You are on page 1of 11

Materi Kuliah

Jurusan Informatika STMIK Jakarta

PEMBAHASAN V METODE HARGA POKOK PROSES Oleh: Yumniati Agustina, SE,MM


I.

Pengertian & Karakteristik Metode Harga Pokok Proses Merupakan metode pengumpulan biaya produksi digunakan oleh perusahaan yang mengolah produknya secara massa. Biaya produksi dikumpulkan untuk setiap proses selama jangka waktu tertentu, dan biaya produksi persatuan dihitung dengan cara membagi total biaya produksi dalam proses tertentu selama periode tertentu dengan jumlah satuan yang dihasilkan dari proses selama jangka waktu yang bersangkutan. Karakteristik produksinya adalah : 1. Produk yang dihasilkan merupakan produk standar. 2. Produk yang dihasilkan dari bulan ke bulan sama. 3. Kegiatan produksi dimulai dengan diterbitkannya perintah produksi yang berisi rencana produksi produk standar untuk jangka waktu tertentu.

II. 1. 2.

Perbedaan Metode Harga Pokok Proses dengan Metode Harga Pokok Pesanan Perbedaan
Pengumpulan biaya produksi Perhitungan harga pokok produksi persatuan.

Harga pokok pesanan


Berdasarkan pesanan Membagi total biaya yang dikeluarkan untuk pesanan dgn jmh satuan produk yang dihasilkan.Perhitungan dilakukan setelah pesanan diproduksi. Harus dipisahkan mjd biaya langsung &tdk langsung. Biaya langsung dibebankan kpd produk berdasakan biaya yang sesungguhnya terjadi,by produksi tdk langsung dibebankan kpd produk berdasrkan tarif dimuka. By overhead pabrik terdiri dari biaya bahan penolong, biaya tenaga kerja tidak langsung dan biaya produksi lain selain by bhn baku & tenaga kerja langsung. Pembebanan by. Overhead pabrik berdasarkan tarif yang ditentukan dimuka.

Harga pokok proses


Perdepartemen per periode akuntansi Membagi total biaya produksi yang dikeluarkan selama periode tertentu dgn jmh satuan produk yang dihasilkan selama periode yang bersangkutan. Perhitungan dilakukan setelah periode akuntansi. Pembedaan Biaya produksi langsung & tdk langsung sering kali tdk diperlukan. Pembebanan by overhead pabrik kpd produk atas dasar biaya yang sesungguhnya terjadi, krn harga pokok produk dihitung setiap akhir bulan. By overhead pabrik dibebankan kpd produk sebesar biaya yang sesungguhnya slm periode akuntansi.

3.

Penggolongan produksi.

biaya

4.

Unsur biaya yang dikelompokkan dalam biaya overhead pabrik

III.

Manfaat Informasi Harga Pokok Produksi Informasi harga pokok produksi untuk jangka waktu tertentu bermanfaat bagi manajemen untuk: A. Menentukan harga jual produk. Formula penetapan harga jual produk sbb:
Page 1 of 11

Materi Kuliah

Jurusan Informatika STMIK Jakarta

Taksiran biaya produksi untuk jangka waktu tertentu Rp.XX Taksiran biaya non produksi untuk jangka waktu tertentu Rp.XX + Taksiran total biaya untuk jangka waktu tertentu Rp. XX Jumlah produk yang dihasilkan untuk jangka waktu tertentu Rp. XX : Taksiran harga pokok produk persatuan Rp. XX Laba perunit produk yang diinginkan Rp. XX+ Taksiran harga jual perunit yang dibebankan kepada pembeli Rp. XX

Unsur-unsur biaya produksi terdiri dari: Taksiran biaya bahan baku Taksiran biaya tenaga kerja langsung Taksiran biaya overhead pabrik Taksiran biaya produksi 2. Memantau realisasi biaya produksi. Formula perhitungan biaya produksi yang sesungguhnya adalah: Biaya produksi sesungguhnya bulan Biaya bahan baku sesungguhnya Biaya tenaga kerja sesungguhnya Biaya overhead pabrik sesungguhnya Total by produksi sesungguhnya bulan

Rp. XX Rp. XX Rp. XX + Rp. XX

Rp. XX Rp. XX Rp. XX + Rp. XX

Menghitung laba atau rugi periodik. Formula perhitungan laba atau rugi bruto yang sesungguhnya adalah: Hasil penjualan (harga jual persatuan x volume produk yg dijual Rp XX Persediaan produk jadi awal Rp.XX Persediaan produk dalam proses awal Rp.XX Biaya produksi : Biaya bahan baku sesungguhnya Biaya tenaga kerja sesungguhnya Biaya overhead pabrik sesungguhnya Total biaya produksi Persediaan produk dalam proses akhir Harga pokok produksi Harga pokok produk yang tersedia untuk dijual Persediaan produk jadi akhir Harga pokok produk yang dijual Laba Bruto Rp.XX Rp.XX Rp.XX + Rp.XX + Rp.XX Rp.XXRp. XX + Rp. XX Rp. XX Rp. XXRp. XX

Page 2 of 11

Materi Kuliah

Jurusan Informatika STMIK Jakarta

4.

Menentukan harga pokok persediaan produk jadi dan produk dalam proses yang disajikan dalam neraca. Berdasarkan catatan biaya produksi manajemen dapat menentukan biaya produksi yang melekat pada produk yang pada tanggal neraca masih dalam proses pengerjaan. Biaya produksi yang melekat pada produk jadi yang belum laku dijual pada tanggal neraca disajikan dalam neraca sebagai harga pokok persediaan produk jadi. Biaya produksi yang melekat pada produk yang pada tanggal neraca masih dalam proses pengerjaan disajikan dalam neraca sebagai harga pokok persediaan produk dalam proses. IV. Metode Harga Memperhitungkan Persediaan Produk Dalam Proses Awal Pokok Proses-Tanpa

Variasi contoh penggunaan metode harga pokok proses yang diuraikan dalam bab ini : A. Metode harga pokok proses yang diterapkan dalam perusahaan yang produknya diolah hanya melalui satu departemen produksi. B. Metode harga pokok proses yang diterapkan dalam perusahaan yang produknya diolah melalui lebih dari satu departemen produksi. C. Pengaruh terjadinya produk yang hilang dalam proses terhadap perhitungan harga pokok produksi persatuan, dengan anggapan : - Produk hilang pada awal proses. - Produk hilang pada akhir proses.
A.

Metode harga pokok proses yang diterapkan dalam perusahaan yang produknya diolah hanya melalui satu departemen produksi.

Contoh 1 : Misalkan PT. Rimendi mengolah produknya secara massa melalui satu departemen produksi. Jumlah biaya yang dikeluarkan selama bulan Januari 19X1 disajikan dalam gbr. 5.1. Biaya bahan baku Biaya Bahan Penolong Biaya Tenaga Kerja Biaya Overhead pabrik Rp. 5.000.000 Rp. 7.500.000 Rp. 11.250.000 Rp. 16.125.000 + Rp. 39.875.000

Jumlah produk yang dihasilkan selama bulan tersebut Produk jadi 2.000 kg Produk dalam proses pada akhir bulan, dgn tkt. penyelesaian sbb: Biaya bahan baku : 100%, Biaya Bahan Penolong 100%,Biaya Tenaga Kerja 50%,Biaya overhead pabrik 30% Bulan Januari 19X1 Masuk dalam proses : 2.500 kg. Gambar 5.2 Produk jadi 2.000 kg Produk dalam Proses akhir 500 kg Data produksi PT. Risa Rimendi bulan Januari 19X1

Page 3 of 11

Materi Kuliah

Jurusan Informatika STMIK Jakarta

Perhitungan biaya produksi perkilogram produk yg diproduksi dalam bulan Januari 19X1 dilakukan dengan membagi tiap unsur biaya produksi (biaya bahan penolong,biaya tenaga kerja,dan biaya overhead pabrik ) seperti dalam gb. 3.3 Unsur Total Biaya Biaya produksi (1) Bahan Baku Bahan Penolong Tenaga Kerja Overhead pabrik Total Unit Ekuivalensi Biaya Produksi persatuan

(2) (3) (2) : (3) Rp.5.000.000 2.500 Rp.2.000 Rp.7.500.000 2.500 Rp.3.000 Rp.11.250.000 2.250 Rp.5.000 Rp.16.125.000 2.150 Rp.7.500 Rp.39.875.000 Rp.17.500 Gambar 5.3 Perhitungan Harga Pokok Produksi Persatuan

Harga pokok produk jadi : 2.000 X Rp.17.500 Rp.35.000.000 Harga Pokok persediaan produk dalam proses: Biaya Bahan Baku 100% x 500xRp.2.000=Rp.1.000.000 Biaya Bahan Penolong 100% x500x Rp.3000=Rp.1.500.000 Biaya Tenaga Kerja 50%x500xRp.5.000=Rp.1.250.000 Biaya Overhead pabrik 30%x500xRp.7.500=Rp.1.125.000 Rp.4.875.000 Jumlah biaya produksi bulan Januari 19X1 Rp.39.875.000 Gambar 5.4. Perhitungan Harga pokok Produk Jadi dan Persediaan produk dalam proses Perhitungan tersebut kemudian disajikan dalam laporan biaya produksi pada gambar 5.5 PT. Risa Rimendi Laporan Biaya Produksi Bulan Januari 19X1 Data Produksi Dimasukkan dalam proses Produk jadi yang ditransfer ke gudang Produk dalam proses akhir Jumlah produk yang dihasilkan Biaya yang dibebankan bulan Januari 19X1 Biaya bahan baku Biaya bahan penolong Biaya tenaga kerja Biaya overhead pabrik Total Rp. 5.000.000 Rp.7.500.000 Rp.11.250.000 Rp.6.125.000 Rp.39.875.000 Per kg Rp.2000 Rp.3000 Rp.5.000 Rp.7.500 Rp.17.500 2.500 kg 2.000 kg 500 2.500 kg

Page 4 of 11

Materi Kuliah

Jurusan Informatika STMIK Jakarta

Perhitungan Biaya : Harga pokok produk jadi yang ditransfer ke gudang (2.000 kg@Rp.17.500) Harga pokok persediaan produk dalam proses akhir: Biaya bahan baku Rp.1.000.000 Biaya bahan penolong Rp.1.500.000 Biaya tenaga kerja Rp.1.200.000 Biaya overhead pabrik Rp.1.125.000 Jumlah biaya produksi yang dibebankan bulan Januari Gambar 5.5

Rp.35.000.000

Rp. 4.875.000 Rp.39.875.000

Laporan Biaya Produksi Bulan Januari 19X1

Jurnal Pencatatan Biaya Produksi 1. Jurnal untuk mencatat biaya bahan baku :
Barang dalam proses-Biaya Bahan Baku Persediaan bahan baku 2. Rp.5.000.000 Rp.5.000.000

Jurnal untuk mencatat biaya bahan penolong:


Barang dalam proses-Biaya Bahan Penolong Persediaan bahan penolong Rp.7.500.000 Rp.7.500.000

3.

Jurnal untuk mencatat biaya tenaga kerja:


Barang dalam proses-Biaya Tenaga Kerja Gaji & upah Rp.11.250.000 Rp.11.250.000

4.

Jurnal untuk mencatat biaya overhead pabrik:


Barang dalam proses-Biaya overhead pabrik Berbagai rekening yang dikredit Rp.16.125.000 Rp.16.125.000

5.

Jurnal untuk mencatat harga pokok produk jadi yang ditransfer ke gudang :
Persediaan produk jadi Barang dalam proses-Biaya Bahan Baku Barang dalam proses-Biaya Bahan Penolong Barang dalam proses-Biaya Tenaga Kerja Barang dalam proses-Biaya Overhead Pabrik 2000kg x Rp.5.000 * 2000kg X Rp.7.500 ** Rp.35..000.000 Rp.4.000.000 Rp.6.000.000 Rp.10.000.000* Rp.15..000.000**

6.

Jurnal untuk mencatat harga pokok persediaan dalam proses yang belum selesai diolah pada akhir bulan Januari 19X1 :
Persediaan produk dalam proses Barang dalam proses-Biaya Bahan Baku Barang dalam proses-Biaya Bahan penolong Barang dalam proses-Biaya Tenaga kerja Barang dalam proses-Biaya overhead pabrik Rp.4..875.000 Rp.1.000.000 Rp.1.500.000 Rp.1.200.000 Rp.1.125.000

Page 5 of 11

Materi Kuliah

Jurusan Informatika STMIK Jakarta

B.

Metode harga pokok proses yang diterapkan dalam perusahaan yang produknya diolah melalui lebih dari satu departemen produksi.

Jika produk diolah melalui lebih dari satu departemen produksi, maka perhitungan biaya produksi persatuan produk yang dihasilkan oleh departemen produksi pertama adalah sama dengan yang telah dibahas dalam contoh diatas. Perhitungan biaya produksi persatuan produk yang dihasilkan oleh departemen setelah departemen pertama adalah merupakan perhitungan yang bersifat kumulatif, krn produk yang produk yang dihasilkan oleh departemen setelah departemen pertama adalah produk jadi dari departemen berikutnya, yang membawa biaya produksi dari departemen sebelumnya,maka harga pokok produk yang dihasilkan oleh departemen setelah departemen pertama terdiri dari: 1. Biaya produksi dibawa dari departemen berikutnya. 2. Biaya produksi yang ditambahkan dalam departemen setelah departemen pertama. Contoh : PT. Eliona Sari memiliki dua departemen produksi: Departemen A&B untuk menghasilkan produknya. Data produksi dan biaya kedua departemen tersebut dalam bulan Januari 19X1 disajikan dalam gbr. 5.6 Departemen A Departemen B Dimasukkan dalam proses 35.000 kg Produk selesai yg ditransfer ke Departemen B 30.000 kg Produk selesai yg ditransfer ke Gudang 24.000kg Produk dala proses akhir bulan 5.000 kg 6.000 kg Biaya yang dikeluarkan bulan Januari 19X1: Biaya Bahan Baku Rp.70.000 Rp.0 Biaya Tenaga Kerja Rp.155.000 Rp.270.000 Biaya Overhead pabrik Rp.248.000 Rp.405.000 Tingkat penyelesaian produk dalam proses akhir : Biaya bahan baku 100% Biaya konversi 20% 50%

Perhitungan Harga Pokok Produksi Di Departemen A Untuk menghitung biaya produksi persatuan yang dikeluarkan oleh departemen A, perlu dihitung unit ekuivalensi tiap unsur biaya produksi departemen A dalam bln Januari 19X1 sbb: Biaya bahan baku sebesar Rp.70.000 digunakan untuk menyelesaikan produk jadi sebanyak 30.000 kg dan 5.000 kg persediaan produk dalam proses dengan tingkat penyelesaian biaya bahan baku 100%. Unit ekuivalensi biaya bahan baku : 30.000+(100%X5.000) = 35.000 kg.

1.

Page 6 of 11

Materi Kuliah

Jurusan Informatika STMIK Jakarta

Biaya konversi Rp.155.000 dpt menghasilkan 30.000 kg produk jadi dan 5.000kg produk dalam proses dgn tingkat penyelesaian biaya konversi 20%. Unit ekuivalensi biaya konversi: 30.000 + (20%X5.000) = 31.000 kg 3. Perhitungan biaya produksi perkilogram produk yg dihasilkan oleh dep.A dlm bln Januari 19X1 dilakukan dgn membagi tiap unsur biaya produksi dgn unit ekuivalensi. Unsur Biaya produksi Total Biaya Unit Ekuivalensi Biaya produksi per kg (1) (2) (3) (2):(3) Bahan baku Rp.70.000 35.000 kg Rp. 2 Tenaga Kerja Rp.155.000 31.000 kg Rp. 5 Overhead pabrik Rp.248.000 31.000 kg Rp. 8 Total Rp.473.000 Rp.15 Gambar 5.7 Perhitungan harga pokok produksi persatuan departemen A

2.

Setelah biaya produksi persatuan dihitung, maka dpt dihitung harga pokok produk selesai yg akan ditransfer ke dep. B. juga dpt dihitung harga pokok persediaan produk dalam proses di Dep. A pd.akhir bln Jan.19X1 sbb:
Harga pokok produk selesai yg ditransfer ke Dep.B: 30.000 kgXRp.15 Harga pokok persediaan produk dalam proses akhir : By.Bhn Baku : 100% X 5.000 X Rp2= Rp.10.000 By.Tenaga Kerja : 20% X 5.000 X Rp5= Rp.5.000 By.overhead : 20% X 5.000 X Rp8= Rp.8.000 Jumlah biaya produksi Dep.A bln Jan 19X1 Rp.450.000

Rp.23.000 Rp.473.000

Perhitungan tsb kemudian disajikan di dalam laporan biaya produksi sbb: PT.Eliona Sari Laporan by produksi departemen A bln Januari 19X1 Data Produksi
Dimasukkan dalam proses Produk jadi yang ditransfer ke gudang Produk dalam proses akhir Jumlah produk yang dihasilkan 35.000 kg 30.000 kg 5.000 kg 35.000 kg

Biaya yg dibebankan Dep.A bln Jan 19X1 sbb: Total


Biaya bahan baku Biaya Tenaga kerja Biaya Oberhead pabrik Jumlah Rp. 70.000 Rp.155.000 Rp.248.000 Rp.473.000

Per kg.
Rp. 2 Rp. 5 Rp. 8 Rp. 15

Perhitungan Biaya
Harga pokok produk jadi yang ditransfer keDepartemen B:30.000 kg@Rp.15 Harga pokok persediaan produk dalam proses akhir : By.Bhn Baku : 100% X 5.000 X Rp2= Rp.10.000 By.Tenaga Kerja : 20% X 5.000 X Rp5= Rp.5.000 Rp.450.000

Page 7 of 11

Materi Kuliah

Jurusan Informatika STMIK Jakarta Rp.8.000 Rp.23.000 Rp.473.000

By.overhead : 20% X 5.000 X Rp8= Jumlah biaya produksi Dep.A bln Jan 19X1

Jurnal Pencatatan Biaya Produksi Departemen A: 1. Jurnal untuk mencatat bahan baku:
Barang Dalam Proses-Biaya bahan baku Departemen A Persediaan Bahan Baku Rp.70.000 Rp.70.000

2.

Jurnal mencatat biaya tenaga kerja


Barang Dalam Proses-Biaya tenaga kerja Dep.A Gaji & upah Rp.155.000 Rp.155.000

3.

Jurnal mencatat biaya overhead pabrik


Barang Dalam Proses-Biaya overhead pabrik Dep.A Berbagai rekening yang dikredit Rp.248.000 Rp.248.000

4.

Jurnal mencatat harga pokok produk jadi yg ditransfer oleh dep A ke dep B
Barang Dalam Proses Biaya bahan baku Dep.B Brg Dalam Proses-By.bhn.baku dep A Brg Dalam Proses-By.tenaga kerja dep A Brg Dalam Proses-By.overhead pabrik dep A Rp.450..000 Rp.60.000* Rp.150.000** Rp.240.000***

* ** ***

30.000kg X Rp.2 30.000kgXRp5 30.000ggXRp.8

5.

Jurnal mencatat harga pokok persediaan produk dalam proses yg blm selesai diolah dalam Dep.A pd akhir bulan Januari 19X1
Persediaan produkl dalam Dep. A Brg Dalam Proses-By.bhn.baku dep A Brg Dalam Proses-By.tenaga kerja dep A Brg Dalam Proses-By.overhead pabrik dep A Rp.23.000 Rp.10.000* Rp. 5.000 Rp.8.000

Perhitungan Harga Pokok Produksi Di Departemen B Kembali ke contoh soal PT.Eliona Sari, untuk menghitung biaya produksi persatuan yg ditambahkan oleh departemen B dlm bln Januari,perlu kita menghitung unit ekuivalensi tiap unsur biaya produksi yang ditambahkan oleh departemen B ,dgn perhitungan sbb: Biaya konversi yg terdiri dr by. tenaga kerja & by.overhead yg ditambahkan oleh dept.B dlm bln Januari untuk memproses 30.000 kg produk yg diterima sebesar dep A sebesar Rp.155.000, dpt menghasilkan 24.000 kg produk jadi & 6.000 kg produk dalam proses yg tkt penyelesaian by konversinya sebesar 50%.

Page 8 of 11

Materi Kuliah

Jurusan Informatika STMIK Jakarta

Hal ini berarti bahwa biaya konversi tsb tlh digunakan untuk menyelesaikan produk selesai sebanyak 24.000 kg dan 3.000 kg(6.000x50%) persediaan produk dalam proses. Dgn demikian unit ekuivalensi by konversi adalah 27.000 kg, yg dihitung sbb: 24.000+(50%x6.000)= 27.000 kg. Unsur Biaya Produksi Per kg (1) Tenaga kerja Overhead pabrik Total Total biaya (2) Rp.270.000 405.000 Rp.675.000 Unit Ekuivalensi (3) 27.000 27.000 Biaya Produksi (2): (3) Rp.10 15 Rp.25

Gbr. Perhitungan by produksi persatuan yg ditambahkan dlm departemen B Harga pokok produk selesai yang ditransfer Departemen B ke gudang: Harga pokok dari deprtemen A:24.000xRp.15 Rp.360.000 Biaya yang ditambahkan oleh Departemen B 600.000 (24.000XRp.25) Total harga pokok produk jadi yang ditransfer ke gudang Rp.960.000 (24.000XRp.40) Harga pokok persediaan produk dalam proses akhir : Harga pokok dari departemen A : 6.000XRp.15 Rp. 90.000 Biaya yang ditambahkan oleh Dep.B: BTK: 50%X6.000XRp.10=Rp.30.000 BOH:50%X6.000XRp.15=Rp.45.000 Rp. 75.000 Total harga pokok persediaan produk dalam proses Dep.B Rp.165.000 Jumlah by produksi kumulatif dep.B bln Januari 19X1 Rp.1.125.000 GBr. Perhitungan Harga Pokok Produk jadi dan Produk dalam Proses Dep.B Perhitungan tsb.diatas disajikan dalam Laporan biaya produksi Dep.B pd gbr. Dibawah ini PT. Eliona Sari Laporan Biaya Produksi Departemen B Bulan Januari 19X1 Data Produksi Diterima dari Departemen A 30.000 kg Produk jadi yang ditransfer ke gudang 24.000 kg. Produk dalam proses akhir 6.000 kg Jumlah produk yang dihasilkan 30.000 kg Biaya kumulatif yang dibebankan Dep.B dalm bln Jan.19X1 Total Harga pokok dari Dep A (30.000) Biaya yg ditambahkan Dep.B Rp.450.000 BTK Rp.270.000 Per kg Rp.15 Rp.10

Page 9 of 11

Materi Kuliah

Jurusan Informatika STMIK Jakarta

BOH Jml by yg ditambahkan Dep.B Total by.kumulatif di Dep.B

405.000 Rp.675.000 RP.1.125.000

15 Rp.25 RP.40 Rp.960.000

Perhitungan Biaya Harga pokok produk jadi yg ditransfer ke gudang 24.000 kg X @Rp.40 Harga pokok persediaan produk dalam proses akhir: Harga pokok dari departemen A Rp.15X6.000 Biaya yg ditambahkan Dep B: BTK BOH Rp.90.000 30.000 45.000

Rp.165.000 Rp.1.125.000

Jumlah by.produksi kumulatif yg dibebankan Dep.B bln Jan.19X1

Jurnal pencatatan Biaya produksi Departemen B 1. Mencatat penerimaan produk dr. Dep A
Barang dalam proses-Biaya Bahan baku Dep. B BDP-BBB Dep A BDP-BTK Dep A BDP-BOH Dep A Rp. 450.000 Rp.60.000 Rp.150.000 Rp. 240.000

2.

Mencatat biaya tenaga tenaga kerja:


BDP-BTK Dep B Gaji & upah Rp.270.000 Rp.270.000

3.

Mencatat biaya Overhead pabrik:


BDP-BOH Dep B Berbagai rekening di kredit Rp.405.000 Rp.405.000

4.

Mencatat harga pokok produk jadi yg ditransfer oleh Dep. B ke gudang :


Persediaan Produk jadi BDP-BBB Dep B BDP-BTK Dep B BDP-BOH Dep B * 24.000 X Rp. 15( harga pokok produksi per kg dr. Dep A) ** 24.000 X Rp. 10( BTK yang ditambahkan o/ Dep B) *** 24.000 XRp.15( BOH yg ditambahkan o/ Dep A) Rp.960.000 Rp.360.000* Rp240.000** Rp.360.000***

5.

Mencatat harga pokok persediaan produk dlm proses yg blm selesai diolah dlm Dep. B akhir bln Jan 19 X1:
Persediaan Produk dalam proses-dep B BDP-BBB Dep B BDP-BTK Dep B BDP-BOH Dep B Rp.165.000 Rp.90.000 Rp30.000 Rp.45.000

Page 10 of 11

Materi Kuliah

Jurusan Informatika STMIK Jakarta

Daftar Pustaka : 1. Mulyadi. Akuntansi Biaya. Edisi 5. Bagian Penerbitan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YKPN. 1992

Page 11 of 11

You might also like