Professional Documents
Culture Documents
KEPUTUSAN ORGANISASI
PENDAHULUAN
SIM adalah suatu sistem formal tentang golongan, dan penyebaran informasi
kepada orang-orang yang tepat dalam suatu organisasi. Sistem yang telah maju tidak
hanya mengerjakan fungsi tata usaha akan tetapi juga memberikan bantuan
pengambilan keputusan kepada manajemen. Meskipun jarang terjadi, sistem
terprogramkan mampu memonitor dan mengarahkan operasi-operasi tertentu tanpa
bantuan manusia.
Data SIM terdiri atas data masukan, data operasi, data keluaran, dan sebuah
pengaturan umpan balik. Data ini dikirimkan dan diolah oleh suatu unit pengolahan
pusat (CPU) di dalam komputer. Arus informasi merupakan catatan secara terus
menerus tentang jumlah satuan informasi yang banyak sekali. Agar menjadi efektif,
maka SIM harus mendapat data sedekat-dekatnya dengan titik asalnya dan kemudian
menyalurkannya ke tempat-tempat pengolah informasi di mana data itu akan
digunakan.
Data masukan biasanya terdiri atas unsur-unsur seperti banyaknya bahan
mentah, tanggal penyerahan, harga produk, biaya tenaga kerja dan lainlain. Data
operasi meliputi unsur-unsur seperti angka produksi, biaya mesin, dan pekerjaan
dalam proses. Data keluaran mengandung informasi tentang unsur-unsur seperti
barang-barang potongan, tingkat inventaris akhir dan tanggal pengiriman. Data ini
disampaikan melalui saluran komunikasi ke unit pengolah yang dalam sistem
informasi yang kompleks terdiri atas komputer-komputer elektronik dan
perlengkapan-perlengkapan yang berhubungan. Unit masukan pencatat data pada
umurnnya terdiri atas pencatatan dengan tangan oleh orang-orang bila dikerjakan
secara manual, dan dalam beberapa hal pencatatan data di atas kartu berlubang
(punched card) atau pita berlubang (punched tape). Apabila data bergerak menuju ke
unit pengolah, maka data tersebut disusun menjadi bentuk-bentuk yang lebih berguna
dan menjadi masukan ke dalam proses perencanaan dan pemecahan masalah.
Pengaturan umpan tralik (feedback loop) terdiri atas saluran-saluran informasi
yang menyampaikan masukan yang telah diolah. operasi, dan data keluaran kepada
PERUMUSAN PERMASALAHAN
Dalam penulisan makalah ini, penulis mengangkat permasalahan-
permasalahan sebagai berikut:
1. Definisi pembuatan keputusan, jenis-jenis, tingkat pengambilan keputusan,
dan cara menganalisis keputusan dalam suatu organisasi.
2. Definisi SIM dan jenis-jenis SIM.
3. Bagaimanakah peranan SIM dalam pengambilan keputusan di dalam suatu
organisasi?
Analisis Keputusan:
Sebagian besar keputusan-keputusan yang dibuat dalam hidup kita ini adalah
berdasarkan intuisi. Kita mempertimbangkan pilihan-pilihan yang kita hadapi
berdasarkan informasi yang telah kita miliki dan sesuai dengan preferensi kita' untuk
kemudian dengan proses intuitif dapat menuju suatu tindakan yang mencerminkan
keputusan terbaik yang kita pilih.
Ciri utama intuisi yang amat mengganggu kita adalah kenyataan bahwa logika
dari intuisi tidak dapat ditelusuri secara rasional. Bila seorang Direktur perusahaan
mengambil keputusan berdasarkan intuisi, mungkin ia akan berkata, "saudara-
saudara sekalian, saya telah membaca semua laporan yang masuk dan setelah
Created by ZAKY ALKAZAR NASUTION
mempertimbangkannya masak-masak, saya kira sebaiknya kita bergabung dengan
Perusahaan X". Meskipun mungkin keputusan tersebut merupakan pemikiran yang
cemerlang, tetapi kita sama sekali tidak dapat mengevaluasinya. Tak ada jalan
atau alat analisis untuk memeriksa langkah demi langkah untuk menentukan apakah
keputusan tersebut merupakan suatu konsekuensi logis dari pilihan-pilihan, informasi
yang tersedia dan preferensi pengambil keputusan. Semuanya itu hanya berlangsung
dalam pikiran si pengambil keputusan saja dan tidak dapat menerangkan secara jelas
kepada orang lain. Dalam kehidupan modern, di mana saling ketergantungan antar
banyak unsur makin meningkat, maka makin pentinglah bagi seorang untuk dapat
menerangkan bagaimana ia dapat sampai pada suatu keputusan. Juga adalah hal yang
amat penting untuk dapat mengetahui bagaimana perubahan faktor-faktor yang
berpengaruh akan dapat mengakibatkan berubahnya keputusannya yang terdahulu.
Suatu proses pengambilan keputusan yang bukan berdasarkan intuisi, tetapi
berdasarkan tahapan-tahapan yang sistematik dalam analisis keputusan ini. Analisis
keputusan sebagai suatu prosedur untuk menganalisis suatu persoalan keputusan.
Prosedur ini pada dasarnya merupakan suatu cara untuk memastikan bahwa langkah-
langkah yang penting telah benar-benar dilakukan. Sehingga sebagai satu kesatuan
yang lengkap, hasil yang diperoleh dapat diyakini kebenarannya. Dari gambar diatas
dapat dilihat bahwa di dalam prosedur keputusan akan terdapat tiga tahapan utama,
yaitu
1) Tahap deterministik
Dalam tahap ini perubah-perubah (Variable-variable) yang mempengaruhi
keputusan perlu didefinisikan dan disalinghubungkan, perlu dilakukan penetapan
nilai, dan selanjutnya tingkat kepentingan perubah diukur tanpa terlebih
dahulu memperhatikan unsur ketidakpastiannya;
2) Tahap probabilistik
Ini merupakan tahap penetapan besarnya ketidakpastian yang melingkupi
perubah-perubah (variable-variable) yang penting dan menyatakannya dalam bentuk
suatu nilai. Dalam tahapan ini juga dilakukan penetapan preferensi atas risiko.
3) Tahap informasional
Intinya adalah meninjau hasil dari dua tahap yang terdahulu guna menentukan
nilai ekonomisnya bila kita ingin mengurangi ketidakpastian pada suatu perubah yang
dirasakan penting. Dengan demikian dari tahapan ini kita dapat menentukan apakah
masih diperlukan pengumpulan informasi tambahan untuk dapat mengurangi kadar
Created by ZAKY ALKAZAR NASUTION
ketidakpastian. Bila ternyata kita mendapatkan bahwa nilai informasi lebih kecil
dibandingkan dengan ongkos yang dikeluatkan, maka tak perlu kita mencari informasi
tambahan, sehingga hasil dari proses pertamalah yang kita jalankan.
Dalam hal yang sebaliknya, informasi baru yang diperoleh mungkin saja akan
mengubah model dan nilai kemungkinan untuk perubah-perubah yang penting, dan
jelas ini akan mengakibatkan bahwa ketiga langkah tersebut harus diulangi kembali.
Prosedur ini dapat diterapkan pada berbagai situasi keputusan seperti pada masalah
komersial, yaitu dalam memperkenalkan produk baru atau memperbaharui disain
produk lama, dalam bidang militer, untuk pengadaan senjata baru atau menentukan
sistem pertahanan yang terbaik dalam menghadapi musuh; juga dalam bidang medis,
untuk menentukan prosedur perawatan pasien; dan tak lupa pula dalam masalah
sosial, yaitu untuk pengaturan dan pelaksanaan pengadaan fasilitas umum; dan
terakhir dalam persoalan pribadi, misalnya dalam pemilihan mobil baru, rumah,
pekerjaan yang sesuai atau segala situasi keputusan lainnya dimana dapat diteraphan
proses analisis yang logis.
PENUTUP