You are on page 1of 13

i

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sebelum memulai setiap kegiatan setiap orang seringnya memiliki
perencanaan. Hal itu karena dengan perencanaan kegiatan yang akan
dilakukan oleh seseorang akan berjalan dengan baik. Tanpa perencanaan
kegiatan yang harusnya dapat dilakukan dengan baik dapat berubah menjadi
berantakan karena kita tidak memiliki gambaran dan managemen akan
kegiatan yang akan dilakukan.
Tak terkecuali dalam kegiatan pembelajaran. Bagi pengajar,
merencanakan kegiatan pembelajaran adalah sebuah hal yang wajib dilakukan
demi suksesnya pembelajran yang akan dilakukan. Perencanaan pembelajaran
menurut Ibrahim merupakan kegiatan merumuskan tujuan apa yang akan
dicapai oleh suatu kegiatan pembelajaran, cara apa yang dipakai untuk menilai
pencapaian tujuan tersebut, materi apa yang akan disampaikan, bagaimana
cara menyampaikan, serta alat atau media apa yang diperlukan. Pendapat lain
mengenai perencanaan pembelajaran adalah kegiatan memproyeksikan
tindakan apa yang akan dilaksanakan dalam suatu pembelajaran (PBM) yaitu
dengan mengkoordinasikan (mengatur dan merespon) komponen-komponen
pembelajaran sehingga arah kegiatan (tujuan), isi kegiatan (materi), cara
penyampaian kegiatan (metode dan teknik), serta bagaimana mengukurnya
(evaluasi) menjadi jelas dan sistematis.

B. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah :
1. Untuk memenuhi salah satu tugas pada Mata Kuliah Perencanaan Sistem
Pendidikan Agama Islam Pada Jurusan PAI, STAI YAPTIP Kampus II
Ujung Gading.
2. Untuk mengetahui lebih jelasnya mengenai Perencanaan Pengajaran
i
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Perencanaan Pengajaran
Perencanaan didefinisikan The process of setting goals, developing
strategies, and outlining tasks and schedules to accomplish the goals.
Planning adalah proses menetapkan tujuan, mengembangkan strategi, dan
menguraikan tugas dan jadwal untuk mencapai tujuan. Dari pengertian diatas
dapat diketahui bahwa sebuah planning atau perencanaan adalah merupakan
proses menuju tercapainya tujuan tertentu. Atau dalam istilah lain merupakan
persiapan yang terarah dan sistematis agar tujuan dapat dicapai secara efektif
dan efisien.
Kaufman (1972) sebagaimana dikutip Harjanto, Perencanaan adalah
suatu proyeksi tentang apa yang diperlukan dalam rangka mencapai tujuan
absah dan bernilai. Bintoro Tjokroaminoto mendefinisikan perencanaan
sebagai proses mempersiapkan kegiatan-kegiatan secara sistematis yang akan
dilakukan untuk mencapai tujuan tertentu. Pramuji Atmosudirdjo
mendefinisikan perencanaan adalah perhitungan dan penentuan tentang
sesuatu yang akan dijalankan dalam rangka mencapai tujuan tertentu, siapa
yang melakukan, bilamana, dimana, dan bagaiman melakukannya. SP.
Siagiaan mengartikan perencanaan adalah keseluruhan proses pemikiran dan
penentuan secara matang menyangkut hal-hal yang akan dikerjakan di masa
datang dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditentukan sebelumnya.
Y.Dior berpendapat perencanaan perencanaan adalah suatu proses penyiapan
seperangkat keputusan untuk dilaksanakan pada waktu yang akan datang ,
dalam rangka mencapai sasaran tertentu.
1

Berbagai pendapat diatas menyiratkan bahwa perencanaan merupakan
proses yang berisi kegiatan-kegiatan berupa pemikiran, perhitungan,
pemilihan, penentuan dsb. Yang semuanya itu dilakukan dalam rangka
tercapainya tujuan tertentu. Pada hakekatnya perencanaan merupakan proses

1
Harjanto, Perencanaan Pengajaran ; (Jakarta : Rineka Cipta), 2008
i
pengambilan keputusan atas sejumlah alternative (pilihan) mengenai sasaran
dan cara-cara yang akan dilaksanakan di masa yang akan datang guna
mencapai tujuan yang dikehendaki serta pemantauan dan penilaiannya atas
hasil pelaksanaannya, yang dilakukan secara sistematis dan dan
berkesinambungan.
Proses yang dimaksud diatas menyangkut 3 kegiatan yang berupa
penilaian terhadap kondisi saat ini yang merupakan hasil dari proses masa
lalu, sasaran baru yang akan ditetapkan, serta pekerjaan apa saja yang tepat
untuk dilakukan untuk mencapai tujuan baru tersebut. Dengan demikian
perencanaan mengandung unsure; (1)kegiatan yang telah ditetapkan
sebelumnya, (2) adanya proses, (3) adanya hasil yang ingin dicapai dan (4)
Masa depan dan waktu tertentu. Atau dalam istilah Hansiswany kamarga
perencanaan merujuk pada kata kunci ; Aktivitas atau proses yang
dilaksanakan sekarang merupakan penuntun (guideline, framework) untuk
dilakukan di masa yang akan datang, dilakukan dalam suatu system dan
Dalam rangka mencapai tujuan
Hal diatas sesuai dengan firman Allah dalam QS. Al Hasyr (59) : 18,
Og^4C -g~-.-
W-ONL4`-47 W-O4>-
-.- OOL4^4 /^4^ E`
;e4`O~ l4g W
W-OE>-4 -.- _ Ep)
-.- lOO)lE= E)
4pOUEu> ^g
Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah
Setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok
(akhirat); dan bertakwalah kepada Allah, Sesungguhnya Allah Maha
mengetahui apa yang kamu kerjakan.


B. Pengertian Sistem dan Komponen-komponen Sistem Pengajaran
1. Pengertian Sistem
Istilah system merupakan konsep yang abstrak.karena itu banyak
para ahli atau lembaga yang memberikan definisi system dengan sudut
i
pandangmasing-masinng. Johnson, Kast dan Rosenweig dalam Salamoen
yang mendefinisikan "system dalah suatau keseluruhan yang terorganisasi
atau kompleks, suatu gabungan atau kombinasi dari berbagai hal atau
bagian yang membentuk satu kesatuan".
Menurut Lembaga Administrasi Negarassss" system adalah
seperangkat komponen, elemen, yang satu sama yang lain saling berkaitan,
saling mempengaruhi dan saling bergantung.sehingga keseluruhannnya
merupakan suatu kesatuan yang terintegrasi.
Menurut Harjanto " system adalah jumlah keseluruhan dari bagian-
bagian yang saling bekerja bersama dalam mencapai hasil yang diharapkan
berdasarkan atas kebutuhan tertentu".
Dilihat dari pengertian diatas system merupakan satu kesatuan
yang bulat dan utuh dan membentuk struktur terytentu yang terdiri dari
komponen-komponen, bagian atau unit-unit yang mempunyai fungnsi dan
satu sama lain saling berhubungan dalam mencapai tujuan.
2


2. Komponen-komponen Sistem Pengajaran
Komponen merupakan bagian dari suatu sistem yang meiliki peran
dalam keseluruhan berlangsungnya suatu proses untuk mencapai tujuan
sistem. Komponen pendidikan berarti bagian-bagian dari sistem proses
pendidikan, yang menentukan berhasil dan tidaknya atau ada dan tidaknya
proses pendidikan. Bahkan dapat dikatakan bahwa untuk berlangsungnya
proses kerja pendidikan diperlukan keberadaan komponen-komponen
tersebut.
Komponen-komponen yang memungkinkan terjadinya proses
pendidikan atau terlaksananya proses mendidik yaitu :
a. Tujuan Pendidikan
Sebagai ilmu pengetahuan praktis, tugas pendidikan dan atau pendidik
maupun guru ialah menanamkam sistem-sistem norma tingkah-laku

2
Oemar Hamalik, Perencanaan pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem. (Jakarta :
Bumi Aksara, 2008)
i
perbuatan yang didasarkan kepada dasar-dasar filsafat yang dijunjung
oleh lembaga pendidikan danpendidik dalam suatu masyarakat .
b. Peserta Didik
Sehubungan dengan persoalan anak didik disekolah Amstrong 1981
mengemukakan beberapa persoalan anak didik yang harus
dipertimbangkan dalam pendidikan. Persoalan tersebut mencakup
apakah latar belakang budaya masyarakat peserta didik ?
bagaimanakah tingkat kemampuan anak didik ? hambatan-hambatan
apakah yang dirasakan oleh anak didik disekolah ? dan bagaimanakah
penguasaan bahasa anak di sekolah ? Berdasarkan persoalan tersebut
perlu diciptakan pendidikan yang memperhatikan perbedaan
individual, perhatian khusus pada anak yang memiliki kelainan, dan
penanaman sikap dan tangggung jawab pada anak dididk.
c. Pendidik
Salah satu komponen penting dalam pendidikan adalah
pendidik. Terdapat beberapa jenis pendidik dalam konsep pendidikan
sebagai gejala kebudayaan, yang tidak terbatas pada pendidikan
sekolah saja.. Guru sebagai pendidik dalam lembaga sekolah, orang tua
sebagai pendidik dalam lingkungan keluarga, dan pimpinan
masyarakat baik formal maupun informal sebagai pendidik
dilingkungan masyarakat.
Sehubungan dengan hal tersebut diatas mendasarkan pada
konsep pendidikan sebagai gejala kebudayaan, yang termasuk kategori
pendidik adalah 1) orang dewasa, 2) orang tua, 3) guru/pendidik, dan
4) pemimpin kemasyarakatan, dan pemimpin keagamaan.
d. Isi Pendidikan
Isi pendidikan memiliki kaitan yang erat dengan tujuan
pendidikan. Untuk mencapai tujuan pendidikan perlu disampaikan
kepada peserta didik isi/bahan yang biasanya disebut kurikulum dalam
pendidikan formal. Isi pendidikan berkaitan dengan tujuan pendidikan,
dan berkaitan dengan manusia ideal yang dicita-citakan.
i
Untuk mencapai manusia yang ideal yang berkembang
keseluruhan sosial, susila dan individu sebagai hakikat manusia perlu
diisi dengan bahan pendidikan. Macam-macam isi pendidikan tersebut
terdiri dari pendidikan agama., pendidikan moril, pendidikan estetis,
pendidikan sosial, pendidikan civic, pendidikan intelektual, pendidikan
keterampilan dan peindidikan jasmani.
e. Konteks Yang Mempengaruhi Suasana Pendidikan
Lingkungan pendidikan meliputi segala segi kehidupan atau
kebudayaan. Hal ini didasarkan pada pendapat bahwa pendidikan
sebagai gejala kebudayaan, yang tidak membatasi pendidikan pada
sekolah saja. Lingkungan pendidikan dapat dikelompokkan
berdasarkan lingkungan kebudayaan yang terdiri dari lingkungan
kurtural ideologis, lingkungan sosial politis, lingkungan sosial.
Sarana atau media pendidikan berguna untuk membantu dalam
proses pendidikan sehingga sesuai dengan apa yang diharapkan.
Metode dimaksudkan sebagai jalan dalam sebuah transfer nilai
pendidikan oleh pendidik kepada peserta didik. Oleh karena itu
pemakaian metode dalam pendidikan Islam mutlak dibutuhkan.
Sistem pembelajaran yang baik akan semakin menambah
peluang untuk berhasilnya sebuah pendidikan.
Keseluruhan komponen-komponen tersebut merupakan satu kesatuan yang
saling berkaitan dalam proses pendidikan untuk mencapai tujuan
pendidikan.

C. Urgensi Perencanaan Pengajaran
Pengajaran merupakan aktivitas rutin yang dilakukan guru sehari-hari.
Agar program yang mereka lakukan lebih terarah, mereka musti tahu
kurikulum yang dirilis pemerintah. Informasi dari kurikulum itulah sebagai
bahan mereka untuk menyusun silabus dan rencana pembelajaran. Guru
selayaknya dapat memahami tentang semua aktivitas teknik menyangkut
i
pembelajaran secara baik. Tidak hanya itu, penting juga informasi tentang
standar kompetensi yang seharusnya dimiliki guru sendiri.
Untuk mencapai tujuan pembelajaran, maka sudah pasti dibutuhkan
perencanaan pembelajaran yang baik. M. Sobry Sutikno dalam bukunya
Pengelolaan Pendidikan Tinjauan Umum dan Konsep Islami menegaskan
bahwa perencanaan merupakan salah satu syarat mutlak bagi setiap kegiatan
pengelolaan. Tanpa perencanaan, pelaksanaan suatu kegiatan akan
mengalami kesulitan dan bahkan kegagalan dalam mencapai tujuan yang
diinginkan.
Beberapa manfaat perencanaan pembelajaran dalam proses belajar
mengajar, yaitu:
1. Sebagai petunjuk arah kegiatan dalam mencapai tujuan.
2. Sebagai pola dasar dalam mengatur tugas dan wewenang bagi setiap unsur
yang terlibat dalam kegiatan.
3. Sebagai pedoman kerja bagi setiap unsur, baik unsur guru maupun unsur
murid.
4. Sebagai alat ukur efektif tidaknya suatu pekerjaan, sehingga setiap saat
diketahui ketepatan dan kelambatan kerja.
5. Untuk bahan penyusunan data agar terjadi keseimbangan kerja.
6. Untuk menghemat waktu, tenaga, alat-alat dan biaya.
Melihat manfaat di atas, maka perencanaan pembelajaran sangat perlu
dilakukan oleh para guru, sesuai tujuannya yaitu agar pelaksanaan
pembelajaran berjalan dengan efektif dan efisien.
Peran penting perencanaan pembelajaran dapat terlihat ketika
mengamati keadaan yang mungkin terjadi ketika diterapkannya perencanaan
pembelajaran oleh seorang guru atau sebaliknya.
3


D. Proses Perencanaan Pengajaran

3
M. Sobry Sutikno. Pengelolaan Pendidikan: Tinjauan Umum dan Konsep Islami.
(Bandung: Prospect), 2009
i
Mengajar tanpa membuat perencanaan memang dapat dilakukan akan
tetapi mengajar jenis itu akan susah dalam mencapai tujuan dari kegiatan
mengajar itu sendiri. Hal tersebut karena mengajar tanpa perencanaan akan
memiliki focus pembelajaran yang kurang, metode dan teknik penyampaian
yang apa adanya atau seadanya, materi yang hanya seadanya, managemen
waktu yang tidak proporsional, dan tingkat keberhasilan siswa dalam
memahami materi pelajaran susah tercapai dan diukur.
Bentuk kongkret sebuah perencanaan pembelajaran saat ini yaitu
berupa rencana pelaksanaan pembelajaran (rpp) dan silabus. Rencana
pelaksanaan pembelajaran dan silabus sekurang-kurangnya berisi tujuan
pembelajaran, materi ajar, metode pengajaran, sumber belajar, dan penilaian
hasil belajar siswa.
1. Silabus
Silabus merupakan rencana pembelajaran yang mencakup standar
kompetensi, kompetensi dasar, materi pembelajaran, indicator pencapaian
kompetensi, penilaian, alokasi waktu, dan sumber/bahan/alat belajar.
2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Rencana pelaksanaan pembelajaran merupakan rancangan yang berisi
prosedur dan pengorganisasian pembelajaran. Rpp berisi penjabaran
membelajarakan kompetensi dasar tertentu yang termuat dalam silabus.
Adapun hal-hal/komponen yang termuat dalam rencana pelaksanaan
pembelajaran antara lain:
a. Identitas RPP meliputi satuan pendidikan, kelas/program, semester,
mata pelajaran, dan waktu/ pertemuan.
b. Standar kompetensi merupakan kualifikasi kemampuan menimal
peserta didik yang menggambarkan penguasaan pengetahuan, sikap,
dan keterampilan yang diharapkan dicapai siswa pada suatu mata
pelajaran
c. Kompetensi dasar merupakan kompetensi minimal yang harus dikuasai
siswa yang merupakan penjabaran dari standar kompetensi
i
d. Indikator merupakan tanda-tanda yang menunjukan ketercapaian suatu
KD ketika dibelajarkan kepada siswa. Indicator merupakan jabaran
perilaku dari Kompetensi Dasar. Indicator pencapaian kompetensi
dirumuskan dengan kata kerja operasional yang dapat diamati dan
diukur dengan berbagai instrument penilaian
e. Tujuan pembelajaran merupakan tujuan yang akan dicapai oleh siswa
setelah mengikuti proses pembelajaran
f. Materi ajar atau materi pembelajaran merupakan materi yang akan
disampaikan yang merupakan bentuk nyata/materi dari sebuah
kompetensi dasar. Materi ajar memuat fakta, konsep, prinsip, model,
dan prosedur
g. Alokasi waktu ditentukan sesuai kebutuhan ketercapaian Kompetensi
dasar yang telah dirumuskan pada awal tahun pelajaran sesuai beban
belajar siswa
h. metode pembelajaran adalah metode pembelajaran yang dipilih dapat
mendorong terjadinya suasana belajar yang kondusif sehingga siswa
dapat menerima pelajaran dengan nyaman.
i. Kegiatan pembelajaran disusun untuk membantu siswa menguasai
kompetensi dasar yang diberikan. Kegiatan pembelajaran merupakan
hal yang sangat menentukan dalam keberhsilan sisswa menguasai
kompetensi dasar yang meliputi kegiatan pendahuluan, inti dan
penutup.
j. Sumber dan media belajar digunakan sebagai alat untuk memperlancar
kegiatan pembelajaran.
k. Penilaian hasil belajar merupakan penilaian terhadap ketercapaian
tujuan pembelajaran.
4




4
Mulyana, E. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan: Sebuah Panduan Praktis.
(Bandung: PT. Remaja Rosda Karya), 2008
i
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Perencanaan merupakan proses yang berisi kegiatan-kegiatan berupa
pemikiran, perhitungan, pemilihan, penentuan dsb. Yang semuanya itu
dilakukan dalam rangka tercapainya tujuan tertentu. Pada hakekatnya
perencanaan merupakan proses pengambilan keputusan atas sejumlah
alternative (pilihan) mengenai sasaran dan cara-cara yang akan dilaksanakan
di masa yang akan datang guna mencapai tujuan yang dikehendaki serta
pemantauan dan penilaiannya atas hasil pelaksanaannya, yang dilakukan
secara sistematis dan dan berkesinambungan.
Komponen merupakan bagian dari suatu sistem yang meiliki peran
dalam keseluruhan berlangsungnya suatu proses untuk mencapai tujuan
sistem. Komponen pendidikan berarti bagian-bagian dari sistem proses
pendidikan, yang menentukan berhasil dan tidaknya atau ada dan tidaknya
proses pendidikan.
Mengajar tanpa membuat perencanaan memang dapat dilakukan akan
tetapi mengajar jenis itu akan susah dalam mencapai tujuan dari kegiatan
mengajar itu sendiri. Hal tersebut karena mengajar tanpa perencanaan akan
memiliki focus pembelajaran yang kurang, metode dan teknik penyampaian
yang apa adanya atau seadanya, materi yang hanya seadanya, managemen
waktu yang tidak proporsional, dan tingkat keberhasilan siswa dalam
memahami materi pelajaran susah tercapai dan diukur.

B. Saran
Kami sebagai penulis dari makalah ini mengharapkan serta menerima
kritikan dan saran dari mahasiswa/ mahasiswi demi memperbaiki isi makalah
ini, dengan mengucapkan terima kasih kami kepada Dosen yang telah
memberi bimbingan kepada kami untuk menyelesaikan makalah ini dengan
baik dan benar.
i
DAFTAR KEPUSTAKAAN


Harjanto, Perencanaan Pengajaran ; Jakarta : Rineka Cipta , 2008

Hamalik, Oemar, Perencanaan pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem.
Jakarta : Bumi Aksara, 2008

Mulyana, E. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan: Sebuah Panduan Praktis.
Bandung: PT. Remaja Rosda Karya, 2008

Sutikno, M. Sobry. Pengelolaan Pendidikan: Tinjauan Umum dan Konsep Islami.
Bandung: Prospect, 2009



i
KATA PENGANTAR

O) *.- ^}4uOO- 1gOO-
Puji sukur kita ucapkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmad dan karunianya kepada kita semua dan dengan rahmad-Nya jualah
pemakalah dapat menyusun makalah ini dengan sedemikian rupa.
Salawat berangkai salam penulis mohon kepada Allah untuk rasulnya
muhammad SAW, semoga dengan adanya uswatun hasanah, makalah ini
bermanfaat bagi kita semua.
Selanjutnya penulis tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada dosen
pembimbing yang telah banyak memberikan sumbangan pemikiran kepada kita
semua dan tidak lupa penulis ucapkan terima kasih kepada rekan-rekan
mahasiswa yang telah membantu dalam pembuatan makalah ini.
Dalam penulisan makalah ini penulis sudah membuatnya dengan baik,
namun apabila masih ada kekurangan penulis mengharapkan kritik dan saran guna
kesempurnaan makalah ini


Ujung Gading, November 2011
Penulis


(Kelompok I)






i
DAFTAR ISI


KATA PENGANTAR .................................................................................... i
DAFTAR ISI ................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ......................................................................... 1
B. Tujuan Penulisan ...................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Perencanaan Pengajaran ........................................ 2
B. Pengertian Sistem dan Komponen-komponen Sistem
Pengajaran ............................................................................... 3
C. Urgensi Perencanaan Pengajaran ............................................ 6
D. Proses Perencanaan Pengajaran .............................................. 7

BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan ............................................................................... 10
B. Saran ......................................................................................... 10

DAFTAR KEPUSTAKAAN

You might also like