You are on page 1of 2

Nama : Meisa Merliyani NIM : 1003508

Kelas : 2B PGSD

Manajemen Keuangan Pendidikan Manajemen keuangan pendidikan sangatlah penting agar kita dapat

menganggarkan dana yang kita pakai atau yang kita dapat untuk sekolah kita dengan lebih rinci, dan mudah diawasi pengeluaran biayanya, agar tidak terjadi penyelewengan dana. Dari kelima bentuk anggaran yang ada, saya lebih memilih menggunakan jenis anggaran butir per butir (line item budget). Karena walaupun jenis anggaran ini memiliki kelemahan yang lebih banyak dari kelebihannya, tapi jenis anggaran ini jauh lebih simple dari jenis anggaran yang lain dan mudah dalam pengawasan pengeluaran biayanya. Jadi dalam mengatur keuangan pendidikan akan lebih mudah, karena pengeluaran dikelompokkan berdasarkan kategori-kategori atau jenis butir. Dengan begitu kita bisa langsung tahu, berapa jumlah anggaran yang dikeluarkan untuk kategori atau perbutir kegiatan yang kita lakukan dengan dana yang kita miliki. Jadi apabila terjadi pengeluaran biaya yang terlalu berlebih untuk salah satu kategori atau jenis butirnya, kita juga bisa langsung tahu, dan bisa mengurangi atau menekan pengeluaran biaya berlebih tersebut. Dan agar anggaran ini dapat berlangsung lebih baik lagi, kita jangan sampai mengabaikan komponen-komponen dari sistem akuntansinya juga proses auditing, agar pengeluaran yang kita lakukan dapat lebih terperinci lagi dan mudah dalam mengelolanya. Sehingga pada saat kita membutuhkan laporan keuangan sekolah kita, kita dapat dengan mudah mendapatkannya, dan tidak merasa bingung dipakai apa dana yang kita keluarkan. Dalam implementasinya pun, kita bisa dapat melakukannya dengan baik, seperti yang pertama kita harus memiliki pembukuan, buku kas dan lain sebagainya. Kita juga harus memiliki kwitansi dan selalu ada nota dari setiap pengeluaran yang kita lakukan, selain sebagai bukti yang real dari pengeluaran biaya dilakukan, kwitansi dan nota tersebut juga harus selalu ada dilaporan keuangan kita nanti, karena sebagai bukti tadi. Sehingga pengeluaran biaya yang kita lakukan tidak dipertanyakan lagi dikeluarkan untuk apa. Selain itu dengan adanya kwitansi dan nota dapat memperkecil kemungkinan untuk

terjadinya kecurangan dalam pembukuan keuangan. Kwitansi dan nota tersebut juga harus memiliki cap dari toko atau tempat dimana kita melakukan pengeluaran biaya, agar bukti tersebut lebih real lagi, atau dalam artian kwitansi dan nota tersebut tidak sembarang dibuat oleh pihak yang melakukan pengeluaran biaya, sehingga tidak ada yang mengambil keuntungan dari setiap jenis pengeluarran yang dilakukan. Karena manajemen keuangan pendidikan termasuk kedalam organisasi sektor publik, dimana manajemen keuangan disini dijalankan tidak untuk mencari keuntungan finansial. Dalam penganggaran biayanya, saya akan memposkan dana yang dimiliki, seperti untuk kategori gaji, upah, honor, saya anggarkan atau saya poskan sebesar 30 juta rupiah misalnya. Untuk jenis butir, seperti pembelian perlengkapan kantor, contohnya buku tulis, pulpen dan lain sebagainya saya anggarkan sebesar lima ratus ribu rupiah. Semuanya dianggarkan berdasarkan pengeluaran perbulan yang diakumulasikan menjadi jumlah anggaran untuk pertahun. Dengan menganggarkan biaya seperti itu, dapat menekan pembelian atau pengeluaran yang tidak diperlukan, atau kurang dibutuhkan, sehingga pengeluaran biaya yang kita lakukan tepat pada sasaran. Dan tentunya, kita juga harus menganggarkan biaya untuk hal yang tidak terduga, agar jika suatu saat terjadi kekurangan biaya dalam suatu pos anggaran, atau terjadi hal yang kita tidak duga dan memerlukan pengeluaran biaya, kita dapat menggunakan biaya dari pos anggaran biaya tak terduga. Jadi kita tidak perlu mengambil biaya dari pos anggaran yang lain, sehingga pos anggaran biaya yang lain tidak terganggu dan pengelolaan keuangan pendidikan kita dapat berjalan dengan efisien. Dalam hal pembukuan harus dilakukan dengan sangat teliti, dan sesuai dengan bukti-bukti pengeluaran biaya yang digunakan. Baik dari tanggal, nomor buku kas keluar, jenis anggaran, dan jumlah anggaran, semuanya harus sesuai. Agar kita tidak dipusingkan lagi dengan pembukuan yang acak-acakan, yang akan mempersulitkan saat membuat laporan keuangan bulanan atau pertahun nanti. Karena pada saat kita membuat laporan, kita bisa dengan mudah membuatnya berdasarkan data dari pembukuan atau buku kas yang kita miliki, apabila semuanya tersusun secara tepat dan rapi.

You might also like