You are on page 1of 19

Tugas Evaluasi Pembelajaran dan Remedial TEKNIK TES dalam EVALUASI PROSES PEMBELAJARAN

Dosen Pengampu: Drs. Irzal Anderson, M.Pd

Di susun Oleh: Mister Candera Kurnia Lulus Yuni Tika R A1A108038 A1A108056 A1A108062

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS JAMBI JUNI, 2011

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum wr wb Pertama dan yang paling utama, penulis mengucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta hidayah-Nya dalam memudahkan penyusunan makalah tentang Teknik Tes dalam Proses Pembelajaran ini, sebagai salah satu syarat dalam mata kuliah Evaluasi Pengajaran dan Remedial. Ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada tim dosen pengampu mata kuliah Evaluasi Pengajaran dan Remedial yaitu Bapak Prof. Dr. Rahmat Murbojono, M.Pd, dan Drs. Irzal Anderson, M.Pd serta tim kerja kelompok yang telah berpartisifasi dalam penyusunan makalah ini. Akhirnya, sebagai manusia biasa yang pastinya tidak luput dari kesalahan serta kekhilafan baik itu tulisan, susunan kata-kata yang belum sempurna. Penulis mengharapkan kepada semua pembaca untuk dapat memberikan kritik ataupun saran yang membangun sebagai acuan dalam penyusunan selanjutnya. Jambi, Juni 2011 Penulis

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ......................................................................................................... DAFTAR ISI ........................................................................................................................ BAB I PENDAHULUAN .................................................................................................... 1.1 Latar Belakang Penulisan ..................................................................................... 1.2 Rumusan Masalah ................................................................................................ 1.3 Tujuan Penulisan .................................................................................................. 1.4 Manfaat Penulisan ................................................................................................ BAB II PEMBAHASAN ..................................................................................................... 2.1 Peta Konsep Teknik Tes ....................................................................................... 2.2 Pengertian Teknik Tes .......................................................................................... 2.2.1 Pengertian Tes ............................................................................................. 2.2.2 Pengertian Teknik Tes ................................................................................. 2.3 Jenis-jenis Tes ...................................................................................................... 2.3.1 Tes Menurut Pelaksanaannya ...................................................................... 2.3.2 Tes Menurut Isi, Tujuan, dan Kegunaannya ............................................... 2.3.3 Tes Menurut Pembuatnya ............................................................................ BAB III PENUTUP ............................................................................................................. 3.1 Simpulan ............................................................................................................... 3.2 Saran ..................................................................................................................... DAFTAR PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penulisan Penilaian hasil belajar merupakan aktivitas yang sangat penting dalam proses pendidikan. Semua proses di lembaga pendidikan formal pada akhirnya akan bermuara pada hasil belajar yang diwujudkan secara kuantitatif berupa nilai. Hasil belajar siswa tidak selalu mudah untuk dinilai. Sebagaimana diketahui, tujuan pembelajaran meliputi ranah kognitif, afektif dan psikomotor. Ranah pengetahuan (kognitif) dan sikap (afektif) relatif sulit untuk diamati, meski pun dapat diukur. Oleh karena itu, dalam proses penilaian hasil belajar langkah yang pertama harus dimulai dari perumusan tujuan pembelajaran yang memungkinkan untuk diamati dan diukur (observable and measurable). Berangkat dari tujuan pembelajaran yang dirumuskan, maka disusunlah instrumen untuk mengamati dan mengukur hasil pembelajaran. Dengan menggunakan instrumen, diperoleh data yang mencerminkan ketercapaian tujuan pembelajaran pada seorang peserta didik. Data ini selanjutnya harus diolah dan dimaknai sehingga menjadi informasi yang bermakna. Selain itu berdasarkan data tersebut penilai dapat membuat keputusan mengenai posisi atau status seorang peserta didik, misalnya naik atau tidak naik kelas, lulus atau tidak dan sebagainya. Seluruh proses penilaian hasil belajar tentu harus dilakukan dengan cermat, mulai dari penyusunan instrumen, pelaksanaan tes, pengolahan, sampai pada penetapan hasil akhir. Agar tujuan evaluasi/penilaian dapat terwujud sesuai dengan prinsip-prinsip yang mendasari serta syarat-syarat yang diperlukan, pelaksanaannya perlu menyesuaikan langkah/prosedurnya dengan menggunakan teknik yang cocok menurut jenis yang diperlukannya. Secara garis besar bab ini akan memenuhi harapan itu dengan membahas sekilas tentang tes, jenis-jenis evaluasi serta prosedur penggunaannya. 1.2 Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dalam makalah ini yaitu bagaimana penerapan tes dalam proses pembelajaran? 1.3 Batasan Masalah Agar permasalahan tetap fokus terhadap apa yang telah disajikan dalam makalah ini. Maka dari pada itu, dipandang perlu adanya pembatasan masalah, yaitu: Masalah yang akan dibahas dalam makalah ini hanya membahas tentang teknik tes serta jenis-jenis tes itu sendiri. 1.4 Tujuan Penulisan Dalam penulisan makalah ini diharapkan, mahasiswa: 1. Mengetahui tes dalam proses pembelajaran serta manfaat tes itu sendiri 2. Mengetahui jenis-jenis tes dalam proses pembelajaran 3. Mampu mengaplikasikan tes dalam proses pembelajaran

1.5 Manfaat Penulisan Setelah mempelajari dan membahas makalah ini mahasiswa: 1. Mengetahui apa itu tes dalam proses pembelajaran serta manfaatnya 2. Mengetahui berbagai jenis tes dalam proses pembelajaran 3. Mampu mngaplikasikan tes itu sendiri ke dalam proses pembelajaran

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Peta Konsep Teknik Tes

Tes perbuatan cara pelaksanaanya tes tertulis Verbal (katakata) tes lisan Tes kepribadian pengertian teknik tes Tes kecerdasan

Teknik tes

Tes psikologis

Tes minat

Tes sumatif isi, tujuan, dan kegunaannya

Tes sikap

jenis-jenis teknik tes

Tes fomatif

Tes bakat

Tes diagnostic Tes hasil belajar buatan guru pembuatnya Baku

2.2 Pengertian Teknik Tes 2.2.1 Pengertian Tes Secara harfiah kata test berasal dari kata bahasa prancis kuno: testum yang berarti piring untuk menyisihkan logam-logam mulia, dalam bahasa Indonesia diterjemahkan dengan tes yang berarti ujian atau percobaan. Menurut Drs. Amir Daien indrakusuma dalam buku Evaluasi Pendidikan tes adalah suatu alat atau prosedur yang sistematis dan obyektif untuk memperoleh data-data atau keterangan-keterangan yang diinginkan tentang seseorang, dengan cara yang boleh dikatakan tepat dan cepat. Sedangkan, menurut Muchtar Bukhori tes adalah suatu percobaan yang diadakan untuk mengetahui ada atau tidaknya hasil-hasil pelajaran tertentu pada seseorang murid atau kelompok murid (dalam Daryanto, 1997:35). Sejalan dengan itu Nurkancana dan sunartana, 1982:24 berpendapat bahwa tes adalah suatu cara untuk mengadakan penilaian yang berbentuk suatu tugas atau serangkaian tugas yang harus dikerjakan oleh anak atau sekelompok anak sehingga menghasilkan suatu nilai tentang tingkah laku atau prestasi anak tersebut. Tes adalah instrumen atau alat yang digunakan untuk memperoleh informasi tentang individu atau objek (http://zhizhachu.wordpress.com/tag/pengertian-tes/). Berdasarkan penjelasan di atas dapat ambil kesimpulan bahwa tes adalah instrument atau alat yang digunakan untuk mendapatkan suatu informasi tentang individu atau kelompok sesuai dengan apa yang diinginkan.

2.2.2 Pengertian Teknik Tes Tehnik tes adalah satu cara untuk mengadakan penilaian yang berbentuk suatu tugas atau merangkai tugas yang harus dikerjakan oleh anak didik atau sekelompok anak sehingga menghasilkan suatu nilai yang dicapai oleh anak-anak lain atau dengan nilai standar yang ditetapkan (http://dokumens.multiply.com/journal/item/34).

2.3 Macam-macam Tes dalam Evaluasi Proses Pembelajaran 2.3.1 Tes Berdasarkan Cara Pelaksanaannya a. Tes Verbal (kata-kata)

Yaitu tes yang menggunakan kata-kata, baik dalam memberikan pertanyaannya ataupun dalam jawabannya. Tes ini meliputi tes lisan dan tes tertulis.

Tes tulisan (written tes), yaitu test yang mengajukan butir-butir pertanyaan dengan mengharapkan jawaban tertulis. Biasanya test ini digunakan untuk mengukur aspek kognitif peserta didik.

Test lisan (oral test), yaitu tes yang mengajukan pertanyan-pertanyaan dengan menghendaki jawaban secara lisan. Test ini juga dilakukan untuk aspek kognitif peserta didik (http://www.masbied.com/2011/02/01/pengukuran-dalam-penelitian/)

b. Tes perbuatan Test perbuatan (performance test), yaitu tes yang mengajukan pertanyan-pertanyaan dengan menghendaki jawaban dalam bentuk perbuatan. Test ini digunakan untuk menilai aspek psikomotor/ keterampilan peserta didik.

2.3.2 Tes Berdasarkan Isi, Tujuannya serta Kegunaanya a. Tes hasil belajar Yaitu tes yang menilai sampai di mana hasil hasil belajar yang di capai oleh siswa, setelah mereka menjalai perbuatan belajar dalam waktu tertentu. Tes hasil belajar bertujuan untuk menentukan tingkat penguasaan bahan yang telah dipelajari, misalnya tes hasil belajar ekonomi dan lain-lain (Nasoetion,1993:2). Setiap kegiatan belajar harus diketahui sejauhmana proses belajar tersebut telah memberikan nilai tambah bagi kemampuan siswa. Salah satu cara untuk melihat peningkatan kemampuan tersebut adalah dengan melakukan tes. Tes yang berkaitan dengan tujuan ini sering disebut tes prestasi hasil belajar (TPHB). Tes hasil belajar adalah yaitu tes yang menilai sampai di mana hasil hasil belajar yang di capai oleh siswa, setelah mereka menjalai perbuatan belajar dalam waktu tertentu.

Saifuddin Azwar (2003: 9) menyatakan bahwa tes prestasi hasil belajar adalah tes yang disusun secara terencana untuk mengungkap informasi subyek atas bahan-bahan yang telah diajarkan. Menurut Anas Sudijono (2005: 73) tes prestasi hasil belajar adalah tes yang digunakan untuk mengungkap tingkat pencapaian belajar. Tes sendiri jika ditinjau dari bentuk soalnya dapat dibedakan menjadi 2 yaitu tes hasil belajar dalam bentuk uraian (non obyektif dan tes hasil belajar bentuk obyektif. Disebut tes obyektif karena siapapun yang memeriksa hasil tes akan menghasilkan skor yang sama sedangkan tes uraian hasilnya dipengaruhi oleh pemberi skor. Tes bentuk uraian dapat digolongkan kedalam dua bagian yaitu tes uraian bentuk terbuka dan tes uraian terbatas. Pada tes uraian terbuka setiap peserta tes sepenuhnya memiliki kebebasan untuk menjawab sesuai dengan yang dipikirkannya. Sedangkan tes uraian terbatas jawaban yang dikehendaki adalah jawaban yang sifatnya sudah dibatasi.

Tes bentuk obyektif memiliki model yang lebih banyak dan variatif dibandingkan tes bentuk uraian. karena itulah tes obyektif lebih sering digunakan dalam tes prestasi hasil belajar dibandingkan tes bentuk uraian. ada beberapa penggolongan tes obyektif yaitu :

a. Tes benar salah Tes benar salah adalah bentuk tes yang mengajukan beberapa pernyataan yang bernilai benar atau salah. Biasanya ada dua pilihan jawaban yaitu huruf B yang berarti pernyataan tersebut benar dan S yang berarti pernyataan tersebut salah. Tugas peserta tes adalah menentukan apakah pernyataan tersebut benar atau salah. Contoh salah satu tes bentuk uraian adalah :

B S : Ibukota Peru berjumlah lima buah. B S : Manado adalah Ibukota propinsi Sulawesi Utara

b. Tes Menjodohkan Tes menjodohkan ini memiliki satu seri pertanyaan dan satu seri jawaban. Tugas peserta tes adalah mencari pasangan setiap pertanyaan yang terdapat dalam seri pertanyaan dan seri jawaban. Contoh bentuk tes menjodohkan adalah :

c. Tes Isian Tes bentuk isian dapat digunakan dalam bentuk paragraf-paragraf yang merupakan rangkaian cerita atau karangan atau berupa satu pernyataan. Beberapa bagian kalimatnya yang merupakan kata-kata penting telah dikosongkan terlebih dahulu. Tugas peserta tes adalah mengisi bagian-bagian yang kosong dengan jawaban yang sesuai. Salah satu contoh tes isian adalah sebagai berikut : 1. Yang merupakan nama asli dari Sultan Hamengkubuwono X adalah ..

2. Para filsuf zaman modern menegaskan bahwa pengetahuan tidak berasal dari kitab suci atau ajaran agama, tidak juga dari para penguasa, tetapi dari diri manusia sendiri. Namun tentang aspek mana yang berperan ada beda pendapat. Aliran .. beranggapan bahwa sumber pengetahuan adalah rasio: kebenaran pasti berasal dari rasio (akal). Aliran , sebaliknya, meyakini pengalamanlah sumber pengetahuan itu, baik yang batin, maupun yang inderawi. Lalu muncul aliran . yang mencoba memadukan kedua pendapat berbeda itu.

d. Tes Pilihan ganda

Tes bentuk pilihan ganda merupakan tes yang memiliki satu pemberitahuan tentang suatu materi tertentu yang belum sempurna serta beberapa alternatif jawaban yang terdiri dari kunci jawaban dan pengecoh. Tugas peserta tes adalah memilih jawaban dari pilihan yang tersedia dan paling sesuai dengan pernyataan yang ada dalam soal.

Pedoman utama dalam pembuatan butir soal bentuk pilihan ganda adalah: 1) Pokok soal harus jelas 2) Pilihan jawaban homogen dalam arti isi 3) Panjang kalimat pilihan jawaban relatif sama 4) Tidak ada petunjuk jawaban benar 5) Hindari menggunakan pilihan jawaban: semua benar atau semua salah 6) Pilihan jawaban angka diurutkan 7) Semua pilihan jawaban logis 8) Jangan menggunakan negatif ganda 9) Kalimat yang digunakan sesuai dengan tingkat perkembangan peserta tes 10) Bahasa Indonesia yang digunakan baku 11) Letak pilihan jawaban benar ditentukan secara acak.

Contoh bentuk soal pilihan ganda adalah : 1. Pemilihan a. 3 tahun b. 4 tahun c. 5 tahun d. 6 tahun Presiden di Indonesia dilaksanakan setiap berapa tahun?

Dari beberapa bentuk tes yang tersedia, tidak semuanya dapat digunakan secara bersamaan dalam satu kesempatan. Ada beberapa pertimbangan yang diperlukan untuk memilih bentuk tes yang paling sesuai. Menurut Djemari Mardapi (2004: 73) pemilihan bentuk tes yang tepat ditentukan oleh tujuan tes, jumlah peserta, waktu yang tersedia untuk pemeriksaan lembar jawaban, cakupan materi tes dan karakteristik mata pelajaran yang diujikan.

b. Tes diagnostic Yaitu tes untuk mengetahui kelemahan dan kekuatan siswa dalam pelajaran tertentu yang hasilnya digunakan untuk membantu siswa tersebut dalam mengatasi kesulitannya dalam pelajaran tersebut. Tes diagnostik adalah tes yang digunakan untuk mengetahui kelemahan-kelemahan siswa sehingga berdasarkan kelemahan-kelemahan tersebut dapat dilakukan perlakuan yang tepat. Berikut diagram tes diagnostik dalam sekolah sebagai sebuah transpormasi:

1 INPUT

4 OUTPUT

Tes diagnostik 1: Dilakukan terhadap calon siswa sebagai input, untuk mengetahui apakah calon tersebut sudah menguasai pengetahuan yang merupakan dasar untuk menerima pengetahuan di sekolah yang di maksudkan. Contoh: Tes pemilihan jurusan di SMA. Sebelum menentukan jurusan mana IPA atau IPS, siswa tersebut harus d lakukan tes diagnostik untuk mengetahui kemampuan dasarnya. Sehingga dapat diputuskan siswa tersebut masuk jurusan IPA atau IPS. Tes diagnistik 2: Dilakukan terhadap calon siswa yang sudah akan mengikuti program. Apabila cukup banyak calon siswa yang diterima sehingga diperlukan lebih dari satu kelas, maka untuk pembagian kelas diperlukan suatu pertimbangan. Contoh: Setelah dilakukan tes diagnostik 1, maka di dapat jumlah calon siswa yang di terima. Apabila calon siswa tersebut jumlahnya banyak dibutuhkan lebih dari satu kelas. Dengan demikian di lakukan tes diagnostik ke 2 yaitu untuk mengelompokkan apakah calon siswa tersebut akan dikelompokkan yang cerdas dan yang kurang cerdas. Tes diagnostik 3:

Dilakukan terhadap siswa yang sedang belajar. Tidak semua siswa dapat menerima pelajaran yang diberikan oleh guru dengan lancar. Contoh: Siswa yang telah di kelompokkan sesuai dengan kelompoknya, di tes kembali apakah siswa tersebut sudah menguasai bahan yang telah di berikan oleh guru. Dan dengan dilakukannya tes ini maka guru dapat melakukan deteksi penyebabnya, sehingga guru dapat memberikan bantuan yang diperlukan. Tes diagnostik 4: Diadakan pada waktu siswa akan mengakhiri pelajaran. Dengan dilakukan tes ini guru dapat mengetahui tingkat penguasaan siswa terhadap bahan yang diberikan. (Daryanto, 1997:37-38)

c. Tes fomatif Yaitu tes yang digunakan untuk mengetahui sejauh mana siswa telah terbentuk setelah mengikuti sesuatu program tertentu.
Program

Pre-test (tes awal)

Post-test (tes akhir)

Contoh: Seorang guru memberikan ulangan di setiap akhir pelajaran. Ulangan ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah siswa tersebut sudah menguasai pelajaran yang diberikan. Manfaat tes formatif: Bagi siswa: Untuk mengetahui apakah siswa sudah menguasai bahan program secara menyeluruh. Merupakan penguatan bagi siswa. Usaha perbaikan. Sebagai diagnose. Bagi guru:

Untuk mengatahui sejauh mana bahan yang diajarkan sudah dapat diterima oleh siswa. Mengetahui bagian-bagian mana dari bahan pelajaran yang belum di menjadi milik siswa. Dapat meramalkan sukses atau tidaknya seluruh program yang diberikan. Bagi program:

Untuk mengetahui apakah program tersebut sudah tepat atau sesuai dengan kecakapan siswa. Untuk mengetahui apakah dibutuhkan pengetahuan prasyarat dalam program tersebut. Untuk mengetahui apakah dibutuhkan alat, sarana, dan prasarana dalam program tersebut. Untuk mengetahui apakah dibutuhkan metode, pendekatan dan alat evaluasi yang digunakan sudah tepat. (Daryanto, 1997:38-40)

Tindak lanjut yang dapat dilakukan setelah diketahui hasil test formatif peserta didik adalah: Jika materi yang ditestkan itu telah dikuasai, maka pembelajaran dilanjutkan dengan pokok bahasan yang baru. Jika ada bagian-bagian yang belum dikuasai oleh peserta didik, maka sebelum melanjutkan pokok bahasan yang baru, terlebih dahulu diulangi atau dijelaskan kembali bagian-bagian yang belum di kuasai. Hal ini bertujuan untuk memperbaiki tingkat penguasaan penelitian/) peserta didik (http://www.masbied.com/2011/02/01/pengukuran-dalam-

d. Tes sumatif Yaitu tes yang dilaksanakan setelah berkhirnya pemberian sekelompok program atau sebuah program yang lebih besar.
Program Program Program Program Program

F S

Keterangan: F S = tes formatif = tes sumatif

Contoh: Ujian Akhir Semester, Ujian Akhir Nasional Manfaat tes sumatif: 1. Untuk menentukan nilai (prestasi). 2. Untuk menentukan siswa dapat apakah dapat atau tidaknya mengikuti kelompok dalam menerima program berikutnya (naik atau tidak naik kelas). 3. Untuk mengisi catatan kemajuan belajar siswa (pelaporan). (Daryanto,1997:42-44)

e. Tes psikologis Yaitu tes yang digunakan untuk mengetahui kemampuan psikologis siswa, terutama ciriciri kepribadiannya yang dapat digunakan untuk membantunya apabila dia mengetahui kesulitan yang berhubungan dengan ciri-ciri tersebut. Tes psikologi meliputi: Tes kecerdasan Tes minat Tes sikap Tes bakat Tes kepribadian

2.3.3 Tes Berdasarkan Pembuatnya a. Tes buatan guru Yaitu tes yang dibuat oleh guru untuk keperluan penilaian guru tersebut terhadap siswanya.

b. Tes baku/tes standar Tes baku yaitu tes yang hasil-hasilnya dapat ditafsirkan secara umum dalam daerah yang luas ataupun hanya berlaku untuk satu kelompok tertentu saja.

BAB III KESIMPULAN

3.1 Simpulan Dari berbagai penjelasan yang telah diuraikan dalam BAB II di atas dapat di simpulkan: 1. Tes merupakan suatu alat atau instrumen yang digunakan untuk memperoleh suatu informasi tentang seseorang. Dari tes itu sendiri diperoleh berbagai infomasi sesuai dengan apa yang ingin diketahui oleh pemberi tes tersebut. 2. Teknik tes merupakan suatu cara atau metode yang digunakan untuk memperoleh suatu informasi seseorang tersebut. Dengan cara ini, objek atau siswa diberi serangkaian tugas yang harus dikerjakan dan setelah dikerjakan akan mendapatkan penilaian oleh guru itu sendiri. 3. Tes dapat dibagi menjadi beberapa bagian, yaitu: 3.2 Saran Sesuai dengan penjelasan tes yang telah diuraikan di atas diharapkan para calon pendidik atau para mahasiswa mampu menguasai dan memahami manfaat tes yang sebenarnya, pemberian penilaian sesuai dengan apa yang telah dikerjakan oleh siswa secara objektif tanpa memandang siapa siswa itu sendiri. tes berdasarkan pelaksanaannya, yang terbagi menjadi tes verbal dan tes perbuatan tes berdasarkan isi, tujuan dan kegunaannya, yan terbagi menjadi: tes hasil belajar, tes formatif, tes sumantif, tes psikologis, dan tes diagnostic tes berdasarkan pembuatnya: tes buatan guru dan tes baku

DAFTAR PUSTAKA

Daryanto. 1997. Evaluasi Pendidikan. Rineka Cipta. Jakarta http://dokumens.multiply.com/journal/item/34. Di akses tanggal 13 Juni 2011 http://www.masbied.com/2011/02/01/pengukuran-dalam-penelitian/ http://zhizhachu.wordpress.com/tag/pengertian-tes/. Di akses tanggal 13 Juni 2011 Nurkancana, W dan Sumartna,1986. Evaluasi pendidikan. Usaha Nasional. Surabaya Nasoetioan, Noehi. 1993. Evaluasi proses dan hasil belajar IPA. Depdikbud. Jakarta Universitas Terbuka

You might also like