You are on page 1of 12

LAPORAN RESMI PRAKTIKUM BIOLOGI UMUM

OBJEK DAN PERSOALAN BIOLOGI

Disusun Oleh : NRANGWESTHI WIDYANINGRUM 12308144019

PROGRAM STUDI BIOLOGI SWADANA JURUSAN PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2012

A.

Judul

: Objek dan Persoalan Biologi

B.

Tujuan

1. Dapat mengidentifikasi berbagai macam objek Biologi dan tingkatan organisasi kehidupannya yang terdapat di lingkungan sekitar. 2. Dapat menemukan persoalan biologi berdasarkan hasil pengamatan.

C.

Latar Belakang Kehidupan di dunia sangatlah luas. Banyak macam persoalan yang ada. Ada persoalan lingkungan, persoalan ekonomi, persoalan budaya, dan masih banyak lagi. Diantaranya juga ada persoalan-persoalan yang terkait dengan persoalan biologi. Misal persoalan tentang kelangsungan genetik. Sebagai manusia, kita diciptakan oleh Tuhan lengkap dengan berbagai macam indera, dimana dengan indera-indera yang dimiliki tersebut kita dapat melakukan pengamatan-pengamatan lingkungan yang terkait dengan persoalan biologi. Penginderaan tersebut dapat dilakukan dalam berbagai bentuk, tidak hanya penggunaan mata, tetapi tercakup didalamnya penggunaan telinga, hidung dan dengan perasa (sense) lainnya. Umumnya penginderaan secara scientific dilakukan secara tidak langsung dengan menggunakan alat bantu pengukuran dan instrumen. Di lingkungan sekitar kampus FMIPA khususnya, jika diamati ada banyak macam persoalan biologi yang dapat ditemukan. Dalam praktek kali ini, mencoba mengamati lingkungan kampus FMIPA untuk mengetahui persoalan-persoalan biologi yang ada. Karena dengan mengamati,

mahasiswa, khususnya saya pribadi nantinya dapat mengidentifikasi berbagai macam objek biologi dan tingkatan organisasi kehidupannya. Selain itu, dengan pengamatan yang dilakukan dapat menemukan persoalanpersoalan biologi yang ada, karena sebenarnya di dunia ini, semua makhluk hidup saling terhubung antara satu dengan yang lain.

D.

Dasar Teori Aspek-aspek tema persoalan biologi dapat didekati dengan apa yang sudah dikembangkan BSCS (BSCS, 1996) yang meliputi : 1. Pola-pola evolusi dan produk perubahan (Evolution : patterns and products of change) 2. Interaksi dan interdependensi (Interaction and interdependence) 3. Penjagaan / pemeliharaan keseimbangan yang dinamik (Maintenance of a dynamic equilibrium) 4. Pertumbuhan, perkembangan, dan diferensiasi (Growth, development, and differentiation) 5. Kelangsungan genetik (Genetic continuity) 6. Energi, materi, dan organisasi (Energy, matter, and organization) 7. Sains (Biologi), teknologi, dan masyarakat (Science, Technology, and Society).

Tingkatan organisasi : 1. Molekuler Molekul dibedakan menjadi makromolekul, molekul yang lebih sederhana, hingga atom (proton, neutron, dan elektron). Salah satu ciri khas organisme hidup adalah kandungan atom karbon (C), hidrogen (H), dan oksigen (O) dalam tubuhnya. Atom-atom tersebut membentuk atom organik, yaitu lipid, protein, karbohidrat, asam nukleat. Molekulmolekul tersebut saling berinteraksi membentuk suatu organel yang memiliki fungsi tertentu (Eko Setyaningsih, 2006 : 6). 2. Seluler Unit kehidupan terkecil adalah sel. Semua makhluk hidup tersusun atas satu atau lebih sel. Sel merupakan tempat terjadinya peristiwa fisiologis dan pewarisan genetis makhluk hidup (Susan Elrod, 2006 : 1).

3. Jaringan Jaringan merupakan kumpulan sel sejenis yang memiliki struktur dan fungsi yang sama untuk membentuk suatu organ. Jenis jaringan yang umumnya dimiliki vertebrata dan manusia adalah jaringan ikat, jaringan otot, dan jaringan saraf (Dyah Aryulina, 2006 : 67). 4. Organ Organ adalah gabungan dari berbagai jenis jaringan yang terorganisasi dalam fungsi tertentu (Dyah Aryulina, 2006 : 79). 5. Individu Individu adalah satuan-satuan organisme. Individu berasal dari bahasa latin individuum yang artinya tidak dapat dibagi. Jadi individu dapat diartikan sebagai satuan makhluk hidup tunggal (Eko

Setyaningsih, 2006 : 10). 6. Populasi Populasi merupakan kumpulan dari individu sejenis yang secara bersama menempati suatu habitat. Sejenis atau spesiesnya sama ditandai dengan adanya kemampuan untuk mengadakan perkawinan dan menghasilkan keturunan yang fertil (Eko Setyaningsih, 2006 : 10). 7. Komunitas Komunitas adalah kumpulan beberapa populasi yang tinggal bersama pada suatu wilayah tertentu (Eko Setyaningsih, 2006 : 11). 8. Bioma Ekosistem-ekosistem yang tergabung menjadi satu disebut

bioma. Menurut garis lintang, kita mengenal 6 macam bioma, antara lain : bioma gurun, bioma padang rumput, bioma hutan gugur, bioma hutan hujan tropis, bioma taiga, dan bioma tundra. Pemberian nama bioma didasarkan pada jenis tumbuhan yang dominan (Eko Setyaningsih, 2006 : 12).

Objek biologi menurut Eko Setyoningsih (Eko Setyonongsih, 2006) : 1. Monera Monera, dalam beberapa sistem klasifikasi biologi, adalah sebuah kerajaan yang terdiri dari sebagian besar makhluk hidup dengan organisasi sel prokariotik. Untuk alasan tersebut, kerajaan ini juga telah disebut Prokaryotae. Organisme prokariot dibedakan dengan organisme eukariot karena tidak memiliki inti sejati yang terbungkus dalam membran. Pada sebagian besar organisme prokariot, DNA

terkonsentrasi sebagai serat kusut dalam region nukleolid yang warnanya kurang padat dibandingkan sitoplasma sekitarnya. Kingdom monera terdiri dari bakteri, ganggang biru-hijau (cyanobacteria), dan archaebacteri. 2. Protista Semua protista merupakan eukariota. Sebagian besar protista merupakan uniseluler, tetapi terdapat protista yang dapat membentuk koloni dan multiseluler.sederhana. Dapat ditemukan di air, hidup sebagai plankton, menempati bagian dasar air yang selalu terendam, atau menempati tanah yang lembab atau cairan tubuh hewan yang lain. Memperoleh nutrisi dengan mekanisme fotoautotrof dengan kloroplas, heterotrof dengan menyerap molekul organik, atau miksotrof , dapat melakukan fotosintesis dan nutrisi heterotrofik. Sebagian besar protista bersifat motil, memiliki flagella atau silia yang merupakan perpanjangan dari sitoplasma pada suatu saat dalam siklus hidup mereka. Reproduksi dan siklus hidup protista sangat bervariasi, beberapa melakukan reproduksi aseksual, beberapa lainnya juga dapat melakukan

reprodukasi secara seksual. Protista dapat digolongkan berdasarkan cara memperoleh makan/cara hidup, yaitu : 1. Protista mirip hewan (menelan makanannya) 2. Protista mirip fungi (menyerap makanan)

3.

3. Protista mirip tumbuhan (melakukan fotosintesis) Fungi Organisme yang disebut fungi bersifat heterotrof, dinding sel spora mengandung kitin, tidak berplastid, tidak berfotosintesis, tidak bersifat fagotrof, umumnya memiliki hifa yang berdinding yang dapat berinti banyak (multinukleat) atau berinti tunggal (mononukleat), dan memperoleh nutrein dengan cara absorbs.

4.

Plantae Ciri-ciri dari kingdom Plantae, yaitu multiseluler, bersifat eukariotik, memiliki dinding sel dari selulosa, memiliki kloroplas, dan bersifat autotrof. Kingdom plantae dikelompokkan menjadi dua kelompok besar yaitu tumbuhan tidak berpembuluh (Atracheophyta) dan tumbuhan berpembuluh (Tracheophyta).

5.

Animalia Animalia atau hewan berbeda dengan tumbuhan. Secara umum hewan mempunyai daya gerak, cepat tanggap terhadap rangsangan eksternal, tidak berdinding sel, tidak berklorofil. Selain itu

ketidakmampuan hewan dalam membuat makanan sendiri menjadikan mereka sebagai organisme heterotrof.

E.

Alat Bahan 1. Bolpen 2. Kertas 3. Papan jalan

F.

Cara Kerja Mengidentifikasi objek biologi

Memfokuskan pengamatan pada organ/bagian individu, individu, atau sekelompok individu organisme

Mengamati ciri atau gejala-gejalanya

Mencatatnya

Menyebutkan macam objek biologi, tingkatan organisasi kehidupan, dan macam persoalan dari ciri atau gejala yang diamati Membuat daftar objek biologi, tingkatan organisasi kehidupan, dan macam persoalannya

c G.

Data Pengamatan Tabel. Hasil pengamatan mengenai macam objek biologi, tingkatan organisasi kehidupan, dan macam persoalan biologi. Lokasi Pengamatan Macam Objek Biologi Animalia (Kupu-Kupu) Animalia (Semut) Animalia (Kucing) Animalia Tingkatan Organisasi Kehidupan Populasi Macam Persoalan Biologi Interaksi dan Interdependensi Kelangsungan genetik Energi, materi, dan organisasi Interaksi dan

No

Taman Lab

Kebun Biologi

Populasi

3 4

Taman Lab Taman Lab

Individu Populasi

(Belalang) 5 Kebun Biologi Animalia (Tawon) Animalia (Ikan Lele) Animalia (Tikus Putih) Plantae (Vanili) Individu

Interdependensi Energi, materi, dan organisasi Energi, materi, dan organisasi Energi, materi, dan organisasi Pertumbuhan, Komunitas perkembangan, dan deferensiasi Pemeliharaan Individu keseimbangan yang dinamik Pemeliharaan Komunitas keseimbangan yang dinamik Pertumbuhan, Organ perkembangan, dan deferensiasi Pemeliharaan Komunitas keseimbangan yang dinamik Individu Energi, materi, dan organisasi Pertumbuhan, Komunitas perkembangan, dan deferensiasi

Kebun Biologi

Populasi

Kebun Biologi

Populasi

Kebun Biologi

Kebun Biologi

Animalia (Laba-laba)

10

Kebun Biologi

Plantae (Pohon Pisang)

11

Kebun Biologi

Plantae (Buah Pisang)

12

Kebun Biologi

Plantae (Flamboyan) Animalia (Ulat bulu) Plantae

13

Kebun Biologi

14

Kebun Biologi

(Theobromoa cacao)

H.

Pembahasan Dari data yang diperoleh, pengamatan terhadap objek biologi yang dilakukan baik di taman laboratorium FMIPA UNY atau kebun biologi banyak terdiri atas objek biologi animalia dan beberapa plantae. Tingkatan organisasi kehidupan yang diamati terdiri atas organ, individu, populasi, dan komunitas. Macam-macam persoalan biologi yang ditemukan diantaranya : 1. Interaksi dan interdependensi 2. Kelangsungan genetik 3. Energi, materi, dan organisasi 4. Pertumbuhan, perkembangan, dan diferensiasi 5. Pemeliharaan keseimbangan yang dinamik Interaksi dan interdependensi yang terjadi pada pengamatan kali ini terdapat pada kingdom animalia, yaitu kupu-kupu dan belalang. Dimana kupu-kupu dan belalang berinteraksi dengan lingkungannya, kupu-kupu terbang bebas mengelilingi lingkungan, hinggap dari satu pohon ke pohon lainnya. Begitu juga belalang. Belalang meloncat dari satu pohon ke pohon atau ke rerumputan. Disini secara tidak langsung juga terjadi interdependensi antara kupu-kupu atau belalang dengan lingkungannya. Lingkungan sebagai tempat dimana kupu-kupu dan belalang hidup dan juga mencari makan, sedangkan lingkungan membutuhkan kupu-kupu dan belalang untuk terus berkembang. Misal kotoran dari kupu-kupu dan belalang bisa memberi pupuk kepada tanaman, dan juga kupu-kupu bisa membantu penyerbukan pada bunga-bunga yang dihinggapinya. Kelangsungan genetik yang teramati pada semut adalah dimana populasi semut berjalan dalam suatu komunitas. Semut membentuk sebuah koloni berjalan panjang, dengan membawa telur-telurnya dari satu tempat ke tempat lainnya.

Semua makhluk hidup membutuhkan energi, seperti halnya pada kucing, tawon, tikus putih, dan juga ulat bulu. Pada pengamatan kali ini kucing membutuhkan energi untuk makan, ataupun minum. Akan tetapi kucing juga akan mengeluarkan sisa-sisa metabolisme yang ada. Pada pengamatan kucing yang berada di bawah pohon mangga, kucing sedang melakukan defekasi. Kucing tersebut telah menjaga keseimbangan rantai makanan melalui proses pembusukan dan penguraian bakteri menjadi senyawa organik seperti nitrogen yang kemudian diserap oleh tanaman sebagai nutrisi. Tawon, ikan lele, tikus putih mencari makan karena

membutuhkan energi. Energi disimpan dalam tubuh, untuk proses-proses metabolisme lainnya. Semua makhluk hidup pasti mengalami Pertumbuhan, perkembangan, dan diferansiasi. Seperti pada pohon vanili. Pohon ini melilitkan batangnya pada suatu batang kering, untuk melanjutkan hidupnya, dimana mencari sumber matahari. Pohon Theobroma cacao menunjukkan pertumbuhan dengan adanya beberapa buah yang muncul, dan daun-daun yang mulai mengering. Selain itu juga ada beberapa bakal buah yang gagal. Buah pisang sebagai organ disini juga menunjukkan perkembangan, yaitu proses pematangan dari berwarna hijau sedikit-sedikit menjadi berwarna kuning. Pemeliharaan keseimbangan yang dinamik sangat dibutuhkan oleh setiap makhluk. Begitu juga dengan laba-laba, pohon pisang, dan pohon flamboyan. Laba-laba membuat sarang, untuk menangkap mangsanya, pohon pisang merobekkan daunnya untuk menjaga dari terpaan angin, dan pohon flamboyan menggurkan daunnya untuk mengurangi penguapan.

I.

Diskusi Dari macam objek biologi, tingkatan organisasi kehidupan dan macam persoalan biologi, yang masih mungkin didapatkan di lokasi pengamatan adalah fungi selaku objek, jaringan selaku tingkatan organisasi, dan pola-pola evolusi dan produk perubahan serta sains, teknologi, dan masyarakat selaku macam persoalan biologi. Ruang lingkup kajian biologi sangatlah luas. Karena meliputi seluruh alam semesta ini.

J.

Kesimpulan Dari pengamatan yang dilakukan kali ini, dapat disimpulkan bahwa macam objek biologi itu bermacam-macam, ada monera, protista, fungi, animalia, plantae. Akan tetapi pada pengamatan kali ini hanya terlihat dari objek animalia dan plantae. Tingkatan organisasi kehidupan yang ada dialam ini ada beberapa macam seperti yang disebutkan diatas menurut BSCS. Dalam pengamatan kali ini, tingkatan organisasi yang nampak adalah organ, individu, populasi dan juga komunitas. Persoalan-persoalan biologi yang ada pun bermacam-macam. Seperti pada pengamatan kali ini ada interaksi dan interdependensi, kelangsungan genetik, energi, materi, dan organisasi, pertumbuhan, perkembangan, dan diferensiasi, pemeliharaan keseimbangan yang dinamik. Disini ruang lingkup biologi adalah alam, dimana baik komponen biotik maupun komponen abiotik saling membentuk satu kesatuan yang saling membutuhkan dan saling terkait satu sama lain. Makhluk satu dengan makhluk yang lainnya mempunyai ciri-ciri tersendiri dalam bertahan hidup. Dengan kondisi alam yang terjaga dengan baik, keseimbangan alampun dapat terjaga.

K.

Daftar Pustaka Paidi. 2012. Buku Petunjuk Praktikum Biologi Umum. Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta.

Elrod, Susan. 2006. Genetika. Jakarta : Erlangga

Aryulina, Diah, dkk. 2006. Biologi. Jakarta : Erlangga

Setyaningsih, Eko. 2006. Sains Biologi. Jakarta : Sinar Grafika

You might also like