Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
1.1 SEJARAH
lrigasi sudah ada sejak Mesir kuno, keterampilan teknik hidroliknya yang
primitif dengan memanfaatkan sungai NIL Terusan,tanggul dan waduk yang telah mereka bangun membawa mereka dalam menghemat air dan meningkat kan hasil panen. Menes, pendiri dinasti raja yang pertama di Mesir tersohor karena bangunan hidrouliknya besar-besar yang didirikannya sekitar tahun 3100 SM (Ekonomika Surnber Daya Air,Dumairy,1992). Di lndonesia, irigasi tradisional telah juga berlangsung sejak nenek moyang klta. Hal ini dapat dilihat
jugg cara bercocok tanam pada masa kerajaan-keraiaan yang ada di lndonesia
dengan memhendung sungai secara bergqntian untuk dialirkan dengan bambu yang bersambung . Ada juga dey'rgan memhawa ember yang terbuat dari daun
pinang atau menimba dari sungai yang dilemparkan kesawah dengan ember daun pinang juga.
km dari pusat kota Puruvakarta). Bendungan ini din4ppkan oleh pemerintah Waduk lr. H. Juanda, dengan panorama danau yang luasnya 8.300 ha.
Bendungan ini mulai dibangun sejak tahun 1957 oleh kontraktor asal Perancis, dengan potensi air yang tersedia sebesar 12,9 milyar mstahun dan merupakan waduk serbaguna pertama di lndonesia.
1.2 PENGERTIAN
lrigasi merupakan upaya yang dilakukan manusia untuk mengairi tahan pertanian. Menurut ls:aelsen dan Hansen (1980) "lrigasi adalah prsses
penambahan air untuk memenuhi kebutuhan lengas tanah bagi pertumbuhan
l.
tianaman". Sedangkan
penyediaan dan pengaturan air untuk menunjang pertanian dengan jenisnya meliputi irigasi airpennukaan, irigasi air bawah tianah, irigasi pompa dan irigasi
rawa. Dalam PP 20120ffi tentang lrigasi disebutkan "lrigasi adalah usaha penyediaan, pengatr,rran, pemanfaatan dan pembuangan air irigasi untuk menunjang pertanian yang jenisnya meliputi irigasi permukaan, irigasi rawa,
irigasi air bawah tanah, irigasi pompa dan irigasi tambak". Ahli irigasi Small dan
Svedsen
(1992)
mengubah alihan air dari sumbernya menurut ruang dan waktu selta mengelola
Air di bumi mengalami sirkulasi yng terus menerus sepanjang masa, mulai
dari
maupun hujan e6 atau satju. Sebelum sampai ke bumi, sebagian menguap lagi ke udara dan sebagian lagi tiba di pennukaan bumi, yakni ke daratan (termasuk
sungai dan danau) dan ke laut. Dari bagian yang tidak langsung menguap kembali ke udara tadi, tidak semu.lnya jugn benar-benar mencapai tanah,
tetumbuhan ini sebagian akan menguap pula ke udara, sebagian sisanya jatuh Dari air hujan yang benar-benar tiba di permukaan bumi, sebagian rnasuk
menyusup
lekuk-lekuk
sungai untuk akhimya pun ke laut, tetapi sebagian besar akan tersimpan di dalam tanah sebagai air tanah, kernudian dalam waktu yang panjang keluar
sedikit demi sedikit ke daerah yang rendah di permukaan tanah. Sementara itu
butir-butir air yar,g mengalir di permukaaan tanah, yakni yang tidak sempat
masuk ke dalam tanah, tidak seluruhnya sampai ke laut. Dalam perjalanannya
L.
menuju laut sebagian menguap kembali terbentuk meniadi awan dan kelak pun akan jatuh kembali berupa hujan. Demikianlah kegiatan ini berlangsung terusmenerus sepanjang masa, tanpa pernah berhenti.
Proses mengembunnya uap air meniadi hujan dan jatuh menuju bumi
dinamakan presipitasi (prescipitafion). Proses mengruapnya air dari daratan dan
proses rnenguapnya air dari tanarnan disebut transpirasi (transpiration); keduanya secara bersama-sama disebut transpirasi. Mapun proses masuknya
air ke dalam tanah yang menyusup melalui pori-pori tanah dinarnakan infiltrasi
(infiltration) atau perkolasi (percolation). Aliran air dipermukaan bumi daratan ke sungai kemudian akhirnya ke laut
dari
(sufface stream flow). Aliran air yang rnasuk ke dalam tanah tapi kemudian segera kembali keluar dan menulu sungai disebut aliran inka (intefiaw). Air
yang tersimpan di dalam tanah atau di antara lapisan-lapisan tanah dinamakan
air tanah {groundwafer). Secara keseluruhan, sirkulasi air yang berlangsung dibumi ini - yang mencakup semua proses tadi - disebut daur hidrologi
(hydrological cycle).
.,.
1.
Keterangan:
2. 3. 4. 5. 6. 7.
8-
Presipitasi Evaporasi langsung Hujan air Hujan es/salju Gundukan eslsalju lnfiltrasilperkolasi
9.
Aliran intra 10. Air tanah '11. Transpirasi 12. Sungai 13. Laut 14. Evaporasidari sungai 15. Evaporasi dari laut
Lirnpasan permukaan
1. Untuk pemakaian konsumtif (evapotranspirasi) 2- Untuk proses asimilasi 3. Sebagai pelarut unsur-unsur hara 4. Sebagai media pengangkut unsur-unsur didalam tanah tanaman 5. Sebagai pengatur tegangan sel (turgor) 6. Sebagai bagian dari tanaman itu sendiri
2. Pencucian garam{aram didalam tanah 3. Melindungitanah terhadap bahaya kekeringan di musim kemarau 4. Menyuburkan knah dan mernudahkan pengolahannya.
Air untuk keperluan irigasi haruslah air yang baik. Air irigasi yang baik adalah air irigasi yang dapat memenuhi segala fungsi tersebut di atas tanpa
menimbulkan efek sampingan yang dapat meng.ganggu pertumbuhan tanaman
serta merusak struktur dan kesuburan tanah. Baik buruknya kualitas air irigasi
sangat ditentukan oleh kandungan garam{aram yang terlarut dan jenis lumpur
4.
yang dihawanya. Kedua bahan tersehut dapat memberikan pengaruh pmitif dan negatif terhadap pertumbuhan tanaman maupun tanah pertanian. Pada umumnya air irigasi memberikan pengaruh positif terhadap tanaman,
berpengaruh negatif atau meracuni tanaman, yakni jika kandungan garamgaram yang terlarut didalarnnya terdapat jumlah yang berlebihan. Kandungan
garam kalsium (Ca), magnesium (Mg), natrium (Na) dan kalium (K) atau garam
nitrat, nitrit, amonium dan bahan organik dalam jumlah yang sedikit sangat
berguna bagi pertumbuhan tanaman. Akan tetapi iika kadarnya di dalam air
irigasi berlebihan akan meracuni tanaman, khususnya unsur borium.
Secara umum air irigasi yang baik, berkualitas tinggi, harus memenuhi
syarat-syarat berikut
:
1. Tidak mengandurg
2. Memiliki pH sekitar 4%- 9, pH normal adalah 6 - 8. 3. Memiliki suhu optimal antara 25o - 30o, suhu yang terlalu rendah kurang baik
untuk tanaman padi.
4.
baik adalah yang berwarna kuning, coklat atau hitam; bila berwarna putih
).
Air untuk keperluan pertanian (irigasi) pada umumnya bersumber dari sungai, danau/ waduk dan air tanah. Masing-masing surnber air irigasi ini
memiliki sifat atau ciri-ciri tertentu, berupa keunggulan maupun kelemahan.
hidrograf
1.
debitnya itu sendiri tidak konstan melainkan tergantung pada musim dan
lokasinya.
2.
lumpur dan larutran zat-zat tertentu yang sangat berguna bagi [ahan,
disamping itu suhu airnya hampir sama dengan suhu udara atmosfir.
3.
Danau adalah tandon-air alarni herupa cekungan permukaan tanah yang mengumpulkan air hujan. Sedangkan waduk adalah danau buatan yang
dibangun untuk menampung kelebihan air hujan selarna musim penghujan agar dapat dimanfaatkan pada waktu musim kemarau. Air danau waduk, selain untuk
3.
Suhu air permukaan hampir sama dengan suhu udara atmosfir, tetapi suhu
air di lapisan bawah relatif lehih rendah.
L.
Penggunaan air tanah sebagai surnber air irigasi masih sangat terbatas di
lndonesia, bila dibandingkan dengan penggunaan sumber air permukaan sunga!, danau dan waduk. Pada umumnya dilakukan hanya oleh petani-petani di daerah persawahan yang sulit memperoleh air irigasi, khususnya pada waktu
musim kernarau. ltupr.m dilaksanakan secara kecil-kecilan dengan membuat sumur-sumur ladang pada petak-petak sawah. Walaupun demikian sejumlah
penelitian telah dilakukan dalam rangka usaha mernanfaatkanair tanah sebagai
sumber air irigasi, misalnya di pulau Bali, Lombok, Timor dan Lampung. Sementara beberapa proyek percontohan telah pula ditaksanakan seperti di
daerah Madiun, Kediri, Nganjuk, Madura (Jawa Timur), Solo dan Gunung Kidul
1.
Pada umumnya memiliki debit yang relatif kecil tetapi konstan sepanjang
tahun.
2. Sedikit atau tidak mengandung bahan-bahan padat (lumpur). 3. Banyak mengandu ng zat-zat yang terlarut didalamnya.
Penggunaan air tanah sebagai sumber air irigasi kadang-kadang dapat
menimbulkan beberapa kerugian, antara lain
'terus-menerus.
:
1. Teriadi penurunan muka air tanah (water table) karena pemompaan yang
3.
Bila pennukaan air tanah berada Iebih rendah Oari permukaan air laut, akan
terjadi penerobosan/perembesan air asin ke dalam air tanah, hal ini dapat terjaditerutama di daerah pertanian dekat pantai.
1.6 TIPE.TIPE PEi,IBERIAN AIR Tipe atau cara pemberian air pada tanaman ada bermacam-macam
tergantung pada jenis knamannya, iklim, tanah, debit air dan kebiasaan petani.
Di lndonesia terdapat tiga macam tanaman yang memerlukan air irigasi yaitu
padi, tebu dan palawija. Pemberian air pada tanaman dapat dilakukan dengan
1.
?.aru
:
.6.1, Pengaliran Terus-lllenerus (Con ti naous Flowingl Dalam cara ini air dialirkan langsung secara terus-menerus dari
saluran irigasi ke petak-petak sanvah, atau dari petak sawah yang satu ke
petak sawah yang lain, selama masa pertumbuhan tanaman. Cara seperti ini amat lazim dipraktekkan oleh petani padi di lndonesia
mengingat berbagai pertimbangan
:
daerah
2.
3. Dapat menghilangkan 4.
6.
dari beberapa hari setelah tanam hingga beberapa hari menjelang panen. Penggenangan dapat dilakukan pada kedalaman 2,5 cm
(dangkal), antara 2,5
8.
1.
.6.3. Penggenangan Terputus-Putus (lntxrttittent Flaading.l Dalam cara ini tanaman digenangi air hanya pada interval-interval tertentu. Cara ini diterapkan untuk areal persawahan b,eririgasi yang
persediaan air irigasinya tidak melimpah. Pemberian air secara terputus-
kritis
pertumbuhannya seperti saat pembentukan makan, masa bunting dan saat pembungaan atau pernbuahan. Didaerahdaerah yang menjalankan
aturan gilir, hal ini merupakan faktor yang sangat penting untuk diperhatikan dalarn penyu$unan jadwal pemhagian at berdasarkan giliran. Demikian pula bagi daerah-daerah yang menggunakan irigasi sistem pornpa. Pemberian air dengan cara ini mengandung beberapa
kebaikan dan keburukan. Kebaikan pemberian air secara terputus-putus
.
1.
Dengan jumlah air yang terbatas (berdasarkan sistem giliran) dapat diairi areal tanam yang luas.
2. Dapat memperbaiki aerasi tanah. 3. Di daerah yang mengandung bibit malaria dapat
perkembakbiakan malaria
memutus
Sedangkan keburukgnnya:
bangunan-bangunan
2. 3.
Memerlukan tenaga terampil untuk pelaksanaannya. Potensial untuk mempercepat pertumbuhan gulma.
q.