You are on page 1of 3

Dasar Teori Alat-alat Vital

Pernafasan adalah aktifitas bernafas, pernafasan mencakup pengambilan oksigen dan pengeluaran karbondioksida. Istilah inhalasi atau inspirasi mengacu pada pengambilan udara ke dalam paru. Ekshalasi atau ekspirasi mengacu pada pengeluaran atau pergerakan gas dari paru ke atmosfer. Ventilasi adalah kata lain yang mengacu pada pergerakan udara ke dalam dan kedalam paru. Hiperventilasi mengacu pada pernafasan yang amat dalam dan cepat. Hipoventilasi mengacu pada pernafasan yang amat dangkal. Faktor yang memperngaruhi pernafasan antara lain, 1. Usia 2. Aktifitas fisik 3. Demam 4. Obat 5. Stres Frekuensi, kedalaman, irama, dan karakteristik khusus pernafasan harus dikaji. Frekuensi pernafasan dijelaskan dalam napas permenit. Frekuensi pernafasan orang dewasa normal yang sehat 15-20 napas permenit. Kedalaman pernafasan seseirang dapat ditentukan dengan memperhatikan pergerakan dada.

SUHU TUBUH

Jaringan dan sel tubuh memberi gambaran tentang keadaan kesehatan seseorang melalui suatu rentang suhu. Hipotalamus mengontrol suhu inti tubuh agar tetap berada pada suhu tubuh normal. Secara fisiologis suhu tubuh diatur oleh mekanisme vasodilatasi, vasokonstriksi, menggigil, dan pengeluaran keringat, suhu tubuh tidak akan mengalami perubahan apabila produksi panas sama dengan besarnya suhu tubuh yang hilang ke lingkungan. Organ Pengatur Suhu Tubuh: 1. Pusat termoregulator hipotalamus Hipotalamus merupakan pusat pengatur panas di dalam tubuh, yang dikenal sebagai thermostat yang berada dibawah otak. Hipotalamus dibagi menjadi dua yaitu: 1. Hipotalamus anterior yaitu untuk mengatur pembuangan panas 2. Hipotalamus posterior yaitu untuk mengatur upaya penyimpanan panas

Pada preoptik hipotalamus anterior dan hipotalamus posterior terdapat saraf-saraf yang mana saraf ini memperoleh dua sinyal 1. berasal dari saraf perifer yang menghantarkan sinyal dari reseptor panas/dingin 2. berasal dari suhu darah yang memperdarahi bagian hipothalamus itu sendiri.

untuk mempertahankan suhu tubuh titik kontrol pada Thermostat hipotalamus disesuaikan. Jika suhu tubuh turun sampai dibawah atau naik sampai di titik kontrol tersebut, maka pusat akan memulai impuls untuk menahan panas atau meningkatkan pengeluaran panas. Termoreseptor perifer yaitu termoreseptor yang terletak di dalam kulit, untuk mendeteksi perubahan suhu kulit dan membran mukosa tertentu serta mentransmisi informasi tersebut ke hipotalamus Termoreseptor sentral yaitu termoreseptori yang terletak diantara hipotalamus anterior, medulla spinalis, organ abdomen dan struktur internal lainnya juga mendeteksi perubahan suhu darah. Tempat Pengukuran Suhu Tubuh: Pengukuran suhu tubuh dapat dilakukan pada beberapa bagian tubuh antara lain aksila, oral, rektal dan timpanik. Suhu normal pada aksila berada dalam rentang antara 360C-370C, pada oral 36,50C-37,50C dan suhu rektal biasanya 0,60C lebih tinggi daripada suhu aksila. Faktor-faktor yang mempengaruhi suhu tubuh: 1. Stres Perubahan fisiologi dapat berupa stres fisik dan emosi mengakibatkan panas sehingga suhu tubuh meningkat melalui stimulasi hormonal dan persarafan (Perry, 2005). 2. Lingkungan Lingkunagan dapat mempengaruhi suhu tubuh. Lingkungan (ruangan) yang panas dapat meningkatkan suhu tubuh sekalipun mungkin masih di batas normal 38 C. Apabila seseorang berada pada lingkungan luar tanpa baju hangat, suhu tubuh mungkin rendah karena penyebaran efektif dan pengeluaran panas yang kondusif. 3. Aktivitas

Aktivitas selain merangsang peningkatan laju metabolisme juga mengakibatkan gesekan antar komponen otot / organ yang menghasilkan energi termal. Latihan (aktivitas) dapat meningkatkan suhu tubuh hingga 38,3 40,0 C. 4. Hormon Hormon thyroid adalah pengatur utama basal metabolisme rate. Jika metolisme rate meningkat maka suhu akan naik. 5. Asupan makan Makanan dapat meningkatkan metabolisme rate (terutama makanan yang tinggi protein) sebesar 10-20%, akibatnya suhu tubuh akan naik. 6. Jenis kelamin Sesuai dengan kegiatan metabolisme, suhu tubuh pria lebih tinggi daripada wanita. Suhu tubuh wanita dipengaruhi daur haid. Pada saat ovulasi, suhu tubuh wanita pada pagi hari saat bangun meningkat C.0,3-0,5 7. Usia Usia sangat mempengaruhi metabolisme tubuh akibat mekanisme hormonal sehingga memberi efek tidak langsung terhadap suhu tubuh. Pada neonatus dan bayi, terdapat mekanisme pembentukan panas melalui pemecahan (metabolisme) lemak coklat sehingga terjadi proses termogenesis tanpa menggigil (non-shivering thermogenesis). Secara umum, proses ini mampu meningkatkan metabolisme hingga lebih dari 100%. Pembentukan panas melalui mekanisme ini dapat terjadi karena pada neonatus banyak terdapat lemak coklat. Mekanisme ini sangat penting untuk mencegah hipotermi pada bayi.

Selain itu ada beberapa faktor lain yang mempengaruhi suhu tubuh diantaranya kondisi kesehatan, hidrasi, obat-obatan, dan pakaian.

You might also like