkan sianosis semuanya digunakan secara dan hipotermia neonatus (grey baby syndrome), oral. Kontraindikasi:
melintasi plasenta, ASI, begitu pula untuk Penderita anemia aplastik, tiamfenikol ibu hamil dan laktasi, tetes telinga (karena zat pelarut yaitu propilenglikol ototoksis pada telinga. Penderita
neuropati. Penderita dengan kelainan darah lainnya. Vankomisin Efek: bakterisidal kuman gram+ aerob dan E.S: Gangguan fungsi ginjal, terutama pada Bisa sebagai pengganti bagi
anaerob, termasuk stafilokokus yang resisten untuk penggunaan lama dengan dosis tinggi, juga pasien yang alergi penisilin metisilin (MRSA). Biasanya sebagai lini terakhir, bila neuropati perifer, reaksi alergi kulit menjadi atau sefalosporin. Indikasi: antibiotik lainnya sudah tidak mempan. kemerahan yang disebut the red man syndrome, kolitis akibat terapi seperti
Kinetik: resorpsi dari usus buruk, namun pada usus mual, demam, dan lainnya. Kombinasi dengan oleh linkomisin, klindamisin yang sakit, seperti pada enteritis resorpsinya baik. aminoglikosida meningkatkan resiko nefro dan dan radang pada mukosa Kadar terapeutis dalam cairan pleura, sinovial, dan ototoksisitas. usus oleh Stafilokokus. Gagal vankomisin, obat saluran kemih tercapai. Plasma T1/2 ialah 5-11 jam. Pada mata sangat toksik pada kejadian Kontraindikasi: Ekskresi 80% melalui saluran kemih. infeksi mata, menimbulakan reaksi alergi ginjal, alergi
Kehamilan dan Laktasi: belum ada data yang mengkonsumsi menjelaskan, namun obat ini mencapai ASI.
ataupun injeksi Asam Fusidat Efek: Bakteriostatis, dengan menghambat sintesis E.S: alergi, peradangan berulang, ringan berupa Indikasi: secara oral atau
kuman. Spektrum kerja sempit dan terbatas pada gangguan GIT, kadang-kadang reaksi kulit IV pada infeksi stafilokokus, kuman gram+ terutama stafilokokus, juga yang (eritema, iritasi). khususnya bila terdapat atau terhadap
membentuk penisilinase. Kuman gram- resisten Kehamilan dan laktasi: pada akhir kehamilan, resistensi kecuali Neisseria. dapat menyebabkan ikterus pada bayi, dan zat hipersensitivitas
Kinetik: daya penetrasi bagus, jaringan lunak, otot ini melintasi plaseta dan ASI. jantung, tulang, sendi, mata, pus, sputum, namun ke CSS buruk. Plasma T1/2 nya adalah 10-12 jam.
penisilin dan lainnya. Secara topikal bisa diberikan pada infeksi stafilokokus kulit,
berupa krim atau salep dan pada mata berupa dapat cepat. gel. timbul Biasanya
Resistensi dengan
akhir kehamilan, alergi asam fusidat. Senyawasenyawa Kuinolon Efek: berkhasiat sebagai baktersidal pada fase E.S: penurunan daya penglihatan, iritasi mata, Indikasi: pada kelopak mata, kuinolon hanya
DNA-girase bakteriil. Karena enzim tersebut hanya kepala,fotofobia,Yang sering gangguan GIT, Namun florokuinolon, lebih terdapat pada kuman dan tidak pada sel dari seperti sakit perut, mual, muntah, anoreksia, dan luas indikasinya, ISK dengan organisme yang lebih tinggi, sehingga kuinolon- diare. Jarang timbul Yang lain, Colitis komplikasi eritema, multiresisten, kuman-kuman misalnya
Hal yang sama berlaku bagi sulfonamida dan urtikaria, efek neurologi (sakit kepala, pusing, melibatkan jaringan ginjal. antibiotika beta-laktam. Spektrum Kerja: terhadap gramneuropati dan perasaan kacau), efek psikis hebat Selain itu, florokuinolon juga Asam nalidiksat berkhasiat (eksitasi, takut, gelisah, dan perasaan panik) dan untuk infeksi saluran napas seperti Proteus, pipemidinat Klebsiella, konvulsi. serius, prostatitis kronis,
terhadap Kehamilan dan laktasi: tidak dianjurkan pada infeksi kulit dan jaringan wanita hamil dan laktasi, seperti siprofloksasin lunak oleh gram-. Juga untuk mengobati salmonella, baik pembawa kronis maupun
semua kuman gram- termasuk Ps.aeruoginosa dan dan asam nalidiksat. gonococci, serta kebanyakan kuman gram+, termasuk
Campylobacter
jejuni,
Chlamydia,
Legionella,
Mycoplasma, dan Mycobacter tbc. Kurang aktif terhadap Streptococci, Pneumococci dan kumankuman anaerob.
senyawa kuinolon ini jangan diberikan dibawah pada usia anak-anak 16 tahun,
karena dapat menyebabkan penyimpangan pada tulang rawan terutama oleh asam nalidiksat. Kotrimoksazol Campuran sulfametoksazol dan trimetropim dalam E.S: tidak sering terjadi dan biasanya berupa Indikasi: Infeksi Proteus dan perbandingan 5:1 bersifat bakterisidal pada ekzema dan gangguan GIT, serta stomatitis. E.S Klamidia. Juga pada ISK khas dari sulfonamida seperti fotosensitasi, dan (E.coli dan Enterobacter), salmonellosis, Juga dan pulmo untuk
Kinetik: Resorpsi baik dan cepat. Mendapai kadar sindrom Stevens-Johnson. Pada dosis tinggi, prostatitis, puncak dalam darah hingga 4 jam. Distribusi sangat efek sampingnya juga berupa demam dan bronkhitis. baik, pada semua jaringan, saliva, dan CSS. gangguan fungsi hati dan efek pada darah, mengobati seperti neutropenia, trombositopenia. radang
Plasma T1/2 hingga 10 jam. Ekskresi melalui ginjal Penggunaan leboh dari 2 minggu hendaknya Pneumocystis sebagai zat aktif masing-masing 20-25% dan 50-60%. selalu dengan pemantauan darah. resiko Pneumonia dari
penderita
kristaluria dapat dihindarkan dengan minum AIDS. lebih dari 1,5 liter air perhari. Kontraindikasi: darah, alergi sulfa. Trimetophrin Mencegah reduksi dihidrofolat menjadi Megaloblastosis, lekopenia, trombositopenia, Infeksi saluran kemih Kelainan
tetrahidrofolat. Peka untuk bakteri gram positif dan mual, muntah, sakit kepala, anemia apalstik, negatif. gangguan koagulasi, glositis, stomatitis. Kategori untuk ibu hamil :
Spektinomisin
Aktif terhadap sejumlah spesies bakteri gram negatif. Dapat diberikan untuk ibu hamil Menghambat sintesis protein pada bakteri gram Bentuk injeksi IM timbulkan urtikaria, rasa negative secara selektif. Tidak bakterisidal. dingin, demam mual, dan insomnia
Infeksi gonokokus Direkomendasikan sebagai alternative untuk pasien yang tidak toleran dengan antibiotic beta laktam atau kuinolon
dengan
kehilangan darah, namun efek ini minimal COX2selektif, pada gangguan NSAIDsfungsi
platelet, perpanjangan masa hamil atau persalinan spontan, perubahan pada fungsi ginjal
angioedema, urtikaria, atau rinitis yang dipicu oleh asetosal dan NSAIDs. Sebaiknya tidak diberikan pada penderita tukak lambung aktif. Hati-hati kehamilan, koagulasi. Kortikosteroid Mempengaruhi protein. transkripsi Pada dan kecepatan hepar sintesis Indikasi: ES: merangsang Insufisiensi adrenal, perbaikan fungsi paru Pada dosis tinggi terdapat gejala protein pada fetus, atritis, karditis reumatik, penyakit chusing, atrofia atau kelemahan pada penderita usia lanjut,
menyusui,
dan
gangguan
sintesisi
spesifik.
Pada
sel
limfoid
dan
ginjal kolagen, asma, alergi, penyakit mata, kulit, hepar, keganasan, gangguan
otot,
osteoporosis,
mengurangi atrofia
fibroblast merangsang sintesis protein yang sifatnya menghambat atau toksik terhadap sel-sel limfoid
kecepatan kulit,
pertumbuhan, bersifat
hematologic, syok, edema serebral, trauma sumsum tulang belakang. gejala dan
diabetogen,
imunosupresi, antimitotis memperlambat Jika penggunaan yang lama dan dihentikan secara tiba-tiba maka timbul insufisiensi adrenal akut mialgia,
Menghambat proliferasi sel limfosit T, Meredakan imunitas seluler, dan ekspresi gen yang menyandi berbagai sitokin Kontraindikasi:
kerusakan sendi
Kortikosteroid memiliki efek anti Kontrindikasi relative: DM, tukak peptic, inflamsi adhesi. non-spesifik dan anti
infeksi berat, hipertensi dan gangguan fungsi hiperglikemia, glukosuria, mudah kardiovaskular yang lain menderita infeksi seperti
tuberculosis, perforasi pada tukak peptic, cushing hiperkoagulabilitas hipertensi. gangguan miopati Opiat Endorfin bekerja dengan jalan I : Nyeri hebat pasca bedah, nyeri hebat akibat ES: Supresi SSP dan stimulasi langsung dari CTZ sehingga memicu mual KI : Orang dengan kelainan KV, penyakit asma, reseptor yang muntah menduduki reseptor reseptor nyeri kanker di SSP, hingga perasaan nyeri dapat diblokir Menduduki mental, euforia, dan osteoporosis, psikosis, sindrom, darah,
belum kelainan system saraf pusat, konstipasi, depresi, Dosis tinggi menurunkan aktivitas
diduduki opioid
alergi
konstraksi kandung empedu (kolik batu empedu) Pada system sirkulasi menyebabkan vasodilatasi, bradycardia Sering timbul adiksi dan bila terapi dihentikan dapat terjadi gejala abstinensia hipertensi, dan
dengan menghambat sintesis dinding sel dengan menghambat sintesis dinding bakteri sel bakteri Bermanfaat gonokokus dalam eradikasi Infeksi saluran napas Infeksi saluran kemih Meningitis Infeksi salmonella
Suitability
hipersensitivitas. Diare, mual, berpotensi nefrotoksik, Untuk Ibu Hamil Kategori : B Untuk Ibu Menyusui :
Untuk Ibu Hamil Kategori : B Untuk Ibu Menyusui FDA : cukup aman :
FDA : tereksresi dalam ASI dalam jumlah kecil Ampisilin kaplet 250 mg ( ktk 10 x 10
Cost
Tersedia di Puskesmas
kaplet) = Rp 26.180, Ampisilin kaplet 500 mg ( ktk 10 x 10 kaplet) = Rp 41.910,Ampisilin serbuk injeksi i.m./i.v. 1000 mg/ml (ktk 10 vial) = Rp 52.250,Ampisilin serbuk injeksi i.m./i.v. 500 mg/ml (ktk 10 vial) = Rp 33.000,Ampisilin sirup kering 125 mg/5ml (btl 60 ml) Rp 4.400,Amoksisilin kapsul 250 mg (ktk 10 x 10 kapsul) = Rp 30.107,Amoksisilin kapsul 250 mg (ktk 12 x 10 kapsul) = Rp 36.300,Amoksisilin kaplet 500 mg (ktk 10 x 10 kaplet) = Rp 40.700,Amoksisilin serbuk injeksi 1000 mg (ktk 10 vial) = Rp 72.600,Amoksisilin sirup kering 125 mg/5 ml (btl 60 ml) = Rp 4.070,-
vial)
= Rp 21.008,-
Seftriakson serbuk injeksi 1 g/vial (ktk 1 vial @ 10 ml = Rp 10.504, Sefotaksim injeksi 0,5 g (ktk 2 vial)= Rp 9.547, Sefotaksim injeksi 1 g (ktk 2 vial)= Rp 16.940, Seftazidim injeksi 1 g (ktk 2 vial)= Rp 82.764,-
puncak KI : peradangan usus besar ES : mengantuk, diare, atau ruam Asam mefenamat kapsul 250 kulit (segera hentikan pengobatan), mg @ Rp. 74,56 trombositopenia, anemia hemolitik, Asam mefenamat tablet salut kejang 2008). pada overdosis (IONI, selaput 500 mg @ Rp. 127,00
dalam plasma selama 2-4 (IONI, 2008). jam t 2 jam (ISFI, 2009)
Ibuprofen
Mencapai
kadar
puncak KI : pasien tukak lambung ES : gangguan saluran cerna lebih Ibuprofen tablet 200 mg @ riwayat ringan, efek lainnya yang jarang Rp. 73,36 terhadap adalah eritema kulit, sakit kepala, Ibuprofen tablet 400 mg @ NSAID dan trombositopenia (FKUI, 2008). Rp. 147,51
dalam plasma selama 1-2 aktif, jam t 1,8-2 jam (ISFI, 2009) hipersensitivitas asetosal atau
lainnya, dan pada gangguan koagulasi (ISFI, 2009). Ketoprofen Mencapai kadar puncak KI : pasien tukak lambung ES : gangguan saluran cerna dan Ketoprofen tablet 100 mg @ riwayat reaksi terhadap 2008). NSAID hiprsensitivitas (FKUI, Rp. 1.227,60
dalam plasma selama 0,5-2 aktif, jam t 2,1 jam (ISFI, 2009) hipersensitivitas asetosal atau
lainnya (ISFI, 2009). Indometasin Mencapai kadar puncak KI : bersifat toksik ES : gangguan saluran cerna Indometasin kapsul 25 mg @
sehingga tidak diberikan (diare), sakit kepala, pusing, tukak Rp. 39,61 pada anak-anak, wanita dan perdarahan pada lambung dan
dgn gangguan psikiatri, dan psikosis (IONI, 2008). penyakit lambung (FKUI, 2008). Piroksikam Mencapai kadar puncak KI : tidak dianjurkan ES : gangguan saluran cerna seperti Piroksikam tablet 10 mg @ wanita tukak lambung, pusing, tinitus, Rp. 75,00 tukak nyeri kepala, dan eritema kulit Piroksikam tablet 20 mg @ Rp. 105,00
dalam plasma selama 3-5 diberikan jam t 50 jam (ISFI, 2009) hamil,
pada pasien
lambung, dan pasien yang (FKUI, 2008). mengkonsumsi antikoaagulan 2008). (FKUI,
Menyebabkan kontraksi sfingter iris ES pada mata : miosis disertai penglihtan KI konstriksi pupil. menstimulasi otot siliari kontraksi korpus spasme siliaris membuka system akomodatif yang
trabekular meshwork dan meningkatkan alergi (jarang). aliran aqueos humour menurunkan TIO ES sistemik : berkeringat, bradikardia, hipersalivasi, bronkospasme, kolik usus
Analog prostaglandin
Menurunkan TIO dengan cara meningkatkan ES : pigmentasi coklat yang menetap atau KI
kehamilan
atau
aliran (outflow) aqueous humor. Peningkatan yang reversibel, iritasi okuler, hiperemi merencanakan kehamilan drainase terjadi di suprachoroidal space di konjungtiva, erosi epitel pungtata. belakang iris, melawan trabekular meshwork. Epinefrin Mempengaruhi semua reseptor dan . ES : rasa tidak nyaman setelah pemakaian Hati hati pada pasien dengan Menstimulasi kontraksi pembuluh darah di dan korpus siliar sehingga dapat menyebabkan kemerahan penyakit kardiovaskuler, DM, hipertiroidisme atau asma.
mengurangi konjungtiva.
pembentukan aquos humor. Epinefrin juga meningkatkan ekskresi (outflow). Weak - acting antiglaucoma medication. Diberikan 2 x sehari Supresi Produksi aqueous humor Golongan Obat Penghambat adrenergic Eficacy (Kemanjuran) Safety (Keamanan) Suitability (Kecocokan) KI : penyakit jantung dan
beta Memblok aktivitas yang disebabkan oleh ES : penurunan HR dan RR. reseptor
beta adrenergic (reseptor yang ES pada mata : mata kering sementara, pernafasan terutama asma dan
bertanggung awab pada peningkatan produksi iritasi mata, blefaro konjungtivitis alergik COPD. aqous humor) produksi aquos humor dan penurunan sensasi corneal. berkurang. Diberikan 2 x sehari (karena reseptor 2 juga
Pengham-bat karbonik Menurunkan kecepatan pembentukan aqueous ES : parestesia, hipokalemia, menurunnya KI : pasien dengan alergi anhidrase (CAIs) humour sehingga menurunkan TIO. nafsu makan, rasa mengantuk dan depresi, sulfonamid, penyakit jantung bintik merah pada kulit, batu ginjal. atau ginjal berat, insufisiensi
(Karbonik anhidrase adalah enzim yang berperan alpha Agoins penting dalam jalur fisiologi ES pada mata dengan terapi sitemik jarang terjadi. berikatan
reseptor 2 penurunan produksi aquos Kekeringan mulut. humor. Sebagai terapi lini pertama atau sebagai tambahan, digunakan sebelum dan sesudah terapi laser.
ES : parestesia, hipokalemia, Indikasi : pengobatan glaukoma Asetazolamide rasa mengantuk dan depresi, yang TIO nya tidak terkontrol Diamox Harga: KI : pasien gangguan ginjal berat, kehamilan. Rp 90.000,-
Tablet, 125 mg dan 250 mg, menurunnya nafsu makan, akut sudut terbuka, dan pasien Tersedia di puskesmas action ; 8 - 12 jam Kapsul sustained release, bintik merah pada kulit, batu dengan methazolami-de. 500 mg, action ; 18 - 24 jam, ginjal. 1 kapsul 2 x sehari. Parenteral , 500 mg, action ; 4 5 jam, indikasi : pe TIO dengan cepat, dan terapi pra
bedah glaucoma. Dosis: 250 mg 1 g / hari (dosis terbagi). Methazolamide Tersedia dalam bentuk tablet 25 ES : idem atau 50 mg. Dosis : 25 mg, 2 x sehari (maksimal 50 mg, 3 x sehari) Merupakan obat pilihan ketika terapi sistemik diindikasikan KI : idem -
pada glukoma. Dichlorpenamide Sediaan 50 mg, CAI paling poten. ES : Merupakan CAIs Indikasi : hanya digunakan saat -
dengan insidensi efek yang obat lain dari golongan CAI gagal mengontrol TIO.
Diberikan 100 mg setiap 2 jam tidak diinginkn paling besar sampai diperoleh efek yang
diinginkan, kemudian dikurangi, dosis maintenance 25 50 mg, 3 x sehari. Dorzolamide (Topical CAIs) 2% Efek me TIO lebih kecil ES : iritasi mata dan rasa KI : idem pahit, blefarokon-jungtivitis alergi. daripada beta blocker 20% Pemberian ; 2 -3 kali sehari