Professional Documents
Culture Documents
075
Gunungsari kurang memiliki motivasi belajar dikarenakan guru kurang kreatif menemukan triktrik bagaimana cara agar siswa menjadi semangat dalam mengikuti pembelajaran.
Apakah ada peningkatan motivasi belajar siswa kelas III SD Negeri Gunungsari pada pembelajaran tematik melalui metode talking stick?
siswa lebih aktif dan semangat dalam pembelajaran. Meningkatkan motivasi belajar siswa kelas III Negeri Gunungsari pada pembelajaran tematik melalui metode talking stick.
Manfaat Penelitian
Bagi Guru
Guru mendapat ilmu baru sebagai masukan
dalam mengajar agar memotivasi siswa berupa penerapan metode talking stick. Guru akan merasa lega dan puas jika siswa SD Negeri Gunungsari bisa senang dengan penerapan metode talking stick saat pembelajaran. Guru pun juga akan bangga jika metode talking stick itu membuat siswa SD Negeri Gunungsari menjadi termotivasi dalam belajar dan mendapatkan nilai yang bagus.
Bagi Siswa
Siswa akan lebih semangat untuk belajar dan
berkompetisi dengan siswa yang lain. Siswa akan lebih maksimal mengeluarkan seluruh kemampuannya untuk bersaing dengan teman yang lain. Siswa akan lebih fokus (konsentrasi) dalam mengikuti pembelajaran yang sedang berlangsung.
Bagi peneliti lain, dapat dijadikan acuan pada
penelitian sejenis
Penelitian dikatakan berhasil jika: Siswa aktif dan antusias dalam pembelajaran Prestasi belajar siswa mengalami peningkatan
A.
B. C.
Pengertian Motivasi Belajar Pengertian Pembelajaran Tematik Definisi Metode Talking stick
Jika siswa kelas III SD Negeri Gunungsari menerapkan metode talking stick pada pembelajaran tematik maka motivasi belajarnya akan meningkat.
Metode penelitian
Siklus 1 Perencanaan
Peneliti melakukan wawancara terhadap siswa kelas 3 untuk mengungkapkan masalah apa saja yang menyebabkan kurangnya motivasi belajar. Pelaksanaan Tindakan dan Observasi Pada tahap ini peneliti mempraktikkan metode talking stick pada pembelajaran tematik untuk memotivasi belajar siswa kelas 3.
Refleksi
Berdasarkan hasil pengamatan di atas, kemudian peneliti melakukan refleksi atas proses dan hasil pembelajaran yang dicapai pada proses tindakan ini. Jikalau siklus 1 belum berhasil, akan dilakukan siklus 2.
Data kualitatif berupa catatan pengamatan, rekaman wawancara dan laporan observasi penelitian.