You are on page 1of 17

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Sekolah Mata Pelajaran Kelas/Semester Standar Kompetensi Pokok Bahasan Alokasi Waktu : : : : SMP

Laboratorium Undiksha Singaraja Ilmu Pengetahuan Alam VIII/ Genap 7. Memahami Konsep dan Penerapan Getaran, Gelombang, dan Optika dalam Produk Teknologi Sehari-hari. : Bunyi. : 4 JP (4 40 menit)

I. Kompetensi Dasar 7.2 Mendeskripsikan Konsep Bunyi dalam kehidupan sehari-hari II. Indikator Pembelajaran 1. Mendeskripsikan pengertian bunyi. 2. Membedakan infrasonik, ultrasonik dan audiosonik 3. Memaparkan karakteristik gelombang bunyi 4. Menunjukkan gejala resonansi dalam kehidupan sehari-hari. 5. Memberikan contoh pemanfaatan dan dampak pemantulan bunyi dalam kehidupan sehari-hari dan teknologi Karakter siswa yang diharapkan yaitu mandiri, jujur, disiplin, kerja sama antar kelompok, tanggung jawab, menghargai pendapat teman, dan teliti. III.Tujuan Pembelajaran Pertemuan I 1. Siswa dapat mendeskripsikan syarat terjadinya bunyi dengan disiplin dan tanggung jawab setelah pemberian informasi dari guru. 2. Melalui diskusi informasi, siswa dapat menghitung cepat rambat bunyi dengan mandiri. 3. Melalui diskusi kelompok, siswa dapat membedakan gelombang infrasonik, ultrasonik dan audiosonik dengan kerja sama antar kelompok. 4. Melalui diskusi kelas, siswa dapat memaparkan karakteristik gelombang bunyi dengan menghargai pendapat teman. 5. Melalui demonstrasi menggunakan garputala, siswa dapat menghubungkan frekuensi dan amplitudo terhadap bunyi dengan tanggung jawab. Pertemuan II 6. Melalui percobaan dan diskusi, siswa dapat menunjukkan gejala resonansi dengan disiplin, jujur dan kerja sama antar kelompok. 7. Melalui diskusi kelas, siswa dapat membedakan macam-macam bunyi pantul dengan disiplin dan tanggung jawab. 8. Melalui diskusi kelas, siswa dapat memberikan contoh pemanfaatan dan dampak pemantulan bunyi dalam kehidupan sehari-hari dan teknologi dengan mandiri.

IV. Uraian Materi Bunyi Pertemuan I A. Pengertian Bunyi Bunyi adalah bentuk energi yang merambat dalam bentuk gelombang longitudinal. Bunyi merambat memerlukan medium perantara. Jadi, syarat terjadi dan terdengarnya bunyi adalah: 1. Bunyi tidak dapat melalui ruang hampa 2. Ada sumber bunyi yang bergetar, 3. Ada medium perantara yang menghantarkan bunyi, dan 4. Ada pendengar (penerima bunyi). B. Cepat Rambat Bunyi Bunyi yang terdengar bergantung pada jarak antara sumber bunyi dan pendengar. Jarak yang ditempuh bunyi tiap satuan waktu disebut cepat rambat bunyi (v). Secara matematis, hal itu dituliskan sebagai berikut. dengan : v = cepat rambat gelombang bunyi (m / s) s = jarak yang ditempuh (m) t = waktu tempuh (s) Oleh Karena bunyi merupakan suatu bentuk gelombang longitudinal, dapat dituliskan:

dengan : T = periode bunyi (s) = panjang gelombang bunyi (m) f = frekuensi (Hz) Dengan menggunakan persamaan tersebut, cepat rambat bunyi pada suatu tempat dapat dihitung begitu pula jarak suatu peristiwa dapat dihitung jika cepat rambat bunyi diketahui. C. Frekuensi Gelombang Bunyi Banyaknya gelombang bunyi setiap sekon disebut frekuensi. Semakin besar frekuensi gelombang bunyi, berarti, semakin banyak pola rapatan dan renggangan. Sehingga bunyinya akan terdengar semakin nyaring (nadanya lebih tinggi). Berikut merupakan pola rapatan dan renggangan untuk dua frekuensi yang berbeda.

Gambar 1. Perambatan Gelombang Bunyi pada (a) Frekuensi Tinggi (b) Frekuensi Rendah. Manusia memiliki batas pendengaran terhadap bunyi. Bunyi yang berfrekuensi sangat rendah dan berfrekuensi terlalu tinggi tidak dapat didengar oleh telinga manusia. Berdasarkan

frekuensinya, gelombang bunyi dibedakan menjadi tiga, yaitu gelombang infrasonik, gelombang audiosonik, dan gelombang ultrasonik. 1. Gelombang Infrasonik Gelombang infrasonik adalah gelombang yang mempunyai frekuensi di bawah jangkauan manusia, yaitu lebih kecil dari 20 Hz. Gelombang infrasonik hanya mampu didengar oleh beberapa binatang seperti jangkrik, anjing, dan kelelawar. 2. Gelombang Audiosonik Gelombang audiosonik adalah gelombang yang mempunyai frekuensi antara 20 sampai 20.000 Hz. Gelombang audiosonik merupakan gelombang yang mampu didengar oleh pendengaran manusia dan sebagian besar binatang. 3. Gelombang Ultrasonik Gelombang ultrasonik mempunyai frekuensi di atas jangkauan pendengaran manusia, yaitu lebih besar dari 20.000 Hz. Kelelawar pada malam hari memancarkan gelombang ultrasonik dari mulutnya. Gelombang ini akan dipantulkan kembali bila mengenai benda. Dari gelombang pantul yang didengar tadi, kelelawar dapat mengetahui jarak dan ukuran benda yang berada di depannya. Gelombang ultrasonik dimanfaatkan oleh manusia dalam berbagai bidang,antara lain: a. untuk mengukur kedalaman air laut, b. untuk sterilisasi pada makanan, c. digunakan dalam bidang kedokteran untuk memeriksa tubuh manusia (ultrasonografi), dan d. kacamata tunanetra. D. Karakteristik Gelombang Bunyi Pada penjelasan sebelumnya, dikatakan bahwa frekuensi adalah banyaknya gelombang bunyi dalam satu sekon. Banyaknya gelombang tiap satu sekon ada yang teratur dan ada yang tidak teratur. Bunyi alat musik adalah salah satu contoh dari bunyi yang frekuensinya teratur. Bunyi kendaraan di jalan, frekuensinya tidak teratur sehingga tidak enak untuk didengar. Gelombang bunyi yang frekuensinya teratur disebut nada, sedangkan gelombang bunyi yang frekuensinya tidak teratur disebut desah. 1. Nada Pada nada dikenal nada tinggi dan nada rendah. Ketika garputala dipukul, terdengar bunyi yang tetap dan teratur. Itulah yang disebut nada. Nada yang dihasilkan oleh garputala yang frekuensinya berbeda akan berbeda pula. Semakin besar frekuensi maka semakin tinggi nadanya. Begitu pula sebaliknya, semakin rendah frekuensi maka semakin rendah pula nadanya. Jadi, dapat disimpulkan bahwa tinggi rendahnya nada ditentukan oleh frekuensi. Dalam teori musik, simbol nada biasanya digunakan huruf C, D, E, F, G, A, B, c, d, e, f, g, a, b, dan seterusnya. Masing-masing nada memiliki frekuensi yang teratur. Misalnya, sebuah garputala mengeluarkan nada musik A. Artinya, garputala bergetar sebanyak 440 kali tiap sekonnya. Hal ini menghasilkan 440 pasang perapatan dan perenggangan. Dengan kata lain, nada A menghasilkan frekuensi 440 Hz. Frekuensi nada yang lainnya dapat ditentukan menggunakan perbandingan sebagai berikut. Tabel 1. Deretan Nada dan Perbandingan Frekuensi C D E F G A B C 24 27 30 32 36 40 45 48 Mengacu pada deretan nada dan perbandingan frekuensi pada Tabel 1. maka nadanada yang akan diketahui frekuensinya dapat dibandingkan dengan nada yang sudah diketahui frekuensinya. Misalnya, a. frekuensi nada C berbanding frekuensi nada E adalah :

fC : fE = 24 : 30 b. frekuensi nada C berbanding frekuensi nada G adalah : fC : fG = 24 : 36 Contoh soal Jika diketahui nada A sebesar 440 Hz, hitunglah frekuensi nada G. Penyelesaian: Dari deretan nada dan frekuensi pada Tabel 1 diperoleh perbandingan frekuensi nada A dan G adalah 40 : 36. Jadi, fA : fG = 40 : 36 440 : fG = 40 : 36 Dengan perkalian silang diperoleh fG 40 = 440 Hz 36

Jadi, frekuensi dasar G adalah 396 Hz. 2. Desah Suara ombak di pinggir pantai memiliki frekuensi tidak teratur. Gelombang bunyi yang frekuensinya tidak teratur disebut desah. Contoh lain dari desah adalah bunyi angin, bunyi kendaraan bermotor, dan bunyi suara mesin. Hubungan Frekuensi dan Amplitudo terhadap Bunyi Hubungan frekuensi dan amplitudo terhadap bunyi dapat dicontohkan pada alat musik gitar. Pada saat kamu memetik gitar, bunyi yang dihasilkannya akan semakin keras jika petikannya lebih kuat. Sebaliknya, bunyi senar mejadi lemah jika kamu memetiknya dengan lembut. Hal ini menunjukkan bahwa lemah kuatnya nada dipengaruhi oleh amplitudo. Memetik senar gitar dengan kuat berarti memperbesar amplitudonya. Jadi, semakin besar amplitudo, semakin keras bunyi yang dihasilkan. Jika kamu sedang memetik gitar, jari tanganmu tidak pernah diam untuk mendapatkan suatu nada yang diharapkan. Kamu sudah mengetahui bahwa setiap kunci nada memiliki frekuensi yang berbeda-beda. Semakin panjang jarak antara senar yang dipetik dengan yang ditekan maka bunyi yang dihasilkan semakin rendah. Jadi, tinggi-rendah nada bergantung pada panjang gelombangnya. Hubungan panjang gelombang dan frekuensi bunyi dapat dinyatakan sebagai berikut.

Persamaan di atas menunjukkan frekuensi (f) berbanding terbalik dengan panjang gelombang (O). Jadi, jika panjang gelombangnya kecil maka frekuensinya besar sehingga diperoleh nada tinggi. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa: a. Kuat-lemahnya bunyi (nada) tergantung besar kecilnya amplitudo. b. Tinggi-rendahnya nada tergantung besar kecilnya frekuensi. E. Hukum Marsenne Marsenne menyelidiki hubungan frekuensi yang dihasilkan oleh senar yang bergetar dengan panjang senar, penampang senar, tegangan, dan jenis senar. Faktor-faktor yang

memengaruhi frekuensi nada alamiah sebuah senar atau dawai menurut Marsenne adalah sebagai berikut. 1. Panjang senar, semakin panjang senar semakin rendah frekuensi yang dihasilkan. 2. Luas penampang, semakin besar luas penampang senar, semakin rendah frekuensi yang dihasilkan. 3. Tegangan senar, semakin besar tegangan senar semakin tinggi frekuensi yang dihasilkan. 4. Massa jenis senar, semakin kecil massa jenis senar semakin tinggi frekuensi yang dihasilkan. Pertemuan II F. Resonansi Resonansi adalah peristiwa ikut bergetarnya suatu benda karena getaran benda lain. Syarat terjadinya resonansi adalah frekuensi yang sama dengan sumber getarnya. Jika bandul diayunkan, bandul akan bergetar dengan frekuensi alamiahnya. Bandul yang panjang talinya sama akan bergetar dengan frekuensi alamiah yang sama. Itulah sebabnya, ketika bandul satu digetarkan maka bandul yang panjang talinya sama akan ikut bergetar. Peristiwa seperti itu disebut resonansi. Gelombang bunyi juga mengalami resonansi. Contohnya Pada saat kamu menggetarkan garputala tanpa kotak, kamu akan mendengar suara lemah sekali. Akan tetapi, jika garputala tersebut kamu tekankan pada kotaknya, kamu akan mendengar garputala bersuara lebih keras. Hal itu membuktikan bahwa getaran garputala akan lebih keras jika udara di dalam kotak ikut bergetar. Pantulan yang terjadi di dalam kotak akan memperbesar suara garputala. Prinsip resonansi ini dijadikan dasar mengapa alat musik selalu dilengkapi dengan kotak.

(a) (b) Gambar 2. Resonansi (a) garputala tanpa kotak (b) garputala yang ditekankan pada kotak G. Pemantulan Bunyi Kamu sudah mengetahui bahwa salah satu sifat gelombang adalah dapat dipantulkan.

Gambar 3. Pemantulan Gelombang Bunyi

Gelombang bunyi merambat melalui pipa A. Setelah mengenai dinding, bunyi dipantulkan melalui pipa B sehingga kamu dapat mendengarnya. Hal ini membuktikan bahwa gelombang bunyi dapat dipantulkan. Jika sudut pada karton B kamu buat bervariasi, kamu dapat mendengar suara yang paling keras pada saat sudut karton B sama dengan sudut karton A terhadap garis normal, perhatikan Gambar 3. Hal ini membuktikan bahwa pemantulan gelombang bunyi memenuhi aturan tertentu. Pemantulan gelombang bunyi memenuhi Hukum Pemantulan yang menyatakan sebagai berikut. 1. Bunyi datang, garis normal, dan bunyi pantul terletak pada satu bidang datar. 2. Sudut bunyi datang sama dengan sudut bunyi pantul. H. Macam-macam Bunyi Pantul Keras-lemahnya bunyi pantul tergantung dari cepat rambat bunyi, jarak antara pendengar dengan dinding pemantul, dan jarak sumber bunyi dengandinding pemantul. Bunyi pantul dibedakan menjadi 3, yaitu bunyi pantul yang memperkuat bunyi asli, gaung atau kerdam, dan gema. a. Bunyi pantul yang memperkuat bunyi asli Yaitu bunyi pantul yang terdengar hampir bersamaan dengan bunyi aslinya sehingga bunyi asli terdengar lebih keras. Bunyi pantul ini terjadi jika jarak antara sumber bunyi dan pendengar dekat dengan dinding pantul sehingga bunyi dipantulkan dengan sangat cepat. Untuk lebih jelasnya, perhatikan ilustrasi berikut!

b. Gaung atau kerdam Yaitu bunyi pantul yang terdengar sebagian bersamaan dengan bunyi asli sehingga bunyi asli hanya terdengar sebagian. Gaung terjadi karena sumber bunyi dan pendengar jaraknya cukup dekat dengan dinding pantul. Gaung juga dapat terjadi karena bunyi memantul pada bidang pantul yang tidak rata. Akibatnya, bunyi-bunyi pantul yang terjadi saling bertumpuk. Bertumpuknya bunyi-bunyi pantul menyebabkan sebagian bunyi asli mengalami pelemahan dan sebagian lainnya mengalami penguatan sehingga bunyi asli terdengar tidak jelas. Perhatikan ilustrasi berikut!

Gaung merupakan jenis pemantulan bunyi yang merugikan. Gaung sering terjadi pada tebing-tebing terjal, gua, aula, dan gedung bioskop. Oleh karena itu, dalam aula dan gedung bioskop digunakan peredam suara untuk mengurangi gaung. Bahan-bahan yang sering digunakan sebagai peredam antara lain karpet, kertas karton, kain wol, gabus, dan busa. c. Gema Yaitu bunyi pantul yang terdengar setelah bunyi asli selesai terdengar. Bunyi pantul ini terjadi apabila jarak sumber bunyi dan pendengar jauh dari dinding pemantul. Perhatikan ilustrasi berikut!

Selisih waktu antara terjadinya bunyi asli dan bunyi pantul pada peristiwa gema dapat ditentukan dengan menggunakan persamaan di depan, yaitu s = v . t. Pada peristiwa gema, selisih waktu antara bunyi asli dan bunyi pantul merupakan waktu yang diperlukan untuk menempuh jarak bolak-balik dari sumber bunyi menuju pendengar. Dengan demikian, persamaan berikut.

V. Metode Pembelajaran 1. Model Pembelajaran : STAD (Student Team Achievement Division). 2. Metode Pembelajaran : Diskusi Informasi, diskusi kelompok, diskusi kelas. VI. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran Pertemuan I (2 40 menit) Sintak Aktifitas Guru Aktifitas Siswa Fase 1 Pembukaan (10 menit) Menyampaikan tujuan a. Mem a. Menanggapi salam dan memotivasi beri salam dan mengabsen guru dengan disiplin. siswa b. Menanggapi apersepsi b. Mem dan motivasi guru berikan apersepsi, Anak-anak dengan tanggung coba bayangkan jika kalian jawab. tidak memiliki alat c. Menyimak informasi pendengaran? yang diberikan oleh c. Mem guru dengan disiplin. berikan motivasi, Apakah yang disebut dengan bunyi? Bagaimanakah bunyi merambat? d. Prasy arat pengetahuan Siswa mengetahui bunyi merupakan gelombang. e. Meny ampaikan tujuan serta prosedur penilaian yang akan diterapkan dalam pembelajaran. Fase 2 Menyajikan informasi Kegiatan inti (60 menit) Ekplorasi (20 menit) a. Menjelaskan materi secara umum. b. Menanyakan siswa apakah siswa sudah mengerti atau

a. Menyimak materi yang dijelaskan oleh guru dengan disiplin. b. Menanggapi

Fase 3 Mengorganisasikan siswa dalam kelompokkelompok belajar

belum (jika belum, maka guru pertanyaan guru memberi penekanan sekali lagi). dengan disiplin. c. Membentuk kelompok yang c. Membentuk kelompok terdiri dari 4 orang. dengan disiplin. d. Membagikan LKS yang d. Menerima LKS dari disiapkan oleh Guru pada guru dengan disiplin. masing-masing kelompok. Elaborasi (20 menit) a. Menyuruh masing-masing a. Mengerjakan LKS kelompok untuk mengerjakan dengan bekerja sama LKS tersebut. antar kelompoknya b. Membimbing siswa dalam masing-masing. pengerjaan LKS. b. Bertanya apabila c. Menyuruh beberapa belum mengerti perwakilan kelompok untuk dengan jujur. membacakan hasil kerja mereka c. Membacakan hasil d. Memfasilitasi diskusi kelas kerja dengan teliti. d. Berdiskusi dengan disiplin dan menghargai pendapat teman. Konfirmasi (20 menit) a. Mengoreksi hasil kerja LKS dari kelompok siswa yang dikoreksi antar kelompok lain dan meluruskan pandangan siswa, memberi penekanan b. Menyuruh siswa untuk menyimpulkan hasil kerja LKS c. Memberikan quis. d. Memberikan penekanan pada materi yang belum jelas. e. Memberikan penghargaan kepada kelompok berupa penambahan nilai pada siswa yang kinerjanya bagus.

Fase 4 Membimbing kelompok bekerja dan belajar

Fase 5 Memberi evaluasi Fase 6 Memberi penghargaan

a. Memperhatikan penjelasan guru dengan disiplin. b. Menyimpulkan hasil pembelajaran dengan menghargai pendapat teman. c. Menjawab quis dengan jujur. d. Mendengarkan infomasi dengan disiplin. e. Menerima penghargaan dengan disiplin.

Kegiatan Penutup (10 menit) a. Menyuruh siswa a. Menyimpulkan hasil menyimpulkan kembali pembelajaran dengan mengenai pelajaran yang telah menghargai pendapat dipelajari. teman. b. Memberikan informasi b. Memperhatikan tentang pembelajaran minggu informasi yang diberi depan dan menyampaikan tugas oleh guru dengan individu (PR) yakni disiplin. mengerjakan LKS Canggih. c. Membalas salam dari

c. Menyampaikan salam penutup

guru dengan disiplin.

Pertemuan II (2 40 menit) Sintak Aktifitas Guru Aktifitas Siswa Fase 1 Pembukaan (10 menit) Menyampaikan tujuan a. Memberi salam dan a. Menanggapi salam dan memotivasi mengabsen siswa guru dengan disiplin. b. Memberikan apersepsi / b. Menanggapi apersepsi motivasi, ketika kalian dan motivasi guru bermain ayunan, ayunan yang dengan tanggung didorong atau ditarik secara jawab. teratur dapat berayun semakin c. Menyimak informasi lama dan semakin tinggi. Jika yang diberikan oleh ayunan tersebut didorong atau guru dengan disiplin. ditarik dengan frekuensi yang tidak seirama dengan ayunan, ayunan akan berhenti. Apakah penyebabnya? c. Prasyarat pengetahuan Siswa mengetahui bahwa resonansi merupakan peristiwa ikut bergetarnya suatu benda karena getaran benda lain. d. Menyampaikan tujuan serta prosedur penilaian yang akan diterapkan dalam pembelajaran. Kegiatan inti (60 menit) Ekplorasi (20 menit) a. Menjelaskan materi secara umum. b. Menanyakan siswa apakah siswa sudah mengerti atau belum (jika belum, maka guru memberi penekanan sekali lagi). c. Membentuk kelompok yang terdiri dari 4 orang. d. Membagikan LKS yang disiapkan oleh Guru pada masing-masing kelompok. Elaborasi (20 menit) a. Menyuruh masing-masing kelompok untuk mengerjakan LKS tersebut. b. Membimbing siswa dalam pengerjaan LKS.

Fase 2 Menyajikan informasi

Fase 3 Mengorganisasikan siswa dalam kelompokkelompok belajar

a. Menyimak materi yang dijelaskan oleh guru dengan disiplin. b. Menanggapi pertanyaan guru dengan disiplin. c. Membentuk kelompok dengan disiplin. d. Menerima LKS dari guru dengan disiplin.

Fase 4 Membimbing kelompok bekerja dan belajar

a. Mengerjakan

c. Menyuruh beberapa perwakilan kelompok untuk membacakan hasil kerja mereka d. Memfasilitasi diskusi kelas

Fase 5 Memberi evaluasi Fase 6 Memberi penghargaan

Konfirmasi (20 menit) a. Mengoreksi hasil kerja LKS dari kelompok siswa yang dikoreksi antar kelompok lain dan meluruskan pandangan siswa, memberi penekanan. b. Menyuruh siswa untuk menyimpulkan hasil pembelajaran. c. Memberikan quis. d. Memberikan penekanan pada materi yang belum jelas. e. Memberikan penghargaan kepada kelompok berupa penambahan nilai pada siswa yang kinerjanya bagus.

LKS dengan bekerja sama antar kelompoknya masing-masing. b. Bertanya apabila belum mengerti dengan jujur. c. Membacakan hasil kerja dengan teliti. d. Berdiskusi dengan disiplin dan menghargai pendapat teman. a. Memperhatikan penjelasan guru dengan disiplin. b. Menyimpulkan hasil pembelajaran dengan menghargai pendapat teman. c. Menjawab quis dengan jujur. d. Mendengarkan informasi dengan disiplin. e. Menerima penghargaan dengan disiplin. a. Menyimpulkan hasil pembelajaran dengan menghargai pendapat teman. b. Memperhatikan informasi yang diberi oleh guru dengan disiplin. c. Membalas salam dari guru dengan disiplin.

Kegiatan Penutup (10 menit) a. Menyuruh siswa menyimpulkan kembali mengenai pelajaran yang telah dipelajari. b. Memberikan informasi tentang pembelajaran minggu depan dan menyampaikan tugas individu (PR) yakni mengerjakan LKS Canggih. c. Menyampaikan salam penutup VII. Sumber Belajar 1. Media 2. Sumber : Buku Siswa

power point mengenai bunyi dan LKS.

Karim, Saeful dkk. 2008. Ilmu Pengetahuam Alam SMP dan Mts kelas VIII. Jakarta : Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional halaman 255 269. Wasis dan Sugeng Yuli Irianto. 2008. Ilmu Pengetahuam Alam SMP dan Mts kelas VIII. Jakarta : Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional. halaman 219 231. .

VIII. Penilaian Hasil Belajar a. Aspek yang dinilai : Kognitif, afektif dan psikomotorik. b. Jenis Tagihan Kognitif : Tugas individu (PR), tugas kelompok dan quis. Afektif : Sikap melalui karakter bangsa yang diharapkan. c. Teknik Penilaian : tes lisan, tertulis. d. Bentuk Instrument : daftar pertanyaan, rubrik kognitif , rubrik psikomotorik dan lembar observasi.

Mengetahui, Kepala SMP Lab Undiksha Singaraja

Singaraja, September 2012 Guru Mata Pelajaran IPA

Drs. I Made Resika NIP. 19630729 198411 1 004

Ni Made Dwi Lidyastuti, S.Pd NIP. 19650117 198601 2 001

Pertemuan 1 LEMBARAN KERJA SISWA Tujuan : 1. Siswa dapat mendeskripsikan syarat terjadinya bunyi setelah pemberian informasi dari guru dengan disiplin dan tanggung jawab. 2. Melalui diskusi informasi, siswa dapat menghitung cepat rambat bunyi dengan mandiri. 3. Melalui diskusi kelompok, siswa dapat membedakan gelombang infrasonik, ultrasonik dan audiosonik dengan kerja sama antar kelompok. 4. Melalui diskusi kelas, siswa dapat memaparkan karakteristik gelombang bunyi dengan menghargai pendapat teman. 5. Melalui demonstrasi menggunakan garputala, siswa dapat menghubungkan frekuensi dan amplitudo terhadap bunyi dengan tanggung jawab. Petunjuk : Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan benar. 1. Berikut ini adalah cepat rambat bunyi pada beberapa medium: timbal = 1.440 m/s, emas = 2.030 m/s, baja = 5.100 m/s, besi = 5120 m/s. Medium mana yang akan kamu pilih untuk bahan kabel telepon? Jelaskan! 2. Kita sering bercakap-cakap dengan saudara atau teman kita yang tempat tinggalnya jauh melalui hand phone. Mengapa kita dapat mendengar suara saudara atau teman kita tersebut melalui hand phone? Jelaskan! 3. Jelaskan keterkaitan antara bunyi dengan getaran dan gelombang! Diskusikanlah bersama dengan teman sebangkumu!

Pertemuan 2 LEMBARAN KERJA PRAKTIKUM Tujuan : Mengamati Resonansi pada Bandul Alat dan Bahan 1. Benang 2. Bandul yang massanya sama 3. Tiang yang sejajar

5 bandul 2 buah

Cara Kerja 1. Siapkan alat dan bahan. 2. Hubungkan kedua benang dengan tiang. 3. Gantungkan bandul-badul tersebut pada benang tadi. Panjang tali tiap bandul dibuat berbeda seperti pada Gambar berikut. 4. Ayunkan bandul A, lalu amati bandul-bandul yang lain. Bandul manakah yang mengikuti gerakan bandul A? 5. Ulangi langkah 3 dengan mengayunkan bandul B. Pertanyaan 1. Pada saat bandul A kamu ayunkan, bandul manakah yang ikut bergetar bersama-sama bandul A? 2. Pada saat bandul B kamu ayunkan, bandul manakah yang ikut bergetar bersama-sama bandul B? 3. Mengapa demikian?

KUIS Tujuan : 1. Siswa dapat mendeskripsikan syarat terjadinya bunyi dengan disiplin dan tanggung jawab setelah pemberian informasi dari guru. 2. Melalui diskusi informasi, siswa dapat menghitung cepat rambat bunyi dengan mandiri. 3. Melalui diskusi kelompok, siswa dapat membedakan gelombang infrasonik, ultrasonik dan audiosonik dengan kerja sama antar kelompok. 4. Melalui diskusi kelas, siswa dapat memaparkan karakteristik gelombang bunyi dengan menghargai pendapat teman. 5. Melalui demonstrasi menggunakan garputala, siswa dapat menghubungkan frekuensi dan amplitudo terhadap bunyi dengan tanggung jawab. 6. Melalui percobaan dan diskusi, siswa dapat menunjukkan gejala resonansi dengan disiplin, jujur dan kerja sama antar kelompok. 7. Melalui diskusi kelas, siswa dapat membedakan macam-macam bunyi pantul dengan disiplin dan tanggung jawab. 8. Melalui diskusi kelas, siswa dapat memberikan contoh pemanfaatan dan dampak pemantulan bunyi dalam kehidupan sehari-hari dan teknologi dengan mandiri. Petunjuk : Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan benar. 1. Bunyi dapat terjadi dikarenakan .... a. adanya gerakan b. adanya medium c. adanya getaran d. adanya getaran dan medium 2. Bunyi sebagai gelombang dapat merambat dalam medium, kecuali .... a. air b. zat padat c. udara d. ruang hampa 3. Setelah terjadinya kilat, 2 sekon kemudian terdengar bunyi guntur. Jika cepat rambat bunyi di udara 330 m/s, dapat diperkirakan jarak terjadinya kilat adalah . a. 990 meter b. 660 meter c. 330 meter d. 165 meter 4. Rentang frekuensi suara yang dapat didengar oleh manusia adalah .... a. 2 Hz - 2.000 Hz b. 20 Hz - 20.000 Hz c. 200 Hz - 20.000 Hz d. 2000 Hz - 200.000 Hz 5. Kuat lemahnya suatu nada bergantung kepada .... a. amplitudo b. panjang gelombang c. frekuensi

d. cepat rambat 6. Efek pemantulan yang menyebabkan suara yang asli terganggu disebut . a. interferensi b. gaung c. gema d. resonansi 7. a. b. c. d. 8. a. b. c. d. 9. a. b. c. d. Gaung dapat diatasi dengan cara . menyesuaikan frekuensi sumber bunyi melapisi dinding dengan zat pemantul yang baik melapisi dinding dengan zat yang dapat meredam bunyi menurunkan tinggi nada Menurut Mersenne, frekuensi sebuah senar tidak bergantung pada . massa jenis senar luas penampang senar tegangan senar amplitudo senar Gelombang bunyi yang mengenai permukaan keras, akan .... dibiaskan dipantulkan diteruskan hilang

10. Bunyi pantul akan memperkuat bunyi asli jika .... a. jarak dinding pemantul cukup dekat b. jarak dinding pemantul cukup jauh c. jarak dinding pemantul sedang d. tidak bergantung pada jarak dinding pemantul

LEMBAR OBSERVASI PENILAIAN AFEKTIF KELOMPOK Mata pelajaran: IPA Kelas : VIII Semester : Ganjil Klp I Nama Siswa 1 Pertemuan ke : Hari/tanggal : Pokok bahasan : Item Penilaian 2 3 Skor 4 Kategori

II

III

IV

Keterangan *) Item Penilaian: (1) Kejujuran Siswa dalam Menjawab Post Test Skor Kriteria Dapat menyelesaikan soal post tes tepat waktu secara mandiri dan tidak kerja 4 sama dengan teman lain. Kurang dapat menyelesaikan soal post tes tepat waktu secara mandiri tetapi tidak 3 kerja sama dengan teman lain. Tidak dapat menyelesaikan soal post tes tepat waktu secara mandiri tetapi tidak 2 kerja sama dengan teman lain. Tidak dapat menyelesaikan soal post tes tepat waktu secara mandiri dan juga 1 kerja sama dengan teman lain.

(2) Kerjasama Siswa dalam Kelompok Skor Kriteria 4 Dapat memberi dan menerima penjelasan dari teman sekelompoknya. 3 Dapat memberi dan tidak dapat menerima penjelasan dari teman sekelompoknya. 2 Sebagian memberi dan menerima penjelasan dari teman sekelompoknya. Tidak dapat memberi dan tidak dapat menerima penjelasan dari teman 1 sekelompoknya. (3) Tanggung Jawab dan Teliti terhadap Jawaban yang Dikemukakan Skor Kriteria Sangat tanggung jawab dan teliti terhadap jawaban yang dikemukakan dengan 4 mengacu pada sumber-sumber yang relevan. Kurang tanggung jawab dan teliti terhadap jawaban yang dikemukakan meskipun 3 sudah mengacu pada sumber-sumber yang relevan. Kurang tanggung jawab dan teliti terhadap jawaban yang dikemukakan dan tidak 2 mengacu pada sumber-sumber yang relevan. Tidak tanggung jawab dan teliti terhadap jawaban yang dikemukakan dan tidak 1 mengacu pada sumber-sumber yang relevan. (4) Sikap disiplin, hormat dan perhatian serta ketekunan siswa selama proses pembelajaran Skor Kriteria Siswa memperhatikan pelajaran dengan seksama, tidak bercanda, dan tekun 4 melaksanakan pembelajaran yang diberikan Siswa memperhatikan pelajaran dengan seksama, sedikit bercanda di kelas, dan 3 kurang tekun melaksanakan pembelajaran yang diberikan. Siswa memperhatikan pelajaran dengan seksama, membuat kegaduhan di kelas, 2 dan tidak tekun melaksanakan pembelajaran yang diberikan. Siswa kurang memperhatikan pelajaran dengan seksama, membuat kegaduhan, 1 dan tidak tekun melaksanakan pembelajaran yang diberikan. Nilai Afektif Siswa (NA) = N. Item (1) + N. Item (2) + N. Item (3) + N. Item (4) Tabel penggolongan aspek afektif (NA) Kriteria Kategori 13 < NA 17 Tinggi 9 < NA 13 Sedang 5 < NA 9 Kurang NA 5 Sangat kurang

No 1 2 3 4

You might also like