You are on page 1of 18

MANAJEMEN SEBAGAI SUATU SISTEM

Disusun oleh : Gita Hanipah 062110041

Program Studi Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Pakuan Bogor 2011

KATA PENGANTAR

Manajemen adalah proses pengendalian yang dilakukan oleh seseorang untuk berperan serta dalam ruang lingkup organisasi formal maupun informal, melalui makalah MANAJEMEN SEBAGAI SUATU SISTEM penulis akan menjelaskan manajemen dan sistem sosial, nilai pendekatan sistem terhadap manajemen, pendekatan sistem terhadap manajemen operasional, input para klaim, proses transformasi manajerial, sistem komunikasi, output, dan pemulihan daya gerak sistem. Penyusun sangat menyadari bahwa di dalam makalah ini masih terdapat banyak kekurangan. Oleh sebab itu penyusun sangat mengharapkan saran dan kritik dari semua pihak demi mencapai kesempurnaan makalah ini. Akhir kata, penyusun berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkan.

Bogor, Maret 2012 Penyusun

Gita Hanipah

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Beberapa ahli mempunyai pendapat yang berbeda-beda tentang pengertian sistem. Ada yang berpendapat bahwa sistem adalah prosedur logis dan rasional untuk merancang suatu rangkaian komponen yang berhubungan satu dengan yang lainnya dengan maksud untuk berfungsi sebagai suatu kesatuan dalam usaha mencapai suatu tujuan yang telah ditentukan (L. James Havery). Selain itu ada pula yang berpendapat sistem adalah sebuah struktur konseptual yang tersusun dari fungsifungsi yang saling berhubungan yang bekerja sebagai suatu kesatuan organik untuk mencapai suatu hasil yang diinginkan secara efektif dan efesien (John Mc Manama). Sistem adalah seperangkat bagian-bagian yang dikoordinasikan untuk melaksanakan seperangkat tujuan (C.W. Churchman). Ada juga pendapat yang serupa yang mengatakan bahwa sistem adalah seperangkat bagian-bagian yang saling berhubungan (J.C. Hinggins). Ada juga yang mendefinisikannya sebagai suatu seri atau rangkaian bagian-bagian yang saling berhubungan dan bergantung sedemikian rupa sehingga interaksi dan saling pengaruh dari satu bagian akan mempengaruhi keseluruhan (Edgar F Husedan JamesL. Bowdict ). Sementara itu terdapat berbagai pendapat tentang pengertian

manajemen, walaupun pada dasarnya mempunyai makna yang sama.Terdapat pendapat yang menyatakan bahwa manajemen adalah sebagai suatu seni untuk mendapatkan segala sesuatu yang dilakukan oleh orang lain. Pendapat ini berkembang berdasar kenyataan bahwa pemimpin mencapai tujuan oraganisasi dengan cara mengatur orang lain untuk melakukan pekerjaan yang diperlukan, tanpa harus melakukan pekerjaan sendiri. Manajemen merupakan praktik spesifik yang mengubah sekumpulan orang menjadi kelompok yang efektif, berorientasi pada tujuan dan produktif. Pendapat lain berpandangan bahwa manajemen merupakan suatu proses menggunakan sumber daya organisasi untuk mencapai tujuan organisasi melalui fungsi

planning dan decision making, organizing, leading dan controlling. Manajemen juga dikatakan sebagai suatu proses perencanaan, pengorganisasian,memimpin dan mengawasi pekerjaan anggota organisasi dan menggunakan semua sumber daya organisasi yang tersedia untuk mencapai tujuan organisasi yang dinyatakan dengan jelas (Stoner danForeman, 1992 ). Terdapat pula pendapat yang menyatakan manajemen sebagai suatu proses untuk membuat aktivitas terselesaikan secara efektif dan efisien dengan melalui orang lain. Efisiensi menunjukkan hubungan antara input dan output dengan mencari biaya sumber daya minimum, sedangkan efektif menunjukkan makna pencapaian tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya ( RobbinsdanCoultar , 1996). Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa sistem manajemen adalah satu kesatuan yang saling berhubungan dalam organisasi yang digunakan dalam mencapai tujuan organisasi secara efektif dan efisien. B. Tujuan 1. Untuk mengetahui dan memahami manajemen sebagai suatu sistem. 2. Untuk mengetahui macam-macam sistem manajemen dan penerapannya.

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Manajemen dan Sistem Manajemen berasal dari bahasa Perancis kuno mnagement, yang memiliki arti seni melaksanakan dan mengatur. Manajemen belum memiliki definisi yang mapan dan diterima secara universal. Mary Parker Follet, misalnya, mendefinisikan manajemen sebagai seni menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain. Definisi ini berarti bahwa seorang manajer bertugas mengatur dan mengarahkan orang lain untuk mencapai tujuan organisasi. Ricky W. Griffin mendefinisikan manajemen sebagai sebuah proses perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, dan pengontrolan sumber daya untuk mencapai sasaran (goals) secara efektif dan efesien. Efektif berarti bahwa tujuan dapat dicapai sesuai dengan perencanaan, sementara efisien berarti bahwa tugas yang ada dilaksanakan secara benar, terorganisir, dan sesuai dengan jadwal. Dalam kenyataannya manajemen sulit dedifenisikan karena tidak ada defenisi manajemen yang diterima secara universal. Chaster I Bernard dalam bukunya yang berjudul The function of the executive, bahwa manajemen yaitu seni dan ilmu, juga Henry Fayol, Alfin Brown Harold, Koontz Cyril Odonnel dan Geroge R. Terry. Mary Parker Follet pun mendefenisikan manajemen sebagai seni dalam menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain. Hal ini berarti bahwa para manajer untuk mencapai tujuan organisasinya harus melalui kerjasama orang lain untuk melaksanakan berbagai tugas yang mungkin dilakukan. Manajemen memang bisa berarti seperti itu, tetapi bisa juga mempunyai pengertian lebih dari pada itu. Sehingga dalam kenyataannya tidak ada defenisi yang digunakan secara konsisten oleh semua orang, diantaranya adalah sebagai berikut :
1. Manajemen sebagai ilmu pengetahuan (management as a science) adalah

bersifat interdisipliner yang mana mempergunakan bantuan dari ilmu-ilmu sosial,

filsafat dan matematika. 2. Manajemen sebagai suatu sistem (management as a system) adalah kerangka kerja yang terdiri dari beberapa komponen/bagian, secara keseluruhan saling berkaitan dan diorganisir sedemikian rupa dalam rangka mencapai tujuan organisasi. 3. Manajemen sebagai suatu fungsi (management as a function) adalah suatu rangkaian kegiatan yang masing-masing kegiatan dapat dilaksanakan tanpa menunggu selesainya kegiatan lain, walaupun kegiatan tersebut saling berkaitan dalam rangka untuk mencapai tujuan organisasi. 4. Manajemen sebagai suatu proses (management as a process) adalah serangkaian tahap kegiatan yang diarahkan pada pencapaian suatu tujuan dengan pemanfaatan semaksimal mungkin sumber-sumber yang tersedia. 5. Manajemen sebagai suatu profesi (management as a profession) adalah suatu bidang kegiatan atau bidang keahlian tertentu, antara lain profesi di bidang kedokteran, bidang teknik dan bidang hukum. 6. Manajemen sebagai kumpulan orang (management as people / group of people) adalah suatu istilah yang dipakai dalam arti kolektif untuk menunjukkan jabatan kepemimpinan di dalam organisasi antara lain kelompok pimpinan atas, kelompok pimpinan tengah dan kelompok pimpinan bawah. Para manajer harus memperhitungkan sejumlah besar pengaruh dan variabel yang berinteraksi dalam melakukan pekerjaan mereka. Perusahaan, perwakilan, departemen, atau seksi merupakan suatu sistem. Definisi sistem : Sekumpulan atau rangakaian dari sejumlah hal yang saling berhubungan, atau saling bergantung, sehinggamembentuk suatu kesatuan yang kompleks, suatu keseluruhan yang terdiri dari bagian-bagian yang telah disusun dengan teratur menurut skema atau rencana tertentu. ( Oxford English dictionary )

Suatu kumpulan fakta, prinsip, doktrin, dan lain-lain semacamnya dalam bidang khusus mengenai pengetahuan atau pemikiran. Kumpulan itu tersusun rapi dan bersifat komprehensif. (Random House Dictionary of the English Language)

B. Manajemen dan Sistem Sosial Peran manajer dalam suatu sistem kerja sama total dengan unsur-unsur meliputi : Unsur fisis(bahan dan mesin) Unsur biologis (orang-orang yang beradab sebagai makhluk yang bernafas dengan memerlukan udara dan ruang) Unsur sosial (interaksi, kelompok, sikap, dan kepercayaan) Sistem tersebut dapat ditemukan baik diluar maupun didalam organisasi atau sistem dimana manajer menjalankan tugasnya. Hubungan antara unsur fisis dan sosial dalam suatu organisasi kadang-kadang sangat dekat hubungan sistematiknya, seperti pekerja dengan mesinnya, juru tik dengan mesin tik, atau profesor universitas dengan ruang kelasnya. C. Nilai Pendekatan Sistem Terhadap Manajemen Keunggulan pendekatan terhadap bidang penyelidikan manapun atau masalah apapun sebagai suatu sistem adalah bahwa memungkinkan kita melihat variabelvariabel dan kendala-kendala kritis dan serta interaksi mereka satu sama lain. Dia memaksa para sarjana dan praktisi dalam bidang itu supaya terus menyadari bahwa satu unsur, fenomena, atau masalah hendaknya tidak ditangani tanpa memperhatikan konsekuensi interaksinya dengan unsur-unsur lain. Tentu saja bertolak belakang dengan fungsi manajer yang saling berkaitan yaitu fungsi perencanaan, pengorganisasian, pengisian lowongan, kepemimpinan dan pengendalian. D. Pendekatan Sistem Terhadap Manajemen Operasional Perusahaan yang terorganisasi saling tergantung pada lingkungan luarnya, ia adalah bagian dari sistem yang lebih besar seperti sistem ekonomi, industri yang

melingkupinya dan masyarakat. Jadi perusahaan mmenerima input, mentranformasikannya, kemudian mengekspor outputnya kpd lingkungannya.

Pemulihan Daya Gerak Sistem PROSES TRANS FORMASI

INPUT

OUTPUT

Lingkungan Luar

Gambar. Model input-output Model gambar diatas sangat sederhana dan itu perlu diperluas dan dikembangkan menjadi sistem operasional yang menunjukkan bagaimana berbagai input itu ditransformasikan melalui fungsi-fungsi manajerial yang berupa perencanaan pengorganisasian, pengisian lowongan, pemimpinan, dan pengendalian. Jelas bahwa setiap bisnis atau organisasi lainnya merupakan suatu model sistem terbuka dengan interaksi antara perusahaan dengan lingkungan luarnya.
SDM UANG MATERIAL TEKNOLO GI INFORMA Proses Transform asi Manajeme n

Barang dan jasa

Limngkungan input

Manajemen

Lingkungan Output

Sistem dapat diartikan sebagai kumpulan dari bagian-bagian yang saling berhubuhngan antara satu dengan yang lainnya secara bersama-sama mencapai suatu tujuan. Sedangkan subsistem itu sendiri adalah bagian kecil dari suatu sistem yang lebih besar. Gambar diatas menunjukkan suatu organisasi sebagai suatu yang saling terkait. Manajemen dapat dipandang sebagai suatu sistem terbuka yang berinteraksi dengan lingkungannya dalam proses mengubah input atau masukan sumber daya menjadi output atau keluaran produk (barang dan jasa). Lingkungan input merupakan aspek penting dalam suatau sistem terbuka. Lingkungan tersebut merupakan sumber daya sekaligus umpan balik dari pelanggan, yang bedampak terhadap output organisasi. Umpan balik dalam lingkungan memberikan masukan bagi organisasi tenteng seberapa baik organisasi memenuhi kebutuhan masyarakat. Tanpa adanya keinginan konsumen untuk menggunakan produk-produk organisasi, sangat sulit bagi organisasi untuk beroperasi atau bertahan dibidang usahanya dalam jangka panjang.
E. Input dan para klaim

Input dari lingkungan luar meliputi manusia, modal dan keterampilan manajerial, dan juga pengetahuan serta keterampilan teknik. Disamping itu, berbagai kelompok mengajukanklaim kepada perusahaan. Tetapi banyak dari keinginan para pengkalim itu saling tidak cocok, dan manajerlah yang harus menyelaraskan kebutuhan dan keinginan yang berbeda-beda tersebut. Contoh : Para karyawan menginginkan gaji naik yang lebih, tunjangan dan jaminan kerja dan sebaliknya para mkonsumen menuntut produk yang baik dan layak dengan harga yang pantas. Para supplier/pemasok menginginkan jaminan bahwa produk mereka akan dibeli, para pemegang saham menginginkan pengembalian/return yang tinggi atas investasi dan jaminan atas uang mereka. F. Proses Transformasi Manajerial Manajerlah yang bertugas mentransformasikan input-input dengan cara yang efektif dan efisien untuk menghasilkan output. Proses transformasi dipusatkan perhatiannya pada fungsi-fungsi perusahaan seperti keuangan, produksi, kepegawaian, dan pemasaran. Para ahli teori sistem sosial menganalisis transformasi tersebut dengan memusatkan perhatian pada interaksi sosial dan memandang transformasi sebagai sekumpulan keputusan. Pendekatan yang paling komprehensif tugas manajer adalah menggunakan fungsi-fungsi manajerial sebagai kerangka kerja.

G. Sistem Komunikasi Komunikasi melingkupi keseluruhan proses manajerial, ia mengintegrasikan fungsi-fungsi manajerial, dan menghubungkan perusahaan dengan lingkungannya. Misalnya, sasaran yang ditentukan dalam perencanaan dikomunikasikan sehingga struktur organisasi yang tepat bisa direncanakan. Untuk mengisi peran, komunikasi merupakan hal yang pokok dalam mengadakan seleksi, penilaian, dan pelatihan para manajer. Begitu jg kepemimpinan yang efektif dan penciptaan suatu lingkungan yang selaras dengan motivasi tergantung pada komunikasi. Fungsi dari sistem komunikasi adalah menghubungkan dengan lingkungan luarnya, dimana terdapat banyak pengklaim. Karena pelanggan merupakan faktor penyebab terbentuknya semua perusahaan, yang kemudian memungkinkanperusahaan menyediakan produk dan jasa sambil mencari laba. H. Output Merupakan tugas manajer untuk menjamin penyediaan dan menggunakan input perusahaan, mentransformasikannya melalui fungsi-fungsi manajerial seperti perencanaan, pengorganisasian, pengisian lowongan, kepemimpinan dan pengendalian. Output lain adalah integrasi tujuan, berbagai klaim terhadap perusahaan mempunyai tujuan yang berlainan dan sering kali sangat berlawanan.Sudah menjadi tugas manajer untuk memecahkan konflik dan mengintegrasikan tujuan-tujuan tersebut. I. Pemulihan Daya Gerak Sistem Aspek terakhir dari model sistem manajemen operasional adalah bahwa beberapa dari output akan menjadi input kembali. Dengan demikian, keputusan karyawan menjadi input yang penting bagi manusia. Begitu pula laba, laba merupakan surplus pendapatan biaya diinvestasikan kembali dalam bentuk barang modal, seperti mesin dan peralatan, persediaan dan perkakas. J. Macam-Macam Sistem Manajemen Dalam dunia industri, ada beberapa sistem manajemen yang sering digunakan dalam mencapai tujuan organisasi diantaranya sistem manajemen mutu, sistem manajemen lingkungan, dan sistem manajemen keselamatan kerja.

a.Sistem Manajemen Mutu Untuk memimpin dan mengoperasikan organisasi dengan berhasil, perlu mengarahkan dan mengendalikannya secara sistematis dan transparan. Keberhasilan organisasi dapat dicapai melalui penerapan sistem manajemen yang didesain untuk selalu memperbaiki kinerja dan menanggapi kebutuhan pelanggan/semua stakeholder.Berkaitan dengan hal di atas, delapan prinsip manajemen mutu dapat dipakai oleh pimpinan puncak untuk memimpin organisasi ke arah perbaikan kinerja yaitu :
a) Fokus pada pelanggan: Organisasi bergantung pada pelanggannya, karenanya

harus memahami

kebutuhan kini dan mendatang

dari pelanggannya,

memenuhidan berusaha melebihi harapan pelanggan.


b) Kepemimpinan: Pemimpin menetapkan kesatujuan tujuan dan arah organisasi.

Mereka hendaknya menciptakan dan memelihara lingkungan internal tempat orang dapat melibatkan dirinya secara penuh dalam pencapaian sasaran organisasi.
c) Pelibatan orang: Orang pada semua tingkatan adalah inti sebuah organisasi

dan pelibatan penuh mereka memungkinkan kemampuannya dipakai untuk manfaat organisasi.
d) Pendekatan proses: Hasil yang dikehendaki tercapai lebih efisien bila kegiatan

dan sumber daya terkait dikelola sebagai suatu proses.


e) Pendekatan

sistem pada manajemen: Mengidentifikasi, memahami dan

mengelola prose yang saling terkait sebagai sistem memberi sumbangan untuk keefektifan dan efisiensi organisasi dalam mencapai sasarannya.
f) Perbaikan berkesinambungan: Perbaikan berkesinambungan organisasi secara

menyeluruh hendaknya dijadikan sasaran tetap dari organisasi. g) Pendekatan fakta pada pengambilan keputusan: Keputusan yang

efektif didasarkan pada analisis data dan informasi.

h) Hubungan yang saling menguntungkan dengan pemasok : Sebuah organisasi

dan pemasoknya

saling

bergantung

dan

suatu

hubungan

yang

saling

menguntungkan meningkatkan kemampuan keduanya untuk menciptakan nilai.

Sistem

manajemen

mutu

seri

ISO

9001

yang

ditawarkan

oleh

International Organization for Standardization(ISO) dapat dijadikan sebagai salah satu acuan dan keputusan strategis oleh dunia usaha untuk mengarahkan dan mengendalikan organisasinya secara sistematis dan transparan. Penerapan Model Sistem Manajemen Mutu versi 2008 dengan prinsip-prinsip manajemen mutunya dapat mendorong dunia usaha untuk selalu melakukan Continual Improvement secara dinamis sehingga lebih dapat menjawab perkembangan dan perubahan yang begitu cepat. New QMS Model for Sustainable Growth memacu organisasi untuk memberikan produk/jasa,output organisasi atau sumber keuntungan yang lebih baik dari pesaingnya dalam penyediaan produk/jasa., mendengarkan suara pelanggan dan memahami perubahan lingkungan bisnis, perubahan nilai dan sosial. Organisasi diminta untuk melakukan self-awareness atas kompetensi inti, kemampuan kompetitif organisasi dan mutu organisasi. Selain itu, Sumber daya manusia merupakan suatu aset sumber daya organisasi. Dengan demikian, penerapan sistem manajemen mutu ini dapat mendukung dunia usaha untuk bertahan dalam lingkungan bisnis dan mendorong pertumbuhan berkelanjutan organisasi yang berdaya saing.

b. Sistem Manajemen Lingkungan Sistem manajemen Lingkungan menururt ISO 14001 didefinisikan

sebagai bagian dari sistem manajemen secara keseluruhan yang termasuk di dalamnya struktur organisasi, aktivitas perencanaan, pertanggungjawaban, pelaksanaan(practice), prosedur, proses dan sumber daya untuk pengembangan, implementasi, pencapaian, reviewing, serta mempertahankan penetapan kebijakan lingkungan. Keperluan (requirement) dalam SML (menurut ISO 14001) termasuk diantaranya adanya kebijakan lingkungan (environmental policy), perencanaan,implementasi serta operasional,

pengecekan (checking) serta tindakan perbaikan(corective action), serta management review dalam pencapaian perbaikan berkelanjutan(continual improvement). Mr Morrison (1999) menyatakan dalam sistem Manajemen Lingkungan Environmental Management System (EMS,)80% mengatur/menata permasalahan aspek non-regulated environmental seperti energi dan konsumsi bahan baku raw material consumption, green house gas emissions, sampah padat solid waste, dan titik sumber polusinon-point sources of pollution, 20%sisanya adalah aspek peraturan atau kebijakan. Beberapa kendala yang umumnya dijumpai setiap perusahaan dalam implementasi sistem manajemen lingkungan adalah sebagai berikut : 1. Sasaran lingkungan tidak/belum dimengerti oleh setiap orang di perusahaan 2. Kebijakkan lingkungan tidak seiring-sejalan dengan tujuan bisnis perusahaan 3. Kegiatan peningkatan mutu lingkungan hanya melibatkan sebagian kecil karyawan 4. Manajemen lingkungan tidak diidentifikasi/tidak diberikan secara memadai 5. Terbatas Sumber Daya-Dana 6. Kurangnya kepentingan dan dukungan yang konsisten dari manajemen 7. Jadwal Peningkatan Mutu Lingkungan tidak tepat dan lemahnya Penguasaanmetodologi. c. Sistem Manajemen K3 Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja diIndonesia masih jauh dibandingkan sistem manajemen lainnya, seperti sistem manajemen mutu dan lingkungan. Banyak perusahaan yang masih mengabaikan sistem ini, di samping itu pengetahuan dan kepedulian masyarakat pada umumnya dan kalangan industri pada khususnya masih rendah tentang pentingnya penerapan Sistem Manajemen K3, walau ketentuandan persyaratannya sebenarnya telah ditetapkan beberapa tahun lalu. Penerapan peraturan perundang-undangan dan pengawasan serta perlindungan para pekerja sangat memerlukan sistem manajemen industri yang baik dengan menerapkan

K3 secara optimal. Sebab, faktor kesehatan dan keselamatan kerja sangat mempengaruhi terbentuknya SDM yang terampil, profesional dan berkualitas dari tenaga kerja itu sendiri. K3 tampil sebagai upaya pencegahan dan pemberantasan penyakit dan kecelakaan-kecelakaan akibat kerja, pemeliharaan dan peningkatan kesehatan dan gizi tenaga kerja, perawatan dan mempertinggi efisiensi dan daya produktivitas tenaga manusia, pemberantasan kelelahan kerja dan penglipat ganda kegairahan serta kenikmatan kerja. Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja adalah

penerapan peraturan/stadar K3 secara terpadu dalam sistem manajemen perusahaan. Prinsip-prinsip penerapan SMK3 mengacu kepada 5 prinsip dasar SMK3 sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Menteri Tenaga Kerja Republik Indonesia No. PER 05/MEN/1996 tentang Sistem Manajemen Keselamatandan Kesehatan Kerja BAB III ayat (1) yaitu :
1. Menetapkan kebijakan keselamatan dan kesehatan kerja dan menjaminkomitmen

terhadap penerapan Sistem Manajemen K3.


2. Merencanakan pemenuhan kebijakan, tujuan dan sasaran penerapankeselamatan

dan kesehatan kerja.


3. Menerapkan kebijakan keselamatan dan kesehatan kerja secara efektif dengan

mengembangkan kemampuan dan mekanisme pendukung yangdiperlukan untuk mencapai kebijakan, tujuan, serta sasaran keselamatan dankesehatan kerja.
4. Mengukur, memantau dan mengevaluasi kinerja keselamatan dan kesehatankerja

serta melakukan tindakan perbaikan dan pencegahan. 5. Meninjau secara teratur dan meningkatkan pelaksanaan sistem manajemenK3 secara berkesinambungan dengan tujuan meningkatkan kinerjakeselamatan dan kesehatan kerja. Langkah-langkah dalam mengembangkan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja dapat diuraikan sebagai berikut :
1. Peraturan perundang-undangan dan standar.

Sebelum implementasi harus diidentifikasi semua peraturan perundangundangan dan standar K3 yang berlaku dibentuk dalam tim perusahaan untuk yang bersangkutan. Sebaiknya

mendokumentasikan peraturan perundang-undangan dan standar dibidang K3. Dari hasil identifikasi ini kemudian disusun Peraturan K3 perusahaan dan Pedoman pelaksanaan K3. Praktek pada banyak perusahaan, peraturan keselamatandan kesehatan kerja dicetak dalam bentuk buku saku yang selalu dibawaoleh tenaga kerja, agar setiap pekerja memahami peraturan tersebut harusmenjelaskan peraturan perundangan dan persyaratan lainnya kepada setiaptenaga kerja. 2. Menetapkan kebijakan K3 Perusahaan Pernyataan K3 mengenai yang komitmen dari organisasi perusahaan

untuk melaksanakan

menegaskan

keterikatan

terhadap pelaksanaan K3 dengan melaksanakan semua ketentuan K3 yang berlakusesuai dengan operasi perusahaan, melindungi keselamatan dan kesehatansemua pekerja termasuk kontraktor dan stakeholder lainnya seperti pelanggan dan pemasok. 3. Mengorganisasikan Kebijakan K3 Merupakan langkah dimana seorang top guna mencapai keberhasilan penerapan dan kegiatan Sistem Manajemen K3dengan sasaran yang jelas dan dapat diukur.manajemen melaksanakankebijakan K3 dengan efektif dengan peran serta semua tingkatanmanajemen dan pekerja. 4. Merencanakan SMK 3 Perusahaan harus membuat perencanaan yang efektif. 5. Penerapan SMK3 Perusahaan harus menyediakan personil yang memiliki kualifikasi,sarana yang memadai sesuai sistem Manajemen K3 yang diterapkandengan membuat prosedur yang dapat memantau manfaat yang akandidapat maupun biaya yang harus dikeluarkan.

6. Measuremen Mengukur dan memantau hasil pelaksanaan, dengan menggunakan standar yang telah ditetapkan terlebih dahulu. Ada dua macam ukuran yang dapat digunakan yaitu ukuran yang bersifat reaktif yang didasarkan pada kejadian kecelakaan dan ukuran yang bersifat proaktif, karena didasarkan kepada upaya dari keseluruhan sistem. 7. Audit Dengan melaksanakan audit K3, manajemen dapat memeriksa sejauhmana organisasi telah melaksanakan komitmen yang telah disepakati bersama, mendeteksi berbagai kelemahan yang masih ada, yang mungkinterletak pada perumusan komitmen dan kebijakan K3, atau pada pengorganisasian, atau pada perencanaan dan pelaksanaannya.

BAB III SIMPULAN

Para manajer harus selalu memperhitungkan sejumlah besar pengaruh dan variabel yang berinteraksi dalam melakukan pekerjaan. Perusahaan, perwakilan, departemen, atau seksi merupakan suatu sistem. Manajemen sebagai suatu sistem (management as a system) adalah kerangka kerja yang terdiri dari beberapa komponen/bagian, secara keseluruhan saling berkaitan dan diorganisir sedemikian rupa dalam rangka mencapai tujuan organisasi. Dalam dunia industri, ada beberapa sistem manajemen yang sering digunakan dalam mencapai tujuan organisasi diantaranya sistem manajemen mutu, sistem manajemen lingkungan, dan sistem manajemen keselamatan kerja.

DAFTAR PUSTAKA

R.Nurmega,S.E.2009.Pengantar manajemen.Bogor www.scribd.com/doc/Macam-Macam-Sistem-Manajemen.(Senin, 02 April 2012 ; 14.30 WIB) emdahniel-firson.blogspot.com/jenis-sistem-manajemen.(Senin, 02 April 2012; 15:00 WIB)

firmanaidin.blogspot.com/.../manajemen-sebagai-ilmu-danseni.html.(Senin, 02 April 2012; 16:00)

You might also like