You are on page 1of 20

Sistem Rujukan

Dr. Alfaina Wahyuni., M.Kes., SpOG

Sistem rujukan?
Masalah 3T (tiga terlambat) merupakan salah satu hal yang melatar belakangi tingginya kematian ibu dan anak, terutama terlambat mencapai fasilitas pelayanan kesehatan. Sistem rujukan adalah pelimpahan tanggung jawab secara timbal balik atas suatu kasus/ masalah medik yang timbul, baik secara vertikal maupun harizontal kepada yang lebih berwenang dan mampu, terjangkau dan rasional (Depkes RI, 1991) Rujukan bukan suatu kekurangan, melainkan suatu tanggung jawab yang tinggi dan mendahulukan kebutuhan masyarakat.

Tujuan Sistem Rujukan


1. Agar setiap penderita mendapat perawatan dan pertolongan sebaik-baiknya 2. Menjalin kerja sama dengan cara pengiriman penderita atau bahan laboratorium dari unit yang kurang lengkap ke unit yang lebih lengkap fasilitasnya 3. Menjalin perubahan pengetahuan dan ketrampilan (transfer of knowledge & skill) melalui pendidikan dan latihan antara pusat pendidikan dan daerah perifer

Jenis Rujukan
1. Rujukan medik a. Transfer of patient. Konsultasi penderita untuk keperluaan diagnostic, pengobatan, tindakan opertif dan lain lain. b. Transfer of specimen. Pengiriman bahan (spesimen) untuk pemeriksaan laboratorium yang lenih lengkap. c. Transfer of knowledge / personal. Pengiriman tenaga yang lebih kompeten atau ahli untuk meningkatkan mutu layanan setempat.

Jenis Rujukan
2. Rujukan kesehatan : Adalah rujukan yang menyangkut masalah kesehatan masyarakat yang bersifat preventif dan promotif yang antara lain meliputi bantuan : a. Survey epidemiologi dan pemberantasan penyakit atas kejadian luar biasa atau terjangkitnya penyakit menular b. Pemberian pangan atas terjadinya kelaparan di suatu wilayah c. Pendidikan penyebab keracunan, bantuan teknologi penanggulangan kerancunan dan bantuan obat-obatan atas terjadinya keracunan masal d. Saran dan teknologi untuk penyediaan air bersih atas masalah kekurangan air bersih bagi masyarakat umum e. Pemeriksaan specimen air di laboratorium kesehatan dan lain-lain

Alur rujukan
Dari kader Kader dapat langsung merujuk ke : a. Puskesmas pembantu atau pondok bersalin atau bidan di desa b. Puskesmas atau puskesmas denga rawat inap c. Rumah sakit pemerintah atau swasta Dari posyandu Dari posyandu dapat langsung merujuk ke : a. Puskesmas pembantu atau b. Pondok bersalin atau bidan desa atau puskesmas atau puskesmas dengan rawat inap atau rumah sakit pemerintah yang terdekat Dari puskesmas pembantu Dapat langsung merujuk ke rumah sakit kelas D/C atau rumah sakit swata Dari pondok bersalin Dapat langsung ke rumah sakit kelas D/C atau rumah sakit swasta

Hirarki Pelayanan Kesehatan


Pelayanan kesehatan tingkat primer di puskesmas. Meliputi : Puskesmas dan jaringannya ( termasuk Polindes / Poskesdes, Bidan Praktik Mandiri, Klinik Bersalin serta fasilitas kesehatan lainnya milik pemerintah maupun swasta. Memberikan pelayanan kebidanan essensial, melakukan promotif, preventif, deteksi dini dan memberikan pertolongan pertama pada kegawatdaruratan obstetri neonatal (PPGDON) untuk tindakan pra rujukan dan PONED di Puskesmas serta pembinaan termasuk Posyandu

Puskesmas PONED
Pelayanan Obstetri Emergensi Dasar, meliputi: a. Pemberian oksitosin parenteral b. Pemberian antibiotik parenteral c. Pemberian sedatif parenteral pada tindakan kuretase digital dan plasenta manual d. Melakukan kuretase, plasenta manual, dan kompresi bimanual e. Partus dengan tindakan ekstraksi vacum,ekstraksi forcep Pelayanan Neonatal Emergensi Dasar, meliputi: a. Resusitasi bayi asfiksia b. Pemberian antibiotik parenteral c. Pemberian anti konvulsan parenteral d. Pemberian Phenobarbital e. Kontrol suhu f. Penanggulangan gizi

Pelayanan kesehatan tingkat sekunder Meliputi : Rumah Sakit Umum dan Khusus (Pemerintah maupun Swasta) yang setara dengan RSU Kelas D, C dan B Non Pendidikan, termasuk Rumah Sakit Bersalin (RSB), serta Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA). Memberikan pelayanan kebidanan essensial, melakukan promotif, preventif, deteksi dini, melakukan penapisan (skrining) awal kasus komplikasi mencegah terjadinya keterlambatan penanganan dan kolaborasi dengan nakes lain dalam penanganan kasus (PONEK).

Pelayanan kesehatan tingkat tersier di RS type B dan A Meliputi : Rumah Sakit yang setara dengan Rumah Sakit Umum dan Rumah Sakit Khusus Kelas A, kelas B pendidikan, milik Pemerintah maupun swasta. Memberikan pelayanan kebidanan essensial, melakukan promotif, preventif, deteksi dini, melakukan penapisan (skrining) awal kasus komplikasi mencegah terjadinya keterlambatan penanganan, kolaborasi dg nakes lain dalam penanganan kasus PONEK dan asuhan kebidanan/penatalaksaaan kegawat-daruratan pada kasus-kasus kompleks sebelum mendapat penanganan lanjut.

RS PONEK
Kemampuan PONEK meliputi : a. Pelayanan obstetri komprehensif Pelayanan obstetri emergensi dasar (PONED) Transfusi darah Bedah Caesar b. Pelayanan Neonatal Komprehensif Pelayanan neonatal emergensi dasar Pelayanan neonatal intensif

Indikasi Perujukan
1. Riwayat seksio sesaria 1. Perdarahan per vaginam 2. Persalinan kurang bulan 3. Ketuban pecah dengan mekonium yang kental 4. Ketuban pecah pada persalinan kurang bulan 5. Ikterus 6. Anemia berat 7. Tanda/gejala infeksi 8. Preeklamsia/hipertensi dalam kehamilan 9. TInggi fundus uteri 40 cm atau lebih 10. Primipara dalam fase aktif persalinan dengan palpasi kepala janin masuk 5/5 11. Presentasi bukan belakang kepala 12. Kehamilan gemeli 13. Presentasi majemuk 14. Tali pusat menumbung 15. Syok

Hal-hal yang harus diperhatikan dalam merujuk pasien


1. Pada rujukan penderita gawat darurat, batas wilayah administrasi (geografis) dapat diabaikan karena yang penting adalah penderita dapat pertolongan yang cepat dan tepat 2. Sedangkan untuk penderita yang tidak termasuk gawat darurat dilaksanakan sesuai dengan prosedur rujukan yang biasa sesuai hierarki fasilitas pelayanan

Mekanisme rujukan
1. Menentukan kegawatdaruratan pada tingkat kader, bidan desa, pustu dan puskesmas a. Pada tingkat Kader Bila ditemukan penderita yang tidak dapat ditangani sendiri maka segera dirujuk ke fasilitas pelayanan kesehatan terdekat b. Pada tingkat bidan desa, puskesmas pembantu dan puskesmas Tenaga kesehatan harus dapat menentukan tingkat kegawatdaruratan kasus yang ditemui. Sesuai dengan wewenang dan tanggung jawabnya mereka harus menentukan kasus mana yang boleh ditangani sendiri dan kasus mana yang harus dirujuk

Mekanisme rujukan
2. Menentukan tempat tujuan rujukan Prinsip dalam menentukan tempat rujukan adalah fasilitas pelayanan yang mempunyai kewenangan terdekat, termasuk fasilitas pelayanan swasta dengan tidak mengabaikan kesediaan dan kemampuan penderita. 3. Memberikan informasi kepada penderita dan keluarganya. Klien dan keluarga perlu diberikan informasi tentang perlunya penderita segera dirujuk untuk mendapatkan pertolongan pada fasilitas pelayanan kesehatan yang lebih mampu

4.

Mengirimkan informasi pada tempat rujukan yang dituju melalui telepon atau radio komunikasi pelayanan kesehatan yang lebih mampu. 5. Persiapan penderita Sebelum dikirim keadaan umum penderita harus diperbaiki terlebih dahulu atau dilakukan stabilisasi. Keadaan umum ini perlu dipertahankan selama dalam perjalanan. Surat rujukan harus dipersiapkan sesuai dengan format rujukan dan seorang bidan harus mendampingi penderita dalam perjalanan sampai ke tempat rujukan. 6. Pengiriman penderita Untuk mempercepat sampai ke tujuan, perlu diupayakan kendaraan/sarana transportasi yang tersedia untuk mengangkut penderita.

Mekanisme rujukan
7. Tindak lanjut penderita a. Untuk penderita yang telah dikembalikan dan memrlukan tindak lanjut, dilakukan tindakan sesuai dengan saran yang diberikan. b. Bagi penderita yang memerlukan tindak lanjut tapi tidak melapor, maka perlu dilakukan kunjungan rumah

Persiapan Rujukan
1. 2. B (bidan): pastikan ibu/bayi/klien didampingi oleh tenaga A (alat) : bawa perlengkapan dan bahan bahan yang diperlukan, seperti spuit, infus set, tensimeter, dan stetoskop 3. K (keluarga): beritahu keluarga tentang kondisi terakhir ibu (klien) dan alasan mengapa dirujuk. 4. S (surat): beri surat ke tempat rujukan yang berisi identifikasi ibu (klien), alasan rujukan, uraian hasil rujukan, asuhan, atau obat obat yang telah diterima ibu (klien) 5. O (obat): bawa obat obat esensial diperlukan 6. K (kendaraan) : siapkan kendaraan yang nyaman dan dapat mencapai tempat rujukan dalam waktu cepat 7. U (uang) : ingatkan keluarga untuk membawa uang cukup 8. D (donor darah): persiapan donor darah

You might also like