Professional Documents
Culture Documents
MANAJEMEN PEMASARAN
Oleh NURHADI
Pasar konsumen :
Adalah semua individu dan rumah tangga yang membeli atau memperoleh barang dan/atau jasa untuk konsumsi pribadi (digunakan sendiri).
Perilaku konsumen :
Bagaimana konsumen memberikan respon atas berbagai usaha emasaran yang dilakukan oleh perusahaan? Bagaimana konsumen memberikan respon terhadap sifat-sifat produk, harga, iklan, tempat penjualan, dll.? Perilaku konsumen dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik faktor internal dari dalam maupun faktor eksternal dari luar dirinya.
RESPON PEMBELI : Pilihan produk Pilihan merek Pilihan agen Pilihan waktu membeli Jumlah pembelian Dll
Budaya adalah penyebab paling mendasar dari keinginan dan tingkah laku seseorang. Orang Cina makan memakai sumpit, orang Amerika memakai pisau dan garpu, orang melayu memakai sendok. Sementara, untuk pakaian, orang Arab suka warna putih, orang Afrika suka motif warna warni, orang Badui memilih warna hitam, dll. Lebih sempit dari budaya, adalah sub-budaya, yaitu sekelompok orang yang memiliki sistem nilai sama berdasarkan pengalaman hidup dan situasi. Termasuk dalam hal ini adalah kelompok-kelompok menurut agama, suku bangsa, dan wilayah geografi. Banyak sub-budaya yang merupakan segmen pasar tersendiri dan signifikan.
Perilaku budaya juga bergantung pada kelas sosial seseorang. Kelas sosial adalah bagian masyarakat yang relatif permanen dan teratur dengan para anggotanya menganut nilai-nilai, minat, dan tingkah laku yang serupa.
Kelompok sosial elit yang hidup dari kekayaan berlimpah (pemegang warisan, pengusaha besar, pejabat tinggi)
Pengkomsumsi semua jenis barang sangat mewah dan berselera tinggi (perhiasan, lukisan, fixed assets) Gemar mengadakan pesta eksklusif Sebagai kelompok kecil sering menjadi panutan, termasuk pola konsumsinya.
Kelompok yang berpendapatan tinggi melalui kemampuannya yang menonjol dalam suatu bidang keahlian atau usaha/bisnis.
Umumnya berasal dari kelas menengah Cenderung aktif dalam kegiatan sosial Berupaya membeli simbol status bagi diri mereka sendiri dan anak-anaknya, seperti rumah mewah dengan kolam renang, sekolah, mobil mewah, kapal pesiar Pola konsumsinya yang mencolok dimaksudkan untuk dikagumi oleh kelas sosial dibawahnya. Ambisinya adalah untuk masuk ke kelas paling atas, suatu status yang kemungkinan besar akan dicapai oleh anak mereka dan bukan mereka sendiri.
Lapisan sosial yang cukup besar, merupakan pekerja kasar kelas atas.
Taat beragama dan menaati hukum. Bagi mereka rumah sangat penting, dan mereka suka membenahi rumah mereka supaya menjadi rapi dan apik. Membeli perabot rumah tangga yang biasa-biasa saja dan banyak mengerjakan sendiri pekerjaan yang terdapat di sekitar rumah. Suka membeli pakaian yang rapi dan bersih daripada membeli pakaian modis dengan selera dan harga yang tinggi. Mendambakan penghargaan, dan dorongan utama mereka adalah mendapatkan rasa aman. Para suami merupakan penggemar olah raga dan kegiatan di alam terbuka, pecandu rokok. Para istri menghabiskan waktu terutama untuk urusan rumah tangga.
A. KELOMPOK
Perilaku seseorang dipengaruhi oleh banyak kelompokkelompok kecil, yaitu ;
Kelompok primer, mempunyai interaksi reguler tetapi informal seperti keluarga, teman, tetangga, rekan kerja, dll.
Kelompok skunder, mempunyai interaksi lebih formal dan kurang reguler seperti kelompok keagamaan, asosiasi profesi, dan serikat pekerja.
Kelompok acuan, yaitu kelompok yang sering menjadi acuan seseorang walaupun ybs. bukan merupakan anggota dan tidak pernah berinteraksi secara langsung dengan kelompok tersebut.
B. KELUARGA
Anggota keluarga dapat amat mempengaruhi perilaku pembeli. Suami, isteri, dan anak-anak, masing-masing sering memiliki peran dan pengaruh tersendiri dalam proses pembelian.
A.
B.
PEKERJAAN
Pekerjaan seseorang mempengaruhi barang dan jasa yang dibelinya. Misalnya, pekerja kasar cenderung membeli lebih banyak pakaian untuk bekerja, sedangkan pekerja kantor membeli lebih banyak jas dan dasi.
C.
SITUASI EKONOMI
Situasi ekonomi seseorang mempengaruhi pilihan produk yang akan dibelinya. Misalnya, orang semakin sering pergi ke tempat hiburan pada waktu kondisi ekonominya baik.
D.
GAYA HIDUP
Orang yang berasal dari sub-budaya, kelas sosial, dan pekerjaan yang sama mungkin mempunyai gaya hidup yang jauh berbeda. Gaya hidup adalah pola kehidupan seseorang yang diwujudkan dalam aktivitas, interes, dan opininya. Di masyarkat kita mengenal gaya hidup sederhana, boros, glamor, santai, disiplin, pekerja keras, dll.
E.
1.
2.
PASUTRI BARU
Keadaan keuangan lebih baik, tingkat pembelian tertinggi, terutama durable goods dan liburan.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
A.
MOTIVASI
Seseorang memiliki banyak kebutuhan pada saat yang sama, namun tidak semua kebutuhan tersebut mampu memotivasi/mendorongnya untuk bertindak memenuhi kebutuhannya tersebut. Kebutuhan berubah menjadi motif kalau merangsang sampai tingkat intensitas yang mencukupi.
B.
PERSEPSI
Persepsi adalah proses yang dilalui orang dalam memilih, mengorganisasikan, dan menginterpretasikan informasi guna membentuk gambaran yang berarti mengenai dunia. Perbedaan persepsi lah yang menyebabkan terhadap barang/objek yang sama ada orang yang mengatakan barang/objek tersebut baik atau tidak, indah atau tidak, dll.
C.
PENGETAHUAN
Jika orang bertindak, mereka belajar. Pembelajaran menggambarkan perubahan tingkah laku individual yang muncul dari pengalaman. Pembelajaran berlangsung melalui saling pengaruh dari dorongan, rangsangan, respons, dan pembenaran.
Sikap menguraikan evaluasi, perasaan, dan kecenderungan dari seseorang terhadap suatu objek atau ide yang relatif konsisten.
Sikap menempatkan orang dalam suatu kerangka pemikiran mengenai menyukai atau tidak menyukai sesuatu. Orang mempunyai sikap terhadap agama, politik, pakaian, makanan, musik, dan hampir segala sesuatu yang lain.
Keterlibatan tinggi Perbedaan besar antar merek Sedikit Perbedaan antar merek
Keterlibatan rendah
Konsumen sangat terlibat dalam proses membeli, dan menyadari perbedaan penting diantara merek-merek Biasanya untuk produk yang mahal, jarang dibeli, berisiko, dan amat berkesan
Biasanya produknya mahal, jarang dibeli, dan berisiko Pembeli memilih sambil mempelajari apa yang tersedia, tapi akan cepat membeli karena perbedaan merek tidak penting Pembeli merespon terutama terhadap harga yang pantas atau kemudahan waktu/tempat pembelian Tindakan bagi pemasar :
Penting : harga, lokasi, dan tenaga penjual yang efektif Komunikasi pemasaran untuk menyokong keyakinan agar konsumen merasa sreg dengan keputusannya.
Konsumen kurang terlibat dalam proses membeli, dan tidak terdapat perbedaan nyata antar merek Biasanya produknya murah dan/atau sering dibeli Konsumen tidak membentuk sikap terhadap sebuah merek, tapi memilihnya karena sudah biasa dikenalnya Tindakan bagi pemasar : Lebih efektif untuk memanfaatkan promosi harga dan penjualan sebagai perangsang bagi pembeli Iklan harus menekankan sebagian kecil hal-hal yang penting saja, menggunakan simbol-simbol visual dan perumpaan yang mudah diingat dan berkaitan erat dengan merek. Iklan dengan pesan singkat tetapi sering diulang-ulang
Keterlibatan konsumen dalam proses membeli rendah, tetapi terdapat perbedaan antar merek Konsumen seringkali melakukan pergantian merek, karena bosan atau sekedar untuk mencoba-coba merek lain (dan bukan karena tidak puas).
1. Mengenali kebutuhan
2. Pencarian informasi 3. Evaluasi alternatif
4. Keputusan membeli
5. Tingkah laku pasca pembelian