You are on page 1of 5

Metode Kalender atau Pantang Berkala

Sejarah KB sistem kalender bermula saat Kyusaku Ogino dari Jepang dan Hermann Knaus dari Jerman memperkenalkan sistem ini pada tahun 1931. Sistem KB ini kemudian mengalami beberapa penyempurnaan dan terus digunakan hingga sekarang. Dasar pemikiran ditemukannya KB sistem kalender atau pantang berkala cukup sederhana. Dalam setiap siklus haid seorang wanita, terdapat masa subur dan masa tidak subur. Masa subur berkaitan dengan pelepasan sel telur, yang biasa disebut ovulasi. Menurut Knaus, ovulasi terjadi 14 hari sebelum haid berikutnya. Sedangkan Ogino berpendapat, ovulasi bisa saja terjadi antara 12 dan 16 hari sebelum haid. Ogino juga menyatakan bahwa sel telur hanya dapat dibuahi dalam beberapa jam setelah ovulasi. Dari temuan di atas, disimpulkan bahwa masa subur terjadi di sekitar pertengahan siklus haid. Karena masa subur ada di pertengahan, maka masa tidak subur mengapitnya. Artinya, dalam satu siklus haid, ada masa tidak subur sebelum ovulasi (pre ovulatory infertile) dan ada masa tidak subur sesudah ovulasi (post ovulatory infertile).

Definisi Metode kalender atau pantang berkala adalah cara/metode kontrasepsi sederhana yang dilakukan oleh pasangan suami istri dengan tidak melakukan senggama atau hubungan seksual pada masa subur/ovulasi. Sebelum menggunakan metode ini, tentunya pasangan suami istri harus mengetahui masa subur. Siklus masa subur pada tiap wanita tidak sama. Untuk itu perlu pengamatan minimal 6 kali siklus menstruasi.

Cara Penggunaan: Hal yang perlu diperhatikan pada siklus menstruasi wanita sehat ada tiga tahapan: Pre ovulatory infertility phase (masa tidak subur sebelum ovulasi). Fertility phase (masa subur). Post ovulatory infertility phase (masa tidak subur setelah ovulasi).

Perhitungan masa subur ini akan efektif bila siklus menstruasinya normal yaitu 21-35 hari. Pemantauan jumlah hari pada setiap siklus menstruasi dilakukan minimal enam kali siklus berturut-turut. Kemudian hitung periode masa subur dengan melihat data yang telah dicatat.

Bila haid teratur (28 hari) Hari pertama dalam siklus haid dihitung sebagai hari ke-1 dan masa subur adalah hari ke-12 hingga hari ke- 16 dalam siklus haid. Contoh : Seorang isteri mendapat haid mulai tanggal 9 Januari. Tanggal 9 Januari ini dihitung sebagai hari ke-1. Maka hari ke-12 jatuh pada tanggal 20 januari dan hari ke 16 jatuh pada tanggal 24 Januari. Jadi masa subur yaitu sejak tanggal 20 Januari hingga tanggal 24 Januari. Pada tanggal-tanggal tersebut suami isteri tidak boleh bersenggama. Jika ingin bersanggama harus memakai kondom atau sanggama terputus.

Bila haid tidak teratur

Catat jumlah hari dalam satu siklus haid selama 6 bulan (6 siklus). Satu siklus haid dihitung mulai dari hari pertama haid saat ini hingga hari pertama haid berikutnya. Jumlah hari terpendek dalam 6 kali siklus haid dikurangi 18. Hitungan ini menentukan hari pertama masa subur. Jumlah hari terpanjang selama 6 siklus haid dikurangi 11. Hitungan ini menentukan hari terakhir masa subur.

Rumus : Hari pertama masa subur = Jumlah hari terpendek 18 Hari terakhir masa subur = Jumlah hari terpanjang 11

Contoh : Seorang isteri mendapat haid dengan keadaan : siklus terpendek 26 hari dan siklus terpanjang 32 hari (mulai hari pertama haid sampai haid berikutnya) Perhitungannya : 26-18 = 8 dan 3211 = 21. Jadi masa suburnya adalah mulai hari ke-8 sampai ke 21 dari hari pertama haid. Pada masa ini suami isteri tidak boleh bersanggama. Jika ingin bersanggama harus memakai kondom atau senggama terputus. Kontrasepsi dengan menggunakan sistem kalender dapat menghindari risiko kesehatan yang berhubungan dengan kontrasepsi. Bagi keluarga yang kesulitan untuk mendapatkan alat kontrasepsi sangat cocok untuk menggunakan metode kontrasepsi ini selain tidak memerlukan biaya juga tidak perlu mencari tempat pelayanan kontrasepsi.

Menggunakan sistem kalender perlu kerjasama yang baik antara suami istri karena metode ini perlu kemauan dan disiplin pasangan dalam menjalankannya. Masa berpantang yang cukup lama akan mengakibatkan pasangan tidak bisa menanti sehingga melakukan hubungan pada waktu masih berpantang. Tapi bukan masalah bila saja pasangan membiasakan menggunakan kondom pada saat subur.

Kegunaan

Metode kalender atau pantang berkala dapat digunakan sebagai kontrasepsi maupun konsepsi. Kontrasepsi: Sebagai alat pengendalian kelahiran atau mencegah kehamilan. Konsepsi: Dapat digunakan oleh para pasangan untuk mengharapkan bayi dengan melakukan hubungan seksual saat masa subur/ovulasi untuk meningkatkan kesempatan bisa hamil.

Kelebihan dan Kekurangan Kelebihan sistem KB Kalender adalah : Ditinjau dari segi Ekonomi: KB kalender dilakukan secara alami dan tanpa biaya sehingga tidak perlu mengeluarkan biaya untuk membeli alat kontrasepsi. Dari segi Kesehatan: sistem kalender ini jelas jauh lebih sehat karena bisa dihindari adanya efek sampingan yang merugikan seperti halnya memakai alat kontrasepsi lainnya (terutama yang berupa obat). Dari segi psikologis: sistem kalender ini tidak mengurangi kenikmatan hubungan itu sendiri seperti bila memakai kondom misalnya. Meski tentu saja dilain pihak dituntut kontrol diri dari pasangan untuk ketat berpantang selama masa subur Sedangkan sisi negatif dari sistem ini adalah : Kemungkinan kegagalan yang jauh lebih tinggi. Ini terutama bila tidak dilakukan pengamatan yang mendalam untuk mengetahui dengan pasti masa subur.karena tidak ada yang bisa menjamin ketepatan perhitungan sebab masa subur pun terjadi secara alami, selain itu kedua pasangan tidak bisa menikmati hubungan suami istri secara bebas karena ada aturan yang ditetapkan dalam sistem ini.

Efektifitas Efektifitas KB sistem pantang berkala/kalender tergantung pada beberapa hal. Pertama, kelengkapan data siklus haid, semakin lengkap datanya, semakin akurat perhitungan masa tidak suburnya. Kedua, kedisiplinan dan kerjasama antara suami

istri untuk tidak melakukan hubungan seksual di masa subur. Hal ini mungkin sulit dilakukan oleh sebagian pasangan, karena masa 'berpantang' cukup lama. Selain itu, biasanya libido seorang wanita semakin meningkat pada saat masa subur. Salah satu jalan keluarnya adalah menggunakan kondom saat berhubungan seksual di masa subur.

You might also like