You are on page 1of 11

Wednesday, September 30, 2009

KONSEP TUMBUH PERKEMBANGAN MANUSIA


01:55 | Posted by Ikhsanudin | Edit Post

Konsep Tumbuh Perkembangan Manusia Tujuan Instruksional Khusus Setelah proses pembelajaran, mahasiswa mampu: Menjelaskan defenisi pertumbuhan dan perkembangan Menjelaskan ciri-ciri tumbuh kembang Menyebutkan dan menjelaskan prinsip-prinsip tumbuh kembang Menyebutkan dan menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi tumbuh kembang Menyebutkan dan menjelaskan tahap-tahap tumbuh kembang manusia Menyebutkan dan menjelaskan teori-teori tumbuh kembang Menjelaskan aplikasi konsep tumbuh kembang dalam keperawatan

Defenisi Pertumbuhan dan Perkembangan Pertumbuhan: Perubahan fisik Peningkatan jumlah sel Ukuran Kuantitatif Tinggi badan, berat badan, ukuran tulang, gigi Pola bervariasi Perkembangan: Kualitatif Maturation Sistematis, progresif dan berkesinambungan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tumbuh Kembang Faktor Genetika Faktor keturunan - - masa konsepsi Bersifat tetap atau tidak berubah sepanjang kehidupan Menentukan beberapa karakteristik seperti jenis kelamin, ras, rambut, warna, mata, pertumbuhan fisik, sikap tubuh dan beberapa keunikan psikologis seperti temperamen Potensi genetika yang bermutu hendaknya dapat berinteraksi dengan lingkungan secara positif sehingga diperoleh hasil akhir yang optimal Faktor Eksternal/Lingkungan Mempengaruhi individu setiap hari mulai konsepsi sampai akhir hayatnya, dan sangat menentukan tercapai atau tidaknya potensi bawaan Faktor eksternal yang cukup baik akan memungkinkan tercapainya potensi bawaan, sedangkan yang kurang baik akan menghambatnya

Tahap-Tahap Tumbuh Kembang Manusia Neonatus (lahir - 28 hari) Pada tahap ini, perkembangan neonatus sangat memungkinkan untuk dikembangkan sesuai keinginan Implikasi keperawatan: membantu orang tua untuk mengindefikasi dan menemukan kebutuhan yang tidak ditemukan Bayi (1 bulan 1 tahun) Bayi usia 1-3 bulan: Mengangkat kepala Mengikuti obyek dengan mata Melihat dengan tersenyum Bereaksi terhadap suara atau bunyi Mengenal ibunya dengan penglihatan, penciuman, pendengaran dan kontak Menahan barang yang dipegangnya Mengoceh spontan atau bereaksi dengan mengoceh Bayi usia 3-6 bulan: Mengangkat kepala sampai 900 Mengangkat dada dengan bertopang tangan Belajar meraih benda-benda yang ada dalam jangkauannya atau diluar jangkauannya Menaruh benda-benda dimulutnya Berusaha memperluas lapang pandang Tertawa dan menjerit karena gembira bila diajak bermain Mulai berusaha mencari benda-benda yang hilang Bayi 6-9 bulan: Duduk tanpa dibantu Tengkurap dan berbalik sendiri Merangkak meraih benda atau mendekati seseorang Memindahkan benda dari satu tangan ke tangan yang lain Memegang benda kecil dengan ibu jari dan jari telunjuk Bergembira dengan melempar benda-benda Mengeluarkan kata-kata tanpa arti Mengenal muka anggota keluarga dan takut pada orang lain Mulai berpartisipasi dalam permainan tepuk tangan Bayi 9-12 bulan: Berdiri sendiri tanpa dibantu Berjalan dengan dituntun Meniru suara Mengulang bunyi yang didengarnya Belajar menyatakan satu atau dua kata Mengerti perintah sederhana atau larangan Minat yang besar dalam mengeksplorasi sekitarnya Ingin menyentuh apa saja dan memasukkan benda-benda ke mulutnya Berpartisipasi dalam permainan Implikasi Keperawatan: mengontrol lingkungan sekitar bayi sehingga kebutuhan

perkembangan fisik dan psikologis bayi dapat terpenuhi. Todler (1-3 tahun) Peningkatan kemampuan psikososial dan perkembangan motorik Anak usia 12-18 bulan Mulai mampu berjalan dan mengeksplorasi rumah serta sekeliling rumah Menyusun 2 atau 3 kotak Dapat mengatakan 5-10 kata Memperlihatkan rasa cemburu dan rasa bersaing Anak usia 18-24 bulan Mampu naik turun tangga Menyusun 6 kotak Menunjuk mata dan hidungnya Menyusun dua kata Belajar makan sendiri Menggambarkan garis di kertas atau pasir Mulai belajar mengontrol buang air besar dan buang air kecil Menaruh minat kepasa apa yang dikerjakan oleh orang yang lebih besar Memperlihatkan minat kepada anak lain dan bermain-main dengan mereka Anak usia 2-3 tahun Anak belajar meloncat, memanjat, melompat dengan satu kaki Membuat jembatan dengan 3 kotak Mampu menyusun kalimat Mempergunakan kata-kata saya Bertanya Mengerti kata-kata yang ditujukan kepadanya Menggambar lingkaran Bermain dengan anak lain Menyadari adanya lingkungan lain di luar keluarganya Implikasi Keperawatan: Keamanan sangat penting. Strategi untuk mencegah risiko keselamatan harus dilakukan secara seimbang agar perkembangan anak tetap optimal. Pre Sekolah (3-6 tahun) Dunia pre sekolah berkembang. Selama bermain, anak mencoba pengalaman baru dan peran sosial. Pertumbuhan fisik lebih lambat. Anak usia 3-4 tahun Berjalan-jalan sendiri mengunjungi tetangga Berjalan pada jari kaki Belajar berpakaian dan membuka pakaian sendiri Menggambar garis silang Menggambar orang (hanya kepala dan badan) Mengenal 2 atau 3 warna Bicara dengan baik Bertanya bagaimana anak dilahirkan Mendengarkan cerita-cerita Bermain dengan anak lain

Menunjukkan rasa sayang kepada saudara-saudaranya Dapat melaksanakan tugas-tugas sederhana Anak usia 4-5 tahun Mampu melompat dan menari Menggambarkan orang terdiri dari kepala, lengan dan badan Dapat menghitung jari-jarinya Mendengar dan mengulang hal-hal penting dan cerita Minat kepada kata baru dan artinya Memprotes bila dilarang apa yang diinginkannya Membedakan besar dan kecil Menaruh minat kepada aktivitas orang dewasa Anak usia 6 tahun Ketangkasan meningkat Melompat tali Bermain sepeda Menguraikan objek-objek dengan gambar Mengetahui kanan dan kiri Memperlihatkan tempertantrum Mungkin menentang dan tidak sopan Implikasi Keperawatan: Beri kesempatan untuk bermain dan berinteraksi sosial. Usia Sekolah (6-12 tahun) Kelompok teman sebaya mempengaruhi perilaku anak. Perkembangan fisik, kognitif dan sosial meningkat. Anak meningkatkan kemampuan komunikasi. Anak usia 6-7 tahun Membaca seperti mesin Mengulangi tiga angka mengurut ke belakang Membaca waktu untuk seperempat jam Anak wanita bermain dengan wanita Anak laki-laki bermain dengan laki-laki Cemas terhadap kegagalan Kadang malu atau sedih Peningkatan minat pada bidang spiritual Remaja (12-18/20 tahun) Konsep diri berubah sesuai dengan perkembangan biologi Mencoba nilai-nilai yang berlaku Pertambahan maksimum pada tinggi, berat badan Stres meningkat terutama saat terjadi konflik Anak wanita mulai mendapat haid, tampak lebih gemuk Berbicara lama di telepon, suasana hati berubah-ubah (emosi labil), kesukaan seksual mulai terlihat Menyesuaikan diri dengan standar kelompok Anak laki-laki lebih menyukai olahraga, anak wanita suka bicara tentang pakaian, make-up Hubungan anak-orang tua mencapai titik terendah, mulai melepaskan diri dari orang tua Takut ditolak oleh teman sebaya

Pada akhir masa remaja: mencapai maturitas fisik, mengejar karir, identitas seksual terbuka, lebih nyaman dengan diri sendiri, kelompok sebaya kurang begitu penting, emosi lebih terkontrol, membentuk hubungan yang menetap Implikasi Keperawatan: Bantu remaja untuk mengembangkan kemampuan koping atau strategi mengatasi konflik Dewasa Muda (20-40) Gaya hidup personal berkembang Membina hubungan dengan orang lain Ada komitmen dan kompetensi Membuat keputusan tentang karir, pernikahan dan peran sebagai orang tua Individu berusaha mencapai dan menguasai dunia, kebiasaan berpikir rasional meningkat Pengalaman pendidikan, pengalaman hidup dan kesempatan dalam pekerjaan meningkat Implikasi Keperawatan: Menerima gaya hidup yang mereka pilih, membantu dalam penyesuaian diri, menerima komitmen dan kompetensi mereka, dukung perubahan yang penting untuk kesehatan Dewasa Menengah (40-65 tahun) Gaya hidup mulai berubah karena perubahan-perubahan yang lain, seperti anak meninggalkan rumah Anak-anaknya telah tumbuh dewasa dan mulai meningkatkan rumah Dapat terjadi perubahan fisik seperti muncul rambut uban, garis lipatan pada muka, dan lain-lain Waktu untuk bersama lebih banyak Istri menopause, pria ingin merasakan kehidupan seks dengan cara menikah lagi (dangerous age) Implikasi Keperawatan: Bantu individu membuat perencanaan sebagai antisipasi terhadap perubahan hidup, untuk menerima faktor-faktor risiko yang berhubungan dengan kesehatan dan fokuskan perhatian individu pada kekuatan, bukan pada kelemahan Dewasa Implikasi Keperawatan : Bantu individu dalam perawatan diri dan mempertahankan kemampuan mandirinya jika memungkinkan a. Young-old (tua-muda), 65-74 tahun: Beradaptasi dengan masa pensiun (penurunan penghasilan), beradaptasi dengan perubahan fisik, dapat berkembang penyakit kronik. b. Middle-old (tua-menengah), 75-84 tahun: Diperlukan adaptasi terhadap penurunan kecepatan dalam pergerakan, kemampuan sensorik dan peningkatan ketergantungan terhadap orang lain. Implikasi Keperawatan: Bantu individu untuk menghadapi kehilangan (pendengaran, penglihatan, kematian orang tercinta). c. Old-old (tua-tua), 85 tahun keatas: Terjadi peningkatan gangguan kesehatan fisik. Implikasi Keperawatan: Bantu individu dalam perawatan diri dan mempertahankan kemampuan mandirinya jika memungkinkan. Ciri-Ciri Tumbuh Kembang

- Perubahan dalam aspek fisik dan psikis - Perubahan dalam proporsi - Lenyapnya tanda-tanda yang lama - Diperoleh tanda-tanda baru Prinsip-Prinsip Tumbuh Kembang Proses yang teratur, berurutan, rapi dan kontinyu - - - maturasi, lingkungan dan faktor genetik Pola yang sama, konsisten dan kronologis, dapat diprediksi Variasi waktu muncul (onset), lama, dan efek dari tiap tahapan tukemb Mempunyai ciri khas Perkembangan suatu aspek dapat dipercepat atau diperlambat Perkembangan aspek-aspek tertentu berjalan sejajar atau berkorelasi dengan aspek lainnya Perkembangan terjadi dalam tempo yang berlainan Perkembangan suatu aspek dapat dipercepat atau diperlambat Perkembangan aspek-aspek tertentu berjalan sejajar atau berkorelasi dengan aspek lainnya Perkembangan terjadi dalam tempo yang berlainan
http://www.ikhsanudin.co.cc/2009/09/konsep-tumbuh-perkembangan-manusia.html

KONSEP TUMBUH KEMBANG


Sebagai pemberi pelayanan keperawatan, perawat memeberikan pelayanan dari mulai manusia sebelum lahir sampai dengan meninggal, dalam merawat kasus yang samapun tindakan yang diberikan akan sangat berdeda karena setiap orang adalah unik, sehingga seorang perawat dituntut untuk mengerti proses tumbuh kembang. Tumbuh kembang merupakan hasil dari 2 faktor yang berinteraksi yaitu 1. faktor herediter 2. faktor lingkungan. Manusia dalam tumbuh dan berkembang dipengaruhi oleh kondisi: 1. 2. 3. 4. 5. fisik kogniti psikologis moral spiritual

Tumbuh kembang merupakan proses yang dinamis dan terus menerus. Prinsip tumbuh kembang 1. 2. 3. 4. 5. tumbuh kembang terus menerus dan komplek tumbuh kembang merupakan proses yang teratur dan dapat diprediksi tumbuh kembang berbeda dan terintegrasi setiap aspek tumbuh kembang berbeda dalah setiap tahapnya dan dapat dimodifikasi tahapan tumbang spesifik untuk setiap orang

Prinsip Perkembangan dari Kozier dan Erb 1. manusia tumbuh secara terus menerus 2. manusia mengikuti bentuk yang sama dalam pertumbuhan dan perkembangan 3. manusia berkembang menyebabkan dia mendapatkan proses pembelajaran dan kematangan 4. masing-masing tahapan perkembangan memiki karakteristik tertentu 5. selama bayi (infancy) dan balita merupakan saat pembentukan perilaku, gaya hidup, dan bentuk pertumbuhan. Tumbuh kembang adalah Orderly (tertib) dan sequential tetapi juga terus menerus dan komplek. 1. Setiap orang memiliki pengalam yang sama bentuknya 2. Setiap bentuk dan tingkat perkembangan adalah khas Tumbuh kembang memiliki pola teratur dan dapat diprediksi; 1. Cephalocaudal (head to tail) 2. Proximaldistal 3. Symetrical Tumbuh kembang berbeda dan terintegrasi Contoh syaraf tumbuh khas atau berbeda karena berespon terhadap rangsangan yang berbeda. Perbedaan aspek dalam tumbuh kembang terjadi karena beda tahap, jumlah dan dapat dimodifikasi. 1. tulang tumbuh cepat pada tahun pertama, selama tahun sebelum sekolah pertumbuhan tulang melambat 2. bicara berkembang cepat pada usia 3 5 tahun Tahapan tumbuh kembangspesifik untuk setiap orang Keterampilan dan kematangan fisik dan psikologis berbeda dan khusus dari setiap orang Teori tumbuh kembang 1. 2. 3. 4. 5. Psychoanalisa dari Sigmund Freud Psichososial dari Erik Erikson Perkembangan Kognitif dari Jean Piaget Perkembangan Moral dari Lawrence Kohlberg dan Carol Gilligan Perkembangan kepercayaan dari James Fowler

Psikoanalisa
1. Oral (0-18 bulan), kesenangan berpusat pada mulut 2. Anal (8 bulan 4 tahun), kesenangan pada anal 3. Phallic (3 tahun 7 tahun), tertarik pada perbedaan jenis kelamin

4. Latency (5 tahun 12 tahun) a. meningkat peran sex b. proses identifikasi pada orang tua c. persiapan berperan sebagai orang dewasa dan menjalin hubungan 1. Genital (12 tahun 20 tahun) a. Menjalin hubungan dengan hetero seksual b. Sexual pressures

Psikososial
Berdasarkan pada 4 konsep utama 1. 2. 3. 4. tahapan perkembangan tujuan dan tugas perkembangan krisis psikososial proses koping

Tahapan perkembangan 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. basic trust vs mistrust autonomy vs shame & doubt initiative vs guilt (kesalahan) industri vs inferiority identity vs role confusion intimacy vc isolation generativity vs stagnation ego integrity vs despair (putus asa)

Basic Trust vs Mistrust, (Infancy, 0-1 tahun) Pada tahap ini bayi mencari kebutuhan dasarnya seperti kehangatan, makanan dan minuman serta kenyamanan dari orang lain dengan keyakinan bahwa setiap dia membutuhkan pasti ada orang yang akan memberikan maka tumbuh pada dirinya sendiri kepercayaan (trust). Mistrust disebabkan karena inkonsistensi, ianadequate atau unsafe care. Perilaku positif 1. Kasih sayang 2. Gratification (kegembiraan, kegiarangan) 3. Recognition (pengakuan/penghargaan) Autonomy Vs Shame & Doubt (Toddler, 1-3 tahun)

motorik dan bahasa berkembang mulai belajar makan, berpakaian dan toilet orang tua yang overprotec atau terlalu tinggi pengaharapan terhadap anak akan menyebabkan anak Shame & Doubt (malu dan ragu)

Perilaku positif: tergantung kepada orang tua tetapi memmandang diri sendiri sebagai seseorang yang merupakan bagain dari orang tua

Initiative Vs Guilt, (Preschool, 4 5 tahun)


kepercayaan diri tumbuh maka anak akan memiliki isisiatif pengekangan menyebabkan perasaan berdosa Perilaku positif: menunjukan imajinasi, imitasi orang dewasa, mengetes realitas, anticipates roles (mengharapkan peran)

Industry Vs Inferiority (School age, 6 11 tahun)


anak senang menyelesaikan ssesuatu dan menerima pujian anak tidak berhasil menyelesaikan tugasnya akan menjadi inferior perilaku positif: memiliki perasaan untuk bekerja atau melaksanakan tugas, mengembangkan kompetisi sosial dan sekolah, melakukan tugas yang nyata.

Identity Vs Role Confusion (Adolesence, 12 20 tahun)


banyak perubahan yang terjadi pada fisik mencoba berperan dan apabila berhasil maka identitas akan terbangun akan tetapi apabila tidak akan terjadi kebingungan confusion perilaku positif: percaya pada diri sendiri (self certain), memiliki pengalaman sexual, comitmen terhadap ideologi/kepercayaan

Intimacy Vs Isolation ( Young adulthood 20 40 tahun)


dewasa muda, membangun komitmen sehingga timbulah keintiman apabila tidak mampu membangun komitmen anak akan mengalami isolasi perilaku positif: menunjukan kemampuan untuk komitmen terhdap diri sendiri dan orang lain, memmiliki kemampuan untu mencintai dan bekerja

Generativity Vs Stagnantion ( Midle adulthood, 41 65 tahun)


memikirkan keturunan (generasi) stagnasi disebabkan karena hanya memikirkan diri sendiri Perilaku positif: produktif dan kreatif untuk diri sendiri dan orang lain

Ego Integrity Vs Despair (Late adulthood, 65 tahun lebih)


apabila orang dewasa tua tidak mampu membangun integritas egonya maka ia akan mengalami putus asa Perilaku positif; menghargai kejadian masa lalu, sekarang dan yang akan datang, menerima siklus hidup dan gaya hidup, menerima kematian

Teori perkembangan Piaget Jean Piaget lebih menekankan kepada perkembangan kognitif atau intelektual. Piaget menyatakan perkembangan kognitif berkembang dengan proses yang teratur dengan 4 urutan/tahapan melalui proses ini:

1. Assimilasi, adalah proses pada saat manusia ketemu dan berekasi dengan situasi baru dengan mengunakan mekanisme yang sudah ada. Pada tahap ini manusia mendapatkan pengalaman dan keterampilan baru termasuk cara pandang terhadap dirinya dan duania disekitarnya 2. Akomodasi, merupakan proses kematangan kognitive untuk memecahkan masalah yang sebelumnya tidak dapat dipecahkan. Tahap ini dapat tercapai karena ada pengetahuan baru yang menyatu. 3. Adaptasi, merupakan kemampuan untuk mengantisipasi kebutuhan

Tahapan Perkembangan Piaget


Tahap Sensorimotor Usia 0 2 tahun Tingkah laku yang signifikan Perilaku preverbal, kegiatan motorik sederhana terkoordinasi, dapat mempersepsikan perasaan yang berbeda Egoscentrism: dapat menghubungkan konsep suatu benda dengan kenyataan, konsep elaborate (rumit/panjang), mengajukan pertanyaan Pemecahan masalah: mulai mengerti hubungan seperti ukuran, mengetahuai kiri dan kanan, mempunyai penda[at atau sudut pandang Hidup dalam sekarang/nyata dan bukan sekarang/ tidak nyata, lebih mempokuskan kepada sesuatu yang mungkin, dapat menggunakan alasan ilmiah, dapat menggunakan logika

Preoperasional

3 7 tahun

Concrete operation Formal operation

7 11 atau 12 tahun 11 15 atau 16 tahun

Robert J. Havighurst Havighurst meyakini ada 6 periode atau tahap dari perkembangan. 1. 2. 3. 4. 5. 6. Infancy dan early childhood Middle childhood Adolesence Early Adulthood Middle Age Later maturity

6 Periode Havighurst dari Tugas Perkembangan Periode Infancy dan childhood Tugas Belajar berjalan, belajar berbicara, belajar makan makanan cair, belajar mengontrol eleiminasi kotoran dari tubuh, belajar membedakan kelamin, menerima kestabilan psikologi, membentuk konsep sosial dan fisik yang sederhana, belajar berhubungan emosi dengan orang tua, saudara (sibling), dan orang lain, belajar membedakan benar dan salah, mengembangkan nurani Belajar keterampilan fisik yang penting dalam permainan,

Middle childhood

membangun perilaku yang menunjukan diri sendiri sebagai organisme yang berkembang. Belajar mendapatkan teman sebaya, belajar menilai peran feminim dan maskulin, mengembangkan keterampilan dasar membaca, menulis dan menghitung, mengembangkan konsep yang penting dalam kehidupan seharihari, mengembangkan nilai perasaan, moral, dan skala, mendapatkan kebebasan individu, mempertahankan perilaku dalam kelompok dan institusi. Adolesence Menerrima keadaan fisik dan menerima peran maskulin atau feminim, mengembangkan hebungan dengan jenis kelamin yang berbeda, memiliki ketidak tergantungan emosid engan orang tua dan orang dewasa lain, memiliki jaminan ekonomi sendiri, memilih dan mempersiapkan pekerjaan sendiri, mengembangkan keterampilan intelektual dan konsep dalam kehidupan sipil, mempersiapkan perkawinan, dan kehidupan berkeluarga, mendapatkan nilai dan sistem etik yang harmoni dalam memandang dunia, memiliki keinginan dan menerima tanggung jawab perilaku sosial. Early adulthood Memilih teman hidup, belajar hidup dengan pasangan perkawinan, memulai berkeluarga, memiliki anak, mengatur rumah, mulai mendapatkan pekerjaan, memikirkan kepentingan umum, menemukan grup hobies Midle age Menerima peran sivil dan tanggung jawab sosial, membangun dan mempertahankan standar ekonomi kehidupan, membantu remaja memmiliki tanggung jawab, menggunakan waktu luang untuk mengembangkan kedewasaan, menerima dan menilai perubahan psikologis usia pertengahan, mengatur waktu sebagai orang tua Late maturity Menerima penurunan kekuatan fisik dan kesehatan, menerima pensiun dan penurunan pendapatan, menerima kematian pasangan, membangun hubungan ekplisit dengan kelompok seusia, kegiatan sosial dan melakukan kewajiban sipil, membangun kepuasan kehidupan fisik http://andaners.wordpress.com/2009/04/27/konsep-tumbuh-kembang/

You might also like