You are on page 1of 20

Melayani dengan Kasih

Oleh : Herfina Tedjo W 071211132025

Departemen Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Airlangga

Melayani dengan Kasih

A. Judul : MELAYANI dengan KASIH B. Ringkasan


Saya telah melaksanakan program kegiatan Biak di dua tempat yaitu di Biak Paroki Kristus Raja dan Kapel Gubeng Airlangga. Kegiatan berlangsung dari tanggal 11 Oktober 2012 sampai dengan 9 Desember 2012 mulai dari jam 07:00-08:30, sedangkan jam 16:00-17:30 untuk program Biak yang berada di Kapel Gubeng Airlangga. Pada program Biak Paroki Kristus Raja sendiri, selalu diawali dengan briefing terlebih dahulu, lalu menyanyi disusul dengan doa pembukaan bersamasama. Disini saya selalu mendampingi kelas yang berlainan tingkat, macam-macam aktivitas saya lakukan disini, mulai dari membimbing anak-anak mewarnai gambar mereka, membimbing mereka untuk membaca ayat-ayat di kitab suci, sampai dengan bermain games bola estafet di lapangan. Masing-masing program biak yang telah saya laksanakan memiliki makna tersendiri. Ada banyak sekali pelajaran serta nilai-nilai yang bisa saya ambil disini. Hal-hal yang telah saya capai adalah pada saat saya pernah menjadi pembawa pujian (PW), saya bisa memberikan contoh pada anak-anak bernyanyi lagu-lagu rohani beserta dengan gerakannya, lalu pada saat saya membimbing seorang anak untuk mengisi soal TTSnya dan berhasil menemukan jawaban yang benar, serta pengarahan-pengarahan lain yang pernah saya berikan pada anak-anak biak lainnya. Ini semua memberikan kepuasan batin tersendiri pada diri saya karena telah berhasil membimbing mereka dengan baik.

C. Pendahuluan
a. Situasi lingkungan paroki Kristus Raja selama saya melaksanakan program kegiatan disini terbilang sangat menyenangkan dalam arti di sini semua orang sangat ramah, walaupun kadang warga paroki tidak mengenal saya, mereka dengan sopan tetap mengucapkan salam jika kebetulan berpapasan dengan saya. Warga paroki sendiri juga tidak terlihat menunjukkan sikap menganggap saya seakan-akan sebagai orang awam, mereka tetap menunjukkan sikap terbuka dan ramah. b. Untuk kebutuhan paroki yang paling mendesak saya rasa tidak ada. c. Tujuan dari kegiatan yang telah saya laksanakan adalah untuk mengajarkan pada anak-anak biak lebih dekat dan mengenal Tuhan Yesus, membentuk karakter mereka sebagai pribadi Katolik yang baik, selalu mau berbagi pada sesama,saling
Melayani dengan Kasih

menyayangi baik kepada sesama ataupun makhluk ciptaan Tuhan sendiri. Selain itu juga kami betul-betul ingin melayani anak-anak ini dengan sepenuh hati, tanpa mengharapkan imbalan apapun dan tidak dengan embel-embel apapun,karena program biak ini juga tidak memungut biaya untuk pesertanya. Program kegiatan ini sangatlah bermanfaat apalagi banyak sekali pelajaran serta nilai-nilai moral yang bisa diambil, tidak hanya oleh peserta biak, melainkan kita sebagai pendamping anak-anak biak ini.

D. Kronologis Kegiatan
I. Pertemuan Pertama a. Waktu b. Jam : 11 Oktober 2012 : 07:00-08:30

c. Pada pertemuan pertama ini, saya beserta dengan pendamping biak lainnya berkumpul di suatu ruangan untuk mengadakan persiapan atau briefing terlebih dahulu sebelum mendampingi peserta biak. Setelah briefing selesai, kami semua menuju ke ruangan dimana para peserta biak sudah berkumpul, lalu kami mulai menyanyi bersama ( nyanyian dan gerakan telah disiapkan oleh pembawa pujian yang bersangkutan ) dan doa bersama. Kemudian, para peserta biak dikelompokkan menurut kelasnya masing-masing ( kelas 1 dengan kelas 2 , kelas 3 dengan kelas 4 , kelas 5 dengan kelas 6, dan Playgroup dengan TK ). Pada pertemuan pertama ini, saya mendapat giliran untuk mendampingi anak kelas 5 dan 6 SD. Disini para peserta biak disuruh untuk membaca kitab suci bersama-sama yang diambil dari Daniel 5:1-30 yang berjudul Tulisan di Dinding dan bertemakan Kejujuran. Setelah selesai membaca, peserta biak memasuki sesi menghapal ayat, dan mereka satu persatu harus menghapalkan ayat yang diambil dari Mazmur 37:6 lalu mengulangi ayat itu di depan kelas tanpa membaca kitab suci. Dan sesi terakhir adalah aktivitas, yaitu setiap anak di beri selembar kertas bergambar Raja Belsyazaar, masing-masing anak harus mencari 10 perbedaan pada gambar itu, setelah para peserta berhasil menemukan 10 perbedaan,gambar itu diserahkan pada para pendamping untuk dinilai. Dan yang terakhir adalah doa penutupan.

Melayani dengan Kasih

d. Hasil pada pertemuan pertama ini adalah banyak sekali nilai moral yang bisa diambil dari cerita tentang Daniel dan Raja Belsyazaar yang bertemakan kejujuran. Disini anak-anak diajak untuk berbuat jujur dan yang pasti adalah tidak berbohong, anak-anak dikenalkan tentang nilainilai kejujuran,apa saja keuntungan karena telah berbuat jujur serta apa saja kerugiannya kalau mereka melakukan tindakan membohongi orang lain. II. Pertemuan Kedua a. Waktu b. Jam : 25 November 2012 : 07:00-08:30

c. Seperti pertemuan pertama,terlebih dahulu saya dan pendamping lainnya mengadakan briefing, lalu menyanyi dan doa pembukaan bersama serta pengelompokan peserta biak berdasarkan kelas masing-masing. Pada pertemuan kedua ini saya mendapat giliran untuk mendampingi anak-anak TK dan Playgroup. Kak Fransisca selaku pengawas untuk kelompok Playgroup dan TK mengisahkan cerita atau dongeng tentang Albert yang berkaitan dengan Nehemia 2:1-8 yang pada saat itu bertemakan Ungkapkan Perasaanmu. Setelah selesai membacakan firman dan renungan, sesi aktivitas dimulai yaitu masing-masing anak diberikan selembar kertas yang telah tergambarkan Nehemia dan Raja. Anak-anak disuruh menghubungkan atau mencari jalan yang benar agar Nehemia bisa memberikan minuman untuk Raja pada gambar ( arah jalan Nehemia Raja di warnai dengan pensil warna atau crayon), setelah anak-anak selesai mewarnai,pekerjaan mereka diberikan pada kakak pendamping untuk dinilai disambung dengan doa penutupan. d. Hasil pada pertemuan kedua ini adalah anak-anak di ajak untuk mengenal karakter Kejujuran. Anak-anak dan juga termasuk kita selaku pendamping harus berani mengungkapkan perasaan yang apa adanya terhadap orang lain sehingga orang lain bisa mengerti dan memahami perasaan kita. Kita juga diajak untuk tidak memendam perasaan baik itu rasa

sedih,khawatir,amarah dlsb.

Melayani dengan Kasih

III.

Pertemuan Ketiga a. Waktu b. Jam : 1 Desember 2012 : 16:00-17:30

c. Pertemuan ketiga adalah pertemuan yang paling membuat saya terkesan karena peserta biak hanya berjumlah 3 anak ( kelas 3 SD ) , pertemuan ini di laksanakan di Kapel kecil, beralamat di Gubeng Airlangga 5 no 40. Pertemuan ini di awali dengan menyanyi bersama, lagunya adalah Laskar Kristus dan Ku Jatuh Cinta disusul dengan doa pembukaan. Memasuki masa Adven ke-1, maka Kak Etha selaku pengawas mengisahkan dongeng yang berkaitan dengan Matius 24:37-44 Nasihat untuk Berjaga-jaga beserta renungan tentang Adven. Lalu untuk aktivitasnya, ketiga anak ini masing-masing diberikan selembar kertas yang sudah bergambar lingkaran besar. Anak-anak ini harus menghiasi lingkaran itu menyerupai lingkaran Adven dan mewarnainya dengan pensil warna atau crayon. Disusul dengan doa penutupan. d. Hasil dari pertemuan ini adalah anak-anak diajarkan tentang apa makna Adven dan apa arti dari Lingkaran Adven serta unsur-unsur yang terkandung didalamnya lalu anak-anak juga diajak untuk mempersiapkan hati dalam menyambut kedatangan Yesus Kristus. IV. Pertemuan Keempat a. Waktu b. Jam : 2 Desember 2012 : 07:00-08:30

c. Pada pertemuan keempat saya beserta teman-teman yang lain ditunjuk menjadi pembawa pujian di depan (PW) pada saat menyanyi bersama. Kami menyanyikan lagu Ku Jatuh Cinta dan Pejuang Kasih Tuhan disusul dengan doa pembukaan yang dibacakan oleh salah satu dari tim kami. Pada pertemuan ini saya mendapat giliran untuk mendampingi anak kelas 3 dan 4 SD, lalu kakak pengawas memberikan firman yang diambil dari Matius 24:44 beserta renungannya, sama seperti pertemuan ketiga kemarin, karena memasuki masa Adven ke-1, maka temanya sama yaitu Berjaga-jaga. Untuk aktivitasnya, sudah ditentukan bahwa untuk minggu ini akan diadakan permainan bola estafet dan kelas 1,2,3 4 digabung.

Melayani dengan Kasih

Saya selaku pendamping juga memberikan demonstrasi di depan anakanak bagaimana cara mengawali permainan bola estafet ini. Anak-anak telah di bentuk dalam suatu tim berjumlah +/- 6 sampai 7 orang lalu berlomba-lomba agar paling cepat menyampaikan bola sampai pada anak terakhir. Setelah permainan selesai dan yang menang mendapatkan hadiah berupa snack dan kue kecil, anak-anak dibimbing kembali menuju ke kelas untuk doa penutupan. d. Hasil pada pertemuan ini juga mengajak anak-anak untuk mengenal apa itu Adven serta mengetahui Lingkaran Adven. Anak-anak juga diajak untuk benar-benar mempersiapkan diri mereka masing-masing dalm menyambut Kristus lalu anak-anak diajak untuk menyampaikan perutusan hati mereka dengan rajin berdoa tiap hari di dalam masa Adven ini untuk menyiapkan hati mereka. V. Pertemuan Kelima a. Waktu b. Jam : 9 Desember 2012 : 07:00-08:30

c. Pertemuan kelima diawali dengan menyanyi bersama disusul doa pembukaan,lalu pengelompokan anak-anak pada kelasnya masing-masing. Saya mendapat giliran mendampingi anak kelas 1 dan 2 SD untuk minggu ini. Diawali dengan membaca kitab suci secara bergantian ( perempuan ayat bernomor genap dan laki-laki ayat bernomor ganjil ) yang diambil dari Lukas 3:1-6 yang bertemakan Pertobatan serta renungannya. Lalu untuk aktivitas kelas 1 dan 2, masing-masing anak dibagikan selembar kertas berisi Teka-Teki Silang (TTS) yang telah tercantum pertanyaan didalamnya. Saya mendampingi salah satu peserta biak dalam mengisi jawaban soal TTS itu,bila semua soal telah terisi dengan benar maka di dalam kotak yang bercetak tebal akan di temukan sebuah nama (Yohanes Pembaptis). Terakhir adalah doa penutupan. d. Hasil dari pertemuan ini adalah anak-anak diajak untuk mengetahui bagaimana menyiapkan diri mereka masing-masing dalam menyambut Yesus Kristus.

Melayani dengan Kasih

Anak-anak diajak untuk bertobat serta melakukan perbuatan yang baik seperti tidak mencontek,selalu berlaku jujur dlsb dalam rangka menyambut Yesus yang akan datang sebentar lagi, juga mengenali perbuatanperbuatan apa saja yang buruk dan tidak boleh dilakukan.

E. Refleksi
1) Pada pertemuan ketiga tanggal 1 Desember 2012 yaitu pada saat saya melaksanakan program kegiatan saya di Kapel Gubeng Airlangga meninggalkan kesan yang sangat mendalam bagi saya karena disini peserta biak hanya berjumlah 3 orang yaitu Dion, Martin dan Agnes. Walaupun disini program kegiatan biak hanya di ikuti oleh 3 orang anak,tetapi anak-anak ini tetap bersemangat dan rajin mengikuti biak. Sedangkan Kak Etha selaku pembina biak ini juga turut rela berkorban untuk menjemput Agnes dan tetap membimbing anak-anak ini meskipun biak ini tidak diikuti oleh banyak anak. 2) Bagi saya sendiri, setiap program kegiatan yang telah saya laksanakan meninggalkan kesan dan makna tersendiri bagi saya. Kadangkala saya juga pernah menemui anak yang sangat susah sekali untuk diatur, ada anak yang sangat nakal dan rewel sekali, juga ada anak yang sangat takut dan selalu ingin menangis. Setiap anak mempunyai karakter masing-masing dan inilah yang membuat saya tertarik untuk membimbing mereka. Anak kecil sangatlah unik karena mereka terbilang masih sangat polos dan masih belum tahu banyak hal seperti orang dewasa. Membentuk karakter mereka sedemikian rupa sehingga menjadi suatu pribadi Katolik yang baik, cinta pada makhluk ciptaan Tuhan sendiri,sesama dan terlebih lagi Tuhan Yesus, ini merupakan kebanggaan bagi saya tersendiri ketika mendampingi mereka pada program biak ini.

F. Penutup
1) Simpulan : Kesimpulannya adalah setiap program yang telah saya laksanakan sejauh ini telah berjalan dengan baik, walaupun masih terdapat sedikit kekurangan seperti kurang kompaknya tim saya dalam membawakan pujian atau kurang sinkronnya tata cara permainan bola estafet dengan peraturan yang telah ditetapkan di kertas materi. Tetapi, dilihat secara keseluruhan program biak ini telah berjalan dengan lancar dan baik, juga banyak sekali pelajaran dan nilai-nilai
Melayani dengan Kasih

yang bisa kita ambil dari sini seperti nilai kekompakan dan kerjasama antar pendamping dan pengawas sendiri dlsb. Dan yang paling penting adalah semangat melayani dalam diri kami kepada anak-anak biak. 2) Saran :

a. Bagi para peserta biak agar lebih menurut pada kakak-kakak pendamping sehingga proses pembinaan iman ini bisa berjalan dengan lancar dan baik. b. Bagi para kakak-kakak pengawas (senior) pada saat pembuatan isi materi harus sinkron dengan apa yang dipraktikkan atau diajarkan pada anak-anak ( pernah terjadi pada saat games bola estafet, tata cara permainan yang telah diatur dalam materi tidak sejalan dengan penerapannya di lapangan ).

Melayani dengan Kasih

Lampiran:
MATERI KARAKTER KEJUJURAN: UNGKAPKAN PERASAANMU Tema : Ungkapkan Perasaanmu Bacaan Kitab Suci: Nehemia 2: 1-8 Tujuan : Agar anak-anak dapat belajar mengungkapkan perasaan mereka kepada Tuhan, orang tua atau orang yang dapat dipercaya Gagasan Pendamping Jujur, berarti menyatakan dan mengatakan segala sesuatu sesuai dengan fakta yang sebenarnya. Kita juga berusaha mengungkapkan perasaan kita dengan baik, dan secara jujur. Kita perlu untuk melatih diri mengungkapkan dan mengendalikan emosi/ perasaan yang muncul dalam diri kita. Nehemia telah menyatakan perasaannya secara jujur, apa adanya. Ia tidak sekedar mengungkapkan perasaan tetapi ia sungguh-sungguh bijak dalam mengungkapkan perasaannya. Nehemia dapat mengendalikan perasaannya, bahkan akhirnya kejujurannya malah menjadi berkat dalam mencapai harapannya. Raja Artahsasta mengizinkan orang-orang Yahudi di Babel kembali ke negerinya yaitu Yehuda (Israel) dan membangun kembali kejayaan negerinya. (Cat: Babel telah dikalahkan Persia, jadi negerinya tetap Babel, tetapi penguasanya Raja dari Persia yaitu Artahsasta). Berangsur-angsur sejumlah orang kembali, tetapi ternyata banyak juga angkatan yang lahir dan besar di Persia, tidak terlalu berminat untuk kembali ke Yerusalem. Keadaan orang-orang yang kembali ke Yehuda, jauh dari memuaskan. Setelah sekian puluh tahun negeri itu ditinggalkan, mereka harus berhadapan dengan suasana dan situasi berbeda. Berbagai masalah timbul soal ibadah dan masalah sosial sangat menghambat perkembangan pembangunan kembali tembok Jerusalem. Semangat untuk membangun kembali kota Yerusalem yang sudah terpuruk menurun dan kendur. Pembangunan kota berjalan sangat lambat. Keadaan ini sangatlah menyedihkan Nehemia yang pada waktu itu sudah menjadi pejabat di istana Raja Artahsasta. Bagi Nehemia, kejayaan kota dimulai dari temboknya yang kokoh, maka ia prihatin dengan kota yang telah menjadi reruntuhan dan tembok kota yang habid dimakan api. Kesedihan ini mempengaruhi kerja Nehemia dan tampak pada wajahnya. Raja Artasasta bertanya kepadanya, Mengapakah wajahmu muram? Engkau tidak sakit, pastilah engkau sedang sedih. Dengan segala keberanian menanggung akibat yang mungkin terjadi, Nehemia menceritakan dan mengungkapkan perasaannya di hadapan raja. Nehemia tidak mau berpura-pura dan menutupi perasaannya, tetapi tidak juga mengumbar perasaannya. Dengan penuh perasaan, tetapi juga terkendali, Nehemia menyampaikan isi hatinya. Ia berdoa dalam hatinya, Jika raja menganggap baik dan berkenan kepada hambamu ini, utuslah aku ke Yehuda, ke kota pekuburan nenek moyangku, supaya aku membangunnya kembali. Dengan santun Nehemia mengungkapkan isi hatinya sehingga membuat raja Artahsasta bersimpati dan memberi kesempatan Nehemia untuk menolong bangsanya di Yerusalem. Dalam tradisi kerajaan pada waktu itu para pelayan raja harus melayani dengan penuh sukacita. Raja tidak suka melihat wajah muram. Jadi tidak mudah bagi orang-orang di dekat raja untuk menunjukkan perasaannya terutama jika sedang bersedih. Ketika Nehemia mengalami kesedihan dan harus melayani raja, Nehemia tidak dapat menyembunyikan kesedihannya. Ketika raja bertanya kepadanya, di dalam hatinya Nehemia berdoa kepada Allah agar diizinkan kembali ke Yerusalem. Tidak mudah bagi Nehemia untuk berkata jujur, sebab mungkin saja raja menjadi marah, karena ia dianggap tidka setia. Namun Nehemia mengatakan dengan jujur isi hatinya. Berkaitan dengan masalah politis, Nehemia meminta supaya dia dapat kembali ke Yerusalem dan menolong bangsanya sebagai utusan raja Artahsasta. Bila Nehemia pulang ke Yerusalem hanya sebagai bangsa Yahudi maka keselamatannya terancam oleh bangsa-bangsa di sekitarnya. Tetapi bila dia pulang ke Yerusalem sebagai utusan negeri Persia, maka dia akan aman sampai tujuan. Bahkan untuk menolong orang-orang di Yerusalem, melalui Nehemia raja memberi bantuan kayu-kayu yang dibutuhkan untuk pembangunan. Hasil dari kejujuran Nehemia mengungkapkan isi hatinya adalah berkat Tuhan. Bukan saja Nehemia diperbolehkan kembali ke Yerusalem, namun bahkan ia mendapat kemudahan dan bantuan raja untuk mewujudkan harapannya. Kejujuran mendatangkan berkat, melebihi dari yang dibayangkan sebelumnya.

Melayani dengan Kasih

Langkah Langkah Pelaksanaan 1. Salam Pembuka 2. Lagu Pembuka : Aduh aduh senangnya 3. Doa Pembuka 4. Bacaan Kitab Suci : Nehemia 2: 1-8 5. Firman & Renungan : menceritakan Nehemia 2: 1-8 dengan alat peraga KELAS KECIL : Albert hari minggu lalu tidak melihat Doni, sahabatnya di sekolah minggu. Albert mencoba bertanya ke salah seorang kakak pembina di sekolah minggu, kak, Doni ke mana ya? Mengapa dari hari minggu kemarin tidak kelihatan? oh.... Doni sakit, minggu kemarin mamanya menelepon kakak memberitahukan kalau Doni sakit dan tidak dapat datang ke sekolah minggu. Albert sedih sekali mendengar hal itu. Pulang dari sekolah minggu, wajah Albert kelihatan murung. Papanya bertanya mengapa wajahmu murung? Biasanya pulang dari sekolah minggu kamu selalu gembira. Ada apa? albert sedih Pa... Doni tidak datang ke sekolah minggu karena sakit. Albert sebenarnya ingin berkunjung melihat Doni di rumahnya, tetapi siang nanti kita sekeluarga harus pergi ke rumah Opa yang berulang tahun. Itu berarti Albert tidak dapat pergi ke rumah Doni. Albert semakin sedih. Papanya melihat muka Albert murung, lalu bertanya, Apa yang sedang kamu pikirkan Albert? Eeeh, ini Pa, Albert sebetulnya ingin ke rumah Doni, tapi kita harus ke rumah Opa, ya? Bolehkah mampir sebentar saja ke erumah Doni, sebelum ke rumah Opa? Papa mengerti keinginan Albert, baiklah, nanti Papa akan beri tahu Mama kalau kita mampir sebentar ke rumah Doni, sebelum pergi ke rumah Opa. Albert senang sekali mendengar hal itu. Terima kasih, Pa, kata Albert sambil tersenyum. Nah... adik-adik sama seperti Bapak Nehemia. Ia adalah orang Israel yang menetap di Persia. Sebetulnya ia cukup beruntung karena dipercaya sebagai juru minuman raja. Pekerjaannya adalah mempersiapkan minuman bagi Raja Persia. Tentunya ia harus menjamin Raja tidak diracun dan mendapat minuman yang baik. Namun saat itu kelihatannya Nehemia sedang bersedih, wajahnya murung dan tidak bersemangat dalam bekerja. Ternyata ia sedih karena mendengar berita bahwa negeri kelahirannya yaitu Yerusalem rusak akibat perang dan gerbang kotanya habis dimakan api. Ia sedih karena bangsanya yang dahulu terkenal menjadi negeri yang sepi dan tak berpenghuni. Maka dia ingin memperbaiki negerinya dan membangun gerbang kota untuk melindungi penduduk di dalamnya. Tetapi bagaimana caranya ia menyampaikannya kepada raja, apakah raja setuju atau malah marah karena ia tidak setia? Akhirnya, raja bertanya apakah yang membuat mukamu muram?, dengan cara yang sangat sopan, Bapak Nehemia mengungkapkan perasaan sedihnya atas keadaan negeri kelahirannya dan menyatakan keinginannya kepada raja untuk pulang membangun tanah kelahirannya. Syukurlah raja dapat mengerti perasaan dan keinginan Nehemia. Rajapun memberi izin kepadanya untuk pulang dan memperbaiki negeri kelahirannya itu. Bahkan raja bersedia membantunya dengan memberinya bahan-bahan yang ia perlukan. Nah... adik-adik kalau kita mengungkapkan perasaan dan keinginan kita dengan baik, maka orang lain dapat lebih mudah mengerti apa yang kita rasakan dan inginkan. Dan firman Tuhan hari ini mengajarkan kita untuk tidak memendam perasaan, baik rasa sedih, amarah, kuatir, senang dll dan juga diajak untuk mengungkapkan perasaan kepada Tuhan dalam doa ataupun berbicara kepada orang tua dengan baikbaik. Tentu Tuhan akan membuka jalan agar segala permasalahan dapat teratasi dengan baik.

Melayani dengan Kasih

Melayani dengan Kasih

HARI MINGGU ADVENT 1 2 DESEMBER 2012 Tema : Berjaga-jaga Bacaan Kitab Suci : Mat 24 : 37-44 Nasihat supaya berjaga-jaga Tujuan Mengenalkan makna Adven dan makna lingkaran Adven pada anak-anak Mengajak anak untuk membangun sikap berjaga-jaga/mempersiapkan hati untuk menyambut kedatangan Yesus Gagasan Pendamping 1. Makna Masa Adven ADVEN berasal dari kata Adventus (bahasa latin) yang berarti kedatangan. Maka masa Adven adalah masa Menantikan Kedatangan. Kedatangan siapa? Kedatangan DIA yang dinantikan oleh semesta alam, ialah Sang Juru Selamat, Sang Raja Damai, Tuhan dan Raja Semesta Alam. Ada 3 (tiga) kegiatan pokok yang berkaitan dengan Adven: a. Kita mengenang kedatangan Yesus Kristus yang pertama yakni penjelmaanNya sebagai manusia b. Kita menyiapkan kedatanganNya secara sakramental yakni perayaan Natal c. Kita menantikan kedatanganNya yang mulia yaitu kedatanganNya pada akhir zaman Hal ini menuntut kita untuk selalu menata diri, meningkatkan iman dan takwa agar bila Tuhan datang dengan mulia kita didapati pantas menyambut Dia dan berbahagia bersamaNya. 2. Makna Lingkaran Adven Dalam masa Adven, Gereja Katolik memiliki kebiasan membuat lingkaran Adven dari ranting cemara dan diatasnya dipasang empat lilin, selain itu juga masih diberi asesoris lain seperti pita berwarna ungu. Lingkaran Adven memiliki banyak arti yaitu: a. Lingkaran Lingkaran adalah suatu bentuk tanpa awal dan akhir. Lingkaran ini melambangkan Tuhan yang abadi, tanpa awal dan akhir. Kita juga diajak untuk merenungkan bagaimana kehidupan kita, di sini dan sekarang ini, ikut ambil bagian dalam rencana keselamatan Allah yang kekal dan bagaimana kita berharap dapat ikut ambil bagian dalam kehidupan kekal di kerajaan surga. b. Rangkaian ranting cemara Ever Green Melambangkan Kristus datang guna memberi kita hidup baru melalui sengsara, wafat dan kebangkitan-Nya. Warna hijau merupakan symbol pengharapan. Selain itu juga dipilih daun pinus atau cemara yang tidak kunjung putus. Warna hijau juga melambangkan Kristus, Yang mati namun hidup kembali untuk selamanya. Evergreen juga melambangkan keabadian jiwa kita. Kristus datang ke dunia untuk memberikan kehidupan yang tahan pada bermacam-macam musim. Daun cemara tidak rontok dan tetap hijau pada musim gugur dan musim dingin. Ungkapan pengharapan yang tanpa akhir bagi kita. c. Lilin
Melayani dengan Kasih

Lilin berjumlah empat melambangkan keempat minggu dalam Masa Adven, yaitu masa persiapan kita menyambut Natal. Pada awal Masa Adven, sebatang lilin dinyalakan, kemudian setiap minggu berikutnya lilin lain mulai dinyalakan. Seiring dengan bertambah terangnya Lingkaran Adven setiap minggu dengan bertambah banyaknya lilin yang dinyalakan, kita pun diingatkan bahwa kelahiran Sang Terang Dunia semakin dekat. Semoga jiwa kita juga semakin menyala dalam kasih kepada Bayi Yesus. d. Pita berwarna ungu Melambangkan pertobatan, masa yang baik untuk melakukan puasa, renungan dan refleksi, rekoleksi dan retret. Penjelasan materi : Hendaklah kamu juga siap sedia, karena Anak Manusia datang pada saat yang tidak kamu duga (Mat 24:44). Kedatangan Anak Manusia kiranya dapat diartikan Hari Kelahiran Penyelamat Dunia atau pesta Natal atau saat kita dipanggil Tuhan (meninggal dunia). Hari pesta Natal dapat kita duga karena telah ditentukan jauh sebelumnya, namun kapan kita dipanggil Tuhan kiranya kita tidak tahu. Maka marilah kita senantiasa dalam keadaan siap sedia untuk dipanggil Tuhan serta berharap hidup mulia selama-lamanya di surga. Orang yang siap sedia pada umumnya dalam keadaan sehat, segar bugar baik secara jasmani maupun rohani, dalam keadaan bersih suci serta dengan jiwa besar dan hati rela berkorban untuk mempersembahkan diri terhadap panggilan Tuhan dalam pelayanan kepada sesamanya seperti : a. Doa pribadi dan bersama, anakanak sebaiknya dibiasakan berdoa secara teratur baik secara pribadi maupun bersama. b. Mengikuti perayaan Ekaristi, sejak dini anak-anak, remaja dan orang muda perlu diajak mengambil bagian secara aktif dalam perayaan ekaristi supaya mereka mengenal dan semakin mencintai Tuhan. c. Membaca dan merenungkan kitab suci, anak-anak, remaja dan orang muda diajak untuk semakin mengenal Allah yang menyelamatkan manusia. d. Ikut aktif dalam kelompok pembinaan iman seperti sekolah minggu, menjadi misdinar, PIA, kelompok koor dll. e. Ikut ambil bagian dalam kegiatan rekoleksi, retret, ziarah dll f. Melakukan perbuatan amal kasih terhadap sesama yang membutuhkan Masa Adven adalah masa penantian kedatangan Yesus Kristus dan merupakan masa yang tepat bagi anak-anak untuk diajak merefleksikan diri melalui dorongan orangtua, teman, kakak atau adik dan orang-orang disekitarnya. Kita mengajak mereka untuk memperbaiki diri, merubah sikap hidup menjadi lebih baik. Dengan demikian anak-anak siap dan pantas untuk menyambut kelahiran Yesus Kristus yang hadir di tengah-tengah manusia sebagai Sang juru selamat. Amin Selamat Melayani Kelas besar : Mat 24:44 Hendaklah kamu juga siap sedia, karena Anak Manusia datang pada saat yang tidak kamu duga 1. Lagu tema : Mari kita kerjasama 2. Aktivitas
Melayani dengan Kasih

3. 4. 5. 6.

a. Kelas kecil : mewarnai lilin harapan (terlampir) b. Kelas besar : games kelompok Lomba lari estafet Persiapan: 1) Ruangan yg cukup besar/diluar ruangan. Beri tanda dimana garis mulai (start) dan garis akhir (finish) 2) Tongkat atau sapu tangan untuk dipindahkan kepada anak yang mendapat giliran berlari 3) Sediakan hadiah 4) Anak-anak di bagi dalam beberapa kelompok dengan jumlah yang sama Cara bermain: 1) Setiap kelompok baris berurutan ke belakang di garis start. Anak yang berdiri paling depan memegang tongkat atau sapu tangan 2) Pendamping memberi aba-aba : BERSEDIA SIAP - LARI 3) Anak yang mendapat giliran lari harus berlari dengan satu kaki (kaki yg lain diangkat) sampai ke garis finish dan kembali lagi ke garis start sambil menyerahkan tongkat/sapu tangan kepada teman selanjutnya 4) Permainan berakhir bila semua anggota kelompok sudah mendapat giliran 5) Pemenangnya adalah kelompok yang paling cepat menyelesaikan tugas. Perutusan : di Minggu Adven pertama ini, aku mau rajin berdoa tiap hari untuk menyiapkan hatiku Persembahan Lagu penutup : Baca Kitab Suci Doa penutup

Melayani dengan Kasih

Tema Bacaan Kitab Suci Tujuan menyambut Yesus

MINGGU ADVEN KE-2 : PERTOBATAN : Lukas 3:1-6 : Anak mengetahui bagaimana menyiapkan diri untuk

Gagasan Pendamping : Wow! Natal tinggal sebentar lagi. Apakah kalian sudah siap merayakan Natal? Apa lagi yang perlu kita persiapkan lagi untuk persiapan Natal? ( berikan kesempatan adik-adik untuk menjawab).Masih ada satu pertanyaan lagi yang lebih penting daripada, Apakah kalian siap merayakan Natal? Pertanyaan itu adalah, Apakah kalian siap menyambut kedatangan Yesus? Dalam Kitab suci hari ini Luk 3:4b, kita dengar Yohanes Pembaptis berseru-seru kepada orang banyak,..Persiapkanlah jalan untuk Tuhan, luruskanlah jalan bagiNya. Apakah Yohanes Pembaptis menginginkan agar orang banyak bekerja memperbaiki jalan? Tidak. Ia ingin agar orang-orang menyiapkan diri untuk menyambut kedatangan Sang Penyelamat. Ia ingin agar orang-orang bertobat dan kembali kepada Allah. Sebab sebaik apapun seseorang, pastilah ada hal-hal buruk yang terjadi dalam kehidupan mereka. Contohnya, ketidakjujuran, egois, sombong, iri hati dan masih banyak lagi. Yohanes Pembaptis ingin agar orang-orang bertobat, sehingga Yesus dapat datang dan tinggal di tenggah-tengah mereka. Pada saat yang istimewa ini, kita harus memastikan bahwa kita telah siap menyambut kedatangan Yesus. Kita harus lihat jauh ke dalam hati kita dan memohon kepada Tuhan, agar Ia membuat kita bersih. Kita juga harus mohon, agar dapat berjalan berdampingan dengan Yesus setiap hari dalam hidup kita. Bertobat berarti dengan kesungguhan hati kita berjanji kepada Tuhan dan kepada diri kita sendiri tidak akan mengulang perbuatan yg tercela atau tidak terpuji itu lagi. Seperti tugas perutusan minggu lalu kita juga diminta melakukan pertobatan dimulai dari mau berdoa tiap hari.Apakah itu sudah kalian lakukan..? (tunggu jawaban adik-adik) Jika sudah Tuhan senang dengan perbuatan kalian dan Tuhan memberkati hidup anak-anak yang mau melakukan pertobatan dengan sungguh-sungguh. Jika belum, ayo mulai hari ini kita harus berusaha keras melakukan pertobatan dan berdoa pada Yesus agar kita dimampukan untuk bertobat. Dan semoga Tuhan menjagai hati kita agar kita tidak kembali ke jalan yang salah, yang tidak berkenan di hadapan Tuhan. Seperti kisah rasul Paulus, yang dulu bernama Saulus. Diceritakan bahwa dahulu Saulus telah berlaku kejam terhadap murid-murid Tuhan. Saulus tidak percaya adanya Tuhan. Dia hendak memburu mereka sampai ke Damsyik. Kis 9:3 Dalam perjalanannya ke Damsyik, ketika ia sudah dekat kota itu, tiba-tiba cahaya memancar dari langit mengelilingi dia. Ia rebah ke tanah dan Tuhan berbicara kepadanya: Saulus, Saulus, mengapakah engkau menganiaya Aku? 9:8 Saulus bangun dan berdiri, lalu membuka matanya, tetapi ia tidak dapat melihat apa-apa; mereka harus menuntun dia masuk ke Damsyik. ( Saulus buta, sekarang dia sengsara, butuh orang lain untuk menuntunnya ) 9:9 Tiga hari lamanya ia tidak dapat melihat dan tiga hari lamanya ia tidak makan dan minum. Saulus menetap di rumah Ananias sampai akhirnya Ananias mendapat perintah Tuhan untuk menumpangkan tangannya atas Saulus. 9:18 Dan seketika itu juga seolah-olah selaput gugur dari matanya, sehingga ia dapat melihat lagi. Ia bangun lalu dibaptis dan berganti nama menjadi Paulus.

Melayani dengan Kasih

Itulah cerita singkat tentang pertobatan Saulus yang semula kejam, tidak percaya Tuhan sekarang menjadi Percaya Tuhan, menjadi murid Tuhan dan rela mati demi nama Tuhan.

Kelas Besar Pagi yang cerah. Disebuah taman, yang tak jauh dari rumah, ketika waktu itu Anton sedang jalan-jalan seorang diri tak disangka dia bertemu dengan Bondan, temannya yang juga tetangganya yg sudah lama tidak pernah bertemu sejak Anton pindah rumah. Terjadilah percakapan antara 2 orang tersebut : Anton : hmm.. kamu Bondan ya..? Bondan : kamu Anton.. betul..? Anton : ya betul.. aku Anton tetangga sebelah rumahmu yang dulu, bagaimana kabarmu sekarang bon? Bondan : (sambil tersenyum lebar) kabarku baik ton.. lihat saja badanku yang sudah gemuk ini pertanda kalau aku sehat-sehat saja. Anton : benar juga katamu kabar teman-temanmu yang dulu kita sering bermain bersama seperti Soni, Romi, Agung.. bagaimana kabar mereka ya..? Bondan : wahh kasihan ton.. Anton : loh kasihan kenapa? Bondan : (wajah sedih) mereka akhirnya tidak lulus SD tahun ini, karena nilai-nilai mereka tidak mencukupi untuk kelulusan Anton : Ya Tuhan ternyata mereka akhirnya tinggal kelas toh.. Bondan : iya.. waktu itu aku sudah mengingatkan mereka agar mau belajar, aku pun juga sempat mengajak mereka belajar bersama tetapi mereka tidak menghiraukannya . Mereka asik dengan games baru mereka. Aku sudah mengingatkannya beberapa kali tetapi tetap saja seperti itu. Aku bersyukur ton sebab Tuhan masih mencintai aku , padahal pada waktu itu aku juga sempat ketagihan gara-gara main game itu, tetapi untung masih ada orang-orang disekitarku yang juga menjagai aku, mengingatkan aku untuk mau belajar demi kebaikanku. Dan aku pun sadar dan dengan tekad yang bulat aku mau lulus sekolah, aku pun sungguh-sungguh belajar. Anton : syukur kepada Allah bon, kamu akhirnya sadar dari kebiasaanmu yang suka main game tanpa kenal waktu, Tuhan sudah menyelamatkan kamu asal kamu sendiri benar-benar menyadari arti pertobatan itu. Kalau begitu nanti aku juga mau berdoa buat teman-teman kita semoga tahun ini mereka bisa lulus dan sadar dari perbuatannya yang keliru.. Bon, sekarang aku pamit pulang dulu, kapan-kapan kita lanjut bincang2 kita ya..? Bondan : ok, ton. Aku sendiri mau pulang. Sudah di tunggui orang rumah, ketemu lagi ya.. dahh Sepenggal percakapan di atas adalah contoh bahwa jika kita sungguh-sungguh bertobat maka Tuhan akan menyelamatkan kita dari dosa (maut). Sebaliknya jika kita setengah-setengah bertobat atau malah sama sekali tidak mau bertobat dari perbuatan kita yang salah maka hukuman dan maut yang akan kita terima. Marilah kita menyadari dosa2 kesalahan kita, mohon ampun kepada Tuhan, dan bersungguhsungguh di dalam pertobatan kita, dengannya kita akan diselamatkanNya. Tuhan memberkati. 6. Aktifitas : a. Kelas kecil

: Puzzel gambar Yesus menymbuhkan orang buta (terlampir)


Melayani dengan Kasih

Kelas besar Kls 1-2 : mengisi teka teki, apabila mengerjakan dengan benar, maka pada kotak yang bercetak tebal akan menemukan sebuah nama. Siapakah dia? (terlampir) Kls 3-6 : memasangkan pernyataan I dengan pernyataan II, sehingga menjadi kalimat yang baik. (terlampir) 7. Ayat Hafalan : Lukas 3 : 4b Persiapkanlah jalan untuk Tuhan, Luruskanlah jalan bagiNya 8. Perutusan : saya mau berubah menjadi lebih baik lagi untuk menyiapkan diri menyambut Natal 9. Persembahan Lagu Penutup : baca kitab suci doa tiap hari 10. Doa Penutup ; Terima kasih Tuhan untuk kasih setiaMU yang ku alami dalam hidupku, hari ini kami diajarkan kembali untuk lebih mempersiapkan diri dalam menyambut kedatangan PUteraMu lewat pertobatan. Terimalah tobat hati kami. Amin.

b.

Melayani dengan Kasih

Melayani dengan Kasih

10

11

12

13

14

15

16

Aktifitas kelas 1-2

Melayani dengan Kasih

Pertanyaannya : 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. Pontius Pilatus adalah wali negeri..... .....dan berilah dirimu dibaptis Yesus dilahirkan pada masa kekuasaan raja..... Ibu Yesus.... Kata yang berarti : Allah menyertai kita...... Malaikat yang menyampaikan kabar sukacita kepada Maria..... Saudara Maria, isteri dari Zakaria..... Murid Yesus yang menyangkal sebanyak 3 kali...... Karena Herodes akan membunuh Yesus, maka malaikat menyuruh Yusuf membawa bayi itu ke..... Bagi manusia tidak mungkin, tapi bagi Allah tidak ada sesuati yang..... Yesus dilahirkan di kota.... Salah satu buah Roh adalah.... Bayi Maria dan Yusuf terbaring di dalam..... Untuk menjadi anggota gereja kita harus di...... Yang menunjukan jalan kepada para majus..... Tindakan yang melanggar hukum Allah adalah.....

Melayani dengan Kasih

You might also like