You are on page 1of 2

Tips & Saran: Mengatasi Kenakalan Remaja:

1. PENDEKATAN AFEKTIF LINGKUNGAN SOSIAL TERDEKAT

Kenakalan remaja semakin populer dan menjadi masalah yang 'lumrah ' di era modern ini.
hal ini akan semakin sulit untuk ditanggulangi jika perilaku tersebut sudah menjadi budaya dan
kebiasaan remaja. atau remaja yang bersangkutan sudah jauh berada di dalam kubangannya (Kenakalan
Remaja).
Walaupun kenakalan remaja diangap lumrah dan lazim dilalui oleh remaja serta merupakan aspek
Perkembangan dalam krun masa tahap2 perkembangannya, namun kenakalan remaja ini bukanlah hal
perkembangan yang mutlak harus dilalui oleh remaja.hal ini tentunya juga dapat dicegah atau minimal
dikurangi dengan pendekatan2 emosional serta ikatan hubungan yang baik dari lingkungan sosialnya,
dalam hal ini khususnya keluarga dan orang tua sebagai lingkungan sosial terdekatnya.karena dengan
begitu, para remaja(anak) akan merasa diperhatikan, dipedulikan, yang kemudian akan dapat
membantu para remaja itu untuk menemukan identitas dirinya dalam proses identifikasi diri.
Komunikasi yang intens juga sangat membantu anak untuk mengenali dan memahami masalah yang
dihadapinya serta merasa aman dan nyaman ketika bersama orang2 terdekatnya. Karena tidak jarang,
kenakalan remaja disebabkan oleh rasa frustasi, kesulitan mencari sosok yang dapat dijadikan panutan
dalam pola hidupnya serta kesukaran dalam penyesuaian terhadap perubahan2 dan perkembangan yang
terjadi pada dirinya, baik dari aspek fisik maupun mentalnya dengan lingkungan sosialnya.

2. BANGUN REMAJA KITA KE ARAH YANG POSITIF

saat ini kecenderungan para remaja kita memang sdh semakin baik dan mereka rata2 semakin pro aktif,
berani dan nggak canggung2 lagi. semoga hal ini mereka arahkan selalu ke arah yg positif dan
dijauhkan dari segala niat buruk,melenceng atau keberanian yg salah tempat.
nah kita sebagai warga sosial yg saling care dan memberi support yg baik, kayaknya perlu deh untuk
mengembangkan wadah untuk tempat kumpul2 mereka. entah itu dalam seni tari, musik, band,
marching-band, seni bela diri, pantomim atau masih byk lagi yg lainnya. daripada mereka mejeng
berderet-deret di pinggiran jalan atau ngumpul2 di tempat kost teman,mending arahkan mereka pada
suatu club/wadah yg berguna dan terkoordinir dgn baik.
pasti byk wadah2 remaja macam ini,tapi kayaknya kurang hot nih. promosinya hrs lebih diperluas lagi
untuk menjangkau para remaja kita dimanapun mereka berada. tolong jgn bedakan mereka juga dari
hartanya, tapi buat suatu tempat yg menyenangkan, hidup dan membuat mereka semakin kreatif,
proaktif, dinamis dan arif contohnya Ggm.
gelanggang gernerasi muda.ayo dong digencarkan lagi aktifitasnya. sayang khan? pasti deh byk yg
tertarik dan antusias. coba aja

3. MEMBACA PENGAKUAN MEREKA YANG TERPENGARUH KEKERASAN DI


TELEVISI...

Pengakuan ini saya dengar dalam acara di salah satu televisi swasta, dan semakin mempertebal
keyakinan saya tentang dampak televisi yang mesti diperhatikan oleh orang tua dalam membimbing
psikologi anak.

Seseorang, yang mengaku semasa kecilnya gemar menonton film-film macam mafia yang kerap
membunuh dan tergambar betul kekerasannya, tanpa pengawasan dari orang tua, ternyata merasakan
sesuatu yang negatif.

Dianya, cenderung berangan-angan, menjadi orang yang seperti itu. Pikirnya, alangkah hebatnya
mereka, membuat orang takut dengan pistol, membunuh mereka yang tidak disukai olehnya, dan
mendapat uang. Begitu mudahnya. Sehingga dalam perkembangan pribadinya, dia mulai terjun dalam
aksi kriminalitas seperti pembunuhan, narkoba, dan semacam itulah...

Maka dari itu, orang tua tetap harus menempatkan diri untuk bisa menjadi filter dari apa yang ditonton
anak. Mesti tetap memberikan pengertian tentang apa yang ditonton, serta melarang anak-anak
menonton tayangan seperti BUSER, PATROLI dan semacamnya. Karna, kadang kala, dalam acara
tersebut terdapat pengakuan terdakwa, bagaimana ia memperkosa (maaf) bocah, dan ini bukan hal yang
sepele. Sinetron anak macam BIDADARI, atau peri-peri baik, tetap diberikan pengertian kepada anak,
karna mereka belum mengerti benar.

Semoga ini menjadi acuan yang berguna bagi anda, kita semua, baik yang sudah berkeluarga ataupun
yang belum...

4. BERIKAN SARANA EKSPRESI

Remaja memang banyak masalah... masa-masa remaja adalah masa pembelajaran yang sangat kritis.
Remaja baik mudah-mudahan lebih baik lagi jika tua nantinya, Remaja yang nakal dan 'ndugal' ya
mudah-mudahan cepat tobat dan kembali baik.
Banyak remaja nakal karena kurang sarana dalam mengekspresikan diri, mereka butuh aktualisasi diri.
mungkin banyak sarana tetapi harus bayar mahal.

Pak Menpora....saya punya usul bagaimana kalau diadakan kegiatan rutin tiap minggu khusus remaja
yang gratisan dan dapat hadiah pasti OKE.....
- yang suka tawuran sarananya ring tinju di gelora bung karno kalau perlu.
- yang suka perang main pedang sarananya main anggar
- yang suka lempar-lemparan batu sarananya lapangan olah raga tolak peluru, lempar lembing, lempar
cakram dsb.
banyak lagi yang lainnya....
seperti di acara tv luar negeri itu lho.... ada lomba gergaji kayu, renang, angkat tiang listrik, tarik
tambang dan banyak banget kok....
jangan mengurusi KONI saja yang banyak habiskan dana.....

You might also like