You are on page 1of 6

ETIKA PROFESI Aplikasi Dunia Kerja Lulusan THP (NON INDUSTRI PANGAN)

Disusun Oleh : Aulia Shabrina K Cahya Alfiah Duwi Wistiana Ema Erly Utama Esty Avifah Z Shelly Andrianty Rera Suryani Nadhif atul Latifah Nurrizaq Karunia Nuriska Yulianingsih (105100101121004) (105100406111001) (105100507111007) (105100403111001) (105100407111004) (105100101111004) (105100100111022) (105100507111001) (105100113111005) (105100101111012)

Jurusan Ilmu dan Teknologi Pangan Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Brawijaya Malang 2011

1.1 Pengertian Etika Profesi Keiser dalam (Suhrawardi Lubis, 1994:6-7), etika profesi adalah sikap hidup berupa keadilan untuk memberikan pelayanan profesional terhadap masyarakat dengan ketertiban penuha dan keahlian sebagai pelayanan dalam rangkan melaksanakan tugas berupa kewajiban terhadap masyarakat. Profesimerupakan kelompok lapangan kerja yang khusus melaksanakan kegiatan yang memerlukan keterampilan dan keahlian tinggi guna memenuhi kebutuhan manusia, dengan cara yang benar akan keterampilan dan keahlian tinggi. Profesi ini hanya dapat dicapai dengan dimilikinya penguasaan pengetahuan dengan ruang lingkup yang luas, mencakup sifat manusia kecenderungan sejarah dan lingkungan hidupnya serta adanya disiplin etika yang dikembangkan dan diterapkan oleh kelompok anggota yang menyandang profesi tersebut.

1.2 Tiga fungsi dari kode etik profesi: 1. Kode etik profesi memberikan pedoman bagi setiap anggota profesi tentang prinsip profesionalitas yang digariskan 2. Kode etik profesi merupakan sarana kontrol sosial bagi masyarakat atas profesi yang bersanggkutan. 3. Kode etik profesi mencegah campur tangan pihak di luar organisasi profesi tentang hubungan etika dalam keanggotaan profesi

1.2 Peran lulusan THP dalam bank : Sebagaiseorang evaluator project. Evaluator project berfungsi mengkaji apakah suatu proyek yang diajukan bias dijalankan atau tidak dengan berbagai aspek kajiannya. Tujuannya adalah untuk mengetahui apakah proyek dapat dilaksanakan dengan berhasil,

sehingga dapat menghindari keterlanjuran investasi modal yang terlalu besar untuk kegiatan yang ternyata tidak menguntungkan. Dilihat dari kapan evaluasi dilakukan pada proyek, dapat dibedakan 4 jenis evaluasi proyek: Evaluasi terhadap usulan proyek yang akan didirikan (pre-project evaluation); Evaluasi terhadap proyek yang sedang dibangun (on-construction project evaluation); Evaluasi terhadap proyek yang telah dioperasionalisasikan (on-going project evaluation). Evaluasi terhadap proyek yang telah berakhir (post-project evalution study).

1.2.1

Hal-Hal yang Perlu Diketahui dalam Evaluasi Proyek

Sebelum dilakukan suatu evaluasi proyek, perlu diidentifikasikan hal-hal berikut: Ruang Lingkup Kegiatan Proyek, yakni pada bidang-bidang apa saja proyek akan beroperasi (mission statement of business). Cara kegiatan proyek dilakukan, yakni apakah proyek akan ditangani sendiri, atau ditangani juga oleh (beberapa) pihak lain? Evaluasi terhadap aspek-aspek yang menentukan keberhasilan seluruh proyek, yakni mengidentifikasi faktor-faktor kunci keberhasilan proyek. Sarana yang diperlukan oleh proyek, menyangkut bukan hanya kebutuhan seperti: material, tenaga kerja, dan sebagainya, tetapi juga fasilitas-fasilitas pendukung seperti jalan raya, transportasi, dan sebagainya. Hasil kegiatan proyek tersebut serta biaya-biaya yang harus ditanggung untuk memperoleh hasil tersebut. Akibat-akibat yang bermanfaat ataupun yang tidak dari adanya proyek tersebut.

Langkah-langkah rencana untuk mendirikan proyek, beserta jadwal masing-masing kegiatan tersebut.

1.3.1

Lembaga-Lembaga yang Membutuhkan Evaluasi Proyek: merugikan:

Telah dijelaskan pada bagian sebelumnya, bahwa kegagalan proyek dapat

investor, pihak penyedia pembiayaan, pemerintah. Oleh karena itu, merekalah lembaga lembaga yang membutuhkan evaluasi proyek. Pemilik proyek (investor) dan calon mitra usaha: akan memperhatikan prospek usaha, yakni tingkat keuntungan yang diharapkan beserta tingkat risiko investasi. Biasanya, semakin tinggi tingkat keuntungan diiringi dengan semakin tinggi risiko proyek. Pihak penyedia pembiayaan (bank kreditur, perusahaan leasing, perusahaan modal ventura, underwriter bilamelalui bursa efek, lembaga kredite ekspor barang modal, dan lembaga donor yang mungkin ikut membiayai proyek): memperhatikan segi keamanan dana yang mereka pinjamkan, karena mereka mengharapkan agar bunga dan angsuran pokok pinjaman dapat dibayarkan tepat pada waktunya. Oleh karena itu, mereka akan memperhatikan pola aliran dana selama jangka waktu pinjaman tersebut. Pemerintah: berkepentingan atas manfaat atau dampak dari proyek terhadap perekonomian nasional maupun dampaknya bagi lingkungan dan masyarakat.

1.3 ASPEK TEKNIS DAN TEKNOLOGI Menentukan strategi dan teknologi produksi/operasi yang akan dipilih: kapasitas produksi, jenis teknologi yang dipakai, pemakaian peralatan dan mesin, lokasi, dan tata letak pabrik yang paling menguntungkan. Urutan-urutannya: A. Pemilihan strategi produksi.

B. Pemilihan dan perencanaan produk yang akan diproduksi. C. Rencana kualitas. D. Pemilihan teknologi. E. Rencana kapasitas produksi. F. Perencanaan letak pabrik. G. Perencanaan tata letak (layout). H. Perencanaan jumlah produksi. I. Manajemen Persediaan. J. Pengawasan kualitas produk.

1.4 Kode Etik Pegawai Bank

Kode Etik Bank Indonesia merupakan pedoman standar perilaku yang mencerminkan integritas Pegawai Bank Indonesia. Setiap Pegawai Bank Indonesia bertanggungjawab, tidak hanya untuk mengetahui Kode Etik ini, melainkan juga menerapkannya dalam tindakan sehari-hari.

1. Pegawai dilarang menyalahgunakan jabatan, wewenang, dan atau fasilitas yang diberikan oleh Bank Indonesia. 2. Pejabat Bank Indonesia wajib untuk melaporkan harta kekayaannya kepada Bank Indonesia dan atau Komisi Pemberantasan Korupsi. 3. Pegawai dilarang meminta/menerima, memberi persetujuan untuk menerima, mengizinkan atau membiarkan keluarga untuk meminta/menerima fasilitas dan halhal lain yang dapat dinilai dengan uang dari perorangan atau badan yang diketahui

atau patut diduga bahwa hal tersebut mempunyai hubungan, baik secara langsung maupun tidak langsung dengan jabatan atau pekerjaan Pegawai yang bersangkutan. 4. Pegawai wajib menjaga rahasia Bank Indonesia untuk hal yang dikategorikan rahasia. 5. Pegawai dilarang menjadi anggota, pengurus partai politik, dan atau melakukan kegiatan untuk kepentingan partai politik.

Pegawai yang terbukti melakukan pelanggaran terhadap Kode Etik ini akan dikenakan sanksi sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

You might also like