You are on page 1of 6

Jurnal Pendidikan Islam

YOYO SPRINT MODEL SEBUAH ALTERNATIF TEKNIK PEMBELAJARAN


Roni Subhan Guru di Lingkungan Kandepag Kabupaten Jember Abstraksi: Profesionalitas seorang pengajar untuk mengembangkan siswa dari aspek kognitif, afektif dan psikomotorik. Keberhasilan seorang pengajar dalam meningkatkan tiga pilar tersebut dapat dibuktikan dari profesionalitas dalam melaksanakan tugas pengajaran, antara lain : a) menguasai materi pembelajaran b) profesional menyampaikan bahan ajar dan c). berkepribadian matang. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif-analitis yang menitik beratkan pada kajian teoritis dan library research. Pembelajaran Yoyo Sprint Model memberikan nuansa baru dalam merangsang siswa untuk mencapai hasil belajar yang optimal, disini siswa dituntut untuk secara maksimal menggunakan potensi yang ada dalam dirinya, yakni berpikir dan bekerja untuk memecahkan masalah secara cepat dan sinergis. Kata kunci: Yoyo Sprint Model dan Alternatif Teknik Pembelajaran

PENDAHULUAN Keberhasilan siswa dalam mempelajarai suatu materi pelajaran (subject matter) terletak pada kemampuan mereka (pembelajar) mengelola belajar (management of learning), kondisi belajar (condition of learning) dan membangun struktur kognitifnya pada bangunan pengetahuan awal (prior knowledge) serta merepresentasikannya secara benar. Pengelolaan belajar dan kondisi belajar seseorang mempengaruhi proses membangun pengetahuan di dalam struktur kognitif pembelajar. Kondisi belajar berkaitan dengan materi topik yang dipelajari (contens) dan pengelolaan belajar berkaitan dengan cara membangun pengetahuan1. Pembangunan pengetahuan pada struktur kognitif siswa, baik secara super ordinat (peaget, 1980 : 35) membentuk suatu peta konsep dengan hierarchy concept dan hubungan antar konsep secara bermakna (Nova, 1985 : 23) bergantung pada kesiapan dan kemampuan seseorang untuk membangunnya. Kekuranglengkapan pengetahuan yang dibangun siswa dan pengetahuan tersebut bersifat esensial (fundamental knowledge) dapat menyebabkan ketidakmampuan siswa merespon rangsangan (stimulus) yang datang dari lingkungan sekitarnya. Hal ini mungkin terjadi karena tidak terjadi pembangunan pada memori jangka pendek maupun jangka panjang (Dr. Made Alit Mariana, 2003 : 2) Vol. 01, No.01, Juni 2009 ISSN 2085-3033

Disamping itu diperlukan profesionalitas seorang pengajar untuk mengkondisikan siswa agar pembangunan pengetahuan pada struktur kognitif dapat berhasil baik di kelas maupun implikasinya pada kehidupan sehari-hari, psikomotorik. Sehingga siswa dapat dengan mudah mengingat apa yang diajarkan oleh seorang guru. Tiga Pilar utama yang menunjukkan bahwa pendidik baik guru ataupun dosen telah bekerja secara profesional dalam melaksanakan tugas pengajaran, antara lain : a) menguasai materi pembelajaran b) profesional menyampaikan bahan ajar dan c). berkepribadian matang. Tiga pilar ini saling terkait satu sama lain dan saling mendukung untuk meningkatkan kinerja pembelajaran. Kinerja pembelajaran inilah yang menentukan keberhasilan dan kesesuaian hasil belajar siswa dengan tujuan yang telah ditentukan. Sedangkan tingkat keberhasilan dan kesesuaian hasil belajar siswa dengan tujuan sangat dipengaruhi oleh kinerja guru, baik dari segi cara maupun pendekatan pengajaran yang dilakukan dalam proses belajar mengajar. Penguasaan materi pembelajaran merupakan kamampuan strategis yang harus dimiliki oleh seorang guru dalam rangka mendukung ketercapaian kompetensi secara efektif efisien. Sedangkan penyampaian materi pembelajaran yang baik dapat diartikan sebagai segala usaha pendidik untuk mengelola proses pembelajaran sehingga siswa dapat belajar dalam suasana yang menyenangkan (enjoy full learning)
24

Kopertais Wilayah IV Surabaya


serta beraktivitas tinggi baik mental, phisik, sosial, maupun emosinya. Hal itu dapat didukung dengan kepribadian pendidik yang matang dan kesadaran untuk mengelola proses pembelajaran dengan mentaati dan menerapkan pendekatan pembelajaran dalam setiap momentum yang tepat dan sesuai dengan situasi siswa. (Herry Sukarman MSc. Ed, 2003 : 2) Kemampuan pendidik dalam penguasaan materi pembelajaran, penyampaian materi pembelajaran dan kepribadian diharapkan semakin meningkat sehingga mampu membangun suasana pembelajaran yang produktif, kreatif dan inovatif. Akan tetapi kenyataan dilapangan pada umumnya kemampuan pendidik yang berkenaan dengan penyampaian materi dengan pendekatan yang mengarah pada keberhasilan pembelajar dalam belajar masih memprihatinkan. Para pendidik masih kesulitan dalam mengembangkan dan mempraktekkan cara mengajar dengan pendekatan yang minimal tidak menjenuhkan. Hal ini berimplikasi negatif terhadap keberhasilan pembelajar yang sering merasa jenuh dan berakhir pada kurang minat siswa dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar, sehingga dapat berakibat langsung terhadap ketuntasan belajar. Untuk itu diperlukan adanya inovasi baru untuk memberikan vareasi dalam melakukan praktek belajar mengajar para pendidik. Teknik pembelajaran ini di sebut dengan teknik Yoyo Sprint Model. Dimana pembelajar lebih aktif dari pada pengajar dalam melakukan proses belajar mengajar, akan tetapi pada prinsipnya proses belajar mengajar ini lebih bersifat evaluatif. Dimana siswa dituntut untuk menguasai permainan yang melibatkan fisik dan pikiran secara berkelompok, misalnya mengisi parikan dari sebuah pantun atau sebaliknya. Menggabungkan kalimat menjadi sebuah paragraf yang efektif dan sempurna. Secara runtut, garis besar dasar pemikiran Teknik Pembelajaran Yoyo Sprint Model dapat dilihat pada gambar 1.1 PEMBAHASAN Tujuan Metode Yoyo Sprint Model dalam Dunia Pendidikan Teknis pembelajaran yang pada prinsipnya menggunakan pendekatan PAKEM (Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan) ataupun CTL (Contextual Teaching Learning) ini mempunyai tujuan sebagai berikut : 1. Mengurangi tingkat kejenuhan pada pembelajar, karena memperoleh variasi baru dalam menjalankan proses belajar mengajar, Vol. 01, No.01, Juni 2009 ISSN 2085-3033 2. Memudahkan pembelajar mengingat materi pelajaran yang diajarkan, 3. Menyusun kalimat tanya acak dengan cepat dan tepat, 4. Menjawab pertanyaan dari kalimat yang telah disusun. 5. Membentuk kondisi yang menyenangkan, menggugah rasa persaingan yang sehat untuk keberhasilan. Dengan tujuan tersebut diharapkan siswa dapat terpacu untuk menyelesaikan masalah/soal yang diberikan oleh pengajar. Dengan menjawab pertanyaan dari kalimat yang telah disusun dengan cepat dan tepat pula. Ada beberapa tujuan secara khusus yang diharapkan dari teknis pembelajaran Yoyo Sprint Model terutama terhadap output pembelajar, namun demikian hal ini tidak jauh berbeda dengan pembelajaran PAKEM yang menuntut pembelajar untuk aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan : 1. Mampu mengembangkan kemampuan dengan cara bertindak/berbuat dan berinteraksi dengan sumber belajar primer, melibatkan diri dalam kegiatan secara kelompok ataupun klasikal, berinteraksi dengan sumber belajar primer maupun sekunder, mengamati secara visual sumber belajar, dan menyerap informasi yang dikemas oleh sumber belajar. Hal ini dalam pembelajaran Yoyo Sprint Model Guru menjelaskan terlebih dahulu teknis permainan yang mengedepankan pikiran dan kecekatan pemain sehingga sumber belajar benar-benar harus dikuasai terlebih dahulu oleh siswa; 2. Mampu mengembangkan minat, bakat, dan potensi yang dimiliki, permainan berlangsung, otomatis anak bersaing memperebutkan kemenangan dengan memacu otak dan kreativitas. Disinilah akan nampak bakat dan potensinya. 3. Dapat menghargai pendapat orang lain, karena permainan bersifat perlombaan dengan sendirinya ada konsekuensi untuk menghargai orang lain, 4. Dapat menerima perbedaan dan persamaan dengan orang lain; 5. Mampu menerapkan hidup sehat, disini ada unsure olah raga yang harus diperagakan siswa, sehingga secara aplikatif tidak diragukan lagi bahwa tujuan pembelajaran dengan Teknik Yoyo Sprint Model ini sungguh menyehatkan 6. Taat kepada kebiasaan yang baik, persaingan dalam permainan yang perlombaan, menghindari kecurangan dan mengedepankan kejujuran; 7. Peduli terhadap lingkungan; 8. Dapat memiliki budi pekerti yang luhur.
25

Jurnal Pendidikan Islam


Hakekat YOYO SPRINT MODEL Yoyo adalah permainan kuno yang sudah turun temurun, yang sudah menjadi permainan asli anak Indonesia. Walaupun asalnya dari Negara Jepang, kini Yoyo sudah menjadi permainan yang tidak bisa ditinggalkan oleh anak-anak Indonesia. Pada musim permainan ini tiba seluruh anak sekolah tingkat dasar sampai dengan menengah terutama di desa-desa tidak ada yang tidak memegang dan memainkanYoyo. Pada jaman dulu permainan ini terbuat dari kayu yang berbentuk lingkaran, terbelah di tengah dengan tetap merekat di poros tengahnya. Lalu pada poros tengah diikat dengan benang secukupnya sepanjang separuh tinggi anak-anak saat berdiri tegak. Ikatan tali bersifat longgar, sehingga yoyo dapat berputar pada porosnya saat diayunkan dengan tali yang mengikat oleh sang pemain. Kini zaman sudah berubah, Yoyopun tidak hanya terbuat dari kayu numun juga dari fiberglass yang berwarna-warni. Berkembang lagi dengan adanya lampu di dalam Yoyo yang ikkut berputar dan bergerak dengan demikian Yoyo nampak lebih cantik dan lebih indah. (www.hadisubgayo@yahoo.co.id) Yoyo berputar melewati tali dengan cepat ke atas ke bawah, ke depan, ke belakang, juga bisa berputar pada porosnya seperti bumi dan matahari dapat melingkar pada dirinya sendiri. Tergantung kepiawaian sang anak yang memainkannya. Itulah permainan yoyo. Istilah Sprint berasal dari bahasa Inggris yang berarti lari cepat, lari jarak pendek, artinya perpindahan sesuatu dengan kecepatan tertentu. Otomatis hal ini membutuhkan waktu dan ruang tertentu untuk melaju dengan optimal. Kecepatan itu juga bergantung pada ketangkasan dan kesigapan sang anak sebagai pemain. (Andreas Halim Kamus Lengkap 5 Milyar Inggris Indonesia Inggris Indonesia). Jadi, Yoyo Sprint merupakan sebuah kecepatan, ketangkasan, kelihaian sang pemain dalam bermain Yoyo, sehingga Yoyo yang dimainkan dapat naik turun, kedepan - kebelakang, berputar pada porosnya dan kembali cepat dan tepat pada yang bermain tanpa kendala apapun. Menurut bahasa model adalah bentuk, contoh yang dipertontonkan secara visual untuk dilihat dan kemudian ditiru dalam analogi pembelajaran. Tanpa model langkah pembelajaran bisa monoton, lurus tanpa variasi. Dengan model dapat melakukan kegiatan dengan mudah, terstruktur, sistematis dan praktis. Model terbentuk terlebih dahulu kemudian dianalogikan dalam sistem pembelajaran sehingga siswa benar-benar dapat mengalami proses pmebelajaran yang menyenangkan. Vol. 01, No.01, Juni 2009 ISSN 2085-3033 Teknik Yoyo Sprint Model adalah pembelajaran dengan pendekatan PAKEM yang mencontoh sistem kerja permainan Yoyo yang sedang dimainkan oleh pemain. Dengan jarak tertentu berlari mencapai sasaran untuk mengambil satu kata acak (jika itu salah satu penuyusunan paragraf yang efektif dalam Materi bahasa Indonesia, pelajaran yang lain bisa dianalogikan) yang sudah dipersiapkan terlebih dahulu dengan kecepatan secepat-cepatnya dan kembalipada tempatnya semula lalu menempel kata yang diambil pada kertas yang sudah ditempel dipapan, kemudian mengambil lagi dan kembali meletakkan pada kertas yang ditempel dan mengambil lagi sehingga lengkap seluruh kata yang disediakan terambil semua dan tertempel semua sehingga menjadi sebuah kalimat yang lengkap. Ciri-ciri Pembelajaran Yoyo Sprint Model Teknik pembelajaran Yoyo Sprint Model ini memiliki ciri yang juga tidak jauh berbeda dengan PAKEM itu sendiri karena tujuan utamanya memang seperti pembelajaran dengan pendekatan PAKEM, yaitu antara lain sebagai berikut : 1. Pembelajar terlibat dalam berbagai kegiatan yang mengembangkan pemahaman dan kemampuan melalui perbuatan 2. Pembelajar dapat menggunakan peralatan dan lingkungan sebagai sumber belajar yang menarik dan menyenangkan 3. Pembelajar merasa aman dan nyaman berlamalama tinggal di sekolah 4. Pembelajar lebih kooperatif dalam pembelajaran 5. Pembelajar termotivasi memecahkan masalah dan kreatif mengungkapkan gagasan Dalam Teknik Pembelajaran Yoyo Sprint Model ciri-ciri diatas akan sangat mewarnai jalannya Kegiatan belajar mengajar. Walaupun disana sini ada modifikasi pengembangan. Implementasi Teknis Yoyo Sprint Model Media Belajar - Kertas Buffalo berwarna digunting dengan ukuran 3 x 20 Cm sebanyak 10 lembar, dengan tulisan 1 kalimat, atau pantun atau bisa yang lain jika materi pembelajaran berbeda setiap kertas. Seluruh kalimat tersebut jika digabung akan menjadi kalimat tanya yang jawabannya tentang seputar bahasa Indonesia. Perhatikan contoh pada gambar 2.1 - Kertas buffalo dengan ukuran 80 x 50 cm yang sudah diberi nomor urut untuk menempelkan kertas potongan yang sudah berisi nomor urut
26

Kopertais Wilayah IV Surabaya


yang akan diurutkan sehingga menjadi kalimat tanya yang baik. Lihat contoh pada gambar 2.2 Langkah-langkah Pembelajaran Langkah-langkah pembelajaran Teknik Yoyo Sprint Model ini diimplementasikan pada Rencana Pelaksanaan proses belajar mengajar seperti yang biasa dibuat. Namun demikian tidak mutlak harus dilaksanakan sama persis seperti langkah-langkah pembelajaran ini. Tergantung pada kondisi dan situasi masing-masing sekolah dan potensi anak. Namun demikian teknik Yoyo Sprint Model ini secara umum dapat dilaksanakan disegala tempat dan berbagai bidang studi pada kompetensi dasar tertentu : 1. Pengajar menjelaskan pelajaran hari ini 2. Pengajar menjelaskan cara permainan 3. Simulasi pembentukan Kelompok 4. Setiap kelompok akan mendapatkan bagian 1 meja yang sudah tersedia beberapa pasang kalimat (untuk bahasa Indonesia, atau komptensi yang lain yang sesuai untuk metari pelajaran berbeda). 5. Masing-masing kelompok maksimal 4-6 pembelajar 6. Kertas untuk menempel, ditempelkan ke papan atau kedinding yang sekiranya tidak mengotori tembok 7. Dan kertas potongan di letakkan diatas meja berjajar yang diberi tanda huruf abzad atau nomor urut, berjarak tertentu di depan papan, dilengkapi dengan lem. 8. Dengan cara diundi masing masing-masing kelompok menempati meja yang telah tersedia potongan kertas tersebut sesuai dengan undian. 9. Dengan aba-aba pengajar permainan dimulai 10. Kelompok membuka amplop dimasing masing mejanya 11. Anggota kelompok terdepan berlari membawa 1 kalimat atau materi yang lain. Setelah selesai kembali lagi, dan anggota kelompok ke dua berlari sambil membawa potongan lainnya untuk ditempelkan pada nomor selanjutnya dan seterusnya.. 12. Yang tercepat dan tepat yang dianggap unggul dan diberi reward, kemudian yang salah dan terbelakang diberi hukuman yang mendidik. Berdasarkan hasil paparan sebelumnya diperoleh beberapa simpulan dan saran yang berkaitan dengan pendekatan pembelajaran yang terfokus pada pendekatan PAKEM yang secara teknis aplikasinya menggunakan teknik pembelajaran YOYO SPRINT MODEL , karena pendekatan inilah yang terlihat Vol. 01, No.01, Juni 2009 ISSN 2085-3033 lebih sempurna dalam memberikan stimulasi pemerolehan hasil belajar terhadap siswa. Penilaian Penilaian yang layak untuk diaplikasi dalam pembelajaran ini adalah Penilaian Autentik/autentic assesmen dimana dalam penilaian ini menuntut siswa untuk melakukan tugas dengan mendemontrasikan penerapan yang bermakna atas pengetahuan dan keterampilan penting. (Muller 2006) Kendala Tidak semua teknik pembelajaran baik yang baru ditemukan maupun yang lama dan sudah diimplementasikan secara berulang-ulang tidak mengalamikendala,semuateknikpembelajaranmemiliki kendalaa saat diimplementasi secara garis besar teknik pembelajaran Yoyo Spinrt Model antara lain adanya pembelajar yang malas atau sebaliknya hiperaktif, pembelajar penakut, bermain sendiri, pemalu, IQ rendah. tidak semua siswa mampu berinteraksi dengan teman. Tidak semua siswa mampu memberdayakan temannya. Penjelasan berulang-ulang, metode baru. Kesimpulan Dari paparan yang disampaikan di atas, dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai center point, antara lain: 1. Sebagai model permainan Yoyo yang dimodifikasi dengan Sprint memberikan nuansa baru, jika itu penerapannya dianalogikan dalam pembelajaran yang bersifat kreatif dan menyenangkan. Karena sifat yoyo adalah bergerak melaju dan berputar saat dimainkan. 2. Pembelajaran Yoyo Sprint Model memberikan nuansa baru dalam merangsang siswa untuk mencapai hasil belajar yang optimal, disini siswa dituntut untuk secara maksimal menggunakan potensi yang ada dalam dirinya, yakni berpikir dan bekerja untuk memecahkan masalah secara cepat dan sinergis. 3. Pembelajaran dengan teknik Yoyo Sprint Model dituntut untuk melakukan kerjasama dengan baik antar anggota kelompok. Disini masing-masing anggota kelompok akan cenderung kreatif karena semuanya terlibat dapat pembelajaran ini tanpa terkecuali, jika salah satu anggota kelompok tidak/kurang aktif maka akan menimbulkan akibat yang ditanggung secara bersama. 4. Pembelajaran dengan teknik Yoyo Sprint Model bisa diberikan secara insidentil, artinya
27

Jurnal Pendidikan Islam


satu teknis saja. Hal ini berkaitan dengan tingkat tidak semua materi menerapkan teknik ini, kejenuhan yang sering dialami siswa, akibatnya sekali waktu untuk variasi pembelajaran agar materi tidak diterima dengan maksimal tidak menjenuhkan. 2. Berhubung kemampuan siswa berbeda satu Saran dengan yang lain untuk itu menyikapi siswa dengan Berdasarkan simpulan yang telah diuraikan teknik pembelajaran ini akan membentuk di atas maka direkomendasikan sebagai berikut kebersamaan, karena akan ada tutor sebaya antara 1. Kepada pengajar hendaknya menggunakan teman, untuk itu guru Bahasa Indonesia sebaiknya pendekatan pembelajaran dalam mengajar diusahakan untuk tidak monoton menggunakan Gambar 1.1 Peta Konsep/Kerangka Dasar Pemikiran TEKNIK YOYO SPRINT MODEL (Teknis Pembelajaran dengan Pendekatan Pakem)
Kemampuan Pembelajar dalam menerima materi
SDM GURU RENDAH
Kemampuan Pembelajar Mengelola Belajar Kondisi Belajar

Tingkat Kejenuhan Pembelajar Dalam mengikuti

PEMBELAJARAN KONVENSIONAL

- Kurang Profesional - Kurang Menguasai Materi - Tidak Punya Kepribadian

Kebijakan Pemerintah Kebutuhan Pembelajar

KEBUTUHAN NUANSA BARU

Tuntutan Kurrikulum

Tuntutan Peningkatan Pembelajaran

Pentingnya Vareasi dan Model Baru

Potensi Pendidik

Pengembangan Paradigma Model Pembelajaran

Potensi Pembelajar

Pelibatan pembelajar dengan Aktif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan

Teknik Pembelajaran Yang penuh Persaingan

TEKNIK PEMBELAJARAN YOYO SPRINT MODEL

Teknik Pemainan yang Menyenangkan

Vol. 01, No.01, Juni 2009 ISSN 2085-3033

28

Kopertais Wilayah IV Surabaya


Gambar 2.1 Contoh Potongan Kertas

Aku membeli rumah Dalam kota ada rumah


1 2 3 4 5... 6 7 8 9 10..

(Endnotes)
Made Alit Mariana.(2003). Pembelajaran Remedial. Jakarta : Direktoral Jendral Pendidikan Dasar dan Menengah Direktorat Tenaga Kependidikan. Departemen Pendidikan Nasional.2
1

DAFTAR PUSTAKA 1. Made Alit Mariana. 2003. Pembelajaran Remedial. Jakarta : Direktoral Jendral Pendidikan Dasar dan Menengah Direktorat Tenaga Kependidikan. Departemen Pendidikan Nasional. 2. Herry Sukarman. 2003. Dasar-dasar Didaktik dan Penerapannya Dalam Pembelajaran. Jakarta : Direktoral Jendral Pendidikan Dasar dan Menengah Direktorat Tenaga Kependidikan. Departemen Pendidikan Nasional. 3. Andreas Halim , 2001. Kamus Lengkap 5 Milyar Inggris Indonesia, Idonesia - Inggris. Surabaya : Sulita Jaya Vol. 01, No.01, Juni 2009 ISSN 2085-3033
29

You might also like