Professional Documents
Culture Documents
Bahan baku berasal dari lateks yang diolah menjadi koagulum dan dari lump. Bahan baku yang paling dominan adalah lump. Pengolahan crumb rubber bertujuan untuk mengangkat derajat bahan baku mutu rendah menjadi produk yang lebih bermutu.
Lump/ Slab
Slab Cutter
Hammer Mill
Mangel Unit
Jumbo Mangel
Shredder
Ruang Gantung
Shredder
Tunnel Dryer
Pengempa Hidrolis
Parameter mutu Bokar dalam bentuk Slab dan Lump Menurut SNI 06-2047-2002 Meliputi
Kadar Ketebalan Makx. Kadar Kotoran (%) Jenis Koagulan yang digunakan.
Kadar Kotoran = Benda Asing yang tidak larut dan tidak dapat melalui saringan 325 mesh. Kotoran dalam konsentrasi tinggi dalam bokar dan karet remah dapat mengurangi sifat dinamika yang unggul dari vulkanisasi karet alam antara lain kalor timbul dan ketahanan retak lenturnya. Kotoran yang terdapata pada karet mengganggu proses pembuatan vulkanisat tipis.
Kadar abu yang tinggi disebabkan karet banyak mengandung garam-garam oksida logam seperi kalsium, posfat, sulfat yang berasal dari kontaminan karet seperti kontaminasi oleh tanah, kaolin, penggunaan penggumpal tawas atau pupuk. Bahan olah mutu rendah yang biasa diperoleh dari penggumpalan lateks dengan penggumpal tawas atau pupuk dan bahan penggumpal lain seperti air aki dan dibarengi dengan penyimpanan ditempat yang kotor, berair atau perendaman biasanya mengandung kadar abu tinggi.
Perbaikan PRI dapat dilakukan dengan penambahan bahan kimia yang bersifat dapat mencegah oksidai selama proses pengering. Selain itu upaya perbaikan PRI dapat dilakukan melalui pencampuran dengan bahan olah bermutu baik. Beberapa jenis bahan olah memiliki nilai PRI yang cukup tinggi sehingga bisa dicampurkan dengan bahan olah lain agar mendapatkan crumb rubber dengan PRI yang memadai.
Karet dijemur dibawah sinar matahari Karet dipanaskan terlalu tinggi Karet terlalu banyak di gililing atau di rendam terlalu lama Karet mengandung banyak kotoran
Viskositas Mooner karet alam (Heave Brasiliensi) menunjukkan panjangnya rantai molekul karet atau berat molekul serta derajat pengikatan silang rantai molekulnya.
Pada umumnya semakin tinggi berat molekul (BM) hidrokarbon karet semakin panjang rantai molekul dan semakin tinggi tahanan terhadap aliran dengan dengan kata lain karetnya semakin kental dan keras, sebaliknya karet yang memiliki viskositas sangat rendah akan memberikan sifat karet jadi lembek dan kuat.
Viskositas dari karet pada umunya diuji dengan alat mooney viskosimeter yang prinsip kerjanya adalah memutar sebuah rotor yang berbentuk silider di dalam karet tersebut. Makin besar viskositas karet, makin besar pula perlawanan yang diberikan oleh karet tersebut kepada rotor. Besarnya torak yang dialami oleh sumbu rotor diukur oleh sebuah pegas yang berbentuk U dan dihubungkan dengan micrometer yang mempunyai skala 0 sampai 100