You are on page 1of 4

Karakteristik Tembaga Tembaga adalah unsur kimia dengan simbol Cu dengan nomor atom 29, yang diketemukan sebagai

bijih tembaga yang masih bersenyawa dengan zat asam.

Gambar 1.1 Sebuah Tembaga Tembaga memiliki sifat penghantar listrik dan panas yang tinggi, keuletan yang tinggi dan sifat tahanan korosi yang baik (Wikipedia,2010). Sehingga produksi tembaga sebagian besar dipakai sebagai kawat atau bahan untuk menukar panas dalam memanfaatkan hantaran listrik dan panasnya yang baik. Biasanya dipergunakan dalam bentuk paduan, karena dapat dengan mudah membentuk paduan dengan logam logam lain diantaranya dengan logam Pb dan logam Sn, tembaga juga memiliki sebesar titik leleh 1084,62 oC. Tabel 1.1 Sifat sifat fisis, mekanik dan panas dari tembaga murni Sifat Sifat Fisis : a. Densitas b. Tembaga merupakan logam yang berwarna kuning dan keras bila tidak murni. c. Mudah ditempa (liat) dan bersifat mulur sehingga mudah dibentuk menjadi pipa, 8920 kg / m3 Satuan

lembaran tipis dan kawat. d. Konduktor panas dan listrik yang baik, kedua setelah perak.

Sifat Mekanik: a. Kuat Tarik b. Modulus Elastisitas c. Brinnel Hardness 200 N / mm2 130 GPa 874 MN m-2 Sifat Panas : Koefisien Ekspansi Thermal Konduktivitas Panas 16,5 x 10-6 K-1 400 W / mK

Kegunaan Tembaga a. Sebagai bahan untuk kabel listrik dan kumparan dinamo. b. Paduan logam. Paduan tembaga 70% dengan seng 30% disebut kuningan, sedangkan paduan tembaga 80% dengan timah putih 20% disebut perunggu. c. Mata uang dan perkakas-perkakas yang terbuat dari emas dan perak selalu mengndung tembaga untuk menambah kekuatan dan kekerasannya. d. Sebagai bahan penahan untuk bangunan dan beberapa bagian dari kapal. e. Serbuk tembaga digunakan sebagai katalisator untuk mengoksidasi metanol menjadi metanal. Tembaga (Cu) Paduan (Pb,Sn) Proses pemaduan logam CuPbSn menggunakan bahan bakar minyak dan dilakukan dalam tanur kruss atau krussible.

Gambar 1. 2 Tanur Kruss (jenis pembakaran minyak residu) Pada peleburan logam CuPbSn yang paling penting adalah mengurangi absorbsi gas H2, karena H2 menyebabkan cacat tuangan seperti rongga udara, lubang gas dan lubang jarum. Untuk itu dalam proses pemaduan diperhatikan hal hal berikut : 1. Tanur kruss atau krussible yang akan dipakai harus dibersihkan dulu dan di keringkan 2. Sebelum bahan bahan dimasukkan dalam krussible, krussible dipanaskan lebih dahulu pada temperatur diatas 100 oC selama 15 menit. 3. Dalam peleburan, bahan yang dimasukkan terlebih dahulu adalah bahan yang memiliki titik lebur yang lebih tinggi dan tembaga yang terlebih dahulu dipanaskan guna menghilangkan gas H2. 4. Logam ini harus betul betul cair sesuai temperatur leburnya, baru ditambahkan bahan pemadunya. Logam pemadu harus betul betul dapat dicairkan. 5. Dilakukan pengadukan yang rata dan bila semua bahan betul betul mencair, maka dapat dilakukan penuangan ke dalam cetakan yang telah tersedia. Dari masing masing logam Cu, Pb dan Sn dapat dikatakan bahwa Cu meningkatkan kekerasan permukaan dan kekuatan tarik, sedangkan Sn memperbaiki sifat ketahanan terhadap korosi dan unsur Pb akan larut dalam beberapa persen dan selebihnya akan mengendap seperti butir, didalam batas butir

unsur ini terdispresikan secara halus, sifat unsur ini memperbaiki sifat mampu mesin dan membuat permukaan halus. Paduan logam CuPbSn dikenal sebagai paduan perunggu. Perunggu ini banyak dijadikan sebagai perhiasan dan

digunakan pula pada seni patung, serta dengan sifatnya yang kenyal dan mempunyai sifat luncur yang sempurna. Sehingga paduan logam CuPbSn yang termasuk dalam paduan tuangan tembaga timah juga sering dipergunakan dalam pembuatan bushing.

DAFTAR PUSTAKA [Anonim]. 2011. Mengenal Macam-macam Bahan Teknik. [terhubung berkala] http://www.crayonpedia.org/mw/MENGENAL_MACAMMACAM_BAHAN_TEKNIK_%28ENGINEERING_MATERIAL%29__HARDI_SUDJANA (5 Des 2012) [Anonim]. 2010. Tembaga: tambang, sifat dan kegunaan. [terhubung berkala] http://wanibesak.wordpress.com/2010/11/14/Pengolahan-Biji-Manfaatdan-kelebihan/alumunium/ (5 Des 2012)

You might also like