You are on page 1of 21

RABU, 14 MARET 2012

STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE EVERYONE IS A TEACHER HERE


Pembelajaran merupakan suatu proses yang rumit karena tidak hanya sekedar menyerap informasi dari guru tetapi melibatkan berbagai kegiatan dan tindakan yang harus dilakukan untuk mendapatkan hasil belajar yang lebih baik. Pembelajaran yang kondusif penuh interaksi timbal balik sangat didambakan oleh setiap pihak pada lingkup pendidikan terlebih jika menyangkut mutu sumber daya manusia yang ada. Salah satu kegiatan pembelajaran yang menekankan berbagai kegiatan dan tindakan yaitu menggunakan strategi pembelajaran yang sesuai dengan karakter peserta didik. Strategi pembelajaran merupakan cara yang teratur untuk mencapai tujuan pengajaran dan untuk memperoleh kemampuan dalam mengembangkan aktivitas belajar yang dilakukan pendidik dan peserta didik. Salah satu strategi yang dapat digunakan dalam proses pembelajaran adalah dengan strategi everyone is a teacher here. Everyone is a teacher here ialah strategi yang sangat tepat untuk mendapatkan partisipasi kelas secara keseluruhan dan secara individual. Strategi ini memberi kesempatan kepada setiap peserta didik untuk berperan sebagai guru bagi kawankawannya. Strategi ini juga membuat peserta didik yang selama ini tidak mau terlibat akan ikut serta dalam pembelajaran secara aktif . Langkah-langkah pembelajaran dengan strategi everyone is a teacher here, antara lain: 1. Bagikan secarik kertas kepada seluruh peserta didik. Minta mereka untuk menuliskan satu soal tentang materi pelajaran yang sedang dipelajari di kelas atau sebuah topik khusus yang akan didiskusikan di dalam kelas. 2. Kumpulkan kertas, acak kertas tersebut kemudian bagikan kepada setiap peserta didik. Pastikan bahwa tidak ada peserta didik yang menerima soal yang ditulis sendiri. Minta mereka untuk membaca dalam hati soal dalam kertas tersebut kemudian memikirkan jawabannya. 3. Minta peserta didik secara sukarela untuk membacakan soal tersebut dan menjawabnya. 4. Setelah jawaban diberikan, mintalah perserta didik lainnya untuk menambahkan. 5. Lanjutkan dengan sukarelawan berikutnya. akbar-faisal http://akbar-faisal220788.blogspot.com/2012/03/strategi-pembelajaran-aktiftipe.html 1 april 2012

Pembelajaran Every One is a Teacher Here


Posted: 30 September 2009 in MMS Pembelajaran

26

8 Votes Metode Pembelajaran Every One is a Teacher Here

A. Metode Pembelajaran

Pembelajaran dalam suatu definisi dipandang sebagai upaya mempengaruhi siswa agar belajar. Atau secara singkat dapat dikatakan bahwa pembelajaran sebagai upaya membelajarkan siswa. Akibat yang mungkin tampak dari tindakan pembelajaran adalah siswa akan (1) belajar sesuatu yang mereka tidak akan pelajari tanpa adanya tindakan pembelajar, atau (2) mempelajari sesutau dengan cara yang lebih efesien. Selanjutnya, Uno (2007 : 1), mengemukakan pendapat tentang strategi pembelajaran, yang mengutip pendapat para ahli pembelajaran (instructional technology), sebagai berikut : Gerlach dan Ely (1980), menjelaskan bahwa strategi pembelajaran merupakan cara-cara yang dipilih untuk menyamaikan metode pembelajaran dalam lingkungan pembelajaran tertentu. Selanjutnya dijabarkan oleh mereka bahwa strategi pembelajaran dimaksud meliputi sifat lingkup dan urutan kegiatan pembelajaran yang dapat memberikan pengalaman belajar peserta didik. Dick dan Carey (1990), menjelaskan bahwa strategi pembelajaran terdiri atas seluruh komponen materi pembelajaran dan prosedur atau tahapan kegiatan belajar yang/atau digunakan oleh guru dalam rangka membantu peserta didik mencapai tujuan pembelajaran tertentu. Menurut mereka strategi pembelajaran bukan hanya terbatas prosedur atau tahapan kegiatan belajar saja, melainkan termasuk juga pengaturan materi atau paket program pembelajaran yang akan disampaikan kepada peserta didik. Dan, Gropper (1990), mengatakan bahwa strategi pembelajaran merupakan pemilihan atas berbagai jenis latihan tertentu yang sesuai dengan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. Ia menegaskan bahwa setiap tingka laku yang diharapkan dapat dicapai oleh peserta didik dalam kegiatan belajarnya harus dapat dipraktikkan. Bertitik tolak dari penjelasan tersebut di atas, maka seorang guru diharapkan memiliki kemampuan dalam memilih strategi apa yang tepat digunakan untuk melaksanakan proses pembelajaran di kelasnya, sehingga tujuan yang telah dituliskan dalam rencana pengajaran dapat tercapai. Jadi jelaslah bahwa seorang guru dituntut untuk menguasai metode.

Langkah-langkah yang harus ditempuh oleh seorang guru sebelum pembuatan metode adalah memperhatikan persiapan mengajar (lesson plan) yang meliputi pemahaman terhadap tujuan pendidikan, penguasaan materi pelajaran, dan pemahaman teori-teori pendidikan selain teori-teori pengajaran. Disamping itu, seorang guru harus memahami prinsip-prinsip mengajar dan model-model serta prinsip evaluasinya, sehingga pada akhirnya pendidikan berlangsung secara cepat dan tepat. Kegiatan pembelajaran dirancang untuk memberikan pengalaman belajar yang melibatkan proses mental dan fisik melalui interaksi antar sesama peserta didik, peserta didik dengan guru, lingkungan, dan sumber belajar lainnya dalam rangka pencapaian kompetensi dasar. Pengalaman belajar yang dimaksud dapat terwujud melalui penggunaan pendekatan pembelajaran yang bervariasi dan berpusat pada peserta didik. Pengalaman belajar memuat kecakapan hidup yang perlu dikuasai peserta didik. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam mengembangkan kegiatan pembelajaran, antara lain : a) Kegiatan pembelajaran disusun untuk memberikan bantuan kepada para pendidik, khususnya guru, agar dapat melaksanakan proses pembelajaran secara profesional. b) Kegiatan pembelajaran memuat rangkaian kegiatan yang harus dilakukan oleh peserta didik secara berurutan untuk mencapai kompetensi dasar. c) Penentuan urutan kegiatan pembelajaran harus sesuai dengan hierarki konsep materi pembelajaran. d) Rumusan pernyataan dalm kegiatan pembelajaran minimal mengandung dua unsur penciri yang mencerminkan pengelolaan pengalaman belajar siswa, yaitu kegiatan siswa dan materi. B. Metode Every One is a Teacher Here

Metode merupakan alat yang digunakan untuk mencapai tujuan, penggunaan metode pendidikan berarti bagaimana agar tujuan pendidikan dapat tercapai. Dalam hal tersebut, yang perlu dipahami adalah bagaimana seorang guru dapat menguasai hakekat metode dan relevansinya dengan tujuan pendidikan (Nurdin, 2004 : 105). Metode mengajar ialah cara yang dipergunakan guru dalam mengadakan hubungan dengan siswa pada saat berlangsungnya pengajaran (Sudjana, 2000 : 76). Berbagai metode mengajar telah ditemukan oleh para ahli pendidikan dan telah digunakan oleh para guru, secara ringkas Sudjana (2000 : 77- 90) dan Ali (2000 : 78 88), menyebutkan bahwa : beberapa metode mengajar, antara lain : metode ceramah, metode Tanya jawab, metode diskusi, metode tugas belajar dan resitasi, metode kerja kelompok, metode demonstrasi dan eksperimen, metode sosiodrama (role playing), metode problem solving, metode system regu (team teaching), metode karyawisata (field trip), metode resource person (manusia sumber), metode survai masyarakat, metode simulasi. Penjelasan tersebut di atas, dipertegas oleh pendapat dari Nurdin (2004 :106-107), yang menyatakan bahwa : metode yang sering atau umum digunakan dalam proses belajar dan mengjar yang dilakukan para guru di kelas selama ini, adalah : (1) metode ceramah; (2) metode tanya jawab; (3) metode diskusi; (4) metode pemberian tugas; (5) metode demonstrasi; (6)

metode karyawisata; (7) metode kerja kelompok (iquiry); (8) metode bermain peran; (9) metode dialog; (10) metode bantah membantah; dan (11) metode bercerita. Selanjutnya, metode-metode pembelajaran yang lain juga telah dijalankan oleh para guru. Sodiq (2001 : 21), menjelaskan bahwa : selain metode yang telah dikenal oleh para guru di atas, ada lagi tiga belas strategi metode mengajar baru yang dikembangkan oleh dosen-dosen Fakultas Tarbiyah IAIN Jakarta, yang telah diujicobakan di Madrasah Terpadu di Jakarta. Ketiga belas strategi metode yang disebutkan di atas, adalah : the power of two, everyone is a teacher here, critical incident, snowballing, card sort, information search, learning start with question, team quiz, debat aktif, brainstorming, elitasi, mind mapping, dan role playing. Metode everyone is a teacher here yaitu metode yang dapat digunakan untuk meningkatkan proses pembelajaran siswa, dan dapat disesuaikan dengan tujuan yang ingin dicapai oleh pembelajaran pada berbagai mata pelajaran, khususnya mencapaian tujuan yaitu meliputi aspek : kemampuan mengemukakan pendapat, kemampuan menganalisa masalah, kemampuan menuliskan pendapat-pendapatnya (kelompoknya) setelah melakukan pengamatan, kemampuan menyimpulkan, dan lainlain.

C. Prinsip Pokok Metode Every One is a Teacher Here Dalam hal metode every one is a teacher here, dikemukakan oleh Asy Syaibany yang dikutip oleh Muhamad Nurdin (2004 : 111), menjelasakan bahwa : terdapat tujuh prinsip pokok yang harus diterapkan oleh seorang guru dalam hal metode pengajaran, yaitu (1) mengetahui motivasi, kebutuhan, dan minat anak didiknya; (2) mengetahui tujuan pendidikan yang sudah diterapkan sebelum pelaksanaan pendidikan; (3) mengetahui tahap kematangan (maturity), perkembangan, serta perubahan anak didik; (4) mengetahui perbedaan-perbedaan individu anak didik; (5) memperhatikan pemahaman dan mengetahui hubungan-hubungan, dan kebebasan berfikir; (6) menjadikan proses pendidikan sebagai pengalaman yang menggembirakan bagi anak didik; dan (7) menegakkan contoh yang baik (uswatun hasanah). Penjelasan tersebut diperkuat dengan pendapat Muhaimin dan Mujib (1993 : 232), menyatakan bahwa : tujuan diadakannya metode adalah menjadikan proses dan hasil belajar mengajar menjadi lebih baik berdaya guna dan menimbulkan kesadaran anak didik untuk mengamalkan ketentuan ajajaran agama (Islam) melalui teknik motivasi yang menimbulkan gairah belajar anak didik secara mantap. Uraian tersebut di atas, menunjukkan bahwa fungsi metode pendidikan adalah mengarahkan keberhasilan belajar dan memberikan kemudahan kepada anak didik. Sedangkan, tugas utamanya adalah mengadakan aplikasi prinsip-prinsip psikologis dan pedagogis agar anak didik dapat menghayati, mengetahui, dan mengerti materi yang diajarkan. Selain itu, tugas utama dalam metode tersebut adalah membuat perubahan tingkah laku, sikap, minat anak didik kepada perubahan yang nyata.

D. Landasan Pemikiran Penggunaan Metode Ini

Keberhasilan tujuan pembelajaran dilihat dari prestasi hasil belajar siswa, misalnya dalam mata pelajaran IPA. Hubungan guru dengan prestasi belajar siswa dalam mata pelajaran IPA, sangat dipengaruhi oleh kemampuan dan keterampilan para guru dalam memilih metode pembelajaran yang digunakannya. Oleh karena itu, ketepatan metode pembelajaran yang digunakan sangat menentukan tingkat keberhasilan prestasi belajar siswa IPA. Dalam rangka pencapaian tujuan tersebut, maka salah satu metode yang dapat digunakan dalam melaksanakan proses belajar mengajar IPA, selain metode yang sudah umum dilakukan para guru. Metode every one is a teacher here sudah diujicobakan pada Madrasah Terpadu di Jakarta pada tahun 2001, hasilnya menunjukkan bahawa metode tersebut sangat baik, sehingga siswa dapat dengan mudah mengikuti proses belajar mengajar, karena metode tersebut dapat melibatkan siswa secara aktif dan memiliki keberanian mengemukakan pendapatnya. Hubungan antara metode pembelajaran yang digunakan dengan keberhasilan prestasi belajar siswa digambarkan dalam alur pemikiran sebagai berikut :

Gambar di atas, menjelasan bahwa dengan menggunakan metode every one is a teacher here, bahwa guru sebelum melaksanakan proses kegiatan belajar mengajar tersebut, diperlukan persiapan sebagaimana peran guru di kelas, yaitu mempersiapkan materi/pokok bahasan, membuat tujuan pembelajaran, dan lain-lain yang akan diajarkan. Kemudian menentukan metode pembelajaran every one is a teacher here. Berdasarkan penjelasan tersebut, maka untuk mengetahui pengaruh perbedaan dari metode pembelajaran tersebut terhadap prestasi belajar IPA antara kelas akselerasi denga kelas regular atau siswa perempuan dengan laki-laki, dan lain-lain, dilakukan analisis dengan model statistik deskriptif kuantitatif uji beda. Dimana, metode every one is a teacher here diajarkan di dua kelas yang berbeda, yaitu kelas akselerasi dinyatakan sebagai variabel (X1), sedangkan untuk kelas reguler dinyatakan sebagai variabel X2. Atau kelas unggulan sebagai X1 dan kelas umum/biasa sebagai X2. E. Aplikasi Metode Dalam Pembelajaran

Penerapan metode every one is a teacher here dimulai dari guru untuk mempersiapkan bahan pengajaran, berupa bacaan sesuai dengan Pokok Bahasan atau materi yang akan diajarkan. Penerapan metode tersebut digunakan model atau strategi metode digambarkan sebagai berikut :

Gambar di atas, menjelaskan bahwa penerapan dari metode every one is a teacher here yaitu dimulai guru memberikan bahan/sumber bacaan yang sesuai dengan pokok bahasan yang akan diajarkan. Siswa kemudian ditugaskan untuk membaca

dan membuat sebuah pertanyaan dari materi/bahan yang sedang akan diajarkan.

Pertanyaan

tersebut dibuat dalam suatu kartu yang sebelumnya telah kartu tersebut dituliskan nomor absensi siswa yang dipersiapkan oleh guru. Setelah selesai siswa membuat pertanyan, kartu pertanyaan (card quest) tersebut dikumpulkan untuk kemudian dibagikan kembali kepada siswa secara acak. Selanjutnya, yaitu siswa dari masing-masing kelompok diberi tugas untuk melakukan presentasi dengan membaca pertanyaan dan menjawabnya, ditunjuk yang disesuaikan dengan nomor absensinya dan siswa lain diberi kesempatan untuk memberikan tanggapan. Guru pada tahapan ini dapat mengevaluasi (memberikan penilaian). Berdasarkan uraian tersebut, melalui strategi pembelajaran metode every one is a teacher here, diharapkan siswa akan lebih bergairah dan senang dalam menerima pelajaran IPA yang pada gilirannya tujuan pembelajaran IPA dapat tercapai. Dengan demikian, melelui metode every one is a teacher here tersebut, hasil yang diharapkan adalah : a. Setiap diri masing-masing siswa berani mengemukakan pendapat (menyatakan dengan benar) melalui jawaban atas pertanyaan yang telah dibuatnya berdasarkan sumber bacaan yang diberikan; b. Mampu mengemukakan pendapat melalui tulisan dan menyatakannya di depan kelas c. Siswa lain, yang berani mengemukakan pendapat dan menyatakan kesalahan jawaban dari kelompok lain yang disanggah d. Terlatih dalam menyimpulkan masalah dan hasil kajian pada masalah yang dikaji.

http://nazwadzulfa.wordpress.com/2009/09/30/pembelajaran-every-one-is-a-teacher-here/
siswandi adinugroho

Strategi Everyone Is A Teacher Here yaitu strategi yang dapat digunakan untuk meningkatkan proses pembelajaran siswa, dan dapat disesuaikan dengan tujuan yang ingin dicapai oleh pembelajaran pada berbagai mata pelajaran, khususnya mencapaian tujuan yaitu meliputi aspek: kemampuan mengemukakan pendapat, kemampuan menganal masalah, kemampuan menuliskan pendapatpendapatnya (kelompoknya) setelah melakukan pengamatan, kemampuan menyimpulkan, dan lainlain. Dalam Strategi Everyone Is A Teacher Here terdapat tujuh prinsip pokok yang harus diterapkan oleh seorang guru dalam hal strategi pengajaran, yaitu: a. Mengetahui motivasi, kebutuhan, dan minat anak didiknya b. Mengetahui tujuan pendidikan yang sudah diterapkan sebelum pelaksanaan pendidikan c. Mengetahui tahap kematangan (maturity), perkembangan, serta perubahan anak didik d. Mengetahui perbedaan-perbedaan individu anak didik e. Memperhatikan pemahaman dan mengetahui hubungan-hubungan, dan kebebasan berfikir f. Menjadikan proses pendidikan sebagai pengalaman yang menggembirakan bagi anak didik membiasakan peserta didik untuk belajar aktif secara individu dan membudayakan sifat berani bertanya, tidak minder dan tidak takut salah. Uraian tersebut di atas, menunjukkan bahwa fungsi strategi pendidikan adalah mengarahkan keberhasilan belajar dan memberikan kemudahan kepada anak didik. Sedangkan, tugas utamanya adalah mengadakan aplikasi prinsip-prinsip psikologis dan pedagogis agar anak didik dapat menghayati, mengetahui, dan mengerti materi yang diajarkan. Selain itu, tugas utama dalam strategi tersebut adalah membuat perubahan tingkah laku, sikap, minat anak didik kepada perubahan yang nyata. Penerapan strategi Everyone Is A Teacher Here dimulai dari guru untuk mempersiapkan bahan pengajaran, berupa bacaan sesuai dengan Pokok Bahasan atau materi yang akan diajarkan. Penerapan strategi tersebut digunakan model strategi sebagai berikut: a. Bagikan kertas kepada setiap peserta didik dan mintalah mereka untuk menuliskan sebuah pertanyaaan tentang materi dan mintalah mereka untuk menuliskan sebuah pertanyaan tentang materi pokok yang telah atau sedang dipelajari, atau topik khusus yang ingin mereka diskusikan dalam kelas. b. Kumpulkan kertas-kertas tersebut, dikocok dan dibagikan kembali secara acak kepada masing-masing peserta didik dan diusahakan pertanyaan tidak kembali kepada yang bersangkutan. c. Mintalah mereka membaca dan memahami pertanyaan di kertas masing-masing sambil memikirkan jawabannya. d. Undang sukarelawan (volunter) untuk membacakan pertanyaan yang ada di tangannya (untuk menciptakan budaya bertanya, upayakan memotivasi siswa untuk angkat tangan bagi yang siap membaca tanpa langsung menunjuknya). e. Mintalah dia memberikan respon (jawaban/penjelasan) atas pertanyaan atau permasalahan tersebut, kemudian mintalah kepada teman sekelasnya untuk memberi pendapat atau melengkapi jawabannya. f. Berikan apresiasi pujian terhadap setiap jawaban/tanggapan siswa agar termotivasi dan tidak takut salah. g. Kembangkanlah diskusi secara lebih lanjut dengan cara siswa bergantian membacakan pertanyaan di tangan msing-masing sesuai waktu yang tersedia. h. Guru melakukan kesimpulan, klarifikasi, dan tindak lanjut. g. Menegakkan contoh yang baik (uswatun hasanah), sehingga tujuan penerapan strategi ini adalah

Dengan demikian, melalui Strategi Everyone Is A Teacher Here tersebut, hasil yang diharapkan adalah: a. Setiap diri masing-masing siswa berani mengemukakan pendapat (menyatakan dengan benar) melalui jawaban atas pertanyaan yang telah di buatnya berdasarkan sumber bacaan yang di berikan b. Mampu mengemukakan pendapat melalui tulisan dan menyatakannya di depan kelas c. Siswa lain, berani mengemukakan pendapat dan menyatakan kesalahan jawaban dari kelompok lain yang disanggah d. Terlatih dalam menyimpulkan masalah dan hasil kajian pada masalah yang dikaji. Kepustakaan: Mulyasa, E. 2004. Kurikulum Berbasis Kompetensi: Konsep, Karakteristik, dan Implementasi. Bandung: Remaja Rosdakarya. Ismail, 2008. Strategi Pembelajaran Agama Islam Berbasis PAIKEM. Semarang: RaSAIL Media Group

http://www.tuanguru.net/2012/03/strategi-everyone-is-teacher-here.html

Proposal
Dec

19

Rate This EKSPERIMENTASI STRATEGI PEMBELAJARAN EVERYONE IS TEACHER HERE DAN STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DITINJAU DARI KEAKTIFAN SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 KARTASURA BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Menurut E. Mulyasa (2002 : 32), pembelajaran dikatakan berhasil dan berkualitas apabila seluruhnya atau setidak-tidaknya sebagian besar peserta didik terlibat secara aktif, baik fisik, mental maupun social dalam proses pembelajaran, disamping menunjukkan kegairahan belajar yang tinggi, semangat belajar yang besar, dan rasa percaya pada diri sendiri. Berdasarkan hal tersebut diatas, upaya guru dalam mengembangkan keaktifan belajar siswa sangatlah penting, sebab keaktifan belajar siswa menjadi penentu bagi keberhasilan pembelajaran yang dilaksanakan. Menurut Dimyati (2002 : 119) keaktifan siswa dalam proses pembelajaran dapat merangsang dan mengembangkan bakat yang dimilikinya, berpikir kritis, dan dapat memecahkan permasalahan dalam kehidupan sehari-hari. Keaktifan belajar di Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Kartasura masih rendah. Hasil observasi menunjukkan di Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Kartasura Kelas VII dari 15 siswa laki-laki yang aktif 5. Dan dari 20 siswa perempuan yang aktif hanya 4 siswa. Rendahnya keaktifan belajar siswa dipengaruhi oleh beberapa factor. Antara lain dari guru, siswa, sarana dan prasarana sekolah, dan factor lingkungan. Guru yang menggunakan teknik mengajar dan penggunaan strategi pembelajaran yang kurang tepat akan menyebabkan siswa tidak dapat dengan mudah memahami dan menguasai materi yang disampaikan. Adapun metode pembelajaran matematika yang umumnya digunakan oleh guru adalah metode konvensional yang mengandalkan ceramah dan alat bantu papan tulis. Sehingga metode konvensional yang digunakan pada saat pengajaran menitik beratkan pada keaktifan guru, bukan keaktifan siswa. Sehingga dalam proses pembelajaran menyebabkan siswa kurang aktif dan cenderung hanya mendengarkan atau memperhatikan guru tanpa ada tindakan aktif dari siswa. Dominasi guru dalam proses pembelajaran yang masih tinggi serta kurangnya motivasi yang diberikan kepada siswa juga merupakan faktor yang menyebabkan rendahnya keaktifan siswa. Siswa kelas VII SMP Negeri 1 Kartasura dalam pembelajaran matematika pada umumnya menganggap pelajaran matematika sebagai pelajaran yanag sulit dan membosankan untuk dipelajari. Banyaknya pandangan siswa yang menganggap pelajaran matematika sebagai momok yang masih banyak ditemui atau didapatkan,

pandangan seperti ini mengakibatkan siswa kurang aktif dan prestasi belajarnya kurang memuaskan. Siswa yang merasakan matematika sebagai momok ini mungkin disebabkan oleh beberapa hal, seperti penyampaian materi yang kurang menarik, disamping pengelolaan kelas yang kurang terprogram yang menjadikan siswa tidak berkonsentrasi dalam menerima pengajaran. Media pembelajaran diartikan sebagai semua benda yang menjadi perantara dalam terjadinya pembelajaran. Dalam pembelajaran konvensional guru cenderung menguasai komunikasi yang searah yaitu dari guru ke siswa, dan hampir tidak terjadi sebaliknya. Oleh karena itu, penggunaan medianya banyak didominasi oleh guru. Umumnya hanya sebagian kecil dari jumlah siswa yang memanfaatkan media tersebut. Kurangnya penempatan media yang terdapat dalam kelas dapat menyebabkan terganggunya proses belajar mengajar yang menyebabkan rendahnya keaktifan yang berpengaruh pada prestasi belajar siswa. Faktor lain dari penyebab masalah tersebut adalah dari lingkungan sekitar siswa. Kurangnya perhatian dari orang tua terhadap siswa menyebabkan siswa kurang aktif dalam pembelajaran. Orang tua yang cenderung tidak mempedulikan proses pembelajaran dirumah. Dari beberapa strategi yang diuraikan kemungkinan penyebab masalah telah diuraikan diatas, peneliti dan guru kelas sepakat bahwa penyebab yang paling dominan adalah kualitas atau kondisi pembelajaran yang kurang mendorong atau mendukung siswa untuk aktif. Kemudian akar penyebab masalah tersebut disepakati bahwa penggunaan metode pembelajaran yang masih konvensional dan monoton sehingga pembelajaran cenderung satu arah dan kurang demokratis, guru tidak mengaitkan materi ajar dengan kehidupan sehari-hari dan pemanfaatan sumber belajar dan alat peraga yang kurang optimal. Untuk mengatasi masalah-masalah tersebut, maka guru harus mencari alternative solusi yang tepat untuk mencari strategi pembelajaran yang tepat yang dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. Peneliti menawarkan strategi everyone is teacher here dan student facilitator and explaining. Strategi everyone is teacher atau semua jadi guru sangat tepat untuk mendapatkan partisipasi kelas secara keseluruhan dan individual. Strategi ini memberikan kesempatan kepada siswa untuk berperan sebagai guru bagi kawan-kawannya. Melalui strategi ini siswa mau tidak mau ikut serta dalam pembelajaran aktif. Sedangkan strategi student facilitator and explaining adalah model strategi pembelajaran dimana siswa mempresentasikan ide atau pendapat pada rekan didiknya. Model pembelajaran ini melatih siswa berbicara dan menyampaikan ide atau gagasan pendapatnya sendiri. Melalui kedua strategi pembelajaran tersebut dapat diterapkan agar kemampuan keaktifan siswa dapat meningkat sehingga akan berpengaruh pada prestasi belajarnya. Kedua strategi pembelajaran tersebut sama sama memberikan solusi atas kurangnya keaktifan yang akan berpengaruh pada prestasi belajar siswa di SMP Negeri 1 Kartasura. B. 1. 2. 3. C. 1. Identifikasi Masalah Sebagian besar siswa mempunyai sebuah pandangan bahwa matematika sebagai momok yang menakutkan yang memungkinkan akan berpengaruh terhadap hasil belajar siswa. Metode pengajaran yang digunakan konvensional belum sesuai dan tepat yang memungkinkan kedudukan dan fungsi guru lebih dominan. Rendahnya keaktifan belajar siswa dalam pembelajaran matematika. Pembatasan Masalah Stategi pembelajaran dalam penelitian ini dibatasi pada strategi pembelajaran everyone is teacher here pada kelompok eksperimen pertama dan student facilitator and explaining pada kelompok belajar kedua.

2.

Keaktifan belajar matematika siswa, keaktifan siswa dalam belajar mengajar dikhususkan pada kesempatan siswa dalam bertanya, menjawab pertanyaan, mendengarkan penjelasan guru, mengerjakan tugas dan latihan serta membahas soal bersama-sama dan mengoreksi secara bersama-sama.

3. D. 1. 2. 3. E. 1. 2. 3. F. 1.

Prestasi belajar matematika siswa pada penelitian ini dibatasi pada prestasi belajar salah satu pokok bahasan matematika semester genap. Rumusan Masalah Apakah ada pengaruh strategi pembelajaran everyone is teacher here dan student facilitator and explaining terhadap prestasi belajar matematika? Apakah ada pengaruh keaktifan belajar siswa terhadap prestasi belajar matematika? Apakah ada interaksi antara strategi pembelajaran everyone is teacher here dan student facilitator and explaining dengan keaktifan belajar siswa terhadap prestasi belajar matematika? Tujuan Mengetahui pengaruh strategi pembelajaran everyone is teacher here dan student facilitator and explaining terhadap prestasi belajar matematika. Mengetahui pengaruh keaktifan belajar matematika terhadap prestasi belajar matematika. Mengetahui adanya interaksi antara strategi pembelajaran everyone is teacher here dan student facilitator and explaining dengan keaktifan belajar siswa terhadap prestasi belajar matematika. Manfaat Manfaat teoritis

Secara teoritis penelitian ini dapat bermanfaat sebagai berikut : 1. 2. 3. Sebagai pijakan untuk mengembangkan penelitian-penelitian yang menggunakan strategi pembelajaran everyone is teacher here dan student facilitator and explaining. Memberikan gambaran yang jelas bagi guru tentang strategi pembelajaran everyone is teacher here dan student facilitator and explaining dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan. Manfaat praktis A. Bagi siswa peneliti dapat memberikan informasi tentang pentingnya keaktifan belajar siswa dalam pembelajaran matematika. B. Bagi guru memberikan masukan dalam memperluas pengetahuan dan wawasan tentang strategi pembelajaran. C. Bagi sekolah memberikan sumbangan dalam rangka perbaikan metode pembelajaran matematika.

BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Teori

1. Prestasi Belajar Matematika Menurut Abu Ahmadi (2004: 138), prestasi belajar yang dicapai seseorang merupakan hasil interaksi berbagai factor yang mempengaruhinya baik dari dalam diri (factor internal) maupun dari luar diri (factor eksternal) individu.

Menurut Tirtonegoro (2001: 43), prestasi belajar adalah penilaian hasil usaha kegiatan belajar yang dinyatakan dalam bentuk symbol, angka, huruf maupun kalimat yang dapat mencerminkan hasil yang sudah dicapai oleh setiap anak dalam periode tertentu. Dari beberapa pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar merupakan hasil pengukuran terhadap peserta didik yang dipengaruhi oleh factor internal dan factor eksternal. 2. Strategi pembelajaran Everyone is teacher here Menurut Hisyam Zaini (2008: 60), Strategi Everyone is teacher here atau setiap orang adalah guru merupakan cara yang tepat untuk mendapatkan partisipasi kelas secara keseluruhan maupun individual. Strategi ini memberikan kesempatan kepada siswa untuk berperan sebagai guru bagi kawan-kawannya. Langkah-langkah strategi pembelajaran everyone is teacher here : 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Siswa mendiskusikan materi sesuai topic. Siswa menyiapkan kertas untuk menulis pertanyaan. Siswa mengumpulkan kertas kemudian masing-masing siswa mengambil kertas secara acak. Siswa secara sukarela menjawab pertanyaan yang didapat dari kertas. Siswa yang lain menanggapi jawaban dari masing-masing siswa. Lanjutkan dengan system sukarela bergantian berikutnya Strategi pembelajaran Student Facilitator and Explaining

Menurut Warock (2008: 6) metode student facilitator and explaining merupakan suatu metode dimana siswa atau peserta didik mempresentasikan idea tau pendapat pada siswa lainnya. Langkah-langkah pembelajaran student facilitator and explaining : 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai Guru mendemonstrasikan atau menyajikan materi Memberikan kesempatan kepada siswa atau peserta didik untuk menjelaskan kepada siswa lainnya baik melalui bagan atau peta konsep maupun yang lain Guru menyimpulkan idea tau pendapat dari siswa Guru menjelaskan semua materi yang disajikan pada saat itu Penutup Keaktifan

Keaktifan siswa adalah sejauh mana siswa berperan serta dan berpartisipasi dalam kegiatan pembelajaran matematika dalam kelas. Keaktifan siswa dalam mengikuti proses belajar mengajar dapat dilihat dalam : 1) 2) 3) 4) 5) Turut serta dalam melaksanakan proses belajarnya. Terlibat dalam melaksanakan tugas belajarnya. Bertanya kepada siswa lain atrau guru apabila tidak memahami persoalan yang dihadapi. Berusaha mencari berbagai informasi yang diperlukan untuk memecahkan masalah. Melatih diri dalam memecahkan masalah atau soal.

6) 7)

Menilai kemampuan dirinya dari hasil-hasil yang diperoleh. Kesempatan menggunakan atau menerapkan apa yang telah diperolehnya dalam menyelesaikan tugas atau

persoalan yang dihadapinya (Conny R. S, 2008 : 135). 3. Penerapan strategi everyone is teacher here dalam pembelajaran matematika pokok bahasan himpunan. Langkah-langkah penerapan pembelajaran himpunan dengan strategi everyone is teacher here yaitu : 1. Siswa mendiskusikan materi himpunan

Berikut adalah materi dan penyelesaian soal yang didiskusikan oleh siswa. 1) Definisi himpunan Himpunan adalah kumpulan benda atau objek yang dapat didefinisikan dengan jelas. Contoh : A= Kumpulan hewan berkaki dua 2) Anggota himpunan Setiap benda tau objek yang berada dalam suatu himpunan desebut anggota atau elemen dari himpunan itu dan dinotasikan dengan . Adapun benda yang atau objek yang tidak termasuk dalam suatu himpunan dikatakan bukan anggota himpunan dan dinotasikan dengan . 3) Banyaknya anggota himpunan. Banyaknya anggota himpunan dinyatakan dengan n sedang untuk menyatakan banyaknya amggota himpunan A adalah n(A). 4) Menyatakan suatu himpunan a) Dengan kata-kata Contoh : P adalah himpunan bilangan prima antara 10 dan 40 Ditulis b) Dengan notasi pembentuk himpunan Contoh : . Dengan notasi pembentuk himpunan, ditulis c) Dengan mendaftar anggota-anggotanyaContoh : 1. 2. 3. 4. 5. B. Siswa menyiapkan kertas untuk menulis satu pertanyaan sesuai dengan materi himpunan. Siswa menyiapkan kertas kemudian masing-masing siswa mengambil secara acak. Siswa secara sukarela bergantian menjawab pertanyaan dari kertas yang mereka dapatkan. Siswa yang lain menanggapi jawaban masing-masing siswa. Lanjutkan dengan system sukarela bergantian berikutnya. Kajian Pustaka

Hasil penelitian Nur Aini Anisa (2011) menyimpulkan bahwa ada pengaruh indeks keaktifan belajar matematika terhadap prestasi belajar matematika, dengan nilai taraf signifikansi 0,000<0,005. Hasil penelitian Rochayati (2007) menyimpulkan bahwa ada perbedaan prestasi belajar ditinjau dari perbedaan penggunaan metode pembelajaran, hasil belajar siswa yang menggunakan teknik pembelajaran quantum teaching dan quantum learning lebih baik jika dibandingkan dengan metode konvensional. Hasil penelitan Anggraeni Pramesti (2010) menyimpulkan penerapan srtategi everyone is teacher here menambah variasi dalam kegiatan pembelajaran sehingga dapat mengurangi dominasi guru. Hasil penelitian Musriah (2009) menyimpulkan penerapan strategi student facilitator and explaining dalam pembelajaran matematika dapat meningkatkan keaktifan dan hasil belajar matematika siswa. Hasil penelitian Kusmiati Dwi Heni (2010) menyimpulkan adanya pengaruh metode reciprocal teaching, student facilitator and explaining, dan konvensional terhadap prestasi belajar matematika siswa. Berdasarkan hasil penelitian diatas, menunjukkan bahwa pemberian tindakantindakan pembelajaran yang sesuai dapat membentu siswa dalam keberhasilan belajarnya. Sehubungan dengan hal itu, maka penulis merasa perlu untuk mengembangkan penelitian tentang eksperimentasi strategi pembelajaran everyone is teacher here dan student facilitator and explaining dalam pembelajaran matematika. Adapun persamaan dan perbedaan dari penelitian-penelitian yang telah dilakukan dengan penelitian yang akan dilakukan dapat dilihat pada table 2.1 dibawah ini. Tabel 2.1 Variabel Peneliti No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. Anisa nur aini Rochayati Pramesti Anggraini Musriah Heni kusmiati Penulis X1 X2 X3 X4 X5 X6 X7 X8 X9 X10

Keterangan : X1 = Everyone is teacher X2 = Student facilitator and explaining X3 = Metode konvensional

X4 = Quantum teaching X5 = Quantum learning X6 = Metode pembelajaran X7 = Reciprocal teaching X8 = Keaktifan X9 = Hasil belajar X10 = Prestasi C. 1. 2. 3. Kerangka Berpikir Hubungan strategi pembelajaran everyone is teacher here dengan prestasi belajar matematika. Hubungan strategi pembelajaran student facilitator and explaining dengan prestasi belajar matematika Hubungan keaktifan belajar matematika siswa dengan prestasi belajar matematika.

Strategi everyone is teacher here merupakan merupakan strategi yang menuntut peserta didik untuk mengemukakan pendapatnya atas presentasi yang dibuat oleh rekannya. Hal ini dapat memicu keaktifan siswa yang akan berpengaruh pada prestasi belajar matematika yang akan meningkat. Strategi student facilitator and explaining merupakan salah satu strategi pembelajaran yang efektif untuk melatih siswa berbicara untuk menyampaikan ide/gagasan atau pendapatnya sendiri. Keaktifan dapat mendukung kegiatan belajar siswa. siswa yang mempunyai keaktifan tinggi akan memperoleh keaktifan belajar yang lebih baik dibandingkan dengan siswa yang memiliki keaktifan rendah, hal tersebut didukung pula guru sebagai facilitator memberikan point keaktifan bagi siswa yang mampu memecahkan masalah.

BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian

Jenis penelitian ini merupakan penelitian eksperimen, karena penelitian ini dimaksud untuk mengukur pengaruh dua variabel terhadap variabel lainnya. Penelitian ini untuk mengetahui pengaruh penggunaan strategi everyone is teacher here dengan strategi student facilitator and explaining. Jadi, penelitian ini mengukur variabel bebas yaitu prestasi belajar matematika siswa terhadap variabel terikatnya yaitu keaktifan. Desain penelitian ini menggunakan desain eksperimen semu (Quasi eksperimental), dengan rancangan eksperimen tes awal dan tes akhir kelompok control secara acak. Rancangan ini dilakukan pada subjek kelompok tidak dilakukan secara acak (Sudjana dan Ibrahim, 2001: 44). Rancangan ini dipilih karena eksperimen dilakukan dikelas tertentu dengan kelas yang telah ada. Dalam menetapkan kelompok eksperimen dan kelompok control dilakukan secara acak terhadap kelas yang ada.

B.

Lokasi Penelitian

1. Tempat penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Kartasura. Pada siswa kelas VII Tahun ajaran 2011/2012. 2. Waktu penelitian Kegiatan penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2011 sampai Maret 2012 yang meliputi tahap persiapan, tahap pelaksanaan, tahap analisis data, dan tahap persiapan. C. Populasi, Sampel, Sampling

1. Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII semester II SMP Negeri 1 Kartasura. 2. Sampel Sampel dalam penelitian ini diambil dua kelas yaitu kelas eksperimen dan kelas control. Kelas eksperimen dalam pembelajaran menggunakan strategi everyone is teacher here dan kelas control pembelajaran menggunakan strategi pembelajaran student facilitator and explaining. 3. Sampling Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik random sampling dengan cara undian. D. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang dipakai dalam penelitian ini dibedakan menjadi 2 : 1. Metode pokok 1) Metode angket Metode angket digunakan untuk mendapatkan data tentang keaktifan siswa. keaktifan siswa digolongkan dalam kategori tinggi, rendah, dan sedang. 2) Metode tes Metode tes dalam penelitian ini digunakan untuk memperoleh data mengenai prestasi belajar matematika siswa pokok bahasan himpunan. Tes diberikan pada akhir pembelajaran. 3) Metode bantu Metode bantu yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode dokumentasi. Dalam penelitian ini metode dokumentasi digunakan untuk mengumpulkan daftar nama dan prestasi belajar matematika siswa. E. 1. 1) Definisi Operasional Variabel Strategi pembelajaran Definisi operasional

1. Variabel bebas

Strategi pembelajaran adalah renacana yang berisikan tentang rangkaian kegiatan yang didesain untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. 2) Indikator

Penggunaan strategi pembelajaran yang berbeda terhadap dua kelas. 3) Skala pengukuran

Skala nominal yang terdiri dari dua kategori, yaitu : i. ii. 1. 1) Kelas eksperimen : siswa yang diberi pembelajaran dengan strategi everyone is teacher here. Kelas control : siswa yang diberi pembelajaran dengan strategi student facilitator and explaining. Keaktifan Definisi operasional

Keaktifan dalam penelitian ini adalah jenis kegiatan dalam proses belajar mengajar. 2) 3) Indicator : Skala angket keaktifan siswa Skala

Skala pengukuran ordinal dalam 3 kategori : tinggi, sedang, dan rendah. 1. Variabel terikat

Dalam penelitian ini variabel terikatnya adalah prestasi belajar matematika. 1. Definisi operasional

Prestasi belajar matematika adalah hasil usaha yang dicapai siswa (kemampuan siswa) dalam usaha unntuk menguasai bidang studi matematika. 1. 2. F. Indicator : nilai tes hasil belajar matematika pada pokok bahasan himpunan. Skala pengukuran : Skala pengukuran yang digunakan adalah interval Instrumen Penelitian

Instrument yang digunakan dalam penelitian ini berupa tes untuk memperoleh data tentang prestasi belajar matematika siswa dan angket untuk memperoleh data tentang keaktifan siswa. Adapun prosedur pengembangan instrumen adalah sebagai berikut : 1. 1) 2) 3) Tahap penyusunan 1. Angket Menyusun kisi-kisi instrument yaitu kisi angket tentang keaktifan siswa. Menyusun soal berdasarkan kisi-kisi yang telah dibuat. Menentukan penskoran pada setiap item soal.

2. Tes

1) 2) 3) 1. 1)

Menyusun kisi-kisi instrumen yaitu kisi-kisi tes pada pokok bahasan himpunan. Menyusun soal berdasarkan kisi-kisi yang telah dibuat. Menentukan penskoran pada setiap item soal. Tahap uji coba A. Uji coba angket Validitas angket

Validitas angket adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kesulitan suatu instrument (Suharsimi arikunto, 2006: 160) untuk mengujinya digunakan rumus : 2) Reliabilitas angket

Angket yang digunakan oleh peneliti merupakan poin-poin jawaban tetapi dari setiap poin jawaban tersebut tidak dapat dinilai benar atau salah, sehingga pengujiannya dengan menggunakan rumus Alpha Cronsbach, yaitu : Uji coba tes 1) Validitas tes

Pengujian validitas tes yang digunakan sama dengan validitas angket yaitu menggunakan rumus Product moment. 2) Reliabilitas tes

Uji reliabilitas yang digunakan adalah rumus K-R.20. G. Teknik Analisis Data

Teknik analisis yang digunakan adalah analisis variansi dua jalur. Sebelum dianalisis dengan analisis dua jalur terlebh dahulu uji prasarat analisis variansi, yaitu : 1. Uji prasarat analisis A. Uji normalitas Uji normalitas pada penelitian ini menggunakan uji lilliefors. 1). Statiska uji 2). Daerah kritik DK = 3). Keputusan uji (Budiono, 2009 : 170) 1. Uji homogenitas

Metode yang digunakan adalah metode Bartlett.

1) 2)

Statistika uji : Keputusan Uji

H0 tidak ditolak jika 2 hitung < 20,05 ;k-1 1. Uji analisis Teknik yang digunakan adalah variansi dua jalan. 1. 1. 1) 2) i) ii) iii) 3) i) ii) iii) 1. Tata letak data Model untuk data amatan pada analisis variansi dua jalan adalah sebagai berikut : Prosedur Hipotesis Statistika uji Untuk Untuk Untuk Keputusan uji

Berikut table anava berupa hubungan baris dan kolom. Adapun bentuk tabelnya sebagai berikut : B1 A1 A2 Dimana : Ai = Strategi pembelajaran A1 = Strategi everyone is teacher A2 = Strategi student facilitator and explaining Bj = Prestasi Belajar siswa B1 = Rendah B2 = Sedang B3 = Tinggi A1B1 A2B1 A1B2 A2B2 B2 A1B3 A2B3 B3

1.

Uji komparasi ganda

Metode yang digunakan dalam uji komparasi ganda adalah metode scheffe. H. Prosedur Eksperimen

1. 2. 3. 4. 5. 6.

Penetapan focus permasalahan : Untuk mengetahui rendahnya kemampuan siswa pada saat proses belajar mengajar, maka diperlukan observasi awal. Menyusun rencana eksperimen : Penyusunan ini mengacu pada hasil observasi awal. Implementasi eksperimen : Pelaksanaan eksperimen dilakuka oleh guru dan akan diobservasi. Observasi : Pada waktu observasi dilakukan observer mengamati proses pembelajaran dan pengumpulan data segala sesuatu yang terjadi pada proses pembelajaran tersebut. Refleksi. Analisis data

DAFTAR PUSTAKA Abu Ahmadi, 2004. Psikologi Belajar. Jakarta : Rineka Cipta. Anggraini, pramesty. 2010. Penerapan strategi pembelajaran aktif tipe everyone is teacher here dalam upaya untuk meningkatkan keaktifan siswa pada materi himpunan matematika. Sripsi . Surakarta : UMS (tidak diterbitkan). Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur penelitian suatu pendekatan Praktik. Jakarta : Rineka Cipta. Arikunto, Suharsimi. 2006. Dasar-dasar evaluasi pendidikan. Jakarta : Bumi aksara. Budiyono . 2009. Statistika Dasar untuk penelitian. Surakarta : FKIP UNS. Dimyati, dan Mudjiono .2002. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : Rineka Cipta. Hisyam Zaini, dkk. Strategi Pembelajaran Aktif. Yogyakarta. : CTSD UIN Sunan Kalijaga. Kusmiati, Dwi Heni. 2010. Pengaruh metode reciprocalteaching, student facilitator and explaining dan konvensional terhadap prestasi belajar matematika. Skripsi. Surakarta : UMS(tidak diterbitkan). Mulyasa, E. 2002. Managemen Berbasis Serkolah. Bandung : Remaja Rosdakarya. Musriah. 2009. Peningkatan keaktifan siswa dalam pembelajaran matematika melalui metode student facilitator and explaining dalam (PTK pembelajaran matematika kelas VII di SMP Negeri 2 Grobogan. Skripsi. Surakarta : UMS ( tidak diterbitkan) Nur Aini, Anisa. 2011. Eksperimentasi pembelajaran matematika dengan index card match dan problem posing ditinjau dari keaktifan belajar siswa pada pokok bahasan himpunan. Skripsi . Surakarta : UMS ( tidak diterbitkan) Rochayati. 2007. Pengaruh metode quantum teaching dan quantum learning terhadap prestasi belajar matematika. Skripsi. Surakarta : UMS (tidak diterbitkan). Warock. 2008. Metode Baru dalam pembelajaran. Diunduh dari www.warock.com tanggal 8 mei 2011.

http://mayasrh.wordpress.com/2011/12/19/proposal/, 7 april 2012

You might also like