You are on page 1of 15

Contoh Artikel

Analisa Pasar Menentukan Tingkat Penjualan Suatu Produk


Ada banyak sekali faktor yang menentukan tingkat kesuksesan suatu bisnis. Seorang pebisnis harus pandai dalam memahami kondisi pasar dan mencari peluang yang ada. Setiap keuntungan yang dihasilkan dari suatu bisnis ditentukan oleh keahlian pengusaha untuk mengelola dan memanfaatkan peluang menjadi profit. Jika seseorang berbinis, dia menawarkan suatu produk atau jasa keuangan kepada konsumen. Namun, faktor paling penting dalam bisnis bukanlah produk itu sendiri. Produk tidak akan menarik minat konsumen jika tidak dikelola dalam suatu sistem yang benar-benar teruji. Sistem bisnis yang benar-benar bagus tidak mudah dibuat. Untuk menguji seberapa besar peluang yang ada dalam pasar, pebisnis harus melakukan analisa pasar sebelum menawarkan suatu produk atau jasa kepada konsumen. Jika produk tidak diminati konsumen, kerugian sudah pasti terjadi. Ada beberapa faktor yang perlu dianalisa untuk menentukan besarnya peluang keberhasilan suatu bisnis. Faktor pertama adalah ukuran pasar. Anda perlu melakukan analisa pasar untuk mengetahui berapa besar kemampuan pasar untuk menerima atau membeli produk Anda. Untuk mempermudah analisa ini, Anda bisa melihat data penjualan untuk produk atau jasa yang ingin Anda tawarkan. Cara efektif lainnya adalah survey, tetapi Anda harus mengumpulkan data dari banyak calon konsumen terlebih dahulu. Faktor kedua adalah potensi keuntungan. Daya beli pasar tidak hanya dimiliki satu pihak saja. Banyak orang menawarkan produk atau jasa yang sama di pasar tertentu. Kompetisi adalah hal pasti dalam bisnis. Keuntungan yang Anda peroleh ditentukan oleh tingkat penjualan Anda. Namun, penjualan bisa tidak menguntungkan jika peluang diambil oleh kompetitor. Faktor terakhir adalah metode yang Anda perlukan untuk memenangkan persaingan. Untuk menjadi pemenang dalam bisnis, Anda harus menawarkan nilai tambah kepada konsumen. Nilai tambah membuat produk Anda berbeda dan lebih bermakna bagi konsumen. Nilai tambah jauh lebih bernilai daripada harga murah. Bisnis tidak selalu berjalan mulus karena ada banyak sekali masalah yang harus dihadapi setiap pebisnis. Analisa komprehensif dan akurat bisa membantu pebisnis untuk memenangkan persaingan bisnis dan mendapatkan keuntungan besar dari setiap produk atau jasa keuangan yang mereka tawarkan

Contoh Artikel

Eksistensi Media dalam Pemerintahan


Dalam masyarakat modern, media mempunyai peran sangat penting. Ia menjadi sumber informasi, hiburan dan edukasi dalam waktu yang bersamaan. Terlepas dari sifat elitis, media dapat dijadikan fasilitas aspirasi interaktif oleh masyarakat. Juga dapat dijadikan guru (transmodern teacher) yang kapasitasnya bahkan melebihi guru, dalam pengertian yang sebenarnya (Hartley, 1999; dalam Spiegel, 2000: 413). Kontribusi media begitu besar, dalam hal mendukung terselenggaranya pemerintah reformis kearah yang lebih demokratis, transparan serta sesuai dengan aturan yang ada. Dalam masyarakat modern sekarang ini, kehadiran media sebagai sumber informasi tidak bisa diabaikan keberadaannya. Eksistensi Humas sebagai badan publik pada sebuah lembaga pemerintahan sangat strategis dalam membangun citra positif institusi, kepala daerah juga individunya. Jurnalistik kehumasan seperti press realese, yang di publikasi melalui media massa merupakan bentuk nyata dari kegiatannya. adapun kegiatan lain seperti press gathering, press tour, press conference merupakan aktifitas positif dalam menjalin hubungan antara Pemeritah melalui Humas dan Media, menuju good governance. Media massa dapat dikatakan sebagai saluran efektif, yang digunakan Pemerintah untuk menjangkau dan bersentuhan langsung dengan khalayak mengenai opini yang beredar ditengah masyarakat, pada kepentingannya dalam mengambil sebuah kebijakan. Untuk itu maka dalam hal mempublikasikan sebuah informasi, diharapkan agar pemerintah dan media bisa bersinergi membangun kekompakan dengan tujuan bersama menciptakan bangsa yang aman, tenteram, nyaman serta sejahtera. Karena tidak dapat kita pungkiri bahwa kebersamaan tersebut memberikan dampak positif bagi keberlangsungan hidup berbangsa dan bernegara. Sebagai contoh bahwa informasi berguna dalam meningkatkan kesejahteraan hidup seseorang adalah, dengan beredarnya berita yang berimbang maka akan tercipta suasana yang kondusif dan itu pasti berdampak pada perhatian para investor asing untuk berkarya di Negara kita. Dengan semakin tingginya tingkat kepercayaan Negara Asing berinvestasi di Negara kita maka stabilitas perekonomian akan tetap terjaga. Dengan demikian , berinteraksi dengan media berarti juga berhubungan dengan strukutur kekuasaan yang lebih luas : Opini Publik. Opini Publik menjadi wakil dari kebenaran dan suara masyarakat. Media bisa kita katakan wahana untuk mengompetisikan kepentingan, kekuasaan dan kebenaran, akan tetapi tak lepas dari pengawasan publik memalui media sebagi watchdog. Saat ini bentuk nyata Pemerintah dalam hal menyikapi keterbukaan informasi publik sangat dinanti kedatangannya oleh masyarakat. Maka penting kiranya bagi Pemerintah, untuk membangun kebersamaan dengan media, demi terciptanya suatu bangsa yang rukun antar Pemimpin dengan yang di pimpin. Diharapkan tidak adalagi beranggapan bahwa untuk membangun suatu Negara hanya cukup dikalangan elit politik yang duduk di kursi pemerintahan saja, mencari opini publik hanya melalui suara-suara mereka yang duduk di DPR.

Contoh Artikel

Tiga Ironi Pilkada


Oleh Dadang Kusnandar SEDIKITNYA ada tiga hal yang mengganggu proses pemilihan langsung kepala daerah di Kota Cirebon ~menyangkut bakal calon yang kerap disebarluaskan media massa. Pertama, dari sekian nama yang muncul tidak mempunyai akar rumput yang secara kuat mengukuhkan eksistensinya. Kedua, akan terjadi saling serang antar bakal calon, mengingat banyak yang terlibat kasus keuangan (yang sedang atau akan diproses). Dan ketiga, akan terjadi money polityc. Eksistensi bakan calon walikota di tingkat masyarakat akar rumput bila kita simak secara cermat boleh dikatakan tidak ada yang kuat. Tidak ada yang memiliki basis massa sebagaimana syarat tidak tertulis yang diperlukan dalam proses pemilihan tersebut. Berkali kunjungan bakal calon walikota ke beberapa tempat, beberapa komunitas, hingga ke tingkat Rukun Warga (RW) belum dapat dikatakan berhasil secara politik. Kunjungan mereka sebatas pengenalan diri bagi wajah baru yang sudah lama meninggalkan Kota Cirebon. Dengan menyebut akar kultural dan genealogi Cirebon bahwa ia berasal, lahir, mengenyam pendidikan dasar dan menengah di Kota Cirebon ia berharap dapat diterima di tengah masyarakat. Wajah baru dalam proses pemilihan kepala daerah langsung di Kota Cirebon, menurut hemat saya tidak/ belum tepat. Hanya terisa 3 (tiga) bulan hingga pendaftaran di bulan Agustus 2012, pengenalan sang bakal calon tidak cukup waktu. Jangan hanya mengukur 5 (lima) kecamatan yang ada di Kota Cirebon, akan tetapi wajah lama lebih dapat diterima karena pernah bergaul dan berintekaksi sosial. Bagi wajah lama, kunjungan atau silaturahmi warga dengan kemasan kegiatan bakti sosial atau kunjungan kerja; dengan mudah ditanggapi masyarakat bahwa mereka sebenarnya tidak mengeluarkan uang pribadi. Akan tetapi uang rakyat (hak rakyat) yang dikucurkan menjelang pilkada 2013. Bantuan keuangan tersebut bisa berupa sarana balai pertemuan kampung (baperkam), modal kerja bagi masyarakat yang hendak membuka usaha, bantuan rumah tidak layak huni (rutilahu), dan sebagainya. Kadang bantuan yang berasal dari pos uang rakyat ini masih ditanggapi positif karena ada bukti konkrit dari sang bakal calon. Tak peduli bantuan tersebut cair menjelang pemilihan kepala daerah langsung. Dalam sebuah obrolan malam di Jalan Tuparev , seorang kawan mengatakan alasan masyarakat meminta bantuan uang kepada bakal calon kepala daerah adalah karena masyarakat pada umumnya tidak memiliki penghasilan tetap. Teman saya itu menuturkan, kesulitan memperoleh uang bagi kebutuhan hidup kadang dimanfaatkan oleh sang bakal calon untuk membujuk agar memilihnya pada pilkada langsung. Kami minta uang kepada Bapak karena Bapak mempunyai gaji bulan, demikian kawan saya membahasakan ulang obrolan warga masyarakat tatkala dikunjungi bakal calon kepala daerah. Inilah ironi bagian pertama yang akan mengganggu proses pilkada langsung di Kota Cirebon24 Fberuari 2013. Lemahnya akar rumput, saling tikam antar sesama bakal calon, dan politik uang. Ketiganya saling bertaut membentuk siklus, saling merangkai mencipta inharmonisasi politik. Ketiga faktor ini akhirnya menguntungkan partai politik. Sebagai lembaga yang secara resmi melalui peraturan perundangan, partai politik adalah lembaga yang resmi mendaftarkan sang bakal calon ke Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) ada juga yang mendaftar melalui jalur independen. Partai politik, tidak hanya yang ada di parlemen, akhirnya merasa memiliki kekuatan untuk mengantar seseorang ke kursi panas kepala daerah. Kekuatan inilah yang kemudian diterjemahkan dalam bentuk uang dukungan. Dengan pelbagai alasan untuk kelancaran kampanye, uang konsolidasi dan penggalangan konstituen, untuk proses pendampingan hingga Hari H, alat peraga kampanye dan sebagainya ~ partai politik sangat boleh jadi mematok nominal tertentu dalam jumlah besar.

Contoh Tajuk Rencana

Kritik atas Kebohongan Publik


Keresahan sejumlah tokoh agama mengawali tahun 2011 bukan tanpa alasan. Mereka menyuarakan keresahan umat. Pamrihnya kepentingan publik. Oleh karena itu, pertemuan para tokoh agama yang digagas Maarif Institute, Senin (10/1), itu bermakna profetis. Di antaranya jauh dari muatan kepentingan politik praktis, kecuali sesuai dengan fungsi kenabian agama-agama menyuarakan apa yang dirasakan umat. Dan, justru dalam konteks fungsi itu, seruan mereka sah secara etis dan moral, sepantasnya mendapatkan perhatian. Seruan profetisnya jelas. Pemerintah melakukan kebohongan-kebohongan publik, menyitir istilah Ahmad Syafii Maarif. Kekuasaan atas nama rakyat dikelola tidak terutama untuk kebaikan bersama. Seruan itu terdengar sarkastis yang menggambarkan gentingnya keadaan. Kebohongan tidak saja dilakukan eksekutif, tetapi juga yudikatif dan legislatiftiga lembaga negara demokratis. Peristiwa aktual-heboh pelantikan terdakwa kasus korupsi Wali Kota Tomohon Jefferson Rumajar dan penanganan terdakwa kasus mafia pajak Gayus Tambunan sekadar dua contoh. Legalitas pelantikan berbenturan dengan rasa keadilan publik. Kasus pelesir Gayus ke Bali, Makau, dan entah ke mana lagi mungkin hanya aberration (penyimpangan) kasus raksasa masalah mafia pajak. Dua contoh di atas merupakan puncak gunung es sikap dasar (optio fundamentalis) tidak jujur, tertutup praksis politis yang menafikan kebaikan bersama sebagai acuan berpolitik. Media massa sudah nyinyir menyampaikan praksis kebohongan yang seolah-olah majal berhadapan dengan kerasnya batu karang nafsu berkuasa. Begitu liat-rakusnya kekuasaan sampai kebenaran yang menyangkut data pun dinafikan. Kebohongan demi kebohongan dilakukan tanpa sadar sebagai bagian dari praksis kekuasaan tidak prorakyat. Jati diri sosiologi praktis para tokoh agama adalah menyuarakan seruan profetis, representasi keresahan dan keprihatinan umat. Kita tangkap dalam ranah itulah kritik atas kebohongan publik para tokoh agama. Hendaknya disikapi sebagai seruan profetis, seruan mengingatkan rakusnya kekuasaan, dan ajakan elite politik kembali kepada jati diri sebagai pelayan masyarakat. Kritik atas kebohongan niscaya disampaikan semata- mata karena rasa memiliki atas masa depan negeri bangsa ini. Seruan mereka tidak dengan maksud mengajak berevolusi, tetapi menyuarakan nurani etis-moralistis. Mereka pun tidak bermaksud membakar semangat revolusioner, tetapi penyadaran bersama tentang gawatnya keadaan. Suara kenabian mengajak laku otokritik, bersama-sama melakukan evaluasi dan refleksi. Bahwa kekuasaan atas mandat rakyat perlu dikelola untuk bersama-sama maju. Pluralitas Indonesia sebagai realitas yang sudah niscaya perlu terus dikembangkan, dimanfaatkan sebagai sarana memajukan rakyat. Sekaligus menghentikan patgulipat apologetis atas nama rakyat. Rakyat seharusnya menjadi titik pusat dan batu penjuru atas praksis kekuasaan.

Contoh Tajuk Rencana

Perekonomian Vietnam Tersendat


Bahaya korupsi dan inefisiensi semakin dirasakan sebagai faktor penghambat percepatan proses pembangunan ekonomi Vietnam. Pernah disebut-sebut sebagai salah satu calon macan Asia, perekonomian Vietnam kini berada di bawah tekanan berat. Angka inflasi tahun lalu, misalnya, mencapai 11,8 persen, sementara defisit perdagangan mencapai 12 miliar dollar AS dan defisit anggaran 7,4 persen atau melampaui perkiraan semula 6,2 persen. Gambaran kerapuhan ekonomi semakin terlihat jelas dalam nilai tukar mata uang dong yang didevaluasi sampai tiga kali dalam 14 bulan terakhir. Sebagai dampaknya, masyarakat memburu dollar dan emas karena tidak terlalu percaya lagi kepada dong. Guncangan ekonomi bahkan membuat oleng kelompok galangan kapal Vinashin yang menjadi salah satu andalan industri bangsa itu. Galangan kapal itu memiliki utang 4,4 miliar dollar AS dan gagal mencicil utangnya kepada kreditor internasional, bulan lalu. Kegagalan Vinashin, sebagai perusahaan negara, telah memberikan dampak negatif atas tingkat kepercayaan terhadap sejumlah perusahaan negara yang semula diharapkan sebagai lokomotif dalam menggerakkan pertumbuhan ekonomi. Ancaman kebangkrutan Vinashin tidak terlepas dari manajemen pemerintahan yang tidak efisien dan korup di bawah sistem totalisasi dan sentralisasi komunisme. Perkembangan di Vietnam sekaligus memperlihatkan potret berbeda dengan China meski sama-sama menganut satu sistem partai, Partai Komunis. Para pemimpin Partai Komunis di China justru berada di garis depan dalam kampanye memberantas korupsi dan menegakkan efisiensi. Pengalaman China memperlihatkan, pertumbuhan ekonomi melesat dengan cepat sejak praktik korupsi mulai diberantas secara serius dan tata kelola pemerintahan bersih dijalankan. Bagaimanapun kejahatan menjadi faktor penghambat paling berat bagi kemajuan ekonomi dan bisa menjadi sandungan berbahaya menuju jurang kebangkrutan negara dan bangsa. Vietnam atau Indonesia tidak bisa melesat maju dalam pertumbuhan ekonomi jika terus disandera oleh praktik korupsi yang merebak luas dari pusat sampai ke daerah-daerah. Upaya pemberantasan korupsi masih sebatas retorika, belum memperlihatkan keseriusan. Para analis berkesimpulan, praktik korupsi dan inefisiensi tidak hanya menghambat, tetapi juga mengancam kemajuan ekonomi Vietnam. Pemerintah Vietnam kini berjuang keras untuk menjaga pertumbuhan ekonomi yang rata-rata 7 persen per tahun. Kongres lima tahunan Partai Komunis yang diadakan pekan ini akan dijadikan ajang mengevaluasi perekonomian, tetapi tampaknya jauh lebih penting bagaimana mencari terobosan bagi pembangunan yang lebih cepat, bebas korupsi, dan lebih efisien.

Contoh Opini

KOMPAS IMAGES/KRISTIANTO PURNOMO Terpidana kasus mafia pajak, Gayus H Tambunan, usai menjalani pemeriksaan di Kantor Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jakarta, Jumat (4/2/2011). Gayus diperiksa seputar kegiatannya selama menjadi pegawai Direktorat Jenderal Pajak. JAKARTA, KOMPAS.com Adnan Buyung Nasution, mantan kuasa hukum terpidana mafia pajak, Gayus Tambunan, mengharapkan, baik Gayus maupun kuasa hukumnya yang baru, Hotma Sitompul, tidak menarik kembali pengakuan Gayus di persidangan Andi Kosasih pada 28 September 2010 mengenai keterlibatan tiga perusahaan Grup Bakrie. Jika dilakukan, maka hal tersebut akan memperkeruh masalah yang sedang dihadapi Gayus. "Kalau saya boleh kasih nasihat Gayus atau Hotma, janganlah dicabut balik karena itu akan memperkeruh masalah. Lebih baik membongkar lebih lanjut, jangan terbatas pada tiga perusahaan Bakrie," ujar Buyung seusai menjadi pembicara yang diselenggarakan Universitas Indonesia, Selasa (22/2/2011) Menurut Buyung, pengakuan Gayus mengenai tiga perusahaan Bakrie yang terlibat, yaitu PT Kaltim Prima Coal, PT Bumi Resources, dan Arutmin, sudah diungkapkan kepada empat pihak. Di antaranya Buyung sebagai kuasa hukumnya saat itu. Gayus juga pernah membeberkan informasi kepada pihak Kepolisian, Satgas, dan terakhir di Pengadilan. Jadi meskipun Gayus mengaku mendapat tekanan dari Satgas, di luar Satgas, Gayus juga bersaksi di pengadilan secara terbuka dan sudah tercatat sebagai fakta. "Keterangan tentang tiga perusahaan itu sudah Gayus terangkan lebih dulu di Satgas, saya (Adnan Buyung), Pengadilan, dan Polisi. Empat kali kesempatan dinyatakan. Kalau dibilang di Satgas ada tekanan, di luar Satgas kan bisa. Pengadilan kan juga bisa, secara terbuka dan ada saya juga saat itu," ungkap Buyung.

Contoh Opini

Makna Sejuta Dukungan


Limas Sutanto Sejak Reformasi 1998, atau selama 11 tahun, merupakan waktu yang cukup untuk perubahan mental kolektif mendasar. Penggunaan teknologi komunikasi yang kian canggih ikut mempercepat perubahan. Perubahan mendasar itu berupa peningkatan kesadaran untuk memaknai kekuasaan negara sebagai peranti mewujudkan kebaikan dan kesejahteraan bersama. Dalam bingkai kekuasaan negara bagi kebaikan dan kesejahteraan bersama, keadilan dan penggunaan kekuasaan secara benar, baik, transparan, dan akuntabel menjadi keniscayaan. Dalam bingkai itu pula, ketidakadilan dan korupsi menjadi musuh bersama. Itulah inti kesadaran yang terus berkembang. Sayang, para pemegang kekuasaan justru menghadapinya dengan gagap. Mereka belum bisa sepenuhnya menerima bahwa bagi rakyat, ketidakadilan dan korupsi adalah musuh bersama. Pada masa kini dan masa depan, setiap kali rakyat melihat gelagat ketidakadilan dan korupsi, mereka akan beramai-ramai memeranginya. Inilah makna hakiki fenomena sejuta dukungan bagi KPK. Kegagapan pemegang kekuasaan termanifestasi dalam beberapa gejala. Pertama, mereka mencurigai dan memandang fenomena dukungan sebagai kekuatan memusuhi negara dan mencaci pemegang kekuasaan. Padahal, di tengah kuat dan makin menguatnya kesadaran kolektif bahwa ketidakadilan dan korupsi adalah musuh bersama, sejuta dukungan hanya sebuah konsekuensi logis yang tidak terhindarkan. Para pemegang kekuasaan perlu memahami fenomena sejuta dukungan sebagai pesan positif, kini dan seterusnya rakyat Indonesia ingin melihat terwujudnya keadilan dan penggunaan kekuasaan yang bebas korupsi. Dan rakyat Indonesia akan bersama memerangi setiap ketidakadilan dan korupsi. Sebenarnya pesan ini amat positif dan menguntungkan para pemegang kekuasaan. Sebab, jika menanggapi pesan dan masukan itu dengan tepat, mereka akan terhindar dari perang melawan jutaan dukungan yang akan terwujud saat para pemegang kekuasaan terus membuat ketidakadilan dan korupsi. Kedua, para pemegang kekuasaan menanggapi fenomena sejuta dukungan hanya dengan argumen hukum formalistik. Para pemegang kekuasaan belum bisa memahami sejuta dukungan sebagai berpadunya rakyat yang memerangi musuh bersama, ketidakadilan dan korupsi. Titik pusat fenomena itu bukan sekadar kengototan untuk mengatakan Bibit dan Chandra yang benar dan polisi yang salah, tetapi perlawanan bersama rakyat. Maka, tidak tepat jika pemegang kekuasaan menanggapi sejuta dukungan dengan argumen hukum yang formalistik. Ketiga, para pemegang kekuasaan cenderung lamban dalam menanggapi fenomena sejuta dukungan. Laju pertambahan dukungan yang cepat pun tidak serta-merta dapat mengentak kesadaran pemegang kekuasaan untuk mengerti bahwa rakyat berhimpun untuk bersama-sama memerangi musuh ketidakadilan dan korupsi. Fenomena sejuta dukungan tidak berefek destruktif dan tidak berintensi negatif, sebaliknya justru berintensi positif (mengingatkan, memberi masukan, menyadarkan) karena itu dapat diharapkan berefek konstruktif. Namun, dalam dukungan juga bisa terkandung kerawanan untuk berbiaknya intensi negatif dan efek destruktif. Pada perspektif ini dapat dimengerti betapa pentingnya para pemegang kekuasaan menanggapi fenomena itu secara cepat dan tepat. Fenomena sejuta dukungan adalah penegasan bahwa reformasi tidak mati, terus tersimpan, dan berkembang dalam khazanah mental kolektif Indonesia. Kita semua perlu menyadari, rakyat dan bangsa Indonesia telah berubah dan terus berubah. Di tengah proses berubah itu, rakyat dan bangsa Indonesia selalu memaknai ketidakadilan dan korupsi sebagai musuh bersama. Kini dan ke depan, tidak ada pilihan lain bagi Indonesia kecuali menjalankan kekuasaan dengan adil dan bebas korupsi demi kebaikan dan kesejahteraan bersama. Siapa pun yang tidak mampu menerima pilihan ini dan menjalankan kekuasaan dengan tidak adil, penuh korupsi, akan berhadapan dengan rakyat.

Contoh Tajuk Rencana

Waspadai Dampak Kemajuan SITI


Perkembangan Sistem Informasi dan Teknologi Informasi (SITI) dari tahun ke tahun mengalami perkembangan yang cukup pesat. Begitu pula perkembangan SITI selama tahun 2010. Hal itu bisa dilihat dari sisi hardware, software, dan penggunaanya. Namun,pada kenyataannya perkembangan SITI justru salah digunakan. Teknologi dapat kita ibaratkan seperti jalan raya, dibutuhkan oleh siapa saja, untuk apa saja. Jalan raya juga dapat dipakai untuk melakukan penjambretan, perampokan, dan kejahatan lainnya. Seperti juga manusia, teknologi juga dapat melakukan hal yang baik dan yang buruk. Hal baik yang dapat dilakukan dengan menggunakan teknologi antara lain membantu manusia agar lebih mudah dalam melakukan aktivitasnya, menghemat waktu produksi dalam kegiatan ekonomi, memperluas wawasan, dapat berkomunikasi dengan orang lain, mengetahui berita terkini, dan dapat dimanfaatkan sebagai sarana hiburan. Sedangkan hal buruk yang dapat ditimbulkan melalui penggunaan teknologi antara lain gangguan kesehatan, menyebabkan kemalasan untuk melakukan aktifitas dikalangan penggunanya, menimbulkan kecanduan yang berdampak pada gaya hidup yang boros dalam memanfaatkan uangnya, dan meningkatkan angka kriminalitas. Sanksi yang tegas dan nyata dalam Undang-Undang turut berperan dalam memberikan efek jera terhadap pelaku kejahatan di dunia maya. Maka dari itu, diperlukan hukum yang dapat memberikan keadilan bagi masyarakat. Hal tersebut dapat dilaksanakan dengan sikap disiplin dalam mengamalkan hukum. Pemerintah juga harus bertindak tegas dengan memblokir situs-situs porno karena berdampak pada rusaknya mental bangsa kita. Penyuluhan dalam masyarakat mengenai kebaikan dan keburukan teknologi juga harus disampaikan kepada berbagai macam pihak, mulai dari anak-anak sampai dengan usia dewasa. Hal ini bertujuan agar kesadaran masyarakat meningkat sehingga mereka dapat memanfaatkan teknologi secara bijaksana dan tepat. Jika hal tersebut dapat terlaksana dengan baik maka dapat dipastikan angka kejahatan melalui teknologi akan berkurang. Namun hal yang terpenting adalah sikap kita dalam memanfaatkan teknologi yang telah ada. Faktor keagamaan menjadi salah satu hal yang turut memberikan andil cukup besar. Apabila ia memiliki landasan dasar agama yang kuat, maka orang tersebut akan memiliki kepribadian yang baik. Pemanfaatan teknologi memang tergantung kepada setiap individu. Tapi setidaknya kita dapat melakukan hal yang lebih bermanfaat dan berguna bagi kepentingan masyarakat dengan menggunakan teknologi. Selain itu, untuk mengurangi dan mencegah dampak negatif dari penggunaan teknologi membutuhkan kerjasama dari semua pihak, mulai dari tiap individu, keluarga, masyarakat, hingga pemerintah.

Contoh Opini:

Jakarta Baru
Pada tanggal 20 September 2012 masyarakat DKI Jakarta khususnya mempergunakan hak pilihnya untuk memilih calon gubernur yang akan memimpin Jakarta ini (KTP gw Depok jadi ngga ikutan :p). Para calon gubernur ini sendiri terdiri dari pasangan Foke-Nara dan Jokowi-Basuki. Nah walaupun belum final tetapi hasil quick count menunjukkan bahwa pasangan Jokowi-Ahok unggul sekitar 52% sedangkan pasangan Foke-Nara kalah tipis 47%. Kali ini gw mau sedikit nganalisis kunci kemenangan pasangan Jokowo-Basuki dari kacamata masyarakat awam kaya gw ini hehe. -Tim sukses yang jeli. Nah ini penting menurut gw tim sukses dari pasangan Jokowi-Basuki mampu membuat masyarakat gampang mengingat pasangan ini. Sebagai contoh image baju kotak-kotak yang akan langsung mengarah ke pasangan ini dan menciptakan trendsetter tersendiri selama masa kampanye di Jakarta. Lalu tim sukses ini juga menurut gw mengarahkan tujuan kampanye ke arah anak muda yang menurut gw segmen ini jarang dilirik tetapi sebenarnya justru disinilah potensi suara yang besar bisa diperoleh. -Efek media sosial Hmm media sosial? Yaa media sosial! Di jaman serba teknolgi seperti saat ini tim sukses JokowiBasuki juga sangat-sangat jeli memanfaatkan media ini apalagi pasangan Jokowi-Basuki juga membuka diri untuk berkomunikasi dengan rakyat melalui account twitter mereka. Selain twitter mereka juga menggunakan website yang lebih tradisional untuk memberitahukan kegiatan mereka. Nah yang kreatif adalah mereka menggunakan youtube untuk menyebarkan video tentang untuk apa memilih mereka dengan cara yang halus, lucu, dan ceria. Hal-hal inilah yang disukai masyarakat yaitu cara-cara mengajak masyarakat dengan cara yang Baru. -Popularitas Sebenernya gw kurang tau ini termasuk atau ngga. Menurut gw sih ini bagian dari kesuksesan pasangan ini ya, hampir semua orang tau Jokowi saat beberapa waktu yang lalu mobil Esemka sempat menjadi pembicaraan di seluruh Indonesia. Nah seiring dengan meningkatnya popularitas Esemka maka banyak juga orang yang penasaran dengan sosok Jokowi ini. Track record Jokowi selama di Solo yang tergolong baik inilah yang mungkin menurut gw cukup membuat warga Jakarta penasaran :p. -Merangkul semua warga Isu SARA yang selama ini beredar selama masa kampanye terbukti tidak mempengaruhi pasangan Jokowi-Basuki untuk terus melaju. Isu SARA pada saat ini menurut gw tidak pas lagi digunakan pada saat ini, ingat Bhinneka Tunggal Ika kan? :). Mungkin hal-hal ini yang menurut kacamata gw mampu membuat pasangan JokowiBasuki mampu mengungguli pasangan Foke-Nara sementara ini. Hal yang patut disyukuri adalah mulai dewasanya warga Jakarta menerima hasil ini walaupun belum resmi, ini ditunjukkan dengan berbesar hatinya bapak Fauzi Bowo mengucapkan selamat kepada Jokowi dan massa kedua pendukung pun tidak tampak bentrok di Jakarta ini. Hal ini juga menunjukkan bahwa dukungan dari banyak partai besar bukan berarti jaminan memenangi suatu kampanye tetapi cara tim sukses untuk memperoleh perhatian masyarakat lah kuncinya. Menurut gw konsep kampanye ala Jokowi-Basuki seperti saat ini bakal ditiru di kampanye-kampanye mendatang dan tantangannya siapa yang lebih kreatif dia yang mampu diingat oleh masyarakat khususnya pemilih diusia remaja. DKI Jakarta memang daerah yang sangat sangat sangat rumit butuh waktu untuk mengubah semua kerumitan ini dan tidak akan semudah daerah-daerah yang lain, oleh karena itu sukses buat Bapak Jokowi-Basuki yang akan memimpin Jakarta ini dengan janji-janjinya yang sudah diucapkan selama masa kampanye.

CONTOH FEATURE PERJUANGAN SEORANG IBU UNTUK BUAH HATINYA Wajah yang ceria diperlihatkan oleh Mak Intan. Nama aslinya adalah Zuraidah ia tinggal di daerah desa pekik nyaring. Ini lah keseharian yang di lakoni ibu dua anak ini. Tetapi dibalik kecerian yang mak intan perlihatkan hanya untuk menghibur diri belaka. Suasana pasar Panorama yang ramai disinilah tempat ia menjualkan Umbut Rotan hasil pencarian suaminya di hutan Desa sukarami Talang Empat Bengkulu tengah. Mak intan adalah seorang istri yang baik serta mau membantu mencari nafkah sang suami demi kedua anaknya yang tercinta. Suami yang hanya pekerja sebagai tukang angkut barang tidak cukup untuk menafkai kedua buah hatinya serta sang istri tercinta. Tapi mak intan tidak merasa terbebani jika dia membantu suaminya, menurut mak intan kebahagian keluarga tidak harus semua kebutuhan tercukupi tetapi keutuhan dalam rumah tangga yang harus diutamakan. Umbut rotan yang ia jual ke pasar tidak setiap hari, karena untuk mendapatkan umbut rotan sang suami harus menelusuri hutan kecil dan tidak semua hutan ada umbut rotan. Mak intan berbagi cerita kepada saya. Suaminya pernah mencari umbut rotan di hutan tetapi tak ada satupun Umbut Rotan yang ia peroleh, mungkin suaminya terlambat datang dan umbut rotan sudah diambil oleh orang lain. Padahal waktu itu ibu lagi butuh uang karena persedian beras sudah habis. Senyuman Mak intan yang Khas mengalihkan pembicaraan. Hujan panas, sudah menjadi teman Mak Intan sehari-hari. Kini ia sedang mengalami kesulitan sebab putri sulungnya melanjutkan Sekolah Menengah Pertama ( SMP ) dan putra bungsunya baru masuk Sekolah Dasar ( SD ), uang yang menyebabkan Mak Intan menjadi bingung. Kini ibu ni lagi butuh uang untuk menyekolahkan anak-anak ibu, ada yang baru masuk SD, dan ada yang melanjut ke SPM. Tapi ibu tidak putus asa karena menurut ibu pendidikan harus diutamakan, untuk saat ini biarlah kami makan nasi dan goreng tempe serta sambal terasi, yang penting anak ibu bisa sekolah Rasa sedih menyentuh kalbuku, ingin sekali rasanya membantu mak intan, tapi bagaimana mau menolong orang lagi saya sendiri kuliah masih dibiayai oleh orang tua. Tapi saya salut dengan perjuangan mak intan dia lebih mementingkan pendidikan kedua buah hatinya agar kelak menjadi orang yang sukses dan mampu membahagian kedua orang tuanya. Aku hanya bisa mengirimkan doa, semoga tuhan selalu melindungi orang-orang yang mulia. kondisi ekonomi yang sulit tidak membuat ibu dua anak ini pasrah atau banyak orang yang mengakhiri hidupnya dengan bunuh diri secara tragis atau minum racun tikus atau racun rumput. Menurut mak intan hidup memang butuh perjuangan, dan baik buruk kehidupan itu tergantung orang yang menjalani. Tapi mak intan tidak mau mengambil cara pintas yang banyak digunakan oleh orang, yaitu mengandalkan kantong bekas permen dan mencari orang yang cacat sebagai modus untuk mendapatkan uang dan meminta-minta dipinggiran jalan. Keluarga mak intan tidak mau melakukan hal tersebut karena uang yang diperoleh tidak berkah. Saya sempat mewawancarai ibu yang membeli Umbut rotan Mak Intan. Dengan sapa yang hangat saya memulai bertanya kepada Ibu tersebut namanya Ibu Indar, dia salah satu pelanggan Umbut Rotan Mak intan. Katanya dia sering beli Umbut Rotan dengan Mak Intan karena umbutnya masih baru, tidak seperti orang banyak yang mengaku umbutnya masih baru padahal sudah lama dan rasanya yang pahit. Jika kita mendengkan pembicaraan ibu indar, artinya dalam berjualan kita tidak haya melakukan barang dagangan kita saja tetapi harus bersikap jujur karena dengan jujur rezeki akan datang dengan sendirinya. Itulah yang diterapkan oleh Mak Intan dia selalu menjaga kualitas daganganya dan bersikap jujur. Karena mencari langganan itu tidak mudah, jangan gara-gara nila setitik rusak susu sebelanga. Meskipun kini ibu Zuraidah mengalami kesulitan, tapi ia tetap tegar dan menurut mak intan tidak ada masalah yang tak bisa diselaikan, itu semua tergantung bagaimana orang menyikapinya. Melihat dua buah hatinya tersenyum dan senang mengurangi rasa capek yang Mak intan pikul, sebab kebahagian anak adalah kebahagian saya juga beserta suami. Ujarnya

Contoh Feature

Beredarnya Kunci Jawaban UN


Dinda Zakya adalah seorang siswi kelas XII SMA di Kota Tangerang. Persiapan Dinda sebelum Ujian Nasional (UN) tentunya belajar dan mengikuti bimbingan belajar (bimbel) setelah jam sekolah berakhir. Dinda masih merasa kurang siap untuk mengikuti UN yang akan dilaksanakan pada tanggal 16 April 2012. Program studi Dinda di sekolah adalah ilmu pengetahuan sosial (IPS). Mata pelajaran yang akan diujikan seperti, matematika, bahasa Indonesia, bahasa Inggris, sosiologi, geografi, sejarah, dan ekonomi. Soal-soal tersebut tidak dibuat oleh guru sekolah Dinda melainkan dibuat oleh perwakilan guru sekolah se-Indonesia. Ujian Nasional akan dilaksanakan secara serempak oleh siswa kelas XII SMA di seluruh Indonesia pada hari senin hingga hari kamis. Sekolah Dinda juga menggunakan buku BSE untuk dipinjamkan kepada siswanya. Dinda dan teman-temannya banyak mengeluhkan kualitas buku tersebut. Para guru juga ikut mengeluhkan kualitas buku yang dipinjamkan Pemerintah tersebut. Disamping banyak materi yang kurang jelas, buku itu disajikan dengan tampilan seadanya sehingga kurang menarik minat para siswa untuk membacanya. Banyak siswa yang menilai UN seharusnya tidak dijadikan syarat kelulusan sekolah. Kemampuan siswa menangkap informasi pelajaran tidak merata. Standarisasi sekolah di Indonesia pun tidak semuanya sama. Tidak adil rasanya kemampuan siswa di daerah terpencil harus disamakan dengan kemampuan siswa di Kota besar yang sudah maju seiring perkembangan IPTEK. Dinda juga menambahkan bahwa jadwal UN terlalu cepat sehingga banyak guru yang terburu-buru dalam menyampaikan materi pelajaran. Alhasil siswa dan guru-guru lainnya hanya bisa terdiam dan mengukuti tuntutan Pemerintah beserta Menteri Pendidikan. Siswa bukan boneka yang dapat diberi perintah seenaknya. Dinda merasa tertekan atas tuntutan pemerintah menjadikan UN sebagai syarat kelulusan siswa. Dinda dan siswa lainnya merupakan korban kelinci percobaan oleh Pemerintah. Para guru berpendapat sampai saat ini Pemerintah belum berhasil menemukan solusi terbaik untuk masalah pendidikan di Indonesia. Ketidakseriusan Pemerintah dalam menangani masalah pendidikan menjadi penyebab generasi penerus yang tidak berkualitas. Beberapa tahun lalu para siswa beserta aktifis pendidikan sempat melakukan aksi menuntut agar UN tidak dijadikan syarat kelulusan siswa. Pemerintah tidak menghiraukan keluhan para siswa tersebut sehingga UN tetap dijadikan syarat kelulusan sampai saat ini. Alhasil siswa pun mengambil tindakan curang untuk mengatasi masalah UN ini. Dinda mengakui adanya kecurangan dalam UN dalam bentuk kebocoran soal. Banyak siswa dan orang tuanya yang merasa tertekan dan takut anaknya tidak lulus UN. Para guru pun ikut mendukung tidakan siswanya, apabila siswa tidak lulus UN Pemerintah tidak akan mengadakan ujian ulang bagi mereka yang tidak lulus. Secara tidak langsung mereka harus mengikuti ujian paket C untuk mendapatkan ijazah setingkat SMA. Sia-sia mereka menghabiskan waktu belajar selama tiga tahun di SMA jika pada akhirnya mereka hanya mendapatkan ijazah paket C. Jutaan rupiah yang harus dikeluarkan para orang tua untuk menyekolahkan anaknya akan terasa sia-sia apabila anak mereka dinyatakan tidak lulus sekolah. Dinda mengakui membeli kunci jawaban seharga Rp 70.000,00 bersama teman-teman satu sekolahnya. Orang tua Dinda pun mendukung tindakan anaknya tersebut. Mekanisme beredarnya kunci jawaban bermula dari peluang bisnis orang dalam yang terlibat dalam pembuatan soal UN itu sendiri. Kunci jawaban ditawarkan dengan harga yang cukup mahal sekitar Rp 5.000.000,00 per paket soal. Mahalnya harga tidak mengurungkan niat siswa, mereka rela mengeluarkan ratusan ribu rupiah agar lulus UN. Siswa yang bertugas mengambil kunci jawaban akan mengkoordinir pembagian kunci tersebut di pagi hari. Dinda menerangkan kunci jawaban tersebut mulai tersebar jam 3 dini hari.

CONTOH FEATURE

Prestasi Untuk Prestise


SRI ENDAH/18147

Ketika semua orang sibuk dengan aktivitasnya, di saat itu lahir seorang bayi laki-laki, tapat 21 tahun yang lalu. Anis, begitu sebutan akrab sekaligus nama lengkap remaja itu lahir di Desa Sukaraja, Kec. Karang Jaya, Kab. Musi Rawas tepat tanggal 28 Juli 1990. Hadir ke dunia sebagai anak ke dua dari lima bersaudara. Buah hati pasangan Sarkowi dan Ely Yana ini berhasil merajut berbagai prestasi dan menjadi kebanggaan orang tua manapun. Di saat penulis mewawancarai Anis di kampus kesayangannya Universitas Negeri Padang, Senin 12 Maret 2012 mahasiswa Ilmu Keolahragaan ini sangat bersemangat mengupas tentang peristiwa dan pengalaman hidupnya. Sejak kecil Anis gemar dengan aktivitas olahraga, terutama bola voli. Saya senang sekali kalau sore hari bermain bola voli dengan teman sebaya, semangat menjadi terpacu dengan berolahraga, Ujar remaja itu dengan semangat. Baginya, memulai sesuatu dengan hobby membuat aktivitas yang dilakukan lebih ringan, sehingga pikiran tidak terbebani. Di waktu SD, Anis selalu mendapat peringkat 10 besar di kelas. Begitupun, saat berganti seragam menjadi putih biru. Orang tua Anis lebih memilih putranya disekolahkan di MTsN Lubuk Linggau, karena berada di luar daerah akan membuat pendidikan lebih maju. Mulai saat itu, Anis belajar mandiri. Berada jauh dari orang tua awalnya membuat remaja ini risih, takut, dan khawatir. Tinggal di kost merupakan tantangan yang terberat, realita harus ditempuh, tidak ada kata tidak bisa. Anis menjadi teladan bagi teman-temannya sehingga jabatan sebagai Ketua OSIS MTsN Lubuk Linggau berhasil di raihnya. Organisasi membuat kita lebih menghargai kebersamaan, Saya juga harus berani menjadi khalifah untuk diri Saya dan teman-teman sekolah, Ujar Anis. Belajar organisasi masih dilanjutkan remaja itu, tanpa perjuangan yang lelah Anis kembali menjabat sebagai Ketua OSIS SMK N 1 Lubuk Linggau. Remaja ini juga dipercaya sebagai Pasukan Pengibar Bendera Pusaka perwakilan sekolahnya. Prestasi demi prestasi diraihnya untuk mengharumkan nama keluarga dan nama sekolah. Anis aktif dan berpartisipasi dalam berbagai kegiatan seperti Latihan Kepemimpinan Siswa (LKS) Kota Lubuk Linggau, Latihan Kepemimpinan Siswa (LKS) Provinsi Sumatera Selatan, POPDA Bola Voli tingkat Provinsi, KEJURDA Bola Voli tingkat Provinsi, PORKOT Bola Voli tingkat Kota, dan PORSENI Bola Voli tingkat Kota. Sungguh prestasi yang mengagumkan. Semua orang bisa meraihnya jika diawali dengan kerja keras dan latihan yang maksimal. Disaat masuk perguruan tinggi negeri ini, Anis juga lulus melalui jalur prestasi, yaitu Bola Voli. Ternyata kegemaran membawa peluang yang besar mencapai kesuksesan. Citacita Anis juga tidak muluk-muluk, kelak remaja ini berniat menjadi Atlit Bola Voli untuk membanggakan keluarganya, semua prestasi di raih untuk mencapai prestise. Sebuah prestise dapat membuat orang menjadi berwibawa dan mampu di bidangnya. Saya selalu ingat dengan motto hidup yaitu: Hidup itu penuh resiko, mengalah itu tidak akan hidup. Tambah Anis dengan wibawanya. Semua orang berhak berprestasi, semua orang ingin memiliki prestise agar disegani dan dihormati dalam masyarakat. Kepada penulis Anis memberikan pesan kepada semua orang yaitu Jangan takut mengambil keputusan, karena dibalik kegagalan terdapat kesuksesan yang tertunda. Jangan pernah berpikir apa yang diberikan untukmuu, namun berpikirlah apa yang bisa kamu berikan untuk orang lain. Hari ini penulis menemukan orang yang tidak pernah lelah dalam mencapai prestasi, Anis juga sempat mengatakan bahwa Indeks Prestasinya saat ini 3,27. Menurut Anis, menjadi mahasiswa yang berprestasi membutuhkan usaha, latihan keyakinan dan doa.

Contoh Biografi Biografi Susi Susanti Lucia Francisca Susi Susanti lahir di Tasikmalaya, Jawa Barat, 11 Februari 1971. Pemain bulutangkis putri terbaik yang pernah dimiliki oleh Indonesia ini ternyata sudah menyukai permainan bulutangkis sejak duduk di bangku SD. Dukungan orangtuanya membuat ia mantap untuk menjadi atlet bulutangkis. Ia memulai karir bulutangkis di klub milik pamannya, PB Tunas Tasikmalaya. Setelah berlatih selama 7 tahun di sana dan memenangkan kejuaraan bulutangkis tingkat junior, pada tahun 1985 ia pindah ke Jakarta. Saat itu ia kelas 2 SMP, namun telah berpikir untuk serius di dunia bulutangkis. Pada awal kariernya di tahun 1989, Susi sudah berhasil menjadi juara di Indonesian Open. Selain itu berkat kegigihan dan ketekunannya, Susi berhasil turut serta menyumbangkan gelar Piala Sudirman pada tim Indonesia untuk pertama kalinya dan belum pernah terulang sampai saat ini. Setelah itu ia pun mulai merajai kompetisi bulutangkis wanita dunia dengan menjuarai All England sebanyak empat kali (1990, 1991, 1993, 1994) dan menjadi Juara Dunia pada tahun 1993. Puncak karier Susi bisa dibilang terjadi pada tahun 1992 pada saat ia menjadi juara tunggal putri cabang bulutangkis di Olimpiade Barcelona, 1992. Susi menjadi peraih emas pertama bagi Indonesia di ajang Olimpiade. Uniknya, Alan Budikusuma yang merupakan pacarnya ketika itu, turut menjadi juara di tunggal putra. Mereka berhasil mengawinkan gelar juara tunggal putra dan putri bulutangkis pada Olimpiade Barcelona. Media asing menjuluki mereka sebagai Pengantin Olimpiade, sebuah julukan yang terjadi menjadi kenyataan di kemudian hari. Susi kembali berhasil meraih medali, kali ini medali perunggu pada Olimpiade 1996 di Atlanta, Amerika Serikat. Selain itu, Susi turut serta menorehkan prestasi dengan merebut Piala Uber tahun 1994 dan 1996 bersama tim Uber Indonesia, gelar yang telah lama lepas dari genggaman srikandi-srikandi kita. Puluhan gelar seri grand prix juga berhasil ia raih sepanjang karirnya.. Saat masih aktif menjadi pemain, Susi selalu berusaha menjadikan dirinya sebagai contoh yang baik bagi pemain lainnya. Ia sangat disiplin terhadap waktu latihan atau pun di luar latihan. Kiprah Susi Susanti di dunia bulutangkis memang luar biasa. Dalam setiap pertandingan, ia selalu menunjukkan sikap yang tenang dan tanpa emosi bahkan pada saat tertinggal jauh perolehan angkanya. Semangatnya yang pantang menyerah selalu berhasil membuat para pendukungnya yakin Susi akan memberikan usaha yang terbaik. Walaupun telah puluhan gelar tingkat internasional ia raih, ada satu sikap yang tidak pernah hilang dari diri Susi Susanti. Ia selalu bersikap rendah hati dan terus berusaha untuk menjadi lebih baik lagi. Baginya, kekalahan bukanlah akhir dari segalanya, namun justru kesempatan untuk memperbaiki kemampuan dan menghindarkan dari sikap sombong. Sungguh satu sikap yang patut dicontoh oleh para generasi muda bangsa Indonesia!!

Biografi Yusuf Mansur


Ustadz Yusuf Mansur dikenal sebagai pimpinan Pondok Pesantren Daarul Quran Bulak Santri, Cipondoh, Tangerang dan pimpinan pengajian Wisata Hati. Ustadz kelahiran Jakarta, 19 Desember 1976 ini melalui perjalanan berliku sampai menjadi ustadz terkenal seperti sekarang. Mari kita simak biografi dan kisah hidup Yusuf Mansur dari masa susah beliau. Ustadz Yusuf lahir dari keluarga Betawi yang berkecukupan pasangan Abdurrahman Mimbar dan Humrifah dan sangat dimanja orang tuanya. Lulusan terbaik Madrasah Aliyah Negeri 1 Grogol, Jakarta Barat, tahun 1992 ini pernah kuliah di jurusan Informatika namun berhenti tengah jalan karena lebih suka balapan motor. Pada tahun 1996, dia terjun di bisnis Informatika. Sayang bisnisnya malah menyebabkan ia terlilit utang yang jumlahnya miliaran. Gara-gara utang itu pula, Ustadz Yusuf merasakan dinginnya hotel prodeo selama 2 bulan. Setelah bebas, Ustadz Yusuf kembali mencoba berbisnis tapi kembali gagal dan terlilit utang lagi. Cara hidup yang keliru membawa Ustadz Yusuf kembali masuk bui pada 1998. Saat di penjara itulah, Ustadz Yusuf menemukan hikmah tentang shodaqoh. Selepas dari penjara, Ustadz Yusuf berjualan es di terminal Kali Deres. Berkat keikhlasan sedekah pula, akhirnya bisnis Ustadz Yusuf berkembang. Tak lagi berjualan dengan termos, tapi memakai gerobak, Ia juga mulai punya anak buah. Hidup Ustadz Yusuf mulai berubah saat ia berkenalan dengan polisi yang memperkenalkannya dengan LSM. Selama kerja di LSM itulah, Ustadz Yusuf membuat buku Wisata Hati Mencari Tuhan Yang Hilang. Buku yang terinspirasi oleh pengalamannya di penjara saat rindu dengan orang tua. Tak dinyana, buku itu mendapat sambutan yang luar biasa. Ustadz Yusuf sering diundang untuk bedah buku tersebut. Dari sini, undangan untuk berceramah mulai menghampirinya. Di banyak ceramahnya, ia selalu menekankan makna di balik sedekah dengan memberi contoh-contoh kisah dalam kehidupan nyata. Karier Ustadz Yusuf makin mengkilap setelah bertemu dengan Yusuf Ibrahim, Produser dari label PT Virgo Ramayana Record dengan meluncurkan kaset Tausiah Kun Faya Kun, The Power of Givingdan Keluarga. Konsep sedekah pula yang membawanya masuk dunia seni peran. Melalui acara Maha Kasih yang digarap Wisata Hati bersama SinemArt, ia menyerukan keutamaan sedekah melalui tayangan yang didasarkan pada kisah nyata. Ustadz Yusuf juga menggarap sebuah film berjudul KUN FA YAKUUN yang dibintanginya bersama Zaskia Adya Mecca, Agus Kuncoro, dan Desy Ratnasari. Film ini merupakan proyek pamungkas dari kegiatan roadshow (ceramah keliling) berjudul sama selama Januari-April 2008. Melalui Wisata Hati, ia menyediakan layanan SMS Kun Fayakuun untuk menemukan jawaban atas permasalahan yang ada. Ia juga menggagas Program Pembibitan Penghafal Al Quran (PPPA), sebuah program unggulan dan menjadi laboratorium sedekah bagi seluruh keluarga besar Wisatahati. Donasi dari PPPA digunakan untuk mencetak penghafal Alquran melalui pendidikan gratis bagi dhuafa Pondok Pesantren Daarul Quran Wisatahati. Meski tak sempat menuntaskan kuliah, Ustadz Yusuf bersama dua temannya mendirikan perguruan tinggi Sekolah Tinggi Ilmu Komputer Cipta Karya Informatika. Ustadz Yusuf menikah dengan Siti Maemunah dan telah dikaruniai tiga orang anak.

Biografi Chairil Anwar Chairil Anwar dilahirkan di Medan, 26 Julai 1922. Chairil Anwar merupakan anak tunggal. Ayahnya bernama Toeloes, mantan bupati Kabupaten Indragiri Riau, berasal dari Taeh Baruah, Limapuluh Kota, Sumatra Barat. Sedangkan ibunya Saleha, berasal dari Situjuh, Limapuluh Kota. Dia masih punya pertalian keluarga dengan Sutan Sjahrir, Perdana Menteri pertama Indonesia. Dia dibesarkan dalam keluarga yang cukup berantakan. Kedua ibu bapanya bercerai, dan ayahnya menikah lagi. Selepas perceraian itu, saat habis SMA, Chairil mengikut ibunya ke Jakarta. Chairil masuk sekolah Hollandsch-Inlandsche School (HIS), sekolah dasar untuk orang-orang pribumi waktu masa penjajahan Belanda. Dia kemudian meneruskan pendidikannya di Meer Uitgebreid Lager Onderwijs (MULO), sekolah menengah pertama Hindia Belanda, tetapi dia keluar sebelum lulus. Dia mulai untuk menulis sebagai seorang remaja tetapi tak satupun puisi awalnya yang ditemukan. Pada usia sembilan belas tahun, setelah perceraian orang-tuanya, Chairil pindah dengan ibunya ke Jakarta di mana dia berkenalan dengan dunia sastra. Meskipun pendidikannya tak selesai, Chairil menguasai bahasa Inggris, bahasa Belanda dan bahasa Jerman, dan dia mengisi jamjamnya dengan membaca karya-karya pengarang internasional ternama, seperti: Rainer M. Rilke, W.H. Auden, Archibald MacLeish, H. Marsman, J. Slaurhoff dan Edgar du Perron. Penulispenulis ini sangat mempengaruhi tulisannya dan secara tidak langsung mempengaruhi puisi tatanan kesusasteraan Indonesia. Semasa kecil di Medan, Chairil sangat dekat dengan neneknya. Keakraban ini begitu memberi kesan kepada hidup Chairil. Dalam hidupnya yang amat jarang berduka, salah satu kepedihan terhebat adalah saat neneknya meninggal dunia. Chairil melukiskan kedukaan itu dalam sajak yang luar biasa pedih: Bukan kematian benar yang menusuk kalbu/ Keridlaanmu menerima segala tiba/ Tak kutahu setinggi itu atas debu/ Dan duka maha tuan bertahta Sesudah nenek, ibu adalah wanita kedua yang paling Chairil puja. Dia bahkan terbiasa menyebut nama ayahnya, Tulus, di depan sang Ibu, sebagai tanda menyebelahi nasib si ibu. Dan di depan ibunya, Chairil acapkali kehilangan sisinya yang liar. Beberapa puisi Chairil juga menunjukkan kecintaannya pada ibunya. Sejak kecil, semangat Chairil terkenal kedegilannya. Seorang teman dekatnya Sjamsul Ridwan, pernah membuat suatu tulisan tentang kehidupan Chairil Anwar ketika semasa kecil. Menurut dia, salah satu sifat Chairil pada masa kanak-kanaknya ialah pantang dikalahkan, baik pantang kalah dalam suatu persaingan, maupun dalam mendapatkan keinginan hatinya. Keinginan dan hasrat untuk mendapatkan itulah yang menyebabkan jiwanya selalu meluap-luap, menyala-nyala, boleh dikatakan tidak pernah diam. Nama Chairil mulai terkenal dalam dunia sastera setelah pemuatan tulisannya di Majalah Nisan pada tahun 1942, pada saat itu dia baru berusia dua puluh tahun. Hampir semua puisipuisi yang dia tulis merujuk pada kematian. Chairil ketika menjadi penyiar radio Jepang di Jakarta jatuh cinta pada Sri Ayati tetapi hingga akhir hayatnya Chairil tidak memiliki keberanian untuk mengungkapkannya. Puisi-puisinya beredar di atas kertas murah selama masa pendudukan Jepang di Indonesia dan tidak diterbitkan hingga tahun 1945. Semua tulisannya yang asli, modifikasi, atau yang diduga diciplak dikompilasi dalam tiga buku : Deru Campur Debu (1949); Kerikil Tajam Yang Terampas dan Yang Putus (1949); dan Tiga Menguak Takdir (1950, kumpulan puisi dengan Asrul Sani dan Rivai Apin). Chairil memang penyair besar yang menginspirasi dan mengapresiasi upaya manusia meraih kemerdekaan, termasuk perjuangan bangsa Indonesia untuk melepaskan diri dari penjajahan. Hal ini, antara lain tercermin dari sajaknya bertajuk: Krawang-Bekasi, yang disadurnya dari sajak The Young Dead Soldiers, karya Archibald MacLeish (1948). Dia juga menulis sajak Persetujuan dengan Bung Karno, yang merefleksikan dukungannya pada Bung Karno untuk terus mempertahankan proklamasi 17 Agustus 1945. Bahkan sajaknya yang berjudul Aku dan Diponegoro juga banyak diapresiasi orang sebagai sajak perjuangan. Kata Aku binatang jalang dalam sajak Aku, diapresiasi sebagai dorongan kata hati rakyat Indonesia untuk bebas merdeka.

You might also like