You are on page 1of 21

A. Tujuan Mahasiswa mengenal dan mengetahui fungsi dari tiap-tiap alat mikrobiologi. B.

Dasar Teori Dalam kehidupan sehari-hari tanpa disadari manusia selalu berhubungan dengan jasad renik dari alam dunia yang tidak tampak dengan mata biasa. Sebagian dari manusia hidup dengan bergantung kepada mikroba. Itu sebabnya pengetahuan mengenai peranan mikroorganisme dalam kehidupan manusia tersebut sangat penting (Koes, 2006). Jika manusia mendapat kesempatan melihat dunia yang berada di bawah pandangan sebuah lensa mikroskop yang kuat, akan terlihat satu dunia baru, seperti halnya jika kita memperhatikan dunia tumbuhan dan hewan. Dunia baru tersebut dihuni oleh berbagai jasad renik yang demikian kecilnya sehingga dalam setetes air atau susupun kita dapat menemukan beribu-ribu atau berjuta-juta jasad renik tersebut (Koes, 2006). Organisme yang termasuk ke dalam golongan mikroorganisme ialah suatu organisme yang mempunyai ukuran yang sangat kecil, sehingga tidak dapat dilihat dengan mata telanjang tanpa menggunakan mikroskop. Secara umum, mikroba merupakan organisme yang sangat sederhana. Umumnya bakteri, protozoa, dan beberapa alga serta fungi mikroskopik merupakan mikroba bersel tunggal. Bahkan mikroba yang multisellulerpun tidak memiliki ukuran sel yang besar (Sylvia, 2008). Antonie Van Leuwenhoek adalah orang yang pertama kali melihat bakteri dengan menggunakan instrument optik yang terdiri atas lensa bikonvens. Pada waktu itu ia menemukan bakteri dalam berbagai cairan, di antara cairan tubuh, air ekstrak lada, serta bir. Penemuan mikroskop pada waktu itu membuka peluang untuk dilakukannya penelitian mengenai proses terjadinya fermentasi dan penemuan jasad renik penyebab penyakit (Aziz, 2011). Mikroskop adalah alat yang paling has dalam laboratorium mikrobiologi yang memberikan perbesaran yang membuat kita dapat melihat struktur organisme yang tidak dapat dilihat mata telanjang. Mikroskop yang tersedia memungkinkan jangkauan perbesaran yang luas dari beberapa kali hingga ribuan kali (Aziz, 2011). Pada dasarnya setiap alat memiliki nama yang menunjukkan kegunaan alat, prinsip kerja atau proses yang berlangsung ketika alat digunakan. Beberapa kegunaan alat dapat dikenali berdasarkan namanya. Penamaan alat-alat yang berfungsi mengukur misalnya, biasanya diakhiri dengan kata meter seperti thermometer, spektofotometer, dll. Alat-alat pengukur yang disertai dengan informasi tertulis, biasanya diberi tambahan graph seperti thermograph, barograph. Dalam penggunaanya ada alat alat yang bersifat umum dan ada pula yang khusus. Peralatan umum biasanya digunakan untuk suatu kegiatan reparasi, sedangkan peralatan khusus lebih banyak digunakan untuk suatu pengukuran atau penentuan (Aziz, 2011). C. Metode 1. Alat dan Bahan Adapun alat-alat yang digunakan pada pengamatan kali ini ialah alat-alat elektrik mencakup: Mikroskop cahaya, shaker, oven, incubated shaker, vortex mixer, autoklaf, incubator, hot plate dan stirrer bar, colony counter, laminar air flow, centrifuge, neraca analitik, water bath, dan refrigerator. Kemudian untuk alat-alat gelas mencakup: cawan petri, gelas arloji, tabung reaksi, erlemeyer, beaker glass, gelas ukur, labu ukur, corong, pipet tetes, Bunsen, batang v dan tabung durham. Terakhir untuk alat-alat non gelas mencakup: mikropipet, tip, jarum inokulum/ose, sikat tabung, rak tabung, bak pewarnaan, sendok tanduk, jangka sorong, batang pengaduk, spoid, gegep, mortar dan bestle. Adapun bahan yang digunakan pada pengamatan kali ini adalah: pH meter universal,

karet gelang, aluminium foil, kertas, kapas dan air secukupnya.

2. Cara Kerja 1. Mengamati tiap-tiap alat dengan memerhatikan masing-masing fungsi dari bagian-bagiannya 2. Menggambar alat pada lembar kerja dengan menuliskan tiap-tiap bagiannya. 3. Waktu dan Tempat Hari/Tanggal Pukul Tempat : Rabu/ 09 Januari 2013 : 13.00-15.00 WITA : Laboratorium Zoologi lantai II Fakultas Sains dan Tekhnologi Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar. D. Hasil Pengamatan 1. Alat-alat elektrik 1. Mikroskop cahaya Keterangan: 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. Lensa Okuler Diopter adjustment ring Revolver Lensa Objektif Stage (Meja Benda) Kondensor Vertical feed knob Horizontal feed knob Makrometer Mikrometer Illuminator Main Switch Brightness

2. Colony counter Keterangan: 1. 2. 3. 4. 5. 6. Lup Layar penghitung Tombol on/off Ruang mikroba Bulpoint Kabel

3. Shaker Keterangan: 1. 2. 3. 4. Papan penggerak Tombol on/off Penunjuk kecepatan Penunjuk waktu

4. Autoklaf a. Tampak depan Keterangan: 1. 2. 3. 4. Pemegang tutup Layar navigasi Penutup Badan

b. Bagian dalam Keterangan: 1. 2. 3. 4. Wadah aluminium Rang Baut Tempat air

5. Oven a. Tampak depan Keterangan: 1. 2. 3. 4. 5. 6. Penunjuk suhu Pengatur suhu Tombol reset Pengatur aliran udara Pintu Tombol pembuka pintu

b. Bagian dalam Keterangan: 1. 2. 3. 4. Rak wadah Pengatur suhu Pengatur waktu Pengatur aliran udara

6. Water bath Keterangan: 1. Penutup 2. Badan 3. Tombol on/off

7. Hot plate stirrer dan Stirrer bar Keterangan: 1. 2. 3. 4. Plate Stirrer bar Pengatur suhu/ on-off Pdngatur kecepatan

8. Laminar air flow Keterangan: 1. 2. 3. 4. Tombol on off Ruang aseptis Kaca penutup Pengangan pintu

9. Centrifuge Keterangan: 1. 2. 3. 4. 5. Penutup Engsel Wadah sampel Pengatur kecepatan Tombol on/off

10. Vortex mixer Keterangan: 1. 2. 3. 4. 5. Tempat tabung reaksi Badan Pengatur kecepatan Tombol on/off Kabel

11. Incubated shaker Keterangan: 1. 2. 3. 4. 5. 6. Pintu Pegangan Tempat wadah Tombol on/off Pengatur kecepatan Timer

12. Neraca Analitik Keterangan: 1. 2. 3. 4. Pintu Tempat penghitung Penunjuk berat Tombol on/off

13. Refrigerator Keterangan: 1. 2. 3. 4. 5. 6. Pintu Rak Pegangan pintu Badan Laci Kaki

2. Alat-alat Gelas 1. Erlemeyer Keterangan 1. 2. 3. 4. 5. Mulut Leher Skala Badan Dasar

2. Gelas Ukur Keteranagan: 1. 2. 3. 4. Mulut Skala Badan Dasar

3. Labu ukur Keterangan 1. 2. 3. 4. Penutup Garis miniskus Badan Dasar

4. Cawan petri

Keterangan 1. Wadah 2. Penutup

5. Gelas arloji Keterangan: 1. Wadah

6. Corong Keterangan: 1. Mulut 2. Badan 3. Ujung

7. Tabung reaksi Keterangan: 1. Mulut 2. Badan 3. Dasar

8. Tabung durham Keterangan: 1. Mulut 2. Badan 3. Dasar

9. Beaker glass Keterangan: 1. 2. 3. 4. Mulut Skala Badan Dasar

10. Batang V Keterangan 1. Pegangan 2. Penyebar

11. Bunsen Keterangan: 1. Penutup Bunsen

2. Sumbu 3. Leher 4. Badan

12. Pipet tetes Keterangan 1. Karet Penghisap 2. Badan 3. Ujung pipet

3. Alat-alat non gelas 1. Mortar dan bestle Keterangan 1. Mortar 2. Bestle

2. Mikropipet Keterangan: 1. Tombol penghisap atau pengeluar cairan 2. Skala penunjuk 3. Tip

3. Tip Keterangan: 1. Kotak Tip 2. Tip

4. Rak tabung Keterangan: 1. Lubang tempat tabung 2. Batang peniris tabung 3. Kaki Rak

5. Sikat tabung Keterangan: 1. Kawat pegangan 2. Bulu sikat

6. Gegep Keterangan:

1. Batang pegangan 2. Penjepit

7. Jangka sorong Keterangan: 1. 2. 3. 4. Rahang tetap Rahang geser Skala nonius Skala utama

8. Jarum inokulum Keterangan: 1. Inoculating loop (Ose) 2. Inoculating needle

9. Pinset Keterangan: 1. Badan pinset 2. Ujung pinset

10. Spoid Keterangan: 1. 2. 3. 4. 5. Penekan Leher spoid Badan Skala Jarum

11. Bak pewarnaan Keterangan: 1. Penutup 2. Rak pewarnaan 3. Wadah penampung air

12. Sendok tanduk Keterangan: 1. Pegangan 2. Ujung sendok

13. Batang pengaduk Keterangan:

1. Badan

E. Pembahasan 1. Alat-alat elektrik 1. Mikroskop cahaya Digunakan untuk mengamati dan melihat mikroorganisme baik jamur maupun bakteri atau mikroba. Dapat diatur untuk digunakan dengan perbesaran tertentu. Prinsip kerjanya sampel yang terdapat pada kaca objek disinari cahaya dari bawah. Lalu bayangannya dapat ditangkap oleh lensa objektif. Selanjutnya bayangan ini diteruskan ke lensa okuler yang terdapat di atasnya. Bayangannya pada lensa okuler inilah yang dapat kita lihat (Zakiah, 2010). 2. Colony counter Alat ini digunakan untuk menghitung jumlah koloni yang tumbuh dalam cawan petri. Prinsip kerja dari alat ini adalah jumlah koloni dapat dihitung secara manual dengan bantuan cahaya dan kaca pembesar (Zakiah, 2010). 3. Shaker Shaker adalah alat yang digunakan untuk inkubasi bakteri. Prinsip kerja shaker adalah menginkubasi dengan menggunakan putaran. 4. Autoklaf Autoklaf adalah alat untuk mensterilkan berbagai macam alat dan bahan yang digunakan dalam mikrobiologi menggunakan uap air panas bertekanan. Tekanan yang digunakan pada umumnya 15 psi atau sekitar 2 atm dan dengan suhu 121C (250F). jadi tekanan yang bekerja ke seluruh permukaan benda adalah 15 pon tip inchi (15 Psi= 15 pounds per square inch). Lama sterilisasi biasanya 15 menit untuk 121C (Aziz, 2011). 5. Oven Alat ini digunakan untuk mensterilkan alat-alat seperti gelas dalam batas-batas tertentu, dapat juga digunakan untuk mensterilkan bahan-bahan seperti kapas, kertas dan kain. Pada umumnya suhu yang digunakan adalah 170-180C selama paling sedikit dua jam. Lamanya sterilisasi targantung pada jumlah dan ketahanan alat atau bahan yang akan disterilkan terhadap panas (Zakiah, 2010). 6. Water bath Fungsi waterbath cukup beragam dalam lab mikrobiologi, salah satunya adalah untuk

inkubasi dalam waktu singkat seperti perlakuan suhu panas (heat shock), reaksi aglutinasi, thawing sampel beku secara cepat (suhu 45C tidak lebih dari 15 menit), menjaga media agar tetap cair sebelum dituang, dll. Keunggulan waterbath dibandingkan dengan inkubator adalah waterbath lebih cepat mencapai temperatur yang diinginkan dan tidak cepat kehilangan panas karena mempergunakan air dalam distribusi suhu. Selain elemen pemanas beberapa tipe juga dilengkapi dengan pencipta arus untuk menjaga suhu tetap seragam. Lebih baik menggunakan akuades untuk mencegah kerak yang ditimbulkan saat mempergunakan suhu panas. Tutup waterbath dapat mencegah evaporasi yang berlebihan ketika tercapai suhu tinggi, selain itu dapat juga memanfaatkan suatu benda untuk menutupi permukaan air yang panas misalnya bola-bola pingpong mampu mengurangi evaporasi dengan memperkecil luas permukaan air yang kontak dengan udara. 7. Hot plate stirrer dan Stirrer bar Hot plate stirrer dan Stirrer bar (magnetic stirrer) berfungsi untuk menghomogenkan suatu larutan dengan pengadukan. Pelat (plate) yang terdapat dalam alat ini dapat dipanaskan sehingga mampu mempercepat proses homogenisasi (Aziz, 2011). 8. Laminar air flow Laminar air flow atau biasa disebut Biology safety cabinet (BSC) adalah alat yang berguna untuk bekerja secara aseptis karena BSC mempunyi pola pengaturan dan penyaring aliran udara sehingga menjadi steril dan aplikasi sinar UV beberapa jam sebelum digunakan (Aziz, 2011). 9. Centrifuge Centrifuge dalam mikrobiologi digunakan untuk mengendapkan atau memekatkan sel mikroorganisme sehingga dapat dipisahkan antara medium (supernatan) dan selnya yang mengendap (natan). Centrifuge modern umumnya dapat mencapai daya sentrifugasi 3000g yang merupakan kekuatan yang cukup untuk mendepositkan bekteri dalam waktu yang tidak terlalu lama. 10. Vortex mixer Vortex mixer adalah alat sederhana yang di gunakan umumnya di laboratorium untuk menghomogenkan cairan pada botol kecil. Prinsip alat ini yaitu mixing/menghomogenkan agar rata komposisnya. Vortex mixer terdiri dari sebuah motor listrik dengan drive shaft berorientasi vertical dan melekat pada sepotong karet menagkupkan dipasang sedikit off tengah. 11. Incubated shaker Incubated shaker adalah incubator yang dilengkapi dengan pengocok untuk aerasi biakan. 12. Neraca analitik Neraca analitik digunakan untuk menimbang berat sampel guna untuk memmeroleh berat hasil yang lebih akurat (Zakiah, 2010). 13. Refrigerator Refrigerator digunakan untuk menyimpan medium pada temperature rendah dan sebagai tempat untuk menyimpan bahan-bahan yang telah digunakan pada praktikum (Zakiah, 2010).

2. Alat-alat gelas 1. Erlemeyer Labu erlemeyer berfungsi untuk menampung larutan, bahan atau cairan. Labu erlemeyer dapat digunakan untuk meracik dan menghomogenkan bahan-bahan komposisi media, menampung akuades, kultivasi mikroba dalam kultur cair, dll. Erlemeyer sendiri terdiri atas beberapa ukuran yang berbeda yaitu: 25 ml, 50 ml, 100 ml, 250 ml, 300 ml, 500 ml, 1000 ml, dsb (Aziz, 2011).

2. Gelas ukur Gelas ukur digunakan sebagai pengukur secara kuantitatif dan mengukur sejumlah sampel cairan karena memiliki banyak skala sehingga pengukurannya tidak terlalu pasti, tersedia dalam beberapa ukuran yang diantaranya 10 ml, 25 ml, 50 ml, 100 ml, 250 ml, 500 ml, dan 1000 ml (Zakiah, 2010). 3. Labu ukur Labu Ukur adalah sebuah perangkat yang memiliki kapasitas antara 5 mL sampai 5 L dan biasanya instrumen ini digunakan untuk mengencerkan zat tertentu hingga batas leher labu ukur. Alat ini biasanya digunakan untuk mendapatkan larutan zat tertentu yang nantinya hanya digunakan dalam ukuran yang terbatas hanya sebagai sampel dengan menggunakan pipet. 4. Cawan petri Cawan petri berfungsi untuk membiakkan (kultivasi) mikroorganisme. Medium dapat dituang ke cawan bagian bawah dan cawan bagain atas sebagai penutup (Aziz, 2011). 5. Gelas arloji Gelas arloji adalah alat yang digunakan untuk tempat zat yang akan ditimbang. Gelas arloji terbuat dari gelas sehingga penggunaannya harus dengan hati-hati agar tidak mengakibatkan pecahnya gelas arloji. 6. Corong Corong adalah alat yang digunakan untuk menolong pada saat memasukkan cairan ke dalam suatu wadah dengan mulut sempit, seperti: botol, labu ukur, buret dan sebagainya. Corong biasanya terbuat dari plastik atau gelas. 7. Tabung reaksi Di dalam Laboratorium Mikrobiologi, tabung reaksi digunakan untuk uji-uji biokimiawi dan menumbuhkan mikroba. Tabung reaksi dapat diisi media padat ataupun media cair. Tutup tabung reaksi dapat berupa kapas, tutup metal, tutup plastik atau aluminium foil (Aziz, 2011). 8. Tabung durham Tabung durham berbentuk mirip dengan tabung reaksi namun ukurannya lebih kecil dan berfungsi untuk menampung/menjebak gas yang terbentuk akibat metabolisme pada bakteri yang diujikan. Penempatannya terbalik dalam tabung reaksi dan harus terendam sempurna dalam media (Aziz, 2011).

9. Beaker glass Beaker glass merupakan alat yang memiliki banyak fungsi. Di dalam mikrobiologi, dapat digunakan untuk preparasi media, menampung aquades, dll. 10. Batang V Batang V bermanfaat untuk menyabarkan cairan di permukaan agar supaya bakteri yang tersuspensi dalam cairan tersebut tersebar merata. 11. Bunsen Bunsen adalah peralatan laboratorium yang dapat berfungsi sebagai alat pembakar atau dapat menghasilkan api. Bunset dapat digunakan pada sterilisasi dengan pemijaran seperti pada ose bulat dan ose lurus serta jarum preparat. 12. Pipet Tetes Pipet tetes adalah alat untuk memindahkan larutan dengan volume yang tidak diketahui. 3. Alat-alat non gelas 1. Mortar dan bestle Mortar dan penumbuk (pestle) digunakan untuk menumbuk atau menghancurkan materi cuplikan, misal daging, roti atau tanah sebelum diproses lebih lanjut. 2. Mikropipet Mikropipet adalah alat untuk memindahkan cairan yang bervolume cukup kecil, biasanya kurang dari 1000 . Banyak pilihan kapasitas dalam mikropipet, misalnya mikropipet yang dapat diatur volume pengambilannya yang dapat diatur volume pengambilannya antara sampai 20 , atau mikropipet yang tidak bisa diatur volumenya. Dalam penggunaannya mikropipet memerlukan tip (Aziz, 2011). 3. Tip Pipet Tip. Tip merupakan pelengkap (pasangan) mikropipet yang diletakkan pada ujung pipet. P20 dan P200 menggunakan tip yang sama (yellow tip), sedangkan P1000 menggunakan tip yang lebih besar dan lebih panjang (blue tip). Ada juga yang disebut filter tip, yaitu tip yang dilengkapi filter dengan tujuan untuk mencegah kontaminasi. Tip jenis ini seringkali digunakan untuk pekerjaan yang berhubungan dengan RNA, seperti ekstraksi/ isolasi RNA, in situ hybridization, dan lain-lain. 4. Rak tabung Rak tabung berfungsi sebagai tempat tabung reaksi, serta sebagai tempat untuk mengeringkan tabung pata batang peniris (Zakiah, 2010). 5. Sikat tabung Sesuai dengan namanya, sikat ini digunakan untuk membersihkan tabung-tabung reaksi, tetapi juga terkadang digunakan untuk membersihkan gelas ukur, erlemeyer, labu ukur, dll. 6. Gegep Gegep digunakan untuk menjepit apapun dan berguna juga untuk mengambil bendabenda yang panas (Zakiah, 2010).

7. Jangka sorong Jangka sorong berguna untuk zona bening atau zona penghambatan mikrooorganisme (Zakiah, 2010). 8. Jarum inokulum Jarum inokulum berfungsi memindahkan biakan untuk ditanam/ ditumbuhkan ke media baru. Jarum inokulum biasanya terbuat dari kawat nichrome atau platinum sehingga dapat berpijar jika terkena panas. Bentuk ujung jarum dapat berbentuk lingkaran (loop) dan disebut ose atau inoculating loop.transfer loop, dan yang berbentuk lurus disebut inoculating needle.Inoculating loop cocok untuk melakukan streak di permukaan agar, sedangkan inoculating needle cocok digunakan untuk inokulasi secara tusukan pada agar tegak (Aziz, 2011). 9. Pinset Pinset digunakan untuk mengambil sampel, mengambil benda-benda dalam pengerjaan aseptis dan digunakan untuk meletakkan di sampel di deck glass (Zakiah, 2010). 10. Spoid Spoid digunakan untuk menginokulasikan mikroba uji dan sebagai alat untuk memindahkan sejumlah tertentu sampel dan suspensi medium (Zakiah, 2010). 11. Bak pewarnaan Bak pewarnaan adala suatu wadah yang digunakan pada saat pewarnaan bakteri. 12. Sendok tanduk Sendok tanduk berfungsi untuk mengambil bahan- bahan medium yang berbentuk padat. 13. Batang pengaduk Batang gelas, dengan ujung bulat dan ujung yang lain pipih, panjang 15 cm digunakan untuk mengaduk larutan (Zakiah, 2010). F. Kesimpulan Adapun kesimpulan yang dapat diberikan berdasarkan hasil pengamatan ialah beberapa alat elektrik yaitu: Mikroskop cahaya, berfungsi dalam melihat jasad renik, autoklaf dan oven berfungsi dalam proses sterilisasi, incubator dan water bath berfungsi untuk menumbuhkan bakteri, hot plate stirrer dan shaker, berfungsi untuk menghomogenkan larutan, colony counter berfungsi untuk menghitung jumlah koloni bakteri, laminar air flow berfungsi untuk pengerjaan secara aseptis, centrifuge berfungsi dalam pengendapan media, dan refrigerator sebagai tempat penyimpanan. Selanjutnya untuk alat-alat gelas terdiri atas Beaker glass, gelas ukur, tabung reaksi berfungsi menyimpan larutan/cairan pada volume tertentu begitu juga dengan labu ukur dan erlemeyer juga digunakan untuk meracik atau menghomogenkan laruta, cawan petri dan arloji sebagai wadah atau tempat media, tabung durham berfungsi menampung gas hasil metabolisme bakteri, dan corong yang berfungsi membantu memindahkan larutan. Terakhir alat-alat non gelas yang mencakup: Mikropipet dan tip, spoid, pipet tetes berfungsi memindahkan larutan dalam skala kecil, mortar dan bestle, berfungsi untuk menghaluskan bahan, rak tabung, sebagai tempat tabung, bak perwarnaan, sebagai tempat untuk melakukan pewarnaan bakteri, sendok tanduk, untuk mengambil bahan padat, batang pengaduk, sebagai

pengaduk larutan, jarum inokulum dan batang V, untuk menyebarkan biakan, dan jangka sorong, sebagai alat ukur diameter media padat. G. Daftar Pustaka Aziz. Mikrobiologi Dasar. http://www.script.com (17 januari 2013). Irianto, koes. Mikrobiologi. Bandung: CV. Yrama Widya. 2006. Pratiwi T, sylvia. Mikrobiologi farmasi. Jakarta: Erlangga. 2008. Zakiah. Laminar Air Flow http://www.script.com (17 Januari 2013) .

You might also like