You are on page 1of 44

MF2011

MF2011

Pengertian Anggaran
Anggaran adalah suatu catatan yang disusun secara sisematis yang memuat komponenkomponen penerimaan (Revenue) dan komponen-komponen pengeluaran (Expenditure), untuk jangka waktu tertentu biasanya satu tahun. Kebijakan Anggaran adalah suatu tindakan bagaimana mengalokasikan anggaran secara efektif, efisien, transparan dan akuntabel dalam organisasi publik (Non Profit

Organisation)

Anggaran sebagai alat untuk mengambil kebijakan ekonomi (as an instrument of economic policy) Tujuannya Untuk : Mencapai Pemerataan pembangunan Stabilitas ekonomi Mendorong pertumbuhan ekonomi daerah
1.

2. Anggaran sebagai alat kontrol atau pengawasan (as a means of legal 3. Anggaran sebagai alat Manajemen dan Perencanaan pembangunan ekonomi (as
4.

control).

an instrument of economic management and planning)


Anggaran sebagai alat transparansi dan akuntabiliti. ( as a means of

transparancy and accountability)


5.

Anggaran sebagai alat koordinasi (as a

means of coordination)

PENDAPATAN BELANJA
Belanja Tidak Langsung Belanja Langsung Surplus/(Defisit)

PEMBIAYAAN
Penerimaan Pengeluaran

Pembiayaan Neto SiLPA


MF2011 6

Suatu rencana keuangan tahunan pemda yang disetujui oleh DPRD (Pasal 1 butir 8 UU No. 17 Tahun 2003). Dasar pengelolaan keuangan daerah selama tahun anggaran ybs Rencana pelaksanaan semua pendapatan, belanja, dan pembiayaan daerah Dasar bagi kegiatan pengendalian, pemeriksaan dan pengawasan keuangan daerah
MF2011 7

Susunan APBD (Pasal 16 ayat 2 UU No.17 tahun 2003) : 1.Pendapatan Daerah 2.Belanja Daerah 3.Pembiayaan

Jmlh Pendapatan perkiraan yg terukur secara rasional yg dpt dicapai setiap sumber pendapatan Jmlh Belanja batas tertinggi untuk setiap jenis belanja
MF2011 8

Semua penerimaan dan pengeluaran daerah, yg tdk berkaitan dg pelaksanaan dekonsentrasi dan tugas pembantuan, yg mrpk penerimaan dan pengeluaran dlm rangka pelaksanaan desentralisasi harus dikelola dlm APBD

MF2011

Penganggaran pengeluaran hrs didukung kepastian tersedianya penerimaan dlm jumlah yg cukup Setiap pejabat dilarang melakukan tindakan yg berakibat pengeluaran atas beban APBD bila tidak tersedia atau tidak cukup tersedia anggaran untuk membiayai pengeluaran tsb

MF2011

10

Tahun anggaran APBD

1 Januari 31 Desember

Bentuk penyajian mengikuti standar penyajian Internasional dan APBN. APBD disusun dg pendekatan kinerja sistem anggaran yg mengutamakan upaya pencapaian hasil kerja atau output dari perencanaan alokasi biaya atau input yg ditetapkan
MF2011 11

4.

5.

6.

Fungsi Alokasi anggaran daerah diarahkan untuk mengurangi pengangguran dan pemborosan sumber daya, serta meningkatkan efisiensi dan efektivitas perekonomian. Fungsi Distribusi anggaran daerah harus memperhatikan rasa keadilan dan kepatutan. Fungsi Stabilisasi anggaran daerah harus mengandung arti/ harus menjadi alat untuk memelihara dan mengupayakan keseimbangan fundamental perekonomian.
MF2011 12

Prinsip dasar (azas) Anggaran Daerah: a. Azas Kesatuan Semua pendapatan dan belanja daerah disajikan dalam satu dokumen anggaran. b. Azas Universalitas Mengharuskan agar setiap transaksi keuangan ditampilkan secara utuh dalam dokumen anggaran. c. Azas Tahunan Membatasi masa berlakunya anggaran untuk suatu tahun tertentu.
MF2011 13

d. Azas Spesialitas Mewajibkan agar kredit anggaran yang disediakan terinci secara jelas peruntukannya. e. Azas Akrual Suatu anggaran dibebani untuk pengeluaran yang seharusnya dibayar, atau menguntungkan anggaran untuk penerimaan yang seharusnya diterima, walaupun sebenarnya belum dibayar atau belum diterima pada kas. f. Azas Kas Menghendaki anggaran dibebani pada saat terjadi pengeluaran/ penerimaan uang dari/ ke kas Daerah.
MF2011 14

1.

semua hak daerah yang diakui sebagai penambah nilai kekayaan bersih dalam periode tahun anggaran yang bersangkutan. berasal dari PAD, dana perimbangan dan lain-lain pendapatan daerah yang sah. a. PAD berasal dari hasil pajak daerah, hasil retribusi daerah, hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan, dan lain-lain PAD yang sah. b. dana perimbangan berasal dari dana bagi hasil, DAU, dan DAK. c. lain-lain pendapatan daerah yang sah dapat bersumber dari:

2.

dana darurat dari pemerintah dalam rangka penanggulangan korban/kerusakan akibat bencana alam; hibah bantuan keuangan dari daerah lain
MF2011 15

BELANJA DAERAH
disusun menurut urusan pemerintahan daerah [fungsi], organisasi, program dan kegiatan serta jenis dan obyek belanja menurut fungsi disusun berdasarkan penyelenggaraan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan pemerintah daerah (urusan wajib dan urusan pilihan) menurut organisasi disusun berdasarkan SKPD yang bertanggungjawab melaksanakan fungsi tersebut dan bertindak sebagai pusat-pusat pertanggungjawaban uang/barang menurut program dan kegiatan disusun sesuai dengan kebutuhan dalam rangka melaksanakan fungsi pemerintahan daerah yang menjadi tanggungjawab SKPD menurut jenis disusun sesuai dengan kebutuhan SKPD
MF2011 16

SURPLUS/(DEFISIT) APBD
merupakan selisih antara anggaran pendapatan daerah dan anggaran belanja daerah surplus anggaran terjadi bila anggaran pendapatan daerah diperkirakan lebih besar dari anggaran belanja daerah surplus, dapat dimanfaatkan untuk pembayaran cicilan pokok utang yang jatuh tempo, pembelian kembali obligasi daerah, penyertaan modal (investasi) daerah, pemberian pinjaman daerah, transfer ke rekening dana cadangan dan dianggarkan pada pengeluaran pembiayaan defisit anggaran terjadi bila anggaran pendapatan daerah diperkirakan lebih kecil dari anggaran belanja daerah apabila defisit, ditetapkan sumber-sumber pembiayaan untuk menutup defisit, meliputi sisa lebih perhitungan anggaran tahun lalu, transfer dari rekening dana cadangan, hasil penjualan kekayaan daerah yang dipisahkan, penerimaan pinjaman daerah dan obligasi daerah, penerimaan piutang daerah dan dianggarkan pada penerimaan pembiayaan.
MF2011 17

Semua penerimaan/pengeluaran yang perlu dibayar/diterima kembali baik pada tahun anggaran yang bersangkutan, maupun pada tahun-tahun anggaran berikutnya Terdiri dari:
Penerimaan pembiayaan Pengeluaran pembiayaan

MF2011

18

1. 2.

3. 4.

Anggaran disusun berdasarkan pertimbangan beban kerja dan unit cost setiap kegiatan. Menitik beratkan pada aspek manajemen stategik dalam rangka efektifitas dan efisiensi anggaran untuk optimalisasi output yang dihasilkan dari suatu input (pembiayaan) tertentu. Orientasi tidak hanya Output, tapi juga Outcome, Benefit dan Dampak. Tujuan ditetapkan lebih dahulu

Transparansi maksudnya tidak hanya sekedar memberikan/menyampaikan informasi tentang anggaran kepada masyarakat, tetapi supaya masyarakat dapat memahami kondisi anggaran dan ikut berpartisipasi dalam berbagai kegiatan pembangunan. 1. Anggaran bersumber dari masyarakat 2. Masyarakat yang tahu dengan kebutuhan pembangunan di daerah mereka. 3. Sasaran Anggaran adalah untuk meningkatkan kegiatan pembangunan dalam rangka mencapai kesejahteraan masyarakat

Tertib - keuangan daerah dikelola secara tepat waktu dan


tepat guna yang didukung dengan bukti-bukti administrasi yang dapat dipertanggungjawabkan

Taat pada peraturan perundang-undangan - pengelolaan


keuangan daerah harus berpedoman pada peraturan perundang-undangan yang berlaku

Efektif - pencapaian hasil program dengan target yang


telah ditetapkan, yaitu dengan cara membandingkan keluaran dengan hasil

Efesien - pencapaian keluaran yang maksimum dengan


masukan tertentu atau penggunaan masukan terendah untuk mencapai keluaran tertentu

Ekonomis - masukan dengan kualitas dan kuantitas


tertentu pada tingkat harga yang terendah

MF2011

21

Transparan - keterbukaan yang memungkinkan

masyarakat untuk mengetahui dan mendapatkan akses informasi seluas-luasnya

Bertanggungjawab - perwujudan kewajiban seseorang

untuk mempertanggungjawabkan pengelolaan dan pengendalian sumberdaya dan pelaksanaan kebijakan yang dipercayakan kepadanya dalam rangka pencapaian tujuan yang telah diitetapkan

Keadilan - keseimbangan distribusi kewenangan dan

pendanaannya dan/atau keseimbangan distribusi hak dan kewajiban berdasarkan pertimbangan yang objektif

Kepatutan - tindakan atau suatu sikap yang dilakukan


dengan wajar dan proporsional

Manfaat untuk masyarakat - keuangan daerah diutamakan


untuk pemenuhan kebutuhan masyarakat

MF2011

22

Merupakan hasil akhir proses rencana kerja 2. Cetak biru aktivitas yg akan dilaksanakan mendatang 3. Alat komunikasi intern yg menghubungkan berbagai unit kerja dan mekanisme kerja antara atasan dan bawahan. 4. Alat pengendalian unit kerja 5. Alat motivasi dan persuasif tindakan efektif Dan effisien dlm pencapain visi organisasi 6.Merupakan instrumen politik 7. Merupakan instrumen kebijakan fiskal.
1.

1. 2. 3. 4.

5.

Dinyatakan dalam satuan keuangan dan satuan non keuangan Umumnya mencakaup jangka waktu tertentu, satu atau beberapa tahun. Berisi komitmen atau kesanggupan manajemen untuk mencapai sasaran yang telah ditentukan. Usulan anggaran ditelaah dan disetujui oleh pihak yang berwenangn lebih tinggi dari penyusun anggaran Sekali disusun, hanya dapat diubah dalam kondisi tertentu.

1.Line item budgeting (traditional budgeting) 2.Incremental budgeting 3. Planning programing budgeting system 4. Zero based budgeting 5. Performance budgeting

Penyusunan anggaran yang didasarkan pada dan dari mana dana berasal (pos-pos penerimaan) dan untuk apa dana tersebut digunakan(pos-pos pengeluaran ) Kelemahan : tidak memberikan informasi tentang kinerja &pendekatan anggaran dgn incremental(anggaran meningkat dari tahun lalu dgn tahun berjalan). Keuanggulan : Mudah menelurusirinya dan mengamankan komitmen diantara partisipan sehingga dapat mengurangi konflik.

Sistem anggaran belanja dan pendapatan yang memungkinkan revisi selama tahun berjalan, sekaligus sebagai dasar penentuan usulan anggaran tahun y.a.d Keuanggulan : Tidak memerlukan pengetahuan yang terlalu rumit untuk pemahaman program2 baru dan dapat mengurangi konflik. Kelemahan : tidak memberikan informasi tentang kinerja &pendekatan anggaran dgn incremental(anggaran meningkat dari than lalu dgn tahun berjalan)

Adalah suatu proses perencanaan, pembuatan program dan penganggaran yang terkait dalam suatu sistem sebagai kesatuan yang bulat dan tidak terpisah-pisah, dan didalamnya terkandung identifikasi tujuan organisasi atas permasalahan yang mungkin timbul.Proses pengorganisasian, pengkoodinasian dan pengawasan terhadap semua kegiatan sangat diperlukan. Keuanggulan : Penggambaran tujuan organisasi lebih nyata dan membantu pimpinan dalam pencapain tujuan, menghindari overlaping program serta mewujudkan sinkronisasi dan allokasi sumber daya lebig effisien. Kelemahan : Merupakan proses multikomplek yang banyak memerlukan perhitungan dan analisa, memerlukan pengelola yang ahli dan berkualitas tinngi dan terlalu komplek baik secara teknis maupun praktis.

Meruapakan sistem anggaran yang didasarkan pada perkiraan kegiatan, bukan pada apa yang telah dilakukan pada masa lalu. Setiap kegiatan akan dievaluasi secara terpisah. Tiga langkah penyusunan ZBB: - Identifikasi unit keputusan -Membangun paket keputusan dan - Mereview peringkat paket keputusan.

Adalah sistem penganggaran yang berorientasi pada output organisasi dan berkaitan sangat erat dengan visi, misi, dan rencana strategis organisasi. Performance budgeting mengalokasikan sumber daya pada program, bukan pada unit organisasi semata dan memakai output measurement sebagai indikator kinerja Keunggulan: memungkinkan pendelegasi wewenang dlm pengambilan keputusan, merangsang partisipasi dan memotivasi unit kerja, allokasi dana secara optimal dan menghindari pemborosan Kelemahan: Tidak semua kegiatan dapat distandarnisasikan, tidak semua hasil dapat diukur secara kuantitatif dan kurang jelas mengenai siapa pengambil keputusan dan siapa yang menanggung beban atas keputusan.

MF2011

31

Tahapan Siklus Anggaran


Penyusunan Rancangan APBD Penetapan Perda APBD

PertanggungJawaban Pelaksanaan APBD

Tahap Pelaksanaan APBD

PenataUsahaan Keuangan Daerah

Perubahan APBD

MF2011

32

1. DISUSUN SESUAI DENGAN KEWENANGAN DAERAH SEBAGAI SATU KESATUAN DALAM SISTEM PERENCANAAN NASIONAL
2. JANGKA PANJANG, JANGKA MENENGAH, DAN JANGKA PENDEK (TAHUNAN) 3. MENJAMIN KETERKAITAN DAN KONSISTENSI ANTARA PERENCANAAN & PENGANGGARAN, PELAKSANAAN, EVALUASI DAN PENGENDALIAN

MF2011

33

LINGKUP PERENCANAAN DAERAH


1. 2. 3. 4. 5. RPJPD = 20 tahun RPJMD = 5 tahun RENSTRA SKPD = 5 tahun RKPD = 1 tahun RKSKPD = 1 tahun

MF2011

34

RENSTRA Pedoman KL Pedoman RPJP NASIONAL diacu Pedoman RPJM NASIONAL

RENJA KL

Pedoman

Pemerintah Pusat

RKA - KL

RINCIAN APBN

diacu dijabarkan

RKP

Pedoman

RAPBN

APBN

diperhatikan dijabarkan

Diserasikan melalui MUSRENBANGDA Pedoman Pedoman RAPBD APBD

RPJP Pedoman RPJM DAERAH DAERAH Pedoman RENSTRA SKPD

RKPD

KUA

Pemerintah Daerah

Pedoman RENJA SKPD

Pedoman

RKA SKPD

PENJABARAN APBD

PERENCANAAN PROGRAM

PENGANGGARAN

MF2011 35

RENCANA JANGKA PANJANG


NASIONAL
PENJABARAN TUJUAN NASIONAL KE DALAM

DAERAH
PENJABARAN MENGACU PADA RPJP NASIONAL :
VISI MISI ARAH KEBIJAKAN

VISI
MISI ARAH KEBIJAKAN

MF2011 36

RENCANA JANGKA MENENGAH


NASIONAL
PENJABARAN VISI, MISI, PROGRAM PRESIDEN ( BERPEDOMAN RPJP NASIONAL) :
VISI MISI ARAH KEBIJAKAN

DAERAH
PENJABARAN VISI, MISI, PROGRAM KDH (BERPEDOMAN RPJP DAERAH & RPJM Nas):
VISI MISI ARAH KEBIJAKAN
MF2011 37

RENCANA STRATEGIS
RENSTRA-KL
BERPEDOMAN PADA RPJM NASIONAL :
VISI-MISI TUJUAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN PROGRAM-PROGRAM

RENSTRA SKPD
BERPEDOMAN PADA RENSTRADA :
VISI-MISI
TUJUAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN PROGRAM-PROGRAM KEGIATAN INDIKATIF

KEGIATAN INDIKATIF

MF2011 38

MERUPAKAN RUMUSAN UMUM KEADAAN YANG DIINGINKAN PADA AKHIR PERIODE PERENCANAAN PANDANG JAUH KEDEPAN KEMANA ORGANISASI ITU HARUS DIBAWA AGAR DAPAT EKSIS, ANTISIPATIF, DAN INOVATIF.

MEMBERIKAN GAMBARAN YANG MENANTANG TENTANG


KEADAAN MASA DEPAN YANG DIINGINKAN VISI DARI SATUAN ORGANISASI HARUSLAH VISI BERSAMA

YANG MAMPU MENARIK, MENGGERAKKAN ANGGOTA


ORGANISASINYA UNTUK KOMIT TERHADAP VISI TSB

MF2011

39

MERUPAKAN LANGKAH-LANGKAH BERISIKAN PROGRAM-PROGRAM YANG INDIKATIF UNTUK MEWUJUDKAN VISI DAN MISI
CONTOH : MENINGKATKAN PELAYANAN KESEHATAN YG BEMUTU DAN MENJANGKAU SELURUH LAPISAN MASYARAKAT KABUPATEN X
MF2011 40

MERUPAKAN ARAH/TINDAKAN YANG DIAMBIL OLEH PEMERINTAH DAERAH UNTUK MEWUJUDKAN VISI DAN MISI

CONTOH : KEBIJAKAN PENINGKATAN SDM BIDANG KESEHATAN YANG BERKUALITAS DAN TRAMPIL

MF2011

41

INSTRUMEN KEBIJAKAN YANG BERISI SATU ATAU LEBIH KEGIATAN YANG DILAKSANAKAN OLEH ORGANISASI/SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH UNTUK MENCAPAI SASARAN DAN TUJUAN SERTA MEMPEROLEH ALOKASI ANGGARAN ATAU KEGIATAN MASYARAKAT
CONTOH : FUNGSI KESEHATAN PENINGKATAN KUALITAS DAN KETRAMPILAN TENAGA MEDIS DI PUSKESMAS/PUSTU/POLINDES/ PUSKESMAS RAWAT INAP
MF2011 42

MERUPAKAN PENJABARAN DARI SUATU PROGRAM TINDAKAN YANG DILAKSANAKAN SESUAI DENGAN PROGRAM YANG DIRENCANAKAN UNTUK MEMPEROLEH KELUARAN (OUTPUT), DAN HASIL TERTENTU (OUTCOME) YANG DIINGINKAN DENGAN MEMANFAATKAN SUMBERDAYA YANG TERSEDIA (SDM, DANA, PERALATAN/TEKNOLOGI)

CONTOH : PELATIHAN MANAJEMEN PUSKESMAS PELATIHAN BAGI PARA BIDAN DAN TENAGA MEDIS DI PUSKESMAS/PUSTU/POLINDES PELAYANAN IMUNISASI TERHADAP PENYAKIT MENULAR PELATIHAN TENAGA PENYULUH KESEHATAN
MF2011 43

You might also like