You are on page 1of 10

GNEISS

Gneiss adalah typical dari jenis batuan metamorf, batuan ini terbentuk pada saat batuan sedimen atau batuan beku yang terpendam pada tempat yang dalam mengalami tekanan dan temperatur yang tinggi. Hampir dari semua jejak jejak asli batuan ( termasuk kandungan fosil) dan bentuk bentuk struktur lapisan ( seperti layering dan ripple marks) menjadi hilang akibat dari mineral-mineral mengalami proses migrasi dan rekristalisasi. Pada batuan ini terbentuk goresan goresan yang tersusun dari mineral mineral seperti hornblende yang tidak terdapat pada batuan batuan sediment. Pada batuan gneiss, kurang dari 50 persen dari mineral mineral menjadi mempunyai bentuk bentuk penjajaran yang tipis dan terlipat pada lapisanlapisan. Kita dapat melihat bahwasannya tidak seperti pada batuan schist yang mempunyai pensejajaran mineral yang sangat kuat, batuan gneiss tidak retak atau hancur sepanjang bidang dari pensejajaran mineral tersebut, dan terbentuk urat-urat yang tebal yang terdiri dari butiran-butiran mineral di dalam batuan tersebut, hal ini tidak seperti kebanyakan bentuk bentuk perlapisan yang terdapat pada batuan schist. Dengan proses metamorfosa lebih lanjut batuan gneiss dapat berubah menjadi magmatite dan akhirnya terkristalisasi secara total menjadi batuan granit. Asal Warna Ukuran butir Struktur Komposis Derajat metamorfisme Ciri khas : Metamorfisme regional siltstone, shale, granit : Abu-abu : Medium Coarse grained : Foliated (Gneissic) : Kuarsa, feldspar, amphibole, mika : Tinggi : Kuarsa dan feldspar nampak berselang-seling dengan lapisan tipis kaya amphibole dan mika.

MARMER

Marmer adalah batuan kristalin kasar yang berasal dari batu gamping atau dolomit. Marmer yang murni berwarna putih dan terutama disusun oleh mineral kalsit. Terbentuk ketika batu gamping mendapat tekanan dan panas sehingga mengalami perubahan dan rekristalisasi kalsit. Utamanya tersusun dari kalsium karbonat. Marmer bersifat padat, kompak dan tanpa foliasi. Marmer atau batu pualam merupakan batuan hasil proses metamorfosa atau malihan dari batu gamping. Pengaruh suhu dan tekanan yang dihasilkan oleh gaya endogen menyebabkan terjadi rekristalisasi pada batuan tersebut membentuk berbagai foliasi mapun non foliasi. Akibat rekristalisasi struktur asal batuan membentuk tekstur baru dan keteraturan butir. Marmer Indonesia diperkirakan berumur sekitar 3060 juta tahun atau berumur Kuarter hingga Tersier. Asal : Metamorfisme batu gamping, dolostone Warna : Bervariasi Ukuran butir : Medium Coarse Grained Struktur : Non foliasi Komposisi : Kalsit atau Dolomit Derajat metamorfisme : Rendah Tinggi Ciri khas : Tekstur berupa butiran seperti gula, terkadang terdapat fosil, bereaksi dengan HCl.

Shicst

Skist adalah typical dari jenis batuan metamorf, batuan ini terbentuk pada saat batuan sediment atau batuan beku yang terpendam pada tempat yang dalam mengalami tekanan dan temperatur yang tinggi. Hampir dari semua jejak jejak asli batuan ( termasuk kandungan fosil) dan bentuk bentuk struktur lapisan ( seperti layering dan ripple marks) menjadi hilang akibat dari mineral-mineral mengalami proses migrasi dan rekristalisasi. Pada batuan ini terbentuk goresan goresan yang tersusun dari mineral mineral seperti hornblende yang tidak terdapat pada batuan batuan sediment. Asal : Metamorfisme siltstone, shale, basalt Warna : Hitam, hijau, ungu Ukuran butir : Fine Medium Coarse Struktur : Foliated (Schistose) Komposisi : Mika, grafit, hornblende Derajat metamorfisme : Intermediate Tinggi Ciri khas : Foliasi yang kadang bergelombang, terkadang terdapat kristal garnet

Slate

Slate merupakan batuan metamorf terbentuk dari proses metamorfosisme batuan sedimen Shale atau Mudstone (batulempung) pada temperatur dan suhu yang rendah. Memiliki struktur foliasi (slaty cleavage) dan tersusun atas butir-butir yang sangat halus (very fine grained). Asal Warna Ukuran butir Struktur Komposisi : Metamorfisme Shale dan Mudstone : Abu-abu, hitam, hijau, merah : Very fine grained : Foliated (Slaty Cleavage) : Quartz, Muscovite, Illite

Derajat metamorfisme : Rendah Ciri khas : Mudah membelah menjadi lembaran tipis

Phyllite

Phyllite adalah jenis batuan metamorf foliated terutama terdiri dari kuarsa, serisit mika, dan klorit; batu itu merupakan gradasi dalam derajat metamorfosis antara batu tulis dan sekis mika. Menit kristal grafit, serisit, klorit atau memberikan kemilau, halus kadang-kadang emas pada permukaan belahan dada (atau schistosity). Phyllite terbentuk dari metamorfosis lanjutan dari batu tulis. Para protolith (atau batuan induk) untuk phyllite merupakan serpih atau pelite. Mineral penyusunnya plat lebih besar daripada yang di batu tulis tetapi tidak terlihat dengan mata telanjang. Phyllites dikatakan memiliki "tekstur phyllitic" dan biasanya diklasifikasikan sebagai memiliki nilai rendah dalam fasies metamorf regional. Phyllite memiliki fissility baik (kecenderungan untuk membagi ke dalam lembar) dan akan membentuk bawah rendah kondisi metamorf kelas. Phyllites biasanya hitam ke abu-abu kehijauan atau abu-abu terang. Foliation ini biasanya berkerut atau bergelombang dalam penampilan.

Amphibolite

Amphibolite adalah batuan metamorf dengan komposisi kaya amphibole dan plagioclase. Mica, quartz, garnet dan epidote juga dapat hadir. Amphibolite hasil dari metamorfisme basalt, gabbro dan batuan lain yang kaya besi dan magnesium. Beberapa amphibolite memperlihatkan perkembangan foliasi ketika mica atau mineral pipih lainnya cukup melimpah.

Hornfels

Hornfels adalah batuan metamorf tidak terfoliasi berbutir halus yang sangat keras dan padat. Butirannya biasanya mikroskopik dan sangat menyatu (welded) menjadi mozaik yang teratur. Mineral pipih seperti mica memiliki orientasi acak dan muncul mineral temperatur tinggi. Hornfels biasanya berwarna gelap dan kelihatannya seperti basalt, rijang gelap (flint) atau batugamping berbutir halus. Batuan ini hasil dari metamorfisme disekitar intrusi batuan beku yang mengalami rekristalisasi sebagian atau keseluruhan pada batuan disekelilingnya. Batuan asalnya biasanya adalah shale walaupun lava, schist dan batuan lain bisa saja berubah menjadi hornfels.

Serpentinite

Batuan serpentinite termasuk pada batuan malihan. Berasal dari perut bumi di bawah lantai dasar samudera. Batu ini malihan dari batu ultra basa hasil pembekuan magma pada kerak samudra. Sedangkan batu ultrabasa sendiri batuan asalnya dari peridotite dan dunite, banyak mengandung mineral olivine yang menyebabkan berwarna hijau. Batu-batu ini berubah ketika bersentuhan dengan air laut . Kemudian batu ultrabasa bergerak bersama lempeng samudera, kemudian masuk zona subduksi, terjadi proses penunjaman disertai

metamorfosa kedua menjadi batu serpentinite, dan terakhir muncul ke luar perut bumi disertai retak-retak dikarenakan tekanan.

Eclogites

Eclogites adalah batu , di bawah tekanan dan temperatur eclogite cetak di metamorf itu. Kajian eclogites berguna dalam paleogeografi rekonstruksi. Jika eclogites dengan basal (= MORB pertengahan laut Ridge Basalt) kimia terjadi, ini menunjukkan bahwa kerak samudera di Palosubduktionszone dan dikirim pada kedalaman besar tertelan. Tentang dating batuan dapat juga perkiraan tentang sejarah awal lempeng tektonik di Bumi lakukan. Dia sehingga terpadat dari semua batu silikat , yang pada permukaan terbuka , sangat kuat dan tahan cuaca. Karena distribusi terbatas masih jarang dimanfaatkan. Eclogites dengan basal komposisi kimia yang terdiri dari hijau clinopyroxene ( omphazitreich : (Ca, Na) (Mg, Al) Si O 2 6) dan merah garnet ( pyropreich ). Selain itu, banyak kuarsa , kyanite , rutil , titanite dan pirit mengandung.. Eclogites dengan granit kimia sering mengandung aluminium-kaya mika putih (phengite). Karakteristik semua jenis eclogites adalah kurangnya plagioklas ( feldspar ), yang setelah albite reaksi = jadeite + kuarsa yang ditambang di booster. Pada tekanan yang sangat tinggi ( tinggi tekanan metamorfosa-ultra ) juga dapat coesite , modifikasi tekanan tinggi kuarsa , dan berlian dimasukkan. Ditemukan di sadang, Kebumen.

Milonit

Milonit

merupakan

batuan

metamorf

kompak.

Terbentuk

oleh

rekristalisasi dinamis mineral-mineral pokok yang mengakibatkan pengurangan ukuran butir-butir batuan. Butir-butir batuan ini lebih halus dan dapat dibelah seperti schistose. Asal Warna Ukuran butir Struktur Komposisi : Metamorfisme dinamik : Abu-abu, kehitaman, coklat, biru : Fine grained : Non foliasi : Kemungkinan berbeda untuk setiap batuanDerajat metamorfisme : Tinggi Ciri khas : Dapat dibelah-belah

You might also like