Professional Documents
Culture Documents
id
STANDAR KOMPETENSI
kt i.g
BIDAN INDONESIA
w Dra w ft w .h pe D iu nd u h da ri
Draft 24 November 2011
q. di
o. id
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG Indonesian Demographic and Health Survey (2007) mengungkapkan bahwa angka kematian ibu (AKI) di Indonesia masih cukup tinggi yaitu 228/100.000
hidup, sedangkan dunia mem-proyeksikan target penekanan AKI menjadi 102/100.000 kelahiran hidup dan AKB menjadi 15/1000 kelahiran hidup.
meningkatkan kesehatan ibu dan anak. Kesehatan ibu dan anak mempunyai dampak yang besar terhadap kualitas hidup generasi penerus yang merupakan salah satu indikator dari kesejahteraan suatu bangsa.
dan keluarganya. Pelayanan yang diberikan agar perempuan dan keluarganya memperoleh penyesuaian emosional dalam menghadapi kehamilan dan persalinan, serta
iu
nd u
da
ri
menjamin
w Dra w ft w .h pe
calon ibu
keterampilan dan informasi yang cukup untuk memasuki masa menjadi ibu (motherhood) dengan peran dan tanggungjawab yang benar dan tepat
(Pairman, S. & Picombe, J., 1999). Menyikapi tujuan ini, maka bidan selain bekerja secara mandiri juga bekerja sama/kolaborasi dengan tenaga kesehatan lainnya dalam mengupayakan pelayanan kebidanan agar dapat dilakukan secara paripurna dan berkesinambungan dengan berfokus pada
Draft Standar Kompetensi Bidan Page 2
q. di
kt i.g
mendapatkan pengetahuan,
o. id
kelahiran hidup dan angka kematian bayi (AKB) yaitu 34/1000 kelahiran
aspek pencegahan dan promosi yang berlandaskan pada kemitraan serta pemberdayaan masyarakat.
Bidan dalam memberikan pelayanan kebidanan yang paripurna dan berkesinambungan akan berorientasi pada asuhan kebidanan yang bersifat holistik, meliputi pemahaman aspek-aspek sosial, emosional, kultural, spiritual, psikologikal dan fisik perempuan. Asuhan kebidanan yang diberikan
Pelayanan kebidanan pada dasarnya sejalan dengan perkembangan obstetrik, namun masing-masing mempunyai lingkup praktik tersendiri. Menurut Tritten J, (2004) sesuai dengan filosofinya pelayanan Kebidanan
Kebidanan sebagai profesi yang terus berkembang harus mengikuti perkembangan dan perubahan globalisasi. Era globalisasi menuntut
tersedianya sumber daya manusia profesional dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. Profesionalisme terkait erat dengan kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang profesional. Wilkerson (2002) yang disitasi oleh Suryadi (2009) menyatakan bahwa kompetensi profesional adalah suatu kebiasaan dan diterapkan dengan bijak dengan memperhatikan komunikasi,
Draft Standar Kompetensi Bidan Page 3
iu
nd u
da
ri
(midwifery) mempertahankan
w Dra w ft w .h pe
proses
q. di
normal. Untuk itu
kt i.g
o. id
ini berdasarkan bukti-bukti nyata yang terbaik dan terkini, sehingga bidan
penting
pengetahuan, keterampilan teknikal, alasan klinikal, emosi, nilai, dan refleksi dalam praktik sehari-hari untuk memperbaiki kesehatan individu,keluarga dan masyarakat.
Sikap profesional bidan tidak terlepas dari harapan masyarakat terhadap profil seorang bidan. Survey tentang kinerja bidan (Tim IBI & AIPKIND, 2010) melalui pendekatan kualitatif menunjukkan bahwa pada intinya masyarakat
dan
nd u
Permenkes no. 161/Menkes/PER/I/2010 tentang registrasi tenaga kesehatan Permenkes no 1464/Menkes/Per/X/2010 tentang izin dan
penyelenggaraan praktik bidan serta essential competencies International Confederation of Midwives (ICM) tahun 2010.
Kementerian Pendidikan Nasional yang didukung oleh bank dunia melalui Health Professional Education Quality (HPEQ) telah berupaya memfasilitasi serangkaian pertemuan antar profesi kesehatan (Dokter, dokter gigi, bidan dan perawat) untuk sinkronisasi dan harmonisasi dalam pelayanan kesehatan
iu
da
ri
w Dra w ft w .h pe
q. di
kt i.g
o. id
Page 4
yang berkualitas. Keempat profesi kesehatan sepakat bahwa pelayanan yang berkualitas dibangun dari sistem dan standar pendidikan yang berkualitas. Untuk merealisasi kualitas pelayanan tersebut Proyek HPEQ mulai menata sistem dan standar pendidikan tenaga kesehatan termasuk sistem dan standar pendidikan kebidanan.
B. TUJUAN
1.
Sebagai batasan minimal kemampuan yang harus dimiliki oleh seorang bidan untuk melaksanakan pelayanan kebidanan yang prima (best practices) di Indonesia.
2.
Sebagai alat ukur penampilan kinerja bidan dalam memberikan pelayanan kebidanan.
3.
Sebagai dasar bagi institusi pendidikan kebidanan dalam mengembangkan kurikulum dan menentukan pola pendidikan bidan.
5.
Sebagai
nd u
7.
6.
iu
pendidikan, pelatihan, pembinaan dan evaluasi. Sebagai acuan dalam penyelenggaraan program pengembangan profesi secara berkelanjutan. Sebagai acuan dalam menetapkan standar praktik bidan.
da
4.
ri
w Dra w ft w .h pe
q. di
pendidikan kebidanan
kt i.g
o. id
Page 5
C. LANDASAN HUKUM 1. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor : 230/Menkes/SK/2010 Tanggal 03 Februari 2010 tentang Kurikulum 2. Keputusan Menteri kesehatan Nomor 1796 tahun 2011 tentang Sertifikasi Tenaga kesehatan 3. Peraturan Menteri Kesehatan RI No.1464/Menkes/per/X/2010 Izin dan penyelenggaraan praktik bidan
5.
6.
Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 828/Menkes/SK/IX/2008 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan di Kabupaten/Kota;
7.
8.
da
ri
w Dra w ft w .h pe
Nomor 5063);
q. di
9.
10. PP 19 tahun 2005 tentang standar nasional pendidikan 11. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003 Sistim Pendidikan Nasional 12. Kepmendiknas RI No 045/U/2002 tentang kurikulum inti pendidikan tinggi 13. Kepmendiknas RI No 232/U/2000 tentang pedoman penyusunan kurikulum pendidikan tinggi dan penilaian hasil belajar mahasiswa
Draft Standar Kompetensi Bidan Page 6
iu
nd u
kt i.g
o. id
4.
tentang
1999 tentang
15. Peraturan Pemerintah RI No.32 tahun 1996 tentang tenaga kesehatan 16. Kebijakan Direktur Jendral Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional tentang Higher Education Long Terms Strategy (HELTS) tahun 2003-2010 17. UU no 44 tentang Rumah Sakit
iu
nd u
da
ri
w Dra w ft w .h pe
q. di
kt i.g
o. id
Page 7
A. TERMINOLOGI 1. Bidan adalah seorang perempuan yang lulus dari pendidikan bidan yang diakui pemerintah dan organisasi profesi di wilayah negara RI serta memiliki kompetensi kualifikasi untuk registrasi, sertifikasi atau secara
tertentu
3. Kompetensi Bidan adalah kemampuan bidan untuk mengerjakan suatu tugas dan pekerjaan yang dilandasi oleh pengetahuan, keterampilan
iu
nd u
da
ri
w Dra w ft w .h pe
q. di
kt i.g
o. id
syah
mendapat
lisensi
untuk
menjalankan
praktik
kebidanan
11. Tugas adalah komponen spesifik dari suatu pekerjaan yang lebih besar
iu
tindakan cerdas, penuh tanggung-jawab yang dimiliki seseorang sebagai syarat untuk dianggap mampu oleh masyarakat dalam melaksanakan tugas-tugas di bidang pekerjaan tertentu.
Elemen-elemen kompetensi terdiri atas : Landasan kepribadian. Penguasaan ilmu dan keterampilan. Kemampuan berkarya.
nd u
1.
da
ri
w Dra w ft w .h pe
q. di
kt i.g
Page 9
o. id
12. Registrasi......................
Sikap dan perilaku dalam berkarya menurut tingkat keahlian berdasarkan ilmu dan keterampilan yang dikuasai. Pemahaman kaidah berkehidupan bermasyarakat sesuai dengan pilihan keahlian dalam berkarya. Setiap elemen kompetensi dianalisis apakah mengandung satu atau lebih dari lima elemen kompetensi tersebut. Rumusan kompetensi lulusan dengan elemen kompetensi bertujuan bahwa kurikulum yang disusun berdasarkan unsur-unsur dasar kurikulum yang disarankan
to live together). Profesional Competence menurut Wilkerson (2002) yang disitasi oleh Suryadi (2009) adalah the habitual and judicious use
emotions, values, and reflection in daily practices to improve health of the individual patient and community)
attributes and abilities of the individual and the performances of task (or
iu
midwifery actions) within each practices situation. (Kompetensi suatu kombinasi antara pengetahuan, sikap, dan
memadukan
keterampilan dalam situasi praktik tertentu. Kompetensi merupakan hubungan yang spesifik dan saling terkait. Kompetensi menyatukan atribut-atribut dan kemampuan individual serta penampilan
kinerjanya/tindakan kebidanan dalam setiap situasi praktik). Ciri khusus kompetensi profesi ditentukan oleh body of knowledge dari profesi tersebut. Body of knowledge profesi bidan dan bagan area asuhan
Draft Standar Kompetensi Bidan Page 10
nd u
da
ri
w Dra w ft w .h pe
q. di
kt i.g
o. id
kebidanan sebagian besar adalah area fisiologis seperti yang terlihat dalam bagan di bawah ini:
Body of Knowledge dan Disiplin Ilmu Kebidanan ) ( Mason,John,2003 ; Modifikasi Pokja IBI & AIPKIND,2009)
Keterangan gambar:
(terjemahan gambar dijelaskan lebih rinci agar pada saat melihat kurikulum
2. KONSEP UTAMA KEBIDANAN Konsep utama Kebidanan menggambarkan keunikan seorang bidan dalam mempromosikan kesehatan perempuan dan keluarganya. Meliputi : Melakukan partnership dengan perempuan untuk mempromosikan kesehatan diri, kesehatan ibu, bayi dan keluarga
iu
nd u
Asuhan kebidanan berfokus pada siklus kehidupan perempuan yang normal dan alamiah dengan childbearing sebagai intinya. Siklus kehidupan Perempuan dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti ekologi manusia, reproduksi dan perkembangan biologis, ilmu-ilmu sosial dan perilaku. Ketiga faktor tersebut juga saling berkaitan satu dengan yang lainnya sehingga membentuk berbagai interaksi yang kompleks dalam mempengaruhi siklus kehidupan ini, seperti interaksi antara peristiwa biologis dalam tubuh dengan lingkungan eksternal.
da
ri
w Dra w ft w .h pe
q. di
kt i.g
CHILDBEARING
o. id
Page 11
Menghargai martabat manusia dan perempuan sebagai individu dengan hak asasinya Melakukan advokasi kepada perempuan supaya suara mereka didengar Memiliki sensitifitas budaya, termasuk bekerja dengan perempuan dan petugas kesehatan lain untuk mengatasi kebiasaan budaya pada praktik yang merugikan perempuan dan bayi Berfokus pada promosi kesehatan dan pencegahan penyakit , yang memandang bahwa kehamilan merupakan sesuatu yang normal dalam kehidupan
Ruang lingkup praktik bidan yang digunakan dalam dokumen ini dibuat atas
adalah professional yang responsible dan akuntabel, bekerja bermitra dengan perempuan dalam memberikan dukungan yang diperlukan, asuhan dan nasihat selama masa kehamilan, persalinan dan nifas, memimpin persalinan dengan
iu
Bidan memiliki peran yang penting dalam konseling dan pendidikan kesehatan, tidak hanya bagi perempuan, tetapi juga kepada keluarga dan komunitas. Tugas ini harus dilakukan pada pendidikan antenatal dan persiapan menjadi orang tua dan dapat pula meluas pada kesehatan perempuan, seksual atau kesehatan reproduksi dan asuhan pada anak.
Bidan dapat berpraktik diberbagai seting pelayanan termasuk dirumah, komunitas, Rumah Sakit, Klinik atau Unit unit kesehatan.
nd u
kelahiran normal, deteksi komplikasi pada ibu dan anak, mengakses asuhan
da
ri
tanggungjawabnya sendiri, dan memberikan asuhan pada bayi baru lahir dan
w Dra w ft w .h pe
dasar definisi bidan ICM (revisi Juni 2011) yang menjelaskan bahwa bidan
q. di
kt i.g
Page 12
o. id
4. KONSEP STANDAR KOMPETENSI Standar memberikan pengertian sebagai pernyataan eksplisit tentang kualitas minimal yang diharapkan dalam melaksanakan suatu pekerjaan. Konsep standar kompetensi bidan yang disusun berdasar-kan pada kesepakatan bersama dari berbagai pihak terkait yaitu IBI, AIPKIND, Kolegium Bidan Indonesia, Praktisi bidan, Kementerian Kesehatan, Kementrian Pendidikan Nasional, pihak penyelenggara pendidikan dan
(Performance Criteria). Pernyataan kompetensi (competency statement) menggambarkan tingkat pengetahuan (knowledge), keterampilan (skill) dan sikap (attitude) yang harus dimiliki oleh lulusan bidan.
iu
Criteria) berisikan pernyataan kompetensi-kompetensi yang diperlukan dengan tingkat kompetensi (Level of competency) untuk mencapai kompetensi utama yang telah ditetapkan. Selanjutnya Kompetensi Penunjang dijabarkan dalam Kriteria Kinerja (Performance Criteria) dengan menggunakan analisa instruksional. Tingkat kompetensi disusun mengacu pada ditentukan dengan memanfaatkan ranah taxonomy yang telah dikenal dan dipakai di dunia pendidikan secara terintegrasi, yaitu Cognitive (C), Psychomotoric (P)
Page 13
nd u
da
ri
w Dra w ft w .h pe
q. di
kt i.g
o. id
dan Afektif (A). Batas minimal tingkat kompetensi ditentukan berkisar pada tingkat kognitif 1 s/d 6, psikomotor 1 s/d 5, dan afektif 1 s/d 5.
Keterangan:
Profil Profil bidan di Indonesia merupakan tampilan kinerja bidan pada area pelayanan kebidanan yaitu mencakup sebagai pemberi asuhan (care provider), pengambil keputusan (decision maker), komunikator (communicator), pemimpin masyarakat (community leader), dan manajer (manager). Area kompetensi Area kompetensi adalah sejumlah/keseluruhan kompetensi baku yang diperlukan dalam melaksanakan tugas/pekerjaan tertentu suatu bidang keahlian. Area kompetensi bidan adalah keseluruhan kompetensi yang harus dimiliki bidan dalam melaksanakan pelayanan kebidanan yaitu : Etik legal dan keselamatan pasien, Komunikasi efektif, Pengembangan diri dan profesionalisme, Landasan ilmiah ilmu kebidanan, Keterampilan klinis dalam praktik kebidanan , Promosi kesehatan dan konseling, Manajemen kepemimpinan dan kewirausahaan
Draft Standar Kompetensi Bidan Page 14
iu
nd u
da
ri
w Dra w ft w .h pe
q. di
kt i.g
o. id
Komponen kompetensi Komponen kompetensi bidan merupakan jabaran fungsi tugas/pekerjaan yang mendukung tercapainya keseluruhan kompetensi bidan, dan diuraikan lebih spesifik menjadi unit kompetensi. Elemen kompetensi Elemen kompetensi merupakan sejumlah sub-fungsi tugas/pekerjaan bidan yang mendukung ketercapaian unit kompetensi dan merupakan aktivitas yang dapat diukur dan diamati, meliputi ranah pengetahuan, keterampilan, dan afektif. Kriteria Kinerja (Performances Criteria) Kriteria kinerja adalah kemampuan bidan yang dapat diukur dalam menunjukkan kinerjanya sesuai dengan standar kompetensi yang telah ditentukan oleh profesi dan kolegium berdasarkan undang-undang atau peraturan yang berlaku.
iu
nd u
da
ri
w Dra w ft w .h pe
q. di
kt i.g
o. id
Page 15
A.
AREA KOMPETENSI BIDAN INDONESIA Area kompetensi bidan Indonesia meliputi : Area Kompetensi 1 : Etik legal dan keselamatan pasien Area kompetensi 2 : Komunikasi efektif Area kompetensi 3 : Pengembangan diri dan profesionalisme
1.1 Memiliki perilaku professional 1.1.1. Menunjukkan sikap profesional sesuai dengan kode etik kebidanan 1.1.2. Mengembangkan praktik kebidanan dengan berpedoman pada standar profesi 1.1.3. Menghargai perempuan dan keluarganya tanpa membedakan status sosial, budaya, dan tradisi yang diyakininya 1.1.4. Mengakui kelebihan orang lain tanpa memandang status sosial
iu
Komponen Kompetensi :
nd u
da
ri
w Dra w ft w .h pe
q. di
kt i.g
o. id
Page 16
1.1.5. Menyadari keterbatasan diri, baik sebagai manusia maupun sebagai bidan 1.1.6. Berperilaku sebagai agen pembaharu bagi perempuan dan masyarakat, terutama dalam lingkup praktik kebidanan 1.1.7. Menjalin kerjasama sebagai tim kesehatan dalam meningkatkan derajat kesehatan perempuan dan masyarakat, khususnya
pelayanan kebidanan 1.1.8. Menghargai budaya multikultural terkait kesehatan reproduksi perempuan
1.2.2
1.2.3
iu
nd u
1.3.1
1.3.2
1.3.3 1.3.4
1.3 Menghargai hak-hak perempuan dan keluarganya Menghargai keputusan perempuan terkait dengan kesehatan reproduksinya Menjaga kerahasiaan perempuan terkait dengan kehidupan dan kesehatan reproduksinya Menghormati martabat perempuan dan keluarganya Menjalin kemitraan dengan perempuan dan keluarganya dalam pengambilan reproduksinya. keputusan terhadap kepentingan kesehatan
da
ri
w Dra w ft w .h pe
kesehatan reproduksi.
q. di
kt i.g
Page 17
o. id
1.4 Mengutamakan keselamatan pasien dalam praktik kebidanan 1.4.1 Memberi pelayanan kebidanan yang aman berpusat pada kebutuhan kesehatan perempuan 1.4.2 Membantu perempuan dalam mengambil keputusan mengenai kesehatan reproduksinya 1.4.3 Memberdayakan keluarga dan masyarakat dalam mendukung kesehatan reproduksi perempuan 1.4.4 Melakukan deteksi dini dan cepat tanggap terhadap kondisi yang mengancam kehidupan perempuan dan keluarganya
Mampu bertukar informasi secara verbal dan non-verbal dengan pasien/ perempuan, keluarganya, masyarakat di lingkungan perempuan, sesama profesi, antar profesi kesehatan, dan stakeholder
iu
2.1.2
2.1.3
2.1.4
nd u
2.1.1
reproduksi perempuan. Memberi penjelasan dan informasi yang akurat kepada perempuan dan keluarganya tentang kesehatan reproduksinya Memberi penjelasan dan informasi yang akurat serta meminta persetujuan kepada perempuan dan keluarganya untuk melakukan tindakan/rujukan
da
ri
Komponen Kompetensi :
w Dra w ft w .h pe
Kompetensi Inti :
q. di
kt i.g
Page 18
o. id
2.2 Berkomunikasi dengan masyarakat 2.2.1 Menggunakan bahasa yang mudah dipahami oleh masyarakat dalam memberikan informasi kesehatan. 2.2.2 Melibatkan tokoh masyarakat dalam pemanfaatan sarana dan prasarana yang dapat menunjang ketercapaian informasi kesehatan secara luas dan efektif kepada masyarakat di wilayah kerjanya. 2.3 Berkomunikasi dengan sesama profesi 2.3.1 Memberi informasi yang tepat mengenai kondisi pasien baik secara lisan, tertulis, atau melalui media elektronik dengan meng-
kebidanan 2.3.2
Memberi informasi yang relevan tentang kondisi pasien baik secara lisan, tertulis, ataupun melalui media elektronik kepada profesi lain sesuai dengan kepentingan pasien
iu
nd u
2.5 Berkomunikasi dengan para pemangku kepentingan (stake holders) 2.5.1 Memberi informasi kepada stakeholder tentang lingkup kerja bidan Membahas kinerja dan kebutuhan bidan yang diharapkan oleh stakeholder melalui forum komunikasi terpadu Melakukan advokasi kepada stakeholder.
2.5.2
2.5.3
da
2.4.2
ri
w Dra w ft w .h pe
q. di
kt i.g
o. id
Page 19
Komponen Area kompetensi 3: Profesionalisme dan Pengembangan diri Komponen Kompetensi : Mampu mengembangkan diri dengan mengikuti perkembangan ilmu dan teknologi terkini, serta menyadari keterbatasan diri berkaitan dengan praktik kebidanan serta menjunjung tinggi komitmen terhadap profesi bidan. Komponen Kompetensi : 3.1 Kesediaan mawas diri 3.1.1 Mengakui keterbatasan kemampuan yang berkaitan dengan praktik kebidanan 3.1.2 3.1.3
Melakukan refleksi terhadap pelayanan kebidanan yang telah dilakukan secara ilmiah.
iu
3.3 Mengembangkan pengetahuan dan ketrampilan kebidanan sesuai dengan kemajuan ilmu pengetahuan dengan teknologi terkini. 3.3.1 Mencermati kesenjangan terhadap penerapan ilmu kebidanan dalam praktik.
nd u
3.2.3
3.2.4
3.2.2
Berpikir kritis terhadap literatur dan relevansinya dengan praktik kebidanan berdasarkan evidence based
da
3.2.1
ri
w Dra w ft w .h pe
3.1.4
q. di
kt i.g
o. id
Page 20
3.3.2
3.4 Berkomitmen mengembangkan profesi bidan 3.4.1 3.4.2 Berpartisipasi dalam organisasi profesi Memberi kontribusi keilmuan yang menunjang pengembangan profesi 3.4.3 Melakukan musyawarah terhadap segala bentuk perubahan terkait profesi bertujuan untuk meningkatkan kinerja profesi 3.4.4 Menghargai dan melaksanakan kesepakatan yang telah diputuskan
Bidan memiliki pengetahuan tentang ilmu kebidanan, neonatologi, ilmu-ilmu sosial, ilmu kesehatan masyarakat, etika, budaya, dan asuhan yang tepat untuk perempuan, bayi yang baru lahir, childbearing women,dan keluarga Komponen Kompetensi :
iu
4.1.1
nd u
yang berkualitas tinggi dan pendidikan kesehatan yang tanggap budaya dalam
da
ri
dengan konsepsi dan reproduksi Pertumbuhan dan perkembangan yang berhubungan dengan organ seksual, perkembangan seksualitas dan aktivitas seksual
4.1.2
4.1.3
Norma budaya dan praktek yang berhubungan dengan seksualitas, praktek seksual, perkawinan, dan childbearing women
4.1.4
w Dra w ft w .h pe
Kompetensi Inti :
q. di
kt i.g
Page 21
profesi
o. id
4.1.5
Pemeriksaan fisik dan laboratorium penunjang untuk memastikan apakah kehamilan sehat
4.1.6
Pendidikan kesehatan tentang kesehatan seksual dan reproduksi (misalnya, penyakit menular seksual, HIV, bayi dan kesehatan anak)
4.1.7 4.1.8
Prinsip dasar farmakokinetika obat-obatan kontrasepsi Metode kontrasepsi alamiah yang dapat diterima budaya masyarakat setempat
4.1.9
Metode kontrasepsi : barrier, steroid, mekanik, kimia dan pembedahan. Cara kerja, indikasi, manfaat dan risiko kontrasepsi. Rumor dan mitos
4.1.10 Kriteria kelayakan penggunaan metode kontrasepsi, termasuk jangka waktu yang sesuai dalam penggunaan kontrasepsi tersebut.
pasangan dalam membuat keputusan pemilihan metode kontrasepsi 4.1.12 Tanda dan gejala infeksi saluran kemih dan infeksi menular seksual yang sering terjadi
4.1.13 Indikator umum penyakit akut dan kronis , spesifik pada daerah yang
4.1.14 Indikator dan metode untuk memberikan konseling dan rujukan pada
iu
4.1.15 Prinsip metode skrining untuk kanker serviks, (misalnya, inspeksi visual dengan asam asetat [IVA], Pap test, dan kolposkopi)
nd u
kasus dengan masalah seksual, kekerasan gender, kekerasan emosional dan penelantaran
(misalnya, HIV, TB, malaria) serta proses rujukan untuk penilaian lebih
da
ri
w Dra w ft w .h pe
q. di
kt i.g
o. id
Page 22
4.2 Bidan memiliki pengetahuan yang diperlukan untuk dapat memberikan pelayanan antenatal yang berkualitas tinggi guna memaksimalkan kesehatan selama kehamilan termasuk deteksi dini dan pengobatan atau rujukan pada komplikasi tertentu 4.2.1 4.2.2 anatomi dan fisiologi tubuh manusia biologi reproduksi manusia termasuk siklus menstruasi, dan proses konsepsi 4.2.3 4.2.4 4.2.5 4.2.6 Tanda dan gejala kehamilan Pemeriksaan dan tes untuk memastikan kehamilan Metode untuk diagnosis kehamilan ektopik
Prinsip penghitungan usia kehamilan berdasarkan siklus menstruasi, ukuran dan pembesaran rahim, dan penggunaan USG (jika tersedia).
Manifestasi dari tingkat mutilasi (pemotongan) alat kelamin perempuan dan dampak yang mungkin terjadi terhadap kesehatan perempuan, termasuk proses kelahiran.
iu
4.2.11 Implikasi pembesaran fundus yang tidak sesuai usia kehamilan, termasuk pertumbuhan janin terhambat/ terbatas, oligo dan
4.2.12 Faktor risiko pada janin yang memerlukan rujukan ibu hamil ke tingkat pelayanan yang lebih tinggi sebelum terjadi persalinan dan kelahiran. 4.2.13 Perubahan psikologis normal pada kehamilan, indikator stres psikososial, dan dampaknya terhadap kehamilan ibu dan keluarga.
nd u
4.2.10 Perkembangan normal kehamilan: perubahan fisik, ketidaknyamanan umum, pembesaran fundus sesuai usia kehamilan
da
4.2.9
ri
w Dra w ft w .h pe
4.2.7
q. di
kt i.g
o. id
Page 23
4.2.14 Ketersedian bahan/obat tradisional non farmakologi yang aman untuk menghilangkan ketidaknyamanan selama kehamilan. 4.2.15 Bagaimana menentukan kesejahteraan janin selama kehamilan termasuk detak jantung janin dan pola aktivitas. 4.2.16 Kebutuhan gizi perempuan hamil dan janin 4.2.17 Pendidikan kesehatan dalam kehamilan (misalnya, informasi cara mengurangi ketidaknyamanan umum, kebersihan, seksualitas, olaraga, dan bekerja di dalam atau di luar rumah) 4.2.18 Prinsip dasar obat farmakokinetik yang diresepkan, diberikan atau
4.2.19 Efek obat yang diresepkan, obat bebas, obat tradisional, serta pemberian obat dengan dosis yang berlebihan pada kehamilan dan
4.2.20 Dampak merokok, penyalahgunaan alkohol dan napza pada ibu hamil dan janin.
4.2.24 Teknik untuk meningkatkan relaksasi dan cara mengatasi nyeri selama
iu
4.2.25 Tanda, gejala dan dampak yang mungkin terjadi pada kondisi yang mengancam jiwa perempuan hamil dan / atau janinnya, (misalnya, preeklampsia/eklampsia, perdarahan pevaginam, persalinan prematur, anemia berat, Rh isoimmunisation, sifilis)
4.2.26 Cara dan metode menasihati tentang perawatan, pengobatan dan dukungan untuk perempuan hamil HIV-positif termasuk langkah-
nd u
gejala)
proses persalinan.
4.2.23 Tanda dan gejala awal persalinan (termasuk persepsi perempuan dan
da
ri
w Dra w ft w .h pe
janin
q. di
kt i.g
o. id
Page 24
langkah untuk mencegah penularan ibu-ke-bayi (PMTCT) (termasuk pilihan pemberian makan). 4.2.27 Tanda, gejala dan indikasi untuk melakukan rujukan dengan komplikasi tertentu yang mempengaruhi ibu atau janin (misalnya, asma, infeksi HIV, diabetes, kondisi jantung, malpresentations/kelainan letak, gangguan plasenta, kelahiran prematur, kehamilan lewat waktu) 4.2.28 Langkah-langkah untuk pencegahan dan pengendalian malaria dalam kehamilan, menurut pola penyakit daerah, termasuk pengobatan pencegahan intermittent (IPT) dan promosi kelambu berinsektisida
4.2.29 Farmakologi dasar obat cacing pada kehamilan (sesuai dengan kebutuhan).
menyusui.
4.3 Bidan memiliki pengetahuan yang diperlukan untuk memberikan asuhan yang berkualitas tinggi dan tanggap budaya selama persalinan, menolong
4.3.2
iu
4.3.3
4.3.4
nd u
4.3.1
Anatomi kepala janin, panggul dan jalan lahir Aspek psikologis dan sosial budaya dalam persalinan dan kelahiran
Fase laten dan fase aktif persalinan Indikator untuk induksi persalinan dan perbaikan kontraksi rahim Kemajuan persalinan normal Pemantauan persalinan dengan partograf Pemantauan kesejahteraan janin selama persalinan Pemantauan kesejahteraan ibu selama persalinan
da
persalinan dan kelahiran yang bersih dan aman serta menangani situasi
ri
w Dra w ft w .h pe
q. di
kt i.g
(ITN)
o. id
Page 25
4.3.10 Proses penurunan bagian terendah janin melalui panggul selama persalinan dan kelahiran; mekanisme pemutaran presentasi janin 4.3.11 Dukungan selama persalinan (misal dengan menghadirkan keluarga/ pendampingan, hidrasi, dukungan emosional, mengurangi nyeri dengan non farmakologi pengaturan posisi pada persalinan dan kelahiran) 4.3.12 Obat-obatan yang digunakan untuk mengurangi nyeri persalinan, termasuk faktor resiko, kerugian, metode manajemen nyeri yang aman dan efeknya pada persalinan fisiologis 4.3.13 Tanda dan gejala komplikasi saat persalinan ( misal perdarahan, partus
tindakan)
4.3.16 Manajemen fisiologis kala III persalinan 4.3.17 Prinsip manajemen aktif kala III persalinan 4.3.18 Prinsip dasar penjahitan robekan perineum dan episiotomi
iu
4.3.20 Indikasi kebutuhan rujukan untuk operasi caesar, ekstraksi vacum, penggunaan forsep atau *symphisiotomy* (misalnya pada kasus gawat janin, disproporsi kepala janin panggul)
4.4 Bidan memiliki pengetahuan yang diperlukan dalam memberikan asuhan postpartum yang komprehensif, berkualitas tinggi, dan tanggap budaya 4.4.1 Perubahan fisik dan emosi yang terjadi setelah kelahiran bayi, termasuk proses normal involusi uterus. Draft Standar Kompetensi Bidan Page 26
nd u
kegawatdaruratan obstetrik ( misalnya prolaps tali pusat, distosia bahu, perdarahan dalam persalinan, retensio plasenta)
tindakan
da
4.3.19 Indikasi kegawatdaruratan yang membutuhkan manajemen, dan kegawatdaruratan , kolaborasi dan atau rujukan
ri
w Dra w ft w .h pe
q. di
kt i.g
o. id
4.4.2
Fisiologi dan proses laktasi dan kelainan umum yang biasa terjadi seperti bendungan payudara, ASI kurang dan penyulit lainnya.
4.4.3 4.4.4
Menyusui dini dan ASI Eksklusif untuk ibu dan anak Kebutuhan ibu postpartum dini seperti nutrisi, istirahat, mobilisasi dan kebutuhan dasar (misal BAB dan BAK)
4.4.5
Prinsip bonding attachment orang tua dan bayi (misal bagaimana mempromosikan hubungan yang positif)
Indikator sub involusi (misal : perdarahan uterus persisten, infeksi) Masalah atau komplikasi ibu menyusui, termasuk mastitis
selama periode post partum (misal perdarahan vaginal persisten, emboli, preeklamsia dan eklamsi postpartum, depresi berat)
(misal
anemia
w Dra w ft w .h pe
persisten,
4.4.9
Tanda dan gejala komplikasi tertentu selama periode postpartum hematom, depresi, tromboflebitis,
inkontinensia feses atau urin, retensi urin, fistula obstetrik) 4.4.10 Komunikasi interpersonal bagi perempuan dan keluarganya yang berduka/ mengalami kehilangan (kematian ibu, bayi, keguguran, IUFD,
4.4.12 Prinsip aspirasi vakum manual pada kavum uteri untuk mengeluarkan
iu
4.4.13 Prinsip pencegahan penularan HIV, TBC, hepatitis B dan C dari ibu ke anak pada masa post partum 4.4.14 Metode keluarga berencana yang dapat digunakan pada masa post partum dini (misal : MAL, pil progestin) 4.4.15 Pelayanan post partum dikomunitas bagi perempuan dan keluarganya dan cara mengakses pelayanan tersebut.
nd u
hasil konsepsi
da
kelainan congenital)
ri
q. di
kt i.g
Tanda dan gejala kondisi yang mengancam jiwa yang dapat timbul
o. id
Page 27
4.5 Bidan memiliki pengetahuan yang diperlukan dalam memberikan asuhan dasar komprehensif dan berkualitas tinggi pada Bayi baru lahir sehat hingga usia 2 bulan. input Rakernas (ditambahkan hingga anak pra sekolah) dilengkapi 4.5.1 Pemeriksaan awal bayi baru lahir (misal APGAR; pernapasan, deyut jantung, reflek, tonus otot dan warna kulit) 4.5.2 Adaptasi bayi baru lahir dengan kehidupan diluar rahim (misal : perubahan fisiologis yang terjadi pada sistem jantung paru) 4.5.3 Kebutuhan dasar bayi baru lahir : pernafasan, kehangatan, nutrisi,
4.5.4
Berbagai metode dan keuntungan menghangatkan bayi baru lahir, termasuk kontak kulit dengan kulit (metode kangguru)
Karakteristik bayi BBLR dan kebutuhannya Karakteristik bayi baru lahir sehat (penampilan dan perilaku) Pertumbuhan dan perkembangan normal bayi premature Pertumbuhan dan perkembangan bayi baru lahir sehat
iu
4.5.12 Promosi kesehatan dan pencegahan penyakit pada BBL dan bayi (misal malaria, TB, HIV), bagi bayi sejak lahir
4.5.14 Tradisi dan budaya yang berkaitan dengan bayi baru lahir 4.5.15 Prinsip nutrisi bayi, pilihan pemberian makanan pada bayi (termasuk BBL yang lahir dari ibu HIV positif)
nd u
4.5.11 Asuhan bayi sehari hari (misal : perawatan tali pusat, kebutuhan nutrisi, pola eliminasi)
Mongolian spot)
da
4.5.10 Kelainan tertentu pada bayi baru lahir normal (misal : kaput, molase,
ri
w Dra w ft w .h pe
4.5.5
q. di
kt i.g
bonding attachment)
o. id
Page 28
4.5.16 Tanda dan gejala komplikasi BBL (misal : kuning, hematom, molase berat di kepala bayi, iritasi otak, cidera, hemangioma, hipoglikemi, hipotermia, dehidrasi yang tidak terdeteksi, infeksi, sipilis congenital)
4.6 Bidan memiliki pengetahuan yang diperlukan untuk dapat memberikan asuhan pada perempuan yang mengalami terminasi kehamilan atau keguguran sesuai dengan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku 4.6.1 4.6.2 Kebijakan, hukum regulasi dan protokol,yang berkaitan dengan aborsi. Faktor faktor yang diperlukan dalam mengambil keputusan berkaitan
Metode kontrasepsi yang sesuai untuk periode pasca aborsi. Persyaratan medis yang harus dipenuhi dalam mengakhiri kehamilan
Proses normal involusi, pemulihan fisik dan emosi pasca keguguran Tanda dan gejala sub involusi dan atau aborsi inkomplit (misal : perdarahan uterus persisten)
iu
nd u
da
4.6.8
ri
w Dra w ft w .h pe
q. di
kt i.g
o. id
Page 29
Bidan memiliki keterampilan tentang ilmu kebidanan, neonatologi, ilmu-ilmu sosial, ilmu kesehatan masyarakat, etika, budaya, dan asuhan yang tepat untuk perempuan, bayi yang baru lahir, childbearing women,dan keluarga Komponen Kompetensi : 5.1 Bidan memiliki keterampilan yang diperlukan untuk memberikan
serta riwayat kesehatan reproduksi secara komprehensif 5.1.2 Melibatkan perempuan dan keluarga dalam konseling prakonsepsi, berdasarkan situasi serta kebutuhan dan keinginan perempuan 5.1.3 Melakukan pemeriksaan fisik, termasuk pemeriksaan payudara yang berfokus pada kondisi perempuan tersebut
iu
nd u
5.1.5
Menganjurkan/melakukan
da
5.1.4
ri
w Dra w ft w .h pe
q. di
dan
kt i.g
menginterpretasikan
o. id
hasil
tes/skrining tertentu seperti skrining untuk TB, HIV, IMS Memberikan dukungan, konseling, asuhan, serta melakukan rujukan pada perempuan HIV positif. Menulis permintaan obat/ alat kontrasepsi, menyimpan dan memberikan kontrasepsi yang digunakan sesuai kewenangan dan budaya setempat.
5.1.6
5.1.7
5.1.8
Memberikan konseling pada perempuan mengenai efek samping dan masalah dalam penggunaan metode kontrasepsi
Page 30
5.1.9
Menulis permintaan obat kontrasepsi darurat, menyimpan dan memberikan kontrasepsi darurat sesuai kewenangan, kebijakan lokal, protokol, peraturan dan hukum.
5.1.10 Menyediakan metode kontrasepsi barier yang umum, steroid, mekanik, dan metode kimia 5.1.11 Melakukan skrining untuk kanker serviks dengan inspeksi visual asam asetat (IVA). 5.1.12 Meminta uji sitologi serviks (Pap smear)
pelayanan antenatal berkualitas tinggi guna memaksimalkan kesehatan perempuan selama kehamilan termasuk deteksi dini dan pengobatan atau
Mengumpulkan data awal dan data kunjungan ulang Melakukan pemeriksaan fisik dan menjelaskan temuan pada ibu Mengukur dan menilai tanda-tanda vital ibu termasuk suhu, tekanan darah, denyut nadi dan pernafasan
iu
nd u
5.2.5
5.2.6
5.2.7
5.2.8
cara memenuhinya Melakukan pemeriksaan abdominal lengkap termasuk mengukur tinggi fundus, letak, posisi, dan presentasi janin
Menilai pertumbuhan janin melalui pemeriksaan manual/ perabaan dengan tangan Mengevaluasi lokasi plasenta, volume cairan ketuban dan pertumbuhan janin dengan menggunakan visualisasi USG dan pengukuran (jika peralatan tersedia untuk digunakan). Mendengarkan detak jantung janin, meraba rahim untuk melihat aktivitas janin dan menginterpretasikan temuan. Page 31
da
5.2.4
ri
w Dra w ft w .h pe
q. di
kt i.g
o. id
5.2.9
Memantau denyut jantung janin dengan leannec atau doppler (jika tersedia)
5.2.10 Melakukan pemeriksaan dalam jika ada indikasi selama kehamilan 5.2.11 Menghitung dan memperkirakan tanggal kelahiran 5.2.12 Memberikan pendidikan kesehatan pada perempuan dan keluarga tentang perkembangan kehamilan normal, gejala dan tanda bahaya, kapan dan bagaimana cara menghubungi bidan 5.2.13 Menjelaskan dan/atau mendemontrasikan langkah-langkah untuk mengurangi ketidaknyamanan umum selama kehamilan.
Pembesaran uterus yang tidak sesuai umur kehamilan, dicurigai oligo atau polihidramnion, dan kehamilan molar Peningkatan tekanan darah, proteinuria, adanya edema signifikan, nyeri kepala, perubahan visual, nyeri epigastrium
nd u
iu
5.2.16 Menulis Permintaan obat untuk pengobatan dan penyelamatan jiwa (misalnya, antibiotik, antikonvulsan, anti-malaria, antihipertensi, antiretroviral) dan memberikan pada perempuan dengan kasus tertentu sesuai dengan kewenangan Draft Standar Kompetensi Bidan Page 32
da
yang berhubungan dengan kenaikan tekanan darah pendarahan pervaginam Kehamilan ganda, kelainan letak / malpresentasi pada masa aterm ( 36 minggu) Kematian janin intrauterine Ketuban pecah sebelum waktu status HIV positif dan / atau AIDS hepatitis B dan C positif
ri
w Dra w ft w .h pe
q. di
kt i.g
o. id
5.2.17 mendeteksi ketidaknormalan selama kehamilan dan melakukan rujukan pada kondisi perempuan yang membutuhkan intervensi lebih lanjut
5.3 Bidan memiliki keterampilan yang diperlukan dalam memberikan asuhan berkualitas tinggi, tanggap budaya selama persalinan, memfasilitasi persalinan yang bersih dan aman serta menangani situasi
kegawatdaruratan untuk memaksimalkan kesehatan ibu dan bayinya. 5.3.1 5.3.2 5.3.3 Mengkaji riwayat spesifik dan tanda vital ibu saat persalinan
5.3.5
Melakukan pemeriksaan dalam yang lengkap dan akurat; menilai dilatasi serviks, presentasi dan penurunan bagian terendah, kondisi membran dan menilai adanya disproporsi janin panggul atau tidak
5.3.6
iu
nd u
5.3.8
5.3.9
5.3.10 Memantau kandung kemih dan melakukan kateterisasi jika ada indikasi 5.3.11 Mengidentifikasi ketidaknormalan saat persalinan dan melakukan intervensi yang dibutuhkan serta melakukan rujukan dengan tepat
5.3.7
Memberikan dukungan fisik, psikologis serta mempromosikan persalinan normal pada perempuan dan keluarga Memfasilitasi kehadiran pendamping selama persalinan dan kelahiran Memberikan hidrasi, nutrisi yang adekuat dan kenyamanan non farmakologi selama persalinan dan kelahiran
da
ri
w Dra w ft w .h pe
5.3.4
q. di
kt i.g
o. id
Page 33
5.3.12 Menstimulasi atau augmentasi kontraksi uterus dengan cara non farmakologi. 5.3.13 Memberikan anestesi lokal perineum ketika melakukan episiotomi atau penjahitan perineum; jika diperlukan 5.3.14 Melakukan episiotomi jika diperlukan 5.3.15 Melakukan manuver tangan pada kelahiran presentasi puncak kepala 5.3.16 Melakukan manuver tangan pada kelahiran dengan presentasi muka dan bokong 5.3.17 Menjepit dan memotong tali pusat
5.3.18 Melakukan penanganan segera pada kasus kegawatdaruratan kebidanan (misal: prolaps tali pusat, malpresentasi, distosia bahu
tindakan medis atau melakukan rujukan 5.3.19 Memeriksa dan melakukan maneuver lilitan tali pusat pada leher bayi saat kelahiran
5.3.20 Melakukan manajemen fisiologis kala III Memeriksa adanya bayi kedua Memberikan uterotonika dalam 1 menit setelah kelahiran bayi
iu
nd u
5.3.22 Memeriksa kelengkapan plasenta dan selaput 5.3.23 Melakukan masase fundus uteri untuk menstimulasi kontraksi uterus 5.3.24 Menyediakan lingkungan yang aman bagi ibu dan bayi dalam melakukan bounding attachment 5.3.25 Mengukur dan mencatat jumlah pengeluaran darah pervaginam 5.3.26 Memeriksa laserasi vagina dan serviks Page 34
Melakukan Peregangan Tali pusat Terkendali Melakukan massase uterus setelah kelahiran plasenta
da
ri
w Dra w ft w .h pe
q. di
kt i.g
o. id
5.3.27 Melakukan penjahitan episiotomi 5.3.28 Melakukan penjahitan perineum atau vagina derajat 1 dan 2 5.3.29 Melakukan manajemen perdarahan postpartum menggunakan tehnik yang sesuai dan pemberian uterotonika dengan indikasi 5.3.30 Menulis Permintaan obat untuk pengobatan dan penyelamatan jiwa (misalnya, antibiotik, antikonvulsan, anti-malaria, antihipertensi, antiretroviral) dan memberikan pada perempuan dengan kasus tertentu sesuai dengan kewenangan 5.3.31 Melakukan manual plasenta
pemeriksaan laboratorium
5.3.36 Mengatur dan melakukan rujukan ibu dengan komplikasi pada waktu dan fasilitas kesehatan yang tepat, menggunakan obat/ peralatan yang tepat, mengatur pendamping diperjalanan untuk
5.4 Bidan memiliki keterampilan yang diperlukan dalam memberikan asuhan postpartum yang komprehensif, berkualitas tinggi, dan tanggap budaya 5.4.1 Mengkaji data terfokus, termasuk kondisi spesifik selama kehamilan, persalinan dan kelahiran. 5.4.2 5.4.3 Melakukan pemeriksaan fisik terfokus pada ibu Memberikan informasi dan dukungan pada ibu dan atau keluarga yang mengalami kehilangan (kematian ibu, janin, keguguran, kematian neonatal, kelainan congenital)
iu
nd u
kebutuhan.
da
ri
w Dra w ft w .h pe
q. di
kt i.g
o. id
Page 35
5.4.4
Melakukan inisiasi menyusui dini, dan mendukung ASI Eksklusif Mengajarkan ibu cara memerah ASI dan mengelola ASI perah Memberikan pendidikan kesehatan pada ibu tentang perawatan diri dan bayinya, termasuk tanda dan gejala komplikasi
5.4.8
Memberikan pendidikan kesehatan tentang seksualitas serta metoda kontrasepsi setelah melahirkan pada ibu dan keluarganya
5.4.9
dasar komprehensif dan berkualitas tinggi pada Bayi baru lahir sehat hingga usia 2 bulan. (input rakernas sampai anak pra sekolah) tolong ditambahkan
iu
nd u
5.5.2
5.5.3
5.5.4
mengeringkan, membebaskan jalan nafas dan memastikan bayi dapat bernafas dengan stabil, serta penjepitan dan pemotongan tali pusat. Memeriksa kondisi awal bayi baru lahir (misal APGAR skor atau metode lainnya)
Mengupayakan dan mempertahankan kehangatan tubuh bayi dengan menggunakan penutup (selimut, topi), menjaga kondisi lingkungan dan memfasilitasi kontak kulit Melakukan tindakan kegawatdaruratan pada gangguan pernafasan (resusitasi pada bayi baru lahir), hipotermi, hipoglikemi
da
5.5.1
ri
w Dra w ft w .h pe
q. di
kt i.g
Page 36
asuhan postpartum
o. id
5.5.5
Memberikan asuhan yang sesuai termasuk metode kangguru bagi bayi BBLR dan menyiapkan rujukan jika berpotensi menimbulkan komplikasi, atau bayi BBLSR
5.5.6
5.5.7 5.5.8
Melakukan pemeriksaan usia gestasional Melakukan asuhan rutin bayi baru lahir, sesuai dengan peraturan (misal : identifikasi, perawatan mata, tes skrining, pemberian vitamin K, pencatatan kelahiran)
5.5.10 Merujuk bayi baru lahir berisiko kefasilitas pelayanan yang tepat;
5.5.11 Memberikan pendidikan kesehatan kepada orang tua tentang tanda bahaya pada bayi baru lahir dan kapan harus membawa bayinya ke pelayanan kesehatan
iu
nd u
5.5.13 Membantu orang tua dan keluarga untuk mengakses sumber daya yang ada dimasyarakat
5.5.14 Mendukung orang tua selama proses kehilangan (kehilangan kehamilan, kematian janin, kelainan kongenital atau kematian neonatal) 5.5.15 Mendukung orang tua selama perjalanan merujuk neonatal atau selama dipisahkan dengan bayinya (misal : perawatan di NICU)
5.5.16 Mendukung dan memberikan pendidikan kesehatan kepada orang tua yang memiliki bayi kembar (kebutuhan khusus) Page 37
muda, dan bagaimana menyediakan kebutuhan sehari hari bayi yang normal
da
ri
w Dra w ft w .h pe
jika memungkinkan
q. di
kt i.g
5.5.9
Posisi bayi baru lahir untuk inisiasi menyusui bayi sesegera mungkin
o. id
5.5.17 Memberikan asuhan yang sesuai pada bayi baru lahir dari ibu HIV positif (misal : administrasi ARV dan makanan yang sesuai)
5.6 Bidan memiliki keterampilan yang diperlukan untuk dapat memberikan asuhan pada perempuan yang mengalami terminasi kehamilan atau keguguran sesuai dengan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku 5.6.1 Memeriksa usia gestasi dengan cara menanyakan HPHT,
mempertimbangkan
untuk
kt i.g
melakukan
5.6.2
Memberikan
konseling
kepada
perempuan
o. id
yang
sedang tetap
supaya
w Dra w ft w .h pe
Memberikan pelayanan kontrasepsi sebagai bagian integral dari pelayanan pasca terminasi kehamilan, keguguran dan pasca aborsi
iu
nd u
5.6.7
5.6.6
Memberikan pendidikan kesehatan kepada ibu untuk merawat dirinya, termasuk istirahat dan nutrisi serta bagaimana mendeteksi komplikasi seperti perdarahan Mengidentifikasi indikasi komplikasi akibat aborsi ilegal (termasuk
da
5.6.5
ri
q. di
Page 38
Melakukan promosi kesehatan dan konseling mengenai kesehatan masyarakat pada umumnya, dan kesehatan perempuan sesuai dengan tahap perkembangan siklus reproduksinya. Komponen Kompetensi : 6.1 Promosi kesehatan reproduksi pada individu, keluarga dan masyarakat 6.1.1 Mengidentifikasi masalah kesehatan masyarakat, bekerja sama dengan tokoh masyarakat dan profesi terkait 6.1.2 Mengidentifikasi peran individu, keluarga, dan masyarakat dalam pencegahan penyakit
q. di
kt i.g
dan
6.1.3 Melakukan kerja sama dalam tim untuk mencegah penyakit dan
o. id
masyarakat
dalam
6.2 Promosi siklus kehidupan perempuan yang alami/normalitas dalam kehamilan dan persalinan
6.2.1 Menjelaskan proses pertumbuhan dan perkembangan kehidupan perempuan yang berkaitan dengan kesehatan reproduksinya
iu
6.3 Konseling kesehatan reproduksi pada individu dan keluarga 6.3.1 Membantu perempuan untuk mengenal dan menjaga kondisi kesehatan reproduksinya 6.3.2 Membantu perempuan dalam membuat keputusan sesuai dengan kondisi kesehatan reproduksinya. Draft Standar Kompetensi Bidan Page 39
nd u
6.2.3 Memberdayakan potensi perempuan dalam meningkatkan derajat kesehatannya serta keluarganya
6.2.5 Melibatkan keluarga untuk mengenal kondisi perempuan yang akan menjadi ibu
da
ri
w Dra w ft w .h pe
Komponen Area kompetensi 7: Manajemen, kepemimpinan dan kewirausahaan Bidan mampu: Mampu merencanakan dan mengelola sumber daya dibawah tanggung jawabnya, dan mengevaluasi secara komprehensif sumber daya di wilayah kerjanya dengan memanfaatkan IPTEK untuk menghasilkan langkah-langkah strategis pengembangan organisasi. 7.1 Menerapkan teori kepemimpinan dalam pengelolaan sumber daya kebidanan 7.1.1
masalah 7.1.3
rujukan.
iu
7.2 Menunjukkan visi yang luas dalam mengientifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi kebijakan dan strategi pelayanan kebidanan terhadap perempuan 7.2.1 Membantu perempuan untuk mendapatkan status yang setara dalam mendapatkan pelayanan kesehatan.
nd u
7.1.5
7.1.6
7.1.7
kepentingan.
da
ri
7.1.4
w Dra w ft w .h pe
7.1.2
q. di
kt i.g
o. id
Page 40
7.2.2
Membantu perempuan untuk menyuarakan dan mempertahankan pendapatnya dalam mendapatkan pelayanan kesehatan.
7.2.3 7.2.4
Mengajarkan perempuan dalam bernegosiasi dan mengenal risiko Melakukan advokasi untuk memperjuangkan hak-hak kesehatan reproduksi perempuan dan anak.
7.2.5
Mampu
melakukan
pengembangan
dan
penguatan
profesi
kebidanan. 7.3 Sebagai agen perubahan (inisiasi perubahan) dalam praktik kebidanan 7.3.1 Mengidentifikasi peluang dalam meningkatkan profesionalisme bidan 7.3.2
profesi. 7.3.3
iu
7.5 Pengembangan dan pemeliharaan jejaring lintas sektor dan lintas program 7.5.1 7.5.2 Merancang dan mengusulkan pengembangan jenjang karir bidan. Menunjukkan kemampuannya untuk terlibat secara efektif dengan berbagai individu, kelompok, lembaga dan organisasi. Draft Standar Kompetensi Bidan Page 41
nd u
7.4.2
Menciptakan peluang
da
ri
7.4.1
7.4.3 7.4.4
7.4.5
pelayanan dan praktik kebidanan Melakukan manajemen risiko Menciptakan kesejahteraan perempuan dan masyarakat Mengelola keuangan
w Dra w ft w .h pe
q. di
kt i.g
o. id