Professional Documents
Culture Documents
Pulauku
Minggu, 25 Desember 2011
Pulau Kangean terdahulu. . .
Apabila ada orang sebelum jaman Jepang menyebutkan Boschwezen maka sebenarnya berarti Tambang Kangean karena Kangean merupakan satu-satunya tempat yang menghasilkan Boschwezen diseluruh kep[ulauan Madura sehingga pemerinth Balanda saat itu banyak sekali memindahkan orang-orang dari daerah lain seperti Kediri dan Lamongan untuk dipekerjakan di alas Boschwezen yang disebut daerah Tambajangan. Dan pada waktu itu ada pula pemberian ijin (consessie) kepada seorang Formosa bernama Khan Tian Ting untuk mendirikan perusahaan pembuat arang yang terbesar di seluruh Madura. Diposkan oleh Achsan Castanoe di 01:35
Pulauku
Minggu, 25 Desember 2011
Hutan oh Hutanku
Beberapa tahun yang lalu, departemen kehutan mengatakan bahwa hutan terluas di madura itu ada di pulau kangean, entah data ini falid atau tidak, yang jelas kalau tahun sekarang mungkin sudah tidak bisa dikatakan seperti itu, kalau melihat perkembangan hutan di kangeansepertinya sudah banyak yang gundul, hal ini terjadi karena kurangnya kesadaran masyarakat kangean akan pentingnya hutan dan didukung oleh para pejabat di kangean yang tidak mau tahu soal hal ini terutama pejabat di dephut yang berada di kangean, katanya sih sering membiarkan para pelaku ilegal logging untuk melakukan aksinya asalkan ada bagi hasil yang pantas. la terus mahasiswanya aja juga sibuk belajar tanpa merasa perlu untuk memikirkan hal ini, la terus gimana ini? kalau dibiarkan bisa-bisa kangean akan gundul deh, gak ada lagi sumber mata air yang jernih yang memancar dari dalam bumi kangean.Untuk itu marilah kita meraup bersama demi menyelamatkan bumi kita. Diposkan oleh Achsan Castanoe di 01:14
Pulauku
Rabu, 28 Desember 2011
KERAPAN SAPI
Kerapan atau karapan sapi adalah satu istilah dalam bahasa Madura yang digunakan untuk menamakan suatu perlombaan pacuan sapi. Ada dua versi mengenai asal usul nama kerapan. Versi pertama mengatakan bahwa istilah kerapan berasal dari kata kerap atau kirap yang artinya berangkat dan dilepas secara bersama-sama atau berbondong-bondong. Sedangkan, versi yang lain menyebutkan bahwa kata kerapan berasal dari bahasa Arab kirabah yang berarti persahabatan. Namun lepas dari kedua versi itu, dalam pengertiannya yang umum saat ini, kerapan adalah suatu atraksi lomba pacuan khusus bagi binatang sapi. Sebagai catatan, di daerah Madura khususnya di Pulau Kangean terdapat lomba pacuan serupa yang menggunakan kerbau. Pacuan kerbau ini dinamakan mamajir dan bukan kerapan kerbau. Asal usul kerapan sapi juga ada beberapa versi. Versi pertama mengatakan bahwa kerapan sapi telah ada sejak abad ke-14. Waktu itu kerapan sapi digunakan untuk menyebarkan agama Islam oleh seorang kyai yang bernama Pratanu. Versi yang lain lagi mengatakan bahwa kerapan sapi diciptakan oleh Adi Poday, yaitu anak Panembahan Wlingi yang berkuasa di daerah Sapudi pada abad ke-14. Adi Poday yang lama mengembara di Madura membawa pengalamannya di bidang pertanian ke Pulau Sapudi, sehingga pertanian di pulau itu menjadi maju. Salah satu teknik untuk mempercepat penggarapan lahan pertanian yang diajarkan oleh Adi Polay adalah dengan menggunakan sapi. Lama-kelamaan, karena banyaknya para petani yang menggunakan tenaga sapi untuk menggarap sawahnya secara bersamaan, maka timbullah niat mereka untuk saling berlomba dalam menyelesaikannya. Dan, akhirnya perlombaan untuk menggarap sawah itu menjadi semacam olahraga lomba adu cepat yang disebut kerapan sapi. Macam-macam Kerapan Sapi Kerapan sapi yang menjadi ciri khas orang Madura ini sebenarnya terdiri dari beberapa macam, yaitu: 1. Kerap Keni (kerapan kecil) Kerapan jenis ini pesertanya hanya diikuti oleh orang-orang yang berasal dari satu kecamatan atau kewedanaan saja. Dalam kategori ini jarak yang harus ditempuh hanya sepanjang 110 meter dan diikuti oleh sapi-sapi kecil yang belum terlatih. Sedangkan penentu kemenangannya, selain kecepatan, juga lurus atau tidaknya sapi ketika berlari. Bagi sapi-sapi yang dapat memenangkan perlombaan, dapat mengikuti kerapan yang lebih tinggi lagi yaitu kerap raja. Diposkan oleh Achsan Castanoe di 06:44
Pulauku
Minggu, 25 Desember 2011
WISATA KANGEAN WISATA KANGEAN
Diutara pantai kangean tersebut,kalau sore banyak ikan lumba-lumba yang bermain,jarak dari pantai sekitar 400 meter,biasanya ikan lumba-lumba tersebut dapat dilihat sekitar jam 15 hinngga 18 sore. Bukan hanya itu dipulau Mamburit,sekitar 500 meter sebelah barat kangean,menyimpan sejuta keindahan laut,mungkin satu-satunya pulau disumenep yang memiliki terumbuh karang yang sangat luas dan indah,namun pemda sumenep tutup mata dengan keindahan laut tersebut. Padahal keindahan terumbu karang dipulau mamburit sudah masuk dalam daftar untuk dijadikan Taman Laut,namun hingga saat ini terbengkalai.Rencana tersebut sudah ada sejak tahun 2005. Feri kepala bagian Tata ruang di DKP Pusat mengatakan kepada Tammo Hidayat wartawan media ini diruang kerjanya .Pulau tersebut sudah direncanakan untuk dijadikan Taman Laut terbesar di Asia,mengingat terumbu karang yang ada dipulau tersebut sangat luas dan indah,sehingga dapat mengundang wisatawan lokan dan mancanegara. Masih Menurut Feri,Program sudah kami buat,bahkan sudah ada buku panduannya,tinggal bagaimana daerah tingkat I dan II melaksanakannya,kata Feri. Bukan hanya itu yang dapat mengundang wisatawan,namun ada 3 titik tempat yang menarik,seperti Goa kuning,Dahulu kala Goa tersebut tempat bertapanya seorang putri cantik (Potre Koning) yang diduga kuat ibunda Joko Tole (Raja sumenep). Goa Petteng,Goa ini sangat menyeramkan karena Goa Tersebut sangat Gelap,namun didalam Goa tersebut sangat menarik karena ada peralatan tidur lengkap dari batu. Air Mancur alami.didesa Daandung Air mancur tumbuh secara alami,tanpa digerakkan memakai mesin,tempat tersebut cocok untuk dikelola dijadikan perusahan air,guna memenuhi konsomsi lokal,hingga saat ini belum dikelola.Bersambung Diposkan oleh Achsan Castanoe di 01:40