You are on page 1of 15

PEMENUHAN KEBUTUHAN DASAR NUTRISI

Learning task kelompok 3&4 1. Jelaskan prinsip pemberian nutrisi pada baliya! Ada berapa prinsip dalam pemberian nutrisi pada balita a. Makanan yang dikonsumsi balita seharusnya terdiri dari beragam jenisnya. Dimana balita memerlukan minimum 2 porsi (480 g) kelompok susu setiap hari untuk memberikan protein, riboflavin, dan vitamin A dan B12. Selain itu, balita juga membutuhkan asupan nutrisi dasri makanan yang berbahan dari padi-padian, sereal yang diperkaya, dan roti sebagai sumber yang baik akan zat besi dengan tambahan pada daging. Selain itu, balita juga harus menerima 4 porsi setiap hari dari kelompok buah dan sayuran. Satu porsi harus mengandung vitamin C yang baik. Sayuran berdaun hijau dan buah kuning dan sayuran harus sering disajikan. Anak usia prasekolah memerlukan kira-kira 480 g susu setiap hari, 30 hingga 90 g dari kelompok daging, 4 hingga 5 porsi dari kelompok buah, dan sayuran (termasuk sumber vitamin C setiap hari dan porsi sayuran dan buah-buahan berdaun hijau dan kuning tua), tiga porsi seluruh padi-padian atau makanan yang diperkaya gizinya dari kelompok roti dan sereal, dan 3 hingga 4 sendok teh margarin atau mentega. b. Makanan yang dikonsumsi harus higienis dan aman untuk menghindari bakteri penyakit dan kekurangan nutrisi pada balita tersebut. c. Makan harus dilakukan secara teratur dan dengan cara yang baik ( makan harus dilakukan dengan posisi duduk bukan berdiri atau tidur). 2. jelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan

perkembanga balita!

Banyak

sekali

faktor

yang

dapat

memengaruhi

pertumbuhan

dan

perkembangan anak. Secara garis besar faktor-faktor tersebut terbagi atas faktor internal dan eksternal. a. Faktor internal yang memengaruhi tumbuh-kembang anak meliputi : Perbedaan ras/etnis atau bangsa. Seseorang yang dilahirkan dengan ras eropa tidak mungkin memiliki faktor heriditer ras Indonesia, demikian pula sebaliknya. Tinggi badan penduduk tiap bangsa tidaklah sama. Pada umumnya, orang kulit putih memiliki ukuran tungkai yang lebih panjang dibandingkan orang Mongol. Keluarga. Ada kecenderungan sebuah keluarga memiliki anggota keluarga yang tinggi-tinggi atau anggota keluarga yang gemuk-gemuk. Usia. Pertumbuhan berlangsung dengan pesat pada masa pranatal, tahun pertama kehidupan dan masa remaja. Jenis kelamin. Anak perempuan umumnya lebih cepat dewasa dibandingkan anak laki-laki. Namun, setelah pubertas, pertumbuhan anak laki-laki justru lebih cepat di bandingkan anak perempuan. Kelainan genetik. Akondroplasia menyebabkan dwarfisme (tubuh kerdil) sedangkan sindrom Marfan menyebabkan pertumbuhan tinggi badan yang berlebihan. Kelainan kromosom. Kondisi ini umumnya disertai dengan kegagalan pertumbuhan seperti pada kasus sindrom down dan sindrom turner.

b. Faktor eksternal yang memengaruhi tumbuh-kembang anak meliputi : 1) Faktor pranatal Gizi. Nutrisi ibu hamil, terutama dalam trimester terakhir kehamilan akan memengaruhi pertumbuhan janin. Mekanis. Posisi fetur yang abnormal bisa menyebabkan kelainan kongenital seperti club foot. Toksin. Aminopterin dan obat kontrasepsi dapat menyebabkan kelainan kongenital seperti palatoskisis.

Endrokrin.

Diabetes

militus

dapat

menyebabkan

makrosomia,

kardiomegali, hiperplasia adrenal. Radiasi. Paparan radium dan sinar rontgen dapat mengakibatkan kelainan pada janin, seperti mikrosefali, spina bifida, retardasi mental dan deformitas anggota gerak, kelainan kongenital mata, serta kelainan jantung. Infeksi. Infeksi pada trimester I dan II akibat TORCH (Toksoplasma Rubela, Sitomegalo virus, herpes simpleks), penyakin menular seksual (PMS), serta penyakit virus lainnya dapat mengakibatkan kelainan pada janin, seperti katarak, bisu, tuli, retardasi mental, dan kelainan jantung kongenital. Kelainan imunologi. Eritroblastosis fetalis terjadi karena perbedaan golongan darah antara janin dan ibu sehingga ibu membentuk antibodi terhadap sel darah merah janin. Antibodi tersebut kemudian masuk ke dalam peredaran darah janin melalui plasenta dan mengakibatkan hemolisis. Kondisi ini lebih lanjut akan menyebabkan hiperbilirubinemia dan kernik ikterus yang akan menyebabkan kerusakan jaringan otak. Anoksia embrio. Kondisi ini menyebabkan gangguan fungsi pada plasenta sehingga mengakibatkan gangguan pertumbuhan. Psikologis ibu. Kehamilan yang tidak diinginkan. Perlakuan salah atau kekerasan mental pada ibu hamil.

2) Faktor persalinan : komplikasi persalinan pada bayi, seperti trauma kepala dan asfiksia, dapat menyebabkan kerusakan jaringan otak.

3) Faktor pascanatal Gizi. Untuk tumbuh kembangnya, bayi memerlukan zat makanan yang adekuat. Penyakit kronis atau kelainan kongenital. Penyakit tuberkulosis, anemia, kelainan jantung bawaan mengakibatkan retardasi pertumbuhan janin Lingkungan fisik dan duniawi. Sanitasi lingkungan yang kurang baik, kurangnya sinar matahari, paparan sinar radioaktif, paparan zat kimia

tertentu (timbal, merkuri, rokok, dll) dapat memberi dampak negatif pada pertumbuhan anak. Psikologis. Ini berkaitan dengan hubungan anak dengan orang-orang di sekitar. Seorang anka yang tidak dikehendaki oleh orang tuanya atau anak yang selalu merasa tertekan akan mengalami hambatan dalam

pertumbuhan dan perkembangannya. Endokrin. Gangguan hormonal pada penyakit hipotiroid dapat

menghambat pertumbuhan anak . defisiensi hormon pertumbuhan dapat menyebabkan anak tumbuh kerdil. Sosial-ekonomi. Kemiskinan selalu berkaitan dengan kurangnya bahan makanan, buruknya kesehatan lingkungan dan ketidaktahuan yang dapat menghambat pertumbuhan anak. Lingkungan pengasuhan. Interaksi ibu dan anak serta orang terdekat sangat berpengaruh terhadap tumbuh-kembang anak. Stimulasi. Perkembangan memerlukan stimulasi, khususnya dalam keluarga. Misalnya, penyediaan mainan, sosialisasi anak, keterlibatan ibu dan anggota keluarga lain dalam kegiatan anak, perlakuan ibu terhadap perilaku anak. Obat-obatan. Pemakaian kortikosteroid dalam waktu lama dapat menghambat pertumbuhan anak. Hal yang sama juga berlaku pada pemakaian oabt-obatan yang merangsang susunan saraf pusat karena dapat menghambat produksi hormon pertumbuhan.

3. Jelaskan menu semibang balita (makanan yang disarankan dan

makanan yang dihindari)! Jawab : Gisi seimbang adalah asupan makanan yng mengandung gisi lengkap sesuai yang dibutuhkan balita pada masing masing usia. Untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan balita sehat, perlu diperhatikan asupan gizi yang seimbang. Menu sehat balita harus mempunyai gizi seimbang antara kandungan
4

protein, karbohidrat, vitamin dan serat.Pada anak usia dua sampai tiga tahun, mulai mendapatkan masukan gizi-gizi yang khusus, seperti seng dan vitamin A. Hal ini perlu diwaspadai, karena mempunyai relevansi dengan perbanyakan sel tertentu dan bagian dari otak, yang pada akhirnya mengakibatkan gangguan kemampuan anak dalam memecahkan masalah dan mengingat informasi serta mengurangi daya cipta. Zat lain yang perlu waspadai adalah zat besi, karena dapat mengakibatkan kelainan fungsi otak dan kelainan pertumbuhan balita serta mudah terkena infeksi.ASI merupakan sumber gizi pertama dan yang paling alami yang diberikan ibu kepada anaknya. ASI banyak mengandung karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan air yang berubah menjadi sebuah fondasi yang sangat kokoh untuk melindungi tubuh dari penyakit. ASI mengandung kolostrum, yaitu suatu zat kekebalan tubuh yang khusus. Menu seimbang yang diberikan pada balita diantaranya : Memberika asupan asi, susu full cream, jus hijau untuk memenuhi kebutuhan kalsium, memberikan zat besi dan folic acid untuk mencegah anemia pada balita Sumber karbohidrat , misalnya tepung beras, beras merah, ubi, kentang, havermut, roti , Memberikan sayuaran sayuran, misalnya jagung, brokoli, bit, bayam merah, polong- polongan ,susu keju,sebagai Sumber vitamin B2 Memberikan ragi, padi-padian, sayuran hijau, otak, kuning telur, hati, dan susu, sebagai sumber vitamin B6 Memberikan Vitamin yang penting untuk pembentukan sel (termasuk sel darah merah) dan memelihara sel saraf, Sumber vitamin B12 : daging, susu, ikan, unggas (ayam) Memberikan Vitamin C seperti jeruk dan buah-buahan lain yang rasanya masam, cabai, brokoli, Jika tubuh kurang vitamin C menyebabkan skorbut (pendarahan gusi), sariawan, hambatan pertumbuhan pada bayi dan anakanak, mudah terjadi luka dan infeksi tubuh. Memberikan Vitamin D : Vitamin yang penting untuk membantu pembentukan/pemeliharaan formasi tulang dan homeostasis mineral,

Makanan yang mengandung vitamin D seperti : telur, ikan, dan minyak ikan, Jika tubuh kurang vitamin D menyebabkan penyakit gastrointestinal (malabsorpsi atau radang pankreas kronik). kegagalan ginjal kronik, pada anak-anak dapat menyebabkan rakhitis. Memberikan Vitamin yang penting untuk mencegah terjadinya hemolisis sel-sel darah merah dan anemia, Sumber vitamin E : sayuran hijau, kacang-kacangan, Jika tubuh kurang vitamin E dapat terjadi hemolisis sel darah merah,serta memberikan sumber lemak untuk A,D,E,K Protein Pelengkap sumber gizi balita sehat adalah protein. Sumber utama protein berasal dari ikan, susu, daging, telur, dan kacang-kacangan, berfungsi untuk mengganti sel-sel tubuh yang rusak serta memberikan sumber lemak untuk Menu yang dihindari yaitu : Hindari memberikan makanan yang terlalau manis ,walaupun gula murni memberikn kekeuatan tubuh ,tapi balita rentan terkena penyakit gondok Hindari makanan yang siap saji yang tinggi lemak dan natrium, dampaknya bagi balita bisa mengalami kegemukan dan gangguan metabolisme Hindari makanan yang mengandung pengawet Hindari memberikan minuman yang mengandung alkohol, karena bisa menyebabkan obesitas, bila mengandung cuka di khawatirkan menimbulkan iritasi pada balita.

4. Jelaskan

pengaruh

status

gizi

terhadap

pertumbuhan

dan

perkembangan balita! Pengaruh status gizi terhadap pertumbuhan dan perkembangan adalah pertumbuhan anak sangat berkaitan dengan nutrisi yang dikonsumsi. Dimana kandungan gizi yang dikonsumsi setiap hari sangat mempengaruhi. Dimana kandungan gizi pada makanan yang dikonsumsi setiap hari menentukan status gizi

anak. Status gizi yang baik akan mampu meningkatkan daya tahan tubuh yang baik pula, sebaliknya status gizi yang buruk akan memudahkan timbulnya penyakit. Salah satu kelompok umur dalam masyarakat yang paling mudah menderita kelainan gizi adalah anak balita. Pada anak balita terjadi proses pertumbuhan yang sangat pesat, sehingga memerlukan zat gizi yang tinggi untuk setiap kilogram beratnya. Disisi lain justru anak balita paling sering menderita akibat kekurangan gizi. Sedangkan pada masa balita ini merupakan periode penting dalam pertumbuhan, dimana pertumbuhan dasar yang berlangsung pada balita akan menentukan perkembangan anak selanjutnya. Misalnya, pada balita ada gold period pada usia 0 sampai 3 tahun. kurang gizi pada tingkat ringan atau sedang masih belum menunjukkan gejala yang abnormal, anak masih bisa beraktifitas, bermain, dan sebagainya. Tetapi bila diamati dengan seksama, badanya mulai kurus dan staminanya mulai menurun. Pada fase lanjut balita dengan gizi buruk akan rentan terhadap penyakit.

Learning task semua kelompok 1. Laki-laki dengan BB = 70 kg, TB = 170cm, umur 55 th. Hitung BMR klien dengan rumus Harris Benedict dan menurut WHO! Jawab : a. Rumus Harris Benedict BMR = 66 + (13.7 x BB) + (5 x TB) (6.8 x U) = 66 + (13.7 x 70) + (5 x 170 ) (6.8 x 55) = 66 + (959) + (850) (374) = 1505 b. Rumus WHO BMR = 11.6 x BB + 897

= 11.6 x 70 + 897 = 1691 2. Eva dengan tinggi badan 147 cm, BB 39 kg. hitung BMI/IMT klien dan termasuk dalam status gizi apa? IMT = BB/TB2 = 39/(1.47)2 = 18.047 kg/m2 Klasifikasi : kurus, kekurangan berat badan tingkat ringan karena berada dalam rentang skala 17-18.5 kg/m2

3. jelaskan pengaruh bila seseorang memiliki badan terlalu kurus atau terlalu gemuk!

Badan yang kurus disebabkan karena konsumsi energi lebih rendah dari kebutuhan yang mengakibatkan sebagian cadangan energi tubuh dalam bentuk lemak akan digunakan. Pengaruhnya bila seseorang terlalu kurus yaitu : 1. Penampilan cenderung kurang menarik 2. Mudah letih dan kurang mampu bekerja keras, karena kurangnya asupan nutrisi yang dibutuhkan tubuh untuk proses metabolisme. 3. Resiko sakit tinggi, beberapa resiko sakit yang dihadapi antara lain : penyakit infeksi, depresi, anemia dan diare. 4. Wanita kurus kalau hamil mempunyai resiko tinggi melahirkan bayi dengan berat badan lahir rendah. Badan yang gemuk atau Kelebihan berat badan terjadi bila makanan yang dikonsumsi mengandung energy melebihi kebutuhan tubuh. Kelebihan energi tersebut akan disimpan tubuh sebagai cadangan dalam bentuk lemak sehingga mengakibatkan seseorang menjadi lebih gemuk. Pengaruhnya bila seseorang terlalu gemuk yaitu : 1. Penampilan kurang menarik

2. Gerakan tidak gesit dan lambat, hal ini disebabkan karena dengan obesitas aktivitas gerak manusia juga ikut menurun, kemungkinan besar karena rasa lelah menahan bobot tubuh yang berat, sehingga seseorang yang mengalami obesitas akan cenderung malas bergerak dan beraktivitas. 3. Merupakan faktor resiko penyakit: Jantung dan pembuluh darah. Penderita obesitas rentan dengan tingginya kadar kolesterol yang mengganggu system peredaran darah, sedangkan kita tahu bahwa aliran darah melewati jantung dan paru. Oleh sebab itu obesitas dapat menghambat aliran darah ke jantung dan paru sehingga akan berpengaruh pada jantung seseorang. Kencing manis (diabetes mellitus), karena kadar gula darah dalam tubuh tinggi sehingga orang yang obesitas rentan terkena penyakit diabetes mellitus. Tekanan darah tinggi Gangguan sendi dan tulang Gangguan ginjal Gangguan kandungan empedu Kanker Pada wanita dapat mengakibatkan gangguan haid (haid tidak teratur, perdarahan yang tidak teratur), faktor penyulit pada persalinan 4. Bagaimana menghitung BMR pada orang sakit, apakah perbedaan BMR pada orang sehat dan sakit? Kecepatan metabolik basal (BMR=Basal Metabolic Rate) atau lebih tepat kecepatan metabolik pada keadaan istirahat (RMR=Resting Metabolic Rate) merupakan ukuran jumlah energi yang digunakan pada keadaan istirahat dan tanpa makanan. Perkiraan energi harus ditambahkan kira-kira 20% perkiraan energi waktu istirahat untuk pasien yang harus beristirahat di tempat tidur, dan ditambahkan 30% untuk pasien yang dapat berjalan. Penyakit yang berat memerlukan tambahan suplemen kalori, yaitu 10% dari RMR yang diperkirakan untuk sakit ringan, 25 % untuk sakit sedang, dan 50% untuk sakit berat. Perbedaan BMR pada orang sehat dan sakit yaitu pada orang sehat tidak

memerlukan penambahan suplemen sedangkan pada orang sakit memerlukan

penambahan suplemen, 10% untuk orang sakit yang tergolong ringan,25% untuk orang sakit sedang , dan penambahan 50% untuk orang yang tergolong sakit berat . 5. Untuk menentukan seseorang mengalami masalah mal nutrisidata apa saja yang harus anda kumpulkan sebagai seorang perawat? Pengukuran fisik dan antropometri a. TB dan BB untuk menentukan BMI : BB/TB2 ( m)

Kategori : Kekurangan berat badan tingkat berat <17,0 kg/m2 Kekuranagn berat badan tingkat ringan 17,0-18,5 kg/m2 Normal >18,5-25,0 Kelebihan berat badan tingkat ringan <25,0-27,0 kg/ m2 Kelebihan berat badan tingkat berat >27,0 kg/ m2 (porsi terkecil distal tanagn prosesus stiloid ) b. Lingkar pergelangan tangan (lpt) memperkirakan kerangka tubuh klien

r= TB(cm)/lpt(cm) : Wanita > (kecil) : 10,1 11 (sedang) :<10,1 (besar) Laki-laki >10,4 (kecil) : 9,6-10,4(sedang):<9,6(besar) c,Lipatan kulit untuk mengetahui isi lemak jaringan subkutan Tes lab dan biokimia :analisis darah,urin dan jaringan tubuh lain yang memberikan informasi status gizi seperti cek abumin, Hemoglobin, transferin. Tanda klinis ; Mengobseravsi tanda-tanda perubahan nutrisi, memeriksa kembali status nutrisi klien a. Penampilan umum (kurus ,gemuk,sedang ),(sadar ,respansif) b. Postur tubuh(tegak,lengan dan tungkai lurus c. kontrol sel saraf ,refleks tendon (normal) ,perhatian stabil psikologis
10

d. Fungsi gastrointential :nafsu makan ,eliminasi ,organ /masa teraba pada abdomen e. fungsi kardiovaskuler f. rambut mudah patah ,rontok/mudah dicabut g. ubun ubun cekung ,epistaksis , pembesaran tiroid h. kulit kering bersisik.penyembuhan luka yang lama i. edema j. Pada leher tidak ada pembesaran kelenjar k. Pada kaki, tidak nyeri lemah ,bengkak warna baik l. Kerangka tidak ada malformasi Riwayat diet : a. Kebiasaan asupan makanan b. Alergi c. kemampuan untuk memperoleh makanan d. tingkat aktivitas e. kultur dan agama f. status kesehatan ,sosial ekonomi ,budaya ,pengobatan

6. sebagai seorang perawat apa strategi anda menghadapi klien yang menolak makan ketika dirawat di rumah sakit? Hospitalisasi merupakan pengalaman yang tidak menyenangkan. Klien harus menghadapi berbagai kondisi baru yang berbeda dari kesehariannya ketika tidak mengalami hospitalisasi, perubahan demi perubahanpun bermuncul karena kondisi yang membuat klien merasa tidak nyaman dengan kondisi serta lingkungannya. Salah satunya adalah perubahan nafsu makan klien, sehingga tidak jarang klien menolak makan saat dirawat. Berikut merupakan beberapa strategi untuk menghadapi klien yang menolak makan : a. Ciptakanlah suasana makan yang menyenangkan dengan berbagai kreasi, misalnya menghidangkan makanan dengan aneka bentuk dan wadah yang menarik.

11

b. Edukasi klien dengan gambar (dampak yang ditimbulkan jika klien tidak makan,resiko yang mungkin terjadi jika klien tidak makan) namun dengan cara yang tidak bersifat menakut-nakuti klien c. Minta keluarga membujuk klien agar mau makan d. Hindarkan cara memaksa dan mengancam dalam membujuk klien. Selama waktu makan. minimalkan gangguan, misalnya matikan televisi dan jauhkan buku atau mainan dari meja makan (klien anak-anak). e. Libatkanlah klien untuk dalam proses pemberian makan. f. Perbolehkan klien menentukan makanan yang dipilih untuk dimakan namun tetap mempertimbangkan asupan nutrisi yang seharusnya klien dapatkan (konsultasi pada bagian gizi) g. penyajian makanan hangat

7. jelaskan mengenai pemberian nutrisi oral, parenteral, enteral (indikasi, contra indikasi, efeksamping)! Pemenuhan nutrisi dapat dilakukan dengan 3 cara, yaitu a. Pemenuhan nutrisi oral Indikasi : jika pasien memiliki kemampuan untuk ingesti (memasukkan makanan) dan tidak memiliki masalah atau memiliki sedikit masalah dalam hal digesti (menelan) maupun absorpsi. b. Pemenuhan nutrisi enteral Nutrisi enteral adalah nutrisi yang diberikan melalui saluran gastrointestinal. Indikasi : jika saluran gastrointestinal pasien berfungsi, yaitu dengan menyediakan dukungan psikologi, keamanan dan nutrisi yang ekonomis. Komplikasi : 1) Aspirasi 2) Komplikasi gastrointestinal 3) Masalah dengan akses alat, selang makan, dan pompa makan

12

4) Komplikasi elektrolit atau metabolic c. Pemenuhan nutrisi parenteral Nutrisi parenteral adalah bentuk dukungan nutrisi yang khusus yaitu pemberian nutrisi melalui intravena. Indikasi : jika pasien tidak mampu mendigesti ataupun mengabsorpsi nutrisi secara enteral. Kontraindikasi : 1) Jika saluran gastrointestinal pasien berfungsi 2) Jika pasien telah menunjukkan keinginan untuk tidak menerima pemberian nutrisi secara parenteral 3) Jika pemberian nutrisi parenteral menimbukan resiko yang lebih besar daripada manfaatnya Komplikasi : 1) Komplikasi yang berhubungan dengan mesin dari pemasangan kateter vena sentral 2) Komplikasi yang infeksius karena keberadaan kateter 3) Komplikasi metabolic yang berhubungan dengan larutan yang digunakan

13

KESIMPULAN

Asupan nutrisi sangat berpengaruh pada status kesehatan seseorang, asupan nutrisi yang baik dan seimbang akan meningkatkan status kesehatan seseorang. Nutrisi dieperlukan dalam menjaga keutuhan mekanisme tubuh dalam tumbuh dan berkembang. Asupan nutrisi juga erat hubungannya dengan proses metabolisme dalam pembentukan energi untuk beraktivitas. Balita sangat rentan akan penyakit, pemenuhan nutrisi yang seimbang akan sangat berpengaruh dalam mempertahankan kondisi balita agar tetap sehat. Pada balita dengan asupan nutrisi yang kurang akan menimbulkan gangguan dalam proses pertumbuhan badan serta perkembangan fisik serta mental balita, sedangkan pada balita dengan asupan nutrisi berlebih cenderung meningkatkan resiko obesitas dini. Eratnya hubungan asupan nutrisi bagi tubuh dalam proses tumbuh dan berkembang serta peran pentingnya dalam kelancaran aktivitas individu menyebabkan individu dituntut untuk senantiasa memenuhi kebutuhan nutrisinya agar tetap seimbang. Sehingga keadaan sehat tetap dipertahankan dengan baik.

14

DAFTAR PUSTAKA

Guyton & Hall. 2008. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Jakarta : EGC Perry & Potter. 1999. Fundamental Keperawatan edisi 4 volume 2. Jakarta : EGC. Isselbacher ,dkk.1999.Harrison Prinsip-prinsip of internal medicine

13/E .Jakarta:Penerbit Buku Kedokteran EGC.

15

You might also like