You are on page 1of 11

i

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Banyak sekolah yang berjalan tanpa adanya sistem yang baik. Semua
komponen tidak terkoordinasi dengan baik. Akibatnya banyak dari komponen-
komponen itu itu tidak berjalan secara efektif dan efisien.
Pengajaran dilakukan dalam waktu yang berkala, baik untuk waktu
jangka pendek, menengah ataupun jangka panjang. Misalnya, latihan Pembina
Pramuka selama satu minggu. Apakah suatu pengajaran berjangka waktu lama
ataupun singkat, tetap membutuhkan suatu program kerja, yaitu program
pengajaran yang secara singkat disebut program pengajaran. Program
Pengajaran merupakan suatu program bagaimana mengajarkan apa-apa yang
sudah dirumuskan dalam kurikulum. Dewasa ini konsep yang banyak
mewarnai pengajaran di sekolah dasar dan sekolah menengah di Indonesia
adalah konsep teknologi pendidikan. Khususnya pengajaran sebagai system.
Oleh karena ini, pembahasan makalah ini, dimulai dari konsep tentang system,
dan pengajaran sebagai suatu system.
Oleh karenanya, perlu adanya perencanaan yang baik, sehingga semua
komponen, baik yang secara langsung maupun tidak langsung berhubungan
dengan proses pembelajaran bisa berjalan dengan baik.

B. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah :
1. Untuk memenuhi salah satu tugas pada Mata Kuliah Perencanaan Sistem
Pendidikan Agama Islam Pada Jurusan PAI, STAI YAPTIP Kampus II
Ujung Gading.
2. Untuk mengetahui lebih jelasnya mengenai Pendekatan Sistem
Pembelajaran PAI
i
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Sistem
Dalam cakupan pengertian sistem termuat adanya berbagai komponen
(unsur), berbagai kegiatan (menunjuk fungsi dari setiap komponen), adanya
saling hubungan yang ketergantungan antar komponen, adanya keterpaduan
(kesatuan organis = integrasi) antar komponen, adanya keluasan sistem (ada
kawasan di dalam sistem dan di luar sistem), dangerak dinamis semua fungsi
dari semua komponen tersebut mengarah (berorientasi = berkiblat) ke
pencapaian tujuan system yang telah ditetapkan lebih dahulu.
Dari sini dapat diambil sebuah pengertian bahwasanya sistem secara
umum diartikan sebagai segala sesuatu yang berhubungan dalam usahanya
mencapai sebuah tujuan. Sehingga sistem tidak hanya mencakup aspek materi,
melainkan juga masuk di dalamnya berupa prosedur, fasilitas, media dll
Menurut Hayanto, pendekatan system adalah merupakan jumlah
keseluruhan dari bagian-bagian yang saling bekerja sama untuk mencapai
hasil yang diharapkan berdasarkan atas kebutuhan tertentu.
1

Menurut Lembaga Administrasi Negara: system pada hakikatnya
adalah seperangkat komponen, elemen, yang satu sama lain saling berkaitan,
pengaruh-mempengaruhi dan saling tergantung, sehingga keseluruhannya
merupakan suatu kesatuan yang terintegrasi atau suatu totalitas, serta
mempunyai peranan atau tujuan tertentu.
2
System juga diartikan sebagai
suatu kesatuan komponen yang sama, satu sama lain saling berhubungan
untuk mencapai tujuan tertentu.
Dari berbagai pengertian yang didefinisikan oleh beberapa pakar
pendidikan, maka dapat diambil sebuah kesimpulan bahwa sistem adalah
kumpulan dari sekian banyak komponen yang saling berintegrasi, saling

1
Harjanto, Perencanaan Pengajaran, (Jakarta: Rineka Cipta, 2000), h. 46.
2
Lembaga Administrasi Negara RI, Sistem Administrasi Negara Republik Indonesia,
(Jakarta: PT. Toko Gunung Agung, 1997,) h. 1.
i
berfungsi secara kooperaatif dan saling mempengaruhi dalam rangka
mencapai tujuan tertentu.
Dari konsep ini, ada empat ciri utama suatu system. Pertama, suatu
system memiliki tujuan tertentu. Kedua, ada komponen sistem ; ketiga, untuk
menggerakkan fungsi, adanya fungsi yang menjamin dinamika dan kesatuan
kerja sistem. Dan keempat,adanya interaksi antar berbagai Komponen.
3


B. Pembelajaran Sebagai Suatu Sistem
Pendekatan sistem pada mulanya digunakan dibidang teknik mesin
(engineering) untuk merancang sistem-sistem elektronik, mekanik dan militer.
Kemudian pendekatan sistem melibatkan sistem manusia mesin, dan
selanjutnya dilaksanakan dalam bidang keorganisasian dan manajemen. Pada
akhir tahun 1950 dan awal 1960-an mulai diterapkan dalam bidang pendidikan
dan pelatihan.
Pendekatan sistem yang diterapkan dalam pembelajaran bukan saja
sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, tetapi juga
sesuai dengan perkembangan dalam psikologi belajar sistematik, yang
dilandasi dengan prinsip-prinsip psikologi behavioristik dan humanistik.
Aspek-aspek pendekatan sistem pembelajaran, meliputi aspek filosofis dan
aspek proses. Aspek filosofis ialah pandangan hidup yang melandasi sikap si
perancang, sistem yang terarah pada kenyataan. Sedangkan aspek proses ialah
suatu proses dan suatu perangkat alat konseptual.
Ciri-ciri pendekatan sistem pembelajaran, yaitu ada dua ciri utama,
yakni (1) pendekatan sistem sebagai suatu pandangan tertentu mengenai
proses pembelajaran dimana berlangsung kegiatan belajar mengajar,
terjadinya interaksi antara siswa dan guru, dan memberikan kemudahan bagi
siswa untuk belajar secara efektif; (2) penggunaan metodologi untuk
merancang sistem pembelajaran yang meliputi prosedur perencanaan,
perancangan, pelaksanaan dan penilaian keseluruhan proses pembelajaran
yang tertuju pada konsep pencapaian tujuan pembelajaran.

3
Wina Sanjaya, Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran (Jakarta: Kencana, 2008)
i
Pola pendekatan sistem pembelajaran, menurut Oemar Hamalik,
melalui langkah-langkah sebagai berikut: (1) identifikasi kebutuhan
pendidikan (merumuskan masalah); (2) analisis kebutuhan untuk
mentransfomasikan menjadi tujuan pembelajaran (analisis masalah); (3)
merancang metode dan materi pembelajaran (pengembangan suatu
pemecahan); (4) pelaksanaan pembelajaran (eksperimental); dan (5) menilai
dan merevisi.
4

Dari uraian di atas, dapat penulis rumuskan bahwa untuk mencapai
pembelajaran efektif dan efisien dibutuhkan pengelolaan komponen
pembelajaran secara baik. Dalam pendekatan sistem bahwasanya untuk
mencapai tujuan pembelajaran secara maksimal harus didukung dengan
komponen pembelajaran yang baik, yang meliputi tujuan, siswa, guru, metode,
media, sarana, lingkungan pembelajaran dan evaluasi.
Masing-masing komponen memberikan pengaruh terhadap
keberhasilan pembelajaran. Akan tetapi dari beberapa komponen-komponen
tersebut guru merupakan komponen terpenting dalam pembelajaran, karena
guru bersifat dinamis, sehingga dapat mengelola dan menggerakkan
komponen-komponen yang lain.

C. Manfaat Penerapan Pendekatan Sistem Dalam Perencanaan
Pembelajaran
Manfaat pendekatan sistem dalam pembelajaran adalah sebagai
berikut:
1. Melalui pendekatan sistem, arah dan tujuan pembelajaran dapat
direncanakan dengan jelas. Perumusan tujuan merupakan salah satu
karakteristikpendekatan sistem. Penentuan komponen-komponen
pembelajaran pada dasarnya diarahkan untuk mencapai tujuan. Dengan
demikian, segala usaha baik yang dilakukan guru maupun siswa pada
dasarnya adalah mengarahkan tercapainya tujuan.

4
Oemar Hamalik, Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem (Jakarta:
Bumi Aksara, 2002), h. 4-9
i
2. Pendekatan sistem menuntun guru pada kegiatan yang sistematis. Berfikir
secara sistem adalah berfikir runtut, sehingga melalui langkah-lagkah yang
jelas dan pasti, memungkinkan hasil yang diperoleh akan maksimal. Sebab
malalui langkah yang sistematis, kita dituntun oleh melakukan proses
pembelajaran setahap demi setahap dari seluruh rangkaian
kegiatan. Sehingga kemungkinan kegagalan dapat diminimalisir.
3. Pendekatan sistem dapat merancang pembelajaran dengan
mengoptimalkan segala potensi dan sumber daya yang tersedia. Sistem
dirancang agar tujuan pembelajaran dapat diraih dengan optimal. Dalam
hal ini berfikir sistematis, berarti berfikir bagaimana agar tujuan yang telah
ditetapkan, dapat dicapai oleh siswa
4. Pendekatan sistem dapat memberikan umpan balik. Melalui proses umpan
balik dalam Pendekatan sistem dapat diketahui, apakah tujuan itu telah
berhasil dicapai atau belum. Hal ini sangat penting, sebab mencapai tujuan
merupakan tujuan utama dalam berfikir sistematis
Namun, dalam pelaksanaannya, ada beberapa variabel yang dapat
mempengaruhi pencapaian tujuan itu, diantaranya:
1. Faktor Guru
Guru merupakan komponen yang sangat menentukan. Hal itu,
disebabkan karena guru adalah orang yang berhadapan langsung dengan
siswa. Dalam sistem pembelajaran, guru bias berfungsi sebagai desainer
pembelajaran, implementator atau keduanya. Sebagai perencana, guru
dituntut untuk memahami secara benar kurikulum yang berlaku,
karakteristik siswa, fasilitas dan sumber daya yang ada, sehingga
semuanya dijadikan komponen-komponen dalam menyusun rencana dan
desain pembelajaran.
Dalam melaksanakan fungsinya sebagai implementator dan
perancang pembelajaran, guru dituntut berperan sebagai model dari
rancangan yang telah dibuatnya (suri teladan).

i
2. Faktor siswa
Siswa adalah organisme yang unik yang berkembang sesuai
dengan tahap perkembangannya. Perkembangan anak adalah
perkembangan seluruh aspek kepribadiannya, akan tetapi tempo dan irama
perkembangan masing-masing anak pada setiap aspek tidak selalu sama.
Proses pembelajaran dapat dipengaruhi oleh perkembangan anak yang
tidak sama itu, disamping arak karakteristik lain yang melekat pada diri
anak.
3. Faktor sarana dan Prasarana
Sarana adalah segala sesuatu yang mendukung pembelajaran secara
langsung terhadap kelancaran proses pembelajaran, misalnya media
pembelajaran, alat-alat pekajaran, perlengkapan sekolah, dan lain
sebagainya; sedangkan prasarana adalah segala sesuatu yang secara tidak
langsung dapat mendukung keberhasilan proses pembelajaran.Misalnya,
jarak menuju sekolah, penerangan sekolah, kamar kecil, dan lain
sebagainya. Kelengkapan sarana dan prasarana akan membantu guru
dalam penyelenggaraan proses pembelajaran. Dengan demikian, sarana
dan prasana merupakan komponen penting yang dapat mempengaruhi
proses pembelajaran.
Terdapat beberapa keuntungan bagi sekolah yang memiliki
kelengkapan sarana dan prasarana.Pertama, kelangkapan sarana dan
prasarana dapat menumbuhkan gairah dan motivasi guru mengajar.Kedua,
kelangkapan sarana dan prasarana dapat memberikan berbagai pilihan
kepada siswa untuk belajar.
4. Faktor Lingkungan
Dilihat dari dimensi lingkungan, ada dua faktor yang dapat
mempengaruhi proses pembelajaran, yaitu factor organisasi kelas dan
faktor iklim sosial Psikologis.
Faktor organisasi kelas yang di dalamnya meliputi jumlah siswa
dalam satu kelas merupakan aspek penting yang dapat mempengaruhi
proses pembelajaran. Organisasi kelas yang terlalu besar akan kurang
i
efektif untuk mencapai tujuan pembelajaran. Kelompok belajar yang besar
dalam satu kelas berkecenderungan:
a. Sumber daya kelompok akan bertambah luas sesuai dengan jumlah
siswa. Sehingga waktu yang tersedia akan semakin sempit juga.
b. Belajar akan kurang mampu memanfaatkan dan menggunakan semua
sumber daya yang ada. Misalnya dalam penggunaan waktu diskusi;
semua siswa yang terlalu banyak akan memakan waktu yang banyak
pula, sehingga sumbanga pikiran akan sulit didapatkan dari setiap
siswa
c. Kepuasan belajar setiap siswa akan cenderung menurun. Hal ini
disebabkan kelompok belajar yang terlalu banyak akan mendapatkan
pelayanan yang terbatas dari setiap guru, dengan kata lain perhatian
guru akan semakin terpecah.
d. Perbedaan individu antar anggota akan semakin tampak, sehingga akan
semakin sukar mencapai kesepakatan. Kelompok yang terlalu besar
cenderung akan terpecah ke dalam sub-sub kelompok yang saling
bertentangan.
e. Anggota kelompok yang terlalu banyak berkecenderungan akan
semakin banyak siswa yang terpaksa menunggu untuk sama-sama
maju mempelajari materi pelajaran baru.
f. Anggota kelompok yang terlalu banyak akan cenderung semakin
banyaknya siswa yang enggan berpartisipasi aktif dalam setiap
kegiatan kelompok itu.
Faktor lain dari dimensi lingkungan yang dapat mempengaruhi proses
pembelajaran adalah faktor iklim sosial psikologis. Maksudnya adalah
keharmonisan hubungan antara orang yang terlibat dalam proses
pembelajaran. Iklim sosial ini dapat terjadi secara internal maupun
eksternal.
5



5
Darwyn Syah, dkk., Perencanaan Sistem Pengajaran PAI, (Jakarta: Gaung Persada
Press, 2007), 61.
i
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Sistem adalah kumpulan dari sekian banyak komponen yang saling
berintegrasi, saling berfungsi secara kooperaatif dan saling mempengaruhi
dalam rangka mencapai tujuan tertentu.
Pendekatan sistem pembelajaran PAI adalah kumpulan dari sekian
banyak komponen yang saling berintegrasi, saling berfungsi secara
kooperaatif dan saling mempengaruhi dalam rangka mewujudkan generasi-
genarasi yang beriman dan bertakwa.
Dalam perencanaan itu terdapat beberapa komponen yang saling
mempengaruhi, dan bekerja sama untuk mencapai sebuah tujuan. Sehingga
dalam pendekatan sistem pembelajaran PAI, semua komponen memiliki
makna dalam pencapaian sebuah tujuan. Artinya, pencapaian tujuan itu akan
terhambat manakala ada beberapa komponen yang tidak berfungsi
sebagaimana mestinya

B. Saran
Kami sebagai penulis dari makalah ini mengharapkan serta menerima
kritikan dan saran dari mahasiswa/ mahasiswi demi memperbaiki isi makalah
ini, dengan mengucapkan terima kasih kami kepada Dosen yang telah
memberi bimbingan kepada kami untuk menyelesaikan makalah ini dengan
baik dan benar.
i
DAFTAR KEPUSTAKAAN


Hamalik, Oemar, Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem
Jakarta: Bumi Aksara, 2002

Harjanto, Perencanaan Pengajaran, Jakarta: Rineka Cipta, 2000

Lembaga Administrasi Negara RI,. Sistem Administrasi Negara REpublik
Indonesia, Jakarta: PT. Toko Gunung Agung, 1997

Sanjaya, Wina, Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran, Jakarta:
Kencana, 2008

Syah, Darwyn, dkk., Perencanaan Sistem Pengajaran PAI, Jakarta: Gaung
Persada Press, 2007



i
KATA PENGANTAR

O) *.- ^}4uOO- 1gOO-
Puji sukur kita ucapkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmad dan karunianya kepada kita semua dan dengan rahmad-Nya jualah
pemakalah dapat menyusun makalah ini dengan sedemikian rupa.
Salawat berangkai salam penulis mohon kepada Allah untuk rasulnya
muhammad SAW, semoga dengan adanya uswatun hasanah, makalah ini
bermanfaat bagi kita semua.
Selanjutnya penulis tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada dosen
pembimbing yang telah banyak memberikan sumbangan pemikiran kepada kita
semua dan tidak lupa penulis ucapkan terima kasih kepada rekan-rekan
mahasiswa yang telah membantu dalam pembuatan makalah ini.
Dalam penulisan makalah ini penulis sudah membuatnya dengan baik,
namun apabila masih ada kekurangan penulis mengharapkan kritik dan saran guna
kesempurnaan makalah ini


Ujung Gading, Januari 2012
Penulis


(Kelompok II)






i
DAFTAR ISI


KATA PENGANTAR .................................................................................... i
DAFTAR ISI ................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ......................................................................... 1
B. Tujuan Penulisan ...................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Sistem .................................................................... 2
B. Pembelajaran Sebagai Suatu Sistem ....................................... 3
C. Manfaat Penerapan Pendekatan Sistem Dalam
Perencanaan Pembelajaran ...................................................... 4

BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan ............................................................................... 8
B. Saran ......................................................................................... 8

DAFTAR KEPUSTAKAAN

You might also like