Professional Documents
Culture Documents
Latar belakang
Program Sarjana Membangun Desa merupakan pemberdayaan kelompok peternak yang akan melalui pendampingan kelompok sekaligus penyaluran dana penguatan modal usaha, bertujuan : a. memperkuat modal usaha, sarana dan prasarana dalam mengembangkan usaha peternakan; b. meningkatkan produksi, produktivitas dan pendapatan peternak; c. meningkatkan kemadirian dan kerjasama kelompok;
d. mendorong tumbuh dan berkembangnya pelaku agribisnis muda dan terdidik pada
usaha peternakan;
Sasaran
Sasaran pelaksanaan kegiatan Sarjana Membangun Desa Tahun 2010 ditargetkan 700 Sarjana dengan 700 Kelompok Peternak. Sarjana calon pelaksana kegiatan SMD dapat berasal dari SMD Cadangan Tahun 2009 dan atau sarjana baru. Pelaksanaan kegiatan SMD terdiri dari beragam komoditi yang meliputi sapi potong, kerbau, sapi perah, kambing, domba, unggas lokal (ayam buras, itik dan puyuh) serta kelinci.
Jadwal Pelaksanaan
Jadwal pelaksanaan rangkaian kegiatan penerimaan peserta program SMD tahun 2010, adalah sebagai berikut:
TAHUN 2010 M J J A
NO 1 2 3 4 5 6
KEGIATAN Persiapan Penerimaan Pendaftaran SMD Seleksi SMD/Kelompok Penetapan SMD terpilih Workshop Penyaluran Dana Bansos SMD
Hal-1
NO 7
TAHUN 2010 M J J A
Kriteria SMD
Calon SMD yang dapat diproses untuk ditetapkan dalam pemberdayaan kelompok melalui pendampingan dan penguatan modal usaha diharuskan memenuhi kriteria umum, teknis dan kompetensi sbb:
Kriteria Umum :
a. Lulusan Perguruan Tinggi dari disiplin Ilmu-ilmu Peternakan atau Kedokteran Hewan b. SMD Cadangan tahun 2009. c. Kualifikasi S-1 atau D3 d. Memiliki jiwa kewirausahaan (enterpreneurship) dan kepemimpinan (leadership) yang
kuat,
e. Diutamakan berasal dari tempat kelompok berdomisili. f.
h. Membuat proposal usaha sesuai dengan komoditi yang ingin dikembangkan (sapi
potong/kerbau/sapi perah/ kambing/ domba/unggas lokal/kelinci) dan diketahui oleh Kepala Dinas Peternakan/Dinas yang membidangi fungsi Peternakan Kabupaten/Kota.
i.
Bersedia mengikuti magang di kelompok SMD (2007 2009) yang telah maju.
Kriteria teknis:
a. Calon SMD dengan kelompok binaannya mempunyai usaha atau pernah berusaha dan
mempunyai rencana usaha budidaya ternak (sapi potong/kerbau/sapi perah/kambing/ domba/unggas lokal/ kelinci).
b. Mempunyai lahan yang layak untuk pengembangan usaha budidaya ternak. c. Memiliki sarana dan prasarana serta jejaring kerjasama dengan masyarakat sekitarnya. d. Kondisi agroekosistem, sesuai untuk pengembangan usaha budidaya ternak yang akan
dikembangkan, seperti ketersediaan sumber pakan, sumber air, bukan merupakan daerah endemis penyakit hewan menular dan lain-lain.
e. Mudah dijangkau dalam pembinaan dan pemasaran hasil.
Kriteria kompetensi :
Informasi Program Sarjana Membangun Desa (SMD) Tahun Anggaran 2010 Hal-2
a. Mempunyai minat untuk mengembangkan usaha budidaya ternak. b. Mempunyai kompetensi untuk menerima dan mengembangkan inovasi dan IPTEK. c. Memiliki wawasan dan pengetahuan tentang budidaya ternak (sapi potong/kerbau/sapi
Kriteria Kelompok
a. Kriteria kelompok binaan sarjana membangun desa (SMD) sasaran adalah: b. Kelompok sudah ada dan aktif, dapat dipercaya serta mampu mengembangkan usaha
g. Tidak terdapat hubungan keluarga antara Ketua Kelompok dengan SMD, h. Mempunyai Struktur Organisasi yang Jelas (Identitas Kelompok, Pengurus & Anggota)
Mempunyai Rencana Usaha Kelompok Mempunyai lahan untuk kandang dan Kebun HMT (milik Kelompok, anggota, atau sewa) bagi Usaha Ternak Ruminansia
Seleksi
Pendaftaran Calon SMD
Waktu dan Tempat Pendaftaran
a. Pengumuman penerimaan SMD dilakukan di Perguruan Tinggi di lokasi Propinsi
Kegiatan SMD.
b. Waktu pembukaan pendaftaran kurang lebih 2 (dua) minggu. c. Pendaftaran, penyerahan berkas administrasi dan seleksi berkas yang sesuai dengan
Perguruan tinggi yang ditetapkan, dengan melampirkan Proposal usaha dan data kelompok binaan. Tata Cara Pendaftaran Para lulusan Perguruan Tinggi Ilmu-ilmu Peternakan atau Kedokteran Hewan dan SMD
Informasi Program Sarjana Membangun Desa (SMD) Tahun Anggaran 2010 Hal-3
Cadangan tahun 2009 yang memenuhi kriteria, mengajukan permohonan dengan mekanisme sebagai berikut:
a.
Permohonan
diajukan
ke
Dekan
Fakultas Peternakan atau Kedokteran Hewan/Fakultas yang membidangi Jurusan Peternakan/Kedokteran Hewan yang ada di wilayah Kabupaten/Provinsi domisili calon SMD dan kelompok binaannya, dengan tembusan disampaikan kepada Direktur Jenderal Peternakan cq. Direktur Budidaya Ternak Ruminansia dan Dinas Peternakan/Dinas yang membidangi fungsi Peternakan Provinsi.
b.
melampirkan:
Permohonan
diajukan
dengan
1.
Proposal Pengembangan Usaha Agribisnis Peternakan dengan memilih 1 (satu) atau 2 (dua) dari 5 (lima) komoditi yang akan dikembangkan (Ternak sapi potong, Sapi perah, Kambing/Domba, Unggas lokal (ayam buras/itik/puyuh) dan Ternak Kelinci), dengan rekomendasi dari Kepala Dinas Peternakan/Dinas yang membidangi fungsi Peternakan Kabupaten/Kota dimana calon SMD dan Kelompok binaannya berdomisili.
2.
Ruang-lingkup proposal meliputi: Profil calon SMD dan Kelompok binaannya, Potensi Sumberdaya yang dimiliki/pendukung dalam mencapai keberhasilan usaha, Program kerja yang meliputi Visi dan Misi, rencana kegiatan dan anggaran yang dibutuhkan, analisa kelayakan usaha serta data dan informasi pendukung lainnya
3. 4. 5. c.
Copy Ijazah terakhir dan daftar riwayat hidup termasuk jejak rekam pekerjaan dan aktivitas organisasi yang pernah digeluti Kartu identitas (KTP/Kartu Keluarga) Surat melaksanakan kegiatan minimal 3 (tiga) tahun Masing-masing Perguruan Tinggi pernyataan kesanggupan untuk
melakukan identifikasi dan verifikasi terhadap dokumen permohonan yang diajukan oleh calon SMD dan merekapitulasi semua dokumen dimaksud, untuk selanjutnya disampaikan ke Direktur Jenderal Peternakan Departemen Pertanian cq. Direktur Budidaya Ternak Ruminansia. d. Tim Pelaksana SMD Direktorat Jenderal Peternakan melakukan rekapitulasi secara nasional, dan mengkomunikasikan kembali ke masing-masing Perguruan Tinggi dan Dinas Peternakan/Dinas yang membidangi fungsi Peternakan Provinsi, termasuk UPT Direktorat Jenderal Peternakan yang ada di daerah perihal waktu pelaksanaan seleksi.
Hal-4
Pelaksanaan Seleksi
Seleksi calon SMD tahun 2010 akan dilaksanakan di 30 (tigapuluh) Perguruan Tinggi yang mempunyai Fakultas peternakan atau Kedokteran Hewan serta Fakultas yang membidangi Jurusan Ilmu-ilmu Peternakan atau Kedokteran Hewan di 29 Propinsi. Untuk Jawa Barat, Perguruan Tinggi pelaksana seleksi program SMD dapat dilihat di bawah ini.
No. 1.
2.
Selatan, Bandung Utara, Cimahi, Banjar Bogor, Bekasi, Cianjur, Cirebon, Garut, Indramayu, Depok, Kuningan, Sukabumi, Kerawang Semua Kab/Kota
DKI, Banten
Seleksi calon SMD dilakukan oleh Tim yang terdiri dari unsur Direktorat Jenderal Peternakan, Perguruan Tinggi dan Dinas Peternakan atau yang menangani fungsi Peternakan di Propinsi dengan tahapan sbb: a. Tahap Pertama (Seleksi berkas administrasi)
1. 2. 3. b.
Perguruan Tinggi melakukan seleksi administrasi melalui keabsahan dan kelengkapan dokumen permohonan yang disampaikan oleh calon SMD. Hasil seleksi disampaikan ke Direktorat Jenderal Peternakan cq. Direktorat Budidaya Ternak Ruminansia Pemanggilan peserta untuk mengikuti seleksi tahap berikutnya dilakukan oleh Perguruan Tinggi. Tahap Kedua (Seleksi tertulis)
Seleksi tertulis dilakukan dengan mengajukan pertanyaan dan jawaban multiple lchoise. Bagi calon SMD yang lulus tahap ini berhak untuk mengikuti seleksi tahap berikutnya. c. Tahap Ketiga (Seleksi Presentasi SMD) Calon SMD mempresentasikan program kerjanya dihadapan Tim Penilai yang terdiri dari unsur Direktorat Jenderal Peternakan (2 orang), Perguruan Tinggi (1 orang) dan Dinas Peternakan Propinsi (1 Orang). Penilaian dilakukan terhadap Program Kerja yang akan dilaksanakan meliputi:
Informasi Program Sarjana Membangun Desa (SMD) Tahun Anggaran 2010 Hal-5
1. 2.
Aspek
Usaha
mencakup
rencana
Pengembangan
Usaha,
Pengembangan
Kelompok, Pemupukan modal usaha, Kemitraan usaha, Pemasaran Hasil Usaha; Aspek Teknis/Penerapan Teknologi mencakup Program budidaya ternak, rencana pengembangan pakan, rencana penerapan teknologi reproduksi, rencana tatalaksana (kandang dan peralatan), dan managemen kesehatan hewan.
3.
Kelembagaan mencakup administrasi, dinamika kelompok dan pengembangan usaha. Calon SMD yang lulus dalam tahap ini, berhak untuk mengikuti seleksi tahap berikutnya, yaitu validasi kelompok.
d.
Tahap Keempat (Seleksi Kelompok di lapangan) Seleksi kelompok dilakukan terhadap kelompok binaan calon SMD yang telah lulus pada seleksi tahap ke tiga dengan tinjauan/validasi lapangan oleh Tim Seleksi dengan menggunakan instrumen/kuisioner.
Magang SMD
SMD yang telah diverifikasi lapangan (tahap keempat), wajib mengikuti Magang pada Kelompok SMD angkatan-angkatan sebelumnya (angkatan 2007-2009) yang ditetapkan selama 5 - 7 hari. Penetapan lokasi dan pelaksanaan magang akan diatur oleh Asosiasi SMD Nasional berkoordinasi dengan Dinas Peternakanan atau Dinas yang menangani fungsi peternakan Provinsi/Kabupaten/Kota. Biaya magang (transpor SMD PP dan akomodasi) ditanggung oleh masing-masing SMD terpilih. Tanda selesai mengikuti magang (Surat Keterangan Mengikuti Magang) dikeluarkan oleh Asosiasi SMD dengan diketahui oleh Dinas Peternakan atau Dinas yang menangani fungsi peternakan Provinsi. Hasil pelaksanaan magang dikirimkan ke Direktorat Jenderal Peternakan c.q. Direktur Budidaya Ternak Ruminansia.
Hal-6
Pelamar yang masuk pada rangking di atas terpilih untuk diusulkan sebagai calon SMD tahun 2010 oleh Direktur Budidaya Ternak Ruminansia ke Direktur Jenderal Peternakan. SMD yang terpilih bersama dengan kelompok binaannya tersebut, ditetapkan dengan Surat Keputusan Direktur Jenderal Peternakan sebagai penerima dana Bantuan Sosial untuk dijadikan sebagai dana stimulasi pengembangan usaha agribisnis peternakan.
Pengelolaan Dana
Dana Penguatan Kelembagaan ekonomi pedesaan melalui Sarjana Membangun Desa (SMD) tahun 2010, terdiri dari dana operasional pelaksanaan kegiatan dan dana bantuan sosial agroinput bagi SMD dan kelompok binaannya.
Dana Operasional
Dana operasional yang tersedia dalam DIPA Direktorat Jenderal Peternakan tahun 2010, digunakan untuk membiayai kegiatan sebagai berikut: a. Persiapan pelaksanaan SMD
Dana penguatan modal usaha tersebut, dialokasikan pada DIPA Satuan kerja Direktorat Jenderal peternakan tahun 2010, dan penggunaannya dikelola langsung berdasarkan uraian kegiatan pada RUK (Rencana Usaha Kelompok) yang telah disusun pada saat workshop SMD. Pemanfaatan dana berdasarkan uraian kegiatan pada RUK tersebut, akan dipertanggungjawabkan oleh masing-masing SMD dan kelompok binaannya
dialokasikan oleh Direktorat Jenderal Peternakan Departemen Pertanian tahun 2010, ditransfer langsung ke rekening kelompok binaan SMD, untuk membiayai kegiatan-kegiatan yang telah dituangkan ke dalam rencana usaha. Kegiatan-kegiatan awal yang dapat dilaksanakan oleh SMD dan kelompok binaannya melalui pembiayaan yang bersumber dari dana bantuan sosial tersebut adalah kegiatan pengadaan sarana utama dan sarana-sarana penunjang keberhasilan usaha. Tabel 1 : Komponen Kegiatan yang dapat dibiayai dari dana Bantuan Sosial SMD dan yang berpengaruh langsung terhadap
proporsi pengalokasiannya
Komoditi yang dikembangkan & Komponen Kegiatan SAPI POTONG Sarana Utama (%) Pengadaan ternak Sarana Penunjang (%) 1 Perbaikan Kandang 2 Alat dan Mesin Peternakan 3 Pengembangan HMT 4 Konsentrat 5 Pengolahan Limbah 6 Alat dan Bahan IB 7 Obat-obatan & Vitamin/Mineral 85 x 15 x x x x x x x Proporsi alokasi dana SAPI PERAH 75 x 25 x x x x x x x KERBA U 84 x 16 x x x x x x x KAMBIN G DOMBA 70 x 30 x x x x x x x UNGGA S LOKAL 50 x 50 x x KELINC I 50 x 50 x x
x x
x x
x
Hal-8
8 9
x x
x x
x x
x x
x x
x x
Dana pengembangan usaha budidaya ternak yang dialokasikan ke SMD dan kelompok binaannya, merupakan dana stimulasi yang bersifat abadi, bertujuan untuk meningkatkan kapasitas usahanya menuju skala usaha yang ekonomis. Agar dapat terjaganya kualitas ternak yang akan diadakan terutama untuk pembelian ternak induk, SMD dan Kelompok dalam pembelian ternak induk diwajibkan berkoordinasi dengan Asosiasi SMD. Dalam rangka memenuhi kebutuhan akan sarana produksi seperti pakan, kandang dan berbagai sarana prasarana lainnya diharapkan adanya kontribusi secara swadana dari kelompok Peternakan. Penguatan modal usaha bersifat abadi, maka usaha budidaya ternak tidak boleh terputus dan harus dikembangkan secara berkelanjutan dengan memperbesar modal usaha dan kelompok sampai mencapai kapasitas optimal dan skala ekonomis. yang memperkuat dana stimulasi yang dialokasikan oleh Direktorat Jenderal
Hal-9
Monitoring pelaksanaan kegiatan SMD dan kelompok binaannya, dilaksanakan sepanjang tahun yang dituangkan dalam bentuk laporan hasil monitoring.
Pelaporan
Pelaporan sangat diperlukan untuk mengetahui kemajuan pengembangan usaha SMD kelompok di lapangan. Untuk itu perlu ditetapkan sistem pelaporan sebagai berikut :
Penutup
Pedoman Pelaksanaan kegiatan Sarjana Membangun Desa ini dimaksudkan untuk mendukung kelancaran operasionalisasi kegiatan. Hal terpenting yang perlu dicermati adalah bahwa semua kegiatan dilakukan dalam upaya mentransfer ilmu pengetahuan dan teknologi dari perguruan tinggi ke kelompok tani, menumbuhkan sikap kewirausahaan serta membuka lapangan kerja dipedesaan. Diharapkan dengan adanya Pedoman Pelaksanaan ini, semua pelaksana kegiatan di tingkat pusat, perguruan tinggi, provinsi, kabupaten/kota, maupun SMD dan kelompok peternak dapat melaksanakan seluruh tahapan kegiatan secara baik dan benar menuju tercapainya sasaran yang telah ditetapkan dengan mengacu pada ketentuan-ketentuan yang berlaku.
Informasi Program Sarjana Membangun Desa (SMD) Tahun Anggaran 2010 Hal-10