You are on page 1of 4

Pemisahan Methanol dari Spiritus dengan Metode Distilasi Sederhana

I.

DASAR TEORI Destilasi adalah suatu metode pemisahan dua cairan atau lebih yang berdasarkan perbedaan kecepatan atau kemudahan menguap volatilitas bahan dengan menggunakan panas sebagai pemisahan dalam destilasi, campuran zat dididihkan sehingga menguap dan uap ini kemudian didinginkan kembali ke dalam bentuk cairan. Zat yang memiliki titik didih lebih rendah akan menguap lebih dahulu. Pada prinsipnya, destilasi adalah penguapan atau pengembunan kembali uap yang diperoleh, pada tekanan dan temperatur tertentu. Destilasi digunakan untuk memisahkan dua atau lebih komponen zat cair yang memiliki titik didih berbeda. Pada destilasi sederhana, dasar pemisahannya adalah perbedaan titik didih yang jauh atau dengan salah satu komponen bersifat volatil. Jika campuran dipanaskan maka komponen yang titik didihnya lebih rendah akan menguap lebih dahulu. Selain perbedaan titik didih, juga perbedaan kevolatilan, yaitu kecenderungan sebuah substensi untuk menjadi gas. Destilasi ini digunakan pada tekanan atmosfer satu. Salah satu aplikasi destilasi sederhana digunakan untuk memisahkan campuran air dan alkohol. Dalam praktikum kali ini akan membahas pemisahan methanol dari spiritus.

Berdasarkan dari literatur spiritus yang dijual dipasaran, spiritus merupakan alkohol yang dicampur dengan methanol, ethanol, minyak tanah, bensin dan warna yang dimaksudkan untuk merusak susunan alkohol supaya tidak dapat diminum. Metanol juga dikenal sebagai metil alkohol adalah senyawa kimia dengan rumus CH3OH. H H C H Sifat fisika metanol: Titik lebur : -98C Titik didih : 65C Massa jenis : 0,793 g/ml OH

Kelarutan: 9/100 gram air pada suhu 25C = bercampur sempurna

II. ALAT DAN BAHAN a. Alat Labu leher 2 Thermometer Kondensor Statif & Klem Elektromantel Penyumbat karet Adaptor Labu destilat Gelas ukur b. Bahan Spiritus Batu didih Vaselin

III. PROSEDUR KERJA 1. Memasang peralatan destilasi sederhana dengan labu destilasi yang diklem dan diletakan di atas elektromantel. Ujung kondensor dilengkapi dengan tabung/ labu destilat. 2. Mengalirkan air pendingin / kondensor, arah aliran dari bawah ke atas. 3. Memasukkan 150 mL spiritus ke dalam labu. 4. Memasukkan beberapa potong kecil batu didih ke dalam labu 5. Melakukan pemanasan dengan suhu yang di atur perlahan sampai suhu 65C. 6. Mengatur pemanasan supaya destilat menetes secara teratur dengan kecepatan satu tetes per detik.

7. Mengamati dan mencatat suhu dimana tetesan pertama mulai jatuh. 8. Menampung destilat murni, yaitu destilat yang suhunya sudah mendekati suhu didih sebenarnya sampai suhu konstan. 9. Mencatat suhu dan volume destilat secara teratur setiap 5 ml penampungan destilat sampai sisa yang didestilat tinggal sedikit.

IV. ANALISA DATA Pada percobaan ini yaitu pemurnian zat cair dengan destilat biasanya dengan menggunakan prinsip destilasi yang bertujuan untuk memisahkan metanol dari spiritus. Metanol memiliki titik didih pada suhu 650 C. Hal yang pertama dilakukan adalah membuat rangkaian alat destilasi. Rangkaian alat destilasi harus dirangkai dengan benar dan sesuai prosedur. Pada kondensor digunakan air yang mengalir sebagai pendingin. Air pada kondensor dialirkan dari bawah ke atas, hal ini bertujuan supaya air dapat mengisi seluruh bagian pada kondensor sehingga akan dihasilkan proses pendinginan yang sempurna. Memanaskan 150 ml spiritus ke dalam labu destilasi dan ditambahkan 5 butir batu didih hingga suhu 650 C. Fungsi batu didih pada proses ini adalah : 1. Meratakan panas, sehingga panas menjadi homogen pada seluruh bagian larutan. 2. Mencegah terjadinya proses bumping pada saat pemanasan. Saat labu destilasi dipanaskan maka akan terbentuk gelembung gelembung udara yang besar. Dengan adanya batu didih maka gelembung gelembung udara tadi diserap oleh pori pori batu didih dan dikeluarkan kembali dalam bentuk gelembung udara yang lebih kecil. 3. Untuk menghindari titik lewat didih Pada beberapa kasus, air tidak mendidih pada suhu 1000 C. 4. Tekanan uap larutan tetap normal sehingga mempercepat proses destilasi. 5. Larutan dapat mendidih dan menguap pada yang seharusnya.

Dari percobaan destilasi ini, misalkan, didapatkan volume metanol sebanyak 30 ml dan sisa spiritus yang berwarna ungu 120 ml. Dari data yang ada, maka dapat dihitung persentase metanol yang terdapat dalam spritus ini. Perhitungannya sebagai berikut :

% CH3OH

Volume CH3OH Volume spiritus 30 ml 150 ml

x 100%

xx 100 %

20 %

V. KESIMPULAN 1. Destilasi adalah suatu cara pemisahan larutan dengan menggunakan panas sebagai pemisahnya yang didasarkan pada perbedaan titik didihnya. 2. Inti dari destilasi adalah penguapan dan pengembunan kembali uapnya hingga menghasilkan destilat 3. Tetesan pertama destilat menunjukan temperatur (suhu) titik didih senyawa (destilat) tersebut. Tetes pertama pada suhu 650C menunjukandestilatnya adalah metanol. 4. 5. Komponen cairan yang mempunyai titik didih rendah akan menguap terlebih dahulu. Rangkaian alat destilasi harus dipasang sesuai prosedur, sehingga diperoleh destilat yangmemilki kemurnian yang tinggi.

Sumber

http://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=8&cad=rja&ved=0CFAQFjAH &url=http%3A%2F%2Falchemist08.files.wordpress.com%2F2012%2F05%2Fpercobaan-ii-pemurnianzat-cair-dengandestilasi.docx&ei=yVM0ULKuJIuyrAfK2YGoCg&usg=AFQjCNEFdLGLF8r3Be9_bqZGw0FAqL5Tug&sig2= gtesp3lTR4cWS1Hpg8wigA

You might also like