You are on page 1of 14

POLA PENGEMBANGAN PARAGRAF EKSPOSISI

Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah : Keterampilan Menulis Dosen Pengampu :

Disusun Oleh : Nama NIM : :

FAKULTAS S1 PGSD UNIVERSITAS TERBUKA 2011

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Paragraf merupakan bagian dari karangan (tulisan) atau bagian dari tuturan (kalau lisan). Sebuah paragraph ditandai oleh suatu kesatuan gagasan yang lebih tinggi atau lebih luas daripada kalimat. Oleh karena itu, paragraf umumnya terdiri dari sejumlah kalimat. Kalimat-kalimat saling bertalian untuk mengungkapkan sebuah gagasan tertentu. Menulis eksposisi sangat besar manfaatnya, karena sebagian besar masyarakat menyadari pentingnya sebuah informasi.Eksposisi merupakan sebuah paparan atau penjelasan. Jika ada paragraf yang menjawab pertanyaan apakah itu? Dari mana asalnya? Paragraf tersebut merupakan sebuah paragraf eksposisi. Eksposisi adalah karangan yang menyajikan sejumlah pengetahuan atau informasi. Tujuannya, pembaca mendapat pengetahuan atau informasi yang sejelas jelasnya.

B. Rumusan Masalah Untuk membatasi pembahasan dan mempermudah dalam penyajian makalah ini, penulis menyusun rumusan masalah sebagai berikut : 1. Bagaimana syarat penyusunan paragraph yang baik 2. Apa pengertian dari eksposisi

3. Apa saja point penting dalam karangan / paragraf eksposisi 4. Apa saja pola pengembangan paragraf eksposisi

C. Tujuan Penulisan Disamping untuk memenuhi tugas mata kuliah, makalah ini disusun dengan tujuan untuk lebih mengetahui tentang : 1. Syarat penyusunan paragraph yang baik 2. Pengertian dari eksposisi 3. Point penting dalam karangan / paragraf eksposisi 4. Pola pengembangan paragraf eksposisi

BAB II PEMBAHASAN

A. Syarat Penyusunan Paragrap yang baik Paragraf yang baik adalah paragraf yang memiliki kepaduan antara unsure-unsurnya, baik diantara gagasan utama dengan gagasan penjelasnya ataupun antara kalimat-kalimatnya. Dalam paragraf yang baik tidak ada satupun gagasan penjelas ataupun kalimat yang menyimpang dari gagasan utamanya. Semuanya mendukung secara kompak pada satu fokus

permasalahan. Kepaduan pada sebuah paragraf terbagi ke dalam dua macam, yakni kepaduan makna dan kepaduan bentuk. 1. Kepaduan Makna (koheren) Suatu paragraf dikataan koheren, apabila ada kekompakan antara gagasan yang dikemukakan kalimat yang satu dengan yang lainnya. Kalimatkalimatnya memiliki hubungan timbal balik serta secara bersama-sama mebahas satu-satu gagasan utama. Tidak dijumpai satu pun kalimat yang menyimpang ataupun loncatan-loncatan pikiran yang membingungakan. Jika suatu paragraf tidak memiliki kepaduan seperti itu, maka pembaca akan mengalami banyak kesulitan untuk memahaminya. Pembaca akan menemukan loncatan-loncatan pikiran dan hubungan-hubungan gagasan yang tidak logis. Paragraf yang dihadapinya hanya sebuah kumpulan kalimat yang tidak jelas ujung pangkalnya.

2. Kepaduan bentuk (Kohesif) Apabila kepaduan makna berhubungan dengan isi, maka kepaduan bentuk berkaitan dengan penggunaan kata-katanya. Bisa saja sebuah paragraf padu secara makna atau koheren. Dalam arti, paragraf itu mengemukakan satu gagasan utama. Tetapi belum tentu paragraf terseut kohesif, didukung oleh kata-kata yang padu. Kekohesifan sebuah paragraf dapat ditandai oleh: a. hubungan penunjukkan, yang ditandai oleh kata-kata itu, ini, tersebut, berikut, tadi; b. hubungan penggantian, ditunjukan oleh kata-kata saya, kami, kita, engkau, anda, mereka, ia; bentk ni, itu, dan sejenisnya dapat ula berfungsi sebagai penanda hubungan penggantian; c. hubungan pelesapan, ditandai oleh enggunaan kata sebagian, seluruhan; d. hubungan perangkaian, ditandai oleh kata dan, lalu, kemudian, akan tetapi, sementara itu, selain itu, kecuali itu, jadi akhirnya, namun demikian; e. hubungan leksikal, ditandai oleh pemanfaatan pengulangan kata, sinonim atau hiponim.

B. Pengertian Eksposisi Paragraf eksposisi adalah paragraf yang menerangkan, menjelaskan, atau memaparkan sebuah benda, gagasan, atau ide. Paragraf eksposisi lebih

mengarah pada tingkat kecerdasan atau akal. Untuk memperjelas paparan, karangan atau paragraf eksposisi disertai data, seperti grafik, gambar, data statistik, contoh, denah, organogram, dan peta. Penulisan paragraf eksposisi biasa didahului dengan penelitian. Karangan / Paragraf Eksposisimerupakan karangan yang bertujuan untuk menginformasikan tentang sesuatu sehingga memperluas pengetahuan pembaca. Karangan eksposisi bersifat ilmiah/nonfiksi. Sumber karangan ini dapat diperoleh dari hasil pengamatan, penelitian atau pengalaman. Di sinilah perbedaannya dengan karangan deskripsi. Karangan deskripsi bertujuan menggambarkan / melukiskan sesuatu sehingga seolaholah pembaca mengatakannya sendiri. Karangan deskripsi dapat bersifat ilmiah atau nonilmiah. Sumber karangan diperoleh dari hasil pengamatan, penelitian, dan imajinasi. Eksposisi tidak selalu terbagi atas bagian-bagian yang disebut pembukaan, pengembangan, dan penutup. Hal ini sangat tergantung dari sifat karangan dan tujuan yang hendak dicapai.

C. Beberapa Point Penting Karangan / Paragraf Eksposisi 1. Topik Dalam Karangan Eksposisi Data faktual, yaitu suatu kondisi yang benar-benar terjadi, ada, dan dapat bersifat historis tentang bagaimana suatu alat bekerja, bagaimana suatu peristiwa terjadi, dan sebagainya; Suatu analisis atau penafsiran objektif terhadap seperangkat fakta; dan

Fakta tentang seseorang yang berpegang teguh pada suatu pendirian.

2. Contoh Urutan Analisis Eksposisi urutan kronologis/proses, biasanya memaparkan proses, yaitu memberi penjelasan tentang bekerjanya sesuatu atau terjadinya suatu peristiwa, urutan fungsional, urutan atau analisis sebab akibat, dan analisis perbandingan.

3. Langkah-langkah Menulis Eksposisi menentukan tema, menentukan tujuan karangan, memilih data yang sesuai dengan tema, dan membuat kerangka karangan, mengembangkan kerangka menjadi karangan. 4. Langkah-langkah Menyusun Paragraf Proses Pola pengembangan karangan eksposisi bisa bermacam-macam, di antaranya pola pengembangan proses. Paragraf proses itu menyangkut jawaban atas pertanyaan bagaimana bekerjanya, bagaimana mengerjakan hal itu (membuat hal ini), bagaimana barang itu disusun, bagaimana hal itu terjadi. Berikut langkah penulisannya : Penulis harus mengetahui perincian secara menyeluruh. Membagi perincian atas tahaptahap kejadiannya. Bila tahap - tahap kejadian ini berlangsung dalam waktu yang berlainan, penulis harus memisahkan dan mengurutkannya secara kronologis.

D. Tujuan Paragraf Eksposisi Tujuan paragraf eksposisi sebagai berikut. 1. Memberikan informasi atau keterangan yang terperinci mengenai objek. 2. Memberi tahu, mengupas, menguraikan, atau menerangkan sesuatu. Hal-hal yang diungkapkan atau dijelaskan berupa informasi. Informasi tersebut dapat berupa 1. hal, kondisi, atau fakta yang benar-benar terjadi (misalnya fungsi oksigen dan air bagi makhluk hidup, proses bekerja mesin) 2. analisis atau penafsiran terhadap suatu fakta.

E. Pola Pengembangan Paragrap Eksposisi a. Pola Proses Proses merupakan suatu urutan dari tindakan-tindakan atau perbuatan-perbuatan untuk menciptakan atau menghasilkan sesuatu atau parurutan dari suatu kejadian atau peristiwa. Untuk menyusun sebuah proses, langkah-lagkahnya adalah sebagai berikut. 1) penulis harus mengetahui perincian-perincian secara menyeluruh. 2) penulis harus membagi proses tersebut atas tahap-tahap kejadiannya. 3) penulis menjelaskan tiap urutan itu ke dalam detail-detail yang tegas sehingga pebaca dapat melihat seluruh prose situ dengan jelas. Contoh : Pohon anggu, disamping buahnya yang digunakan untuk pembuatan minuman, daunnya pun dapat digunakan sebagai bahan untuk pembersih wajah. Caranya, ambilah daun anggur secukupnya. Lalu,

tumbuk sampai halus. Masaklah hasil tumbukan itu dengan air secukupnya dan tunggu sampai mendidih. Setelah itu, ramuan tersebut kita dinginkan dan setelah dingin baru kita gunakan untuk membersihkan wajah . insya Allah, kulit wajah kita akan kelihatan bersih dan berseriseri.

b. Pola Sebab Akibat Pengembangan paragraf dapat pula dinyatakan dngan

menggunakan sebab-akibat. Dalam hal ini sebab bias bertidak sebagai gagasan utama, sedangkan akibat sebagai perincian pengembangannya. Namun demikian, dapat juga terbalik: akibat dijadukan gagasan utama, sedangkaan untuk memahami sepenuhnya akibat itu perlu dikeukakan sejumlah sebab sebagai perinciannya. Persoalan sebab-akibat sebenarnya sangat dekat hubungannya dengan prses. Bila disusun untuk mencari hubungan antara bagianbagiannya, maka proses itu dapat disebut proses kausal. Contoh : Pada tahun 1997, produksi padi turun 3,85 persen. Akibatnya. Impor beras meningkat, diperkirakan menjadi 3,1 ton tahun 1998. sesudah swasembada pangan tercapai pada tahun 1984, pada tahun 1986, kita mengekspor sebesar 371,3 ribu ton beras, bahkan 530,7 ribu ton pada tahun 1993. akan tetapi, pada tahun 1004, neraca perdagangan beras kita tekor 400 ribu ton. Sejak itu, impor beras meningkat dan pada tahun 1997 mencapai 2,5 juta ton.

c. Pola Ilustrasi Sebuah gagasan yang terlalu umum, memerlukan ilustrasi-ilustrsi konkret. Dalam karangan eksposisi, ilustrasi-ilustrsi tersebut tidak berfungsi untuk membuktikan suatu pendapat. Ilustrasi-ilustrsi tersebut dipakai sekadar untuk menjelaskan maksud penulis. Dalam hal ini pengamatan-pengamatan pribadi merupakan bahanilustrasi yang paling efektif dalam menjelaskan gagasan-gagasan umum tersebut. Contoh : Satu-satunya bidang pembangunan yang tidak memahami imbas krisis ekonomi sector-sektor dibidang pertanian. Misalnya, perikanan masih meningkat cukup mengesankan, yaitu 6,65 persen; demikian pula perkebunan, yang meningkat 6,46 persen. Walaupun terkena kebakaran sepanjang tahun, sector kehutanan masihtumbuh 2,95 persen. Secara umum, kontribusi dari sektor-sektor pertanian terhadap produk domestik broto (PDB) meningkat dari 18,07 persen menjadi 18,04 persen. Padahal selama 30 tahun terakhir, pangsa sector pertanian merosot dari tahun ke tahun.

10

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan Eksposisi adalah salah satu jenis pengembangan paragraf dalam penulisan yang dimana isinya ditulis dengan tujuan untuk menjelaskan atau memberikan pengertian dengan gaya penulisan yang singkat, akurat, dan padat. Eksposisi adalah karangan yang menyajikan sejumlah pengetahuan atau informasi. Tujuannya, pembaca mendapat pengetahuan atau informasi yang sejelas jelasnya. Eksposisisi hanya berusaha menegaskan dan menerangkan suatu pokok persoalan. Dalam eksposisi atau pemaparan ,penulis menyerahkan

keputusannya kepada pembaca. Tujuan paragraf eksposisi adalah memaparkan atau menjelaskan sesuatu agar pengetahuan pembaca bertambah. Oleh karena itu, topik-topik yang dikembangkan dalam paragraf eksposisi berkaitan dengan penyampaian informasi.

B. Saran Menulis eksposisi dengan baik adalah dengan cara kemampuan untuk menganalisa persoalan tersebut secara jelas dan konkrit.Bahan yang dikumpulkan hanya merupakan bahan mati,bahan ramuan,yang tak berguna bagi tangan-tangan yang tidak ahli.Bahan yang dikumpulkan dengan berbagai 11

cara di atas,harus diolah,diseleksi,dievaluasi,dan dianalisa untuk dituangkan dalam sebuah karangan yang berbentuk final.Semakin baik evaluasi dan analisa yang diadakan,semakin baik nilai eksposisi yang ditulisnya. Penulis harus mengetahui serba sedikit tentang subyeknya.Dengan mengetahui serba sedikit tentang subyek yang akan digarapnya, ia dapat memperluas pengetahuannya mengenai hal itu, entah melalui penelitian lapangan, wawancara, atau melalui penelitian kepustakaan.Dari hasil penelitiannya itu ia mengumpulkan bahan sebanyak-banyak,dievaluasi,untuk kemudian ditampilkan dalam tulisannya itu.

12

DAFTAR PUSTAKA

BSE Bahasa dan Sastra Indonesia Untuk SMA/MA Kelas X, karangan Sri Utami, Sugiarti, Suroto, Alexander Sosa http://kafeilmu.com/2010/10/pengertian-paragraf-eksposisi-besertacontoh.html#xzz1M37fkXKr

13

You might also like