You are on page 1of 2

Wawancara Sivitas Pk.

Sumiyo Oleh Jody Felizio Pak Sumiyo adalah seorang satpam di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Ia bertugas di lobby bawah dari Fakultas Kedokteran tertua di Indonesia tersebut. Pak Sumiyo lahir empat puluh tujuh tahun yang lalu, yaitu pada tanggal 7 Maret, 1962. Satpam kelahiran kota Jogjakarta ini telah berkeluarga. saya memiliki istri hanya satu, dan tidak nambah lagi, begitu ujar bapak satpam yang berbadan lebar ini. Istri dari pak Sumiyo bernama Sumina. Ia lahir pada tanggal 17 Juli, 1963. Pak Sumiyo hanya memiliki dua orang anak. Dan kebetulan kedua duanya putra. Anak pertama dari pak Sumiyo bernama Christian Wahyudi. Sekarang ini, Christian Wahyudi merupakan lulusan D-3 bidang informatika dan sedang mencari pekerjaan. Anak kedua dari pasangan Sumiyo dan Sumina ini bernama Andreas Budiutomo. Andreas Budiutomo baru saja lulus dari sekolah teknik menengah atau STM. Ketika saya menanyakan sudah berapa lama pak Sumiyo telah mengabdi kepada Universitas Indonesia, khususnya Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, saya sangat kaget. Ternyata dibalik rupa yang masih muda tersebut, pak Sumiyo telah bekerja sebagai seorang satpam di FKUI selama 29 tahun. Pertama kali pak Sumiyo bekerja di FKUI adalah pada tahun 1981. Dalam masa kerja yang begitu lama, pak Sumiyo mengaku bahwa ia sudah bosan. ya, kalo mau dibilang bosan ya saya uda bosan, namun saya mengemban tanggung jawab untuk keluarga saya, dan saya juga menganggap pekerjaan saya sebagai sebuah layanan, untuk FKUI, dan untuk para mahasiswa tentunya, tuturnya. Pekerjaan pak Sumiyo sehari hari sebagai seorang satpam ternyata sangatlah essential walaupun tidak terlalu berat. Pak Sumiyo bertugas mengarahkan setiap orang yang bertanya jalan kepadanya. Ketika saya wawancarapun, ada orang yang menanyakan jalan dan dijawab dengan sangat ramah dan tepat. Tugas lainnya adalah untuk mengatur segala kelancaran yang dapat ia urus. Salah satu pekerjaan mengatur yang ia ingat adalah, ketika petinggi FKUI ingin pergi, maka pak Sumiyo bertugas menyediakan kendaraan, ataupun memanggil supir dan mobil dari orang yang bersangkutan. Salah satu pekerjaan lainnya adalah car call. Dalam masa kerja yang selama itu, pak Sumiyo tentu telah mengalami berbagai peristiwa dalam masa kerjanya. Pengalaman seram yang dialami pun banyak. Ketika itu waktu menjelang maghrib, pak Sumiyo melihat banyak anak ayam yang tidak seawajarnya berada di kampus, lalu pak Sumiyo mengikuti anak anak ayam tersebut. Ketika anak ayam tersebut berbelok kea rah kafetaria sekarang ini, ayam yang banyak tersebut mendadak hilang tanpa jejak. Pengalaman lainnya adalah ketika pak Sumiyo jaga malam seorang diri, ia mendengar suara bayi menangis, dan terdengar suara orang beraktifitas di lobi bawah, padahal saat itu hanya Pak Sumiyo yang berada di lobi bawah. Namun, dibalik pengalaman tersebut, Pak Sumiyo mengaku tidak takut karena ia percaya iman yang dimiliki di dalam dirinya dapat mengalahkan hal hal tersebut. Pengalaman paling menegangkan untuk pk Sumiyo adalah ketika masa masa reformasi. Ketika ribuan orang berkumpul di FKUI dan bermalam disitu, pak Sumiyo sangat khawatir akan terjadi kerusuhan di dalam FKUI yang dapat merusak cagar budaya tersebut. Namun ada juga peristiwa kriminal ringan, seperti pencurian. Pk Sumiyo pernah menerima laporan kehilangan laptop, usb, bahkan kemalingan mikroskop dan mobil. Namun, selama 29 masa kerja pak Sumiyo, ia belum pernah ada konflik yang mencolok dengan mahasiswa. Kesan dari satpam yang memiliki motto hidup keselamatan berasal dari diri sendiri ini kepada mahasiswa FKUI ternyata sangat baik. Mahasiswa FK menurut saya mahasiswa mahasiswanya paling santun dibanding mahasiswa fakultas lain, puji dia. Sebagai seorang satpam, Pak Sumiyo ingin menyampaikan pesan yang selama ini ingin ia sampaikan ke mahasiswa. Pesan dari bapak yang sudah berumur ini adalah kita harus menjaga sopan santun kepada orang lain siapapun itu. Dalam hal berpakaian pun pak Sumiyo ingin lebih dijaga kesantunannya, namun waktu waktu belakangan ini mahasiswa maupun mahasiswi sudah dapat berpakaian dengan santun. Ternyata pak Sumiyo memiliki sejumlah harapan kepada mahasiswa maupun mahasiswi FKUI. Ia berharap mahasiswa FKUI sekarang dapat melampaui kesuskesean mahasiswa terdahulunya. Ia berharap dengan berkembangnya tuntuntan dunia, maka mahasiswa harus menjadi lebih maju juga. Demikian juga dengan FKUI. Pak Sumiyo berharap

FKUI dapat menjadi lebih maju dari sekarang ini, dan tetap dapat menjadi fakultas kedokteran terbaik di Indonesia, sebagai satu satunya universitas yang mengemban nama negara. Sekian hasil wawancara saya kepada Pak Sumiyo, selaku seorang sivitas, yaitu seorang satpam, di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia kita.

You might also like