You are on page 1of 10

Pemakaian Kalimat Bahasa Indonesia dalam Artikel berjudul Optimasi Trajektori Pergerakan Robot Gripper Menggunakan Genetic Programming

Oleh: I Kadek Satriawan 1204505004

A. Pendahuluan

Kalimat adalah satuan bahasa terkecil yang dapat mengungkapkan pikiran yang utuh. Pikiran yang utuh itu dapat diekspresikan dalam bentuk lisan maupun tertulis. Dalam bentuk lisan, kalimat ditandai dengan alunan titinada, keras lembutnya suara, disela jeda, dan diakhiri dengan tanda selesai. Dalam bentuk tulisan kalimat dimulai dengan huruf kapital dan diakhiri dengan tanda titik, tanda seru, atau tanda tanya. Dari sudut kelengkapan pikiran, kalimat biasanya terdiri atas predikat dalam suatu pernyataan, selain ditentukan pula oleh situasi pembicaraan. Di dalam penulisan laporan (tulisan ragam ilmiah) pada umumnya tersusun atas kalimat baku dan kalimat efektif. Kebakuan kalimat ditandai oleh adanya penerapak kaidah atau norma kalimat bahasa Indonesia baku. Keefektifan ditandai oleh ketepatan kalimat untuk mewakili gagasan penulis dan sanggup menimbulkan gagasan yang sama tepat dalam pikiran pembaca. Pernyataan pokok yang perlu diperhatikan dalam penentuan sebuah pernyataan berupa kalimat atau bukan adalah (a) adanya unsur predikat dan (b) permutasi unsur kalimat. Keduanya dapat digunakan sebagai alat mengetes sebuah pernyataan. Sebuah kalimat dalam realisasinya sekurang kurangnya memiliki predikat, sedangkan pernyataan (kelompok kata) yang tidak memiliki predikat disebut frasa. Untuk menetukan predikat sebuah kalimat dapat dilakukan pemeriksaan terhadap verba dan untaian kata

bersangkutan. Umumnya, kalimat bahasa Indonesia berpredikat verba, contohnya sebagai berikut. (1) Anak itu belajar. (2) Orang itu menulis surat. Pada contoh (1) terdapat verba belajar dan pada kalimat (2) terdapat verba menulis. Untuk mengetahui kedua verba tersebut sebagai predikat perlu dilakukan tes permutasian (perubahan urutan) unsur unsur kalimatnya. (1a) Belajar anak itu. (2a) Menulis surat orang itu. Perubahan urutan unsur unsur kalimat yang disertai dengan perubahan intonasi (1a dan 2a) ternyata tidak merubah informasi dasar kalimat (1 dan 2) di atas. Untuk itu maka pernyataan (1 dan 2) di atas merupakan kalimat. Kalimat terdiri atas unsur unsur kalimat, yaitu subjek, predikat, objek, pelengkap, dan keterangan. Tiap tiap unsur tersebut memiliki ciri ciri tersendiri yang membedakan antara unsur yang satu dengan unsur yang lainnya. Sebuah kalimat dapat berupa tersusun atas sebuah kalimat utama maupun ditumpangi oleh kalimat laiinya atau lebih dikenal sebagai anak kalimat. Kalimat yng tersusun atas kalimat utama saja dikenal dengan nama kalimat tunggal sedangkan, kalimat yang ditumpangi kalimat lainnya disebut kalimat majemuk. Kalimat tunggal Kalimat tunggal adalah kalimat yang hanya mempunyai satu pola kalimat. Struktur kalimat tunggal bahasa Indonesia adalah sebagai berikut. S + P O/ Pel/ Ket Kalimat majemuk Kalimat majemuk adalah kalimat yang mempunyai dua pola kalimat atau lebih. Setiap kalimat majemuk mempunyai kata penghubung yang berbeda, sehingga jenis kalimat tersebut dapat diketahui dengan cara melihat kata penghubung yang digunakannya. Jenis-jenis kalimat majemuk adalah: a) Kalimat Majemuk Setara Kalimat majemuk setara yaitu penggabungan dua kalimat atau lebih kalimat tunggal yang kedudukannya sejajar atau sederajat.

b) Kalimat Majemuk Rapatan Kalimat majemuk rapatan yaitu gabungan beberapa kalimat tunggal yang karena subjek, predikat atau objeknya sama,maka bagian yang sama hanya disebutkan sekali.

c) Kalimat Majemuk Bertingkat Kalimat majemuk bertingkat yaitu penggabungan dua kalimat atau lebih kalimat tunggal yang kedudukannya berbeda. Di dalam kalimat majemuk bertingkat terdapat unsur induk kalimat dan anak kalimat. Anak kalimat timbul akibat perluasan pola yang terdapat pada induk kalimat. d) Kalimat Majemuk Campuran Kalimat majemuk campuran yaitu gabungan antara kalimat majemuk setara dan kalimat majemuk bertingkat. Sekurangkurangnya terdiri dari tiga kalimat. Di dalam penulisan sebuah artikel ilmiah diperlukan pula kebakuan kalimat di dalam menulis. Kebakuan kalimat bahasa Indonesia ditandai oleh hal hal beikut ini.
(a) Pemakaian awalan me- dan ber- jika ada, secara jelas (eksplisit) dan ajek

(konsisten). Contoh penggunaannya adalah sebagai beikut. Ragam Baku Ragam Tidak Baku -Dosen sedang berceramah di kelas. Dosen sedang cermah di kelas. (a) Pemakaian fungi gramatikal, S-P-(O)-(Pel)-(K), secara jelas dan ajek. Contoh penggunaannya adalah sebagai beikut. Ragam Baku Ragam Tidak Baku -Hal itu belum dibicarakan. Itu belum dibicarakan. (b) Pemakaian pola frasa verbal yang berpola aspek+agen+verbal, jika ada, secara ajek. Contoh penggunaannya adalah sebagai beikut. Ragam Baku Ragam Tidak Baku -Data itu belum saya analisis. Data itu belum analisis. (b) Pemakaian partkel kah dan pun, jika ada, secara ajek. Contoh penggunaannya adalah sebagai beikut. Ragam Baku -Apakah laporan itu sudah disusun. Ragam Tidak Baku Apa laporan itu sudah disusun.

(c)Tidak digunakan struktur kalimat yang bersifat kedaerahan. Contoh

penggunaannya adalah sebagai beikut. Ragam Baku Ragam Tidak Baku -Sekolah dan kantor guru sedang Sekolah dan kantoran guru sedang diperbaiki. diperbaiki. Selain kebakuan kalimat keefektifan kalimatpun perlu diperhatikan dalam menulis sebuah artikel ilmiah. Pakar bahasa seperti Keraf(1989), Ridwan dkk. Arifin(1987), dan Semi(1990) menyatakan bahwa kalimat efektif adalah kalimat yang dapat menimbulkan gagasan yang sama tepatnya dalam pikiran pendengar atau pembaca seperti yang dipikirkan oleh pembicara atau penulisnya. Selanjutnya Keraf(1980:34-38) menyatakan bahwa ada enam ciri utama dalam kalimat efektif bahasa Indonesia. (1) Kesatuan gagasan Setiap kalimat harus menunjukan adanya kesatuan gagasan yang ditandai oleh adanya suatu ide tunggal. Kesatuan gagasan itu diwakili oleh subjek dan predikat di dalam kalimat. Jika unsur subjek ataupun predikat tidak ada hal ini pula berarti tidak lengkapnya informasi yang penting di dalam kalimat tersebut. Contoh ketidakefektifan kalimat adalah sebagai berikut. Efektif -Tahun ini merupakan Kurang Efektif tahun Pada tahun ini merupakan tahun terakhir kuliahnya.

terakhir kuliahnya. (2) Kepaduan

Setiap kalimat harus disusun dengan koherensi dan kepaduan yang baik dan kompak antarunsurnya. Kepaduan dibatasi sebagai hubungan timbal balik yang jelas di antara unsur-unsur (kata atau kelompok kata) yang membentuk kalimat itu. Meskipun kalimat itu memiliki gagasan utama, jika terdapat pemakaian kata atau kelompok kata yang tidak tepat di dalamnya kalimat tersebut menjadi tidak kompak. Beikut ini adalah contohnya. Efektif Kurang Efektif -Pemerintah sedang memperhatikan Pemerintah sedang memperhatikan kebersihan kotanya. daripada kotanya.

(3) Kesejajaran atau Paralelisme Paralelisme berarti menempatkan gagasan yang sama penting dan sama fungsinya di dalam suatu struktur atau konstruksi gramatikal yang sama. Jika salah satu gagasan utama itu ditempatkan dalam struktur kata benda, kata atau kelompok kata yang lain yang memiliki gagasan yang sejajar juga ditempatkan dalam fungsi dan struktur yang sama, yaitu kata benda. Demikian juga kata kerja disejajarkan dengan kata kerja yang lain, afiks verba aktif dengan afiks verba aktif, dan seterusnya. Berikut ini adalah contohnya. Efektif Kurang Efektif -Penghapusan pangkalan asing dan Penghapusan pangkalan asing dan penarikan pasukan asing di kawasan ditariknya ASEAN mendapat perhatian PBB. (4) Penekanan Inti pikiran yang terkandung contohnya. Pesta Kesenian Bali ke X diresmikan oleh Wakil Presiden. Setiap kalimat yang digunakan dalam penulisan laporan hendaknya memperhatikan kehematan (ekonomi kata). Contohnya sebagai berikut. Efektif -Anak tetangga saya Kurang Efektif sudah Anak dari tetangga saya sudah diwisuda tahun lalu. (5) Kehematan di dalam setiap kalimat harus dibedakan dengan sebuah kata yang dipentingkan. Berikut ini adalah kawasan pasukan ASEAN asing di mendapat

perhatian PBB.

diwisuda tahun lalu. (6) Variasi

Variasi merupakan upaya untuk penganekaragaman bentuk bahasa agar tetap terpelihara minat dan perhatian pembaca, misalnya dengan mengadakan variasi sinonim kata (pilihan kata), panjang pendek kata dan struktur kalimat (aktif-pasif). Contohnya sebagai berikut. Efektif Kurang Efektif -Seorang pakar walet menyetujui Seorang pakar walet menyetujui bahwa alas an penggunaan sarang bahwa alas an penggunaan sarang

walet imitasi lebih ditekankan pada walet imitasi lebih menekankan aspek keamanan. pada aspek keamanan. Di dalam penulisan sebuah artikel ilmiah hal hal di atas tersebut terkadang diabaikan oleh penulis itu sendiri. Oleh karena itu perlu di kaji sejauh mana ketepatan penggunaan kalimat yang sesuai dengan kaidah dan norma bahasa Indonesia. Adapun hal hal yang akan dikaji antara lain. Bagaimana kalimat yang sesuai dipergunakan dalam penulisan sebuah artikel ilmiah. Hal hal apa saja yang perlu dibenahi dalam penulisan artikel ilmiah yang dibahas pada umumnya dan penggunaan kalimat dalam penulisan artikel tersebut pada khususnya. Melalui pengkajian ketepatan penggunaan kalimat dalam artikel ilmiah teknologi informasi diharapkan di dalam penulisan artikel atau karya tulis ilmiah teknologi informasi menggunakan kaidah kaidah yang sesuai dengan kaidah kaidah bahasa Indonesia yang baik dan benar.

B. Pembahasan

Di dalam menulis sebuah artikel atau karya tulis ilmiah hendaknya memenuhi kriteria kriteria penulisan ilmiah. Kriteria tersebut meliputi kebakuan kalimat dan keefektifan kalimat. Di dalam bab ini akan di bahas sejauh mana penggunaan kalimat yang sesuai dengan kaidah atau norma bahasa Indonesia di dalam penulisan artikel atau karya tulis ilmiah teknologi infromasi.
(1)

Kebakuan Kalimat Di dalam penulisan artikel yang berjudul Optimasi Trajektori

Pergerakan Robot Gripper Menggunakan Genetic Programming, kebakuan kalimatnya memiliki beberapa ketidaktepatan penggunaan kalimat sesuai kaidah bahasa Indonesia. Ketidakbakuan kalimat ini muncul pada beberapa kalimat yakni sebagai berikut.
(a)

Genetic programming bekerja dengan men set suatu Pada proses ini kita mencari rumus kinematika terbalik dari Karena dalam batasan masalah sudah dijelaskan mengenai

individu untuk membentuk suatu generasi.


(b)

robot gripper.
(c)

dimensi benda sudah ditentukan sebelumnya, maka pada program sudah dibentuk beberapa jenis benda yang dapat dipilih. Penggunaan kata men set, mencari kurang tepat sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia. Kata men set seharusnya diganti oleh kata menetapkan sedangkan kata mencari dapat diganti oleh kata Imenentukan. Kata hubung karena tidak tepat diletakan di awal kalimat oleh karena itu harus dihilangkan. (2) Keefektifan Kalimat (a) Kesatuan Gagasan Ketidaksatuan gagasan di dalam penulisan artikel yang berjudul Optimasi Trajektori Pergerakan Robot Gripper

Menggunakan Genetic Programming muncul dalam kalimat sebagai berikut.


(1) Pola pergerakan robot ini mengadaptasi dari pola pergerakan

jari manusia. Penggunaan kata dari pola tidak menyatakan kesatuan gagasan dalam kalimat, sehingga informasinya menjadi rancu. Seharusnya kata dari pola hanya ditulis pola. (b) Kehematan Kata Kehematan kata di dalam penulisan artikel ilmiah ini dirasa kurang, hal ini dikarenakan beberapa kata yang sebetulnya tidak perlu ada dalam kalimat muncul dalam kalimat, contohnya dalam kalimat berikut.
(1) Dalam perkembangannya, jenis robot yang dirancang banyak

jenisnya seperti robot yang dirancang khusus di industri, robot untuk hiburan, robot di bidang kesehatan dan lain sebagainya. Penggunaan kata banyak jenisnya sebetulnya kurang tepat, hal ini dikarenakan sebelumnya sudah ditegaskan oleh kata jenis, oleh karena itu tidak perlu dipertegas lagi dengan kata banyak jenisnya. (c) Variasi Kata Di dalam artkel yang di kaji ada variasi kata yang dipergunakan sangat kurang, hal ini dibuktikan dengan adanya beberapa kata yang terus muncul berulang dalam sebuah kalimat. Kalimat tersebut antara lain.
(1) Dalam perkembangannya, jenis robot yang dirancang banyak

jenisnya seperti robot yang dirancang khusus di industri, robot untuk hiburan, robot di bidang kesehatan dan lain sebagainya. Dalam kalimat ini kata dirancang muncul dua kali yang, seharusnya kata dirancang dapat diganti dengan kata diciptakan.

C. Simpulan dan Saran


(1)

Simpulan Kalimat adalah satuan bahasa terkecil yang dapat mengungkapkan

pikiran yang utuh. Pikiran yang utuh itu dapat diekspresikan dalam bentuk lisan maupun tertulis. Penggunaan kalimat dalam artikel ilmiah teknologi informasi perlu lebih dicermati baik kebakuan kalimat yang dipergunakan, dan efektifitas kalimat yang dipergunkaan dalam penulisan kalimat dalam artikel tersebut. (2) Saran Penggunaan kalimat dalam artikel teknologi informasi hendaknya memenuhi kaidah dan norma kalimat dalam bahasa Indonesia, sehingga kalimat yang dipergunakan lebih efektif dan sesuai kaidah yang ada.

DAFTAR PUSTAKA

Heryadi, Dedy, dkk.2009.Bahasa Indonesia SMK 1.Jakarta:Gramedia. I Nengah Sukartha, I Nyoman Suparwa, I G.N.K. Putrayasa, dan I Wayan Teguh. 2012. Bahasa Indonesia Akademik untuk Perguruan Tinggi. Denpasar:Udayana University Press. Wikibooks. Bahasa Indonesia / Kalimat . 2012.id.wikibooks.org/kalimat. Wikipedia. Kalimat.2012.Wikipedia.org/Kalimat.

You might also like