Professional Documents
Culture Documents
SEJARAH KELAHIRANNYA
Sebelum kapitalisme lahir, faham ekonomi yg ada adalah ekonomi merkantilisme Paham ini memandang bahwa manusia memiliki sifat serakah, egoistis dan mementingkan diri Oleh karena itu, aktivitas ekonomi tidak boleh berjalan sendiri, karena akan menimbulkan penindasan terhadap sesama manusia Menurut paham ini, negara harus berperan dalam mengendalikan kegiatan ekonomi di dalam masyarakat, sehingga akan tercipta kesejahteraan ekonomi bersama Paham ekonomi ini juga memiliki pandangan bahwa untuk meningkatkan kesejahteraan, negara juga harus memproduksi berbagai komoditi untuk diekspor, guna memperoleh banyak emas (sebagai mata uang) Negara yang makmur identik dengan negara yang memiliki banyak emas
BAGAIMANA SEHARUSNYA
Menurut Adam Smith, sifat serakah dan egois itu tidak boleh ditekan dan dikendalikan oleh negara Sebab, sifat manusia seperti ini tidak negatif, tetapi justru sangat positif, karena akan dapat memacu pertumbuhan ekonomi dan pembangunan secara keseluruhan Mengapa? Sifat egois manusia ini tidak akan mendatangkan kerugian dan merusak mayarakat sepanjang ada persaingan bebas Setiap orang yang menginginkan laba dalam jangka panjang (serakah), tidak akan menaikkan harga di atas tingkat harga pasar Akan selalu ada suatu tangan yang tidak kentara (the invisible hand) yang akan membawa perekonomian ke arah keseimbangan
BAGAIMANA PENJELASANNYA?
Jika produksi beras menurun, maka pemerintah tidak perlu memaksa para petani untuk menanam padi, pemerintah juga tidak perlu memaksa petani tebu, palawija, dll, untuk beralih menanam padi Biarkan saja! Dengan mekanisme harga, semuanya akan dapat terselesaikan dengan sendirinya Mengapa? Jika produksi beras terus-menerus mengalami penurunan, maka akan menyebabkan harga beras di pasar mengalami kenaikan drastis Siapa yang menaikkan harga? Tangan yang tidak kelihatan
Dengan naiknya harga beras di pasar tadi, pasti akan mendorong para petani untuk meningkatkan produksi berasnya Kenaikan harga beras juga akan mendorong petani lain untuk mengganti tanamanya dengan tanaman padi Mereka melakukan semua itu karena berharap untuk memperoleh keuntungan yang lebih banyak (karena sifat serakahnya manusia tadi) Keadaan yang sebaliknya juga akan terjadi, jika produksi beras terlalu melimpah Demikianlah, problem produksi telah terselesaikan dengan mekanisme harga di pasar bebas, tanpa harus ada campur tangan negara
Di dalam mekanisme pasar bebas, walaupun harga barang yang dikonsumsi mengalami kenaikan, manusia tetap akan dapat memaksimumkan kepuasanya Mengapa? Karena dipasar bebas, manusia dapat melakukan pilihanya secara benas Dipasar bebas, akan tersedia banyak barang yang menjadi substitusinya Jika satu barang harganya mengalami kenaikan, maka dia dapat berpindah kebarang yang lain Dengan mekanisme harga di pasar bebas, maka problem konsumsi dapat terselesaikan dengan sendirinya Pemerintah tidak perlu ikut campur
Adanya perbedaas harga itu akan membuat para pedagang beras memindahkan berasnya dari Jawa ke Kalimantan dengan sendirinya Untuk apa? Untuk memperoleh keuntungan yang lebih tinggi (motif serakah) Dengan demikian, problem distribusi barang akan dapat diselesaikan dengan sendirinya oleh mekanisme harga di pasar bebas Pemerintah tidak perlu repot
KESIMPULAN
Itulah kehebatan dari sistem ekonomi kapitalisme Dengan mekanisme harga yang terbentuk di pasar bebas, maka problem produksi, konsumsi dan distribusi dapat terselesaikan sekaligus Pemerintah tidak perlu ikut campur Itulah prinsip keadilan ekonomi menurut sistem ini Demikian juga, dengan akumulasi kapital secara terus menerus, sistem ekonomi kapitalisme juga akan suskes membawa kesejahteraan bagi seluruh rakyat di negara tersebut Itulah prinsip kesejahteraan rakyat menurut sistem ini
TEORI 1 : SURPLUS LABOR AND VALUE THEORY (TEORI NILAI LEBIH TENAGA KERJA)
Dalam membangun teorinya, Karl Marx berangkat dari pandangan nilai (value) menurut Adam Smith dan salah satu pengikutnya, yaitu David Ricardo Menurut Adam Smith dan David Ricardo, nilai suatu barang itu diukur dari seberapa banyak tenaga yang telah dikorbankan oleh pekerja untuk memproduksi barang tsb Dari teori nilai itulah kemudian digunakan Karl Marx untuk menganalisis apa yang berlaku dalam fakta perekonomian yang sesungguhnya Karl Marx melihat fakta di lapangan bahwa sesungguhnya ada perubahan pola produksi dari sistem yang primitif kepada sistem yang modern Dari perubahan pola produksi inilah, menurut Karl Marx akan muncul ketidakadilan dalam ekonomi
PERUBAHAN POLA PRODUKSI Pola produksi yang primitif: 1. Kepemilikan bersifat individual 2. Produksi bersifat individual 3. Penjualan bersifat individual 4. Pembagian keuntungan bersifat individual Pola produksi yang modern: 1. Kepemilikan bersifat individual 2. Produksi bersifat kolektif 3. Penjualan bersifat kolektif 4. Pembagian keuntungan bersifat individual
Dalam pola produksi yang modern, yang memiliki alat produksi (perusahaan) adalah bersifat individual, yaitu majikanya Namun demikian, dalam pola produksi modern ternyata yang bekerja adalah buruh2 perusahaan Dalam kenyataanya, majikan sebagai pemilik perusahaan tidak terlibat sama sekali dalam proses produksi maupun penjualannya Namun kenyataanya, majikanlah yang menikmati seluruh keuntungan yang diperoleh dari perusahaan tersebut Bagaimana dengan nasib buruhnya?
Menurut Karl Marx, dalam sistem ekonomi yang mengandalkan persaingan bebas, maka perusahaan yang besar akan senantiasa memakan perusahaan yang kecil Sebab, menurut teori ekonomi kapitalisme, perusahaan yang memiliki modal besar akan mampu membeli bahan baku dalam jumlah besar, sehingga bisa memperoleh harga yang jauh lebih murah Jika harga bahan baku lebih murah, maka harga jualnya juga akan lebih murah Maka, perusahaan yang besar akan selalu memenangkan persaingan terhadap perusahaan yang kecil Bagaimana dengan nasib perusahaan yang kecil?
Dengan demikian negara akan muncul pola produksi yang adil, yaitu: - Kepemilikan bersifat kolektif - Produksi bersifat kolektif - Penjualan bersifat kolektif - Pembagian keuntungan bersifat kolektif
APA DAMPAKNYA?
Dampaknya, jika tidak ada penghargaan terhadap prestasi, maka kaum pekerja akan cenderung untuk minimalis, bekerja apa adanya Apa dampak lanjutanya? Para pekerja juga akan kehilangan kreativitasnya, kehilangan kemampuan inovasinya, serta akan kehilangan daya saingnya Akibatnya, produktivitasnya akan terus menurun, daya saingnya juga akan melorot tajam Jika hak ini terjadi secara nasional, maka akan membuat pertumbuhan ekonomi akan menjadi lambat, bahkan akan terhenti Di tingkat internasional, produksinya juga tidak akan mampu bersaing dengan negara2 lain
Jika ekonomi negara tidak mengalami pertumbuhan, maka otomatis tidak akan ada peningkatan kesejahteraan Berarti janji ekonomi sosialisme untuk menjamin pemerataan ekonomi tidak pernah terjadi, yang muncul justru adalah pemerataan kemiskinan
DI SISI LAIN
Penghapusan kepemilikan (penghapusan kelas) ternyata telah menimbulkan kelas baru, yaitu kelas pemerintah (sebagai majikan baru) dan kelas rakyat sebagai buruh Ternyata pemerintah sebagai majikan baru lebih tidak profesional dibanding dengan juragan lamanya (kaum kapitalis) Bahkan majikan baru ini ternyata lebih dzalim dibanding dengan majikan yang lamanya Akibatnya, rakyat semakin menderita dan semakin tertindas Maka, muncullah perestroika dan glasnot di Uni Soviet untuk menumbangkan sosialisme dan komunisme
LANTAS BAGAIMANA?
Jika sistem ekonomi kapitalisme dzalim dan sistem ekonomi sosialisme lebih dzalim lagi.. Lantas, akan kemana kita harus berlari? Alhamdulillah, masih ada satu harapan lagi, yaitu sistem ekonomi Islam Apakah sistem ekonomi Islam benar2 akan dapat menjamin terwujudnya keadilan dan kemakmuran bagi rakyat seluruhnya Insya Allah Bagaimana konsepnya? Marilah kita ikuti bersama..
2. Kepemilikan Umum
Kepemilikan umum adalah ijin Asy-Syari kepada suatu komunitas untuk bersama-sama memanfaatkan suatu benda Kepemilikan umum meliputi : 1. Tambang yang tidak terbatas Contoh : tambang emas, perak, besi, tembaga, timah, aluminium, dst 2. Harta benda yang merupakan kebutuhan umum Contoh : air, padang gembalaan, hutan, BBM, dst 3. Sumber daya alam yang sifat pembentukannya menghalangi untuk dimiliki oleh individu Contoh : laut, sungai, danau, teluk, selat, jalan, jembatan, lapangan, dst
3. Kepemilikan Negara
Kepemilikan negara adalah harta yang tidak termasuk kategori milik umum melainkan milik pribadi, namun barang2 tersebut terkait dengan hak kaum muslimin secara umum Yang masuk kategori ini : Jizyah, kharaj, ghanimah, fai, rikaz, usyur, harta orang meninggal tanpa ahli waris Harta orang murtad Berbagai macam tanah, bangunan, perkantoran, sekolah, rumah sakit milik negara, dsb
PEMANFAATAN KEPEMILIKAN
1. KONSUMTIF (INFAQUL MAAL) Ekonomi Islam mengatur konsumsi manusia terbagi dalam beberapa kategori : 1. Mubah, contoh : membeli makanan, pakaian, rumah, kendaraan, dll) 2. Sunnah, contoh : shodaqoh untuk faqir, miskin, masjid, rumah sakit, dll 3. Wajib, contoh : nafkah untuk istri dan anak2nya, zakat 4. Makruh, contoh : pengeluaran untuk kebutuhan yang berlebihan atau boros 5. Haram, contoh : segala pengeluaran untuk kemaksiatan
2. PRODUKTIF (TANMIYATUL MAAL) Pengembangan kepemilikan (tanmiyatul mal) dalam bidang produksi telah diatur dalam ekonomi Islam, yang meliputi banyak sektor, seperti, Pertanian Industri Perdagangan Ketenagakerjaan Persyarikatan Investasi, dst
3. DISTRIBUSI KEKAYAAN A. ANTAR INDIVIDU Distribusi antar individu, dapat melalui 3 kemungkinan: 1. Melalui sebab-sebab kepemilikan, seperti bekerja, waris, hibah, dsb 2. Melalui pola konsumsi yang telah ditentukan, seperti membeli kebutuhan hidup, nafkah, shodaqoh, zakat dsb 3. Melalui pola produksi yang telah ada, seperti perdagangan, industri, pertanian, dsb Dorongan Islam untuk melangsungkan proses distribusi tidak hanya bertumpu pada motif ekonomi, tetapi juga karena adanya motif meraih pahala yang sebanyak2nya
B. MELALUI NEGARA
I PEMASUKAN KAS NEGARA (BAITUL MAAL) Sumber pemasukan untuk kas Baitul maal ada 3: 1. Dari sektor kepemilikan Individu, seperti shodaqoh, hibah, zakat, dst. Khusus untuk zakat tidak boleh bercampur dengan harta yang lain 2. Dari sektor kepemilikan umum, seperti : berbagai tambang, gas, BBM, batu bara, kehutanan, dsb 3. Dari sektor kepemilikan negara, seperti jizyah, kharaj, ghanimah, fai, usyur dsb Dalam kondisi normal negara tidak perlu memungut pajak dari rakyatnya Pajak hanya dipungut bila keadaan kas Baitul Maal benar2 mengalami kekurangan Pajak boleh diambil dengan syarat harus bersifat temporal (sementara) dan hanya dipungut dari kalangan rakyat yang kaya saja
II PENGELUARAN KAS NEGARA (BAITUL MAAL) Kas Baitul Maal digunakan untuk menjamin pemenuhan kebutuhan pokok individu berupa, sandang, pangan, papan bagi setiap individu rakyatnya Kas Baitul Maal juga digunakan untuk memenuhi kebutuhan pokok masyarakat yang meliputi, pendidikan, kesehatan dan keamanan secara gratis Pengeluaran yang lain adalah memenuhi kewajiban negara terhadap para pegawai negeri, tentara, pejabat pemerintah, hakim, dsb Pengeluaran Baitul Maal lainnya adalah untuk pembangunan sarana dan prasarana umum yang dibutuhkan oleh rakyat seperti, masjid, rumah sakit, jalan, jembatan, terminal, pasar, dsb Untuk keperluan kekuatan negara, kas Baitul Maal juga digunakan untuk membangun industri berat
CONTOH APLIKASINYA
Rakyat yang hidup dalam naungan sistem ekonomi Islam, beban untuk mencari penghasilan tidaklah terlalu berat Yang penting bagi mereka adalah mencari penghasilan untuk memenuhi kebutuhan primernya seperti, sandang, pangan, papan Jika mereka bergiat untuk memperoleh penghasilan yang lebih, sehingga dapat memenuhi kebutuhan sekunder dan tersiernya, maka itu diperbolehkan Jika untuk memenuhi kebutuhan primernya mereka tetap mengalami kekurangan, maka mereka berhak untuk dicukupi oleh ahli keluarganya, sesuai dengan urutan pertanggungan nafkah Negara memiliki wewenang untuk memaksa kepada ahli keluarga yang memiliki kelebihan tetapi enggan untuk membantu Jika tidak ada ahli keluarga yang memiliki kelebihan, barulah negara yang akan menanggungnya
KESIMPULAN
Demikianlah, sistem ekonomi Islam menghendaki seluruh harta kekayaan yang ada di dunia ini dapat dialokasikan secara adil dan merata dengan mengikuti ketentuan ekonomi Islam Jika sistem ekonomi Islam dijalankan, maka ekonomi akan dapat terus mengalami pertumbuhan, karena kepemilikan individu tetap diakui dalam Islam Disisi lain, jika sistem ekonomi Islam dijalankan, pemerataan ekonomi juga akan tetap terjaga, karena kepemilikan harta kekayaan telah diatur secara tegas dan tidak untuk dikompetisikan secara bebas di pasar bebas Insya Allah seluruh rakyatnya akan makmur dan sejahtera di dunia dan selamat di akhirat
Referensi : Dwi Condo Triono, Ilmu Retorika untuk Menggunjang Dunia, Irtikaz 2009
Jazakallahu Khairan
mabdaislam.com