You are on page 1of 20

Dasar Perencanaan Pengajaran Pendidikan Agama Islam

A. Perencanaan Pengajaran PAI 1. Pengertian Perencanaan Pengajaran PAI Sebelum membahas lebih lanjut tentang apa itu perencanaan pengajaran Pendidikan Agama Islam, terlebih dahulu perlu kita uraikan masingmasing pengertian tersebut, yaitu kata "perencanaan" dan "pengajaran". Istilah perencanaan sering juga disampaikan arti dengan kata persiapan. Sedangkan persiapan bisa pula disebut sebagai "Rencana Kerja". Suatu rencana kerja biasanya dapat berupa rencana tertulis maupun tidak tertulis. Suatu rencana kerja yang tertulis dan resmi biasanya digunakan untuk menjalankan suatu pekerjaan, baik kerja perusahaan, pendidikan, sosial dan sejenisnya. Dalam bahasa Inggris kata "Perencanaan" identik dengan istilah planning, yang merupakan penentuan terlebih dahulu apa yang akan dikerjakan. Penentuan ini juga merencanakan tindakan secara effectuvennes, dan tindakan secara efficiency, serta mempersiapan input dan output. Dalam kitab Idarah karya As-Sayyid Mahmud Hawari, menyebutkan defenisi perencanaan adalah persiapan untuk mengelola usaha, menyediakan segala sesuatu yang berguna untuk jalannnya bahan baku, alat-alat, modal dan tenaga. Prayudi Atmosudirjo mengemukakan rumusan perencanaan sebagai penentuan perumusan segala apa yang dituntut oleh situasi dan kondisi pada badan usaha atau unitorganisasi yang kita pimpin. Sedang Louis Allen, mengemukakan pengertiannya perencanaan sebagai penentuan serangkaian tindakan untuk mencapai sesuatu hasil yang diinginkan (planning is the determination of a course of action to achieve a desired result). Dr, Muhammad Abdul Muin Khumais dari Kementrian Agama Islam Mesir, memberikan rumusan perencanaan sebagai penentuan bentuk pekerjaan yang akan dikerjakan dengan mengatur segala persiapan untuk menghadapi segala bentuk kegiatan yang akan datang. Berdasarkan dari beberapa pengertian perencanaan tersebut di atas, kiranya dapat dikatakan bahwa suatu tujuan akan berhasil dicapai bila terdapat perencanaan-perencanaan secara tertulis. Paling tidak, perencanaan tertulis itu banyak membuahkan hasil dalam suatu tujuan. Begitu pula dalam hal pengajaran. Bila ingin mencapai hasil yang inginkan dengan pengajaran, yang harus

ditentukan terlebih dahulu adalah langkah-langkah mengenai apa-apa yang akan, untuk siapa, dan bagaimana sistem pengajaran yang baik. Akan tetapi, sebelum jauh berbicara mengenai pengajaran terlebih dahulu perlu diungkap apa itu pengajaran. Secara sederhana pengertian pengajaran dapat diartikan sebagai pengusahaan untuk menanamkan pengertian dan pengetahuan terhadap peserta didik supaya menjadi pandai. Jadi, pengertian pengajaran hampir sama dengan kata pendidikan. Dalam "perencanaan pembelajaran berdasarkan pendektan sistem", Oemar H Malik menjelaskan pengertian yang berbeda-beda antara pendidikan, pelatihan, dan pengajaran. Istilah-istilah tersebut masingmasing memiliki pengertian sendiri-sendiri, berbeda, tetapi berhubungan satu sama lain mempunyai kaitan yang sangat erat. Dalam kamus asing, kita mengenal istilah-istilah education, training instruction. Salah satu pendapat mengatakan bahwa, "training is a kind to following a tightly fenced path, in order to reach a predetermind goal at the end of it. Education is to wonder freely in the fields to left and right his path preferably with a map". Pendidikan lebih menitikberatkan pada pembentukan dan pengembangan kepribadian. Dengan demikian, pendidikan mengandung pengertian yang lebih luas, sedangkan latihan lebih menekankan kepada pembentukan keterampilan. Kedua istialah itu jelas berbeda. Namun demikian, pendidikan kepribadian saja jelas kurang lengkap. Para siswa perlu juga memiliki keterampilan. Dengan keterampilan, siswa dapat bekerja, berproduksi dan menghasilkan hal-hal untuk memenuhi kebutuhan orang banyak. Poerwadarminta dalam kamus umum bahasa Indonesia, menjelaskan bahwa pengajaran adalah cara (perbuatan dan sebagainya) mengajar atau mengajarkan. Dalam bahasa Inggris adalah "instruction" yang dalam hal ini berarti a goal directed teaching process which is more or less planned. Dalam pengajaran, perumusan tujuan adalah hal yang utama dan setiap proses pengajaran senantiasa diarahkan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Untuk itu proses pengajaran harus direncanakan. Berdasarkan pengertian-pengertian di atas tentang perencanaan dan pengajaran, maka dapat kita gabungkan istilah tersebut menjadi perencanaan pengajaran. Dengan demikian, pengertian pererncanaan pengajaran adalah suatu antisipasi dan estimasi tentang apa yang akan dilakukan dalam pengajaran, sehingga tercipta suatu situasi yang memungkinkan terjadinya proses belajar mengajar yang dapat membantu

siswa untuk mencapai tujuan pengajaran yang telah dirumuskan oleh guru. Dalam "pengantar dedaktik metodik", disebutkan bahwa perencanaan pengajaran adalah pemikiran tentang penerapan prinsip-prinsip umum mengajar tersebut di dalam pelaksanaan tugas mengajar dalam suatu situasi interaksi pengajaran (interaksi guru-murid) tertentu yang khusus, baik yang berlangsung di dalam kelas maupun di luar kelas. Dan secara khusus, rencana pengajaran Pendidikan Agama Islam merupakan suatu bentuk model sistem perencanaan pengajaran yang bersifat sistematis yang akan digunakan sebagai kerangka kegiatan atau pedoman guru dalam melaksanakan pengajaran Pendidikan Agama Islam di kelas. Dengan demikian, kajian mengenai rencana pengajaran di bidang Pendidikan Agama Islam merupakan suatu penelaahan terhadap komponen-komponen kurikulum. Komponen-komponen tersebut mencakup tujuan, bahan, strategi, evaluasi dan sejenisnya yang terinteraksi menjadi suatu sistem. 2. Bentuk-Bentuk Pengajaran PAI Seperti yang telah diuraikan di muka, bahwa perencanaan pengajaran khusus di bidang Pendidikan Agama Islam ditetapkan sekarang dan dilaksanakan serta digunakan untuk waktu yang akan datang. Dalam ilmu manajemen, perencanaan tersebut memiliki bentuk-bentuk sebagai berikut: a. Tujuan (objektif) Merupakan suatu sasaran dimana kegiatan itu diarahkan dan diusahakan untuk sedapat mungkin dicapai dalam jangka waktu tertentu. b. Kebijakan (policy) Yaitu suatu pernyataan atau pengertian untuk menyalurkan pikiran dalam mengambil keputusan terhadap tindakan-tindakan untuk mencapai tujuan. Karena kebijakan ini biasanya tidak tertulis, maka seringkali sulit untuk difahami oleh para peserta didik. c. Strategi Merupakan tindakan penyesuaian dari rerncana yang telah dibuat. Disebabkan oleh adanya berbagai macam reaksi. Oleh karena itu dalam membuat strategi haruslah memperhatikan beberapa faktor seperti: ketepatan waktu mengajar, ketepatan tindakan yang akan dilakukan dan sebagainya. d. Prosedur Merupakan rangkaian tindakan yang akan dilaksanakan untuk waktu mendatang. Ini lebih menitikberatkan pada suatu tindakan. e. Aturan Meruapakan suatu tindakan yang spesifik dan merupakan bagian dari prosedur. f. Program

Yaitu campuran antara kebijakan prosedur, aturan dan pemberian tugas yang disertai dengan suatu anggaran; semuanya ini akan menciptakan adanya tindakan. Dari semua bentuk-bentuk perencanaan tersebut satu sama lain saling terkait dalam satu kesatuan sistem B. Sistem Pengajaran PAI 1. Pendekatan Sistem Pengajaran PAI Dalam berbagai kegiatan, khususnya proses pengajaran, dewasa ini pendekatan sistem (sistem approach) dipandang merupakan salah satu pendekatan logis dan analitis terhadap berbagai bidang. Sistem menurut Tatang M. Amirin 1995 adalah suatu kesatuan yang terdiri dari sejumlah komponen yang saling berhubungan dan berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan. Dengan mengidentifikasi tujuan, dapat dianalisis komponen yang terdapt pada sistem itu. Gagasan inti filosofis adalah bahwa suatu sistem merupakan kumpulan dari sejumlah komponen, yang saling berinteraksi dan saling bergantungan satu sama lain. Untuk mengenal suatu sistem, kita harus mengenal semua komponen yang beroperasi didalam. Perubahan suatu sistem harus dilihat dari perubahan komponen-komponen tersebut. Kita tak mungkin mengubah suatu sistem tanpa perubahan sistem secara menyeluruh. Sistem filosofis cenderung untuk mengkondisikan pendekatan tertentu terhadap sistem adalah sensitivitas terhadap hakikat sistemis dari kenyataan, sikap sensitive terhadap fariabel-fariabel dalam sistem yang saling berinteraksi satu sama lain. Itu sebabnya para perancang sistem harus bersikap rasional, senantiasa tanggap terhadap kenyataan yang sesungguhnya. Dalam pendekata sistem pengajaran Pendidikan Agama Islam harus bersifat komprehensip, intregated dan universal. Karena itu, secara filosofis pendekatan sistem pengajaran Pendidikan Agama Islam dapat menolong para perancang pendidikan dan orang-orang pikiran sehat terhadap proses pendidikan. Ia seolah-olah menjadi acuan dalam memecahkan berbagai persoalan dalam pendidikan dan pengajaran. Hal ini disebabkan karena pendekatan secara filosofis menjadi akar dari setiap permasalahan kependidikan. Ada dua ciri pendekatan sistem pengajaran Pendidikan Agama Islam, yakni sebagai berikut: 1. Pendekatan sistem merupakan suatu pendapat tertentu yang mengarah ke proses belajar-mengajar. Proses belajar-mengajar adalah suatu penataan yang memungkinkan guru dan siswa berinteraksi satu sama lain untuk memberikan kemudahan bagi siswa belajar. 2. Penggunaan metodologi khusus untuk mendesain sistem pengajaran.

Metodologi khusus itu terdiri atas prosedur sistematik, perencanaan, perancangan, pelaksanaan dan penilaian keseluruhan proses belajar mengajar. Dengan demikian, pendekatan sistem merupakan suatu panduan dalam rangka merencanakan dan menyelenggarakan pengajaran. Menurut Oemar H. Malik 920020, pendekatan ciri tersebut pada hakikatnya sejalan dengan pendekatan ilmiah (scientific approach). Pendapat ilmiah ditandai oleh keyakinan tentang sebab akibat antara peristiwa-peristiwa, konsep tentang zat yang tak dapat rusak, dan keteraturan alam semesta. 2. Konsep Sistem Pengajaran PAI Sistem pengajaran Pendidikan Agama Islam adalah suatu kombinasi terorganisasi yang meliputi unsur-unsur manusiawi, material, fasilitas, perlengkapan dan prosedur yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan. Sesuai dengan rumusan itu, orang yang terlibat dalam sistem pengajaran secara umum adalah siswa, pengajar (guru), dan tenaga lainnya, misalnya tenaga yang membutuhkan dalam laboratorium. Meterial meliputi buku-buku, papan tulis, kapur, fotografi, slide, film, audio, video tape. Fasilitas dan perlengkapan terdiri atas ruangan kelas, perlengkapan audiovisual, bahkan juga computer. Produser meliputi jadual dan metode penyampain imformasi, penyedia untuk praktek, belajar, pengetesan dan penentuan tingkat dan sebagainya. Rumusan tersebut tidak terbatas dalam ruang dan tingkat keunikan. Sistem pengajaran dapat dilaksnakan dalam membentuk membaca buku, sistem belajar dikelas atau di sekolah, di perguruan tinggi, atau disebuah kota maupun desa. Sistem pengajaran senantiasa di tandai oleh organisasi dan intraksi antar komponen untuk memdidik siswa. 3. Ciri-ciri Sistem Pengajaran PAI Berdasarkan rumusan di atas, ada tiga ciri khas yang terkandung dalam sistem pengajaran PAI, yaitu: a. Rencana, penataan internasional orang, material, dan prosedur, yang merupakan unsur sistem pengajaran sesuai dengan suatu rencana khusus, sehingga tidak mengembang. b. Saling ketergantungan (interdependent), unsur-unsur suatu sistem merupakan bagian yang koheren dalam keseluruhan , masing-masing bagian bersifat esensial, suatu sama lain saling memberikan suatu tertentu. c. Tujuan, setiap sistem pengajaran memiliki tujuan tertentu. The goal is the purpose for which the sistem is designed. Ciri itu menjadi dasar perbedaan antara sistem yang dibuat oleh manusia dan sistem-sistem alami (natural). Sistem transportasi, sistem komunikasi, sistem

peerintahan, semuanya memiliki tujuan. Sistem natural, seperti sistem elogis, sistem persyaratan pada hewan, memiliki unsur-unsur yang sling bergantungan antara yang satudengan yang lain disusun dengan rencana tertentu, tetapi tidak mempunyai tujuan untuk maksud. Tujuan utama sistem pengajaran secara umum adalah siswa yang belajar. Tugas seorang perancang sistem adalah mengorganisasi orang, material, dan prosedur agar siswa belajar secara efisien dan efektif. Karena itu, material, dan prosedur agar siswa belajar secara efisien. Karena itu, melalui proses mendesain sistem, si perancang membuat rancangan keputusan atas dasar pemberian kemudahan untuk mencapai tujuan sistem. Unsur-unsur minimal yang harus ada dalam sistem pengajaran adalah siswa, tujuan, dan prosedur kerja untuk mencapai tujuan. Dalam konteks ini, guru tidak termasuk sebagai unsur sistem, karena fungsinya mungkin dalam kondisi tertentu dapat digantikan atau dialihkan kepada media lain sebagai pengganti, seperti buku, film, slide, teks yang telah diprogram dan sebagainya. Sebaliknya, administrator mungkin menjadi salah satu unsur sistem karena ada kaitannya dengan prosedur perencanaan dan pelaksanaan sistem. Fungsi guru dalam suatu sistem pengajaran adalah sebagai perancang dan sebgai guru yang mengajar (unsur suatu sistem). Pelaksanaan, fungsi pertama, guru bertugas menyusun suatu sistem pengajaran, sedangkan pelaksanaannya mungkin digantikan atau dilaksanakan oleh tenaga lain atau dengan media lainnya. Pelaksanaan fungsi kedua adalah guru berfungsi mendesain sistem pengajaran, sedangkan dia sendiri bertindak sebagai pelaksana. Fungsi kedua itu memang wajar karena guru telah menguasai bidang pengajaran. Di samping itu, guru telah berpengalaman dalam hubungannya dengan para siswanya dan menguasai prinsip-prinsip dan teknik pengajaran. Dalam hal itu, berarti guru mendesain dirinya sendiri dalam kerangka sistem belajar yang dikembangkannya, (Oemar H. Malik, 2002: 12). C. Fungsi dan Tujuan Perencanaan Pengajaran PAI 1. Fungsi Perencanaan Pengajaran PAI Pada hakikatnya perencanaan pengajaran secara umum mempunyai dua fungsi pokok, yaitu: a. Dengan adanya perencanaan, maka pelaksanaan pengajaran akan menjadi baik dan efaektif. Maksudnya adalah, karena perencanaan atau persiapan tersebut, maka seorang guru akan dapat memberikan pengetahuan yang baik. Karena ia dapat menghadapi situasi di kelas dengan tegas dan mantap serta fleksibel. b. Dengan membuat perencanaan yang baik, maka seorang guru akan

tumbuh dan berkembang menjadi guru professional. Maksudnya adalah, karena dalam perbuatan perencanaan yang baik, maka seorang guru yang baik adalah berkat pertumbuhan dan perkembangan dari hasil pengalaman atau belajar yang continue, walaupun faktor bakat sangat menentukan. 2. Tujuan Perencanaan Pengajaran PAI Sesuai dengan fungsi perencanaan pengajaran, maka tujuan yang ingin dicapai perencanaan pengajaran adalah sebagai berikut: a. Supaya proses belajar mengajar dapat berjalan dengan efektif dan efisien. b. Supaya guru atau calon guru dapat menjadi guru yang professional khususnya dalam mendidik dan memberikan pengajaran kepada siswanya. c. Agar dalam proses belajar mengajar diperoleh hasil (out put) yang baik, oleh karena itu harus menggunakan cara yang baik pula.

Rujukan Abdul Latief, 2006. Perencanaan Sistem Pengajaran Pendidikan Agama Islam. Bandung. Pustaka Bani Quraisy.

=====================---------==========
FUNGSI DAN PENTINGNYA PERENCANAAN DAN DESAIN PEMBELAJARAN PAI BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Seiring dengan berkembangnya pendidikan dan sistem pendidikan di Indonesia, seluruh elemen masyarakat, utamanya yang terkait langsung dengan pendidikan dituntut untuk lebih kreatif dan profesional untuk mengembangkan pendidikan. Selain itu, para pelaku pendidikan juga diharapkan sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan bersama sesuai dengan kebutuhan dan tantangan pendidikan.

Untuk itulah perlu adanya cara atau metode untuk menjawab tangtangan tantangan yang muncul seiring dengan berkembangnya waktu, maka muncullah cara atau metode yang disebut perencanaan dan desain pembelajaran yang diharapkan akan lebih memudahkan proses belajar mengajar, dan khususnya yang berkaitan dengan pendidikan agama islam. Maka dari itu pada makalah ini akan dibahas mengenai fungsi juga pentingnya akan sebuah perencanaan dan desain pembelajaran PAI.

B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas maka rumuskan masalah dalam makalah ini adalah sebagai berikut: 1. Bagaimanakah fungsi perencanaan dan desain pembelajaran PAI? 2. Bagaimanakah manfaat perencanaan dan desain pembelajaran PAI?

C. Tujuan Pembahasan Berdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuan pembahasan dalam makalah ini adalah sebagai berikut: 1. Untuk memahami fungsi dari perencanaan dan desain pembelajaran PAI 2. Untuk memahami pentingnya dari perencanaan dan desain pembelajaran PAI.

FUNGSI DAN PENTINGNYA PERENCANAAN DAN DESAIN PEMBELAJARAN PAI BAB II PEMBAHASAN

1. Fungsi perencanaan dan desain pembelajaran PAI Sebelum kita membicarakan tentang apa saja fungsi dari perencanaan dan desain pembelajaran PAI, terlebih ahulu kita akan sedikit menyinggung tentang apa sebenarnya perencanaan dan desain pembelajaran PAI itu. Perencanaan merupakan kegiatan menentukan tujuan dan merumuskan serta mengatur pendayagunaan sumber-sumber daya: informasi, finansial, metode dan waktu yang diikuti dengan pengambilankepustusan serta penjelasannya tentang pencapaian tujuan, penentuan kebijakan, penentuan program, penentuan metodemetode dan prosedur tertentu dan penentuan jadwal pelaksanaan program. Menurut Comb dan Harjanto mendifinisikan Perencanaan pengajaran dalam arti luas adalah suatu penerapan yang rasional dari analisis sistematis proses perkembangan pendidikan dengan tujuan agar pendidikan itu lebih efektif dan efisien sesuai dengan kebutuhan dan tuntutan murid dan masyarakat. Dengan kata lain, perencanaan pembelajaran adalah suatu proses yang dilakukan oleh guru dalam membimbing, membantu, dan mengarahkan peserta didik untuk memiliki pengalaman belajar serta mencapi tujuan pengajaran yang telah ditetapkan dengan langkah-langkah penyusunan ateri pelajaran, penggunaan media pengajaran, penggunaan metode dan pendekatan pengajaran, dan penilaian dalam suatu alokasi waktu yang akan dilaksanakan dalam waktu tertentu. Sedangkan Desain pembelajaran adalah praktek penyusunan media teknologi komunikasi dan isi untuk membantu agar dapat terjadi transfer pengetahuan secara efektif antara guru dan peserta didik. Proses ini berisi penentuan status awal dari pemahaman peserta didik, perumusan tujuan pembelajaran, dan merancang perlakuan berbasis-media untuk membantu terjadinya transisi. Idealnya proses ini berdasar pada informasi dari teori belajar yang sudah teruji secara pedagogis dan dapat terjadi hanya pada siswa, dipandu oleh guru, atau

dalam latar berbasis komunitas. Hasil dari pembelajaran ini dapat diamati secara langsung dan dapat diukur secara ilmiah atau benar-benar tersembunyi dan hanya berupa asumsi. Desain Pembelajaran menurut Istilah dapat didefinisikan: 1. Menurut Reigeluth Desain pembelajaran adalah Proses untuk menentukan metode pembelajaran apa yang paling baik dilaksanakan agar timbul perubahan pengetahuan dan ketrampilan pada diri pemelajar ke arah yang dikehendaki. 2. Menurut Briggs Desain pembelajaran adalah Rencana tindakan yang terintegrasi meliputi komponen tujuan, metode dan penilaian untuk memecahkan masalah atau memenuhi kebutuhan. 3. Menurut Seels dan Richey Desain pembelajaran adalah Proses untuk merinci kondisi untuk belajar, dengan tujuan makro untuk menciptakan strategi dan produk, dan tujuan mikro untuk menghasilkan program pelajaran atau modul. Setelah kita mengetahui mengenai pengertian perencanaan dan desain pembelajaran PAI, maka dapat diketahui fungsi fungsinya. Fungsi dari perencanaan dan desain pembelajran PAI adalah sebagai berikut: 1. Sebagai petunjuk arah kegiatan dalam mencapai tujuan. 2. Sebagai pola dasar dalam mengatur tugas dan wewenang bagi setiap unsur yang terlibat dalam kegiatan. 3. Sebagai pedoman kerja bagi setiap unsur, baik unsur guru maupun murid. 4. Sebagai alat ukur efektif tidaknya suatu pekerjaan, sehingga setiap saat diketahui ketetapan dan kelambatan kerja. 5. Sebagai bahan penyusunan data agar terjadi keseimbangan kerja. 6. Menghemat waktu, tenaga, alat dan biaya.

7. Meningkatkan kemampuan Pembelajar (instruktur, guru, widya iswara, dosen, dan lain-lain). 8. Sebagai sarana menghasilkan sumber belajar. 9. Sebagai sarana mengembangkan sistem belajar mengajar. 10. Sebagai sarana mengembangkan Organisasi menjadi organisasi belajar.

2. Pentingnya perencanaan dan desain pembelajaran PAI Setelah kita mengetahui mengenai fungsinya, maka dapat diketahui pentingnya dari perencanaan dan desain pembelajaran PAI. pentingnya dari perencanaan dan desain pembelajran PAI adalah sebagai berikut: 1. Diharapkan tumbuhnya suatu pengarahan kegiatan dengan adanya pedoman bagi pelaksanaan kegiatan-kegiatan yang ditujukan kepada pencapaian tujuan. 2. Dapat dilakukan suatu perkiraan ( fore casting ) terhadap hal-hal dalam masa pelaksanaan yang akan dilalui, mengenai potensi-potensi dan prospek-prospek perkembangan, juga tentang hambatan-hambatan dan risiko-risiko yang mungkin dihadapi. 3. Memberikan kesempatan untuk memilih berbagai alternatif tentang cara terbaik ( the best alternatif ) atau kesempatan memilih kombinasi cara yang terbaik ( the best combination ). 4. Dilakukan penyusunan skala prioritas, memilih urutan-urutan dari segi pentingnya suatu tujuan, sasaran maupun kegiatan usahanya. 5. Ada suatu alat pengukur atau standar untuk mengadakan pengawasan atau evaluasi kinerja usaha atau organisasi, termasuk pendidikan. 6. Dapat lebih bisa meningkatkan kemampuan pembelajaran baik guru maupun kemampuan murid.

7. Membantu

guru

memperjelas

pemikiran

tentang

sumbangan

pembelajarannya terhadap pencapaian tujuan pendidikan. 8. Membantu guru dalam rangka mengenal kebutuhan-kebutuhan siswa, minat-minat siswa, dan mendorong motivasi belajar. 9. Menambah keyakinan guru atas nilai-nilai pembelajaran yang diberikan dan prosedur yang dipergunakan.

FUNGSI DAN PENTINGNYA PERENCANAAN DAN DESAIN PEMBELAJARAN PAI BAB III PENUTUP

Kesimpulan 1. Fungsi perencanaan dan desain pembelajran PAI adalah Sebagai petunjuk arah kegiatan dalam mencapai tujuan. 2. Pentingnya perencanaan dan desain pembelajran PAI adalah Diharapkan tumbuhnya suatu pengarahan kegiatan dengan adanya pedoman bagi pelaksanaan kegiatan-kegiatan yang ditujukan kepada pencapaian tujuan.

DAFTAR PUSTAKA

B. Uno, Hamzah. 2006. Perencanaan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara. Harijanto. 2006. Perencanaan Pengajaran. Jakarta: PT Asdi Mahasatya. Majid, Abdul. 2007. Perencanaan Pembelajaran. Bandung: PT Remaja Rosda Karya. Sa'ud, Udin Saefudin dan Makmun, Abin Syamsuddin. 2006, Perencanaan Pendidikan Suatu Pendekatan Komprehensif. Bandung,: PT Remaja Rosda Karya

===============---------000000000000=========

BAB I PENDAHULUAN
A. MAKNA PERENCANAAN PENGAJARAN. Apakah yang dimaksud dengan Perencanaan Pengajaran itu? Itulah yang mungkin akan menjadi pertanyaan apabila kita membaca judul dari makalah ini yaitu Konsep Dasar Perencanaan Pengajaran. Perencanaan adalah pemikiran sebelum pelaksanaan sesuatu tugas. Jadi Perencanaan Pengajaran berarti pemikiran tentang penerapan prinsip-prinsip umum mengajar tersebut di dalam pelaksanaan tugas mengajar dalam suatu situasi interaksi guru murid, baik di dalam kelas maupun di luar kelas. Ada dua faedah pentingnya Perencanaan Pengajaran : 1. Karena adanya perencanaan maka pelaksanaan pengajaran menjadi baik dan efekif. 2. Karena perencanaan maka seseorang akan tumbuh menjadi guru yang baik. Karena dengan perencanaan itu, maka seseorang guru akan bisa memberikan pelajaran dengan baik, karena ia dapat menghadapi situasi di dalam kelas secara tegas, mantap dan fleksibel. Karena membuat perencanaan yang baik, maka seorang akan tumbuh menjadi seorang guru yang baik. Seorang bisa menjadi guru yang baik adalah berkat pertumbuhan, berkat pengalaman dan akibat dari hasil belajar yang terus menerus, walaupun faktor bakat ikut pula berpengaruh. B. TUJUAN PENGAJARAN

Setiap kegiatan betapa sederhananya tentulah punya tujuan tertentu yang hendak dicapai pada akhir kegiatan tersebut. Berhasil atau tidaknya sesuatu kegiatan memang bisa diukur dari sejauh mana kegiatan tersebut mencapai tujuannya. Mendidik dan mengajar adalah suatu kegiatan atau proses yang bertujuan, yaitu suatu proses kegiatan yang selalu terikat oleh tujuan, terarah pada tujuan dan dilaksanakan demi tercapainya tujuan. Taraf pencapaian tujuan pengajaran merupakan petunjuk praktis tentang sejauh mana kegiatan edukatif yaitu kegiatan interaksi belajar-mengajar harus dibawa untuk mencapai tujuan akhir atau tujuan umum pendidikan. Bagi kita bangsa Indonesia telah ditetapkan dasar, tujuan dan sistem pedidikan nasional secara umum, yaitu: Pendidikan Nasional Pancasila, dari Undang-undang Pendidikan No. 12 tahun 1954 dipancarkan ketentuan-ketentuan khusus bagi tujuan pendidikan pada setiap lembaga-lembaga Pendidikan tertentu misalnya : Lembaga Pendidikan Dasar, Lembaga Pendidikan Menengah, Lembaga Pendidikan Tinggi dan sebagainya. Maksudnya tidak lain adalah memberi gambaran umum tentang kualitas manusia yang diharapkan, terbentuk sebagai hasil pengalaman edukatif di dalam lembaga-lembaga pendidikan tersebut. Tujuan umum pendidikan suatu Negara tertentu berdasarkan pada falsafah Negara tersebut.

BAB II KONSEP DASAR PERENCANAAN PENGAJARAN


A. PENGERTIAN PERENCANAAN PENGAJARAN 1. Menurut Ulbert Silalahi : Perencanaan merupakan kegiatan menetapkan tujuan serta merumuskan dan mengatur pendayagunaan manusia, informasi, finansial, metode dan waktu untuk memaksimalisasikan efisiensi dan efektivitas pencapaian tujuan. 2. Menurut William H. Newman dalam Abdul Majid : Perencanaan adalah menentukan apa yang akan dilakukan. Perencanaan mengandung rangkaian-rangkaian putusan yang luas dan penjelasan-penjelasan dari tujuan, penentuan kebijakan, penentuan program, penentuan metode-metode dan prosedur tertentu dan penentuan kegiatan berdasarkan jadwal sehari-hari. 3. Menurut Bintoro Tjokroamidjodjo : a. Perencanaan dalam arti luas : suatu proses mempersiapkan secara sistematis kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan untuk mencapai suatu tujuan tertentu. b. Perencanaan : suatu cara bagaimana mencapai tujuan sebaik-baiknya dengan sumber-sumber yang ada supaya efisien dan efektif. c. Perencanaan : penentuan tujuan yang akan dicapai atau yang akan dilakukan, bagaimana, bilamana dan oleh siapa. 4. Menurut Lembaga Administrasi Negara : a. Perencanaan dalam arti luas : suatu proses mempersiapkan secara sistematis kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

b. Perencanaan : proses penentuan tujuan, penentuan kegiatan dan penentuan aparat pelaksana kegiatan untuk mencapai tujuan. c. Perencanaan : usaha yang diorganisasikan dengan dasar perhitungan untuk memajukan perkembangan tertentu. 5. Menurut Comb dalam Harjanto : Perencanaan Pengajaran dalam arti yang luas adalah suatu penerapan yang rasional dari analisis sistematis proses perkembangan pendidikan dengan tujuan agar pendidikan itu lebih efektif dan efisien sesuai dengan tuntutan kebutuhan dan tujuan para murid dan masyarakat. 6. Menurut Abdul Majid : Dalam konteks pengajaran, perencanaan dapat diartikan sebagai proses penyusunan materi pelajaran, penggunaan media pengajaran, penggunaan pendekatan dan metode pengajaran dan penilaian dalam suatu alokasi waktu yang akan dilaksanakan pada masa tertentu untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan. Dari pengertian-pengertian diatas maka yang di maksud dengan Perencanaan Pengajaran adalah suatu proses yang sistematis dilakukan oleh guru dalam membimbing, membantu dan mengarahkan peserta didik untuk memiliki pengalaman belajar serta mencapai tujuan pengajaran yang telah ditetapkan dengan langkah-langkah penyusunan materi pelajaran, penggunaan media pengajaran, penggunaan pendekatan dan metode pengajaran dan penilaian dalam suatu alokasi waktu yang akan dilaksanakan pada masa tertentu. B. MASALAH-MASALAH POKOK DALAM PERENCANAAN PENGAJARAN Beberapa permasalahan pokok yang harus diperhatikan dan dicarikan solusi pemecahannya yaitu: 1. Masalah Arah atau Tujuan Masalah yang sering terjadi dalam penentuan arah atau tujuan pengajaran adalah : rumusan masalah yang dibuat oleh guru terlalu luas dan tidak operasional, sehingga sulit diukur dan diobservasi yang berakibat tujuan pengajaran tidak dipahami oleh siswa. 2. Masalah Evaluasi Masalah yang muncul dalam evaluasi, berkisaran antara lain : Prosedur evaluasi yang tidak dikenal oleh siswa yang berakibat evaluasi yang dilaksanakan tidak adil, dan memuaskan para siswa. Rumusan instrumen penilaian tidak jelas, alat penilaian di buat secara sembarang, kurang atau tidak memenuhi syarat validitas, serta tingkat reliabilitas yang rendah. Tingkat daya pembeda soal yang kurang baik yaitu tidak dapat membedakan mana siswa pintar dan mana siswa yang kurang pintar. 3. Masalah Isi dan Urutan Materi Pelajaran Masalah yang muncul adalah bagaimana memilah-milah mana materi pelajaran yang harus didahulukan penyajiannya secara runtun, logis dan sistematis. Lalu apabila materi pelajaran yang disajikan tidak serasi dan tidak terorganisasi dengan baik maka akibatnya terjadi kegagalan dalam menyampaikan uraian materi

pelajaran. Penyebab kegagalan penyampaian materi disebabkan guru membuat instrumen penilaian yang isinya menghendaki jawaban materi pelajaran yang sebenarnya belum atau tidak diajarkan. 4. Masalah Metode Masalah yang berkaitan dengan metode pengajaran adalah kurang atau tidak tepat sasaran dalam pemilahan metode yang digunakan, bersifat monoton dan tidak sesuai dengan tujuan, strategi, model serta pendekatan pengajaran yang digunakan. 5. Hambatan-hambatan Hambatan-hambatan bisa datang dari siswa (kurangmampu mengikuti pelajaran, memiliki perbedaan indvidual), dari guru (kurang berminat mengajar), faktor institusional (terbatasnya ruang kelas, laboratorium serta alat-alat peraga). C. LANGKAH-LANGKAH MENYUSUN PERENCANAAN PENGAJARAN 1. Menetapkan Misi dan Tujuan Dalam pendidikan misi dan tujuan pengajaran mengacu kepada misi dan tujuan pendidikan mulai dari tujuan pendidikan nasional, tujuan institusional, tujuan kurikuler, tujuan pengajaran atau tujuan instruksional baik umum maupun khusus (standar kompetensi, kompetensi dasar dan indikator hasil belajar). 2. Diagnosa Hambatan dan Peluang Diagnosa hambatan dan peluang termasuk kedalam bagian dari analisis SWOT (Strengths Weakness Opportunities Threats). Kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman yang dihadapi suatu lembaga atau organisasi. Analisis SWOT bila diterapkan secara akurat akan membawa keberhasilan suatu program kegiatan yang direncanakan. Peluang adalah situasi penting yang menguntungkan dalam lingkungan madrasah. Ancaman merupakan situasi-situasi penting yang tidak menguntungkan bagi lembaga dan merupakan gangguan terhadap eksistensi lembaga di masa sekarang maupun di masa yang akan datang. Ancaman terhadap lembaga pendidikan Madrasah bisa datang dari pesaing baru, kebijakan pemerintah, kondisi makro serta mikro ekonomi yang sulit dan kesadaran yang rendah dari masyarakat tentang pentingnya pendidikan Madrasah. 3. Menilai Kekuatan dan Kelemahan Kekuatan adalah sumber daya yang dimiliki baik sumber daya personal maupun sumber daya material, maupun sumber daya keuangan. Kelemahan adalah kekurangan atau keterbatasan-keterbatasan yang dimiliki lembaga yang berkaitan dengan sumber daya manusia dengan kualitas dan kapabilitasnya, sumber daya material yang terbatas baik kualitas maupun kuantitasnya, sumber daya keuangan yang terbatas, serta kecintaan dan loyalitas yang kurang baik dari guru, pegawai maupun siswa. 4. Mengembangkan Tindakan Alternatif Setelah analisis SWOT maka kepala sekolah dan guru membuat perencanaan pengajaran harus dapat memilih alternatif tindakan dan langkah-langkah yang terbaik yang dapat digunakan untuk mencapai tujuan pengajaran yang telah ditetapkan.

5. Mengembangkan Rencana Strategi Dalam perencanaan pengajaran strategi yang dikembangkan adalah strategi pengajaran. Strategi pengajaran adalah tindakan guru dalam melaksanakan rencana pengajaran dengan menggunakan berbagai komponen pengajaran (tujuan, bahan, metode, alat, sumber serta evaluasi) agar dapat mempengaruhi siswa untuk melakukan kegiatan belajar dalam ranga mencapai tujuan belajar dan pengajaran yang telah ditetapkan. 6. Mengembangkan Rencana Strategi Pengembangan rencana strategi pengajaran dilakukan dengan membuat model pengembangan sistem pengajaran. Model pengembangan merupakan kerangka dasar yang dijadikan acuan dalam melakukan pengajaran yang meliputi dua dimensi yaitu dimensi rencana dan dimensi proses yang nyata. Dimensi rencana : prosedur dan langkah-langkah yang seharusnya dilakukan dalam mempersiapan proses belajar mengajar. Dimensi proses yang nyata : interaksi belajar mengajar yang berlangsung di kelas. 7. Mengembangkan Rencana Operasional Diawali dengan melakukan analisis materi pelajaran yang terdapat dalam kurikulum, analisis terhadap kalender pendidikan, pembuatan program tahunan, program semester serta pembuatan silabus dan sistem penilaian. D. MACAM MACAM PERENCANAAN PENGAJARAN Perencanaan termasuk perencanaan pengajaran dapat dilihat dari beberapa segi: Berdasarkan jangka waktu Dapat di bedakan lagi menjadi : Perencanaan Jangka Panjang Rencana jangka panjang adalah perencanaan yang meliputi kurun waktu 10, 20, atau 25 tahun. Parameter atau ukuran keberhasilannya bersifat sangat umum, global dan tidak terperinci. Namun demikian perencanaan jangka panjang dapat memberi arah untuk jangka menengah dan jangka pendek. Perencanaan Jangka Menegah Perencanaan jangka menengah adalah perencanaan yang dilaksanakan dalam kurun waktu antara 4-7 tahun. Perencanaan jangka menengah merupakan penjabaran dari perencanaan jangka panjang dan perlu dijabarkan dalam perencanaan jangka pendek. Perencanaan Jangka Pendek Merupakan perencanaan dengan kurun waktu antara 1 sampai 3 tahun dan merupakan penjabaran dari perencanaan jangka menengah. Berdasarkan luas jangkauannya. Dibedakan pula menjadi : Perencanaan Makro Perencanaan makro adalah perencanaan yang bersifat menyeluruh (umum) dan bersifat nasional. Perencanaan Mikro

1. a.

b.

c.

2. a.

b.

3. a.

b.

c.

Perencanaan mikro adalah perencanaan yang memiliki ruang lingkup terbatas, hanya untuk satu institusi. Perencanaan ini lebih rinci, konkrit dan operasional dengan memperhatikan karakteristik lembaga, namun tidak boleh bertentangan dengan perencanaan makro atau nasional. Perencanaan Dilihat dari Telaahnya Dibedakan menjadi : Perencanaan Strategis Merupakan rencana yang berkaitan dengan kegiatan menetapkan tujuan, pengalokasian sumber-sumber untuk mencapai tujuan. Biasanya diambil oleh pucuk pimpinan yang kadang kurang didukung oleh data-data statistik Perencanaan Manajerial Merupakan perencanaan yang ditujukan untuk menggerakan dan mengarahkan proses pelaksanaan agar tujuan yang telah ditetapkan dapat dicapai secara efektif dan efisien. Dalam perencanaan ini sudah lebih terperinci dan didukung data-data statistik. Perencanaan Operasional Merupakan rencana apa yang akan dikerjakan dalam tingkat pelaksanaan di lapangan. Perencanaan ini bersifat konkret dan spesifik serta berfungsi memberikan petunjuk teknis mengenai aturan, prosedur serta ketentuan-ketentuan lain yang telah ditetapkan.

E. KARAKTERISTIK PERENCANAAN PENGAJARAN Menurut Banghart dan Trull dalam Harjanto ada beberapa karakteristik perencanaan pengajaran yaitu : 1. Merupakan proses rasional. 2. Merupakan konsep dinamik. 3. Terdiri dari beberapa aktivitas. 4. Berkaitan dengan pemilihan sumberdana, sehingga mampu mengurangi pemborosan, duplikasi, salah pengunaan dan salah dalam manajemennya. F. DIMENSI-DIMENSI PERENCANAAN PENGAJARAN Merupakan cakupan dan sifat-sifat dari beberapa karakteristik yang ditemukan dalam perencanaan pengajaran. Dimensi perencanaan pengajaran meliputi : 1. Signifikansi Merupakan tingkat kekuatan atau pengaruh serta ketergantungan antara tujuan pendidikan yang diajukan dengan kriteria-kriteria yang dibangun selama proses perencanaan. 2. Feasibilitas Bahwa dalam perencanaan pengajaran harus disusun dengan pertimbangan realitas dengan sumber-sumber pembiayaan serta pertimbangan-pertimbangan lainnya yang bersifat realisitik untuk dicapai. 3. Relevansi Konsep relevansi berkaitan dengan jaminan bahwa perencanaan pengajaran memungkinkan penyelesaian masalah-masalah secara lebih spesifik dan mendetail serta tercapai tujuan spesifik secara optimal sesuai waktu yang telah ditetapkan.

4. Kepastian Konsep kepastian mengarahkan agar dalam perencanaan pengajaran perlu mempertimbangkan serta memilih hal-hal yang sifatnya pasti dan dapat dilaksanakan. 5. Ketelitian Yang perlu diperhatikan ialah agar perencanaan pengajaran disusun dalam bentuk yang sederhana dengan mempertimbangkan pengambilan keputusan dari alternatif yang terbaik dan efektif serta efisien untuk dilaksanakan. 6. Adaptabilitas Karena dunia pendidikan dan pengajaran bersifat dinamis, sehingga perlu senantiasa mencari informasi yang terbaru sebagai umpan balik 7. Waktu Faktor yang berkaitan dengan waktu harus diperhatikan, baik untuk prediksi jangka pendek, jangka menengah maupun jangka panjang. 8. Monitoring Monitoring merupakan proses mengembangkan kriteria untuk menjamin bahwa berbagai komponen perencanaan pengajaran berjalan dan dikembangkan secara efektif dengan berbagai variasi. 9. Isi Perencanaan Perencanaan yang baik perlu memuat :Tujuan apa yang diinginkan. a. Program dan layanan. b. Tenaga manusia. c. Keuangan. d. Bangunan fisik mencakup tentang cara-cara pengunaan pola distribusi dan kaitannya dengan pengembangan psikologis. e. Struktur organisasi. f. Konteks sosial atau elemen-elemen lainnya yang perlu dipertimbangkan dalam perencanaan pengajaran. G. MANFAAT DAN PENTINGNYA PERENCANAAN PENGAJARAN Banyak manfaat yang diperoleh dari perencanaan pengajaran dalam proses belajar mengajar yaitu : Sebagai petunjuk arah kegiatan dalam mencapai tujuan. Sebagai pola dasar dalam mengatur tugas dan wewenang bagi setiap unsur yang terlibat dalam kegiatan. Sebagai pedoman kerja bagi setiap unsur, baik unsur guru maupun unsur murid. Sebagai alat ukur efektif tidaknya suatu pekerjaan, sehingga setiap saat diketahui ketepatan dan kelambatan kerja. Untuk bahan penyusunan data agar terjadi keseimbangan kerja. Untuk menghemat waktu, tenaga, alat-alat dan biaya. Menurut Udin Syaefudin Saud dan Abin Syamsudin Makmun, perencanaan memiliki arti penting sebagai berikut :

1. 2. 3. 4. 5. 6.

1. Dengan adanya perencanaan diharapkan tumbuhnya suatu pengarahan kegiatan, adanya pedoman bagi pelaksanaan kegiatan-kegiatan yang ditujukan kepada pencapaian tujuan pembangunan. 2. Dengan perencanaan, maka dapat dilakukan suatu perkiraan (fore-casting) terhadap hal-hal dalam masa pelaksanaan yang akan dilalui. 3. Perencanaan memberikan kesempatan untuk memilih berbagai alternatif tentang cara terbaik (the best alternatif) atau kesempatan untuk memilih kombinasi cara yang terbaik (the best combination). 4. Dengan perencanaan dilakukan penyusunan skala prioritas. 5. Dengan adanya rencana, maka akan ada suatu alat pengukur atau standar untuk mengadakan pengawasan atau evaluasi kinerja usaha atau organisasi, termasuk pendidikan.

BAB III KESIMPULAN


Perencanaan pengajaran adalah suatu hal yang sangat penting yang harus dikerjakan oleh setiap guru ataupun calon guru. Jadi perencanaan pengajaran berarti pemikiran tentang penerapan prinsip-prinsip umum mengajar didalam pelaksanaan tugas mengajar dalam suatu situasi interaksi pengajaran (interaksi guru-murid) tertentu yang khusus, baik yang berlangsung di dalam kelas ataupun diluar kelas. Makin baik dipikirkan, maka makin baiklah persiapan perencanaan pengajaran itu, sehingga bisa diharapkan makin baik pula dalam pelaksanaannya. Semua perencanaan yang baik adalah suatu proses pertumbuhan. Pada mulanya suatu konsep hanya samar-samar, lambat laun berkat pemikiran yang matang maka konsep itu makin jelas dan terperinci. Setiap perencanaan harus bersifat fleksibel (bisa berubah-ubah) sehingga ada usaha untuk selalu memperbaiki dan mempertinggi mutu pengajarannya. Mengajar itu sebenarnya merupakan juga suatu seni dan sebagaimana kesenian yang lain harus pula selalu dikembangkan dengan usaha yang sungguhsungguh dan tekun untuk mencapai taraf dan mutu yang lebih baik.

DAFTAR PUSTAKA
Drs. Darwin Syah, M.Pd, 2007, Perencanaan Sistem Pengajaran Pendidikan Agama Islam. Team Pembina Mata Kuliah Didaktik Metodik, 1995, Pengantar Didaktik Metodik Kurikulum PBM.

You might also like