You are on page 1of 36

TUGAS KOMUNIKASI BISNIS

MANAJEMEN KOMUNIKASI

Di susun oleh :
Gunawan Wibisana Yogaswara 112050054 Fajar Hadian Ridwanullah 112050066 Muhammad Gilang Ginanjar 1120500 Rafi Resamana Haffad 112050063 Regy Fadhilah 112050070 Rizkialdy Ramadhan 112050071

Jl. Lengkong Besar no.68 Bandung 40261 Tlp. (022) 4205945 - 4262456 Fax. (022) 4205945 4210656
1

DAFTAR ISI
Daftar Isi BAB I PENGANTAR 3 8 BAB II PEMBAHASAN . 9 33 BAB III KESIMPULAN .. 34 35 BAB IV DAFTAR PUSTAKA

BAB I
PENGANTAR
Keterampilan manajemen komunikasi mutlak diperlukan oleh para praktisi komunikasi agar mereka bisa menjadi lebih profesianal dalam aktifitasnya. Menjadi lebih profesional dalam setting perusahaan mengandaikan bahwa praktisi komunikasi tidak semata-mata berada dalam posisi diperintah melainkan juga dalam posisi memerintah, ikut mengarahkan dan mengatur program komunikasi macam apa yang harus dijalankan perusahaan. Sebagai upaya untuk menjadi profesional itulah seorang praktisi komunikasi harus membekali diri dengan kemampuan manajerial. Kemampuan manajerial akan menempatkan seorang sarjana komunikasi untuk tidak hanya berperan sebagai teknisi komunikasi namun juga akan mampu berperan sebagai manajer komunikasi. Perbedaan diantara keduanya adalah sebagai berikut: Teknisi komunikasi (communication technician) menjalankan pekerjaannya hanya berdasarkan keterampilan komunikasi atau keterampilan jurnalistik yang dimiliki, misalnya menulis, menyunting, membuat pesan melalui media audio visual dan sebagainya. Mereka tidak ikut dalam pembuatan keputusan organisasi dan mereka hanya mengimplementasikan keputusankeputusan yang dibuat orang lain. Mereka juga tidak melakukan riset baik untuk perencanaan maupun untuk evaluasi. Manajer Komunikasi (communication manager) melakukan penelitian secara sistematis dan melakukan perencanaan untuk setiap program komunikasi organisasi.Mereka mengelola program-program komunikasi organisasi, memberi pertimbangan pada manajemen dan membuat keputusan tentang kebijakan komunikasi perusahaan. Seorang manajer komunikasi ikut dalam proses pengambilan keputusan pada tingkat puncak pada perusahaan. Pada dasarnya pengembangan karir dalam bidang komunikasi memang dimulai dari peran teknisi komunikasi.Setelah melewati masa kerja tertentu barulah seorang praktisi komunikasi mengalami peningkatan karir menjadi seorang supervisor, yang merupakan peran manajer tingkat bawah untuk selanjutnya naik menjadi manajer tingkat menengah dan bukan tidak mungkin pada akhirnya seorang praktisi komunikasi juga bisa mencapai jenjang karir sebagai manajer puncak. Untuk mencapai itu semua, penguasaan aspek-aspek ilmu manajemen dan bisa mengaplikasikannya ke dalam program-program komunikasi sehingga menghasilkan suatu kegiatan komunikasi yang efektif mutlak diperlukan, dan dalam mata kuliah Manajemen Komunikasi inilah tersedia jawabannya.
3

GLOBAL MATERI MANAJEMEN KOMUNIKASI


1.Pengertian dasar tentang manajemen dan kaitannya dengan proses komunikasi agar bisa berjalan secara efektif sesuai tujuan komunikasi itu dilaksanakan 2.Pembahasan mendalam tentang communication networks sampai tingkat evaluasi keberhasilan proses komunikasi 3.Untuk itu dibutuhkan target yang bisa dijadikan ukuran keberhasilan yaitu : a.peningkatan performance dan pengembangan pribadi dalam proses pelaksanaan komunikasi antar persona b.Untuk pengembangan institusi baik formal maupun informal c.Pada tingkat region dan nation bagaimana penggunaan metode dan sarana komunikasi yang tepat 4.Adapun tujuan manajemen komunikasi ini adalah untuk : a.meningkatkan hasil dan menyelesaikan tujuan komunikasi yang ingin dicapai b.mengenalkan variasi dan gagasan baru untuk pengembangan dan peningkatan tujuan, sasaran atau target serta hasil komunikasi yang dilakukan. Untuk itu, kita bahas dulu materi tentang manajemen sebagai pengantar.Tapi perlu diingat jangan terjebak menjadi pembahasan manajemen sebagai ilmu murni.

KONSEP DASAR MANAJEMEN A. Pengertian :


Dilihat dari asal katanya, kata manajemen atau management dalam Bahasa Inggris berasal dari kata Italia, maneggiare yang kurang lebih berarti menangani atau to handle. Dalam bahasa latin ada kata yang punya pengertian hampir sama yakni manus yang artinya tangan atau menangani. Sementara berbicara tentang definisi, layaknya istilah-istilah lain dalam kajian Ilmu Sosial, Manajemen juga memiliki sejumlah definisi yang diberikan para ahli. Disini hanya akan dikemukakan satu definisi yang diungkapkan oleh GR Terry sebagai berikut:

Manajemen merupakan sebuah proses yang khas, yang terdiri dari tindakan-tindakan: Perencanaan, Pengorganisasian, Penggiatan dan Pengawasan yang dilakukan untuk menentukan
4

serta mencapai sasaran-sasaran yang telah ditetapkan melalui pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber-sumber lainnya.

Definisi tersebut diatas dianggap sebagai salah satu definisi yang paling lengkap dan jelas sehingga banyak dikutip dan diterapkan oleh banyak orang yang berkecimpung dalam bidang manajemen.

Disamping pengertian dan definisi manajemen yang sudah diuraikan tadi, McFarland, 1979 juga mengemukakan empat pengertian manajemen yang biasa digunakan dalam kehidupan seharihari: 1.proses-proses pengorganisasian; yakni perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, penggiatan dan pengevaluasian. 2.Kata manajemen juga berarti karir atau jabatan 3.Kata manajemen juga dapat berarti kelompok orang yang bertanggungjawab dalam menjalankan sebuah organisasi. 4.Kata manajemen juga dapat merupakan sebuah ilmu atau seni untuk mengatur orang lain

Selanjutnya Harbison dan Myers menggolongkan manajemen itu menjadi tiga tipe, yaitu: 1.Patrimonial Management Terdapat apabila suatu perusahaan dimiliki oleh sebuah keluarga dan kedudukan-kedudukan yang penting dalam hirarki perusahaan dikuasai oleh anggota-anggota keluarga tersebut. 2.Political Management Suatu bentuk manajemen dimana kedudukan-kedudukan penting dan pokok dalam organisasi dipegang oleh mereka yang mempunyai hubungan-hubungan politik berdasarkan atas loyalitas pada suatu partai politik tertentu.

3.Profesional Management Kedudukan yang strategis dan penting diserahkan kepada mereka yang telah memberikan bukti akan kecakapannya, kapasitas, kesanggupan, keahlian atau dengan perkataan lain atas dasar jasa dan hasil yang mereka berikan kepada perusahaan.

B. Fungsi-fungsi Dasar Manajemen


Pada intinya fungsi-fungsi manajemen meliputi fungsi Perencanaan, Pelaksanaan dan Evaluasi.Namun dalam pelaksanaannya fungsi-fungsi dasar tersebut bisa dikembangkan secara fleksibel sesuai kebutuhan organisasi. Berikut adalah fungsi-fungsi manajemen yang dikemukakan oleh Dessler, 1996: 1.Planning. Meliputi penentuan tujuan, tindakan, pengembangan aturan dan prosedur-prosedur, pengembangan rencana dan melakukan prediksi. 2.Organizing. Meliputi pemberian tugas, bagian-bagian, pendelegasian wewenang, mengkoordinir pekerjaan 3.Staffing, meliputi rekruitmen karyawan, pelatihan dan pengembangan 4.Leading, mencakup pemberian perintah, menjaga motivasi dan semangat kerja karyawan 5.Controlling, menentukan standar, melakukan perbaikan bila diperlukan. Selain fungsi-fungsi tersebut masing banyak kombinasi fungsi-fungsi manajemen yang dikemukakan oleh banyak ahli antara lain: GR. Terry 1. Planning 2. Organiz-ing 3. Actuating 4. Controlling Henry Fayol 1. Planning 2. Organiz-ing Harold Koontz 1. Planning 2. Organizing Luther Gullick 1. Planning 2. Organizing 3. Staffing 4. Directing 5. Coordinat-ing 6. Reporting 7. Budgeting

3. Command-ing 3. Staffing 4. Coordinating 5. Controlling 4. Directing 5. Controll-ing

Komunikasi berasal dari kata Latin Communicare atau Communis yang berarti sama atau menjadikan milik bersama. Kalau kita berkomunikasi dengan orang lain, berarti kita berusaha agar apa yang disampaikan kepada orang lain tersebut menjadi miliknya. Secara lebih spesifik, pengertian atau definisi komunikasi dapat disimpulkan dari berbagai istilah komunikasi berdasarkan pencetusnya. Onong Cahyana Effendi; Komunikasi adalah proses penyampaian pesan oleh seseorang kepada orang lain untuk memberitahu, mengubah sikap, pendapat, atau perilaku, baik secara lisan (langsung) ataupun tidak langsung (melalui media) Harold Laswell Komunikasi adalah gambaran mengenai siapa, mengatakan apa, melalui media apa, kepada siapa, dan apa efeknya. Pesan Sponsor Raymond Ross Komunikasi adalah proses menyortir, memilih, dan pengiriman simbol-simbol sedemikian rupa agar membantu pendengar membangkitkan respons/ makna dari pemikiran yang serupa dengan yang dimaksudkan oleh komunikator. Gerald R. Miller Komunikasi terjadi saat satu sumber menyampaikan pesan kepada penerima dengan niat sadar untuk mempengaruhi perilaku mereka. Everett M. Rogers Komunikasi adalah proses suatu ide dialihkan dari satu sumber kepada satu atau banyak penerima dengan maksud untuk mengubah tingkah laku mereka. Carl I. Hovland Komunikasi adalah suatu proses yang memungkinkan seseorang menyampaikan rangsangan (biasanya dengan menggunakan lambang verbal) untuk mengubah perilaku orang lain. New Comb Komunikasi adalah transmisi informasi yang terdiri dari rangsangan diskriminatif dari sumber kepada penerima.

Bernard Barelson & Garry A. Steiner Komunikasi adalah proses transmisi informasi, gagasan, emosi, keterampilan dan sebagainya dengan menggunakan simbol-simbol, kata-kata, gambar, grafis, angka, dsb. Colin Cherry Komunikasi adalah proses dimana pihak-pihak saling menggunakan informasi dengan untuk mencapai tujuan bersama dan komunikasi merupakan kaitan hubungan yang ditimbulkan oleh penerus rangsangan dan pembangkitan balasannya. Hovland, Janis dan Kelley Komunikasi merupakan proses individu mengirim rangsangan (stimulus) yang biasanya dalam bentuk verbal untuk mengubah tingkah laku orang lain. Pada definisi ini mereka menganggap komunikasi sebagai suatu proses. Louis Forsdale Menurut Forsdale (1981), ahli komunikasi dan pendidikan communication is the process by which a system is established, maintained and altered by means of shared signals that operate according to rules. Komunikasi adalah suatu proses dimana suatu sistem dibentuk, dipelihara, dan diubah dengan tujuan bahwa sinyal-sinyal yang dikirimkan dan diterima dilakukan sesuai dengan aturan.

BAB II
KOMUNIKASI DALAM MANAJEMEN

Kelompok yang satu dan Komunikasi dalam manajemen diibaratkan sebagai minyak pelumas bahkan GR. Terry mengatakan bahwa management is communications. Dari pendapat tersebut terlihat betapa pentingnya peran komunikasi dalam kegiatan manajemen. GR. Terry mengemukakan bahwa dalam suatu kegiatan manajemen terdapat lima bentuk komunikasi, antara lain: 1. Komunikasi formal. Biasanya terjadi dalam jalus komunikasi formal, memiliki wewenang dan tanggung jawab yaitu melalui instruksi-instruksi bentuk lisan dan tulisan sesuai dengan prosedur secara fungsional yang berlaku dari arus atasan ke bawahan atau sebaliknya. 2. Komunikasi non-formal, yaitu di luar komunikasi formal, terjadi secara spontan. Misalnya Sumbang saran yang berkaitan dengan tugas, kewajiban. Efektif digunakan dalam perusahaan yang bersifat padat karya dengan jumlah pekerja cukup banyak, dan tidak terlalu teknis. 3. Komunikasi informal. Seperti halnya komunikasi non formal namun lebih menekankan pada aspek human relations-nya. Atau dengan kata lain digunakan dalam permasalahan di luar pekerjaan secara langsung. 4. Komunikasi teknis. Biasanya hanya dilakukan dan dimengerti oleh orang-orang tertentu saja yang berkaitan dengan kegiatan tersebut. 5. Komunikasi prosedural. Biasanya dekat dengan komunikasi formal, diwujudkan misalnya dalam bentuk pemberian laporan tahuan/bulanan, instruksi tertulis, memo dan lain-lain. Bahkan menurut M.Kh. Rahman dari enam elemen penting organisasi yaitu : 1. Ukuran organisasi (size) 2. Keterkaitan tindakan (interdependent actions) 3. Konteks tempat dan waktu (bounding in space and duration) 4. Kondisi sumber daya (input of resources)
9

5. Komunikasi (communication) 6. Target hasil (output of organization) Komunikasi dipandang sebagai sentral elemen-elemen lainnya dalam kegiatan manajemen organisasi.Alasan pertama, komunikasi memiliki fungsi untuk mempertemukan antara tujuan organisasi dengan terget hasil yang dicapai.Kedua, berfungsi untuk mengadaptasikan perubahan lingkungan organisasi.Ketiga, untuk membina hubungan antar anggota organisasi dalam melaksanakan berbagai tugas (beban kerja) organisasi.Untuk itu, kemampuan komunikasi yang efektif menjadi hal yang mutlak harus dimiliki oleh seorang pelaku organisasi.

Sementara Onong U Effendy mengelompokkan komunikasi dalam manajemen menjadi tiga dimensi, yaitu: 1. Komunikasi vertikal, yaitu arus komunikasi dua arah timbal balik dalam melaksanakan fungsi-fungsi manajemen, bisa dari atas ke bawah (downward communication) dan bisa dari bawah ke atas(upward communication). 2. Komunikasi horizontal, merupakan komunikasi satu level yang terjadi antara satu karyawan dengan karyawan lainnya atau pimpinan satu departemen dengan departemen lainnya dalam satu tingkatan dan lain sebagainya. 3. Komunikasi eksternal, Berlangsung secara dua arah antara pihak organisasi/lembaga dengan pihak luar. Komunikasi yang terjadi dalam suatu organisasi ditentukan oleh kebijakan dan arus informasi yang ada dalam organisasi tersebut. Arus informasi akan membentuk pola-pola hubungan atau jaringan komunikasi. Menurut Stephen P. Robbins pada umumnya dikenal lima model jaringan komunikasi yaitu sebagai berikut: a) Model Rantai (chain) Dalam model jaringan komunikasi ini, hanya dikenal komunikasi sistem arus ke atas (upward) dan ke bawah (downward).Model ini hanya memungkinkan adanya hubungan garis langsung (komando) tanpa adanya suatu penyimpangan.Model ini banyak dianut dalam organisasi militer, masalah laporan keuangan, pembayaran gaji dan lain-lain.

10

b) Model Roda (wheel) Sistem jaringan komunikasi, disini semua laporan, instruksi perintah kerja dan kepengawasan terpusat satu orang yang memimpin empat bawahan atau lebih dan antara bawahan tidak terjadi interaksi (komunikasi sesamanya).

c) Model Lingkaran (circle) Pada model komunikasi ini semua anggota/staff bisa berinteraksi pada setiap tiga tingkatan hirarkinyatetapi tanpa ada kelanjutannya pada tingkat yang lebih tinggi, dan hanya terbatas pada setiap levelnya. d) Model saluran bebas (all-channel) Model ini adalah pengembangan dari model lingkaran, dimana semua tiga level tersebut dapat melakukan interaksi secara timbal balik tanpa menganut siapa yang menjadi tokoh sentarlnya. e) Model huruf Y Model ini tidak jauh berbeda dengan model rantai, hanya saja terdapat empat level jenjang hirarki, satu supervisor memiliki dua atasan dan dua bawahan.

Di dalam hubungan komunikasi organisasi biasanya terdapat orang-orang yang memegang peranan penting, diantaranya : 1. Opinion leader. Merupakan pimpinan formal organisasi, meski tidak selalu memiliki otoritas dalam organisasi tersebut, namun dapat membimbing perilaku ataupun sikap anggotanya. 2. Gate keepers adalah individu-individu yang mengontrol arus informasi antara anggotaanggota organisasi. Ia memiliki wewenang untuk memutuskan apakah satu informasi itu penting atau tidak 3. Cosmopolites, merupakan penghubung organisasi dengan pihak luar (public external) 4. Bridge, merupakan anggota kelompok atau klik dalam suatu organisasi yang menghubungan kegan kelompok yang lain. 5. Liaison. Hampir sama dengan bridge, yaitu menghubungan kelompok satu dengan kelompok yang lain hanya liaison bukan merupakan anggota dari salah satu kelompok itu.
11

Model Komunikasi dalam Organisasi


Model komunikasi yang paling sederhana adalah adanya pengirim, berita (pesan) dan penerima seperti gambar berikut ini :

PENGIRIM

PESAN

PENERIMA

Model ini menunjukkan 3 unsur esensi komunikasi.Bila salah satu unsur hilang, komunikasi tidak dapat berlangsung. Sebagai contoh seorang dapat mengirimkan pesan, tetapi bila tidak ada yang menerima atau yang mendengar, komunikasi tidak akan terjadi. Model komunikasi yang terperinci, dengan unsur-unsur penting dalam suatu organisasi yaitu : 1. Sumber mempunyai gagasan, pemikiran atau kesan yang 2. diterjemahkan atau disandikan ke dalam kata-kata dan symbol-simbol, kemudian 3. disampaikan atau dikirimkan sebagai pesan kepada penerima 4. penerima menangkap symbol-simbol dan 5. diterjemahkan kembali atau diartikan kembali menjadi suatu gagasan dan 6. mengirimkan berbagai bentuk umpan balik kepada pengirim.

Sumber (source) atau pengirim mengendalikan berbagai pesan yang dikirim, susunan yang digunakan, dan saluran mana yang akan digunakan untuk mengirim pesan tersebut. Mengubah pesan ke dalam berbagai bentuk simbo-simbol verbal atau nonverbal yang mampu memindahkan pengertian, seperti kata-kata percakapan atau tulisan, angka, berakan dsb. Langkah ketiga sumber mengirimkan pesan melalui berbagai saluran komunikasi silan. Manfaat komunikasi lisan, antar pribadi adalah kesempatan untuk berinteraksi antara sumber dan penerima, memungkinkan komunikasi nonverbal (gerakan tubuh, intonasi suara, dll) disampaikannya pesan secara tepat, dan memungkinkan umpan bali diproleh. Sedangkan komunikasi terulis dapat disampaikan melalui media seperti :memo, surat, laporan, catatan, bulletin, surat kabar dsb. Komunikasi tulisan mempunyai kelebihan dalam penyediaan laporan atau dokumen untuk kepenting masa mendatang.

12

Langkah keempat adalah penerimaan pesan oleh pihak penerima. Pada umumnya penerima menerima pesan melalu panca indera mereka..banyak pesan penting yang tidak diterima oleh seseorang karena mereka tidak menerima pesan karena kesalahan dalam mememilih media yang tepat. Langkah kelima adalah decoding.Hal ini menyangkut memahami symbol-simbol yang dipergunakan oleh pengirim (sumber).Ini amat dipengaruhi oleh latar belakang, kebudayaan, pendidikan, lingkungan, praduga dan gangguan disekitarnya. Dalam komunikasi dua arah antara pimpinan dan stafnya (atasan dan bawahan) kemampuan pimpinan dalam berkomunikasi menjadi factor penentu berhasil tidaknya orang lain memahami ide, gagasan yang ia sampaikan. Langkah terakhir adalah umpan balik. Setelah pesan diterima dan diterjemahkan, penerima memberikan respon, jadi komunikasi adalah proses yang berkesinambungan dan tak pernah berakhir. Inilah yang disebut bahwak komunikasi yang efektif itu akan menimbulkan interaksi yang baik pula dalam melaksanakan tujuan organisasi.

Tujuan Komunikasi
Hewitt (1981), menjabarkan tujuan penggunaan proses komunikasi secara spesifik sebagai berikut: 1. Mempelajari atau mengajarkan sesuatu 2. Mempengaruhi perilaku seseorang 3. Mengungkapkan perasaan 4. Menjelaskan perilaku sendiri atau perilaku orang lain 5. Berhubungan dengan orang lain 6. Menyelesaian sebuah masalah 7. Mencapai sebuah tujuan 8. Menurunkan ketegangan dan menyelesaian konflik 9. Menstimulasi minat pada diri sendiri atau orng lain

13

Hambatan-Hambatan Terhadap Komunikasi yang Efektif


1. Hambatan Organisasional yaitu tingkat hirarkhi, wewenang manajerial dan spesialisasi. Tingkat khirarkhi bila suatu organisasi tumbh, dan strukturnya berkembang, akan menimbulkan berbagai masalah komunikasi. Karena pesan harus melalui tingkatan (jenjang) tambahan, yang memerlukan waktu yang lebih lama barulah pesan itu sampai. Wewenang Manajerial artinya, kekaburan wewenang bagi setiap tingkatan pada jabatan tertentu akan membuat pesan tidak sampai ke seluruh bagian yang ada dalam organisasi tersebut. Spesialisasi artinya adalah prinsip organisasi, tetapi juga menimbulkan masalah-masalah komunikasi, apalagi mereka yang berbeda keahlian bekerja saling berdekatan. Perbedaan fungsi dan kepentingan dan istilah-istilah dalam pekerjaan mereka masing dapat menghambat, dan membuat kesulitan dalam memahami, sehingga akan timbul salah pengertian dan sebagainya.

2. Hambatan-hambatan Antar Pribadi Manejer selalu menghadapi bahwa pesan yang disampaikan akan berubah dan menyimpang dari maksud pertama. Manejer haruslah memperhatikan hambatan-hambatan antar pribadi seperti : Persepsi selektif, status atau kedudukan komunikator (Sumber), Keadaaan membela diri, Pendengaran lemah, dan ketidaktepatan dalam penggunaan bahasa. Persepsi selektif adalah suatu proses yang menyeluruh dengan mana seorang menseleksi, mengorganisasikan, dan mengartikan segala pesan yang ia terima. Persepsi seseorang akan dipengaruhi oleh pengalaman masingmasing. Untuk itu diharapkan seorang manejer memahami sebanyak mungkin tentang kerangka piker, keinginan, kebutuhan, motif, tujuan dan tingkat kecerdasan seluruh karyawannya, agar komunikasi dalam organisasi yang ia pimpin menjadi efektif. Status Komunikator artinya hambatan utama komunikasi adalah kecendrungan untuk menilai terutama kredibilitas sumber. Kredibilitas didasarkan keahlian seseorang dalam bidang yang ia komunikasikan dan tingkat kepercayaan seseorang bahwa komunikator dapat dipercayai. Keadaan membela diri. Perasaan membela diri baik pada pengirim, maupun penerima pesan, menimbulkan hambatan dalam proses komunikasi. Pendengaran lemah.Manejer harus belajar untuk mendengar secara efektif agar mampu mengatasi hambatan ini.Ketidaktepatan dalam penggunaan bahasa. Salah satu kesalahan terbesar yang terjadi dalam proses komunikasi adalah salah dalam menggunakan bahasa. Sebagai contoh, perintah manajer untuk mengerjakan secepat mungkin bisa berarti satu jam, satu hari atau satu minggu.Disamping itu bahasa nonverbal yang tidak konsisten seperti nada suara, ekspresi wajah, dan sebagainya dapat menghambat komunikasi.

14

Pedoman komunikasi yang baik


1. Teliti tujuan sebenarnya dalam setiap berkomunikasi 2. Pertimbangkan keadaan fisik dan fisikhis orang lain dalam berkomunikasi 3. Konsultasikan dengan berbagai pihak setiap proses manejemen mulai dari merencanakan sampai evaluasi. 4. Perhatikan tekanan nada dan eksperesi wajah sesuai dengan isi pesan yang disampaikan. 5. Perhatikan konsistensi dalam berkomunikasi 6. Jadilah pendengar yang baik dalam berkomunikasi.

TAHAP-TAHAP OPERASI KOMUNIKASI

Jika kita melakukan suatu proses komunikasi, maka komunikasi itu sengaja kita lakukan dan bukan karena lasan kebetulan. Akan tetapi sengaja atau tidak, setiap kegiatan kita dalam mencapai sesuatu ada proses yang m,engiringi sebelumnya agar pencapaian hasil atau efek dapatlah optimal. Empat tahap menurut Cultif dan Center itu adalah : 1. Fact Finding, ini bukan research atausurvey. 2. Planning and Programming, dari data dan fakta yang kita punya kita dapat melakukan perincian secara teratur dan berurutan tentang langkah-langkah yang akan dilaksanakan. Dan dengan programming kita melakukan perincian waktu (timing) secara teratur dan menurut urutan tertentu, tentang pelasanan langkah demi langkah dari planning itu. Menurut Cultip dan Center sesuatu perencanaan operasi komunikasi membutuhkan : 1. A searching look backward perhatian yang sungguh terhadap faktor-faktor situasi yang dapat mempengaruhi setipa komunikasi 2. A deep look inside pemeriksaan yang mendalam terhadap fakta, opini yang terkumpul, terutama dalam validitasnya 3. A wide look around penilaian yang tepat tentang situasi yang dihadapi, baik politik, sosial, ekonomi juga kecenderungan situasi 4. A long, long look a head jauh melihat ke depan yakni pada tujuan yang ingin dicapai dan efeknya kepada kita, diri kita, lembaga kita, dan bahkan daerah atau negara kita

15

Contoh kasus dalam pelaksanaan empat tahap di atas :


Perusahaan Standard Oils di kota Manota akan menutup Sale &Division untuk efisiensi. Tapi efeknya adalah : 600 karyawannya harus pindah pekerjaan, jangan sampai nganggur masyarakat Mankota akan kehilangan pendapatannya para langganan di kota jangan sampai menjadi hilang publik di kota akan muncul rasa ingin tahu terhadap penutupan perusahaan dan karenanya harus jangan merugikan perusahaan Apa yang harus dilakukan oleh pengelola perusahaan menghadapi kasus di atas??

Jawabannya 1. Perusahaah mengadakan penelitian tentang bagaimana cara agar pengumuman itu dapat berakibat positif 2. Langkah selanjutnya, kapan pengumuman itu dilaksanakan. Ini berarti bahwa 1. Timing-nya 2. Pengumuman itu harus setepat-tepatnya, sebelum menjadi desas desus 3. tetapi pengumuman itu harus sejalan dengan rencana pelaksanaan penutupan yang lengkap dan ke4 perkiraan tentang pengertian masyarakat setempat sudah jelas diketahui 3. Pelaksanaannya 4. Evaluasinya (ternyata hasilnya adalah positif)

STRATEGI OPERASI
Mungkin istilah strategi kurang tepat apalagi kalau dilihat dari istilah militer yaitu I art of planning operations is war, specially of the movement of armies and navies into favourable position of fighting. Tetapi karena komunikan kita adalah banyak menerima sumber informasi dan banyak pihak maka strategi agar proses komunikasi yang kita lakukan berhasil guna dan sesuai dengan tujuan yang kita lakukan maka pemahaman akan strategi operasi komunikasi perlu kita ketahui. Maka strategi dalam komunikasi adalah cara mengatur pelaksanaan operasi komunikasi agar berhasil. Dalam perencanaan strategi operasi komunikasi ini perlu diketahui faktor-faktor keberhasilan yaitu :
16

1. Tujuan komunikasi. apakah yang hendak kita capai dengan operasi komunikasi itu. Bentuk komunikasi yang sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai apa yang akan digunakan 2. Media apa yang paling tepat digunakan 3. Tingkat efektifitas dari pesan yang paling mendapat perhatian audience/komunikan

Secara tidak langsung (komunikasi massa) berfungsi untuk memberikan kesadaran umum atau disebut oleh Frank Wilder dengan fasic awareness. Kesadaran umum yang dimaksud adalah tingkat pengertian umum saja.Karenanya kita cukup memilih bentuk komunikasi yang tidak langsung atau melalui media. Sementara fungsi komunikasi langsung adalah memberikan detailed message pesan terperinci. Ini berarti, bahwa komunikasi langsung hendak mencapai lebih dari sekadar kesadaran umum saja. Jadi, bila menghendaki komunikannya yakin sampai pada hal yang sekecil-kecilnya mengenai sesuatu pesan, gunakan komunikasi ini baru diuji kadar pemahamannya dengan komunikasi tidak langsung.

COMMUNICATION NETWORKS
Untuk mengingat kembali, istilah jaringan komunikasi ini adalah proses komunikasi yang terjadi dari setiap keterlibatan komponen-komponen yang ada dalam komunikasi tersebut. Dari proses pengiriman sampai hasil yang dicapai. Wilbur Schramm menyebutkan dengan lima unsur utama yaitu :source encoder signal decoder and destination. Harold D. Laswell menyebutkan dengan skema who says what in which channel to whom and with what effect. Unsur atau elemen ini adalah bagian-bagian terpenting yang mutlak harus ada pada suatu kesatuan atau keseluruhan walaupun ada faktor lain/pendukung.Yang mungkin saja ada.Dalam komunikasi antar persona dan kelompok, nampaknya mudah bagi kita untuk memulai mengadakan komunikasi. Akan tetapi jagan terlalu disederhanakan, karena apa dengan kita saja mereka melakukan komunikasi (berdiri sendiri) atau disebabkan sebelumnya telah berkomunikasi dengan pihak lain? Berbeda lagi dengan komunikasi massa. Menentukan siapa sumbernya bisa jadi sulit untuk dapat ditentukan?

Pada hakikatnya komunikasi itu adalah abstrak.Ia akan berebtuk fisikal atau kongkret jika telah disalurkan melalui suatu media tertentu. Mengenai media ini secara umum dikenal dua jenis yaitu media umum dan media massa, yang menurut David K. Berlo setiap media itu hanyalah salah satu bagian dari cahnnel atau saluran saja. Akan tetapi menurut Edward Sapir disamping media, ada fasilitas-fasilitas tambahan dalam penyaluran suatu pesan komunikasi yaitu :

17

1. fundamental techniquess atau proses primer misalnya bahasa atau lambang-lambang 2. secondary techniquess adalah media bantu seperti kertas, mesin tik, komputer tau hal lain yang dianggap memudahkan berlangsungnya suatu proses komunikasi.

TRANSAKSI KOMUNIKASI
Secara umum sebuah proses komunikasi yang terjadi dari proses encode-decode bisa disebut sebuah transaksi. Secara normal komunikan akan mendapatkan atau bahkan melakukansesuatu seperti yang diharapkan oleh sumber atau komunikatornya. Dengan konsep komunikasi berjalan berimbang setiap pihak saling bergantian posisi dalam transaksi tersebut, tidak hanya satu jalur atau pihak saja. Dalam banyak kasus dapat terjadi situasi komunikasi yang justru menjadi perbedaan pengertian diantara pihak-pihak yang berproses tersebut. Masalah kesepahaman arti ini dikenal istilah divergent dankonvergenttransactions.Divergen adalah pengartian yang tidak tepat oleh salah satu pihak pelaku komunikasi. Dengan contoh, kasus penduduk suku Samin di Blora ketika disensus tentang jumlah anak semua kepala keluarga menjawab jumlah anaknya cuma dua, padahal realitasnya mereka beranak banyak bahkan prinsip setiap anak punya rejeki atau banyak anak banyak rejeki, orang dikasih anak oleh Tuhan aja koq nggak mau itu dipegang kuat. Sehingga membuat penyensus kebingungan dan menanyakan kenapa dijawab dua padahal anak mereka banyak. Dengan tenang mereka menjawab : betul anak mereka cuma dua karena hanya jenis kelamin laki-laki dan perempuan tidak ada yang wandu/banci ? Sementara konvergen adalah kesesuaian arti diantara pelaku komunikasi, atau tingkat penyesuaian tujuan dari pesan yang terjadi.Misal, seorang suami mendapatkan uang cukup banyak tapi ingin merenovasi rumah yang dianggap tidak layak.Sedang istri memilih dengan uang itu beli mobil agar tidak kepanasan atau kehujanan saat bepergian. Akhirnya terjadi kesepahaman dengan mengambiol kesepakatan beli mobil tidak yang baru tapi masih bagus, tidak sering digunakan agar hemat atau cepat rusak, ke kantor karena jaraknya dekat sesekali jalan kaki dan sebagian uang utnuk merenovasi rumah. Disini terjadi kesesuaian dengan tujuan masing-masing. Kasus : bagaimana dengan orang Jawa yang mengatakan ya tapi bermakna tidak? Dalam transaksi komunikasi digunakan channel berupa tiga bentuk yaitu : 1. the spoken word 2. the printed word and symbol dimana membaca dan menulis dibutuhkan 3. the visual image seperti gambar, foto, TV, bahasa tubuh, diagram atau lainnya
18

Kesalahan atau kegagalan dalam melakukan sebuah transaksi komunikasi dapat diketahui dari : 1. Pada sumber ; dimana sangat tergantung pada knowledge, attitudes and behaviour. Seperti pertanyaan apakah mereka bisa dipercaya, betul atau salah. Bisa dipercaya atau tidak, jelas dan konsisten. Apakah lengkap yang mau disampaikan. 2. Pada proses pengiriman (perlu diingat kembali teori Eric Berne !) 3. Penggunaan media : media langsung atau tidak sangat menentukan kegagalan dan keberhasilan sebuah proses komunikasi 4. Proses penerimaan ; dengan kapasitas dan daya terima komunikan menangkap sebuah pesan 5. Pada penerima sama dengan problem nomer satu tergantung tingkat knowledge, attitudes and behaviour.

PERENCANAAN

Definisi menurut Websters New College Dictionary 1979 : A method for advising ang end A customary way of doing something A detailed formulation of program of action Kedudukan perencanaan dalam proses komunikasi merupakan sebuah kebutuhan bahwakan Hall menyebutkan tingkat pentingnya yaitu :

1. Memastikan tujuan 2. Menentukan cara mencapai tujuan tersebut 3. Apa implikasi yang akan digunakan 4. Waktu yang dibutuhkan dalam proses 5. Bagaimana kelangsungan dari program tersebut

19

Untuk seorang individu perencanaan menduduki tempat terpenting dalam sebuah komunikasi.Karena perencanaan sebenarnya adalah aktifitas manusia yang berguna untuk memapankan image dengan situasi nyata dan menggambarkan pilihan atau urutan pelaksanaan dan hasil uji untuk mengembangkan keinginan akhir (tujuan). Maka perencanaan mempunyai batasan yang terkait dengan mental individu dan prosesnya : 1. skopenya terdiri dari jumlah, variasi dan kompleksitas dari issu/masalah yang kan diselesaikan 2. stabilitas, berapa faktor yang disetujui, pembuatan keputusan dan kesimpulan yang bisa digunakan untuk mengadakan sebuag perubahan 3. kelengkapan, bahwa semakin lengkap data akan semakin bagus

Komponen Perencanaan : 1. Identifikasi masalah 2. Penjelasan tujuan yang berhubungan dengan masalah 3. Pengembangan strategi untuk mengatasi masalah tersebut 4. Penyiapan rencana pelaksanaan 5. Pengembangan evaluasi

Sementara Kriteria Tujuan Perencanaan Komunikasi yang Baik adalah : 1. Pembahasan masalah komunikasi sesuai target usaha : a. kesesuaian karakteristik personal antara sumber dengan penerima b. Pemilihan media apakah ada yang terlewati atau tidak c. Jaringan kerja lain yang bisa membantu mengembangkan perencanaan seperti yang kita butuhkan d. Kesesuai pesan dalam jaringan kerja tersebut 2. Kesempatan untuk melakukan perubahan atas masalah atau target terkait dengan tipe dan ukuran perubahan yang kita inginkan
20

3. Tipe pengukuran yang digunakan dalam sebuah evaluasi 4. Jadwal waktu untuk pelaksanaan perubahan masalah atau target bila ada.

Secara sederhana Cultif dan Center merumuskan perencanaan yang baik dengan : 1. Apa yang hendak dicapai dengan komunikasi itu. 2. Bentuk komunikasi apa yang akan dilakukan 3. Bagiaman prose penyaluran informasi 4. Publik mana yang menjadi sasaran

Level Perencanaan
Untuk bisa menjelaskan apakah perencanaan dilakukan oleh tidak sekadar individu perlu diberikan beberapa contoh level perencanaan dan bentuk aplikasi. Level pengambil keputusan tingkat nasional Tujuan ekonomi dan sosial Kebudayaan dan ideologi Prioritas pembangunan Tujuan sektoral Level perencanaan tingkat menteri Pembagian sumber daya Koordinasi program Rencana lima tahunan Rencana anggaran Regulasi media massa Rencana telekomunikasi Rencana pembagian media Lembaga informasi nasional Kespakatan khalayak, media dan pesan Koordinasi diantara menteri Level Lembaga : 1. Level kebijakan manajerial Rencana proyek pengembangan Rencana sektor pendukung Membuat anggaran internal Identifikasi kebutuhan pengembangan Tanggapan pernyataan kebijakan menteri dari sisi misi, tujuan, anggaran, dan laporan-laporan

21

2. Level strategi supervisor

Rencana proyek komunikasinya, terkait dengan masalah pengembangan Evaluasi lintas sektoral

Integrasi proyek lintas bidang Pembagian media dan pesan Penelitian metode yang tepat Proposal proyek Rencana proyek Laporan semi dan akhir

3. Level pelaksana proyek

Sasaran komunikasi, analisa khalayak, strategi media dan pesan-pesannya Evaluasi rutin dan nonrutin

Buatlah contoh sebuah perencanaan sebuah program/kegiatan dari tiga level perencana di atas terkait dengan pemahaman Anda akan perencanaan yang baik !

TAHAP PELAKSANAAN
Bagaimanapun baikanya suatu perencanaan jika cara penyampaiannya tidak tepat maka komunikasi itu tidak akan berhasil. Maka tahap pelaksanaan komunikasi juga merupakan faktor yang sangat penting. Dalam operasi komunikasi Joseph Klapper meyebutka tiga faktor penting yaitu : 1. Group membership bagaimana tiap individu sudah menganut nilai dan keyakinan tertentu, menjadi anggota organisasi/partai tertentu atau telah mempunyai pendirian sendiri. 2. Selective processes setiap individu mempunyai sikap selektif, menerima pesan karena faktor personalnya 3. Predispositions kemungkinan perubahab opini atau pendirian bila telah prodisposed to change dengan alasan mungkin tidak puas atau sudahj tidak tepat.

Joseph Klapper menyatakan bahwa komunikasi massa saja tidak cukup untuk melakukan perubahan opini seseorang tapi harusdisusul dengan komunikasi yang lain. Senada dengan itu Paul Lazarfeld menemukan dalam penelitiannya bahwa setipa komunikasi massa hanya cukup untuk membuat seseorang menjadi sadar akan masalah tetapi belum berarti telah berubah pendapatnya. Maka harus diikutkan sebuah komunikasi persona atau kelompok yang tepat.

22

Syarat Komunikasi Efektif Menurut Wilbur Schramm (The condition of succes in communication) : 1. Pesan haruslah direncanakan dan dosampaikan setepat mungkin untuk menarik perhatian sasaran yang dituju 2. Pesan harus menggunakan tanda-tanda yang didasarkan pada pengalaman yang sama antara komunikator dan komunikan, sehingga terjadi kesamaan pengertian 3. Pesan harus membangkitkan kebutuhan pribadi dari sasaran dan menyarankan cara-cara untuk mencapai kebutuhan tersebut 4. Pesan harus menyarankan suatu jalan untuk memperoleh kebutuhan yang layak bagi situasi kelompok dimana kesadaran pada saat ia digerakkan untuk emmberikan respon sesuai yang dikehendaki Wilbur Schramm menambahkan : 1. Suatu pesan akan lebih besar kemungkinan berhasil bila sesuai dengan pola-pola pengertian, sikap, nilai-nilai dan tujuan dari sasaran 2. Efek komunikasi adalah hasil dari paduan sejumlah kekuatan, dimana pihak komunikator hanya menguasai satu kekuatan saja

EVALUASI
Pada hakikatnya jika membahas evaluasi sebnarnya mengulang tahap perencanaan karena proses kerja hampir sama. Bedanya kalau dalam tahap pertama kita menyelidiki situasi yang akan dihadapi dalam proses penyampaian komunikasi, maka tahap ini kita menuelidiki situasi akhir apakah ada pengarauh dari proses komunikasi yang kita lancarkan. Tetapi yang paling penting ialah evaluasi akhir adalah untuk memperoleh data apakah kita berhasil atau tidak.Kalau terdapat kesalahan maka harus segera diperbaiki dan tidak dapat diulang lagi. Dan jika berhasil maka operasi komunikasi tersebut bisa dilanjutkan dengan operasi komunikasi yang lain. Bahkan dalam komunikasi yang teratur dan efektif evaluasi itu dapat dilaksanakan sebelum, selama, dan sesudah komunikasi itu dilancarkan.

KONSEP DATA DAN INFORMASI


Data : keterangan-keterangan yang bersifat kualitatif maupuhn kuantitatif yang belum diolah, data bisa jadi informasi bagi orang lain tapi belum tentu bagi kita. Untuk dapat memperoleh
23

informasi dari data yang kita miliki maka ada empat metode pengumpulan data yang bisa kita gunakan (Burch and Strater) : 1. Pengamatan langsung 2. Wawancara 3. Koresponden 4. Angket Informasi : data yang telah diolah sedemikian rupa menjadi bentuk yang penting bagi si penerima dan mempunyai nilai yang nyata atau yang dapat dirasakan dalam proses pengambilan keputusan pada masa sekarang (Gordon B. Davis) Fungsi informasi menurut Burch and Strater adalah untuk : 1. to reduce variety of choise 2. to provide a set of standars, measurement rules, and decision rules for the determination and decimination of error seignals and feedback for control purposes.

MEMPRODUKSI INFORMASI DARI DATA Langkah-langkah yang perlu diambil dalam pengolahan data adalah dengan menggunakan berbagai sarana baik manual maupun nonmanual sehingga data dapat digunakan sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan. Menurut Burch and Strater metode pengolahan data yang penting adalah : 1. manual, data diproses dengan hanya mengandalkan ketrampilan manusia tanpa bantuan alat 2. elektromekanikal, data diproses dengan mengandalkan ketrampilan manusia dengan bantuan alat eletronik 3. punched card equipment, data diproses dan dicatat dalam suatu kartu untuk di file 4. elektronik computer, pengolahan data dengan menggunakan komputer

Burch and Strater mengatakan bahwa paling tidak ada 10 langkah pengolahan data : 1. Capturing (pencatatan) 2. Verification (pengecekan)
24

3. Classifying (penggolongan) 4. Sorting (penyortiran) 5. Summarizing (peringkasan) 6. Calculating (penghitungan) 7. Storing (penyimpanan) 8. Retrieving (pengambilan kembali) 9. Reproducing (pemproduksian kembali)
10. Distributing and communicating

INFORMASI YANG EKONOMIS


Informasi merupakan sumber berharga dalam organisasi manapun, tanpa informasi resmi sebagaian besar organisasi tidak dapat hidup.Pada banyak organisasi terdapat kecenderungan untuk mengembangkan efektifitas dan penggunaan informasi melebihi kebutuhan-kebutuhan resmi dan pemecahan masalah rutin.Dalam usaha meningkatkan kemajuan organisasi, manajemen dan hal-hal pokok lainnya secara aktif mencari masalah baru untuk dipecahkan.

KEAHLIAN DASAR KOMUNIKASI


Tujuan dari manajemen komunikasi adalah mengelola kegiatan komunikasi agar bisa berjalan dan mencapai hasilnya secara efektif. Untuk mencapai tujuan tersebut maka seorang manajer komunikasi harus menguasai keahlian-keahlian dasar komunikasi yang dapat dipelajari dalam tugas atau program-program formal dan latihan yang berkesinambungan, sehingga keahlian tersebut bisa menjadi bagian dari modal seorang manajer dalam berhubungan dan mengelola orang lain. Kelima keahlian tersebut adalah: 1. Mendengar, 2. Memberi dan menerima umpan balik 3. Menunjukkan ketegasan 4. Menangani konflik
25

5. Memecahkan masalah Ad. 1. Mendengar. Mendengar yang dimaksud disini adalah mendengar secara aktif, sehingga pesan akan diterima tidak akan keliru atau menyimpang dari pesan yang disampaikan, dan pelaksanaan dari pesan itupun akan sesuai dengan yang diharapkan.

Ad. 2. Memberi dan menerima umpan balik Keahlian ini sering diabaikan orang, padahal untuk bisa menjadi seseorang yang ahli dalam memberi dan menerima umpan balik itu bukan hal yang mudah. Untuk itu ada kiat-kiat untuk meningkatkan keahlian dalam bidang ini: a) Berikan umpan balik secara spesifik b) Berikan alasan untuk komentar anda c) Pusatkan pada perilaku yang dapat diubah d) Berikan uraian bukan evaluasi e) Ungkapkan pendapat sebagai opini bukan fakta f) Berikan uraian yang konstruktif g) Hindari ungkapan-ungkapan yang menyerang h) Berikan pujian i) Berikan kritikan j) Bila bertentangan dengan seseorang: Nyatakan keberatan dengan jelas Ungkapkan keraguan dengan cara yang konstruktif Bersedia mengubah pendapat jika lebih banyak fakta yang muncul Berikan alasan-alasan untuk keberatan anda Menyadari bahwa orang lain mungkin mempunyai sudut pandang yang berbeda dari anda

26

k) Bila menolak permintaan : Jawaban singkat, jelas Beri alasan Jangan bertele-tele dalam meminta maaf

Berikut adalah kiat dalam menerima umpan balik : a) Dengarkan dengan teliti b) Pikiran tetap dingin c) Perhatikan hal-hal yang dipertanyakan/ menjadi keberatan d) Ungkapkan kembali dengan kata-kata sendiri apa yang anda dengar e) Pastikan persepsi anda mengenai apa yang anda dengar f) Minta penjelasan/contoh g) Jangan berlebihan dalam reaksi anda terhadap umpan balik h) Evaluasi ketepatan dan manfaat potensial umpan balik tersebut bagi anda Ad. 3. Menunjukkan ketegasan Ketegasan terletak diantara perilaku rendah diri dan perilaku agresif. Perilaku tegas memungkinkan seorang pimpinan untuk mengatakan apa yang diinginkan tanpa berlebiohan atau berlaku kasar terhadap orang lain. Dalam hal ini seorang pimpinan harus bersedia bernegosiasi dengan stafnya. Ad. 4. Menangani konflik. Konflik, ketegangan, masalah dengan individu atau kelompok lain dalam organisasi tidak dapat dihindari. Untuk bisa menangani konflik yang terjadi seorang manajer komunikasi bisa menggunakan pendekatan-pendekatan berikut: a) Gunakan pendekatan mendengar aktif dan reflektif b) Gunakan pendekatan perilaku yang tegas c) Kurangi kendala-kendala komunikasi antar pihak yang terlibat d) Pusatkan perhatian pada pokok-pokok masalah
27

e) Kenali dan nilailah dengan teliti tindakan yang diputuskan

Ad. 5. Memecahkan masalah Memecahkan masalah berbicara tentang mencari suatu bentuk kesepakatan bersama mengenai keputusan dan tindakan yang harus diambil dalam situasi bermasalah. Proses membagi masalah ini harus dilaksanakan dengan melibatkan orang lain. Keahlian-keahlian komunikasi yang dimiliki manajer itu bisa diterapkan secara padu padan, untuk keperluan itu diperlukan juga penguasaan atas dua keahlian lain: 1. Konseling (councelling) 2. Pelatihan (coaching) Ad. 1. Konseling adalah pertemuan tatap muka yang bersifat rahasia dan tidak mengarahkan namun dimaksudkan untuk menolong orang lain memahami diri dan perasaannya. Konseling efektif dapat dilakukan dengan tujuh langkah berikut: a) Persiapkan diri untuk pertemuan konseling b) Rumuskan tujuan pertemuan c) Ungkapkan permasalahannya d) Dapatkan pandangan karyawan e) Perjelas permasalahannya f) Bantu karyawan mengembangkan pemecahannya g) menindaklanjuti

Ad. 2 Proses coaching terdiri dari tiga tahap: a) Mengidentifikasi kesempatan untuk menata tugas-tugas yang dikerjakan b) Mempersiapkan sistem pemantauan c) Mengukur pencapaian tugas terhadap target

Kemampuan komunikasi yang dituntut dalam coaching adalah:


28

Menetapkan target-target yang jelas dan dapat dipenuhi Mempersiapkan dan mempertahankan hubungan kerja yang erat dengan bawahan Mempertahankan cara pemecahan masalah bersama Memahami perasaan pribadi yang dibimbing Mendengar dengan aktif

Definisi Manajemen Komunikasi


DEFINISI MANAJEMEN KOMUNIKASIManajemen komunikasi adalah proses timbal balik (resiprokal) pertukaran sinyaluntuk memberi informasi, membujuk atau memberi perintah, berdasarkan makna yangsama dan dikondisikan oleh konteks hubungan para para komunikator dan kontekssosialnya (Cutlip, 2007).Komunikasi efektif adalah :1. Pemberi dan penerima pesan berpandangan sama.2.Pemberi dan penerima pesan dapat membuka percakapan selanjutnya.3.Pemberi dan penerima pesan saling mengerti dan memahami.4. Suasana saat berkomunikasi hangat dan akrab.Kata Manajemenberasal dari bahasa Perancis kunomnagement , yang memiliki arti seni melaksanakandan mengatur. [1]Manajemen belum memiliki definisi yang mapan dan diterima secara universal. [2]MaryParker Follet, misalnya, mendefinisikan manajemen sebagai seni menyelesaikan pekerjaan melalui oranglain. Definisi ini berarti bahwa seorang manajer bertugas mengatur dan mengarahkan orang lain untukmencapai tujuan organisasi. [3]Ricky W. Griffin mendefinisikan manajemen sebagai sebuah prosesperencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, dan pengontrolan sumber daya untuk mencapaisasaran (goals) secara efektif dan efesien. Efektif berarti bahwa tujuan dapat dicapai sesuai denganperencanaan, sementara efisien berarti bahwa tugas yang ada dilaksanakan secara benar, terorganisir,dan sesuai dengan jadwal

Menurut Parag Diwan (1999) Manajemen komunikasi adalah proses penggunaan berbagai sumber daya komunikasi secara terpadu melalui proses perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengontrolan unsurunsur komunikasi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

29

Menurut Antar Venus Manajemen komunikasi adalah proses pengelolaan sumber daya komunikasi yang ditujukan untuk meningkatkan kualitas dan efektivitas pertukaran pesan yang terjadi dalam berbagai konteks komunikasi. Konteks komunikasi yang dimaksud disini berarti tataran komunikasi individual, interpersonal, organisasional, governmental, sosial, atau bahkan internasional.

Kajian Manajemen Komunikasi


Mempelajari perspektif, paradigma, teori, model, metodologi penelitian, dan konsep-konsep komunikasi serta aspek-aspek manajerial untuk kepentingan pengelolaan sumberdaya komunikasi dalam berbagai bentuk dan konteks dalam mewujudkan efektivitas komunikasi. Konsep manajemen dalam perspektif ilmu komunikasi pada hakikatnya dipahami sebagai proses memengaruhi orang lain. Selain itu, konsep dari manajemen komunikasi juga memberi saran kepada kita bahwa kemampuan untuk berkomunikasi dengan baik bukan hanya sebagai hal yang sudah melekat dalam diri kita saja, melainkan sebagai suatu hal yang dapat kita pelajari dan kita kembangkan.Sebagai contohnya, kita dapat meningkatkan kemampuan kita dalam berkomunikasi agar dapat menjadi seorang komunikator yang memiliki kredibilitas.Disinilah letak kegunaan mempelajari manajemen komunikasi, yaitu agar kita dapat lebih mengerti bagaimana seharusnya berkomunikasi dengan orang lain, sehingga komunikasi yang terjadi merupakan komunikasi yang efektif. Sebagai subdisiplin ilmu yang relatif muda, manajemen komunikasi juga penting untuk dipelajari sama seperti subdisiplin ilmu komunikasi yang lainnya. Manajemen komunikasi merupakan perpaduan konsep komunikasi dan manajemen yang diaplikasikan dalam berbagai setting komunikasi. Ada empat alasan yang dapat dikemukakan sebagai landasan signifikansi bagi pengembangan subdisiplin ilmu manajemen komunikasi di dalam situasi globalisasi dewasa ini. Alasan tersebut adalah : Terkait dengan tujuan ilmu komunikasi Menurut Soesanto (1976), komunikasi bertujuan untuk menciptakan keharmonisan diantara pelaku-pelaku komunikasi. Pola tindakan komunikasi untuk mencapai itu semua bukan hanya reaktif semata-mata, tetapi juga harus penuh dengan strategi.Manajemen komunikasi yang

30

menggabungkan antara pendekatan manajemen dengan pengelolaan komunikasi memungkinkan kita untuk mewujudkan keharmonisan dalam komunikasi yang kita lakukan. Didasarkan pada karakteristik ilmu komunikasi. Karakteristik ilmu komunikasi antara lain bersifat irreversible, kompleks, berdimensi sebab akibat, dan mengandung potensi problem. Dilihat dari karakteristik tersebut suatu proses komunikasi sangatlah rumit. Maka suatu tindakan komunikasi haruslah dikelola secara tepat.Disinilah subdisiplin manajemen komunikasi dapat memberikan kontribusinya. Terkait dengan kebutuhan fungsionalisasi ilmu komunikasi didalam upaya menciptakan/ knowledge worker di bidang komunikasi. Knowledge worker adalah tenaga komunikasi yang memiliki wawasan teoritis tentang komunikasi dan memiliki keterampilan dalam mengaplikasikan ilmu tersebut.Dalam studi manajemen komunikasi, suatu model pembelajaran komunikasi yang mengarah pada pembekalan meaningful knowledge dan meaningful skills dapat dikonstruksi. Adanya asumsi peran ilmu manajemen akan semakin dominan dalam abad XXI sementara peran ilmu komunikasi akan semakin dibutuhkan dalam era globalisasi. Berdasarkan asumsi tersebut, maka kedua disiplin ilmu ini bersinergi dalam memecahkan berbagai persoalan sosial-komunikasi di masa sekarang dan akan datang.

MANAJEMEN KOMUNIKASI DALAM KOMUNIKASI ORANG DEWASA Dalam buku Communication Management karya Michael Kaye, terdapat model komunikasi orang dewasa yang dianalogikan dengan Russian Matouschka dolls. Boneka terkecil merupakan bagian yang terdalam pada konsep komunikasi orang dewasa ini. Bagian ini merepresentasikan self. Mengerti dan memahami diri merupakan tahap yang sangat penting dalam mencapai self-management yang efektif. Dalam hal ini, berarti kita melakukan komunikasi intrapersonal yang mencakup sensasi, persepsi, memori dan berfikir. Boneka yang membungkus self doll adalah interpersonal doll. Unsur interpersonal ini terfokus pada bagaimana self atau diri, berhubungan dengan orang lain, bagaimana individu tersebut berinteraksi dengan individu lainnya dalam melakukan proses komunikasi yang bertujuan untuk membangun makna. Boneka ketiga adalah people-in-system doll. Disini, perhatian kita mengenai bagaimana sistem sosial atau organisasi dimana seseorang bekerja, dapat memiliki efek pada orang tersebut dari cara berkomunikasi dengan orang lain di dalam sistem tersebut.
31

Boneka keempat yang membungkus seluruh boneka lainnya, merepresentasikan competence doll. Sangatlah penting untuk mengerti bahwa model kompetensi ini bukan hanya terlihat sebagai bagian terluar atau sebagai casing saja, melainkan sebagai kompetensi manajemen komunikasi yang bisa terdapat di semua level model Russian Matouscha doll ini. Seseorang menjadi kompeten dalam komunikasi intrapersonalnya ketika dia dapat memahami dirinya dan dapat menimbulkan self control atau kontrol diri. Seseorang juga dapat terlihat kompeten ketika dia membangun, mengkoordinasi dan menjelaskan makna kepada orang lain. Dan terakhir, seseorang dapat dinyatakan kompeten ketika dia dalam sistem tersebut.

Ruang Lingkup Manajemen Komunikasi

1. Konteks intrapersonal, merupakan awal proses komunikasi yang terfokus pada mengamati, mendengarkan, membaca, berpikir, dan mencariinspirasi. Kegiatan terbanyak dalam konteks komunikasi, yaitu mencari informasi untuk memecahkan masalah dan mengambil keputusan 2. Konteksi nterpersonal, yakni proses yang melibatkan oranglain dalam membentuk makna bersama, melalui sharing of information, memberi umpan balik, dan memelihara hubungan sosial. Dalam konteks manajemen, jaringan interpersonal merupakan bagian yang tidak terpisahkan untuk penyaluran informasi, bahkan argumentasi dan persuasi lebih mudah dilakukan melalui kontek sini. 3. Konteks organisasional, artinya proses komunikasi terjadi dalam jenjang organisasi yang lebih bersifat formal. Melalui komunikasi organisasi individu terlibat dalam menjalin hubungan, secara bersama-sama dan mencapai tujuan bersama. 4. Teknologi komunikasi, meliputi aspek perangkat keras seperti: telepon, intercom, mesincopy, komputer, jaringan komunikasi internal (LAN), dan radio dua arah kemudian teknologi komunikasiyang digunakan untuk perlengkapan, dan program (software) dalam pemusatan, penyimpanan, pengolahan, dan distribusi informasi

32

33

BAB III
KESIMPULAN
Manajemen komunikasi adalah : 1. Proses perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaam pengendalian faktor-faktor komunikasi seperti sumber, pesan, media, penerima, efek, dampak, dan lingkungan dalam konteks intrapersonal, interpersonal, organisasi dan massa agar efektif dan efisien

2. Proses yang sistematis antara anggota organisasi/perusahaandalam menjalankan fungsifungsi manajemen untuk menyelesaikanpekerjaan melalui proses negosiasi pengertian/pemahaman anatara satu individu maupun lebih yang bertujuan mencapai keinginan dan kepuasan bersama (Barker, 1987:5)

3. Bagaimana individu atau manusia mengelola proses komunikasi melalui penyusunan kerangka makna dalam hubungannya dengan orang lain dalam berbagai settingatau konteks komunikasi dengan mengoptimalisasi sumberdaya komunikasi dan teknologi yang ada(Michael Kaye, 1994)

4. Proses penggunaan berbagai sumberdaya komunikasi secara terpadu melalui proses perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengontrolan unsur-unsur komunikasi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.(Parag Diwan, 1999)

5. Pengaplikasian penggunaan sumberdaya manusia dan teknologi secara optimal untuk meningkatkan dialog diantara manusia(Egan dan Cowan, 1979)

6. Communication Management is the process of using human, financial and technical resources in understanding and performing the communication function within
34

corporation and between corporations and their publics. Thus communication management involves administering and managing communication resources (personal, group, organizational and technical) and communication processessto facilitate communication in corporate context.(Irwin & Moore, 1994)

7. Proses pengelolaan sumberdaya komunikasi yang ditujukan untuk meningkatkan kualitas dan efektivitas pertukaran pesan yang terjadi dalam berbagai konteks komunikasi(individual, organisasional, govermental, sosial, atau internasional).

8. Mengacu pada pengertian tentang bagaimana orang mengelola proses komunikasi melalui konstruksi makna tentang hubungan mereka dengan orang lain dalam situasi yang beragam. Memberikan arah bagaimana orang bekerja dalam berbagai konteks dapat berkomunikasi secara efektif, efisien dan produktif.

35

BAB IV DAFTAR PUSTAKA

36

You might also like