You are on page 1of 47

METAMORFOSIS PADA SERANGGA

ALAT INDERA PADA SERANGGA

Perkembangan serangga

Perkembangan embrionik

Perkembangan pasca embrionik

Pada perkembangan pasca embrionik serangga setelah menetas dari telur terjadi peristiwa perubahan bentuk dan ukuran serangga yang dikenal sebagai peristiwa metamorfosis.
Metamorfosis -> Keseluruhan rangkaian perubahan bentuk dan ukuran sejak telur hingga menjadi imago (serangga dewasa) Dalam peristiwa metamorfosis melibatkan proses pergantian kulit pada serangga yang disebut

ekdisis

Ametabola

Paurometabola

Hemimetabola

Holometabola

AMETABOLA

Ametabola -> Tanpa Metamorfosis Morfologi serangga pradewasa serupa dengan serangga dewasa (imago) kecuali ukuran yang bertambah besar dan kematangan alat kelaminnya. Serangga yang tergolong sebagai ametabola merupakan serangga-serangga tak bersayap primitif .

Ordo Thysanura

PAUROMETABOLA

Metamorfosis Paurometabola -> metamorfosis bertahap

Morfologi serangga pradewasa menyerupai serangga dewasa, tetapi terjadi perubahan bentuk secara bertahap (terbentuknya bakal sayap dan embelan alat kelamin pada instar yang lebih tua)

Nimfa -> serangga pradewasa yang mempunyai bakal sayap diluar tubuhnya dan tergolong dalam metamorfosis tidak sempurna

Golongan serangga yang tergolong dalam tipe metamorfosis paurometabola diantaranya adalah:
Ordo Orthoptera, Ordo Hemiptera, Ordo Isoptera, Ordo Homoptera, Ordo Isoptera, Ordo Anoplura, Ordo Thysanoptera, Ordo Neuroptera dan Ordo Dermaptera.

Metamorfosis Paurometabola pada Orthoptera

HEMIMETABOLA

Metamorfosis Hemimetabola -> Metamorfosis Tidak Sempurna


Perbedaan antara serangga dewasa dengan serangga pradewasa lebih nyata dibandingkan dengan perkebangan paurometabola.

Serangga pradewasa dinamakan naiad.

Ciri-ciri serangga dengan hemimetabola ialah:

tipe

metamorfosis

1.Naiad dan Imago hidup pada habitat yang berbeda (naiad hidup di air sementara Imago hidup di darat).
2.Naiad memiliki beberapa modifikasi misalnya insang trakhea, Tungkai untuk melekat, memanjat atau menggali, modifikasi tubuh untuk berenang dan alat mulut untuk mencari makanan dalam air.

Metamorfosis Pada Orthoptera

HOLOMETABOLA

Metamorfosis Metabola -> Metamorfosis Sempurna Serangga pradewasa (larva dan pupa) biasanya memiliki bentuk yang sangat berbeda dengan serangga dewasa (Imago). Larva merupakan fase yang sangat aktif. Pupa merupakan bentuk peralihan yang dicirikan dengan terjadinya perombakan dan penyusunan kembali alat-alat tubuh bagian luar dan dalam.

HOLOMETABOLA

Pupa (kepompong) terlindung di dalam rumah pupa (kokon) yang terbuat dari sutra atau bahan lainnya Serangga yang mengalami metamorfosis sempurna (holometabola) -> Serangga Ordo Coleoptera, Diptera, Lepidoptera, Hymenoptera dan lain lain.

Metamorfosis Holometabola pada Ordo Lepidoptera

FASE PERTUMBUHAN SERANGGA HOLOMETABOLA

LARVA

PUPA

IMAGO

LARVA

Larva -> bentuk serangga muda antara telur dan pupa pada serangga yang mengalami proses metamorfosis holometabola.

Larva -> tidak memiliki tunas sayap dan tanpa mata majemuk. Larva -> serangga pradewasa yang bentuknya sangat berbeda dengan serangga dewasa

Penggolongan Larva Berdasarkan Struktur dan Bentuk


Larva compodeiform Larva carabiform Larva erusiform Larva scarabaeiform Larva elateriform Larva platyform Larve vermiform

Tubuh pipih memanjang dengan tungkai panjang yang biasanya memiliki sersi atau filamen kaudal. Larva jenis ini biasanya aktif dan banyak sebagai predator. Tipe ini terdapat dalam ordo Coleoptera, Tricoptra, Neuroptera dan Odonata.

LARVA COMPODEIFORM

Larva tipe carabiform hampir menyerupai larva compodeiform tetapi larva ini memiliki tungkai yang lebih pendek dan biasanya tidak memiliki filamen kaudal. Tipe ini terdapat pada larva Chrysomelidae, Lampyridae, Carabidae dan Melyridae.

LARVA CARABIFORM

Larva erusiform berbentuk seperti ulat dengan tubuh silinder dan kepala berkembang dengan sempurna akan tetapi antena yang dimiliki sangat pendek. Pada bagian toraks terdapat tungkai yang berkembang sempurna dan pada daerah abdomen terdapat tungkai palsu. Tipe larva ini terdapat pada Lepidoptera, Mecoptera dan beberapa Hymenoptera.

LARVA ERUSIFORM

Larva ini memiliki tubuh silinder dengan bentuk melengkung atau menyerupai huruf c. Kepala berkembang dengan sempurna dan memiliki tungkai pada toraks namun tidak memiliki tungkai palsu pada abdomen banyak ditemukan pada ordo Coleoptera dari Famili Scarabidae (dikenal dengan nama Lundi atau ampal), Ptinidae dan Branchidae.

LARVA SCARABAEIFORM

Larva elateriform berbentuk seperti cacing dengan tubuh memanjang dan berbentuk silinder. Dinding tubuh larva elateriform tebal dan keras, tungkai pendek, dan rambut-rambut duri tereduksi. Larva tipe elateriform mirip dengan larva scarabeiform dan vermiform. Tipe ini terdapat pada

famili Elateridae, Tenebriodae dan Eurypogonidae.

LARVA ELATERIFORM

Larva tipe platyform bertubuh pipih, pendek dan lebar. Memiliki tungkai pendek.

Golongan serangga yang memiliki bentuk larva tipe ini adalah Limacodidae dan Psephanidae.

LARVA PLATYFORM

Larva vermiform berbentuk seperti belatung, tubuh memanjang seperti cacing, tidak bertungkai dan biasanya kapsul kepala tidak berkembang dengan baik. larva tipe ini terdapat pada ordo lepidoptera (caterpillar), ordo coleoptera (grub), ordo diptera (maggot) serta ordo tricoptera (cyclorhapa / caddish worm).

LARVA PLATYFORM

PUPA

Pupa atau kepompong adalah masa istirahat atau periode tidak aktif pada semua serangga holometabola. Pupa ada yang tidak berumah (kokon) dan ada juga yang berumah seperti pada ulat sutera (Bombyx mori). Pada Lalat (Ordo diptera) pupa biasanya terdapat di dalam puparium, yaitu kulit dari larva instar terakhir yang mengeras.

Obtek dektisus Pengelompokan Pupa Serangga Eksarat adektisus koartat

Pupa Obtek biasanya dilengkapi dengan embelan (appendages) yang melekat pada tubuh dan umumnya terlindung di dalam kokon.
Jenis pupa ini terdapat pada Ordo Lepidoptera, Coleoptera dan beberapa jenis Diptera.

PUPA OBTEK

Pupa

ini dilengkapi dengan embelan bebas dan biasanya tidak melekat pada tubuh serta tidak memiliki kokon. Pupa jenis ini terdapat pada serangga dengan metamorfosis sempurna (holometabola) kecuali Diptera dan Lepidoptera.

PUPA EKSARAT

Pupa ini seperti eksarat, tetapi terbungkus dalam eksuvium larva instar terakhir yang mengeras.
Eksuvium pembungkus pupa ini dinamakan puparium. Pupa jenis ini biasanya terdapat pada Ordo Diptera.

PUPA KOARTAT

IMAGO

Imago merupakan tahap dewasa (tahapan setelah melalui stadium pupa atau nimfa) pada serangga. Ciri-ciri umum serangga dewasa: 1.Tubuh terdiri atas kepala (caput), dada (thorax) dan perut (abdomen). 2.Terdapat 3 pasang tungkai pada thorax (pada prothorax, mesothorax dan metathorax). 3.Terdapat sayap pada thorax (1-2 pasang) atau tidak memiliki sayap.

Ciri-ciri umum serangga dewasa:


Memiliki sepasang

antena. Memiliki mata majemuk atau mata tunggal. Respirasi melalui stigma atau spirakel. Organ reproduksi biasanya terletak diujung abdomen. Alat mulut terdiri atas sepasang mandibel (rahang), satu pasang maksila, sebuah labrum dan labium.

ALAT INDERA
Alat Indera Kimia Alat Indera Mekanis Alat Indera Pendengaran Alat Indera Penglihatan Alat Indera lainnya

Alat Indera Kimia

Alat indera kimia merupakan salah satu komponen penting yang berhubungan dengan perilaku serangga, misalnya dalam hal :

1. mencari tempat tinggal 2. mencari makanan 3. membedakan lawan jenis kelamin 4. melakukan perkawinan 5. menentukan tempat bertelu 6. mengetahui lawan yang akan mengganggu kehidupannya

Sex atraktan yang dihasilkan oleh serangga betina dapat tercium oleh serangga jantan sejenis dari jarak yang sangat jauh. Alat indera kimia yang berhubungan dengan penciuman, dapat dirangsang oleh zat yang menguap pada suhu biasa, terdapat pada antenna dan palpus. Ambang kepekaan indera berbeda beda tergantung dari jenis serangga dan sifat makananya.

Alat Indera Mekanis Alat indera serangga yang peka terhadap rangsangan mekanis, terdiri atas : 1. Rambut sensila/reseptor 2. Kampaniform sensila 3. Kordotonal sensila

Alat Indera Pendengaran

Terdapat dua tipe alat indera yang berperan khusus sebagai alat pendengaran yang menangkap getaran suara yaitu : Timpanum Alat pendengaran ini terdiri atas selapis membran kutikula dan sekelompok kordotonal sensila yang melekat pada suatu tabung. Alat ini dapat menerima getaran yang berukuran 250 45000 getaran per detik. Taktil sensila atau rambut sensila Umumnya serangga memiliki rambut sensila untuk mendeteksi suara dengan frekuensi rendah di atas 4000 getaran per detik.

Alat Indera Penglihatan

Indera Penglihatan merupakan indera yang peka terhadap cahaya. Mata tunggal (ocelli) pada serangga hanya memiliki sebuah lensa kornea, sedang mata majemuk terdiri atas sejumlah mata facet atau ommatidium yang masingmasing punya lensa kornea sendiri. Fungsi mata tunggal terutama untuk menangkap intensitas cahaya fungsi mata majemuk adalah menangkap sasaran pandangan dan juga mendekati benda benda sasaran yang bergerak.

Alat Indera lainnya


Beberapa

serangga mempunyai indera suhu, yang terdapat pada tubuhnya, terutama pada antena dan tungkai. serangga yang lain, memiliki kemampuan untuk mengukur kelembaban maupun membedakan dan mengenal warna, tetapi belum diketahui mengenai mekanisme kerjanya.

Beberapa

Terima kasiih..

You might also like