You are on page 1of 12

CERITA PENDEK SEBAGAI SARANA PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS DI KALANGAN REMAJA

MAKALAH Memenuhi tugas individu matakuliah Bahasa Indonesia yang dibina Bapak Didin Widyartono M.Pd

Oleh Hasto Khoirru Rachman 125110101111054

UNIVERSITAS BRAWIJAYA FAKULTAS ILMU BUDAYA JURUSAN BAHASA dan SASTRA Oktober 2012

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Berdasarkan perkembangan ilmu psikologi, menurut Rumini dan Handari (2004:53) bahwa masa remaja adalah peralihan dari masa anak dengan masa dewasa yang mengalami perkembangan semua aspek atau fungsi untuk memasuki masa dewasa. Dalam masa ini, remaja pada umumnya melakukan pencarian kepribadian mereka secara tidak langsung. Hal ini mengakibatkan timbulnya rasa keingintahuan yang tinggi terhadap hal-hal baru sebagai acuan dalam pembentukan kepribadian mereka. Sehingga berbagai kegiatan banyak dilakukan para remaja sebagai sarana untuk menyalurkan rasa keingintahuan mereka. Kegiatan tersebut baik berbentuk kegiatan luar ruangan seperti berkemah, outbound, berolahraga maupun traveling, serta kegiatan dalam ruangan seperti bermain musik, menggambar, maupun membaca. Kegiatan membaca saat ini sudah menjadi kebiasaan yang sangat jarang dilakukan oleh remaja. Remaja biasanya dituntut untuk membaca buku pelajaran sekolah sebagai buku acuan untuk menghadapi ujian berbagai mata pelajaran, terlebih dalam mata pelajaran Bahasa Inggris. Bahasa Inggris yang sudah menjadi bahasa internasional, saat ini sudah menjadai mata pelajaran wajib di Indonesia. Bentuk struktur kata maupun kalimat dalam Bahasa Inggris, memiliki banyak sekali peraturan yang membuat pelajara harus meluangkan ekstra waktunya untuk mempelajari bahasa tersebut.Hal ini mengakibat kegiatan membaca kurang digemari oleh para remaja.

Di sisi lain, para remaja sangat menggemari kisah-kisah maupun ceritacerita yang berbentuk cerita pendek atau biasa disebut cerpen. Cerpen yang dikemas secara menarik dengan tutur bahasa yang mudah dipahami serta gambar yang unik mengakibatkan cerpen sangat populer di kalangan remaja. Tokoh yang berperan dalam cerpen dapat menjadi panutan bagi para pembacanya. Ini berbanding lurus dengan remaja yang sedang mengalami pembentukan kepribadian atau jati diri. Namun saat ini, penggunaan bahasa dalam penulisan cerpen sudah mulai melupakan penyampaian makna serta format kepenulisan dalam Bahasa Inggris. Hal ini mengacu pada pendapat Fatherston(2012)untuk para pembaca, ada rasa kepedihan ketika kata-kata dan bahasa yang digunakan tidak menyampaikan ideide. Oleh karena itu, berdasarkan uraian di atas, penulis akan menjelaskan mengenai potensialitas cerpen untuk dijadikan sebagai saran pembelajaran Bahasa Inggris serta tipe- tipe cerpen yang dapat dugunakan sebagai sarana bagi remaja untuk mempelajari Bahasa Indonesia

B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, rumusan masalah dalam makalah ini adalah : Apakah cerita pendek dapat dijadikan sebagai sarana pembelajaran Bahasa Indonesia di kalangan remaja? Apakah tipe-tipe cerita pendek yang dapat dijadikan sebagai sarana pembelajaran Bahasa Inggris di kalangan remaja?

C. Tujuan Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui seberapa tinggi tingkat potensialitas cerita pendek untuk dijadikan sebagai sarana pembelajaran Bahasa Indonesia di kalangan remaja. Serta untuk mengetahui macam-macam cerita pendek yang dapat dijadikan sebagai sarana

pembelajaran Bahasa Indonesia di kalangan remaja

BAB II PEMBAHASAN A. Cerita Pendek Cerita pendek dapat diartikan sebagai sebuah sudut pandangan yang berjalan secara cepat terhadap suatu kejadian yang dialami oleh seseorang. Hal ini merujuk pada pendapat yang disampaikan oleh Jayakarayan (2006:529) berikut ini. Cerita pendek adalah suatu pandangan singkat terhadap pengalaman seseorang yang telah dialaminya. Cerita pendek dapat diibaratkan sebagai sebuah pemandangan yang dapat lihat ketika Anda berada dalam sebuah gerbong kereta yang sedang melaju dalam kecepatan 60 kmph. Berapa banyak yang dapat Anda lihat? Hanya sedikit. Namun, seperti itulah cerita pendek. Pandangan singkat terhadap suatu bagian dari aspek kehidupan seseorang. Segala bentuk penjelasan rinci harus menjelaskan mengenai bagian tersebut saja.

Paparan

di atas menjelaskan bahwa cerita pendek dapat

diasumsikan sebagai sebuah alur cerita yang sangat runtut. Berbagai permasalahan muncul secara bergiliran. Seperti pemandangan yang terlihat dari sebuah jendela di sebuah gerbong kereta. Lalu, setelah serangkaian alur telah terlewat maka munculah klimaks dari berbagai permasalahan. Perbedaan yang terdapat antara novel dengan cerita pendek adalah pada alur ceritanya. Alur cerita dari cerita pendek hanya mencangkup suatu kejadian yang spesifik. Dengan kata lain, komplikasi permasalahan yang terdapat pada cerita pendek, mudah untuk dimengerti bagi para

pembaca. Penjelasan ini kembali mengacu pada pendapat yang disampaikan oleh Jayakaran. Selain alur cerita, cerita pendek juga memiliki keunggulan lain bagi para pembaca, dikhususkan untuk para remaja. Kembali merujuk pada penjelasan yang disampaikan oleh Jayakaran (2006:529)selanjutnya, cerita pendek harus menjelaskan tentang manusia. Anda tidak bisa menuliskan cerita pendek mengenai bangunan, hewan ataupun luar angkasa. Hal ini menunjukan bahwa, peran seorang tokoh dalam sebuah cerita pendek sangat lah penting. Cerita berjalan sesuai dengan bagaimana sang tokoh tersebut mensikapi permasalahan yang dihadapinya. Segala tindak-randuk tokoh terhadap permasalahan yang dihadapinya, lingkungan yang disikapinya, serta kebiasaan-kebiasaan yang dilakukannya, semua itu dijelaskan dalam cerita pendek dalam kemasan yang menarik dan mudah dipahami. Seluruh alur cerita tersusun dengan jelas dan tidak membingungkan. Hal ini dipaparkan oleh Wren dan Martin(2008:284) yang menyatakan bahwa untuk memberikan penjelasan mengenai cerita pendek ... anda akan mendapatkan seluruh alur cerita secara jelas dalam pikiran anda, dan poin yang penting akan tersusun secara runtut Cerita pendek memiliki sebuah titik atau batu loncatan yang merupakan pengertian dari kata plot dalam bahasa inggris. Pengertian dari plot adalah sebuah masalah yang terdapat pada alur cerita bersamaan dengan adanya solusi. Jayakaran (2006:530)

Remaja yang berada dalam masa peralihan, sangat membutuhkan sebuah figur yang baik untuk dijadikan sebagai sebuah panutan. Sisi positif yang dimiliki oleh sang tokoh dapat dijadikan sebagai sebuah tokoh inspiratif para remaja dalam pembentukan kepribadiannya, salain dalam pembelajaran Bahasa Inggris. Sehingga, dapat dikatakan bahwa cerita pendek sangat dicocok dijadikan sebagai bahan bacaan bagi para remaja. Kalimat yang digunakan dalam cerita pendek pun juga disusun dalam bentuk yang mudah untuk dipahami. Percakapan yang dilakukan oleh para tokoh-tokoh dalam cerita pendek, secara tidak langsung dapat dijadikan sebagai acuan mengenai bagaimana cara menggunakan tata Bahasa Inggris secara baik dan benar. Bila ditelisik lebih jauh lagi, kata-kata yang digunakan dalam cerita pendek berjumlah jauh lebih sedikit dibandingkan novel ataupun bentuk penulisan lain. Hal ini sangat membantu bagi para pembaca, terutama remaja dalam usaha memahami bahasa inggris sebagai bahasa kedua. Penjelasan mengenai pemilihan kata-kata dalam cerita pendek, merujuk pada pendapat yang dipaparkan oleh Shipley (2008) bahwa

cerita pendek terkenal dibawah 1000 kata dan fiksi cepat, biasanya dibawah 500 kata. Selain itu, menurut Phillips(2003:98)oleh karena itu dapat dipastika bahwa dalam kalimat terdapat satu subjek dan satu kata kerja. Sehingga pola kalimat dalam cerita pendek sangat mudah untuk dipahami oleh para pembaca, terutama remaja.

Adapaun usaha dalam memahami sebuah kalimat, terkadang pembaca kurang memahami suatu kata yang terdapat dalam kalimat tersebut. Walaupun secara garis besar kalimat tersebut dapat dipahami, namun perlunya pemahaman setiap kata akan membantu pembaca untuk lebih mengerti maksud dari kalimat tersebut secara menyeluruh. Oleh karena itu, terkadang dalam sebuah cerita pendek diberikan ilustrasi bergambar yang menarik sehingga para pembaca dapat memahami alur cerita dan kata-kata yang terdapat dalam kalimat tersebut.

B. Tipe- Tipe Cerita Pendek Dari penjelasan sebelumnya, sudah dapat dipahami bahwa cerita pendek memiliki efektifitas yang baik sebagai sarana dalam pembelajaran bahasa Inggris untuk para remaja. Sehingga, dibutuhkan spesifikasi lebih mendalam mengenai tipe-tipe cerita pendek yang sesuai dengan remaja guna mempelajari bahasa Inggris. Menurut May (2006) menjelaskan bahwa bentuk dari struktur cerita pendek terdapat 3 macam yaitu kepahlawanan, penggambaran dan kecerdasan.

1. Kepahlawan Tipe kepahlawanan ini, alur cerita terkadang tidak dapat diduga oleh para pembaca. Menurut May (2006)alur cerita yang khas dalam cerita pendek kepahlawan adalah ketika suatu kejadian itu muncul dengan tiba-tiba, dimana sebelumnya itu sangat kecil

kemungkinannya.

Penjelasan ini, sangat sesuai dengan karakter seorang remaja yang selalu memiliki keingintahuan tinggi terhadap suatu hal. Bila mereka dihadapkan pada suatu teka-teki yang harus dipecahkan, secara tidak langsung mereka juga diasah kecerdasan otak mereka dalam menyelesaikan teka-teki tersebut. Dan, sudah dipastikan kalimat maupun kata-kata yang sulit untuk dipahami, merupakan tantangan bagi mereka dalam memecahkan permasalahan tersebut.

2. Penggambaran Cerita pendek pemujian dapat dibedakan dengan jelas berdasarkan maksud ataupun makna yang terkandung dalam alur cerita. Sebagai contoh, dalam cerita pendek berjudul The Fly4 dikisahkan mengenai seekor lalat yang terbang secara cepat guna menghindari kejaran seorang orang tua. Orang tua ini diibaratkan sebagai seorang bos yang dengan mudah dapat memperlakukan para pekerja semaunya. Sehingga penekanan penggambaran seorang tokoh sangat kuat dalam tipe cerita pendek ini. May (2006) Maksud dari sebuah cerita, biasanya dapat mempengaruhi para pembacanya. Tipe ini sangat sesuai bagi remaja yang dalam masa peralihan. Dibutuhkan sebuah tolak ukur dalam memberi pengetahuan menganai bagaimana mengetahui apakah itu baik atau tidak bagi remaja.

Sehingga cerita pendek penggambaran dapat dijadikan sebagai sarana bagi remaja untuk hal tersebut, selain juga fungsi dari cerita pendek sebagai saran untuk mempelajari Bahasa Indonesia.

3. Kecerdasan Alur cerita dalam tipe kecerdasan cenderung berbentuk sebuah keilmuan mengenai sesuatu hal. Menurut May (2006) biasanya penulis memecahkan alur cerita menjadi dua. Lalu cerita tesebut berjalan beriringan dan tiba-tiba bertemu kembali tanpa diduga-duga. Menurut Kavoc(2012)masalah yang sudah umum dan rutin Anda kerjakan akan sangat mudah untuk diselesaikan. Hal ini

mengindikasikan bahwa semakin sulit teka-teki yang harus dipecahkan oleh si pembaca, maka semakin tinggi antusia pembaca tersebut. Rasa penasaran yang ditimbulkan dalam cerita pendek tipe kecerdasan, membuat remaja semakin ingin tahu mengenai apa kelanjutan yang akan terjadi, sehingga motivasi para remaja untuk membaca secara tidak langsung, telah terbangun. Kata-kata yang berbentuk kode bahasa yang sulit, membuat mereka semakin mempelajari bahasa Inggris dengan antusias. Ini menunjukan cerita pendek kecerdasan sangat cocok bagi para remaja untuk mempelajari Bahasa Inggris.

BAB III PENUTUP A. Simpulan Penjelasan disimpulkan bahwa : 1. Cerita pendek dapat dijadikan sebaga sarana efektif dalam pembelajaran Bahasa Inggris bagi remaja. Khususnya bagi remaja yang menggunakan Bahasa Inggris sebagai bahasa kedua. Adapun kelebihan yang terdapat dalam cerita pendek adalah : a.) Tidak adanya komplikasi alur cerita yang berkepanjangan. b.) Alur cerita yang terfokus pada satu kejadian. c.) Penggunaan kalimat yang mudah untuk dipahami. d.) Menceritakan mengenai manusia dengan minimal 1 tokoh sebagai pemeran utama. e.) Adaanya penambahan gambar sebagai bantuan dalam memahami kata-kata yang sulit untuk dipahami. yang didapatkan dari berbagai sumber, dapat

2. Tipe-tipe yang dapat digunakan sebagai sarana dalam pembelajaran bahasa inggris adalah : a.) Kepahlawanan b.) Penggambaran c.) Kecerdasan

Daftar Rujukan

Jayakaran, I. 2006. Master Your English Grammar. Mumbai: Wilco Publishing House. Witte, M. 2008. Get Inside 30 Top Short Story Market, (http://www.writersdigest.com/writing-articles/by-writing-goal/get-publishedsell-my-work/get_inside_the_top_30_short_story_markets ), diakses 26 Oktober 2012. Wren dan Martin. 2008. High School English Grammar and Composition. New Delhi: S. Chand & Company LTD. Fartherson, R. 2012. Writing and Designing Short-Story Books for Adults. The International Journal of The Book, 4: 25-36. May, E. C. 2006. The New Short Story Theories, (http://www.commapress.co.uk/?section=books&page=Resource1ThreeTypes), diakses 27 Oktober 2012. Kavoc, F. 2012. Executive Function Test, (http://www.how-psychology-testsbrain-injury.com/executive-function-tests.html), diakses 10 Desember 2012 Phillips, D. 2003. Preparation Course for The TOEFL Test. New York: Pearson Education Inc.

You might also like