You are on page 1of 12

MAKALAH FISIKA LINGKUNGAN TERMODINAMIKA

Disusun Oleh: YENI SETIAWATI P07133111079

KEMENENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLTEKKES KEMENKES YOGYAKARTA JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN Tahun Pelajaran 2011/2012

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang


Termodinamika merupakan cabang ilmu fisika yang mempelajari hokum hokum dasar yang di patuhi oleh kalor dan usaha. Dalam termodinamika gas dipelajari tentang perubahan energi dalam suatu gas dan factor factor yang mempengaruhi energi dalam. Temodinamika juga melibatkan usaha yang di lakukan dan kalor yang disuplai atau hilang dari suatu gas. Energi dalam merupakan jumlah energi kinetik dan energi potensial yang berhubungan dengan atom atom atau molekul molekul zat. Untuk gas ideal gaya anatar molekul dapat diabaikan sehingga energi potensial molekul molekul adalah nol. Dengan demikian, energi dalam hanyalah total energi kinetic dari seluruh molekul. Hukum Pertama Termodinamika : U = V2 V1= Q W Catatan : Q positif jika system memperolaeh (menerima) kalor, Q negative jika system kehilangan atau memberi kalor. Hukum Kedua Termodinamika : Formula Kelvin Planck Formula Claucius Formula Entropi

Sesuai dengan hokum kedua termodinamika, konversi siklus dari energi panas menjadi bentuk lain tidak dapat memiliki efisiensi sempurna: sejumlah energi harus dibuang ke sumber dingin. Menara pendingin pada sebuah pembangkit listrik tenaga nuklir ( PLTN )

adalah tempat dimana enerig panas dibuang. Menara pendingin berfungsi mendinginkan energi yang dibuang oleh mesin kalor agar air yang akhirnya dibuang ke lingkungan memiliki suhu yang tidak membahayakan lingkungan.

B. Tujuan 1. Mahasiswa dapat memahami hukum hukum termodinamika 2. Mahasiswa dapat menerapkan ilmu termodinamika dalam kehidupan sehari hari

C. Manfaat Banyak sekali manfaat termodinamika bagi kehidupan sehari hari salah satunya yaitu pemuaian gas panas dalam suatu mesin diesel, pemuaian gas cair dalm system pendinginan dan langkah kompresi dalam mesin diesel yang menggunakan proses adiabatik,

D. Ruang lingkup Termodinamika merupakan ilmu fisika yang mempelajari tentang perubahan panas meliputi : proses isobaric, proses isothermal, proses isokhorik, proses adiabatic dan hukum termodinamika awal hingga hukum termodinamika ke 3 serta siklus termodinamika. Temodinamika juga melibatkan usaha yang di lakukan dan kalor yang disuplai atau hilang dari suatu gas.

BAB 2 PEMBAHASAN
A. Pengertian Termodinamika berasal dari dua kata, yaitu thermal (yang berkenaan dengan panas) dan dinamika (yang berkenaan dengan pergerakan). Maka termodinamika merupakan ilmu mengenai fenomena tentang energi yang berubah ubah karena pengaliran panas dan usaha yang dilakukan. Misalnya suatu benda dinaikkan suhunya maka timbul pemuaian. Pada proses ini terdapat suatu pemindahan panas dan juga bekerja suatu gaya yang mengalami perpindahan sehingga mengakibatkan terlaksananya suatu usaha.

B. Hukum-hukum Termodinamika

1. Hukum Pertama Termodinamika adalah bentuk lain dari hukum kekekalan energi yag diaplikasikan pada perubahan energi dalam yang dialami oleh suatu system menurut hukum pertama, energi dalam suatu zat dapat ditingkatkan dengan menambahkan kalor ke zat atau dengan melakukan usaha pada zat. Energi dalam suatu system perubahan dari nilai awal U1 ke nilai akhir U2 berhubungan dengan kalor Q dan usaha W:

Q = U + W = (U2-U1) + W
Keterangan : Q = kalor yang dilepas atau yang diterima oleh system selama perubahan dari keadaan 1 ke keadaan 2

U = perubahan energy dalam system W = usaha luar yang dilakukan oleh system selama perubahan Contoh soal : Tabung yang volumenya 2 m3 berisi gas ditekan secara isobaric pada tekanan 6 x 105 Pa sehingga volumenya menjadi 1,5 m3. Akibat tekanan ini, energy dalam gas bertambah 3 x 105 J. Hitung kalor yang dilepas gas?

Jawab: Q = W + U = P. V + U = 6 x 105 x (1,5 2) + 3 x 105 =0J Artinya gas tidak melepaskan kalor 1. Perubahan energy dalam (U) Energy dalam merupakan jumlah energy kinetik translasi dari semua atom. Jumlah ini sama dengan energy kinetik rata rata per molekul dikalikan total molekul. U=
3 2

nRT

U = U2-U1

U =

3 2

nR(T2-T1)

Dengan demikian, energy kinetik dalam sebuah gas ideal hanya tergantung pada suhu dan jumlah mol gas dan tidak tergantung dari tekanan dan volume. Dengan kata lain energy dalam system hanya tergantung pada keadaan awal (T 1) dan keadaan akhir (T2) saja dan tidak tergantung pada bagaimana proses ini berlangsung.

2. Hukum I thermodinamika pada beberapa proses thermodinamika a. Proses isobaric

Proses isobaric merupakan proses yang berlangsung pada tekanan tetap. Pada proses isobaric terjadi perubahan energy U karena terjadi perubahan suhu system T.
U = Q P.(V2 V1)

Keterangan : U = perubahan energy dalam (J) Q = kalor (J) P = tekanan (atm) V2 = volume akhir (m3) V1 = volume awal (m3)

b. Proses isothermal Proses isothermal merupakan proses yang berlangsung pada suhu tetap. Berarti, suhu awal gas T1 sama dengan suhu akhir T2 sehingga perubahan energy dalam U =
3 2

nR(T2-T1) = 0.

U = Q W 0=QW

Q= Keterangan W = nRT.ln . V 1 :

V2

W = usaha (J) V1 = volume awal (m3) V2 = volume akhir (m3) n = (mol) R = ketetapan gas umum (8,31 J/mol K)

T = suhu (oK) Q = usaha (J)

c. Proses isokhorik Pada proses isokhorik merupakan proses yang berlangsung pada volume tetap. Berarti volume awal sama dengan volume akhir sehingga usaha yang dilakukan gas W = P (V) = 0

U = Q W U = Q 0

Q = U=

3 2

nR(T2-T1)

d. Proses adiabatic Proses adiabatic merupakan proses yang berlangsung dimana tidak ada kalor yang masuk atau keluar dari system (Q = 0). Dari hukum I termodinamika diperoleh hubungan berikut :
U = Q W U = 0 W

W =- U= -

3 2

nR(T2-T1)

2.

Hokum Kedua Temodinmika mengatakan bahwa memiliki arah atau tidak semua proses di alam adalah reversible (arahnya dapat dibalik). Dengan demikian hukum kedua termodinamika dinyatakan : Hukum II termodinamika dalam pernyataan aliran kalor (perumusan RJF. Clausius) kalor mengalir secara spontan dari benda bersuhu tinggi ke benda bersuhu rendah dan tidak mengalir secara spontan dalam arah kebalikannya

Hukum II termodinamika dalam pernyataan tentang mesin kalor (perumusan Kelvin - Planck) tidak mungkin membuat suatu mesin kalor yang bekerja dalam suatu siklus yang semata mata menyerap kalor dari sebuah reservoir dan mengubah seluruhnya menjadi usaha luar

Hukum II termodinamika dalam pernyataan entropi total entroppi semesta tidak berubah ketika proses reversible terjadi dan bertambah ketika prosees ireversibel terjadi

1. Pengertian entropi Entropi menyatakan ukuran ketidakteraturan suatu system. Suattu system yang memiliki entropi yang tinggi berarti system tersebut makin tidak teratur.sebagai contoh, jika gas dipanaskan maka molekul molekul gas akan bergerak secara acak (entropinya tinggi) tetapi jika suhunya diturunkan maka gerak molekulnya menjadi lebih teratur (entropinya rendah). Entropi adalah ukuran banyaknya energy atau kalor yang tidak dapat diubah menjadi usaha.
S =
Q T

Keterangan : S = Entropi ( joule kelvin)

Q = perubahan kalor (joule) T = suhu mutlak (0K)

2. Mesin pendingin Mesin pendingin merupakan peralatan yang bekerja berdasarkan aliran kalor dari benda dingin ke benda panas dengan melakukan usaha pada system. Contoh lemari es (kulkas) dan pendingin ruangan AC.

Kp =

T2 T1 T2

3. Hukum Ketiga Termodinamika Hukum ini membahas tentang kaitan antara gerakan molekul dengan penurunan temperature benda tersebut. Suatu benda apabila suhu/temperatur diturunkan secara bertahap sampai temreratur absolute, maka gerakan molekul berangsyr-angsur melemah sampai berhenti. Hukum ini dicetuskan oleh Nernzt. Contoh Kongret: Suhu air diturunkan sampai 00 C, air akan membeku; kuman yang berada didalam air gerakannya akan terhenti (bukan mati). Apabila suhu air dinaikkan maka air yang membeku tadi akan mencair kembali dan kuman yang berada di dalam air akan bergarak kembali.

C.

Siklus thermodinamika Usaha yang dilakukan oleh suatu gas ketika gas tersebut memuai secara isothermal tidak mungkin gas itu memuai terus menerus untuk melakukan usaha menyerap kalor, sebab proses isothermal itu akan berhenti ketika volum maksimum system telah tercapai. Untuk dapat mengubah kalor menjadi usaha terus menerus haruslah diupayakan agar gas yang telah melakukan usaha itu dikembalikan ke keadaan awalnya. Proses dari keadaan semula dan kembali lagi ke keadaan semula setelah gas melakukan usaha disebut siklus (daur). Pada tahun 1824,seorang insinyur berkebangsaan Prancis bernama Sadi Carnot (1796-1832) memperkenalkan metode baru untuk meningkatkan efisiensi mesin berdasarkan siklus usaha yang selanjutnya dikenal sebagai siklus Carnot. Siklus Carnot ini terdiri dari empat proses yaitu dua proses adiabatic dan dua proses isothermal.

W = Q1 Q2

Efisiensi nyata () dari mesin kalor adalah perbandingan usaha total yang dilakukan oleh mesin selama satu siklus terhadap kalor yang dimasukkan dari sumber bersuhu tinggi di dalam satu siklus. Besarnya kerja yang dapat dilakukan oleh system dibandingkan dengan energy yang diserap, dapat melakukan efisiensi suatu mesin. Efisiensi disefinisikan sebagai :
Q2 Q1

= 1

x 100 %

Persamaan diatas menunjukkan efisiensi mesin secara umum, sedangkan khusus untuk mesin Carnot, persamaannya dapat ditulis menjadi :

= 1

T2 T1

x 100 %

Keterangan : W = usaha yang dilakukan oleh system (joule/J) Q2 = kalor dilepaskan (joule/J) Q1 = kalor masuk (joule/J) T1 = reservoir suhu tinggi (oK)

T2 = reservoir suhu rendah (oK) = efisiensi (% BAB III PENUTUP

A. KESIMPULAN Termodinamika merupakan cabang ilmu fisika yang mempelajari hukum hukum dasar yang di patuhi oleh kalor dan usaha. Dalam termodinamika gas dipelajari tentang perubahan energi dalam suatu gas dan factor factor yang mempengaruhi energi dalam.

B. SARAN Termodinamika adalah ilmu fisika yang mempelajari hukum hukum dasar yang dipatuhi oleh kalor dan usaha. Termodinamika sangat berguna bagi kehidupan, salah satunya dalam penetuan keseimbangan suhu pada suatu tempat atau suhu lingkungan yang mempengaruhi aktivitas mikroorganiosme. Untuk itu sebaiknya pembaca dapat menerapkannya pada kehidupan sehari hari dengan baik dan benar.

You might also like