You are on page 1of 3

Jenis Obesitas Dahulu jenis Obesitas dapat dibagi menjadi dua yaitu : Obesitas hiperplastik : obesitas yang ditandai

dengan penambahan jumlah sel adiposa yang terjadi pada masa kanak-kanak akibat kelebihan asupan energi. Obesitas hipertrofik : terjadi pada orang dewasa disebabkan peningkatan ukuran sel adiposa. Akan tetapi beberapa penelitian terkini perkembangan obesitas pada orang dewasa terjadi akibat penambahan ukuran sel diikuti juga dengan penambahan besar sel. Pada obesitas yang berat ukuran sel bisa mencapai 4x ukuran sel adiposa normal. Penyebab Obesitas Penurunan Aktivitas Fisik dan Pengaturan Makanan yang tidak baik Faktor Gen berperan penting dalam menentukan asupan makanan dan metabolisme energi,tetapi Faktor lingkungan dan Gaya Hidup menjadi yang utama sebagai faktor penyebab obesitas. Dalam kurun waktu 20 30 tahun terakhir peningkatan orang dengan obesitas meningkat ini memperkuat gaya hidup dan faktor lingkungan sebagai faktor utama.Karena Faktor genetik tidak dapat menimbulkan isidensi yang secepat itu.Faktor genetik mengambil 20-25 % isidensi (Guyton) Gaya Hidup tidak Aktif ( Sedentary Life Style ) Penyebab utama obesitas. Gaya hidup sedentarty lifestyle adalah gaya hidup tanpa aktivitas fisik atau adanya aktivitas fisik tetapi tidak teratur.Biasanya hal ini berkaitan dengan perkembangan zaman yang semakin canggih dan memudahkan segala aktivitas.Contoh gaya hidup ini : menonton TV,membaca buku,bermain komputer sampai sepanjang hari tanpa adanya aktivitas fisik. Aktivitas fisik dan latihan fisik yang teratur dapat meningkatkan massa otot dan mengurangi massa lemak tubuh,sedangkan gaya hidup sedentary lifestyle berefek sebaliknya massa otot berkurang tetapi massa lemak bertambah. Perilaku makanan yang tidak baik menjadi penyebab terjadinya obesitas. Dengan perkembangan zaman yang terus pesat maka masyarakat dituntut untuk hidup serba cepat. Maka dari itu banyak makanan yang disajikan secara cepat. Makanan ini kandungan dan nutrisinya kebanyakan tidak mencukupi gizi tubuh dan kebanyakan makanan ini adalah junk food yang memiliki kadar sodium tinggi dan padat akan lemak. Sehingga dapat memicu terjadinya obesitas. Faktor Lingkungan ,Sosial dan Psikologis menyebabkan perilaku makan menjadi Abnormal. Faktor lingkungan dapat menjadi faktor pemicu cepat dalam obesitas.Seperti yang dijelaskan di atas. Lingkungan di negara yang maju dengan perkembangan zaman yang serba cepat dan

mobilitas tinggi memicu masyarakat untuk bergaya hidup serba cepat termasuk dalam hal makanan. Faktor Psikologis dapat juga menyebabkan obsesitas pada beberapa individu.Contohnya pada individu yang meningkat berat badannya ketika dia mengalami stress berat contohnya kematian orang tua,penyakit parah,depresi. Dengan makan dapat menjadi sarana penyaluran stress. Nutrisi yang berlebih pada masa kanak kanak Kebiasaan makan sehari tiga kali dan harus mengenyangkan. Banyak anak yang dipaksa melakukan kegiatan ini oleh kedua orang tuanya. Ini dapat menjadi salah satu pemicu obesitas. Kecepatan pembentukan sel-sel lemak yang baru terutama meningkat pada tahun pertama kehidupan dan makin besar kecepatan penyimpanan lemak makin besar pula jumlah sel lemak.Jumlah sel lemak pada anak obese 3 x dari sel lemak anak dengan BB normal.Oleh karena itu nutrisi yang berlebih pada bayi seperti minum susu formula dengan melebihi porsi yang dibutuhkan dapat menimbulkan obesitas di kemudian hari.Pada masa kanak-kanak rentan umur 4-7 tahun juga merupakan usia kritis dalam pertumbuhan jika dalam masa ini anak mengonsumsi nutrisi dalam jumlah berlebih (banyak memakan kalori tinggi tanpa diikuti dengan sayura/serat) maka akan menambah kemungkinan obesitas di kemudian hari. Kelainan Neurogenik menyebabkan Obesitas Penelitian terhadap hewan percobaan pada lesi di nukleus ventromerdial hipotalamus dapat menyebabkan seekor binatang makan berlebihan dan menjadi obese.Orang yang terkena tumor hipotalamus yang menginvasi(menyerang) hipotalamus sering kali mengalami obesitas yang progresif (bertahap). Walaupun kelainan hipotalamus tidak dijumpai pada setiap orang dengan obese, tetapi susunan fungsional orang obese dengan orang normal berbeda. Terdapat abnormalitas neurotransmiter atau mekanisme reseptor yang mengatur perilaku makan. Hal ini dipertegas dengan seorang peneliti yang seseorang obese lalu melakukan diet ketat sehingga beratnya seperti orang normal. Pada kondisi ini dia akan mendapatkan rasa lapar yang lebih hebat dari orang normal biasa.Ini membuktikan bahwa Set-point pengatur perilaku makan pada orang obese diatur pada tingkat penyimpanan zat nutrisi yang lebih tinggi dari pada orang biasa. Penelitian terhadap hewan obese yang dibatasi asupan makannya akan terjadi perubahan neurotransmiter pada hipotalmus yang menyebabkan kelaparan hebat dan penurunan berat badan. Sebagian perubahan ini adanya peningkatan produksi neurotransmiter oreksigenik(perangsang makan) seperti NPY dan penurunan zat anoreksigenik ( penghambat makan) seperti leptin dan alfa-MSH. Faktor Genetik Obesitas juga menurun dalam keluarga.Namun masih sangat jarang dan susah untuk dibuktikan. Penelitian 20-25 % kasus obesitas faktor genetik.

Gen dapat berperan dalam obesitas dengan menyebabkan kelainan pada 1. 2. 3. 4. 5. Pada pengatur pusat makan Pengeluaran energi dan penyimpanan lemak Mutasi pada MCR-4 gen tunggal yang menyebabkan obesitas Defisiensi leptin kongenital Mutasi reseptor leptin

3,4,5 jarang ditemui.

You might also like